Anda di halaman 1dari 10

Kata pengantar

Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, melalui pengantar ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas segaa bantuan ang
diberikan. Semoga kebaikan dibalas oleh allah swt dengan balasan yang berlipat ganda.

Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa
penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekuranga dan
kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulis, maupun isi serta pembahasanya. Untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis demi memperbaiki karya tulis ilmiah ini dimasa yang
akan datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
umumnya bagi pembaca.

Kudus, april 2022

penulis
BAB I

A.Latar belakang masalah


Pendidikan dalam alam demokrasi bersifat individual yang sekaligus juga bersifat sosial. Bersifat
individual karena pendidikan itu memperhatikan aspek-aspek pribadi yang unik dengan segala
kemungkinannya, dan bersifat sosial karena pendidikan mengaitkan pribadi dengan lingkungan
masyarakat.
Keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang menyediakan kebutuhan biologis bagi anak
dan sekaligus memberikan pendidikannya, sehingga menghasilakan pribadi-pribadi yang dapat hidup
dalam masyarakat sambil menerima dan mengolah serta mewariskan kebudayaannya.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyrakat yang terdiri oleh ayah, ibu, dan anak yang
belum menikah. Didalam kehidupann masyarakat dimanapun juga keluarga merupakan unit yang
mempunyai perana yang sangat besar, dan mempunyai fungsi yang sangat penting didalam
kelangsungan hidup didalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas , maka ini akan membahas beberapa masalah sebagai berikut, yaitu:
1. Apakah ada peranan keluarga dalam pendidikan anak
2. Bagaimanakah peranan keluarga dalam mendidik anak
C. Tujuan
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk meninjau lebih dalam pengertian keluarga dan pendidikan anak
2. Untuk mengetahui pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak
3. Untuk mengetahui fungsi keluarga dalam pendidikan anak
D. Manfaat
Manfaat dari penyusun karya ilmiah ini adalah utuk mengetahui pentingnya peranan dalam keluarga
dalam pendidikan anak
BAB II
KELUARGA DAN PENDIDIKAN

A. Tinjauan umum pendidikan


1. Pengertian keluarga
Para ahli mencoba merumuskan pengertian atau definisi keluarga sebagai berikut:
1. Menurut A.M.Rose (1995:151), keluarga yaitu “kelompok sosial yang umumnya terdiri
atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau adopsi”.
2. Menurut Feances F.Merril (1995:151), keluarga adalah kelompok sosial yang
umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Hubungan sosial diantaranya anggota
keluarga relatif tetap dan disadarkan atas ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.
3. Menurut kamus besar bahasa indonesian keluarga adalah ibu, bapak, seisi rumah yang
menjadi tanggungan dan memiliki kerabat.
2. Pengertian pendidikan
Pendidikan menurut ahli filsafat pendidikan diantaranya, adalah menurut:
1. Jhon Dewey (1995:43) berpendapat pendidikan adalah proses yang tanpa akhir. Dan
pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang faundamental,
baik menyangkut daya fikir maupun daya emosional (perasaan) yang diarahkan
kepada sesamanya.
2. Van cleve morris (1995:43) yang berbahan culturan empiris berpendapat bahwa
pendidikanlah ada studi filosofi yang dasarnya bukan hanya alat untuk mengalihkan
cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, melainkan juga agent(lembaga)
yang bertugas melayani hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari
depan yang lebih baik.
3. Pendapat ah;i filsafat idealisme, Herman H. Horne (1995:43) menyatakan bahwa
pendidikan adalah proses penyesuaian diri dengan sesama manusia dengan alam
jagad raya.
4. Pendidikan menururut kamus besar bahasa indonesia (1989-204) adalh proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan,
cara mendidik.
3. Pembentukkan Keluarga
Suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak disebut keluarga inti, ada juga
keluarga yang tidak terdiri dari ayah, ibu dan anaknya, tetapi juga nenek, kakek, bii,
paman, keponakan, dan saudara-saudaranya. Keluarga inti diperluas tersebut extented
family.
Suatu keluarga yang terbentuk oleh perkawinan, anak-anaknya sebagai hasil perkawinan
disebut keluarga prokeasi, dan setiap individu yang dilahirkan disebut orientasi.
Keanggotaan individu pada mulanya dalam keluarga orientasi, karena perkawinan maka
beralih kepada keluarga prokeasi.

B. Peranan Keluarga terhadap pendidikan anak


1. Fungsi keluarga
Suatu keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multi fungsional,
fungsi pengawasan, sosial, pendidikan, pelindungan dan reaksi dilakukan oleh keluarga
terhadap para anggotanya. Akibat proses industriasi, urbanisasi dan sekularisasi maka
keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagaian fungsi-fungsi tersebut diatas.

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang fungsi yang terpenting terhadap
anaknya, sejak anaknya dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya, ibulah yang
memberi makan dan minum, memelihara dan selalu bercampur baur dengan anak-anak.
Itulah sebabnya anak yang lebih mencintai ibunya daripada bapaknya.

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dpat
diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan
pandai mendidik anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa
sesuai dengan fungsi dan tugas ibu sebagai anggota keluarga dalam pendidikan anak-
anaknya yaitu sebagai berikut :
1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang.
2. Pengasuh dan pemelihara.
3. Tempat mencurahkan isi hati.
4. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga.
5. Pembimbing hubungan pribadi.
6. Pendidik dalam segi emosional.
Disamping seorang ibu, ayahpun memegang fungsi yang penting pula. Anak memandang
ayahnya sebagai orang tertinggi gensinya atau prestisenya. Kegiatan ayah sebagai
pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya jepada anak-anaknya, apalagi bagi anak
yang sudah remaja atau dewasa.
Ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai ayah dapat dikemukakan bahwa ayah dalam
pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai berikut:
1. Sumber kekuasaan dalam keluarga
2. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar
3. Pemberi kekuasaan aman dalam keluarga
4. Pelindung terhadap ancaman dari luar
5. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
6. Pendidik dalam segi rasional
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi keluaraga adalah memelihara, merawat,
melindungi anak-anak dalanm proses sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan jiwa
sosial. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai suasana afeksi, atau kasih sayang, rasa tanggung
jawab.

2. Pentingnya keluarga dalam pendidikan anaknya


Diatas telah disebutkan bahwa fungsi dan tugas keluarga dalam mendidik anak-anaknya sudah
sangat berat dan harus dibantu oleh sekolah, tetapi kita harus ingat bahwa tidak semua anak sedari
kecil sudah menjadi tanggungan sekolah, janganlah kita salah tafsir bahwa anak-anak yang sudah
diserahkan kepada sekolah sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah, karena kewajiban sekolah
hanya membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya.
Dalam mendidik, sekolah hanyalah melanjutkan pendidikan yang telah dilakuakan orang tua dirumah,
berhasil atau tidaknya pendidikan disekolah tergantung pada pengaruh pendidikan dirumah. Karena
pendidikan keluarga adalah fundamen atas dasar dari pendidikan anak. Selanjutnya, hasil penddikan
yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan kelanjutan pendidikan baik disekolah maupun
masyarakat.
3.Peranan keluarga sebagai pendidik keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya
yang belum menikah yang sering disebut dengan keluarga batih. Disamping keluarga batih juga
terdapat unit-unit pergaulan hidup lainnya misalnya keluarga luas, komunitas, dan lain- lainnya
Didalam kehidupan dimasyarakat dimanapun juga, keluarga mempunyai unit yang mempunyai
peranan yang sangat besar, itu disebabkan karena keluarga (yakni keluarga batih), mempunyai fungsi
yang sangat penting dalam kepentingan kehidupan dalam bermasyarakat.
Gambaran situasi kehidupan keluarga pada umumnya mencakup berbagai aspek, yang menjadi hal-hal
pokok dalam kehidupan keluarga, dan faktor- faktor eksternal(yang berasal dari lingkungan keluarga).

Pola-pola keluarga terdiri dari besar kecilnya keluarga, organisasi keluarga, aktifitas keluarga nilai-
niali keluarga. Dan yang terakhir adalah faktor-faktor eksternal yang berasal dari luar lingkungan
keluarga. Faktor faktor ini dipengaruhi oleh kedudukan sosial, ekonomi, tetangga, dan kesehatan
mental, sosial dan fisik. Hsl-hal pokok yang menjadi bagian dari kehidupan keluarga yang disebutkan
diatas akan menghasilkan pola pendidikan keluarga tertentu. Situasi-situasi tersebut untuk dipisahkan
satu sama lain, sehingga sulit untuk menentukan mana yang lebih dominan.
Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak yang
dipengaruhi oleh beberapa fakor. Faktor-faktor tersebut diantaranya perkembangan kepribadian anak
yang berlangsung secara bekelanjutan, ikatan emosional orang tua dan anak yang kuat, dan interaksi
orang tua dan anak yang berlangsung secara cepat.
4. Keluarga yang harmonis mempengaruhi peeendidikan anak.
Keluarga yang kurang humornis dapat meenyebabkan anak tidak dapat meengmbangkan potensi yang
dimilikinya, karena ini disbabkan oleh kurangnya perhatian dari orrang tua, karena kesibukkan orang
tua, pertengkaran orrang tua dihadapan anaknya sehingga keinginan anak untuk mngembangan
bakatnya akan terhambat yang secara otomatis perkembangan anak juga terhambat. Kkarena
lingkungan yang baik dan efektif aan berpengaruh positif terhadap prribadi anak. Maka
perkembangan anak baik jika lingkungan juga baik.

Dalam hubungan antara anggota keluarga kurang adanya kehormonisan, arena setiap hari selalu ada
cekcok yang dikarenakan faktor terlalu banyak anggota keluarga yang menjadikan kurangnya kasih
sayang timbal balik antara keluarga itu sendiri.
a) Masing-masing anggota keluarga meletakkan pada fungsi kkeedudukan
b) Adanya musyawarah dalam meemeecahkan masalah
c) Adanya kkasih sayang antar anggota keluarga secara timbal balik
Menuut mi H. Tambunan (1996:59) keutuhan dalam struktur meenjadi sallah satu kunci keharmonisan
keluarga. Jika salah satu tidak ada, atau tidak lengkapnya orang tua atau tidak adanya anak, akan
berpengaruh pada keharmonisan keluarga.
Hal diatas akan diperkuat dengan kondisi ekonomi yang selalu berada dalam keadaan kekurangan,
kebutuhan primerr sehari-hai bum pndapatan ang ma peoleh.

5. Kerjasama orang tua dan guru dalam mendidik anak.


Dirumah orang tua merupakan pendidik pertama utama, sementara disekolah guru merupakan
peendidik utama. Secara naluriah, orang tua menjadi pendidik bagi anank-anaknya dan peletak bagi
perkembangan selanjutnya, sedangkan guu menjadi pendidik disekolah karena penugasan secra
formal. Namun demikian baik orang tua atau guru berada daam suatu bidang singgung aitu pendidi
anak. Salah satu masalah pendidik yang sing timbul adalah masalah egiatan bajar ana bai disekolah
maupun dirumah. Disinilah sangat dibutuhkan kerjasama dan adana keeterkaitan antaa orang tua dan
guru. Oeeh karena itu sudah pasti oang tua adalah guru dirumah dan guru adaah oang tua diskolah.
Orang tua dan guru bada pada tmpat ang sama antara pendidian disekolah dan peendidian diumah,
keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama yaitu mendidik anak. Perbedaanya terletak
pada sifat dan fungsinyya. Orang tua berperan sebagai pendidik merupakan konseksuwesunya, logis
dari statusnya sebagai orang tua yang diwujudkan melalui pernikahan, secara naluriah orang tua akan
dan harus mendidik anaknya. Guru menjadi pendidik timbul sebagai konsewensinya formal dan
profesional. Ketika seseorang memutuskan menjadi guru maka ia harus berperilaku mendidik.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut maka komunikasi antar orang tua dan guru perlu diwujudkan
dengan sebaik-baiknya. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain:
A. Kunjungan oang tua sekolah
B. Kunjungan guu ke rumah
C. Rapat orrang tua
D. Catatan kepribadian anak, dan sebagianya
6. Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan
Ditinjau dari segi hukum perkawinan, bahwa anak yang dilahirkan dalam keluarga adalh milik kedua
orang tua, karena pergaulan rumah tangga yang meraka bina dan tegakkan. Secara hukum telah disah
kan oleh ijab qobul ang disaksikan oeh majlis perkawinan yang sengaja dilakukan,maa ankak mereka
adalah tanggung jawab mereka.
Sbeenarnya hakikat peerkawinan itu dilihat dai segi pendidikan adaah suami memikul rasa tanggung
jawab bersama, sebelum keduanya melakukan pernikahan. Tanggung jawab atas anakk beada pada
edua oang tua, ang mana daam huum iskkam disbutkan baha tanggung jawab orang tua adalh
semenjak anak masih didalam kandungan sampai menikahkannya. Bila sudah dinikahkan maka
otomatis secra hukum ia sudah dewasa dan tangung jawab berpindah kepundaknya.
Tanggung jawab yang perlu dibina dan disadari oleh orang tua terhadap anaknya antara lain:
1. Memelihara dan membesarkannya, melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara
jasmani dan rohani
2. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya setelah dewasa maupun mandiri dan membahagiakan dunia akhirat sebagai
tujuan akhir hidup muslim.
C. Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal dalam sistem pendidikan.
Keluarga sebagai lembaga, yaitu unitr terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar
syka rela dan rasa cinta yang asasi antara dua subyek manusia( suami dan istri). Berdasarkan
asas cinta dan kasih sayang, maka lembaga pendidikan yang disebut dengan keluarga ini
terbentuk. Oleh Ki Hajar Dewantara dikatakan supaya orang tua ( sebagai pendidik)
mengabdi kepada anaknya.
Motivasi mengabdi pada keluarga semata-mata demi cinta kasih yang kodrat. Didalam
suasana cinta dan kemesraan proses belajar berlangsung dengan baik selama anak itu menjadi
tanggungan keluarga.
BAB III
Peran orang tua dalam pendidikan
A. Fungsi orang tua dalam keluarga
1. Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga
Dalam peeendidikan guru merupakan elemen trpenting. Ia merupakan ujung
tombak, bahan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi bagaimana siswa
memandang guru. Dirumah orang tua berperan sebagai guru. Layaknya guru
disekolah, maka orang tua paling tidak berupaya bersikap seperti guru.

Menurut Jamaudin 2002:36” kepribadian guu seperrti memberi perhatian hangat


dan suportif (memberi semangat) diyakini bisa memberikan motivasi yang pada
giliranya dapat meningkatkan prestasi siswa”.

Secara khusus orang tua yang berperan sebagai guru harus melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Ssing mungikin memanfaatkan pertanyaan dengan memperhatikan
kemampuan anak. Pertanyaan itu tidak terfokus ppada pelajaran
diseekolah akan tetapi terhadap masalah-masalah lain yang beerkaitan
dengan kehidupan masa dpannya.
b. Menjaga agar pendidikan dirumah tetap tejaga. Untuk melakukan sesuatu
maka orang harus selalu memberikan pengarahan kepada anaknya untuk
selalu memberikan pengarahan kepada anaknya untuk selalu berorientasi
kepada pendidikan atau belajar.
2. Orang tua sebagai peenentuan kebijakkan masa depan anaknya.
Orang tua sangat berperan dalam meengarahkan anak untuk memilih dan
menjalankan kehidupan masa depan anak. Dengan adanya orang tua dan
pendidikkan, manusia akan menjadi pandai dan pada akhirnya mampu
menerjemahkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama.

Sebagai orang tua yang dijadikan sebagai pedoman penentuan masa depan anak,
pada usia sekolah ada hal-hal yang perlu dicapai, yaitu
1. Mengembangkan rasa iman dalam diri ana
2. Membiasakan anak melakukan dzikir sebagai permulaan hidup islam
3. Memberikan bimbingan dalam mengembangkan sikap-sikap emasyarakatan
anak.
4. Memupu kecerdasan, kecekatan, dan keterampilan melalui latihan-latihan
panca indera. Mental menuju masa depannya.

B. Fator-faktor yang mempeengaruhi pendidikan dalam keluarga


Pendidikan pada hakikkatnya adalah meencitakan anak didik menjadi pintar, dewasa
serta mampu mengetahui tentang dirinya.
Yang terpenting adalah bagaimana pendidikan dalam keluarga tersebut tetap berjalan, oleh sebab itu
kita harus mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan dalam keluarga, diantaranya
yaitu:
1. Faktor sumber daya manusia
Faktior ini adalah faktor yang utama dalam pendidikan keluarga, karena orang tua yang tidak
mengerti akan pendidikan, maka akan mengakibatkan pendidikan anak dalam keluargaa
kurang baik, karena kurang adanya komunikasi yang baik dengan anak tentang ilmu
pengetahuan.

