Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

NAMA : ELLEN JUMELDA LETTE

NIM : 859262798

KODE MATA KULIAH : IDIK4012/MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

KODE/ NAMA UPBJJ : 079/ KUPANG (53) NTT

KEMENTRIAN DAN KEBUADAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA


1. Peran orang tua dalam meningkatkan mutu pendidilan adalah

1.Menyediakan fasilitas belajar yang memadai


Fasilitas belajar dapat berupa meja belajar, tempat/kamar belajar, lampu belajar dan
suasana belajar yang nyaman. Jika orang tua menginginkan anaknya betah belajar dan
nyaman dalam belajar, maka fasilitas belajar yang nyaman harus disediakan. Bagaimana
mungkin anak akan betah belajar jika ketika ia belajar suara keluarga lainnya tertawa
gembira menonton acara televisi, meja belajar tidak ada serta lampu belajarpun
menyakitkan/menyilaukan mata.
2.Membelikan buku dan alat-alat tulis
Buku merupakan salah satu sumber belajar, dan masih banyak lagi sumber belajar selain
buku. Semakin banyak sumber belajar yang dapat diakses oleh anak, semakin baik bagi anak
untuk memperkaya pengetahuan anak. Kelemahan anak-anak didik kita saat ini adalah
hanya mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Padahal masih banyak lagi
sumber belajar lain seperti perpustakaan, majalah, koran, buku penunjang diluar buku
sekolah, bahkan internet.
3.Memberitahu bagaimana mengatur jadwal kegiatan belajar
Belajar di rumah merupakan kebiasaan yang perlu ditanamkan pada anak. Orang tua dapat
membantu anak membuat jadwal belajar secara teratur dan terencana. Setelah jadwal
tersusun, orangtua harus mengawasi dan mendampingi anaknya belajar serta menciptakan
kondisi belajar yang nyaman dan menyenangkan. Orang tua harus mengatur waktu anak
untuk menonton televisi atau acara lainnya. Jangan biasakan anak belajar sambil menonton
televisi, jika orang tua menginginkan prestasi belajar yang gemilang.
4.Menandatangani buku PR
Sebagai wujud perhatian yang tepat, orang tua harus menandatangai buku PR anaknya.
Dengan demikian, orangtua dapat mengetahui tingkat perkembangan kemampuan
akademik anaknya dan perkembangan kemajuan belajar anaknya, sehingga dapat
menentukan langkah-langkah tindakan yang tepat untuk kemajuan prestasi belajar anaknya.
5.Memberitahu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam belajar
Ketika anak menghadapi kesulitan dalam hal belajar, orang tua dapat membantu
memberitahukan langlah-langkah penyelesaiannya, atau berkonsultasi dengan guru di
sekolah untuk mengatasi permasalahan belajar anaknya. Banyak anak gagal dalam belajar
bukan karena kemampuan anak rendah, tetapi kebanyakan anak tidak mengetahui
bagaimana cara belajar yang tepat. Orangtua harus dapat mengetahui modalitas belajar
yang dimiliki oleh anaknya, sehingga orangtua dapat mengarahkan cara belajar yang tepat
untuk anaknya
6.Mengecek apakah anak sudah belajar/mengerjakan tugas-tugasnya
Sebagian besar anak-anak pelajar kita tidak belajar jika tidak ada PR. Jadi mereka belajar, jika
ada PR. PR dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik. Orang
tua dapat membimbing anak menyelesaikan PR jika anak memang butuh bimbingan, atau
menghadirkan guru privat untuk mendampingi serta membimbing anak ketika belajar di
rumah jika memang diperlukan oleh anak.
7.Menanyakan nilai/hasil belajar anak
Untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar anaknya, orangtua harus sering menanyakan
nilai hasil ulangan harian maupun nilai hasil pekerjaan rumah anaknya. Jika hasilnya baik,
orangtua perlu memberi penguatan terhadap keberhasilan anaknya. Penguatan dapat
berupa pujian, pengakuan atau hadiah sebagai penghargaan terhadap kesuksesan anaknya
dalam belajar.
8.Menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak
Tidak semua anak dapat mengatasi kesulitannya sendiri. Sebaiknya orang tua mengetahui
kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi si anak. Jika kesulitan anak tidak dapat diatasi sendiri
oleh orangtua, sebaiknya orang tua mencari penyelesaian dengan bantuan oranglain.
Misalnya anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pekerjaan rumah
matematika karena tingkat penguasaan materi anak yang lemah. Orangtua dapat mencari
pendamping belajar anak agar anak tidak tertinggal dalam mata pelajaran tersebut.
9.Menjelaskan mengapa anak perlu belajar dan sekolah dengan rajin
Menjelaskan dan menanamkan pentingnya belajar terhadap anak adalah sangat penting.
Dengan memberi contoh pada kehidupan nyata akibat orang yang tidak mau belajar dapat
memotivasi anak untuk giat belajar. Namun penjelasan saja tidak cukup jika orangtua tidak
memfasilitasi kebutuhan belajar. Jadi agar anak mau belajar, sediakanlah sarana dan
prasarana belajar agar anak memperoleh kemudahan untuk belajar.
10.Memberitahukan hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak di
sekolah dan rumah dalam belajar
Belajar tentunya mempunyai tujuan. Untuk mencapai tujuan belajar, orangtua harus
berupaya menyingkirkan segala rintangan yang dapat menghalangi tercapainya tujuan
belajar anaknya dengan memberitahukan hal-hal yang dapat menopang keberhasilan belajar
anaknya serta hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan belajar anaknya. Dengan
demikian anak dapat memilih tindakan/kegiatan yang tepat dan benar. Selanjutnya orangtua
mengawasi secara tepat kegiatan anaknya.
11.Menegur bila anak lalai tugas/tanggung jawab
Bila anak lalai dalam mengerjakan tugasnya orangtua harus berani menegur. Namun teguran
yang mengandung nilai pendidikan, bukan cercaan, makian dan hujatan. Hal ini perlu, untuk
mengontrol anak tetap berada di jalur yang benar.
12.Memberi contoh teladan
Keteladan merupan hal terpenting dalam kehidupan anak. Kadangkala anak tidak
menemukan kesesuaian apa yang ia peroleh dalam pembelajaran dengan sikap perilaku
orangtuanya. Semakin banyak ketidaksesuaian yang ia peroleh akan membuat anak
berantipati dengan orangtuanya

2. Visi Unggul dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa dapat dijabarkan
indikator sebagai berikut.

Visi Indikator
Unggul dalam prestasi o Unggul dalam proses pembelajaran
o Unggul dalam perolehan NUN
o Unggul dalam persaingan melanjutkan ke
jenjang pendidikan di atasnya
o Unggul dalam karya ilmiah remaja
o Unggul dalam lomba kreativitas
o Unggul dalam lomba kesenian
o Unggul dalam lomba olahraga
Iman dan Taqwa o Unggul dalam disiplin
o Unggul dalam aktivitas keagamaan
o Unggul dalam kepedulian sosial
3. Peran kepala sekolah dalam menyusun program, pelaksanaan program dan
pelaporan serta kaitannya dengan pengukuran efektifitas penerapan MBS adalah
1. 1. Peran sebagai educator, kepala sekolah berperan dalam pembentukan
karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.
– Kemampuan mengajar/membimbing siswa
– Kemampuan membimbing guru
– Kemampuan mengembangkan guru
– Kemampuan mengikuti perkembangan di bidang pendidikan
2. Perang sebagai manager,kepala sekolah berperan dalam mengelola sumber
daya untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien
– Kemampuan menyusun program
– Kemampuan menyusun organisasi sekolah
– Kemampuan menggerakkan guru
– Kemampuan mengoptimalkan sarana pendidikan
3. Perang sebagai administrator, kepala sekolah berperan dalam mengatur tata
laksana sistem administrasi di sekolah sehingga efektif dan efisien
– Kemampuan mengelola administrasi PBM/BK
– Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan
– Kemampuan mengelola administrasi ketenagaan
– Kemampuan mengelola administrasi keuangan
– Kemampuan mengelola administrasi sarana prasarana
– Kemampuan mengelola administrasi persuratan
4. Peran sebagai supervisor, kepala sekolah berperan dalam upaya membantu
mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya.
– Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
– Kemampuan melaksanakan program supervisi
– Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi
5. Peran sebagai leader, kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi orang-
orang untuk bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan bersama.
– Memiliki kepribadian yang kuat
– Kemampuan memberikan layanan bersih, transparan, dan profesional
– Memahami kondisi warga sekolah
6. Peran sebagai innovator, kepala sekolah adalah pribadi yang dinamis dan kreatif
yang tidak terjebak dalam rutinitas
– Kemampuan melaksanakan reformasi (perubahan untuk lebih baik)
– Kemampuan melaksanakan kebijakan terkini di bidang pendidikan
7. Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu memberi dorongan
sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang secara profesional
– Kemampuan mengatur lingkungan kerja (fisik)
– Kemampuan mengatur suasana kerja/belajar
– Kemampuan memberi keputusan kepada warga sekolah
8. Peran sebagai entrepreneur, kepala sekolah berperan untuk melihat adanya
peluang dan memanfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah
– Kemampuan menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah
– Kemampuan bekerja keras untuk mencapai hasil yang efektif
– Kemampuan memotivasi yang kuat untuk mencapai sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi
4. Adapun proses penerapan MBS dapat ditempuh antara lain dengan langkah-langkah
sbb :
1) Memberdayakan komite sekolah/majelis madrasah dalam peningkatan mutu
pemelajaran di sekolah.
2) Unsur pemerintah Kab/Kota dalam hal ini instansi yang terkait antara lain Dinas
Pendidikan, Badan Perencanaan Kab/Kota, Departemen Agama (yang menangani
pendidikan MI, MTs dan MA), Dewan Pendidikan Kab/Kota terutama membantu
dalam mengkoordinasikan dan membuat jaringan kerja (akses) ke dalam siklus
kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada umumnya dalam bidang
pendidikan.
3) Memberdayakan tenaga kependidikan, baik tenaga pengajar (guru), kepala
sekolah, petugas bimbingan dan penyuluhan (BP) maupun staf kantor, pejabat-
pejabat di tingkat kecamatan, unsur komite sekolah tentang Manajemen Berbasis
Sekolah, pembelajaran yang bermutu dan peran serta masyarakat.
4) Mengadakan pelatihan dan pendampingan sistematis bagi para kepala sekolah,
guru, unsur komite sekolah pada pelaksanaan peningkatan mutu pembelajaran.
5) Melakukan supervisi dan monitoring yang sistematis dan konsisten terhadap
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah agar diketahui berbagai kendala dan
masalah yang dihadapi, serta segera dapat diberikan solusi/pemecahan masalah
yang diperlukan.
6) Mengelola kegiatan yang bersifat bantuan langsung bagi setiap sekolah untuk
peningkatan mutu pembelajaran, Rehabilitasi/Pembangunan sarana dan prasarana
Pendidikan, dengan membentuk Tim yang sifatnya khusus untuk menangani dan
sekaligus melakukan dukungan dan pengawasan terhadap Tim bentukan sebagai
pelaksana kegiatan tersebut

5.
No Elemen MBS Tujuan
1. Memperlancar pencapaian tujuan pengajaran.
2. Memperlancar kegiatan pencatatan siswa dari
proses penerimaan hingga murid tersebut keluar
dari sekolah, disebabkan karena telah tamat,
atau sebab lain.
1 Ketatalaksanaan 3. Memperlancar proses penataan tenaga kerja
untuk lembaga secara efisien.
4.Memperlancar proses penataan pengadaan,
pendayagunaan, dan pengelolaan sarana
pendidikan.
5. Memperlancar proses pengelolaan surat-
menyurat.
6. Memperlancar proses penataan keuangan.

Manajemen Hubungan 1. Memajukan kualitas pembelajaran, dan


2 Sekolah dan pertumbuhan anak
Masyarakat 2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupan masyarakat
3. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin
hubungan dengan sekolah
untuk memperoleh, dan mencari peluang
sumber-sumber pendanaan bagi kegiatan
3 Keuangan sekolah, agar bisa menggunakan dana secara
efektif dan tidak melanggar aturan, dan
membuat laporan keuangan yang transparan
dan akuntabel.
Mengatur sarana dan prasarana yang meliputi
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
4 Sarana dan Prasarana melaksanakan, dan mengevaluasi program
kegiatan sarana dan prasarana di sekolah,
dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
implementasi manajemen berbasis sekolah
Manajemen Kurikulum Mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
5 dan Program dan penilaian kurikulum. Kurikulum muatan lokal
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu perwujudan
Pasal 38 ayat I Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) Sekolah
merupakan ujung tombak pelaksanaan
kurikulum

Anda mungkin juga menyukai