Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr.Hj.St.Rodliyah,M.Pd

Kelompok 6

Vina Lailatul Hidayah (221101040047)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ

NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita selalu panjatkan kepada Allah SWT. Karena segala
nikmat yang telah diberikan kepada kita semua sehingga penyusunan makalah
dengan judul “ Konsep Pendidikan Seumur Hidup” bisa diselesaikan tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam selalu kita kirimkan kepada panutan dan tauladan
hidup kita, yakni nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa hidup kita ini dari
zaman kegelapan ke zaman terang-benderang.

Pada saat menulis makalah ini. Tanpa bantuan dan dukungan semua pihak,
penulis tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
berterima kasih kepada dosen mata kuliah “Ilmu Pendidikan” dan teman-teman
yang telah mendukung penulisan makalah ini.

Jika bisa menggunakan makalah ini sesuai fungsinya, ini merupakan


kebanggaan penulis, dan penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca pratekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah ini tentunya jauh dari kita sempurna tapi penulis tentunya
bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai
dengan pengetahuan yang penulis peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber
yang lain. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita, Bila ada kesalahan
tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………i

Daftar Isi…………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah………………………………………………....1

C. Tujuan……………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup……….…………………....3

B. Dasar Pemikiran Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup………….6

C. Tujuan dan Implikasinya dalam Progam Pendidikan………………8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………..10
B. Saran……………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….....11

ii
1

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Globalisasi dan pembangunan Iptek mengakibatkan perubahan-


perubahan yang cepat dalam masyarakat pada berbagai bidang. Alat
komunikasi yang tak mengenal jarak dan waktu semakin memudahkan
manusia untuk terus melakukan interaksi dimanapun dan kapanpun.
Begitu cepat perubahan dan perkembangan itu terjadi, hal ini menuntut
manusia harus terus belajar dimanapun dan kapanpun. Pendidikan di tuntut
untuk membantu individu agar dapat mengikuti perubahan-perubahan
sosial di sepanjang hidupnya. Maka lahirlah konsep kehidupan seumur
hidup. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep
Pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.

Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan


fitrah atau suci sesuai dengan hadist Rasulullah Saw, “Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani atau Majusi.” Sejak anak
dilahirkan ke alam dunia ini sesungguhnya adalah awal manusia mulai
belajar, karena di dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu belajar sejak
ia lahir hingga ia masuk ke dalam liang lahat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep Pendidikan seumur hidup?
2. Bagaimana konsep Pendidikan seumur hidup?
3. Bagaimana Pendidikan manusia seutuhnya?
4. Apa dasar-dasar, tujuan, dan implikasi dari Pendidikan seumur
hidup?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan seumur hidup
2. Untuk mengetahui konsep Pendidikan seumur hidup
3. Untuk mengetahui Pendidikan manusia yang seutuhnya
4. Untuk mengetahui Tujuan dan implikasi dari Pendidikan seumur
hidup
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan


berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi
lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan
membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar
bayi mereka sebelum kelahiran. Pendidikan Seumur Hidup adalah makna
yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif
dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan
terutama bagi para pendidik di negeri kita.

Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita
harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh
masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang”
yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini
harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam
ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal. 1

Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah
kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai
manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja
tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan
secara universal.

Dalam Pendidikan atau belajar terdapat interaksi antara tantangan dari


alam luar diri manusia dan balasan dari daya dalam diri manusia. Dalam
belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya
kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup,

1
Zahara Idris H, Pengantar Pendidikan ,Jakarta : PT Grammedia WidiasaranaIndonesia.

3
4

mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti


menghargai hidup kita.

Dalam agama sering kita dengar kalimat “Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari
ayunan sampai liang lahat”. Belajarlah merupakan tugas semua manusia , tua-
muda, besar kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar
mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau
universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar
menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.

Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah , tetapi


merupakan sebuah proses masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses
yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan
sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua
tahap pendidikan (pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi).2

a. Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Konsep Pendidikan seumur hidup merupakan gagasan yang


universal. Konsep Pendidikan seumur hidup memandang Pendidikan
sebagai satu sistem yang menyeleruh yang di dalamnya terkandung
prinsip-prinsip pengorganisasian untuk pengembangan Pendidikan.
Terjadinya perubahan yang begitu cepat terhadap kehidupan manusia dan
keadaan jaman lebih-lebih dengan timbulnya gejala.

Kehidupan manusia dan keadaan jaman lebih-lebih dengan


timbulnya gejala globalisasi yang seolah-olah sudah tidak mengenal batas
ruang, waktu dan tempat ini merupakan tantangan tersendiri bagi manusia.
Oleh karena itu untuk bisa bertahan dan menguasai nasib sendiri dalam
kehidupan peranan Pendidikan atau belajar sepanjang hayat diperlukan
oleh setiap orang.3

2
Zahara Idris H, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Grammedia WidiasaranaIndonesia.
3
Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2003.
5

Dalam hal ini belajar sepanjang hayat menjadi alat untuk


membangun keseimbangan antara belajar dan bekerja, adaptasi yang terus-
menerus untuk sejumlah pekerjaan dan untuk pelaksanaan
kewarganegaraan yang aktif. Berikutnya diungkapkan pula mengenai
empat pillar Pendidikan sepanjang hayat, yaitu merupakan empat sendi
atau sokoguru pengetahuan sebagai landasan berpijaknya Pendidikan non
formal. Keempat pillar tersebut adalah :

1. Learning to know yaitu belajar untuk menguasai instrumen-


instrumen pengetahuan.
2. Learning to do (belajar berbuat) yaitu sebuah konsepsi
bagaimana kita bisa berbuat dan melakukan atau
mempratekkan dari apa yang sudah kita pelajari.
3. Learning to live together (belajar hidup bersama) belajar
hidup bersama orang lain yaitu konsepsi bagaimana kita
bisa hidup bersama dengan orang lain yang memiliki latar,
budaya, sosial, ekonomi dan agama dan keaneka ragaman
yang berbeda-beda. Dan pillar yang
4. Learning to be (belajar menjadi seseorang) artinya adalah
bahwa Pendidikan harus bisa menyumbangkan
perkembangan yang seutuhnya kepada setiap orang baik
dalam jiwa raga, itelegensia, kepekaan. Rasa, estetika
tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual. Keempat
pillar Pendidikan tersebut dijadikan landasan untuk
pencapaian tujuan Pendidikan sepanjang hayat.

B. Dasar Pemikiran Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup


1. Dasar Teoritis/Religius
6

Konsep Pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan


oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey.
Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An
Introduction to life lang Education. Menurut John Dewey, Pendidikan itu
menyatu dengan hidup. Oleh karena itu Pendidikan terus berlangsung
sepanjang hidup sehingga Pendidikan itu tidak pernah berakhir.
Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial,
sebagai bimbingan, sebagai sarana pertumbuhan, yang mempersiapkan dan
membukukan serta membentuk disiplin hidup, transmisi baik dalam
bentuk informasi, formal,maupun non formal.

Hal ini berarti setiap manusia indonesia diharapkan supaya selalu


berkembang sepanjang hidup, dan dilain pihak masyarakat dan masyarakat
dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang
menentang untuk belajar.

Bagi manusia pemenuhan kebutuhan jasmani saja belumlah cukup


jika tanpa pemenuhan kebutuhan rohani. Kebutuhan rohani bagi manusia
dalam kehidupannya menjadi sangat penting karena tiada terpenuhinya
kebutuhan rohani itu akan menimbulkan kegelisahan batin. Salah satu
untuk memenuhi kebutuhan rohani adalah agama. Dengan agama akan
dapat mengimbangi gejolak manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani
yang condong untuk selalu menuntut untuk di penuhi.4

Konsep Pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama


diajarkan oleh Islam, Sebagaimana dinyatakan dalam Hadist Nabi
Muhammad Saw, yang berbunyi : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian
sampai liang lahad”.