Faktor sumber daya manusia(orang tua) dapat ditentukan oleh:


a. Kemampuan mengoran anak seperti buku,alganisir keluarga
b. Kemampuan memecahkan masalah yang timbul dari anak-anaknya
c. Kemampuan untuk memberikan bimbingan dan penyeluuruhan kepada keluarga
d. Faktor sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah sarana pembelajaran anak seperti buku, alat tulis, buku
paket, pelajaran, buku pengetahuan umum, guru pembimbing, peralatan elektronik yang digunakan
untuk pendidikan atau pembelajaran, dan lain lain.
Dalam keluarga sederhana, sarana dan prasarana yang betul-betul memadai mungkin tidak ada, hal ini
disebabkan karena untuk meendapatan sarana dan prasarana tersebut tidak ada modal, lain halnya
dengan keluaga yang terdorong ekonomi atas.
Namun demikian yang menjadi persoalan adalah kebersihan dalam keluarga adalah bagaimana
menggunakan sarana dan prasarana dengan baik.
1. Faktor masyarakat.
Faktor ini menjadi faktor yang penting dalam keluarga. Pergaulan masyarakat lebih cepat
berpengaruh bagi anak, sebab hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan baik bagi pendidikan keluarga maupun bagi pendidikan
anak.
Ketiga faktor tersebut sangat menentukan dalam menciptakan bangsa yang diciptakan
bersama. Pengalaman anak dalam keluarga dan lingkungan masyarakat akan melekat menjadi
watak dan kepribadian yang tidak mudah dilupakan.

Bab IV
Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
Dalam sejarah perkembangan pendidikan, dijelaskan bahwa keluarga adalah lembaga
pendidikan yang paling tua, dapat dikatakan bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga
pendidikan sejak adanya manusia, dimana orang tua yakni ayah dan ibu sebagai
pendidikan dan anak sebagai mendidik, karena pendidikan dimulai sejak adanya manusia.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan:


1. Keluarga merupakan masyarakat pendidikan pertama yang bersifat alamiah, dan
keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak.
2. Suatu keluarga terbentuk melalui pernikahan yang merupakan institusi sosial yang
bersifat universal dan multu fungsional, fungsi pengawasan, sosial, keagamaan,
pendidikan, perlindungan, dan rekreasi.
3. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat dan melindungi anak-anak dalam proses
spealisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan jiwa sosial.
4. Keluarga merupakan unit yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kelangsungan hidup bermasyarakat, peranan keluarga diantaranya adalah: sebagai
pelindung, unit sosial ekonomi, menumbuhkan dasar dasar bagi kaidah-kaidah
pergaulan dan wadah untuk mempelajari nilai- niali yang berlaku dimasyarakat dan
perkembangan kepribadian anak.
5. Keluarga yang kurang hurmanis dapat mempengaruhi pendidikan anak karena
beberapa faktor tertentu dan kehormanisan keluarga itu ditentukan oleh:
a. Masing-masing anggota keluarga meletakkan pada fungsi kedudukannya.
b. Adanya musyawarah dalam memecahkan masalah
c. Adanya kasih sayang anggota keluarga secara timbal balik.
1. Kerjasama komunikasi antar guru dan orang tua perlu diwujudkan
dengan sebaik-baiknya
2. Tanggung jawab pendidikan itu terletak pada orang tua dan tidak bisa
dipikulkan kepada orang lain, maka sebagai tanggung jawab
pendidikan dapat dilimpahkan kepada sekolah

B. Saran
Keluarga atau rumah tangga atau orang tua seebagai wujud kehidupan sosia yang asasi
sebagai unit kehidupan bersama manusia yang terkecil, keluarga adaah lembaga
kehidupan yang asasi dan alamiah, yang pasti secara ilmiah oleh kehidupan manusia.

Mengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak, maka diharapan
setiap orang tua ( seebagai pendidik) untuk mendidik anak-anaknya karena mativasi
keluarga ini semata-mata demi cinta kasih kodrati. Didalam suasana cinta kasih inilah
proses pendidikan berlangsung seumur anak itu dalam tanggung jawab keluarga.

Peranan keluarga dalam pendidikan yang berhubungan dngan anak didalamnya terdapat
beberapa hal khusus yang diperhatian diantaranya: sifat menggantungkan diri, kedudukan
anak didalam keluarga dan kesulitan-kesulitan pendidikan, karena keluarga adalah
lembaga yang tertua yang bersifat informal, yang pertama dan utama oleh anak dan
lembaga pndidikan yang bersifat kodrati
Daftar pustaka
M. Ngamil purwanto. (1987). Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: Remadja Karya. 236
Sudin mahmud, 1992: 28
Hawari, dadang. 2008. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Fakutas kedokteran universitas
indonesia: jakarta
Maymudah rifa’atul, 1998: 33
Zakarsy C, 1998: 29
Achidiyat, maman dan andriyani, fitriya. 2016. Hasil belajar matematika ditinjau dari model
pembelajaran teams assisted individualization (TAI). Jurnal formatif, vol. 6, no. 3: 246-255. ISSN:
2088-351x

Anda mungkin juga menyukai