Anda di halaman 1dari 10

HASIL DISKUSI KELOMPOK 7

PERANAN ORANG TUA SEBAGAI MITRA DALAM PROSES PENDIDIKAN DI


SEKOLAH

MATA KULIAH
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU
Dr. AHMAD MUHYANI RIZALIE, S.Sos, M.Si

DISUSUN OLEH :

EKA OKTAVIANI 1710125320044


FITRIA RAMADHANA 1710125220027
GUSTI SELLA FEBRIANI 1710125120018
HARIYATI 1710125320072
HENNY SAPUTRI 1710125320074
INDAH PERMATA SARI 1710125220027

KELAS 8B PGSD
MODERATOR : FITRI RATNASARI 1710125320063
NOTULEN : ELLISA 1710125320045
1. Pertanyaan
Nama Ernita
Nim 1710125120017
No absen 04
Dalam kemitraan sekolah dengan orang tua, bagaimana cara mengetahui bahwa kualitas
hubungan antara keluarga dan sekolah sudah baik atau belum?
Jawaban
 Nama : Eka Oktaviani (Pemateri)
NIM : 1710125120017
No Absen : 36
Untuk mengetahui kualitas hubungan antara sekolah dan org tua adalah ketersediaan org
tua untuk terlibat dan persetujuan dari program-program yang di rencanakan oleh
sekolah dan org tua, serta dapat dilihat dari tingkat keberhasilan dan peningkatan hasil
belajar, juga berhasilnya rencana-rencana yang di rencanakan seperti peningkatan sarana
dan pra sarana serta kegiatan lainnya seperti ekstrakurikuler.

2. Pertanyaan
Nama : Haliza Ulfa
NIM : 1710125120021
No. Absen : 08

Pertanyaan :
Mengapa dalam kemitraan antara orang tua dengan sekolah dalam beberapa fakta di lapangan
masih belum berjalan dengan semestinya. Apa saja penyebabnya?
Jawaban
 Nama : Indah Permata Sari (Pemateri)
NIM : 1710125220027
No Absen : 23
Permasalahan yang harus dipahami adalah bahwa orang tua yang
menyekolahkan anaknya rata-rata memiliki hubungan yang kurang kuat dengan
sekolah. Banyak dari mereka yang merasa segan untuk membangun hubungan itu,
terlebih bagi mereka yang memiliki latar belakang pengalaman tidak menyukai
sekolah ketika masih bersekolah dulu. Adapun guru hanya bekerja dan tidak tahu
banyak tentang lingkungan sekitar sekolah. Jadi, sebelum ketiga komponen ini
membentuk kemitraan, baik guru, keluarga, maupun masyarakat pertama-tama
harus belajar percaya dan menghormati satu sama lain.

3. Pertanyaan
Nama : Gusti Anita Damayanti
NIM : 1710125320068
No. Absen : 56

Jawaban
 Nama : Eka Oktaviani (Pemateri)
NIM : 1710125320044
No Absen : 36
Pengorganisasian Program Kemitraan

Paguyuban Orang Tua/Wali di Tingkat Kelas


Paguyuban orang tua/wali di tingkat kelas dibentuk agar semua orang tua/wali peserta didik
dapat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kemitraan. Melalui media paguyuban ini pihak
sekolah berfungsi sebagai inisiator, fasilitator, dan pengendali kemitraan untuk dapat:
a. mensosialisasikan program dan kegiatan kemitraan kepada semua orang tua/wali sehingga
mereka dapat memahaminya dan tergugah untuk berpartispasi aktif;
b. mengidentifikasi orang tua/wali mana yang aktif dan tidak dengan berbagai alasannya,
sehingga dapat mendiskusikan dengan orang tua/wali lain yang aktif untuk mencari
solusinya;
c. memulai program dan kegiatan kemitraan dan berkomunikasi dengan orang tua/wali
tentang perkembangan peserta didik;
d. membangun komunikasi agar terjadi keselarasan dalam pola pendidik, pengasuhan,
pengarahan, motivasi antara sekolah dengan keluarga/orang tua/wali; dan
e. mendiskusikan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi peserta
didik dalam belajar, baik pihak sekolah maupun orang tua/wali.

