Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

http://yunifirwinda.blogspot.com/

Daftar isi
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
B.       Rumusan Masalah
C.       Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.       Pengertian Pendidikan
B.       Pengertian Lingkungan
C.       Fungsi Lingkungan pendidikan
D.       Jenis-jenis lingkungan
1.     Lingkungan Keluarga
2.     Lingkungan sekolah
       3.     Lingkungan masyarakat
E.        Pengaruh timbal  balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan
peserta didik
BAB III PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.       Saran
Daftar pustaka

1
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Lingkungan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga pendidikan
sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah lingkungan
dimana pendidikan tersebut dilaksanakan.
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah, dan
masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut wama dan corak institusi
tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar Dewantara menganggap
ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Maksudnya, tiga pusat pendidikan
yang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi muda.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan
sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan
dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja.
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata
lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya
tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada
lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal.

2
B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan tentang :
a.       Apa itu Pengertian Pendidikan ?
b.      Apa itu Pendidikan Lingkungan ?
c.       Apa Fungsi Lingkungan pendidikan ?
d.      Apa Jenis-jenis lingkungan ?
e.       Apa Pengaruh timbal  balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta
didik.

C.     Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a.       Untuk mengetahui apa itu pendidikan.
b.      Untuk mengetahui apa itu lingkungan pendidikan.
c.       Untuk mengetahui Fungsi Lingkungan pendidikan.
d.      Untuk mengetahui jenis-jenispendidikan.
e.       Untuk mengetahui Pengaruh timbal  balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap
perkembangan peserta didik

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena
dimanapun dan kapanpun di dunia terdapat pendidikan. pendidikan pada hakikatnya merupakan
usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
1.      langeveld
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak
tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri
2.      John Dewey
Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara  intelektual dan
emosional ke arah alam dan sesama manusia.
3.      Ki Hajar Dewantara
Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
4.      UU No. 2 Tahun 1989
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan  bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
B.     Pengertian Lingkungan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda,daya,
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Lingkungan (envirement) meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita.
Jadi lingkungan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Segala sesuatu yang
mempengaruhi itu mungkin berasal dari dalam diri individu (internal environment), dan mungkin
pula berasal dari luar diri individu (external environment). Indivividu dalam hal ini dapat
berbentuk orang atau lembaga. Lingkungan bagi seseorang sebagai individu adalah segala

4
sesuatu yang berasal dari dalam dirinya (fisik dan psikis ) dan sesuatu yang berada diluar dirinya
seperti alam fisika (non manusia ) dan manusia.   
lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan
tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
C.     Fungsi Lingkungan pendidikan
Fungsi suatu lingkungan tergantung pada jenis lingkungan tersebut. Sekolah sebagai
suatu lembaga pendidikan berfungsi antara lain sebagai :
1.      pusat pendidikan formal,
2.      pusat kebudayaan,
3.      lembaga sosial.

5
D.    Jenis-jenis lingkungan

1.      Lingkungan Keluarga
              Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang
yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh
keluarga dalam pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis
dan mudah dipahami karena beberapa alasan berikut ini :
a.       Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak.
b.      Sebagian besar  waktu anak berada  di lingkungan keluarga.
c.       Karakteristik hubungan orang tua,  anak berbeda  dari hubungan anak dengan pihak -pihak
lainnya (guru, teman, dan sebagainya).
d.      Interaksi kehidupan orang tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya dan tidak dibuat-buat.

Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Undang-undang sistem Pendidikan Nasional  No. 2 Tahun 1989
menyatakan secara jelas dalam pasal 10 Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai-nilai moral dan
keterampilan, kepada anak.  Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada
anak, terutama dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai-nilai, prilaku-
prilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.

              Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi lembaga


pendidikan keluarga sebagai berikut :
a.       Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor
yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya.
b.      Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh
dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
c.       Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral,  keteladanan orang tua dalam bertutur kata
dan berprilaku sehari-hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak dalam keluarga
tersebut guna membentuk manusia susila.
d.      Di dalam  keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah
kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera.
e.       Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
f.       Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak dapat mengembangkan
dan menolong dirinya sendiri, maka keluarga lebih cenderung untuk menciptakan kondisi yang
dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab,
keterampilan dan kegiatan lain.

6
            Seifert & Hoffnung, 1991, menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus dilakukan
orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
a.       Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model
bagi anak-anaknya.
b.      Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments), yaitu orang tua
mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran terhadap prilaku-prilakunya yang
positif dan memberi hukuman terhadap prilakunya yang tidak di inginkan.
c.       Perintah langsung (direct instruction) memberi perintah secara sederhana seperti “jangan  malas
belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan  dan sebagainya.
d.      Menyatakan peraturan-peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan umum yang berlaku
dirumah walaupun secara tidak tertulis.
e.       Nalar (reasoning), cara yang di gunakan orang tua untuk mempengaruhi anaknya, dengan
mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar.
f.       Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang. Orang tua dapat
mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan-bahan dan dengan suasana. 

