Anda di halaman 1dari 4

1.

Pendidikan anak di sekolah tentu nya harus lebih di fasilitas kan dengan
fasilitas yang layak, mengapa demikian ? karena fasilitas tersebut akan membantu
proses belajar anak dapat memudahkan nya, kedua dalam proses mengajar juga
harus dengan metode yang berbeda, anak juga perlu refresh, jangan dituntut untuk
selalu berpikir, beri mereka metode yang mengasyikkan dan masukkan
pembelajaran di dalamnya agar anak tidak bosan dan cepat tangkap, dan jangan
sekali² memberi anak perbandingan dengan tujuan memotivasi jutsru menjatuhkan
semangat anak.
Sementara pendidikan anak di rumah, kita harus disiplin kan waktu kepada
mereka, beri anak pengertian dengan pemahaman yang mereka dapat cerna
dengan baik, dan bantu anak dalam perkembangan belajar nya, bimbing mereka di
mana letak kesulitan nya, ajak anak belajar bersama-sama.
Kita tidak dapat membuat mindset orang tua dengan anak itu sama, pada
dasar nya anak itu senang jika apa yang dilakukan nya itu bukan keterpaksaan,
tapi tanam kan pada mereka bahwa belajar itu bukan untuk mendapatkan nilai
yang bagus, tetapi ia bisa menjadi orang hebat orang yang kuat dan tangguh
bahwa ia perlu belajar bukan untuk orang tua nya, tapi diri sendiri. pelajari
karakter anak masing² dan ajar kan sesuai karakter mereka .
Keluarga dalam konteks dunia Pendidikan harus dapat memenuhi
kebutuhan seorang anak dalam perkembangan kognitifnya. Yang dimaksud dari
ini adalah sebuah keluarga harus mampu memberikan pengajaran terhadap anak
berupa fundamental-fundamental pembangunan kepribadian dan cara berperilaku
dalam kehidupan sosial. Dimana dalam sebuah sekolah pengajaran lebih
difokuskan pada sisi yang bersifat akademis yang mempersiapkan seorang anak
untuk mendapat pekerjaan dan bekerja di masa yang akan datang. Keluarga
berfungsi mempersiapkan anak dalam bagaimana dia akan menginterpretasikan
dunia sosial disekitarnya dan bagaimana dia akan memberikan tanggapan dan
berinteraksi dengan dunia sosial tersebut. Hal itu dapat berupa kesopanan seperti
membantu ibu atau hormat pada orang tua ataupun juga pembentukan kepribadian
dari seseorang misal menjadi rendah hati, baik, ramah, dll. Hal ini terutama dalam
konteks keluarga serta interaksi intim.
Sebaliknya, sekolah harus dapat mengajarkan keilmuan akademis. Hal ini
untuk mempersiapkan seorang anak dalam bekerja di masa yang akan datang.
Untuk itu, para anak pertama dibekali pengetahuan akademis untuk membantu
mereka dalam nantinya menjalankan pekerjaan mereka di masa yang akan datang.
Seiring waktu, pemberian pengetahuan akademis ini juga akan dikhususkan untuk
lebih mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam menyerap pengetahuan
tersebut. Tidak lepas dari itu tetatpi, sekolah juga berfungsi untuk mengajari cara
berperilaku. Hal ini terutama dalam bagaimana seseorang berinteraksi dan
menjalin hubungan dengan orang lain di dunia sosial terutama dengan mereka
yang berada di luar konteks keluarga.
Pendidikan pada masa sekarang mengalami beberapa tantangan. Dari sisi
keluarga, makin lama interaksi antar orang tua dan anak pada zaman modern ini
terhambat atau tidak optimal. Baik itu dalam hal seorang orang tua pisah dengan
seiring maraknya perceraian pada zaman sekarang atau dengan semakin tingginya
tuntutan pekerjaan seorang ortu tidak dapat memiliki waktu yang optimal untuk
mengajari dan menjalin hubungan dengan anaknya. Dari segi sekolah, terutama di
Indonesia pengajaran sisi akademis terlalu lebar dan kurang difokuskan. Sistem
pengajaran juga tidak difokuskan menyebabkan pengajaran tidak dapat dilakukan
secara optimal untuk semua anak. Dalam hal pengetahuan akademis, terlaku
banyak materi yang diberatkan pada anak menyebabkan anak tidak dapat secara
optimal menyerap informasi itu. Lebih baik diadakan pengurangan mapel dan
kemudian pemfokusan lebih dalam untuk mapel yang ada atau lebih baik lagi
adalah mengizinkan seorang anak untuk memilih mapel dan kelasnya sendiri
seperti pada halnya kuliah untuk memastikan bahwa pengetahuan yang dipelajari
anak sesuai dengan minat dan keinginannya.
2.
 Bagi saya yang paling banyak memberikan pendidikan Kristen bagi saya
pribadi adalah pelajaran agama di Sekolah. Hal ini dikarenakan pelajaran
agama di sekolah merupakan sumber utama dari mana saya mendapat
informasi dan pengertian yang lebih mendalam mengenai iman kekristenan.
Alasan terbesar dari ini adalah karena orang tua saya sendiri tidak beragama
Kristen. Ini mengakibatkan dimana biasanya seseorang mengadopsi agama
dari ortu mereka saya mendapatnya pertama dari sekolah. Jujurnya saya juga
jarang ke Gereja. Jadi kalau dipikir-pikir informasi dan Pendidikan Kristen
saya dapatkan satu-satunya dari sekolah baik itu dari pelajaran gama dimana
saya mendapat pengetahuan saya pada umunya maupun saat ibadah pagi dan
ibadah senin.
 Dari segi keluarga kecuali orang tua saya pindah agama akan lebih sulit
dilakukan pengoptimalan. Tapi salah satu hal yang dapat dilakukan adlah
melakukan renungan bersama dengan anggota keluarga lain yang beragama
Kristen terutama kakak dan nenek saya. Juga dapat membantu adalah dengan
saling memberikan berinteraksi social intem dengan anggota keluarga yang
lain untuk lebih meneguhkan iman Kristen satu sama lain. Dari hal gereja
pertama yang perlu dilakukan adalah saya pergi ke gereja. Kedua adalah
dilakukannya program Pendidikan intensif yang memberikan pengajaran
Kristen tidak secara massa melainkan difokuskan dan disesuaikan dengan umat
yang mendapat pengajaran. Hal ini untuk meastikan bahwa pengajaran yang
diberikan lebih optimal dan lebih mudah diterima oleh orang tersebut. Misal
dengan orang yang mengalami depresi diokuskan terhadap pengatasan masalah
itu dan orang yang nakal difokuskan pembentukan karakter baik dan lain
sebgaianya. Dari segi sekolah, terutama di Indonesia pengajaran sisi akademis
terlalu lebar dan kurang difokuskan. Sistem pengajaran juga tidak difokuskan
menyebabkan pengajaran tidak dapat dilakukan secara optimal untuk semua
anak. Dalam hal pengetahuan akademis, terlaku banyak materi yang diberatkan
pada anak menyebabkan anak tidak dapat secara optimal menyerap informasi
itu. Lebih baik diadakan pengurangan mapel dan kemudian pemfokusan lebih
dalam untuk mapel yang ada atau lebih baik lagi adalah mengizinkan seorang
anak untuk memilih mapel dan kelasnya sendiri seperti pada halnya kuliah
untuk memastikan bahwa pengetahuan yang dipelajari anak sesuai dengan
minat dan keinginannya.
 Yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga ,gereja dan sekolah
supaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan saling
mendukung ialah ikut tberpartisipasi dalam seluruh kegiatan dan maupun
aktivitas yang positif. Dan juga berkerja sama dengan lembaga untuk
menciptakan suatu misi yang dapat membuat kepercayaan masyarakat.  
Kontribusi dalam perannya masing masing, Keluarga , sekolah, dan masyarakat
terhadap perkembangan saling mendukung dapat diprasyaratkan pula
keserasian serta kerjasama yang erat dan harmonis antar relasi tersebut.
Berbagai upaya harus dilakukan, program dari setiap unsur aktivitas positif
seperti sumber pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan
dapat saling mendukung dan memperkuat antara satu dengan yang lainnya.
Dengan masing masing peran yang dilakukan dengan baik oleh keluarga,
sekolah maupun masyarakat dalam pendidikan, yang saling memperkuat dan
saling melengkapi akan memberi peluang besar mewujudkan sumber daya
manusia terdidik yang bermutu.
 Konsep Tri Sentra dalam Tri Pusat Pendidikan yang pertama adalah keluarga.
Keluarga  adalah lembaga yang menjadi tempat tumbuh kembang anak, tempat
curahan kasih sayang dan sosialisasi pertama bagi seseorang. Keluarga menjadi
pusat pendidikan utama karena keluarga berperan penting dalam membentuk
karakter dan jiwa sosial seseorang sebelum akhirnya ia belajar di sekolah dan
bersosialisasi dengan teman sebaya dan lebih tua darinya.
Kedua adalah sekolah. Sekolah merupakan tri pusat pendidikan yang kedua,
karena dari sekolah ia akan mendapatkan pendidikan akademis, pendidikan
keahlian, pendidikan moral,  dan pendidikan agama atau spiritualitas. Disini
seseorang akan mengikuti pendidikan bermain, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, hingga ke tingkat perguruan tinggi.  
Ketiga adalah masyarakat. Masyarakat menjadi bagian dalam pendidikan
karena mengikat pada kelompok-kelompok dan menjalankan tugasnya secara
bersama-sama. Wujud pendidikan masyarakat adalah institusi tempat ia
bekerja, organisasi masyarakat, himpunan dan komunitas yang ia geluti.
Masyarakat dianggap sebagai pendidikan yang tidak disengaja, dan berdampak
pada kepribadian seseorang.
3. Persamaan :
1) Sama sama mendapatkan pendidikan
2) Sama sama untuk menuntut ilmu
3) Sama sama untuk membuat anak menjadi anak yang berguna
4) Memiliki pelajaran yang sama tetapi sedikit berbeda
5) Mengajarkan anak untuk disiplin
6) Sama sama mengajarkan anak untuk sopan santun, dan
7) Sama sama berniat untuk memberikan anak bekal untuk masa depannya
kelak
Perbedaan :
Pendidikan di Sekolah Pendidikan dalam Keluarga
Pendidikan formal Pendidikan Informal
Berfokus pada pengetahuan Berfokus pada pengetahuan karakter
akademis
Pembelajaran dilakukan antara guru Pembelajaran dilakukan oleh anak
dan siswa dan orang tua dan anggota keluarga
lain
Ruang lingkup lebih luas Ruang lingkup lebih sempit
Dijalankan berdasarkan program Berdasarkan orang tua dan interaksi
tertentu dengan keluarga masing-masing

4. Sikap yg harus dikembangkan,yaitu:


sopan santun,tertib,disiplin,taat pada aturan,rajin,ulet,rajin belajar,patuh kpd
ortu,hemat,saling menghormati,saling menghargai

Sikap yg harus ditinggalkan,yaitu:


tidak sopan,tidak tertib,tidak disiplin,tidak mentaati peraturan,malas,tidak rajin
belajar,melawan ortu,saling bertengkar,boros,tidak saling menghormati dan
menghargai

Anda mungkin juga menyukai