Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI

PENDIDIKAN

Oleh Kelompok 8

1. Yali H. Tenis
2. Imanuel A. Lein
3. Mince Tasuib

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Soe
2021
A. Fungsi dan Hambatan Keluarga Menanamkan
Pendidikkan

Keluarga mengambil peran penting dalam kerangka pendidikan bagi anak muda, khususnya
anak-anak pada keluarga inti. Keluarga memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Keluarga berfungsi memberi kontribusi bagi kemajuan terbaik masyarakat. Keterlibatan keluarga
dalam pembelajaran adalah bagian dari budaya nasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Bahkan di kawasann ini, rumah berfungsi selayaknya”Sekolah”. Lebih dari itu, belajar bisa
terjadi di mana saja. Hubungan dalam keluarga terjalin begitu erat, laksana helai-helai pandan.
Keluarga menjadi wahana belajar, demikan juga sekolah. Beberapa hambatan keterlibatan
keluarga dalam pendidikan, disajikan berikut ini:
1. Keluarga mungkin akan kekurangan sarana untuk membantu anak-anak mereka belajar.
Akibatnya anak-anak menjadi “terisolasi” dari kegitan belajar, bahkan tidak belajar sama
sekali.
2. Sekolah mungkin tidak tahu cara efektif mendorong keluarga untuk berpartisipasi bagi
kegiatan belajar anak.
3. Kepedulian staf sekolah mungkin berbeda dalam hal komitmen terhadap keterlibatan
keluarga.
4. Prosedur penjangkauan keterlibatan yan g tidak sensitif terhadap nilai-nilai masyarakat
dalam menghalangi partisipasi.
5. Mengubah sistem kebijakan sekolah untuki keterlibatan keluarga dapat menciptakan
ketidkstabilan hubungan antar sesama.
B. Peran Keluarga dalam
Pendidikan.

Pendidikan sering di anggap mata uang yang berlaku baik di segala masa maupun di segala
tempat. Anda yang memiliki pendidikan yang matang dan menerapkannya, tentu mendapat
banyak sekali keuntungan dalam hidupnya. Anda mudah mencari pekerjaan, bersosialisasi,
mengetahui mana garis benar dan juga garis salah serta lainnya. Banyak hal yang di nikmati
oleh manusia dari pendidikan. Mungkin pepatah sebelumnya cukup layak di katakan untuk
sebuah pendidikan, terutama di jaman modern dan serba maju seperti sekarang ini. Jaman
yang seperti ini menuntut setiap anak untuk bisa berpikiran jauh ke depan dan mengetahui
langkah ke depannya meski hanya melihat. Secara psikologi hal tersebut memanglah tidak
mungkin, namun faktanya dengan pendidikan yang benar banyak anak yang bisa berpikiran
dewasa dan memiliki pendidikan yang matang. Umumnya seorang anak memiliki pendidikan
awalnya untuk bekal hidup dan melihat dunia, berasal dari lingkungan terdekatnya dari
lingkungan. 9 peran dalam pendidikkan anak yaitu:
1. Peran Keluarga sebagai Guru.
2. Peran Keluarga Sebagai Teman.
3. Peran Keluarga Sebagai Teman.
4. Peran Keluarga Sebagai Pengawas.
5. Peran Keluarga Sebagai Pengontrol dan Pengatur Waktu Belajar Anak.
6. Peran Keluarga Merangkul Anak.
7. Peran Keluarga Sebagai Pembimbing Anak
8. Peran Keluarga Membantu Pendidikan Anak.
9. Peran Keluarga Menyiapkan Ruang dan Waktu Untuk Pendidikan Anak.
C. Keluarga Sebagai Pembentuk Kepribadian
Anak.

Keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan perilaku individu serta
pembentukan vitalitas dan ketenangan dalam benak anak-anak karna melalui keluarga
anak-anak mendapatkan bahasa, nilai-nilai, serta kecenderungan, keluarga bertanggung
jawab mendidik anak-anak dengan benar dalam kriteria yang benar, jauh dari
penyimpangan. Untuk itu dalam keluarga memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab.
Tugas dan kewajiban keluarga adalah bertanggung jawab menyelamatkan faktor-faktor
cinta kasih serta kedamaian dalam rumah tangga, meniadakan kekerasan, keluarga harus
mengawasi proses-proses pendidikan, orang tua harus menerapakan langkah-langkah
sebagai tugas utama daloam mewujudkan keluarga sebagai agen pendidikan dan
pembaharuan.

D. Inovasi Pendidikan
Inovasi merupakan sesuatu yang baru dan bernilai kebaruan dibandingkan dengan sosok
yang ada sebelumnya. Pembaruan dapat berupa ide, praktik atau objek yang dipersepsi
sebagai hal baru oleh individu atau unit adopsi lainnya. (an idea, practice or object that
perceived as new by an individual or other unit of adoption). Umumnya pembaharuan
bersifat mengintrodusir gagasan, pengetahuan, atau teknologi baru di bidang pendidikan.
Pembaharuan pendidikan merupakan genus dari perubahan di bidang pendidikan
(educational change) yang berarti perubahan, dimana ia dapat berupa ide, proses dan
produk di bidang pendidikan dan pembelajaran.
E. Fungsi Keluarga

Keluarga menjalankan perannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk
karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya sebagai wadah tempat
berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu.
Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala
sesuatu berkembang. Kemampuan untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri,
berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.
Beberapa fungsi keluarga selain sebagai tempat berlindung,(M udjijono, et, al,
1995) diantaranya:
1. Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-
norma aturan-aturan dalam masyarakat dimana keluarga tersebut berada.
2. Mengusahakan terselenggaranya kebutuhan ekonomi rumah tangga (ekonomi)
sehin gga keluarga sering di sebut unit produksi.
3. Melindunggi anggota keluarga yang tidak produksi lagi.
4. Meneruskan keturunan (reproduksi).
F. Pengaruh Keluarga Terhadap
Perkembangan Moral Anak

Penanaman moral pada diri seorang anak berawal dari lingkungan keluarga.
Pengaruh keluarga dalam penempaan karakter anak sangatlah besar. Dalam
sebuah keluarga, seorang anak diasuh, diajarkan berbagai macam hal, diberi
pendidikan mengenai budi pekerti dan budaya. Setiap orang tua yang memiliki
anak tentunya ingin anaknya tumbuh dan b erkembang menjadi manusia cerdas
yang memilki budi pekerti baik agar dapat menjaga nama baik keluarga. Anak
bukanlah orang dewasa, ia memiliki sifat-sifat khas. Seorang anak melihat,
mendengar, berperasaan, dan berpikir dengan bentuk yang khas, namun tidak
keluar dari logika dan perasaan yang sehat. Misalnya, anak-anak itu melihat,
mendengar, berperasaan, dan berpikir sebagaimana orang tua melihat,
mendengar, berpersaan, dan berpikir. Karna itu, orang tua seharusnya
mempergauli anak-anak berdasarkan pada anggapan bahwa dia adalah anak-
anak. Sebagaimana. Dikatakan pemuda, “pemuda tidak akan menjadi pemuda
yang sebenarnya selama masa kanak-kanak tidak menjadi anak-anak yang
sebenarnya.
G. Peran Keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya


manusia. Pendidikan moral dalam keluarga perlu ditanamkan pada sejak dini
pada setiap individu. Walau bagaimana pun, selain tingkat pendidikan, moral
individu juga menjadi tolak ukur berhasil tidaknya suatu pembangunan.
Perkembangna ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting
serta sangat mempengaruhi perkembangan sikap dan intelektualitas generasi
mudah sebagai penerus bangsa. Keluarga, kembali mengambil peranan penting
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Berbagai aspek
pembangunan suatu bangsa, tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang saling
mendukung, salah satunya adalah sumber daya manusia. Terlihat pada garis-
garis besar haluan Negara merupakan sumber daya manusia yang potensial dan
produktif bagi pembangunan nasional. Hal ini pun tidak dapat terlepas dari
peran serta keluarga sebagai pembentuk karakter dan moral individu sehingga
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
H. Pendorong Inovasi Pendidikan

Pembaharuan merupakan bagian dari proses organisasi formal menuju sosok


tampilan yang dikehendaki. Selayaknya upaya perbaikan sebuah tatanan
apapun, pembaharuan dibidang manajemen pendidikan dipicu oleh faktor-faktor
internal atau eksternal yang menjadi sumber picu utamanya. Dalam perspektif
pemikiran umum, Drucker (1985) mengemukakan beberapa sumber terjadinya
pembaharuan yaitu:
1. Kondisi yang tidak diharapakan
2. Munculnya ketidakwajaran
3. Kebutuhan yang muncul dalam proses
4. Perubahan dalam struktur
5. Kondisi demografis
6. Perubahan persepsi, suasana, dan makna
7. Pengetahuan baru
I. Peran Keluarga Dalam Proses
Pendidikan Anak

Keluarga sebagai unit sosial terkecil yang ada dalam sebuah


masyarakat. Proses sosialisasi pertama kali dilakukan dalam
keluarga. Pakem-pakem benar atau salahnya dalam suatu
masyarakat, agama dan Negara akan diajarkan orang tua kepada
anaknya. Dengan demikian, hal ini secara tidak langsung akan
mempengaruhi kepribadian sang anak di masa depan. Proses
sosialisasi ini dimulai dengan proses belajar adaptasi dan
mengikuti setiap hal yang diajarkan oleh orang-orang di sekitar
linkungan keluarganya, seperti sopan santun adab dalam
melakukan suatu hal, cara berpikir, bertindak setiap keluarga
memiliki standarisasi masing-masing.
J. Pendidikan Keluarga