2. Dasar Yuridis

4
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
7

Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa


Pendidikan seumur hidup sangat penting. Dasar pemikiran tersebut
ditinjau dari beberapa segi, antara lain :
1) Ideologis
Semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama,
khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan
pengetahuan serta ketrampilannya, Pendidikan seumur hidup akan
memungkinkan seorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai
dengan kebutuhan hidupnya.
2) Ekonomis
Cara yang paling efektif untuk keluar dari lingkungan kebodohan yang
menyebabkan kemelaratan ialah melalui pendidikan.
3) Sosiologis
Para orang tua dinegara berkembang kerap kurang menyadari
pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Karena itu, anak-
anak mereka sering kurang mendapatkan pendidikan sekolah, putus
sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian
pendidikan seumur hidup bagi orang tua akan merupakan pemecahan
atas masalah tersebut.5
4) Politis
Pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang
karena pada negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari
pentingnya hak milik,dan memahami fungsi pemeritah,DPR,MPR dan
lain-lain.
5) Teknologis
Dunia ini dilanda oleh eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologis. Para
sarjana, teknisi dan pemimpin negara berkembang perlu memperbarui
pengetahuan dan ketrampilan mereka.

6) Psikologis dan Pedagonis

5
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
8

Perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh besar terhadap


konsep teknik dan metode Pendidikan. Akibatnya,tidak mungkin lagi
mengajarkan ilmu seluruhnya kepada peserta didik. Karena itu, tugas
Pendidikan adalah sekolah yang utama ialah yang mengajarkan
bagaimana cara belajar,menanamkan motivasi yang kuat dalam diri
anak untuk belajar terus menerus sepanjang hidupnya, memberikan
ketrampilan kepada peserta didik untuk secara tepat, dan
mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
C. Tujuan dan Implikasinya Pendidikan Seumur Hidup
Tujuan Pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat dinamis, maka Pendidikan wajar berlangsung seumur
hidup.6

Implikasi disini diartikan sebagai akibat langsung atu konsekuensi dari suatu
keputusan. Dengan demikian maksudnya adalah sesuatu yang merupakan
tindak lanjut atau follow up dari suatu kebajikan atau keputusan tentang
pelaksanaan Pendidikan seumur hidup.

Penerapan azaz Pendidikan seumur hidup pada isi progam Pendidikan dan
sasaran Pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas.
Implikasi Pendidikan seumur hidup pada progam Pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu :

1. Pendidikan baca tulis fungsional


Progam ini tidak saja penting bagi Pendidikan seumur hidup dikarenakan
reflesinya yang ada pada negara-negara berkembang dengan sebab masih
banyaknya penduduk yang buta huruf , mereka lebih senang menonton
TV, mendengarkan radio, mengakses internet dari pada membaca.
2. Pendidikan vokasional
6
Tritaharja Umar, La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta. Jakarta.
9

Pendidikan vokasional adalah sebagai progam Pendidikan diluar sekolah


bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai Pendidikan formal,
sebab itu, progam Pendidikan yang bersifat remidial agar para lulusan
sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting.
3. Pendidikan professional
Sebagai realisasi Pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah
tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan professional
terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut
metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan

Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang ditandai dengan


pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi
kehidupan masyarakat, dengan cara masuk yang serba menggunakan
mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataannya ini
tentu konsekuensinya menurut Pendidikan yang berlangsung secara
continue (lifelong education).
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
dalam kondisi sekarang dimana pola masyarakat. Yang semakin maju dan
kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di negara yang
demokratis, diperlukan Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan
politik bagi setiap warga negara.7

BAB III

PENUTUP

7
Tritaharja Umar,La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta. Jakarta.
10

A. Kesimpulan

Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep


Pendidikan yang menerangkan keseluruhan kegiatan belajar mengajar
yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Proses Pendidikan seumur
hidup adalah berlangsung secara kontinue, tidak terbatas oleh waktu, dan
tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan
masyarakat bisa melakukannya.

Konsep Pendidikan seumur hidup memandang Pendidikan sebagai


satu sistem yang menyeluruh yang di dalamnya terkandung prinsip-prinsip
pengorganisasian untuk pengembangan Pendidikan.

Tujuan dari Pendidikan seumur hidup adalah mengembangkan


potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

B. Saran
Dengan meningkatnya kualitas Pendidikan berarti sumber daya
manusia yang terakhir akan semakin baik mutunya maka seorang siswa
lebih termotivasi untuk belajar agar mampu membawa bangsa bersaing
secara sehat dalam segala bidang dan mampu bersaing di dunia
internasional.

DAFTAR PUSTAKA

10
Zahara Idris H, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Grammedia
11

WidiasaranaIndonesia.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

2003.

Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

2001.

Tritaharja Umar, La Sulo. 2005, Pengantar Pendidikan Rineka Cipta. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai