NIM : 859262798
1. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton
(1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton
tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang
lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara
siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
4.
Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk difokuskan agar
terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien khususnya pada kegiatan pembelajaran
yang menggunakan media dan tenologi.
Model ASSURE merupakan langkah merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas
secara sistematis dengan memadukan penggunaan terknologi dan media. Model ASSURE
menggunakan tahap demi tahap untuk membuat perancangan pembelajaran yang dapat
dilihat dari nama model tersebut, yaitu ASSURE.
Menurut Smaldino A yang berarti Analyze learners, S berarti State standard and Objectives, S
yang kedua berarti Select strategi, technology, media, and materials, U berarti Utilize
technology, media and maerials, R berarti Require learner participation dan E berarti
Evaluated and revise
Langkah pertama dalam merencanakan ruang kelas adalah dengan mengindentifikasi dan
menganalisis karakteristik pebelajar yang disesuaikan dengan hasil belajar. Jawaban
sementara terhadap identifikasi dan analisis ini akan menjadi pemandu dalam mengambil
keputusan saat merancang kegiatan pembelajaran. Yang perlu diperhatikan adalah
karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik seperti pengetahuan, kemampuan dan sikap
serta memperhatikan gaya belajar.
Langkah kedua dengan menyatakan standard an tujuan pembelajaran yang spesifik untuk
kegiatan yang dilakukan. Tujuan yang dinyatakan dengan baik akan memperjelas tujuan,
perilaku yang diinginkan, kondisi dan kinerja yang akan diamati dan tingkat pengetahuan
atau kemampuan baru yang akan dikuasai pebelajar.
5. Adanya virus yang muncul secara tiba-tiba yang menyerang hampir diseluruh dunia
termasuk Indonesia membuat setiap aktivitas manusia baik ekonomi, sosial bahkan
pendidikan juga mengalami dampak yang sangat signifikan. Didalam pendidikan, semua
pembelajaran dilakukan secara daring/ online. Pembelajaran daring merupakan sistem
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat pedagogi atau alat bantu
pendidikan yang memungkinkan harus menggunakan akses internet dan teknologi informasi
yang baik untuk menjadi fasilitas dalam pembentukan proses belajar dan pengetahuan
melalui interaksi yang dilakukan. Oleh karena itu sebagai pengajar, kita harus mampu
memanfaatka media pembelajaran yang ada. Beberapa media pembelajaran yang dapat kita
gunakan agar pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan menyenagkan adalah
sebagai berikut:
Google Classroom
Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dalam dunia pada
lingkup pendidikan yang mampu mempermudah didalam sebuah pembelajaran yang
sedang berlangsung terutama pada saat masa pandemi
WhatsApp
WhatsApp merupakan salah satu media komunikasi yang sudah tidak asing lagi
ditelinga kita bahkan sangat populer sekali serta merupakan platform yang kita
gunakan saat ini baik untuk kepentingan pribadi maupun sosial. Aplikasi yang satu
ini, hampir dimiliki oleh semua pengguna gadget. Selain dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan jarak jauh, platform ini juga bisa digunakan sebagai media
penunjang pada proses pembelajaran seperti pada masa pandemi seperti sekarang
ini.
Zoom
Zoom adalah aplikasi pertemuan dengan video dan berbagi layar dengan jumlah
peserta hingga 100 anggota bahkan sampai 1000 lebih yang dapat bergabung di
dalam aplikasi ini. Aplikasi video conference ini memiliki durasi waktu saat kita
melakukan meeting dengan yang orang lain. Meskipun demikian, aplikasi ini sangat
membantu untuk mereka yang ingin melakukan diskusi secara langsung
menggunakan ruang virtual karena memiliki kapasitas ruang yang cukup besar dalam
sekali pertemuan.
Radio
Radio merupakan slah satu media pembelajaran yang bisa digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran secara daring. Pembelajaran melallui radio bisa
menjadi pembelajaran dimasa pandemi. Metode ini merupakan kerjasama antar
dinas pendidikan kota bersama dengan RSPD yang merupakan radio pemerintah.
Metode ini merupakan salah satu cara dalam mengatasi kesulitan akses internet dan
solusi bagi orang tua siswa yang tidak memiliki smart phone.
Pembelajaran dilakukan oleh guru yang kompetan bersama siswa yang juga
merupakan mode danl interaktif bersama siswa yang menjadi pendengar.