2
MEDIA SARANA, DAN PRASARANA,
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN MEDIA
INFORMASI SERTA APLIKASINYA DALAM
PENDIDIKAN JASMANI
KEGIATAN BELAJAR 2:
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Paradigma pembelajaraan saat ini harus mengintegrasikan setiap proses
pembelajaran menggunakan ICT dan pembentukan karakter peseta didik.
Perubahan paradigma ini secara tidak langsung mengharuskan bagi setiap
guru wajib menguasai Teknologi Informasi. Pemanfaatan ICT dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu media sarana dan prasarana. Kondisi ini
menuntut setiap sekolah menyediakan sarana dan prasarana disekolah
khususnya jaringan internet. pemanfaatan media, sarana dan prasarana dan
pemanfaatan teknologi dan media informasi mendukung kualitas
pembelajaran. Salah satu indikator pembelajaran yang berkulitas adalah setiap
peserta didik mencapai seluruh kompetensi yang diharapkan.
Demikian juga proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani harus
memanfaatkan media, sarana dan prasarana serta ICT guna menunjang
pembelajaran Pendidikan Jasmani yang berkualitas. Pembelajaran Pendidikan
Jasmani dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum dengan
jasmani sebagai media utama. Pemanfaatan media, sarana dan prasarana serta
ICT pendukung kualitas pembelajaran harus benar-benar dikuasai oleh guru.
Oleh karena itu seorang guru PJOK harus dapat memilih dan memilah bentuk,
jenis dan metode pemanfaatan media pembelajaran.
Hal ini yang melandasi kiranya bagi setiap calon guru professional dalam hal
ini guru PJOK wajib menguasai perancangan, pemanfaatan media, sarana dan
prasarana serta ICT yang dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Modul
ini dapat dijadikan panduan guru PJOK untuk mendalami peran, fungsi, ruang
lingkup serta cara pemanfaatan media termasuk ICT dalam pembelajaran
PJOK.
2. Relevansi
Pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
menekankan pada aktivitas jasmani yang bertujuan untuk tujuan pendidikan.
Akibatnya bahwa pelaksanaan pembelajaran PJOK menekankan pada berbagai
aktivitas jasmani dengan menerapkan berbagai pola gerak dengan tujuan
social, emosional, neurumuskular dan intelektual.
Perubahan paradigma pembelajaran pada umumnya yang menuntut
implementasi Informasi Computer dan Teknologi (ICT) pada setiap
pembelajaran. PJOK merupakan bagian Pendidikan secara umum sehingga
perlu pemanfaatan media pembelajaran berbasisi ICT. Selain kemampuan
pedagogi, konten materi dan pengetahuan seorang guru PJOK harus mampu
memanfaatkan media pembelajaran yang menggunakan teknologi dalam
pemberajaran. Hal ini mewajibkan bahwa keterampilan menggunakan ICT
dalam pembelajaran Pendidikan jasmani mutlak dimiliki setiap guru PJOK
professional.
Dalam rangka mendukung implementasi ICT dalam pembelajaran PJOK maka
harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti banwitch, in
focus, laptop dan computer dan perangkat ICT lainnya. Kertersediaan sarana
dan prasarana ICT pendukung pembelajaran menjadi penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Artinya bahwa sekolah dapat
menyediakan sarana prasarana pendukung pembelajaran PJOK dengan
memanfaatkan ICT seperti computer, internet dan lain-lain.
3. Petunjuk belajar
Apa kabar Bapak/Ibu sekalian, semoga baik-baik saja dan tetap selalu dalam
lindungan Tuhan Yang maha esa. Pada hari ini saudara akan mempelajari
tentang berbagai teori media, sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi,
dan media informasi yang berkaitan dengan pembelajaran PJOK. Pada
pembelajaran KB ini saudara diharapkan dapat memahami berbagai teori
media, sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi, dan media informasi dan
dapat di implementasikan dalam pembelajaran PJOK.
Untuk dapat memahami, melaksanakan dan mampu menginternalisasi seluruh
isi dalam modul ini, saudara diharapkan membaca modul ini secara seksama
dan menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh fasilitator. Selain itu
melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain
yang relevan, saudara juga diharapkan dapat menggali lebih dalam informasi
yang diberikan dalam modul ini. Untuk lebih memahami pengetahuan dan
penguasaan keterampilan, saudara dianjurkan untuk membaca dengan cermat
dan berlatih mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap
sesuai dengan langkah, tahapan dan prosedur yang dirancang dalam modul ini.
Artinya, saudara diharapkan untuk mencoba berkali-kali dan kemudian
membandingkan keterampilan yang dikuasai dengan kriteria yang ada dalam
setiap pembahasan.
Pada bagian lain dari modul saudara juga harus mengerjakan berbagai tugas/
latihan/ studi kasus yang disajikan sebaik-baiknya. Pengerjaan tugas/ latihan/
studi kasus didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini, dan kemudian
diperkaya dengan informasi dari sumber-sumber belajar lainnya.
Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, saudara harus mengerjakan evaluasi
(tes formatif) dan melakukan evaluasi akhir (tes akhir / sumatif) di akhir
modul. Dengan demikian saudara akan dapat mengetahui tingkat penguasaan
materi yang disajikan secara mandiri. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran
disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut, akan tetapi saudara tidak
diperkenankan melihat dan membacanya sebelum menyelesaikan soal
evaluasi yang disediakan.
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi
pada bidang pendidikan jasmani yang harus dimiliki peserta didik mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif
dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel)
2. Pokok-Pokok Materi
Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini,
saudara dapat menjelaskan sebagai berikut:
a. Media pembelajaran pendidikan jasmani
b. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani
c. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan jasmani
d. Media informasi dalam pendidikan pendidikan jasmani
3. Uraian Materi
Sebagai dasar penguatan pemahaman dan memiliah serta memilih lingkup
materi yang akan saudara pelajari maka dibagi dalam beberapa pokok materi.
Adapun pokok-pokok materi yang akan saudara pelajari sebagai berikut: (a)
Media pembelajaran pendidikan jasmani, (b) Sarana dan prasarana
pembelajaran pendidikan jasmani, (c) Media informasi pendidikan jasmani.
a. Media pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani
Media pembelajaran, yang memuat informasi dan pengethuan, pada
umumnya digunakan untuk membuat proses belajat menjadi lebih efektif
dan efisien. Selain itu, media pemeblajaran juga dapat membuat akivitas
belajar menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motibasi
belajar peserta didik. Dalam proses belaar dan pembelajaran, media
pembelajaran berperam dalam menjembatani proses penyampaian dan
pengiriman pesan dan informasi dari narasumber kepada khalayak.
Kalayak dalam hal ini adalah peserta didik yang melakukan proses belajar.
Dengan menggunakan media dan teknologi dalam pembelajaran, proses
penyampaian pesan-informasi dan pengetahuan-antara pengirim dan
penerima dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Bab ini akan
membahasa tentang defenisi dan ragam media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam aktivitas belajar dan pembelajaran.
1) Defenisi Media
Penggunaan media sebagai sarana pembelajaran telah lama dilakukan,
yaitu sejak manusia melaksanakan proses dan aktivitas belajar. Media
yang memuat informasi dan pengetahuan, pada umumnya digunakan
dengan tujuan untuk membuat proses belajar belajar menjadi lebih
efektif dan efisien. Dalam melakukan proses belajar manusia
senantiasa memanfaatkan beragam media. Peran media dalam hal ini
adalah sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Perkembangan
media yang digunakan dalam proses belajar pada dasarnya berjalan
beriringan dengan perkembangan teknologi.
Manusia menciptakan teknologi berdasarkan penguasaan pengetahuan
yang telah dimiliki. Pada hakikatnya, teknologi diciptakan dengan
tujuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan tugas dan
aktivitas kehidupan. Teknologi komputer misalnya diciptakan dengan
tujuan untuk memudahkan aktivitas kehidupan manusia dalam
mengolah data. Berdasarkan bentuk dan fungsinya teknologi dapat
dibedakan menjadi perangkat keras atau hardware dan perangkat
lunak atau software.
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung pesat
seperti yang terjadi saat ini memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap semua aspek kehidupan manusia termasuk didalamnya
abgaimana manusia melakukan aktivitas belajar. Dengna melakukan
proses belajar, seseorang akan memiliki pengetahuan keterampilan,
dan sikap yang diperlukan untuk menjalani kehidupan.
