Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, melalui pengantar ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas segaa bantuan ang
diberikan. Semoga kebaikan dibalas oleh allah swt dengan balasan yang berlipat ganda.
Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa
penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekuranga dan
kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulis, maupun isi serta pembahasanya. Untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis demi memperbaiki karya tulis ilmiah ini dimasa yang
akan datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
umumnya bagi pembaca.
penulis
BAB I
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas , maka ini akan membahas beberapa masalah sebagai berikut, yaitu:
1. Apakah ada peranan keluarga dalam pendidikan anak
2. Bagaimanakah peranan keluarga dalam mendidik anak
C. Tujuan
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk meninjau lebih dalam pengertian keluarga dan pendidikan anak
2. Untuk mengetahui pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak
3. Untuk mengetahui fungsi keluarga dalam pendidikan anak
D. Manfaat
Manfaat dari penyusun karya ilmiah ini adalah utuk mengetahui pentingnya peranan dalam keluarga
dalam pendidikan anak
BAB II
KELUARGA DAN PENDIDIKAN
Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang fungsi yang terpenting terhadap
anaknya, sejak anaknya dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya, ibulah yang
memberi makan dan minum, memelihara dan selalu bercampur baur dengan anak-anak.
Itulah sebabnya anak yang lebih mencintai ibunya daripada bapaknya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dpat
diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan
pandai mendidik anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa
sesuai dengan fungsi dan tugas ibu sebagai anggota keluarga dalam pendidikan anak-
anaknya yaitu sebagai berikut :
1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang.
2. Pengasuh dan pemelihara.
3. Tempat mencurahkan isi hati.
4. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga.
5. Pembimbing hubungan pribadi.
6. Pendidik dalam segi emosional.
Disamping seorang ibu, ayahpun memegang fungsi yang penting pula. Anak memandang
ayahnya sebagai orang tertinggi gensinya atau prestisenya. Kegiatan ayah sebagai
pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya jepada anak-anaknya, apalagi bagi anak
yang sudah remaja atau dewasa.
Ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai ayah dapat dikemukakan bahwa ayah dalam
pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai berikut:
1. Sumber kekuasaan dalam keluarga
2. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar
3. Pemberi kekuasaan aman dalam keluarga
4. Pelindung terhadap ancaman dari luar
5. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
6. Pendidik dalam segi rasional
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi keluaraga adalah memelihara, merawat,
melindungi anak-anak dalanm proses sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan jiwa
sosial. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai suasana afeksi, atau kasih sayang, rasa tanggung
jawab.
Pola-pola keluarga terdiri dari besar kecilnya keluarga, organisasi keluarga, aktifitas keluarga nilai-
niali keluarga. Dan yang terakhir adalah faktor-faktor eksternal yang berasal dari luar lingkungan
keluarga. Faktor faktor ini dipengaruhi oleh kedudukan sosial, ekonomi, tetangga, dan kesehatan
mental, sosial dan fisik. Hsl-hal pokok yang menjadi bagian dari kehidupan keluarga yang disebutkan
diatas akan menghasilkan pola pendidikan keluarga tertentu. Situasi-situasi tersebut untuk dipisahkan
satu sama lain, sehingga sulit untuk menentukan mana yang lebih dominan.
Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak yang
dipengaruhi oleh beberapa fakor. Faktor-faktor tersebut diantaranya perkembangan kepribadian anak
yang berlangsung secara bekelanjutan, ikatan emosional orang tua dan anak yang kuat, dan interaksi
orang tua dan anak yang berlangsung secara cepat.
4. Keluarga yang harmonis mempengaruhi peeendidikan anak.
Keluarga yang kurang humornis dapat meenyebabkan anak tidak dapat meengmbangkan potensi yang
dimilikinya, karena ini disbabkan oleh kurangnya perhatian dari orrang tua, karena kesibukkan orang
tua, pertengkaran orrang tua dihadapan anaknya sehingga keinginan anak untuk mngembangan
bakatnya akan terhambat yang secara otomatis perkembangan anak juga terhambat. Kkarena
lingkungan yang baik dan efektif aan berpengaruh positif terhadap prribadi anak. Maka
perkembangan anak baik jika lingkungan juga baik.
Dalam hubungan antara anggota keluarga kurang adanya kehormonisan, arena setiap hari selalu ada
cekcok yang dikarenakan faktor terlalu banyak anggota keluarga yang menjadikan kurangnya kasih
sayang timbal balik antara keluarga itu sendiri.
a) Masing-masing anggota keluarga meletakkan pada fungsi kkeedudukan
b) Adanya musyawarah dalam meemeecahkan masalah
c) Adanya kkasih sayang antar anggota keluarga secara timbal balik
Menuut mi H. Tambunan (1996:59) keutuhan dalam struktur meenjadi sallah satu kunci keharmonisan
keluarga. Jika salah satu tidak ada, atau tidak lengkapnya orang tua atau tidak adanya anak, akan
berpengaruh pada keharmonisan keluarga.
Hal diatas akan diperkuat dengan kondisi ekonomi yang selalu berada dalam keadaan kekurangan,
kebutuhan primerr sehari-hai bum pndapatan ang ma peoleh.
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut maka komunikasi antar orang tua dan guru perlu diwujudkan
dengan sebaik-baiknya. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain:
A. Kunjungan oang tua sekolah
B. Kunjungan guu ke rumah
C. Rapat orrang tua
D. Catatan kepribadian anak, dan sebagianya
6. Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan
Ditinjau dari segi hukum perkawinan, bahwa anak yang dilahirkan dalam keluarga adalh milik kedua
orang tua, karena pergaulan rumah tangga yang meraka bina dan tegakkan. Secara hukum telah disah
kan oleh ijab qobul ang disaksikan oeh majlis perkawinan yang sengaja dilakukan,maa ankak mereka
adalah tanggung jawab mereka.
Sbeenarnya hakikat peerkawinan itu dilihat dai segi pendidikan adaah suami memikul rasa tanggung
jawab bersama, sebelum keduanya melakukan pernikahan. Tanggung jawab atas anakk beada pada
edua oang tua, ang mana daam huum iskkam disbutkan baha tanggung jawab orang tua adalh
semenjak anak masih didalam kandungan sampai menikahkannya. Bila sudah dinikahkan maka
otomatis secra hukum ia sudah dewasa dan tangung jawab berpindah kepundaknya.
Tanggung jawab yang perlu dibina dan disadari oleh orang tua terhadap anaknya antara lain:
1. Memelihara dan membesarkannya, melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara
jasmani dan rohani
2. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya setelah dewasa maupun mandiri dan membahagiakan dunia akhirat sebagai
tujuan akhir hidup muslim.
C. Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal dalam sistem pendidikan.
Keluarga sebagai lembaga, yaitu unitr terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar
syka rela dan rasa cinta yang asasi antara dua subyek manusia( suami dan istri). Berdasarkan
asas cinta dan kasih sayang, maka lembaga pendidikan yang disebut dengan keluarga ini
terbentuk. Oleh Ki Hajar Dewantara dikatakan supaya orang tua ( sebagai pendidik)
mengabdi kepada anaknya.
Motivasi mengabdi pada keluarga semata-mata demi cinta kasih yang kodrat. Didalam
suasana cinta dan kemesraan proses belajar berlangsung dengan baik selama anak itu menjadi
tanggungan keluarga.
BAB III
Peran orang tua dalam pendidikan
A. Fungsi orang tua dalam keluarga
1. Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga
Dalam peeendidikan guru merupakan elemen trpenting. Ia merupakan ujung
tombak, bahan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi bagaimana siswa
memandang guru. Dirumah orang tua berperan sebagai guru. Layaknya guru
disekolah, maka orang tua paling tidak berupaya bersikap seperti guru.
Secara khusus orang tua yang berperan sebagai guru harus melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Ssing mungikin memanfaatkan pertanyaan dengan memperhatikan
kemampuan anak. Pertanyaan itu tidak terfokus ppada pelajaran
diseekolah akan tetapi terhadap masalah-masalah lain yang beerkaitan
dengan kehidupan masa dpannya.
b. Menjaga agar pendidikan dirumah tetap tejaga. Untuk melakukan sesuatu
maka orang harus selalu memberikan pengarahan kepada anaknya untuk
selalu memberikan pengarahan kepada anaknya untuk selalu berorientasi
kepada pendidikan atau belajar.
2. Orang tua sebagai peenentuan kebijakkan masa depan anaknya.
Orang tua sangat berperan dalam meengarahkan anak untuk memilih dan
menjalankan kehidupan masa depan anak. Dengan adanya orang tua dan
pendidikkan, manusia akan menjadi pandai dan pada akhirnya mampu
menerjemahkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama.
Sebagai orang tua yang dijadikan sebagai pedoman penentuan masa depan anak,
pada usia sekolah ada hal-hal yang perlu dicapai, yaitu
1. Mengembangkan rasa iman dalam diri ana
2. Membiasakan anak melakukan dzikir sebagai permulaan hidup islam
3. Memberikan bimbingan dalam mengembangkan sikap-sikap emasyarakatan
anak.
4. Memupu kecerdasan, kecekatan, dan keterampilan melalui latihan-latihan
panca indera. Mental menuju masa depannya.
Bab IV
Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
Dalam sejarah perkembangan pendidikan, dijelaskan bahwa keluarga adalah lembaga
pendidikan yang paling tua, dapat dikatakan bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga
pendidikan sejak adanya manusia, dimana orang tua yakni ayah dan ibu sebagai
pendidikan dan anak sebagai mendidik, karena pendidikan dimulai sejak adanya manusia.
B. Saran
Keluarga atau rumah tangga atau orang tua seebagai wujud kehidupan sosia yang asasi
sebagai unit kehidupan bersama manusia yang terkecil, keluarga adaah lembaga
kehidupan yang asasi dan alamiah, yang pasti secara ilmiah oleh kehidupan manusia.
Mengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak, maka diharapan
setiap orang tua ( seebagai pendidik) untuk mendidik anak-anaknya karena mativasi
keluarga ini semata-mata demi cinta kasih kodrati. Didalam suasana cinta kasih inilah
proses pendidikan berlangsung seumur anak itu dalam tanggung jawab keluarga.
Peranan keluarga dalam pendidikan yang berhubungan dngan anak didalamnya terdapat
beberapa hal khusus yang diperhatian diantaranya: sifat menggantungkan diri, kedudukan
anak didalam keluarga dan kesulitan-kesulitan pendidikan, karena keluarga adalah
lembaga yang tertua yang bersifat informal, yang pertama dan utama oleh anak dan
lembaga pndidikan yang bersifat kodrati
Daftar pustaka
M. Ngamil purwanto. (1987). Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: Remadja Karya. 236
Sudin mahmud, 1992: 28
Hawari, dadang. 2008. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Fakutas kedokteran universitas
indonesia: jakarta
Maymudah rifa’atul, 1998: 33
Zakarsy C, 1998: 29
Achidiyat, maman dan andriyani, fitriya. 2016. Hasil belajar matematika ditinjau dari model
pembelajaran teams assisted individualization (TAI). Jurnal formatif, vol. 6, no. 3: 246-255. ISSN:
2088-351x