Tambahan Jawaban
 Nama : Gusti Sella Febriani (Pemateri)
NIM : 1710125120018
No Absen : 05
Membentuk Jaringan Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informasi merupakan kunci keberhasilan dalam menjalin kemitraan
antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dirancang media-media
yang dapat dimanfaatkan sebagai jaringan komunikasi antara ketiga pihak tersebut.
Media komunikasi dan informasi yang perlu dibentuk diantaranya:
a. Dokumen RAPK;
b. Buku penghubung antara pihak sekolah dengan orang tua/wali;
c. Pertemuan tatap muka antara pihak sekolah dengan orang tua/wali;
1) Pertemuan yang melibatkan semua orang tua/wali, jika ada informasi yang perlu
diketahui oleh semua orang tua/wali.
2) Pertemuan antara guru/wali kelas atau Kepala Sekolah dengan orang tua tertentu, jika
ada permasalahan khusus menyangkut seorang peserta didik.
d. Surat menyurat dan/atau surat edaran;
e. Leaflet, booklet, banner, dan lainnya; dan
f. Media sosial: facebook, pesan singkat (SMS), Whatsapp, Twitter, laman, dan lainnya.

4. Pertanyaan
Nama : Gusti Zena Mentari Saputri
NIM : 1710125220020
No Absen : 16
Bagaimana upaya yang dapat diwujudkan dalam penguatan peran keluarga dalam pendidikan
anak?
Jawaban
 Nama : Henny Safitri (Pemateri)
NIM : 1710125320074
No. Absen: 60
a. Penciptaan iklim belajar dalam keluarga. Kita semua telah mengetahui bahwa
keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam menjalankan fungsi edukatif.
Dari keluarga ini, seorang anak mulai mengenal berbagai benda, norma, dan budaya
yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Dari keluarga, anak mulai bersosialisasi
dengan kehidupan. Penciptaan iklim belajar ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara, seperti menyediakan sarana belajar, memberi anak-anak teladan yang baik,
mengalokasikan waktu khusus untuk pendidikan mereka, dan memberi mereka
perhatian yang sewajarnya.
b. Perhatian khusus kepada pendidikan anak. Persepsi positif terhadap anak dan
pendidikan saja belumlah cukup. Orang tua sebagai orang dewasa dalam keluarganya
memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mendidik anak-anak mereka. Untuk itu di
sela-sela kesibukannya, orang tua yang bijaksana akan mengalokasikan waktu dan
tenaganya untuk memberi anak-anak perhatian khusus pada pendidikan. Mereka
tidak menyerahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah, seharusnya ikut sertakan
anak pada kegiatan yang sifatnya mendidik, seperti ikutserta dalam kegiatan
ektrakurikuler yang dapat menumbuhkan karakter anak dan berikan dorongan serta
motivasi agar anak kita terhindar dari pergaulan yang tidak baik. Selain itu orang tua
harus lebih proaktif. Memusatkan perhatian pada kualitas pribadi untuk mendidik
secara efektif termasuk didalamnya integritas menghormati pendapat, sikap untuk
tidak menghakimi, semangat untuk mendorong, karakter moral yang tidak tercela,
keterampilan untu mendengarkan, dapat menjadi tempat cerita dan menjaga rahasia,
pandangan dan wawasan yang luas.
c. Pendidikan yang penuh kasih sayang dan berkeadilan. Dalam mendidik, perlakuan
terhadap anak haruslah menekankan kasih saying dan berKasih sayang dan keadilan
haruslah berjalan selaras dan serasi. Anak diperlakukan sebagai pribadi yang layak
dikasihi dan layak diadili, takaran yang pas ini dapat membentuk karakter emas anak
seperti, tidak lembek namun tangguh; tidak malas namun giat; tidak manja namun
bertanggung jawab.

Dengan demikian Jika orang tua ingin tetap menjadi pengaruh yang positif dalam kehidupan
anak, orang tua perlu hadir dalam hidup anak sebagai garam yang mempengaruhi, memberi
rasa, dan menunjukkan jalan baik dan benar.

5. Pertanyaan
Nama : Erma
Nim : 1710125220016
No absen :
Misal ada anak yang nilainya kan cukup rendah di beberapa mata pelajaran dan salah satunya
Bahasa inggris, jadi orang tuanya memeberikan les tambahan satunya les Bahasa inggris sore
hari sepulang sekolah terus malam les lagi untuk maple lainya. Sedangkan kita ketahui tiap
anak beda kemampuanya menyerap pelajaran. Nah untuk hal demikian bagaimana tanggapan
kalian dan dukungan orang tua seperti apa yang tepat.

Jawaban
 Nama : Indah Permata sari (Pemateri)
NIM : 1710125220027
No. Absen: 23
Orangtua perlu membuat anak menyadari bahwa belajar adalah hal yang penting,
menyenangkan, dan harus dilakukan. Di usia sekolah anak lebih bergantung pada orangtua,
sehingga ia akan mendengarkan dan menerima arahan orangtuanya dalam segala hal yang ia
lakukan. Maka, orangtua perlu mengarahkan anak pada hal-hal yang baik. Termasuk
menanamkan pentingnya menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Pernan orangtua dalam mendukung pendidikan.

1.Memastikan Anak Sehat dan Siap Menerima Pelajaran

Untuk bisa menerima banyaknya materi yang diajarkan di sekolah, kondisi tubuh anak harus
prima. Siapa yang dapat memastikannya? Tentu saja, orangtua. Pastikan anak cukup tidur di
malam hari, makan makanan bergizi, termasuk membekalinya makan dan minum yang cukup
untuk di sekolah.
Jika kesehatan anak optimal, pembelajaran yang dijalaninya di sekolah tentu akan jadi lebih
lancar. Kalau anak tampak kurang sehat, jangan disepelekan. Segera beri perhatian lebih
anak.

2.Jalin Komunikasi dengan Anak

Orangtua tentu tidak bisa tahu apa yang terjadi pada anak di sekolah atau tempat les.Jadi,
ketika ia pulang, jangan lupa untuk mengajaknya ngobrol santai. Tanyakan apa saja yang
terjadi di sekolah tadi, apakah ada hal buruk yang terjadi, atau apakah ada sesuatu yang
menyenangkan.
Jalinlah komunikasi yang baik dengan anak, sehingga mereka terbiasa bercerita apa saja dan
merasa nyaman bergantung pada orangtuanya.

3.Lakukan Kontak Rutin dengan Guru

Selain mendengarkan dari sisi anak, cobalah lakukan kontak rutin dengan guru, untuk
menanyakan perkembangan anak di sekolah atau tempat les. Apakah ada masalah yang
mungkin tidak kamu ketahui, atau seperti apa kemampuan anak ketika menyerap materi yang
disampaikan guru.

Jika orangtua menjalin komunikasi yang baik dengan guru, hal ini juga bermanfaat dalam
mencari tahu perubahan atau jadwal acara yang ada di sekolah. Sebab, ada kalanya anak lupa
memberitahu jadwal ujian, rapat wali murid, atau acara penting lainn

6. Pertanyaan
Nama : Hogla Febrinnola
NIM : 1710125220023
No Absen : 19
Bagaimana pendapat dan solusi dari kelompok dengan sikap acuh atau cueknya orang tua
yang biasanya suka malas untuk mengikuti kegiatan sekolah anaknya seperti workshop atau
yang lainnya padahal sekolah ingin membangun kemitraan dengan orang tua?

Jawaban
 Nama : Eka Oktaviani (Pemateri)
NIM : 1710125320044
No Absen : 36

Upaya yang dapat dilakukan sekolah yaitu:


Upaya pertama yaitu mencarikan metode yang tepat untuk berkomunikasi dengan
orangtua. Metode tersebut dilakukan dengan variasi undangan, menginformasikan hasil
rapat dalam bentuk selebaran, informasi disampaikan melalui anak, dan mendekati serta
mendatangi orangtua yang tidak pernah hadir di acara sekolah.
Upaya kedua yaitu mencarikan waktu yang tepat dengan cara mengganti waktu
pelaksanaan pertemuan orangtua dan mempersilahkan orangtua untuk mengganti hari
agar dapat mengikuti kegiatan mengajar di kelas.
Upaya ini dilakukan karena sekolah berharap agar orangtua mau memperhatikan dan
bekerjasama untuk memajukan pendidikan anak baik itu di rumah maupun di sekolah
dengan cara berkorban waktu untuk bisa hadir dan menyampaikan keluh kesah ke pihak
sekolah. Pendidikan janganlah diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah.

Tambahan Jawaban
 Nama : Gusti Sella Febriani (Pemateri)
NIM : 1710125120018
No Absen : 05
dengan membangun 3R: yakni Respect atau rasa hormat, Responsibility atau tanggung
jawab, dan Relationship atau hubungan.

Respect atau Rasa hormat

Kuncinya adalah sekolah menghormati dan mempercayai keberadaan orangtua. Sekolah


mengakui bahwa keluarga berperan penting dalam memberikan wawasan dan informasi
tentang apa yang dibutuhkan anak.

Orang tua adalah mitra bagi sekolah dalam proses pengambilan keputusan sehingga
sekolah perlu mengembangkan kebijakan pintu terbuka. Artinya, sekolah menciptakan
iklim yang menyambut orang tua dan mengungkapkan kepedulian terhadap kebutuhan
mereka, yakni kebutuhan orang tua serta kebutuhan anak.

Namun, sekolah juga harus menyadari, orang tua juga memiliki keterbatasan, baik
keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, dan sebagainya. Untuk menjembatani
keterbatasan itulah, sekolah memberikan akses layanan, dukungan, sumber daya dan
pertemuan di waktu dan tempat yang berfungsi untuk mempertemukan orang tua dan
sekolah.
Inti dari rasa hormat ini, baik sekolah maupun orang tua benar-benar menginginkan yang
terbaik untuk anak. Karenanya, sekolah dan orangtua bersedia berbagi tanggung jawab
atas keberhasilan si anak.

Responsibility atau Tanggungjawab

Sekolah maupun orang tuanya tidak saling menyalahkan apabila ada masalah dengan si
anak dan juga sekolah. Sebaliknya, keduanya harus bertanggung jawab atas keberhasilan
sekolah

Relationship atau Hubungan

Dengan rasa hormat dan tanggung jawab, sekolah dan orangtua membuka pintu untuk
apa yang disebut hubungan yang bermakna, atau hubungan yang membangun
kepercayaan yang mendukung kemitraan berkualitas.

Hubungan memelihara kemitraan yang sangat diperlukan untuk kemitraan untuk


bertahan hidup dan untuk membantu anak-anak berhasil di sekolah.

Makna dari ketiga R tadi adalah, bahwa orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak
mereka. Mereka memiliki tanggung jawab untuk berinteraksi secara positif dengan anak-
anak mereka, untuk membangun hubungan yang sehat, untuk melayani sebagai teladan
peran mereka dan untuk memberikan bimbingan.

Orangtua juga merupakan mitra dalam proses pendidikan.

Tambahan Jawaban
 Nama : Indah Permata sari (Pemateri)
NIM : 1710125220027
No. Absen: 23
Keberhasilan pihak sekolah dalam menciptakan
suasana nyaman dan ramah memunculkan rasa diterima dalam diri orangtua.
Suasana nyaman itulah yang menjadikan orangtua rela dan senang hati untuk
terlibat di setiap program sekolah. Waktu dan peran orangtua juga
sangat mempengaruhi kehadirannya dalam program sekolah, karena tidak semua
orangtua memiliki waktu luang untuk mengikuti program sekolah dan sebagian
orangtua tidak dapat hadir karena tugas dari perannya belum terselesaikan.
Adapun faktor pendukungnya adalah orangtua memiliki kesadaran dan kepedulian
pada perkembangan dan pendidikan anak, sehingga apapun dapat diusahakan
demi kelancaran pendidikan dan perkembangnnya dan juga keberhasilan sekolah
dalam menciptakan suasana nyaman bagi orangtua.

Anda mungkin juga menyukai