Media berdasarkan asal katanya dari bahasa Lain, medium, yang
berarti perantara. Media oleh karenanya dapat diartikan sebagai
perantra antara pengirim infomrasi yang berfungsi sebagai sumber atau
resources dan penerima informasi atau receiver.
Dalam proses belajar, media berperan dalam menjembatani proses
penyampaian dan pengiriman pesan dan informasi. Dengan
menggunakan media dan teknologi proses penyampaian pesan dan
informasi antara pengirim dan penerima akan dapat berlangsung
dengan efektif.
Pengertian tentang media di atas selaras dengan defenisi media
pembelajan atau instructional media yang dikemukakan oleh Heinich
dan kawan-kawan (2008) bahwa sesuatu yang memuat informasi da
pengetahuan yang dapat digunakan untuk melakukan proses belajar.
Media yang digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran-
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap-disebut dengan
istilah media pembelajaran. Beragam media pembelajaran dapat
digunakan untuk mendukung aktivtias belajar agar berlangsung efektif
dan efisien.
Dari sudut pandang bidang komunikasi, medium berari sesuatu yang
dapat menjadi perantara dalam proses komunikasi. Medium dapat juga
berarti sesuatu ayng digunakan untuk membantuk proses penyampaian
pesan dan informasi dari sumber pesan atau komunikator kepada
penerima pesan atau komunikan.
Model komunikasi yang dikemukakakn oleh pakar komunikasi
Shannor dan Weaver menyatakan bahwa proses komunikasi dimulai
dari pengirim pesan atau sender yang memiliki keinginan untuk
mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada penerima pesan atau
receiver. Pengiriman pesan dalam hal ini dapat berupa seorang penulis
buku, penulis naskah, atau seseorang yang memiliki keahlian dalam
bidang keilmuan tertentu
Sebelum mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan, pengirim
harus terlebih dahulu mendesain atau merancang informasi dan
pengetahuan yang akan disampaikan kepada penerima. Hal ini
dilakukan agar pengetahuan dan informasi yang dikomunikasikan
menjadi sistematik dan komprehensif sehingga dapat dengan mudah
dipahami oleh penerima. Proses merancang pesan agar menjadi
sistematik dan udah dimengerti oleh penerima atau receiver
dinamakan dengan encoding.
Setelah selesai melakukan proses encoding, pesan atau informasi
ditransmisikan melalui medium tertentu yang telah dipilih sebelumnya.
Setelah menerima pesan maka penerima pesan akan berusahan untuk
memahami isis pesan dan informasi yang disampaika oleh penerima
pesan dinamakan dengna istilah decoding. Sebagai contoh, jika Anda
membaca buku dalam hal ini dpat berfungsi sebagai sebuah medium.
Penulis buku melalui isi buku yang dituliskanya berupaya untuk
mengomunikasika pesan dan informasi tertentu kepada Anda. Upaya
penulis untuk mengkomunikasikan isi dan materi buku disebut dengan
istilah encoding. Adapun upaya Anda sebagai pembaca yang berupaya
untuk memahami isi buku disebut juga dengan istilah decoding. Begitu
pula jiak Anda melihat sebuah program video. Dalam program video,
penulis naskah program video berperan sebagai pengirim pesan dan
inforasi yang ditransmisikan melalui medium video kepada khalayak
atau audience.
2) Jenis dan Klasifikasi Media
Williams (2003) mengemukakan jenis dan klasifikasi media sebagai
sarana komuniaskai yang dapat digunakan dalam aktivitas
pembelajaran, sebagai berikut:
a. Media yang tidak diproyeksikan atau non-projected, seperti foto
diagram, bahan pameran atau display, dan model
(http://ilhameducationsquare.blogspot.com/2011/10/pendekatan-
pembelajaran-pendidikan.html);
b. Media yang diproyeksikan atau projected media misalya, LCD,
(https://www.powershow.com/viewht/509dbe-
NmNjZ/PENJASKES_powerpoint_ppt_presentation);
c. Media audio seperti kaset, compact disc (CD) audio yang berisi
rekaman kuliah, ceramah narasumber, dan rekaman musik serta
MP4 (https://bedahlagu123.cc/video?v=EUzcqKtamwc);
d. Media gambar gerak atau media video, seperti VCD, DVDs, dan
blue rays disc (https://www.youtube.com/watch?v=JSIN1rA9LBM);
e. Pembelajaran berbasis komputer; dan
f. Multimedia dan jaringan komputer
(https://www.youtube.com/watch?v=R0r1jKn1Ofg).
Selain mengemukakan defenisi tentang media, Heinich dan kawan-
kawan (2005) juga mengemukakan klasifikasi media yang digunakan
untuk aktivitas pembelajaran yang terdiri dari: (1) media cetak/ teks; (2)
media pameran/ display; (3) media audio; (4) gambar bergerak/ motion
pictures; (5) multimedia; dan (6) media berbasis web atau internet.
Berikut ini merupakan deskripsi singkat tentang ragam media sesuai
dengan klasifikasinya.
Media cetak merupakan jenis media yang telah lama digunakan
sebagai sarana dalam aktivitas belajar. Media cetak juga dipandang
sebagai jenis media yang relative murah dan memiliki sifat sangat
fleksibel bagi penggunaannya. Media cetak yang berisi teks memiliki
ragam yang bervariasi yang meliputi buku, brosur, leaflet, dan handout.
Peserta didik dapat memanfaatkan media cetak di mana saja, kapan
saja, dan tanpa memerlukan adanya peralatan khusus. Selain dalam
bentuk teks, media cetak juga memuat informasi dan pengetahuan
dalam bentuk lain misalnya gambar, diagram, chart, grafisk, poster, dan
kartun.
Media grafis dan media pameran atau display media digunakan
sebagai sarana informasi dan pengetahuan yang menarik bagi
penggunanya. Sama halnya seperti media cetak, jenis media
pembelajaran ini juga bervariasi mulai dari benda sesungguhnya yang
disebut dengan istilah realia, sampai kepada benda tiruan yang berupa
replikasi dan model.
Penggunaan media grafis dan pameran dilakukan dengan cara
memperlihatkannya di suatu tempat tertentu sehingga pesan dan
informasi yang terdapat di dalam media tersebut dapat diamati dan
dipelajari oleh peserta didik. Contoh ragam media pameran, yaitu
realia, model, diorama, dan kit.
Media audio merupakan jenis media yang efektid yang efisien untuk
digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
melatih kemampuan penggunaannya dalam mendengar informasi dan
pengetahuan lisan secara komprehensif. Walaupun jenis media ini dapat
digunakan untuk menyampaikan hampir semua jenis informasi dan
pengetahuan, namun sejumlah ahli berpandangan bahwa media audio
pada dasarnya sangat tepat untuk digunakan dalam pembelajaran
tentang kemampuan berbahasa juga seni.
Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing atau pronounciation
misalnya, akan lebih efektif jika menggunakan jenis media audio.
Demikian pula halnya dengan pelajaran tentang seni music dan olahra
suara atau vocal akan berlansung lebih baik jika menggunakan jenis
media audio.
Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yag
mampu menayangkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan unsur
suara. Contoh jenis media ini yaitu media fil da video. Kedua jenis
media ini memiliki features atau kemampuan yang luar biasa sebagai
sebuah medium komunikasi. Media video dan film mampu
menampilkan informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan
informasi dan pengetahuan yang mendekati realistik.
Selain itu, media video da film juga mampu memperlihatkan peristiwa
dan objek yang direkam secara nyata. Penggunaan yang bijaksana dari
kedua jenis ini akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa
efektif bagi penggunanya.
Selain digunakan untuk pembelajaran pada aspek kognitif, media film
dan video kerap dimanfaatkan dalam pendidikan afektif dan
penanaman karakter. Selain itu, medium film dan video juga kerap
digunakan sebgai saran untuk mendemonstrasikan proses dan prosedur
kerja yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan.
Contoh untuk hal ini pemutaran video demonstrasikan tentang
penggunaan sabuk pengaman di dalam pesawat terbang. Dalam video
tersebut proses penggunaan sabuk pengamanan diperlihatkan secara
sistematis.
3) Tujuan Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media, baik untuk keperluan individual maupun
kelompok, secara umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu: (1)
memperoleh informasi dan pengetahuan; (2) mndukung aktivitas
pembelajaran; dan (3) sarana persuasi dan motivasi.
