Bahan Diskusi :
❖ Apa hal-hal positif yang telah anda pelajari dari pemikiran KHD yang juga anda lihat
pada budaya di daerah Anda?
Hasil diskusi kelompok tentang hal-hal positif dari pemikiran KHD yang sesuai dengan budaya
daerah adalah
1. Pendidikan merupakan proses Menuntun.
Hubungan atau Keterkaitannya dengan Konteks lokal sosial budaya adalah dimana
kegiatan menuntun dalam proses pendidikan menurut KHD sudah dilaksanakan dan
diterapkan di lingkungan lokal daerah kami yang dibuktikan dengan adanya kegiatan
ekstra yang dikembangkan di sekolah yang bermuatan lokal seperti ekstra tabuh, ekstra
tari bali, ekstra pasantian, dimana masing-masing ekstra tersebut akan dituntun oleh
siswa-siswa yang lebih senior / kakak kelasnya. Sehingga kegiatan menuntun ini tidak
hanya dilakukan oleh guru sebagai pemegang ekstra, tetapi juga sudah ada semacam
kegiatan pembiasan/getok tular dari siswa yang lebih senior kepada adik kelasnya.
Misalnya:Sekaa Gong (Kelompok Gambelan) pemula yang untuk bisa melakukan
permainan akan mendapatkan tuntunan dari para senior atau Sekaa tabuh (Kelompok
Gambelan) Dewasa khususnya yang ada pada masyarakat di daerah kami, begitu juga
ekstra lainnya yang ada di sekolah.
Bahan Diskusi :
❖ Sepakati satu hal positif dari pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/ sekolah
Anda?
Dari hasil diskusi kelompok 2 maka disepakati hal positif dari pemikiran KHD yang akan
diterapkan di kelas adalah: Budi Pekerti.
Alasannya:
1. Inti dari filsafat pendidikan KHD adalah perubahan, sehingga yang menjadi prioritas
dalam perubahan pendidikan yang diharapkan pada anak adalah Budi Pekerti.
2. Sesuai himbauan pemerintah tentang fokus pendidikan dasar menengah yang
penekanannya diutamakan pada pendidikan berkaitan dengan penanaman budi pekerti
(Karakter).
3. Anak usia SMP merupakan anak-anak yang mulai memasuki usia pubertas, masa
sedang mencari jati diri, lebih percaya dengan teman sebaya, gampang terpengaruh
dari hal-hal negatif, sehingga perlu dikuatkan budi pekertinya.
3 Pembelajaran Jarak Jauh saat Adanya koordinasi pihak sekolah dengan orang
ini sangat menjadi kendala tua berkaitan dengan bagaimana anak di sekolah
penanaman pendidikan budi (masalah, nilai, budi pekerti)
pekerti
➢ Contoh konkrit pemikiran KHD (Budi pekerti) yang akan diterapkan di kelas/ sekolah:
1. Penguatan budi pekerti pada konteks sekolah/ kelas biasanya dilakukan melalui
penguatan karakter yang dilakukan pada pagi hari sebelum pembelajaran berupa
sembahyang bersama di lapangan (kaitan dengan hubungan ke Pencipta), menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” untuk menumbuhkan budi pekerti berkaitan dengan rasa
Nasionalis, dilanjutkan dengan “briefing pagi” berupa arahan-arahan tentang budi
pekerti.
2. Pada saat pembelajaran berlangsung juga menyelipkan penguatan karakter (Budi
Pekerti) kepada peserta didik.
3. Pembiasaan 5 S : Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun. (dilakukan setiap
menyambut siswa di sekolah).
4. Kegiatan pembersihan (ringan) bersama-sama di kelas sebelum pembelajaran dimulai
setiap hari dan pembersihan lingkungan sekolah seminggu sekali bertujuan agar warga
sekolah menyadari pentingnya lingkungan bersih dan memupuk sikap peduli lingkungan.