Pendidikan sebagai usaha dasar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta
pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena
pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa
tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural,
yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya
landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.
Bab II ini akan memusatkan paparan dalam berbagai asas pendidikan, serta beberapa hal yang
berkaitan dengan penerapannya. Asas pokok dalam pendidikan yaitu: adalah asas Tut Wuri
Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.penerapan azas-azas pendidikan
dewasa ini,yaitu: keadaan yang ditemui,permasalahan yang di hadapi,pengembangan penerapan
azas-azas pendidikan.
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik
pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa
asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. (Hartoto,
2008)
Berdasarkan Bahan Ajar Pengantar Pendidikan UNP (2008), setidaknya ada tiga asas pokok yang
harus dipertimbangkan dan dipedomani dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Ketiga
asas tersebut ialah asas Tutwuri Handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar.
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang
dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwan Tutwuri Handayani merupakan inti dari sitem Among
perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara. Secara historis Tutwuri Handayani
lahir sebagai semboyan yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan Taman
Siswa. Makna Tutwuri Handayani adalah:
a) Tutwuri: Mengikuti perkembangan sang anak dengan penuh perhatian berdasarkan cinta kasih
tanpa pamrih
Berdasarkan asas Tutwuri Handayani ini, kegiatan belajar tidak berpusat kepada guru, akan tetapi
berpusat kepada peserta didik sendiri. Dapat dikatakan bahwa asas Tutwuri Handayani merupakan
cikal bakal dari pendekatan atau cara belajar siswa aktif. (Tim, 2008)
tara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua
semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur.
Ada sebuah hadis Nabi Saw yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, beliau bersabda yang artinya:
”Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia”. Di sini Islam telah lama mengenal konsep ini
jauh sebelum orang-orang Barat mengangkatnya. Konsep tersebut menjadi aktual kembali terutama
dengan terbitnya buku An Introduction To Lifelong Education, pada tahun 1970 karya Paul Lengard,
yang dikembangkan lebih lanjut oleh UNESCO. Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar
mengajar di sekolah seharusnya mengemban sekurang-kurangnya dua misi, yaitu (1) memberikan
pembelajaran kepada peserta didik dengan efesien dan efektif, (2) meningkatkan kemauan dan
kemampuan belajar mandiri sebagai dasar dari belajar sepanjang hayat. (Rangga, 2011)
Dewasa ini, akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat, maka terjadi perubahan yang amat
pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Akibatnya, apa yang dipelajari oleh seseorang pada
beberapa tahun yang lalu dapat menjadi tidak berarti atau tidak bermanfaat. Sebab apa yang telah
dipelajarinya sudah tidak relevan lagi dengan berbagai masalah kehidupan yang dihadapinya.
Implikasi dari kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat tersebut ialah seseorang dituntut untuk
mau dan mampu belajar sepanjang hayat. (Tim, 2008)
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan
diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
· Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar
tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
· Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
Di dalam asas Tutwuri Handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung sangat erat
kaitannya dengan asas Kemandirian dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, mungkin dapat
dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru
selalu siap untuk membantu apabila diperlukan. Adapun dalam asas belajar sepanjang hayat hanya
dapat diwujudkan apabila didasarkan pada pendapat bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri
dalam belajar, oleh karena itu tidak mungkin seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu
tergantung dari bantuan guru atau pun orang lain. (Rangga, 2011)
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai
fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih
kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).
B.PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Sebagaimana telah dibicarakan dalam bahasan terdahulu ada dua asas-asas utama yang menjadi
acuan pelaksanaan pendidikan, yakni:
Untuk memberi gambaran bagaimana penerapan asas-asas tersebut di atas berturut-turut akan
dibicarakan:
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui
sekarang:
b) Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada
semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugsnya secara proporsional. Dan
pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru
dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri
c) Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu
memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui
pendidikan
d) Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin meningkat: ruang
belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana
pendidikan jasmani
e) Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan masyarakat yang
bertujuan untuk:
1. meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidup bermasyarakat secara
berbudaya melalui berbagai cara belajar
f) Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda: kepemimpinan dan ketrampilan,
kesegaran jasmani dan daya kreasi, sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran berbangsa dan
bernegara, kepribadian dan budi luhur
h) Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dengan memberikan kesempatan
seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia peningkatan ilmu
pngetahuan dan teknologi, ketrampilan serta ketahanan mental.
Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintas sektoral telah
mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas pendidikan sepanjang hayat dengan
cara pengadaan sarana dan prasarana, kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang.
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang
ditemui sekarang, yakni :
a) Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan yang
diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang disediakan oleh pemerintah sesuai
peran dan profesinya dalam masyarakat.
b) Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang diminatinya agar
dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja bidang tertentu yang diinginkannya.
c) Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk memasuki
program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
d) Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental memperoleh kesempatan
untuk memilih pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat
bertumbuh menjadi manusia yang mandiri.
e) Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan
keterampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki kemampuan dasar yang
memadai sebagai manusia yang mandiri, yang beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh
diatas normal.(Jurnal Pendidikan,1989).
Sesuai dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan: dalam menghadapi masalah
peningkatan sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pemerintah telah dan sedang mengupayakan peningkatan: mutu guru dan tenaga kependidikan,
mutu sarana dan prasarana pendidikan, mutu kurikulum dan isi kurikulum sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan nilai-nilai budaya bangsa.
Sesuai dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan: dalam upaya meningkatkan
relevansi pendidikan, pemerintah melakukan berbagai upaya (1) usaha menemukan cara baru dan
pemanfaatan teknologi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam, (2)
usaha pemanfaatan hasil penelitian pendidikan bagi peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan (3) usaha pengadaan ruang belajar, ruang khusus
(bengkel kerja, konseling, pertemuan, dan sebagainya) yang menunjang kegiatan pembelajaran.
(Qym, 2009)
a) Pemerintah mengusahakan berbagai cara dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, antara
lain: Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan,
b) Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi,
c) Pengembangan kurikulum dan isi pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
serta pengembangan nilai-nilai budaya bangsa,
d) Pengembangan buku ajar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta perkembangan budaya bangsa.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulanا
Ø Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik
pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://qym7882.blogspot.com/2009/03/asas-asas-pendidikan-dan-penerapannya.html
www.google.com
Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: FIP UNP
Referensi:
Arga, Ugik Ghandes dkk. 2011. Landasan dan Asas-asas Pendidikan serta Penerapannya dalam
http://pockcoro.blogspot.com/2011/04/landasan-dan-asas-asas-pendidikan-serta.html/ diakses
pada 28 Februari 2012