Media pembelajaran, pada umumnya memuat informasi dan
pengetahuan, dapat digunakan sebagai sarana untuk memperlajari
pengetahuan dan keterampilan tertentu. Setiap jenis media mempunyai
kekhasan tersendiri untuk digunakan dalam proses belajar. Media
audio misalnya sangat tepat untuk digunakan dalam memahami
kemampuan seseorang dalam mendengar informasi dan pengetahuan
secara komprehensif.
Media gambar dapat berperan mengurangi terjadinya kesalahan
interpretasi dalam mempelajari informasi dan pengetahuan yang
bersifat abstrak. Adapun media video memiliki keunggulan jika
digunakan untuk mempelajari informasi dan pengetahuan tentang
gerakan, proses, dan prosedur untuk melakukan suatu aktivitas. Media
internet dan web merupakan sarana yang dapat digunakan untuk
melakukan proses belajar melalui pencarian atau browsing beragam
informasi yang diperlukan.
Media pada umumnya juga digunakan untuk mendukung aktivitas
pembelajaran yaitu mempresentasikan atau menyajika informasi dan
pengetahuan baik kepada individu maupun kelompok. Media dalam
hal ini dapat dipandang sebagai alat bantu dalam aktivitas
pembelajaran. Media dapat digunakan untuk mengaktifkan
penggunanya dalam memperoleh informasi dan pengetahuan yang
diperlukan.
Pemanfaatan media kerap digunakan sebagai sarana untuk memotivasi
terjadinya perilaku positif dari penggunanya. Untuk tujuan
memotivasi, pemanfaatan media mencakup upaya yang dapat
digunakan untuk memengaruhi sikap, nilai, dan emosi dari
penggunanya. Media audiovisual, seperti halnya film dan video,
memiliki kemampuan untuk mengunggah emosi pemirsa, menghayati
nilai, dan menanamkan sikap positif. Integrasi antara unsur gambar
dan unsur suara yang terdapat dalam media audiovisual
memungkinkan tercapainya kemampuan aspek afektif dalam belajar.
3) Perangkat Lunak
Perangkat lunak komputer atau sering disebut software adalah sekumpulan
data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik
yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang
akan menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak atau software bisa
dikatakan sebagai sebuah perangkat yang tidak dapat diraba atau suatu
perangkat yang tidak memiliki wujud secara nyata. Perangkat lunak adalah
istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital,
termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang
bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan
perangkat keras komputer. Perangkat lunak pada sistem komputer terbagi
dalam beberapa kategori sesuai dengan jenis dan fungsinya. Berikut ini saya
jelaskan contoh macam-macam perangkat lunak (software) beserta
pengertian tiap-tiap perangkat Lunak (software) yang umum ditemui dalam
sistem komputer.
a) Perangkat lunak aplikasi (application software) Adalah suatu subkelas
perangkat lunak (software) komputer yang memanfaatkan kemampuan
komputer langsung, untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan si
pengguna. Program ini dibuat programmer dan sudah disesuaikan
dengan kebutuhan pemakainya.
b) Sistemoperasi (operating system). Sistem operasi adalah program yang
berfungsi untuk mengendalikan sistem kerja yang mendasar, sehingga
mengatur kerja media input, output, tabel pengkodean, memori,
penjadwalan prosesor, dan lain-lain sebagainya. Sistem operasi ini
berfungsi sebagai penghubung antara manusia dengan perangkat keras
dan perangkat lunak yang akan digunakan.
c) Adapun fungsi utama sistem operasi adalah:
• Menyimpan program dan aksesnya
• Membagi tugas di dalam CPU
• Mengalokasikan tugas-tugas penting
• Merekam sumber-sumber data
• Mengatur memori sistem termasuk penyimpanan, menghapus dan
mendapatkan data
• Memeriksa kesalahan sistem- Multitugas pada OS/2″, Windows ’95″,
Windows ’98″, Windows NT”, /2000/XP
• Memelihara keamanan sistem, khusus pada jaringan yang
membutuhkan kata sandi (password) dan penggunaan ID.
d) Perangkat lunak gratis (freeware) Freeware atau perangkat lunak gratis
adalah perangkat lunak (software) komputer yang memiliki cipta yang
gratis digunakan tanpa batasan waktu, sehingga dapat dibedakan dari
shareware yang mewajibkan penggunanya membayar (misalnya setelah
jangka waktu percobaan tertentu atau untuk memperoleh fungsi
tambahan).
e) Perangkat lunak uji coba (shareware / trialware)Sharewareadalah
program terbatas, program didistribusikan baik sebagai demonstrasi atau
versi evaluasi dengan fitur atau fungsi yang terbatas atau dengan
menggunakan batas waktu yang telah ditetapkan (misalnya 30 hari) yang
biasa disebut dengan masa trial. Dengan demikian, memberikan
pengguna kesempatan untuk menguji produk sebelum membeli dan
kemudian membeli versi lengkap dari suatu program.
f) Perangkat lunak perusak (malware) Adalah sebuah perangkat lunak yang
bekerja untuk merusak tata kerja dari sistem komputer. Malware ini
bekerja dengan mengganggu kinerja dari perangkat lunak yang ada dalam
sistem komputer. Perangkat lunak perusak biasanya sangat mudah
tersebar dari satu komputer ke komputer lain, apalagi yang terhubung
dalam suatu jaringan (network), atau bisa juga lewat hardware portable,
seperti USB flashdisk, card reader, atau floppy disk (disket)
g) Bahasa Pemrograman (programming language) Adalah program yang
digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam
bahasa pemrograman ke bahasa mesin dengan aturan atau prosedur
tertentu, agar diterima oleh komputer. Guna menambah pengetahuan
tentang perangkat lunak dapat di lihat pada
https://tipskomputer.net/perangkat-lunak-komputer/
h) Program Bantu (utility) Program bantu merupakan perangkat lunak yang
berfungsi sebagai aplikasi pembantu dalam kegiatan yang ada
hubungannya dengan komputer, misalnya memformat disket, mengopi
data, mengkompres file, dan lain-lain. Contoh jenis perangkat lunak
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
d. Media Elektronik
Media ini dapat disampaikan melalui radio, kaset, kamera, handphone,
dan internet. Media elektronik merupakan media yang sangat penting
dilakukan diera 4.0 dengan menggunakan proses digital sebagai sumber
belajar berbasis internet. Beberapa contoh bentuk media elektronik
internet yang dapat dipergunakan diantaranya: (1) konten youtube
(https://www.youtube.com/watch?v=NArMrBA-lLA), (2) jurnal online
(https://www.ijemst.net/index.php/ijemst/article/view/2291/0).
Pemanfaatan media informasi dalam pembelajaran PJOK dapat digunakan sebagai
sumber belajar yang berguna bagi siswa untuk mencari berbagai sumber untuk
dijadikan bahan menguatkan daya analitik untuk mengambil kesimpulan. Media
informasi yang paling efektif diera 4.0 adalah internet.
Media pembelajaran PJOK
1. Media Audio
Media pembelajaran audio berfungsi untuk menyampaikan pesan yang hanya
didengar. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat dari
sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal
(bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan
vokalisasi). Contoh media seperti radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dan lain-lain.
2. Media Visual
Macam-macam media pembelajaran visual adalah media yang hanya
mengandalkan indera penglihatan. Jenis media pembelajaran visual
menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau
proyektor. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk
visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah
untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Macam-macam
media pembelajaran visual ini dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam
dan media visual gerak. Berikut penjelasannya :
a. Media visual diam
Berupa foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan potongan gambar, film
bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-
lain.
b. Media visual gerak
Berupa gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
3. Media Audio Visual
Macam-macam media pembelajaran audio visual merupakan media yang
mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media
audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu madia audio visual diam, dan media
audio visual gerak. Berikut penjelasannya:
a. Media audiovisual diam
Berupa TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b. Media audio visual gerak
Berupa film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-lain.
4. Media Serbaneka
Macam-macam media pembelajaran serbaneka merupakan suatu media yang
disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi
lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran.
Contoh macam-macam media pembelajaran serbaneka di antaranya adalah
papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
Berikut penjelasannya :
a. Papan (board) yang termasuk dalam media ini di antaranya papan tulis,
papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b. Media tiga dimensi di antaranya model, mock up, dan diorama.
c. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh
pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau
dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan
sekolah.
d. Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan
berkemah.
5. Gambar fotografi
Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar,
lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut
dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar
dengan tujuan tertentu. Terdapat lima macam gambar fotografi yang harus
diperhatikan antara lain:
a. Gambar fotografi itu harus cukup memadai.
b. Gambar-gambar harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu.
c. Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
d. Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.
e. Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya,
misalnya, binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.
6. Peta dan Globe
Macam-macam media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe ini
berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Seperti keadaan permukaan
(bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah
dan jarak. Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar
adalah:
a. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah
kepulauan dan lain lain.
b. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh
geografis.
c. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan
distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta
bentuk bumi yang sebenarnya.
Dari semua jenis media pembelajaran dalam media informasi yang paling efektif
dalam pembelajaran PJOK adalah audiovisual. Hal ini dikarenakan selain dapat
dilihat rangkaian gerak juga dapat didengar penjelasan aktivitas gerak yang
dimaksud. Tentunya hal ini akan memudahkan siswa untuk memahami maksud
dari tujuan pembelajaran yang diinginkan.
4. Forum Diskusi
1. Coba saudara buka computer dan jaringan internet. Selanjutnya cari
program power point. Buatlah bahan ajar dalam bentuk power point
manimal 10 slide pada materi lompat jauh yang berisi visual, audio dan
video pelaksanaan lompat jauh.
2. Coba jelaskan langkah-langkah dalam membuat media email, cara
mengirim fil dalam bentuk word, video (google drive) dan drob box.
3. Media apa saja yang dapat saudara pergunakan dalam mengajar PJOK
pada materi renang gaya dada dan tuliskan perangkat keras dan lunaknya
sebagai bahan perancangan media.
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung pesat seperti
saat ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan
manusia termasuk di dalamnya bagaimana manusia melakukan aktivitas
belajar. Pada dasarnya, ragam media dan teknologi yang dapat digunakan
untuk memperoleh informasu dan pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi:
(1) media yang tidak diproyeksikan atau non-projected media seperti foto,
diagram, bahan pameran atau display media, dan model; (2) media yang
diproyeksikan; (3) media audio seperti kaset, compact disc (CD) audio yang
berisi rekaman perkuliahan, ceramah narausmber, dan rekaman music; (4)
media gambar gerak atau media video seperti VCD, DVD, dan blue rays disc;
(5) pembelajaran berbasis komputer; serta (6) multimedia dan jaringan
komputer. Semua ragam media ini memiliki kekhasan atau karakteristik
tersendiri untuk digunakan dalam menyampaikan infomasi dan pengetahuan
kepada penggunanya.
2. Tes Formatif
1. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, media dapat dipergunakan
sebagai
A. Penerima informasi
B. Encoding
C. Decoding
D. Perantara informasi
E. Sumber informasi
9. Mengeksplorasi teknik dasar dalam basket mulai dari posisi tubuh, gerakan
kaki, tangan, kontrol bola, dan posisinya di lapangan menggunakan teknologi
dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih ….
A. Efektif dan efisien
B. Bermanfaat dan mudah dimengerti
C. Problem based learning
D. Menyenangkan dan informatf
E. Eksploratif dan interaktif
Kunci Jawaban :
1. D
2. A
3. E
4. C
5. C
6. E
7. E
8. B
9. E
10. E
Daftar Pustaka
Indrawan, I. (2015). Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Yogyakarta: Deepublish.
Nuarisapta, D. (2018). Penggunaan Media dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di Sekolah Menengah Pertama
Se-Kecamatan Melati Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Skripsi FIk
Universitas Negeri Yogyakarta.
Pribadi, B. (2017). Media dan Teknologi dalam Pembelajaran (1st ed.). Jakarta:
Kencana.
Saputro, I. (2014). Survei Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah
Dasar Negeri Se-Kecamatan Slokampang Kabupaten Temanggung.
Yogyakarta: Skripsi FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Suhardi. (2016). Modul Guru Pembelajar. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah
kejuruan (SMA/ SMA). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukirman, H., & dkk. (2005). Administrasi dan Sepervisi Pendidikan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Suryobroto, A. (2005). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Pedagogia.
Susilo, E. (2007). Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di SMA
Negeri se-Kabupaten Wonosobo. Yogyakarta: Skripsi FIK Universitas
Negeri Yogyakarta.
Santrock, J.W. 2010. Psikologi pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana
Prenada media group.