1. Pentingnya Pendidikan Keluarga


Anak yang diserahkan kepada sekolah untuk didik bukan berarti tanggung jawab pendidikan itu berada pada
sekolah akan tetapi keluarga juga harus turut berperan dalam mendidik anak yang sedang berkembang.
2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pendidikan Anak
Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik yang berupa benda-benda dan orang-orang serta peraturan-
peraturan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh dan menentukan corak
perkembanagan anak-anak.
3. Pendidikan Lingkungan Sekolah
a. Perbedaan pendidikan di lingkungan sekolah dan keluarga
b. Pendekatan di lingkungan sekolah berbeda dengan pendidikan di lingkungan keluarga
4. Perbedaan Lingkungan
Di lingkungan keluarga perasaan kewajiban dan tanggung jawab yang ada pada orang tua untuk mendidik anak
timbul secara alami. Sedangkan perasaan kewajiban dan tanggung jawab dalam lingkungan sekolah untuk
mendidik timbul karena status seorang sebagai pendidik.
5. Perbedaan Suasana
c. Suasana di keluarga senantiasa diliputi oleh rasa kasih sayang diantaranya anggota-anggotanya.
Sedangkan di lingkungan sekolah kehidupan dan pergaulan bersifat lebih skiling dan lebih lugas.
d. Perbedaan tanggung jawab
e. Otang tua (keluarga) menerima tanggung jawab mendidik anak-anak dari Tuhan karena kodratnya.
Keluarga bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan anak-anak sejak lahir dan bertanggung jawab atas
pendiddikan watak anaknya. sedangkan sekolah lebih merasa bertanggung jawab terhadap pendidikan
intelek serta yang berhubungan dengan kebutuhan anak untuk hidup di masyarakat.
6. Kerja sama antara keluarga dan sekolah
Sekolah pun harus mengadakan kerja sama dengan keluarga. karena dengan demikian guru dapat memperoleh
keterangan-keterangan dari ornag tua tentang kehidupan dan sifat-sifat anaknya.
K. Pendidik Dan Institusi
Pendidikan

1. Peran guru sebagai pendidik


a. Syarat menjadi pendidik
• Berijasah
• Sehat jasmani dan rohani
• Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Bertanggung jawab
• Berjiwa sosial
• Berkelakuan baik
• Menguasai mata pelajaran
• Berkompetensi sesuai dengan bidang keahliannya
2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
Sekolah secara universal diakui sebagai lembaga pendidik yang paling banyak diminati
sekaligus digunjingkan. Nyaris semua anak manusia yang berekses akan memasuki
kampus. Sekolah untuk keperluan studi yang lama atau sebentar. Fenomena kekiknian
menunjukan, sekolah menghadapi dua tekanan yaitu :
• Tekanan animo masyarakat untuk memasuki organisasi belajar
• Tekanan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang nyaris selalu meninggalkan
kemampuan komunitas sekolah (khusus guru) dan kemampuan manejemen sekolah ynag
sebagian masih relatif lemah untuk mentranformasikannya.
3. Fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan
Memasuki era modern ini, sangat mungkin masih banyak orang meremehkan fungsi
sekolah, dalam kehidupan individu siswa maupun masyarakat.
Selanjutnya……………..

English Merinci enam fungsi dasar sekolah sebagai berikut:


a. Fungsi penyesuaian
b. Fungsi pengintegrasian
c. Fungsi diagnostic
d. Fungsi selektif
e. Fungsi hubungan pembantuan dan riveral
f. Fungsi diverensiasi
4. Jalur dan jenjang pendidikan
Seperti hal nya di banyak Negara, pendidikan di Indonesia dilaksanakan
dengan format multi jalur dan multi jalur pendidikan merupakan
wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri
dalam suatu proses yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
5. Reformasi sekolah
Komunitas sekolah melakukan inisiasi untuk mempengaruhi perubahan
sistematik di sekolah dan menetapkan upaya reformasi dalam konteks
masyarakat sekitar. Oleh karena sekolah saja tidak bisa memecahkan
masalah yang sebagian juga bersumber dari masyarakat, mereka
memanfaatkan kekuatan institusi masyarakat, seperti organisasi
keagamaan dan kelompok-kelompok sipil dengan demikian inisiatif
pengembangan sekolah dekatkan langsung dalam kehidupan
masyarakat yang memberi dampak pada pendidikan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai