Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pendididkan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap
manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan
manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan
yang berguna bagi sesamanya.
Menurut konsep lifelong education, pendidikan tidak terbatas olleh
ruang dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam totalitas
kehidupan, di dalam keluarga, suku bangsa, melalui agama, mesjid, gereja,
sekolah formal, organisasi-organisasi kerja, organisasi pemuda dan organisasi
masyarakat pada umumnya, membaca buku, mendegarkan radio, menonon
televisi, dan sebagainya.
Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu
mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Maka jelaslah sudah bahwa
pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita.
1.2 Rumusaan masalah
Dari latar belakang tersebut agar dalam penulisan makalah ini
memperoleh hasil yang tepat dan diinginkan, maka penulis dalam penulisan ini
menyusun rumusan masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan seumur hidup?
2. Apa saja konsep dasar pendidikan seumur hidup?
3. Bagaimana cara implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada
program-program pendidikan?
4. Apa pentingnya Pendidikan Seumur Hidup?
5. Bagaimana strategi penerapan pendidikan seumur hidup?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan
kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan
wajar berlangsung seumur hidup.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan seumur hidup


Pendidikan seumur hidup atau “Life-Long Education” bukan (“long
life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan
secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam
sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negri
kita.
Pendidikan seumur hidup bersifat holistrik, sedangkan pengajaran
bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinferesikan
dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar.
Holistik memiliki arti lebih mengarah kepada pengeahuan atau
penyempurnaan. Manusia selalu berusaha untuk mencapai titik kesempurnaan
dalam segala hal, namun seberapa besar usahapun kita tidak akan sampai
pada kesempurnaan itu. Karna kesempurnaan hanya milik sang pencipta
alam.
Belajar berarti mengfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarri
telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai
manusia. Karna hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja
tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan
secara universal.
Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan
(challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya
dalam diri manusia. Dalam belajar juga terdiri interaksi komunikasi antar
manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar
melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan
hidup. Belajar berarrti menghargai hidup kita.

3
2.2 Konsep Dasar Pendidikan Seumur hidup
Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama
dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi
umat Islam, jauh sebelum orang-orang Barat mengangkatnya, Islam sudah
mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh Hadis
Nabi Muhammad Saw. Yang berbunyi:

ْ َ‫ا‬
‫طلُبُ ْال ِع ْل َم ِمنَ ْال َم ْه ِد ِإلَى اللَّحْ ِد‬

“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia”.

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa


pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontiniu) dari bayi
sampai meninggal dunia.
Asas pendidikan seumur hidup itu akan mengubah pandangan tentang
status dan fungsi sekolah, dimana tugas utama pendidikan sekolah adalah
mengajar anak didik bagaimana caranya belajar, peranan guru terutama
adalah sebagai motivator dan penunjuk jalan anak didik dalam hal belajar,
sekolah sebagai kegiatan belajar (learning centre) bagi masyarakat sekitarnya.
Sehingga dalam rangka pandangan mengenai pendidikan seumur hidup, maka
semua orang secara potensial merupakan anak didik.)
Adapun konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup ada 4, yaitu:
1. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan
sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan
pengalaman-pengalaman pendidikan.
2. Konsep belajar seumur hidup
Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respon
terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan
pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
3. Konsep pelajar seumur hidup

4
Pelajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar
tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup. Melihat belajar baru
sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan terdorong tinggi
sekali untuk belajar diseluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan
perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
4. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum, dalam hubungan ini didesain atas dasar prinsip pendidikan
seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang
secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.
2.3 Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-Program
Pendidikan
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Realisasi baca tulis fungsional memuat dua hal, yaitu :
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung yang
fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinyan
2. Pendidikan Vokasional.
Pendidikan vukasional adalah programpendidikan luar sekolah bagi anak
di luar batas usia.
3. Pendidikan Prefesional
Pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional yang mampu
mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar
mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan
5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan kewarganegaraan dan
kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
6. Pendidikan Kultural dan pengisian waktu senggang

5
Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang mampu
memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan,
filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri.
2.4 Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup
Hal yang mendasari pentingya pendidikan seumur hidup :
1. Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada
di bawah garis kemiskinan.
2. Keadilan. Tuntunan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama
untuk memperoleh pendidikan.
3. Faktor peranan keluarga.
4. Faktor perubahan peranan sosial.
5. Perubahan teknologi.
6. Faktor-faktor vocational.
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa.
8. Kebutuhan anak-anak awal.
2.5 Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana
diinventarisir Prof. Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut :
1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup
2. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep,
maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal
untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman
pendidikan.
3. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti
pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk
belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang
membantu belajar.
4. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah
orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup,
melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema
dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan

6
menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi
kesempatan untuk belajar baru.
5. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini,
kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul
telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan
melaksanakan belajar seumur hidup.
6. Arah Pendidikan Seumur Hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Sebagai generasi penerus,
para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup
dalam rangka pemenuhan sifat “Self Interest” yang merupakan tuntunan
hidup sepanjang masa. Diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi
mereka pada umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur hidup bagi anak,
merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh
karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa artinya
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan
kemampuan anak, memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa
dewasa. Dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup
yang lebih ringan.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup atau “Life-Long Education” bukan (“long
life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan
secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam
sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negri
kita.

Konsep pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham


tentang waktu berlangsungnya pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur
hidup dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
3.2 Saran
Demikian makalah ini penulis buat. Tentunya masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Anda mungkin juga menyukai