Anda di halaman 1dari 41

KEGIATAN BELAJAR

2
MEDIA SARANA, DAN PRASARANA,
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN MEDIA
INFORMASI SERTA APLIKASINYA DALAM
PENDIDIKAN JASMANI
KEGIATAN BELAJAR 2:

MEDIA SARANA, DAN PRASARANA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI


DAN MEDIA INFORMASI SERTA APLIKASINYA DALAM
PENDIDIKAN JASMANI

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Paradigma pembelajaraan saat ini harus mengintegrasikan setiap proses
pembelajaran menggunakan ICT dan pembentukan karakter peseta didik.
Perubahan paradigma ini secara tidak langsung mengharuskan bagi setiap
guru wajib menguasai Teknologi Informasi. Pemanfaatan ICT dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu media sarana dan prasarana. Kondisi ini
menuntut setiap sekolah menyediakan sarana dan prasarana disekolah
khususnya jaringan internet. pemanfaatan media, sarana dan prasarana dan
pemanfaatan teknologi dan media informasi mendukung kualitas
pembelajaran. Salah satu indikator pembelajaran yang berkulitas adalah setiap
peserta didik mencapai seluruh kompetensi yang diharapkan.
Demikian juga proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani harus
memanfaatkan media, sarana dan prasarana serta ICT guna menunjang
pembelajaran Pendidikan Jasmani yang berkualitas. Pembelajaran Pendidikan
Jasmani dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum dengan
jasmani sebagai media utama. Pemanfaatan media, sarana dan prasarana serta
ICT pendukung kualitas pembelajaran harus benar-benar dikuasai oleh guru.
Oleh karena itu seorang guru PJOK harus dapat memilih dan memilah bentuk,
jenis dan metode pemanfaatan media pembelajaran.
Hal ini yang melandasi kiranya bagi setiap calon guru professional dalam hal
ini guru PJOK wajib menguasai perancangan, pemanfaatan media, sarana dan
prasarana serta ICT yang dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Modul
ini dapat dijadikan panduan guru PJOK untuk mendalami peran, fungsi, ruang
lingkup serta cara pemanfaatan media termasuk ICT dalam pembelajaran
PJOK.
2. Relevansi
Pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
menekankan pada aktivitas jasmani yang bertujuan untuk tujuan pendidikan.
Akibatnya bahwa pelaksanaan pembelajaran PJOK menekankan pada berbagai
aktivitas jasmani dengan menerapkan berbagai pola gerak dengan tujuan
social, emosional, neurumuskular dan intelektual.
Perubahan paradigma pembelajaran pada umumnya yang menuntut
implementasi Informasi Computer dan Teknologi (ICT) pada setiap
pembelajaran. PJOK merupakan bagian Pendidikan secara umum sehingga
perlu pemanfaatan media pembelajaran berbasisi ICT. Selain kemampuan
pedagogi, konten materi dan pengetahuan seorang guru PJOK harus mampu
memanfaatkan media pembelajaran yang menggunakan teknologi dalam
pemberajaran. Hal ini mewajibkan bahwa keterampilan menggunakan ICT
dalam pembelajaran Pendidikan jasmani mutlak dimiliki setiap guru PJOK
professional.
Dalam rangka mendukung implementasi ICT dalam pembelajaran PJOK maka
harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti banwitch, in
focus, laptop dan computer dan perangkat ICT lainnya. Kertersediaan sarana
dan prasarana ICT pendukung pembelajaran menjadi penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Artinya bahwa sekolah dapat
menyediakan sarana prasarana pendukung pembelajaran PJOK dengan
memanfaatkan ICT seperti computer, internet dan lain-lain.
3. Petunjuk belajar
Apa kabar Bapak/Ibu sekalian, semoga baik-baik saja dan tetap selalu dalam
lindungan Tuhan Yang maha esa. Pada hari ini saudara akan mempelajari
tentang berbagai teori media, sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi,
dan media informasi yang berkaitan dengan pembelajaran PJOK. Pada
pembelajaran KB ini saudara diharapkan dapat memahami berbagai teori
media, sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi, dan media informasi dan
dapat di implementasikan dalam pembelajaran PJOK.
Untuk dapat memahami, melaksanakan dan mampu menginternalisasi seluruh
isi dalam modul ini, saudara diharapkan membaca modul ini secara seksama
dan menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh fasilitator. Selain itu
melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain
yang relevan, saudara juga diharapkan dapat menggali lebih dalam informasi
yang diberikan dalam modul ini. Untuk lebih memahami pengetahuan dan
penguasaan keterampilan, saudara dianjurkan untuk membaca dengan cermat
dan berlatih mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap
sesuai dengan langkah, tahapan dan prosedur yang dirancang dalam modul ini.
Artinya, saudara diharapkan untuk mencoba berkali-kali dan kemudian
membandingkan keterampilan yang dikuasai dengan kriteria yang ada dalam
setiap pembahasan.
Pada bagian lain dari modul saudara juga harus mengerjakan berbagai tugas/
latihan/ studi kasus yang disajikan sebaik-baiknya. Pengerjaan tugas/ latihan/
studi kasus didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini, dan kemudian
diperkaya dengan informasi dari sumber-sumber belajar lainnya.
Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, saudara harus mengerjakan evaluasi
(tes formatif) dan melakukan evaluasi akhir (tes akhir / sumatif) di akhir
modul. Dengan demikian saudara akan dapat mengetahui tingkat penguasaan
materi yang disajikan secara mandiri. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran
disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut, akan tetapi saudara tidak
diperkenankan melihat dan membacanya sebelum menyelesaikan soal
evaluasi yang disediakan.

B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi
pada bidang pendidikan jasmani yang harus dimiliki peserta didik mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif
dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel)
2. Pokok-Pokok Materi
Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini,
saudara dapat menjelaskan sebagai berikut:
a. Media pembelajaran pendidikan jasmani
b. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani
c. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan jasmani
d. Media informasi dalam pendidikan pendidikan jasmani
3. Uraian Materi
Sebagai dasar penguatan pemahaman dan memiliah serta memilih lingkup
materi yang akan saudara pelajari maka dibagi dalam beberapa pokok materi.
Adapun pokok-pokok materi yang akan saudara pelajari sebagai berikut: (a)
Media pembelajaran pendidikan jasmani, (b) Sarana dan prasarana
pembelajaran pendidikan jasmani, (c) Media informasi pendidikan jasmani.
a. Media pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani
Media pembelajaran, yang memuat informasi dan pengethuan, pada
umumnya digunakan untuk membuat proses belajat menjadi lebih efektif
dan efisien. Selain itu, media pemeblajaran juga dapat membuat akivitas
belajar menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motibasi
belajar peserta didik. Dalam proses belaar dan pembelajaran, media
pembelajaran berperam dalam menjembatani proses penyampaian dan
pengiriman pesan dan informasi dari narasumber kepada khalayak.
Kalayak dalam hal ini adalah peserta didik yang melakukan proses belajar.
Dengan menggunakan media dan teknologi dalam pembelajaran, proses
penyampaian pesan-informasi dan pengetahuan-antara pengirim dan
penerima dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Bab ini akan
membahasa tentang defenisi dan ragam media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam aktivitas belajar dan pembelajaran.
1) Defenisi Media
Penggunaan media sebagai sarana pembelajaran telah lama dilakukan,
yaitu sejak manusia melaksanakan proses dan aktivitas belajar. Media
yang memuat informasi dan pengetahuan, pada umumnya digunakan
dengan tujuan untuk membuat proses belajar belajar menjadi lebih
efektif dan efisien. Dalam melakukan proses belajar manusia
senantiasa memanfaatkan beragam media. Peran media dalam hal ini
adalah sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Perkembangan
media yang digunakan dalam proses belajar pada dasarnya berjalan
beriringan dengan perkembangan teknologi.
Manusia menciptakan teknologi berdasarkan penguasaan pengetahuan
yang telah dimiliki. Pada hakikatnya, teknologi diciptakan dengan
tujuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan tugas dan
aktivitas kehidupan. Teknologi komputer misalnya diciptakan dengan
tujuan untuk memudahkan aktivitas kehidupan manusia dalam
mengolah data. Berdasarkan bentuk dan fungsinya teknologi dapat
dibedakan menjadi perangkat keras atau hardware dan perangkat
lunak atau software.
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung pesat
seperti yang terjadi saat ini memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap semua aspek kehidupan manusia termasuk didalamnya
abgaimana manusia melakukan aktivitas belajar. Dengna melakukan
proses belajar, seseorang akan memiliki pengetahuan keterampilan,
dan sikap yang diperlukan untuk menjalani kehidupan.
Media berdasarkan asal katanya dari bahasa Lain, medium, yang
berarti perantara. Media oleh karenanya dapat diartikan sebagai
perantra antara pengirim infomrasi yang berfungsi sebagai sumber atau
resources dan penerima informasi atau receiver.
Dalam proses belajar, media berperan dalam menjembatani proses
penyampaian dan pengiriman pesan dan informasi. Dengan
menggunakan media dan teknologi proses penyampaian pesan dan
informasi antara pengirim dan penerima akan dapat berlangsung
dengan efektif.
Pengertian tentang media di atas selaras dengan defenisi media
pembelajan atau instructional media yang dikemukakan oleh Heinich
dan kawan-kawan (2008) bahwa sesuatu yang memuat informasi da
pengetahuan yang dapat digunakan untuk melakukan proses belajar.
Media yang digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran-
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap-disebut dengan
istilah media pembelajaran. Beragam media pembelajaran dapat
digunakan untuk mendukung aktivtias belajar agar berlangsung efektif
dan efisien.
Dari sudut pandang bidang komunikasi, medium berari sesuatu yang
dapat menjadi perantara dalam proses komunikasi. Medium dapat juga
berarti sesuatu ayng digunakan untuk membantuk proses penyampaian
pesan dan informasi dari sumber pesan atau komunikator kepada
penerima pesan atau komunikan.
Model komunikasi yang dikemukakakn oleh pakar komunikasi
Shannor dan Weaver menyatakan bahwa proses komunikasi dimulai
dari pengirim pesan atau sender yang memiliki keinginan untuk
mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada penerima pesan atau
receiver. Pengiriman pesan dalam hal ini dapat berupa seorang penulis
buku, penulis naskah, atau seseorang yang memiliki keahlian dalam
bidang keilmuan tertentu
Sebelum mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan, pengirim
harus terlebih dahulu mendesain atau merancang informasi dan
pengetahuan yang akan disampaikan kepada penerima. Hal ini
dilakukan agar pengetahuan dan informasi yang dikomunikasikan
menjadi sistematik dan komprehensif sehingga dapat dengan mudah
dipahami oleh penerima. Proses merancang pesan agar menjadi
sistematik dan udah dimengerti oleh penerima atau receiver
dinamakan dengan encoding.
Setelah selesai melakukan proses encoding, pesan atau informasi
ditransmisikan melalui medium tertentu yang telah dipilih sebelumnya.
Setelah menerima pesan maka penerima pesan akan berusahan untuk
memahami isis pesan dan informasi yang disampaika oleh penerima
pesan dinamakan dengna istilah decoding. Sebagai contoh, jika Anda
membaca buku dalam hal ini dpat berfungsi sebagai sebuah medium.
Penulis buku melalui isi buku yang dituliskanya berupaya untuk
mengomunikasika pesan dan informasi tertentu kepada Anda. Upaya
penulis untuk mengkomunikasikan isi dan materi buku disebut dengan
istilah encoding. Adapun upaya Anda sebagai pembaca yang berupaya
untuk memahami isi buku disebut juga dengan istilah decoding. Begitu
pula jiak Anda melihat sebuah program video. Dalam program video,
penulis naskah program video berperan sebagai pengirim pesan dan
inforasi yang ditransmisikan melalui medium video kepada khalayak
atau audience.
2) Jenis dan Klasifikasi Media
Williams (2003) mengemukakan jenis dan klasifikasi media sebagai
sarana komuniaskai yang dapat digunakan dalam aktivitas
pembelajaran, sebagai berikut:
a. Media yang tidak diproyeksikan atau non-projected, seperti foto
diagram, bahan pameran atau display, dan model
(http://ilhameducationsquare.blogspot.com/2011/10/pendekatan-
pembelajaran-pendidikan.html);
b. Media yang diproyeksikan atau projected media misalya, LCD,
(https://www.powershow.com/viewht/509dbe-
NmNjZ/PENJASKES_powerpoint_ppt_presentation);
c. Media audio seperti kaset, compact disc (CD) audio yang berisi
rekaman kuliah, ceramah narasumber, dan rekaman musik serta
MP4 (https://bedahlagu123.cc/video?v=EUzcqKtamwc);
d. Media gambar gerak atau media video, seperti VCD, DVDs, dan
blue rays disc (https://www.youtube.com/watch?v=JSIN1rA9LBM);
e. Pembelajaran berbasis komputer; dan
f. Multimedia dan jaringan komputer
(https://www.youtube.com/watch?v=R0r1jKn1Ofg).
Selain mengemukakan defenisi tentang media, Heinich dan kawan-
kawan (2005) juga mengemukakan klasifikasi media yang digunakan
untuk aktivitas pembelajaran yang terdiri dari: (1) media cetak/ teks; (2)
media pameran/ display; (3) media audio; (4) gambar bergerak/ motion
pictures; (5) multimedia; dan (6) media berbasis web atau internet.
Berikut ini merupakan deskripsi singkat tentang ragam media sesuai
dengan klasifikasinya.
Media cetak merupakan jenis media yang telah lama digunakan
sebagai sarana dalam aktivitas belajar. Media cetak juga dipandang
sebagai jenis media yang relative murah dan memiliki sifat sangat
fleksibel bagi penggunaannya. Media cetak yang berisi teks memiliki
ragam yang bervariasi yang meliputi buku, brosur, leaflet, dan handout.
Peserta didik dapat memanfaatkan media cetak di mana saja, kapan
saja, dan tanpa memerlukan adanya peralatan khusus. Selain dalam
bentuk teks, media cetak juga memuat informasi dan pengetahuan
dalam bentuk lain misalnya gambar, diagram, chart, grafisk, poster, dan
kartun.
Media grafis dan media pameran atau display media digunakan
sebagai sarana informasi dan pengetahuan yang menarik bagi
penggunanya. Sama halnya seperti media cetak, jenis media
pembelajaran ini juga bervariasi mulai dari benda sesungguhnya yang
disebut dengan istilah realia, sampai kepada benda tiruan yang berupa
replikasi dan model.
Penggunaan media grafis dan pameran dilakukan dengan cara
memperlihatkannya di suatu tempat tertentu sehingga pesan dan
informasi yang terdapat di dalam media tersebut dapat diamati dan
dipelajari oleh peserta didik. Contoh ragam media pameran, yaitu
realia, model, diorama, dan kit.
Media audio merupakan jenis media yang efektid yang efisien untuk
digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
melatih kemampuan penggunaannya dalam mendengar informasi dan
pengetahuan lisan secara komprehensif. Walaupun jenis media ini dapat
digunakan untuk menyampaikan hampir semua jenis informasi dan
pengetahuan, namun sejumlah ahli berpandangan bahwa media audio
pada dasarnya sangat tepat untuk digunakan dalam pembelajaran
tentang kemampuan berbahasa juga seni.
Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing atau pronounciation
misalnya, akan lebih efektif jika menggunakan jenis media audio.
Demikian pula halnya dengan pelajaran tentang seni music dan olahra
suara atau vocal akan berlansung lebih baik jika menggunakan jenis
media audio.
Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yag
mampu menayangkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan unsur
suara. Contoh jenis media ini yaitu media fil da video. Kedua jenis
media ini memiliki features atau kemampuan yang luar biasa sebagai
sebuah medium komunikasi. Media video dan film mampu
menampilkan informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan
informasi dan pengetahuan yang mendekati realistik.
Selain itu, media video da film juga mampu memperlihatkan peristiwa
dan objek yang direkam secara nyata. Penggunaan yang bijaksana dari
kedua jenis ini akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa
efektif bagi penggunanya.
Selain digunakan untuk pembelajaran pada aspek kognitif, media film
dan video kerap dimanfaatkan dalam pendidikan afektif dan
penanaman karakter. Selain itu, medium film dan video juga kerap
digunakan sebgai saran untuk mendemonstrasikan proses dan prosedur
kerja yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan.
Contoh untuk hal ini pemutaran video demonstrasikan tentang
penggunaan sabuk pengaman di dalam pesawat terbang. Dalam video
tersebut proses penggunaan sabuk pengamanan diperlihatkan secara
sistematis.
3) Tujuan Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media, baik untuk keperluan individual maupun
kelompok, secara umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu: (1)
memperoleh informasi dan pengetahuan; (2) mndukung aktivitas
pembelajaran; dan (3) sarana persuasi dan motivasi.
Media pembelajaran, pada umumnya memuat informasi dan
pengetahuan, dapat digunakan sebagai sarana untuk memperlajari
pengetahuan dan keterampilan tertentu. Setiap jenis media mempunyai
kekhasan tersendiri untuk digunakan dalam proses belajar. Media
audio misalnya sangat tepat untuk digunakan dalam memahami
kemampuan seseorang dalam mendengar informasi dan pengetahuan
secara komprehensif.
Media gambar dapat berperan mengurangi terjadinya kesalahan
interpretasi dalam mempelajari informasi dan pengetahuan yang
bersifat abstrak. Adapun media video memiliki keunggulan jika
digunakan untuk mempelajari informasi dan pengetahuan tentang
gerakan, proses, dan prosedur untuk melakukan suatu aktivitas. Media
internet dan web merupakan sarana yang dapat digunakan untuk
melakukan proses belajar melalui pencarian atau browsing beragam
informasi yang diperlukan.
Media pada umumnya juga digunakan untuk mendukung aktivitas
pembelajaran yaitu mempresentasikan atau menyajika informasi dan
pengetahuan baik kepada individu maupun kelompok. Media dalam
hal ini dapat dipandang sebagai alat bantu dalam aktivitas
pembelajaran. Media dapat digunakan untuk mengaktifkan
penggunanya dalam memperoleh informasi dan pengetahuan yang
diperlukan.
Pemanfaatan media kerap digunakan sebagai sarana untuk memotivasi
terjadinya perilaku positif dari penggunanya. Untuk tujuan
memotivasi, pemanfaatan media mencakup upaya yang dapat
digunakan untuk memengaruhi sikap, nilai, dan emosi dari
penggunanya. Media audiovisual, seperti halnya film dan video,
memiliki kemampuan untuk mengunggah emosi pemirsa, menghayati
nilai, dan menanamkan sikap positif. Integrasi antara unsur gambar
dan unsur suara yang terdapat dalam media audiovisual
memungkinkan tercapainya kemampuan aspek afektif dalam belajar.

4) Kontribusi Media Pembelajaran


Media dan teknologi berfungsi sebagai perantara antara naraumber dan
orang yang belajar. Naraumber-penulis, akademisi, dan peneliti-
menuangkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki ke dalam bentuk
media yang dapat dipelajari oleh peserta didik atau audience. Adapun
pengguna media-peserta didik, pembaca, dan pengguna jasa
perpustakaan-memanfaatkan media untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan yan diperlukan. Beragam media dapat digunakan untuk
keperluan belajar-memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Media oleh karenanya dapat juga disebut sebagai sarana atau alat
bantu yang diperlukan untuk melakukan proses belajar.
Secara umum, penggunaan media untuk keperluan
mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi akan memberikan
beberapa manfaat terhadap penggunanya, yaitu:
a. Penyampaian isi pesan dan pengetahuan menjadi bersifat standar;
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik;
c. Proses pembelajara berlansung lebih interaktif;
d. Penggunaan waktu dan tenaga dalam memperoleh informasi dan
pengetahuan menjadi lebih efisien;
e. Meningkatkan kuaitas proses belajar;
f. Meningkatkan sikap posifif terhadap isi atau materi pembelajaran.
Isi informasi atau pesan yang dalam di dalam suatu media akan
dipersepsikan sama oleh setiap orang yang menggunakannya. Dengan
keuntungan ini, pengetahuan dan informasi yang dipelajari oleh
penggunanya menjadi standar. Penggunaan media media pembelajaran
dapat membantu terciptanya diskusi kelompok yang efektif. Hal ini
disebabkan media dapat mengurangi adanya perbedaan persepsi,
misalnya, pesan atau informasi yang disampaikan via media gambar
pada umumnya akan lebih mudah dipahami oleh penggunanya
daripada pesan dan informasi yang disampaikan melalui teks.
Penggunaan media dapat menjadi sarana untuk berbagi pengetahuan
atau knowledge sharing bagi para penggunanya.
Penggunaan unsur gambar dan unsur suara secara terintegrasi akan
mampu meningkatkan pemahaman penggunaan terhadap isi atau
materi yang terdapat di dalam sebuah media. Selain itu, paduan unsur
gambar, suara, dan gerak akan membuat informasi dan pengetahuan
yang terdapat dalam media mejadi lebih menarik dan realistik untuk
dipelajari.
Media teknologi online dan digital yang berkembang pesat seperti
yang telah terjadi belakangan ini telah memungkinkan pengguna
media dapat melakukan interaksi secara intensif dengan isis atau
materi yang terdapat dalam media tersebut. Sifat interaktivitas yang
tinggi dari media online membuat pengguna akan merasa asyik terlibat
dengan isi atau substansi yang dipelajari. Komputer tablet dan
smartphone misalnya merupakan produk teknologi mutakhir
memungkinkan keterlibatan pengguna secara intensif dengan
informasi dan pengetahuan yang dipelajari.
Penggunaan media teknologi yang dilakukan dengan benar akan dapat
membuat aktivitas belajar dan upaya memperoleh informasi dan
pengetahuan menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan
teknologi komputer seperti yang terjadi saat ini dapat membantu
penggunanya menemukan informasi dan pengetahuan yang diperlukan
secara tepat.
Teknologi komputer berupa internet dan web telah memungkinkan
pengguna media untuk berbagi pengetahuan atau sharing knowledge
dengan pengguna lain. Penggunaan komputer dapat digunakan untuk
mengunggah atau upload dan mengunduh atau download informasi
dan pengetahuan yang dibutuhkan secara cepat.
Penggunaan media teknologi jika digunakan secara bijaksana akan
dapat mendukung terciptanya proses belajat yang berkualitas bagi
penggunanya. Media teknologi pada dasarnya diciptakan untuk
membantu penggunanya dalam memperoleh informasi dan
pengetahuan secara efektif dan efisien.
Penggunaan media dalam proses belajatr juga memungkinkan
seseorang tidak lagi bergantung pada sumber-sumber belajar yang
terbatas. Media internet yang digunakanseara online telah memberi
kemungkinan bagi seseorang untuk memilih dan menggunakan isi
informasi dan pengetahuan dari beragam sumber dan medium yang
tersedia. Kegiatan belajar yang berlangsung saat ini tidak lagi
bergantung kepada sumber belajar yang terbatas. Beragam informasi
dan pengetahuan yang diperlukan dapat diperoleh dan digunakan dari
beragam media yang tersedia.
Penggunaan media pembelajaran akan mendorong keterlibatan peserta
didik dalam melakukan proses belajar. Keterlibatan peserta didik
dalam melakukan proses belajar akan medorong munculnya sikap
positif terhadap isi atau materi pembelajaran. Hal ini tentu saja akan
dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi atau
substansi yang tengah dipelajari (Pribadi, 2017).
5) Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Media
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui
aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-
bentuk aktivitas fisik yang lazim digunakan, sesuai dengan muatan
yang tercantum dalam kurikulum.
Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya
mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri,
yaitu development appropriate practice (DAP). Artinya adalah tugas
ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak
dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan
demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat
perkembangan anak didik yang sedang dipelajarinya. Tugas ajar yang
sesuai ini harus mempu mengakomodai setiap perubahan dan
perbedaan karakteristik setiap indivisu serta mendorongnya kearah
perubahan yang lebih baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat
merancang dan melaksanakan pendidikan jasmani sesuai dengan
tahap-tahap perkembangan dan karakteristik anak didik.

b. Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Jasmani


1) Sarana Pendidikan Jasmani
Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang ada di
sekolah, maka seorang guru dituntut untuk berkreatifitas dalam
penyampaian materi pengajaran dengan sarana dan prasarana yang
kurang memadai. Di samping itu, seorang guru juga berperan dalam
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani dengan
memodifikasi alat sederhana yang layak digunakan dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah tersebut.
Pada sarana pendidikan jasmani yang dipakai dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani pada masing-masing cabang olahraga
memiliki ukuran yang standard. Akan tetapi apabila olahraga tersebut
dipakai sebagai materi pembelajaran pendidikan jasmani, sarana yang
digunakan bisa dimodifikasi, disesuaikan dengan kondisi sekolah dan
karakteristik peserta didik.
Sarana adalah “semua fasilitas yang dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar yang baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan berjalan dengan lancar, teratur, efektif,
dan efisien” (Sukirman & dkk, 2005). Kemudian menurut Soepartono
sarana olahraga adalah “sesuatu yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau
pendidikan jasmani” (Soepartono, 2000). Sarana olahraga dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
a) Peralatan adalah sesuatu yang digunakan, contoh: palang tunggal,
palang sejajar, dan lain-lain.
b) Perlengkapan dibagi menjadi dua yaitu:
(1) Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya:
net, bendera atau tanda, garis batas, dan lain-lain.
(2) Sesuatu yang dimainkan oleh tangan dan kaki, misalnya:
bola, raket, pemukul, dan lain-lain.
Menurut Arma Abdoellah (1981) dikutip oleh Eko Susilo mengatakan
bahwa alat adalah benda yang digerak-gerakan pada waktu melakukan
latihan (Susilo, 2007). Kemudian menurut Agus S. Suryobroto, sarana
atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani, mudah dipindah bahkan dibawa pelakunya atau
peserta didik (Suryobroto, 2005). Contoh: raket, pemukul, tongkat,
balok, selendang, gada, bed, shuttle cock, dan lain-lain. Sarana atau alat
sangat penting dalam memberikan motivasi anak didik untuk bergerak
aktif, sehingga peserta didik sanggup melakukan aktivitas dengan
sungguh-sungguh dan akhirnya tujuan aktivitas dapat tercapai.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum
sarana atau peralatan pendidikan jasmani adalah sesuatu alat yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang mudah
dipindah-pindahkan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani.
Contoh: Bola basket, pemukul, tongkat, balok, bed, raket, shuttle cock,
dan lain- lain.
Dalam hal ini, kurangnya sarana pendidikan jasmani yang tersedia
bukan berarti pelaksanaan pembelajaran tidak dapat berjalan, ada
beberapa sekolah yang mempunyai alat-alat sederhana yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan
jasmani, seperti misalnya bola plastik, bola kasti, bola tenis, peluru
yang terbuat dari beton, dan lain-lain.

2) Prasarana Pendidikan Jasmani


Dalam suatu pertandingan-pertandingan yang diadakan sekolah-
sekolah masihbelum berjalan dengan baik karena tidak tersedianya
gedung olahraga maupun lintasan atletik. Gedung olahraga merupakan
prasarana berfungsi serba guna yang secara berganti-ganti dapat
digunakan untuk pertandingan beberapa cabang olahraga. Gedung
olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan bola voli,
prasarana olahraga bulutangkis dan lain-lain. Sedangkan stadion atletik
di dalamnya termasuk lapangan lompat jauh, lapangan lempar cakram,
lintasan lari dan lain-lain.
Seringkali stadion atletik digunakan sebagai prasarana pertandingan
sepakbola yang memenuhi syarat pula, contohnya stadion utama di
senayan.Semua yang disebutkan di atas adalah contoh-contoh prasarana
olahraga yang standard. Tetapi pendidikan jasmani seringkali hanya
dilakukan di halaman sekolah atau di sekitar taman. Hal ini bukan
karena tidak adanya larangan pendidikan jasmani dilakukan di halaman
yang memenuhi standard, tetapi memang kondisi sekolah-sekolah saat
sekarang hanya sedikit yang memiliki prasarana olahraga yang
standard.
Begitu banyak pendapat dan bervariasi dari berbagai sumber mengenai
sarana dan prasarana pendidikan jasmani dan olahraga. Para penulis
mendefinisikan sarana dan prasarana dengan kongkrit dan jelas tentang
manfaat dan standarnya. Tetapi dalam pendidikan jasmani
seringkali hanya dilakukan di halaman sekolah atau lapangan upacara.
Hal ini bukan karena tidak adanya lapangan untuk pembelajaran
pendidikanjasmani melainkan memang kondisi sekolah-sekolah saat ini
hanya sedikit memiliki sarana dan prasarana olahraga standar.
Menurut Soepartono prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan
penunjang terselenggaranya suatu proses (Soepartono, 2000). Dalam
olahraga prasarana diidentifikasikan sebagai sesuatu yang
mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif
permanen.
Menurut Agus S. Suryobroto, prasarana atau perkakas adalah sesuatu
yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani (Suryobroto,
2005). Mudah dipindah tetapi berat atau sulit.contoh: matras, peti
lompat, kuda- kuda, palang tunggal, palang sejajar, palang bertingkat,
meja tenis meja, dan lain-lain. Perkakas ini idealnya tidak dipindah-
pindahkan agar tidak mudah rusak kecuali kalau memang tempatnya
terbatas sehingga harus selalu bongkar pasang.
Menurut Arma Abdoellah (1981) yang di kutip oleh Eko Susilo
perkakas adalah benda yang tidak digerakan (pindah tempat) waktu
melakukan latihan (Susilo, 2007). Sedangkan menurut Menteri
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
pengertian prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk
menjalankan fungsi satuan Pendidikan dan menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 bahwa standar prasarana
olahraga untuk SMP/MTs adalah sebagai berikut:
a. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain,
berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
b. Tempat bermain/berolahraga memiliki rasio luas minimum 3 m2
peserta didik. Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik
kurang dari 334, luas minimum tempat bermain/berolahraga
1000 m2 . Di dalam luas tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat
berolahraga berukuran 30 m x 20 m.
c. Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka
sebagian ditanami pohon penghijauan.
d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak
mengganggu proses pembelajaran di kelas.
e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat
parkir.
f. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar,
drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-
benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa prasarana atau perkakas adalah
sesuatu benda yang sulit digerakan pada saat digunakan dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani ataupun tidak yang mudah dipindahkan
dan sifatnya semi permanen. Contoh: lapangan tenis, lapangan bola
basket, gedung olahraga, lapangan sepakbola, stadion atletik, dan lain-lain.
3) Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani
Sarana dan prasarana memiliki fungsi yang sangat penting dalam
pembelajaran penjas. Menurut Agus S. Suryobroto, (2004: 4) fungsi
sarana dan prasarana pendidikan jasmani dalam pembelajaran pendidikan
jasmani adalah untuk:
a. Memperlancar jalannya pembelajaran. Hal ini mengundang arti
bahwa dengan adanya sarana dan prasarana akan menyebabkan
pembelajaran menjadi lancar, seperti tidak perlu antri atau
menunggu peserta didik yang lain dalam melakukan aktivitas.
b. Memudahkan gerakan. Dengan sarana dan prasarana
diharapkan akan mempermudah proses pembelajaran pendidikan
jasmani.
c. Mempersulit gerakan. Maksudnya bahwa secara umum
melakukan gerakan tanpa alat akan lebih mudah jika dibandingkan
dengan menggunakan alat.
d. Memacu peserta didik dalam bergerak. Maksudnya peserta didik
akan terpacu melakukan gerakan jika menggunakan alat. Contoh:
bermain sepakbola akan tertarik jika menggunakan bola, dibandingkan
hanya dengan membayangkan saja. Begitu pula melempar lembing
lebih tertarik dengan alat lembing dibandingkan hanya dengan
membayangkan saja.
e. Kelangsungan aktivitas, karena jika tidak ada maka tidak akan
berjalan. Contohnya main tenis lapangan tanpa ada bola, tidak
mungkin. Main sepakbola tanpa ada lapangan tidak akan
berjalan/terlaksana.
f. Menjadikan peserta didik tidak takut melakukan gerakan/aktivitas.
Sebaga misal untuk melakukan gerakan salto ke depan atau lompat tinggi
gayaflop, jika ada busa yang tebal, maka peserta didik lebih berani
melakukan dibanding hanya ada busa yang tipis.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani tentunya
sesuai dengan persyaratan yang standar seperti yang di jelaskan di atas.
Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 16) persyaratan sarana dan prasarana
pendidikan jasmani antara lain:
a. Aman
Unsur keamanan merupakan unsur paling pokok dalam pembelajaran
pendidikan jasmani, artinya keamanan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani merupakan prioritas utama sebelum unsur yang lain. Sebelum
guru mengajar pendidikan jasmani harus menyiapkan dan
mengecek sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam
pembelajaran.
b. Mudah dan murah
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani agar memenuhi persyaratan kemudahan dan kemurahan.
Maksudnya adalah sarana dan prasarana terseut mudah didapat,
disiapkan, diadakan, dan jika membeli tidaklah mahal harganya,
namun juga tidak mudah rusak
c. Menarik
Sarana dan prasarana yang baik, jika menarik bagi penggunanya,
artinya peserta didik senang dalam menggunakannya, bukan
sebaliknya. Jangan dengan adanya sarana dan prasarana menjadikan
peserta didik takut melakukan aktivitas.
d. Memacu untuk bergerak
Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan jasmani, maka peserta
didik akan lebih terpacu untuk bergerak.
e. Sesuai dengan kebutuhan
Dalam menyediakan sarana dan prasarana hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik atau penggunanya.
f. Sesuai dengan tujuan
Sarana dan prasarana hendaknya sesuai dengan tujuannya,
maksudnya jika sarana dan prasarana tersebut akan digunakan
untuk mengukur kekuatan yang sesuai dengan tujuan tersebut.
g.Tidak mudah rusak
Hendaknya sarana dan prasarana pendidikan jasmani tidak
lekas/mudah rusak, meskipun harganya murah.
h. Sesuai dengan lingkungan
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pembelajaran pendidikan
jasmani hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lingkungan sekolah.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bawa tujuan diadakannya sarana
dan prasarana adalah untuk memberikan kemudahan dalam mencapai
tujuan pendidikan jasmani dan memungkinkan pelaksanaan program
kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
c. Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Jasmani
1) Revolusi Teknologi
Murid-murid dewasa ini di dunia yang jauh berbeda dengan di masa
ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi muid. Jika murid
ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah
da pelajaran di kelas (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 200; Sharp,
2002).
Revolusi teknologi adalah abgian dari masyarakat informasi dimana
kita kita hidup. Orang menggunakan komputer, bolpoin, surat, dan
telepo unuk berkomunkasi mendasar, seperti: keterampilan
berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berpikir
mendalam, berpikir kreatif, dan bersikap positif. Akan tetapi, di duni
yang kini berorientasi teknologi, kompetesi orang makin ditantang dan
diperluas dengan cepat (Bitter & Pierson, 2002; Collis 7 Sakamoto,
1996; Nikerson, 2000).
Teknologi telah menjadi bagian dari selah selama beberaa decade,
tetapi teknologi masih dipakai secara sederhaa dan berubah dengan
lamban. Namun, kini teknologi berubah secara dramatis. Setiap
sekolah saat itu sudah melengkapi laboratorium komputer untuk
memfasilitasi peserta didiknya. Selain itu, penyediaan jaringan internet
yang akan memudahkan peserta didik untuk mengakses informasi.
Misalkan seorang guru harus mengajar murid mengenai teknik dan
peraturan dalam bermain bola basket. Untuk sekolah yang tidak
memiliki lapangan bola basket tentu akan kesulitan memahami, dan
pertanyaan yang muncul dari pemaparan akan memunculkan diskusi
selanjutnya. Cara lain yang lebih berbeda adalah dengan menggunakan
paket CD ROM di kelas untuk mengekplorasi teknik dan peraturan
dalam bola basket. Murid mengeksplorasi teknik dasar dalam bola
basket mulai dari posisi tubuh, gerakan kaki, tangan, kontrol bola, dan
posisinya di lapangan atau ring basket. Penggunaan teknologi
komputer dalam memperlajari pendidikan jasmani ini menghasilkan
pembelajaran yang lebih eksploratif dan interaktif ketimbang jika
hanya dengan membaca buku atau mendengar pemaparan deskripsinya
dari guru.
Meski fasilitas teknologi yang disediakan sekolah sudah sangat
memadai, namun seringkali guru tidak memiliki pengetahuan yang
memadai dalam menggunakan komputer, dan banyak sekolah tidak
menyediakan workshop atau pelatihan yang dibutuhkan. Dan dengan
perkembangan teknologi yang pesat, komputer yang dibeli sekolah
menjadi cepat ketinggalan zaman. Bahkan ada yang rusak dan perlu
diperbaiki (Bainer, Deluzain, dan Stainley, 1999).
2) Perangkat keras (hardware)
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi
merupakan suatu pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin
untuk melaksanakan tugas secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga
dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan sistem yang digunakan untuk
membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui pemanfaatan teknologi
memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan lebih
cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html).
Teknologi pada dasarnya merupakan pengetahuan yang menjawab
pertanyaan tentang bagaimana (“know how”), dengan memanfaatkan
teknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara efisien.
Anda pasti sudah banyak yang mengenal komputer dan bahkan sudah
banyak yang menggunakan komputer untuk keperluan pekerjaan anda.
Tahukah anda jika komputer yang sering anda gunakan itu terdiri atas
beberapa komponen software dan juga hardware. Komponen komputer
hardware adalah komponen yang berbentuk fisikyang membentuk
komputer dan sering disebut dengan istilah perangkat keras, sedangkan
software (perangkat lunak) merupakan aplikasi-aplikasi atau program
sebagai sistem yang menjalankannya.
Berikut pengelompokkan hardware sesuai dengan fungsi pada komputer.
a) Input Device: Perangkat input/masukan
b) Process Device: Perangkat yang menjalankan proses sistem komputer
c) Output Device: Perangkat output keluaran, menghubungkan sistem
keluar
d) Storage Device: Perangkat untuk menyimpan dan dapat dilanjutkan
pada link https://infokomputerrakitan.blogspot.com/2015/05/perangkat-
keras-hardware-komputer.html
Contoh perangkat keras computer dapat saudara lihat pada gambar di bawah
ini:

Gambar 4. Perangkat Keras dukungan computer


Sedangkan untuk mempelajari jenis dan prinsip perangkat linak dapat di lihat
pada
https://www.bing.com/videos/search?q=perangkat+keras+komputer&view=de
tail&mid=1E783C2040599869A0DD1E783C2040599869A0DD&FORM=VI
RE

3) Perangkat Lunak
Perangkat lunak komputer atau sering disebut software adalah sekumpulan
data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik
yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang
akan menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak atau software bisa
dikatakan sebagai sebuah perangkat yang tidak dapat diraba atau suatu
perangkat yang tidak memiliki wujud secara nyata. Perangkat lunak adalah
istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital,
termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang
bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan
perangkat keras komputer. Perangkat lunak pada sistem komputer terbagi
dalam beberapa kategori sesuai dengan jenis dan fungsinya. Berikut ini saya
jelaskan contoh macam-macam perangkat lunak (software) beserta
pengertian tiap-tiap perangkat Lunak (software) yang umum ditemui dalam
sistem komputer.
a) Perangkat lunak aplikasi (application software) Adalah suatu subkelas
perangkat lunak (software) komputer yang memanfaatkan kemampuan
komputer langsung, untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan si
pengguna. Program ini dibuat programmer dan sudah disesuaikan
dengan kebutuhan pemakainya.
b) Sistemoperasi (operating system). Sistem operasi adalah program yang
berfungsi untuk mengendalikan sistem kerja yang mendasar, sehingga
mengatur kerja media input, output, tabel pengkodean, memori,
penjadwalan prosesor, dan lain-lain sebagainya. Sistem operasi ini
berfungsi sebagai penghubung antara manusia dengan perangkat keras
dan perangkat lunak yang akan digunakan.
c) Adapun fungsi utama sistem operasi adalah:
• Menyimpan program dan aksesnya
• Membagi tugas di dalam CPU
• Mengalokasikan tugas-tugas penting
• Merekam sumber-sumber data
• Mengatur memori sistem termasuk penyimpanan, menghapus dan
mendapatkan data
• Memeriksa kesalahan sistem- Multitugas pada OS/2″, Windows ’95″,
Windows ’98″, Windows NT”, /2000/XP
• Memelihara keamanan sistem, khusus pada jaringan yang
membutuhkan kata sandi (password) dan penggunaan ID.
d) Perangkat lunak gratis (freeware) Freeware atau perangkat lunak gratis
adalah perangkat lunak (software) komputer yang memiliki cipta yang
gratis digunakan tanpa batasan waktu, sehingga dapat dibedakan dari
shareware yang mewajibkan penggunanya membayar (misalnya setelah
jangka waktu percobaan tertentu atau untuk memperoleh fungsi
tambahan).
e) Perangkat lunak uji coba (shareware / trialware)Sharewareadalah
program terbatas, program didistribusikan baik sebagai demonstrasi atau
versi evaluasi dengan fitur atau fungsi yang terbatas atau dengan
menggunakan batas waktu yang telah ditetapkan (misalnya 30 hari) yang
biasa disebut dengan masa trial. Dengan demikian, memberikan
pengguna kesempatan untuk menguji produk sebelum membeli dan
kemudian membeli versi lengkap dari suatu program.
f) Perangkat lunak perusak (malware) Adalah sebuah perangkat lunak yang
bekerja untuk merusak tata kerja dari sistem komputer. Malware ini
bekerja dengan mengganggu kinerja dari perangkat lunak yang ada dalam
sistem komputer. Perangkat lunak perusak biasanya sangat mudah
tersebar dari satu komputer ke komputer lain, apalagi yang terhubung
dalam suatu jaringan (network), atau bisa juga lewat hardware portable,
seperti USB flashdisk, card reader, atau floppy disk (disket)
g) Bahasa Pemrograman (programming language) Adalah program yang
digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam
bahasa pemrograman ke bahasa mesin dengan aturan atau prosedur
tertentu, agar diterima oleh komputer. Guna menambah pengetahuan
tentang perangkat lunak dapat di lihat pada
https://tipskomputer.net/perangkat-lunak-komputer/
h) Program Bantu (utility) Program bantu merupakan perangkat lunak yang
berfungsi sebagai aplikasi pembantu dalam kegiatan yang ada
hubungannya dengan komputer, misalnya memformat disket, mengopi
data, mengkompres file, dan lain-lain. Contoh jenis perangkat lunak
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5 jenis perangkat lunak konputer


4) Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Jasmani
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran,
ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) peserta didik dan guru harus
memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah,
dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas,
bermakna, dan dukungan kultural bagi peserta didik dan guru, dan (3) guru
harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat
dan sumber-sumber digital untuk membantu peserta didik agar mencapai
standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah
terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di
luar kelas. Dalam pandangan tradisional proses pembelajaran dipandang
sebagai: (1) sesuatu yang sulit dan berat, (2) upaya mengisi kekurangan
peserta didik, (3) satu proses transfer dan penerimaan informasi, (4) proses
individual atau soliter, (5) kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan
materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi, (6) suatu proses
linear. Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan
pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai: (1) proses
alami, (2) proses sosial, (3) proses aktif dan pasif, (4) proses linear dan atau
tidak linear, (5) proses yang berlangsung integratif dan kontekstual, (6)
aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kultur
peserta didik, (7) aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas,
perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun
kelompok.
Hal itu telah mengubah peran guru dan peserta didik dalam pembelajaran.
Peran guru telah berubah dari: (1) sebagai penyampai pengetahuan, sumber
utama informasi, ahli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai
fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan
mitra belajar; (2) dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek
pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan
tanggung jawab kepada setiap peserta didik dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran peserta didik dalam pembelajaran telah mengalami
perubahan yaitu: (1) dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan
aktif dalam proses pembelajaran, (2) dari mengungkapkan kembali
pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan, (3) dari
pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran
berkolaboratif dengan peserta didik lain.
Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru, kini telah
bergeser menjadi berpusat pada peserta didik. Secara rinci dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3: Efek dari penggunaan TIK

Lingkungan Berpusat pada GURU Berpusat pada PESERTA DIDIK


Guru sebagai sentral dan Peserta didik sebagai sentral dan
Aktivitas kelas
bersifat didaktis bersifat interaktif
Menyampaikan fakta- Kolaboratif, kadang-kadang peserta
Peran guru
fakta, guru sebagai ahli didik sebagai ahli
Penekanan Hubungan antara informasi dan
Mengingat fakta-fakta
pengajaran temuan
Konsep Akumulasi fakta secara Transformasi fakta-fakta
pengetahuan kuantitas
Penampilan Kuantitas pemahaman, pe-nilaian
Penilaian acuan norma
keberhasilan acuan patokan
Soal-soal pilihan Portofolio, pemecahan masalah, dan
Penilaian
berganda penampilan
Penggunaan Komunikasi, akses, kolaborasi,
Latihan dan praktek
teknologi ekspresi
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana
dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup
berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar
kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi,
pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada
gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur
pengembangan SDM secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap
peserta didik akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai
dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan
menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga
memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas
dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan
berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan
beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi
individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas
memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam
pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup,
dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas
hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir
yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan
dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa
ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak
mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin
mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dan
sebagainya. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai,
dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya
kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini
sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu
mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian
didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan
kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam
berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki
komitmen yang kuat terhadap berbagai hal.
Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya
kreativitas dan kemandirian peserta didik. Pembelajaran dengan dukungan
TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil,
memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk
kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK peserta didik akan
memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan
mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan
rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama
dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi,
dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

d. Media Informasi dalam Pendidikan Jasmani


Media informasi secara umum adalah alat untuk mengumpulkan dan
menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat
bagi penerima informasi. Media informasi melibatkan unsur teknologi sebagai
sarana untuk menyampaikan pesan melalui perangkat teknologi. Penggunaan
TIK sebagai media pembelajaran dapat berbentuk file slide microsoft office
power point, gambar, animasi, video, audio, program CAI (computer aided
instruction), program simulasi, dan lain-lain. Penggunaan media berbasis TIK
memberikan beberapa keuntungan diantaranya, (1) memvisualisasikan
konsep-konsep abstrak, (2) mempermudah memahami materimateri yang sulit,
(3) mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual, (4)
SOLIDARITY: Journal of Social Studies Vol. 01, No. 01, Juni 2021 52
menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format (multimedia)
sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date) dari berbagai
sumber, (5) memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan materi
pembelajaran, (6) mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar siswa,
(7) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga, (8) mendukung
perubahan peran guru ke arah yang positif sebagai fasilitator dan mediator,
dari posisi semula sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, (9)
meningkatkan keterampilan individu penggunanya. Melalui media informasi
masyarakat dapat mengetahui informasi yang ada serta dapat saling
berinteraksi satu sama lain.
Sedangkan pengertian dari informasi adalah kumpulan data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Tanpa suatu informasi suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan
akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka
informasi organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi
(Jogiyanto HM, 2005).
1) Definisi Media Informasi
Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui
media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar
pikiran serta berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima
(Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Sedangkan
pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data yang
sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu
pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam
pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang
(Gordon B. Davis 1990; 11).
Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk
mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi
bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur
(2006) media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual”.
2) Jenis Media Informasi
Media informasi sebagai alat yang menyampaikan suatu informasi harus
tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik pada target sasaran
sehingga dapat bermanfaat bagi pembuat dan penerima informasi. Secara
umum media informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya;
(1) Media non cetak Media non cetak merupakan berupa radio, TV, kaset,
kamera, handphone, dan internet; dan (2) Media cetak Media cetak antara
lain buku, surat kabar, majalah, brosur, poster, flyer, sign system, billboard,
pamflet, spanduk. Media informasi yang dapat dipergunakan daam
pembelajaran PJOK dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
a. Media Lini Atas
Merupakan media yang tidak langsung bersentuhan dengan target
audiens dan jumlahnya terbatas tetapi jangkauan target yang luas,
seperti billboard, iklan televis, iklan radio, dan lain-lain. Media ini dapat
dipergunakan guru untuk menyampaikan pesan yang bersifat
kontekstual sebagai sumber belajar dan diakses siswa guna
mendapatkan informasi yang bersifat umum dan sasaran yang luas.
Penggalian informasi ini dapat dilakukan siswa dapat melalui
penugasan untuk memacahkan masalah materi pembelajaran. Sumber
ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsing memalui panca indra
baik dilihat dan di dengar.
b. Media Lini Bawah
Suatu media iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media
massa dan jangkauan target hanya berfokus pada satu titik atau daerah,
seperti brosur. Poster, flyer, Sign System dan lain-lain. Meskipun
tujuannya menyampaikan informasi untuk masyarakat luas tetapi masih
dapat dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Guru memberikan
penugasan dengan mengarahkan pada ruanglingkup pembelajaran yang
memungkinkan dilakukan dengan media Lini Bawah.
c. Media Cetak
Media cetak dapat berupa brosur, Koran, majalah, poster, pamphlet,
spanduk, dan lain-lain. Demikian juga dengan media cetak seperti
gambar-gambar, brosur, foster dan sejenisnya dapat dipergunakan
sebagai media pembelajaran. https://www.edukasinesia.com/2016/07/9-
teknik-dasar-dalam-permainan-sepakbola-beserta-penjelasannya-
terlengkap.html

d. Media Elektronik
Media ini dapat disampaikan melalui radio, kaset, kamera, handphone,
dan internet. Media elektronik merupakan media yang sangat penting
dilakukan diera 4.0 dengan menggunakan proses digital sebagai sumber
belajar berbasis internet. Beberapa contoh bentuk media elektronik
internet yang dapat dipergunakan diantaranya: (1) konten youtube
(https://www.youtube.com/watch?v=NArMrBA-lLA), (2) jurnal online
(https://www.ijemst.net/index.php/ijemst/article/view/2291/0).
Pemanfaatan media informasi dalam pembelajaran PJOK dapat digunakan sebagai
sumber belajar yang berguna bagi siswa untuk mencari berbagai sumber untuk
dijadikan bahan menguatkan daya analitik untuk mengambil kesimpulan. Media
informasi yang paling efektif diera 4.0 adalah internet.
Media pembelajaran PJOK
1. Media Audio
Media pembelajaran audio berfungsi untuk menyampaikan pesan yang hanya
didengar. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat dari
sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal
(bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan
vokalisasi). Contoh media seperti radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dan lain-lain.
2. Media Visual
Macam-macam media pembelajaran visual adalah media yang hanya
mengandalkan indera penglihatan. Jenis media pembelajaran visual
menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau
proyektor. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk
visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah
untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Macam-macam
media pembelajaran visual ini dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam
dan media visual gerak. Berikut penjelasannya :
a. Media visual diam
Berupa foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan potongan gambar, film
bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-
lain.
b. Media visual gerak
Berupa gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
3. Media Audio Visual
Macam-macam media pembelajaran audio visual merupakan media yang
mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media
audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu madia audio visual diam, dan media
audio visual gerak. Berikut penjelasannya:
a. Media audiovisual diam
Berupa TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b. Media audio visual gerak
Berupa film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-lain.
4. Media Serbaneka
Macam-macam media pembelajaran serbaneka merupakan suatu media yang
disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi
lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran.
Contoh macam-macam media pembelajaran serbaneka di antaranya adalah
papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
Berikut penjelasannya :
a. Papan (board) yang termasuk dalam media ini di antaranya papan tulis,
papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b. Media tiga dimensi di antaranya model, mock up, dan diorama.
c. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh
pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau
dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan
sekolah.
d. Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan
berkemah.
5. Gambar fotografi
Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar,
lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut
dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar
dengan tujuan tertentu. Terdapat lima macam gambar fotografi yang harus
diperhatikan antara lain:
a. Gambar fotografi itu harus cukup memadai.
b. Gambar-gambar harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu.
c. Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
d. Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.
e. Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya,
misalnya, binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.
6. Peta dan Globe
Macam-macam media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe ini
berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Seperti keadaan permukaan
(bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah
dan jarak. Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar
adalah:
a. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah
kepulauan dan lain lain.
b. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh
geografis.
c. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan
distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta
bentuk bumi yang sebenarnya.
Dari semua jenis media pembelajaran dalam media informasi yang paling efektif
dalam pembelajaran PJOK adalah audiovisual. Hal ini dikarenakan selain dapat
dilihat rangkaian gerak juga dapat didengar penjelasan aktivitas gerak yang
dimaksud. Tentunya hal ini akan memudahkan siswa untuk memahami maksud
dari tujuan pembelajaran yang diinginkan.

4. Forum Diskusi
1. Coba saudara buka computer dan jaringan internet. Selanjutnya cari
program power point. Buatlah bahan ajar dalam bentuk power point
manimal 10 slide pada materi lompat jauh yang berisi visual, audio dan
video pelaksanaan lompat jauh.
2. Coba jelaskan langkah-langkah dalam membuat media email, cara
mengirim fil dalam bentuk word, video (google drive) dan drob box.
3. Media apa saja yang dapat saudara pergunakan dalam mengajar PJOK
pada materi renang gaya dada dan tuliskan perangkat keras dan lunaknya
sebagai bahan perancangan media.

C. PENUTUP
1. Rangkuman
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung pesat seperti
saat ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan
manusia termasuk di dalamnya bagaimana manusia melakukan aktivitas
belajar. Pada dasarnya, ragam media dan teknologi yang dapat digunakan
untuk memperoleh informasu dan pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi:
(1) media yang tidak diproyeksikan atau non-projected media seperti foto,
diagram, bahan pameran atau display media, dan model; (2) media yang
diproyeksikan; (3) media audio seperti kaset, compact disc (CD) audio yang
berisi rekaman perkuliahan, ceramah narausmber, dan rekaman music; (4)
media gambar gerak atau media video seperti VCD, DVD, dan blue rays disc;
(5) pembelajaran berbasis komputer; serta (6) multimedia dan jaringan
komputer. Semua ragam media ini memiliki kekhasan atau karakteristik
tersendiri untuk digunakan dalam menyampaikan infomasi dan pengetahuan
kepada penggunanya.

2. Tes Formatif
1. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, media dapat dipergunakan
sebagai
A. Penerima informasi
B. Encoding
C. Decoding
D. Perantara informasi
E. Sumber informasi

2. Sebelum mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan, pengirim informasi


terlebih dahulu harus melakukan hal berikut ini,
A. Merancang informasi dan pengetahuan
B. Menetapkan topik dan informasi
C. Membuat konsen informatif
D. Menciptakan informasi dan media
E. Menyusun sistematika informasi

3. Media berikut ini dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran


pendidikan jasmani, kesehatan olahraga
A. Media cetak
B. Media grafis
C. Media audio
D. Motion pictures
E. Multimedia

4. Pada kondisi kurangnya fasilitas sarana dan prasarana di sekolah, seorang


guru pendidikan jasmani selanjutnya memfasilitasi peserta didik dengan
melakukan …
A. Merancang ulang tujuan pembelajaran
B. Memodifikasi rancangan pembelajaran
C. Memodifikasi sarana dan prasarana pembelajaran
D. Memodifikasi kurikulum pembelajaran
E. Membangun fasilitas pembelajaran

5. Penyediaan peralatan dan perlengkapan untuk menunjang aktivitas


pembelajaran pendidikan jasmani merupakan hal yang penting untuk
ketersediaan …
A. Fasilitas
B. Kemampuan
C. Sarana
D. Prasarana
E. Psikomotor

6. Fasilitas berikut ini merupakan peralatan dan perlengkapan dalam sarana,


kecuali…
A. Bola basket
B. Raket
C. Bendera
D. Glove
E. Lapangan

7. Memberikan keamanan dalam pendidikan jasmani merupakan prioritas utama


dalam pendidikan jasmani sebelum unsur yang lain, ini merupakan syarat
ketersediaan sarana dan prasarana dalam hal …
A. Mudah dan murah
B. Menarik
C. Waspada
D. Memicu pergerakan
E. Aman

8. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan


tujuan untuk meningkatkan kreativitas merupakan bagian dari ……
A. Revolusi pembelajaran
B. Revolusi teknologi
C. Revolusi industri
D. Kemajuan IPTEK
E. Ketersediaan fasilitas

9. Mengeksplorasi teknik dasar dalam basket mulai dari posisi tubuh, gerakan
kaki, tangan, kontrol bola, dan posisinya di lapangan menggunakan teknologi
dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih ….
A. Efektif dan efisien
B. Bermanfaat dan mudah dimengerti
C. Problem based learning
D. Menyenangkan dan informatf
E. Eksploratif dan interaktif

10. Pemanfaatan media informasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani di


lingkungan peran guru pada aktivitas yang berpusat pada peserta didik dapat
menghasilkan pembelajaran ….
A. Informatif
B. Ekspresif
C. Atraktif
D. Ekspolatif
E. Kolaboratif

Kunci Jawaban :
1. D
2. A
3. E
4. C
5. C
6. E
7. E
8. B
9. E
10. E

Daftar Pustaka
Indrawan, I. (2015). Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Yogyakarta: Deepublish.
Nuarisapta, D. (2018). Penggunaan Media dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di Sekolah Menengah Pertama
Se-Kecamatan Melati Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Skripsi FIk
Universitas Negeri Yogyakarta.
Pribadi, B. (2017). Media dan Teknologi dalam Pembelajaran (1st ed.). Jakarta:
Kencana.
Saputro, I. (2014). Survei Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah
Dasar Negeri Se-Kecamatan Slokampang Kabupaten Temanggung.
Yogyakarta: Skripsi FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Suhardi. (2016). Modul Guru Pembelajar. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah
kejuruan (SMA/ SMA). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukirman, H., & dkk. (2005). Administrasi dan Sepervisi Pendidikan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Suryobroto, A. (2005). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Pedagogia.
Susilo, E. (2007). Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di SMA
Negeri se-Kabupaten Wonosobo. Yogyakarta: Skripsi FIK Universitas
Negeri Yogyakarta.
Santrock, J.W. 2010. Psikologi pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana
Prenada media group.

Anda mungkin juga menyukai