2.      Lingkungan sekolah
            Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat,
semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak akan pendidikan. Kondisi masyarakat
seperti ini mendorong terjadinya proses formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut
sistem persekolahan.
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar dengan organisasi yang  tersusun rapi, berjenjang dan
berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah dan
mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional , maka pendidikan nasional harus
berfungsi:
o   Sekolah harus mampu  menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu melalui
pembekalan semua bidang studi.
o   Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan sikap sosial, gotong
royong, toleransi dan demokrasi dan sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak
sebagai makhluk sosial.
o   Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang studi yang relevan
sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu menampilkan dirinya
sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
o   Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang religius dan mampu
menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan toleran.

7
o   Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus menghasilkan tenaga kerja
yang berkualitas yang mampu mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu
mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara.
o   Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara
kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam
proses pendidikan.

3.      Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni :
a.       Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembagakan maupun yang tidak di
lembagakan.
b.      Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun
tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c.       Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun dimanfaatkan.
Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya
memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.

Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat peran yang
telah disumbangkan dalam  rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu berupa membantu
penyelenggaraan  pendidikan, membantu  pengadaan tenaga, biaya, prasarana, dan sarana,
menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan profesi baik langsung maupun
tidak.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a.       Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui kursus penyegaran,
penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan sebagainya.
b.      Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan nasional seperti
sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio, dan televisi  dan sebagainya.
c.       Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren,
pengajian, pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah minggu dan sebagainya.
d.      Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melalui bengkel seni, teater, olahraga,
seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
e.       Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli
bangunan, muntir, dan sebagainya. 

E.     Pengaruh timbal  balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta


didik

8
Tumbuh kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni
hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan
peranan tripusat pendidikan itulah yang menentukan baik secara sendiri-sendiri  maupun
bersama-sama. Terutama melakukan kegiatan pendidikan dalam bentuk membimbing, mengajar
dan melatih dalam suasana belajar dan proses pembelajaran. Peranan ketiga tripusat pendidikan
itu bervariasi, meskipun ketiganya melakukan tiga kegiatan pokok pendidikan tersebut.
Kaitan antara tripusat pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan jati
diri yang mantap, penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan di lukiskan pada bagan
berikut.

           
            Baga
n tersebut
melukiskan
bahwa
setiap pusat
pendidikan
dapat
berpeluang
memberi kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan yakni;
1.      Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
2.      Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.

9
3.      Pelatihan dalam upaya pemahiran ketrampilan.
Setiap pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap  perkembangan
peserta didik, keserasian antara kontribusi itu ,serta kerja sama yang erat dan harmonis antara
tripusat tersebut. Berbagai upaya di lakukan agar program-program pendidikan dari setiap pusat
pendidikan. Saling mendukung dan memperkuatkan antara satu dan yang lainnya.
Dilingkungan keluarga telah di upaya kan berbagai hal seperti perbaikan gizi, permainan
edukatif, penyuluhan orang tua dan sebagainya, yang dapat menjadi landasan pengembangan
selanjutnya disekolah dan masyarakat. Dilingkungan sekolah di upayakan berbagai hal seperti
adanya organisasi orang tua siswa, kunjungan rumah oleh personal sekolah dan sebagainya.
Selanjutnya juga sekolah mengupayakan agar program yang erat kaitannya dengan masyarakat
sekitarnya (siswa kemasyarakat ,narasumber dari masyarakat ,sekolah dan sebagainya).
Akhirnya lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan atau program yang
menunjang/melengkapi program keluarga dan sekolah. Dengan kontribusi tripusat pendidikan
yang saling memperkuat dan melengkapi itu akan memberi peluang mewujudkan sumber
manusia terdidik yang bermutu. Kerja sama seperti ini dituangkan dalam UUSPN No.20 tahun
2003 yang berbunyi “komite sekolah/madrasah,adalah lembaga mandiri yang beranggotakan
orang tua/wali peserta didik komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

10
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Lingkungan adalah sesuatu yang dapat
mempengaruhi individu, baik yang berasal dari dalam diri individu (interval environment)
maupun yang berasal dari luar diri individu (external individu).
Sekolah adalah lingkungan pendidikan yang memberikan arahan dan disinilah kita
mendapatkan pengajaran yang lebih efektif  karena disekolah ada guru yang akan mengajarkan
kita tentang pendidikan.
            Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama dalam
pendidikan. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan berfungsi (kedalam) antara lain
memberikan pendidikan yang mendasar (pondasi) dan masih bersifat umum kepada anak-
anaknya. Fungsi keluar membantu sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
formal/nonformal.
            Masyarakat sebagai lembaga pendidikan nonformal antara lain berfungsi membantu
sekolah dan keluarga. Dengan demikian dapat kita simpulkan untuk kesempurnaan pendidikan
ketiga lingkungan pendidikan tersebut (keluarga sekolah dan masyarakat) harus saling bekerja
sama.
B.     Saran
            Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi
antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal (sekolah)
baiknya untuk mempertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau
memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan
kurikulum pendidikan.

Daftar pustaka

Depdikbud; 1982/1983 ;materi dasar  pendidikan program Akta Mengajar V, (Buku II A),Jakarta PPIPT
Depdikbud
Idris,Z Jamal, L, 1987 ; Dasar-dasar Pendidikan
            Bandung, Angkasa.
Tirta Rahardja, Umar la Sulo, 1994, Pengantar Pendidikan
            Jakarta,P3MTK
Bahan ajar tim bina mata kuliah Pengantar Pendidikan

11
Diposkan oleh yuni firwinda di 06.54
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Reaksi: 

0 komentar:

Poskan Komentar

12

Anda mungkin juga menyukai