Anda di halaman 1dari 5

Membangun Program Berkelanjutan

Sekolah dapat berdialog dengan orang tua dengan bahasa yang baik dan
sopan, tidak menyinggung, menyakiti, maupun mengecewakan mereka,
karena orang tua adalah mitra utama dalam mencapai optimalisasi belajar
siswa. Berikut metode dan program yang dapat dimaksimalkan
sekolah. Pertama, membangun pendekatan secara konsisten antara sekolah
dan orang tua. Misalnya, berbagi harapan dengan orang tua, baik sekolah
maupun orang tua tentang capaian apa yang diinginkan dari program ini.
Kedua, sekolah menawarkan program lain yang sejenis untuk membantu
dan mengembangkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar siswa,
seperti mengadakan program sosialisasi tentang tips orang tua dalam
mendampingi belajar anak dari rumah, seperti keterampilan mendidik dan
mengasuh anak. Ketiga, melakukan pertemuan tatap muka jika dibutuhkan
untuk membangun hubungan saling percaya dan informal. Misalnya,
mengadakan pertemuan antara wali murid dengan orang tua secara
informal di luar lingkungan sekolah. Dalam hal ini, sekolah sangat
dianjurkan untuk memilih waktu dan lingkungan yang ramah agar orang
tua mau menghadiri sesi ini. Keempat, sekolah menawarkan kunjungan
rumah secara teratur bagi siswa tingkat ekonomi menengah bawah dengan
memberikan kebutuhan yang dibutuhkan. Pendekatan ini termasuk
pendekatan efektif dan dapat membangun hubungan emosional antara
sekolah, orang tua, dan siswa.

Pada akhirnya hubungan yang positif antara sekolah dengan pihak orang
tua haruslah terbangun dengan baik. Sebab, hubungan tersebut dapat
saling mendukung untuk keberhasilan siswa dalam proses belajar. Terlebih
lagi, anak sekolah dasar kelas 1-3 membutuhkan pendampingan dan
perhatian yang lebih saat proses belajar.
Ketika berbicara mengenai proses belajar anak, hal yang paling terpenting adalah

bagaimana peranan orang tua dalam mendampingi seorang anak dalam proses

belajar, seperti yang kita ketahui bahwa orang tua memegang peranan yang amat

penting untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi anak. Tanpa dorongan

dan motivasi orang tua, maka perkembangan prestasi belajar sang anak akan

mengalami hambatan dan bahkan menurun. Direktur Pendidikan Karakter dan

Education Consulting, Doni Koesoema A, mengatakan dari banyak teori psikologi

perkembangan anak, terbukti bahwa anak yang didampingi orang tua di rumah

akan cenderung lebih baik dalam proses pembelajarannya. Menurutnya, hal ini

berhubungan dengan teori pendidikan dari tokoh zona of proximal development

yang menyatakan bahwa anak akan lebih berkembang dalam proses pembelajaran

ketika didampingi orang dewasa.

Namun saat ini tak sedikit orang tua yang kurang memberikan dorongan atau

perhatian terhadap prestasi belajar anaknya. Mungkin hal ini terjadi karena

orangtua terlalu sibuk dengan segala urusan pekerjaan di kantor ataupun bisnisnya.

Lalu apa saja sih peranan orang tua yang dapat di kembangkan dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar anaknya, antara lain:


1. Menyediakan fasilitas belajar yang memadai

Fasilitas ini dapat memberikan kenyamanan pada anak, misal seperti meja belajar,

alat-alat tulis dan tempat belajar yang nyaman. Jika orang tua menginginkan
anaknya betah belajar dan nyaman dalam belajar, maka fasilitas belajar yang

nyaman harus disediakan.


2. Mengecek setiap Tugas yang ia kerjakan

Jadi mereka belajar, jika ada Tugas. Tugas diberikan dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik. Orang tua dapat

membimbing anak menyelesaikan PR jika anak memang butuh bimbingan ,namun

kita sebagai orang tua harus mengecek setiap tugas yang anak kerjakan jadi ketika

ada kesalahan ia bisa perbaiki, dengan begitu bisa meningkatkan prestasi anak.
3. Menanyakan hasil belajar anak

Untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar anaknya, orang tua harus sering

menanyakan nilai hasil ulangan harian maupun nilai hasil pekerjaan rumah

anaknya, jika dilihat ada peningkatan berilah mereka seperti pujian dan lain

sebagainya, tetapi jika adanya penurunan nilai, orang tua perlu mengevaluasi lagi

kira-kira materi apa yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai anak.


4. Menanyakan apa saja kesulitan-kesulitan yang
dihadapi anak
Tidak semua anak dapat mengatasi kesulitannya sendiri. Sebaiknya orang tua

mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi si anak. Jika kesulitan anak tidak

dapat diatasi sendiri oleh orangtua, sebaiknya orang tua mencari penyelesaian

dengan bantuan orang lain. Misalnya anak mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal pekerjaan rumah matematika karena tingkat penguasaan

materi anak yang lemah. Orangtua dapat mencari pendamping belajar anak agar

anak tidak tertinggal dalam mata pelajaran tersebut.


5. Memberikan contoh teladan

Keteladan merupakan hal terpenting dalam kehidupan anak. Kadangkala anak tidak

menemukan kesesuaian apa yang ia peroleh dalam pembelajaran dengan sikap

perilaku orang tuanya. Semakin banyak ketidaksesuaian yang ia peroleh akan

membuat anak enggan untuk mendengarkan orang tuanya.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, peranan guru sangat penting bagi setiap

murid, namun ketika anak berada dan belajar di rumah disitulah pentingnya

peranan orang tua dalam proses belajar anak. Orang tua juga punya kontribusi

besar dalam menopang prestasi belajar anaknya. Karena sumber belajar bukan
hanya guru. Itulah beberapa upaya peranan orang tua yang dapat dikembangkan

guna meningkatkan prestasi dan proses belajar anak. Jangan lupa download aplikasi

Geniora di Google PlayStore sekarang juga!

Anda mungkin juga menyukai