Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan.

Dalam konteks Pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal hal

yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan, dan

upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah

Pendidikan.

Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga,

sekolah, dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat Pendidikan yang akan

menumbuhkan dan mengembengkan anak sebagai makhluk individu,

sosial, susila, dan religius. Dengan memoerhatikan bahwa anak adalah

individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang

telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah.

Pendidikan harus dapat memberikan motifasi dalam mengaktifkan anak.

Ketiga lembagapendidikan, yaitu Lembaga pendidikan keluarga,

Lembaga pendidikan sekolah, dan Lembaga pendidikan masyarakat

mempunyai tanggungjawab dan peranan masing-masing dalam usaha

pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia.

1
II. Rumusan Masalah

1. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan keluarga ?

2. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan sekolah ?

3. Bagaimana lembaga pendidikan yang terjadi di masyarakat ?

III. Tujuan Penulisan

1. Untuk memgetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan keluarga

2. Untuk memgetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan sekolah

3. Untuk memgetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan di

masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan

Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai factor-faktor yang

berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif.

Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan

, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan Pendidikan

sangat dibutuhkan dalam proses Pendidikan sebab lingkungan Pendidikan

tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman,

tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu mencapai tujuan

Pendidikan.

Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola

dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan,

peneliyian, keterampilan dan keahlian. Yaitu dalam hal Pendidikan

intelektual, spiritual, serta keahlian/keterampilan. Sebagai tempat atau

wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan

sistematis, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan Pendidikan.

B. Lembaga Pendidikan Keluarga

Sebagai transmisi pertama dan utama dalam Pendidikan, keluarga

memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi Pendidikan akhlak dan

3
pandangan hidup keagamaan. Keluarga merupakan lembaga Pendidikan

tertua, yang bersifat informal dan kodrati.1

Keluarga adalah awal mula Pendidikan sejak manusia itu ada.

Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Pembangunan

bangsa itu seyogyanya bersumber dan dimulai dari rumah, didalam

kehidupan keluarga. Karena dirumah seyogyanya awal mula ditumbuhkan

kesadaran, kepedulian, dan pengertian dasar tentang totalitas lingkungan.2

1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Kekuarga

a. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa

kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.

b. Membentuk kehidupan emosional anak, dan ada 3 hal yang

menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah:

1. Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak

2. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang

3. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi

anak

c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral seperti pepatah “Buah jatuh

tak jauh dari pojonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan

mencontoh perbuatan orang tuanya.

d. Memberikan Dasar Pendidikan sosial keluarga sebagai komunitas

terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi

anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Misalnya memberikan


1
Drs. Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), hlm 17
2
Prof.DR. Conny R Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak (Jakarta : PT Indeks, 2008),
hlm 62

4
pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan

dan keindahan dalam lingkungan sekitar.

e. Peletakkan Dasar-Dasar keagamaan masa kanak-kanak adalah

masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan.

2. Tanggung Jawab Keluarga

a. Adanya motifasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai

hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta

kasih akan menimbulkan beberapa sifat negative bagi

perkembangan anak.

b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi

kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Rasa ingin tahu anak

akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak.

c. Tanggungjawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya

akam menjadi tanggungjawab masyarakat, bangsa dan negara.

Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang

sejahtera pula.

d. Memelihara dan Membesakan anaknya.

e. Memberikan Pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga

bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.3

3
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003)

5
C. Lembaga Pendidikan Sekolah

Sekolah sebagai wahana Pendidikan ini, menjadi produsen penghasil

individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karena sekolah

perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses Pendidikan

di sekolah, antara lain :

1. Usia anak didik di suatu jenjang Pendidikan relatif homogen.

2. Waktu Pendidikan relatif lama sesuai program Pendidikan yang harus

diselesaikan.

3. Materia tau isi Pendidikan lebih banyak bersifat akaemis dan umum.

4. Adanya penekanan tentang kualitas Pendidikan sebagai jawaban

kebutuhan di masa yang akan datang. Sekolah lahir dan berkembang

secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat.

1). Fungsi Lembaga Sekolah

a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan

anak didik.

b. Spesialisasi dalam bidang Pendidikan dan pengajaran.

c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan

sistematis.

d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk

sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat

e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan

budaya.

6
f. Transisi dari rumah ke masyarakat

2). Peranan Lembaga Sekolah

a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan

dengan karyawan.

b. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.

c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang

berguna bagi agama, bangsa dan negara.

3). Tanggung Jawab Sekolah

a. Tanggungjawab formal keagamaan sesuai dengan fungsi dan tujuan

yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.

b. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat

Pendidikan.

c. Tanggungjawab fungsional adalah tanggungjawab professional

pengelola dan pelaksana Pendidikan yang menerima ketetapan ini

berdasarkan ketentuan jabatannya.

7
D. Lembaga Pendidikan Masyarakat

Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah Pendidikan nonformal

yang dibedakan dari Pendidikan di keluarga dan sekolah. Bertujuan

sebagai penambah atau pelengkap Pendidikan formal dan informal dalam

rangka mendukung Pendidikan sepanjang hayat.

Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap

perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai

peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan Pendidikan,

membantu pengadaan tenaga dan biaya, sarana dan prasarana dan

menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat

membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang

sangat diharapkan.4 Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah

2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out

3. Tidak mengenal jenjang dan program Pendidikan untuk jangka waktu

pendek

4. Peserta tidak perlu homogen

5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis

6. Isi Pendidikan bersifat praktis dan khusu

7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap

kebutuhan meningkatkan taraf hidup.

4
Tim Dosen IKIP, Dasar-Dasar Pendidikan (Semarang : IKIP Semarang Press, 1981), hlm 334

8
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

1. Dalam sistem Pendidikan nasional, Pendidikan seumur hidup dikelola

atas tanggungjawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana

masing-masing mempunyai tanggungjawab yang terpadu dalam

rangka pencapaian tujuan nasional.

2. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggungjawab untuk

memberikan dasar dalam menumpuh kembangkan anak sebagai

makhluk individu, sosial, Susila dan religius.

3. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi

dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai

kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan

lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya

sendiri.

4. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan

penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang perkembangan

diri setiap individu.

9
II. Saran

1. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam

semua tingkatan lembaga Pendidikan sebagai usaha untuk

pendewasaan diri yang optimal.

2. Hendaknya masing-masing lembaga Pendidikan menyadari akan

tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan

kehidupan bangsa.

10
Daftar Pustaka

Hasan Fuad Drs. 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Tim Dosen IKIP. 1981. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang :IKIP Semarang

Press

Prof.DR> Conny R Semiawan. 2008. Penerapan Pembelajaran Pada Anak

Jakarta : PT Indeks

http://haiz-fisika.blogpot.com/2010/06/makalah-peran-dan-fungsi-lembaga.html

http://zikripunya.blogspot.com/2010/10/lingkungan-pendidikan.html

https://www.scribd.com/doc/124251861/Peran-Dan-Fungsi-Lembaga-Pendidikan

11

Anda mungkin juga menyukai