Anda di halaman 1dari 12

AZAZ-AZAZ PENDIDIKAN

MATA KULIAH: DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU: Dr. Amiruddin S.Pd.i, M.Pd.
OLEH KELOMPOK 6:
1. Annisa Rahmadani (232410085)
2. Sri Maulidina (232410071)
3. Fina Idamatussilmi (232410136)
KELAS: 1’B PAI
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023/2024
A. LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang


berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan hidup (Mudyahardjo, 2006:3). Pendidikan berlangsung
dalam segala lingkungan baik yang khusus diciptakan untuk
kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya, Serta
Pendidikan berlangsung seumur hidup di setiap saat selama ada
pengaruh lingkungan.
B. PENGERTIAN ASAS
PENDIDIKAN

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau


tumpuan berpikir baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat
dididik dan dapat mendidik diri sendiri. Asas-asas tersebut bersumber baik dari
kecenderungan umum pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari
pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia
(Tirtaraharja).
C. ASAS TUT WURI HANDAYANI

Asas Tut Wuri Handayani merupakan konseptualisasi konsep tujuh Asas


Perguruan Nasional Taman Siswa yang lahir pada tanggal 3 Juli 1922 yang
merupakan asas perjuangan untuk menghadapi Pemerintah Kolonial Belanda.
Ketujuh asas tersebut secara singkat disebut "Asas 1922" adalah sebagai berikut:
• Bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat persatuan dalam pri kehidupan umum.
• Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang lahir dan
batin dapat memerdekakan diri.
• Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
• Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada
seluruh rakyat.
• Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh-penuhnya lahir
maupun batin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak
bantuan apa pun dan dari siapa pun yang mengikat, baik berupa ikatan lahir
maupun ikatan batin.
• Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak
harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
• Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin
untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan
kebahagiaan anak-anak.
D. ASAS PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Dalam asas pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar di sekolah


mengemban dua misi yakni: memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan
efisien dan efektif dan meningkatkan kemampuan belajar mandiri sebagai basis dari
belajar sepanjang hayat. Ditinjau dari pendidikan sekolah, masalahnya adalah
bagaimana merancang dan mengimplementasikan suatu program belajar-mengajar
sehingga mendorong terwujudnya belajar sepanjang hayat, dengan kata lain,
terbentuk manusia dan masyarakat yang mau dan mampu terus menerus belajar.
Kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat harus
dirancang diimplementasi dengan memperhatikan dua dimensi sebagai berikut.
• Dimensi Vertikal dari kurikulum sekolah yang meliputi: keterkaitan antara kurikulum
dengan masa depan peserta didik, termasuk relevansi bahan ajar dengan masa depan dan
pengintegrasian masalah kehidupan nyata ke dalam kurikulum. Yakni perancangan
kurikulum berdasarkan suatu prognosis, baik tentang perilaku peserta didik pada saat
menamatkan sekolahnya, pada saat hidup ia dalam sistem yang sedang berlaku, maupun
pada saat ia hidup dalam sistem yang telah berubah di masa depan.
• Dimensi Horizontal dari kurikulum sekolah, yakni keterkaitan antara pengalaman belajar
di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah, yaitu: Kurikulum sekolah merefleksi
kehidupan di luar sekolah; Kehidupan di luar sekolah menjadi objek refleksi teoretis di
dalam bahan ajaran di sekolah, sehingga peserta didik lebih memahami persoalan pokok
yang terdapat di luar sekolah.
 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI LAHIRNYA
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

1. Tinjauan Agamis
Dalam agama Islam belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim dan
muslimat. Sabda Rasulullah ‫ﷺ‬. Artinya "Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap
muslimin laki- laki dan perempuan".
2. Tinjauan Filosofis
Setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan. Undang-Undang 1945 pasal 31
ayat (1) menyatakan: "Tiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan“.
3. Tinjauan Sosiologis
Pada umumnya negara-negara yang sedang berkembang masih banyak para orang
tua tidak mampu memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan formal. Dengan adanya
pendidikan seumur hidup dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut.
4. Tinjauan Ekonomi
Semakin tersebar pendidikan di suatu Negara semakin cepat pertumbuhan
ekonomi negara itu, begitu juga semakin meningkatnya perekonomian suatu negara,
berkaitan dengan meningkatnya pembelajaran yang diberikan kepada pendidikan.
5. Tinjauan IPTEK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat menuntut kita
untuk terus menerus belajar. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana,
pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya.
6. Tinjauan Paedagogis
Memberikan keterampilan kepada peserta didik secara efektif agar dia
mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat.
E. ASAS KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru, dalam peran
utama sebagai fasilitator dan motivator di samping peran lain seperti informator, organisasi,
dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru diharapkan menyediakan dan mengatur berbagai
sumber belajar, sehingga memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber-
sumber tersebut. Di sisi lain sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnya prakarsa
peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar. Di samping itu, beberapa jenis kegiatan
belajar mandiri akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemandirian dalam belajar
itu, seperti belajar melalui modul, paket belajar, pengajaran berprogram, dan sebagainya.
Keseluruhan upaya itu akan dapat terlaksana dengan semestinya apabila setiap lembaga
pendidikan, utamanya sekolah, didukung oleh suatu pusat sumber belajar (PSB) yang
memadai. Dengan dukungan PSB itu asas kemandirian dalam belajar akan lebih dimantapkan
dan dikembangkan.
 KESIMPULAN

Asas pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi


acuan kita dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Asas
pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan
pendidikan. Beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam
merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut
adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan
asas Kemandirian dalam belajar.
TERIMA KASIH.
SEMOGA BERMANFAAT.
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai