Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reyhan Adrian Khairullah

Prodi : Akuakultur
NIM : L1B022043
Tugas : Essay Pembelajar Sepanjang Hayat
Pembelajar Sepanjang Hayat
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang belajar terus menerus dan
berkesinambungan (continuing-learning) sejak lahir sampai akhir hayat, sejalan dengan fase-fase
perkembangan pada manusia. Karena pada dasarnya kita sebagai manusia dituntut untuk belajar
selama kita hidup. Belajar itu bukan hanya tentang materi yang kita pelajari di lembaga
pendidikan saja melainkan hal hal lainnya yang biasa kita terapkan dalam kehidupan sehari hari
juga. Selain itu, sesuai dengan definisinya pembelajaran sepanjang hayat juga tentunya tidak
terbatas oleh waktu dan tempat, dalam kata lain kita bisa melakukan pembelajaran dimana saja
dan kapan saja. Belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang seseorang
hidup di Dunia. Bedasarkan definisi tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering kali dikatakan
sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning). Dengan senantiasa belajar dimanapun dan
kapanpun, seseorang tidak akan mengalami ketertinggalan zaman dan dapat memperbaharui
pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah tidak berusia muda. Dengan pengetahuan yang
senantiasa dicari dan dimiliki, mereka tidak akan merasa asing dengan generasi generasi masa kini, tidak
mengalami kepikunan dini, serta tetap dapat memberikan manfaat bagi kehidupan di lingkungannya.

Seringkali orang menganggap bahwa belajar itu ketika kita mengikuti Kegiatan Belajar di
suatu Lembaga Pembelajaran tertentu saja, melainkan sebenarnya belajar itu bias dalam segala
hal dan tidak terpaku pada pendidikan formal saja. Contohnya ketika kita masih berusia balita,
kita dituntut untuk bisa merangkak, berdiri, lalu berjalan, berbicara atau hanya sekedar
menyebutkan kosakata yang sederhana saja. Tanpa kita sadari hal tersebut juga merupakan suatu
proses pembelajaran yang kita jalani sewaktu kita masi kecil. Seiring berjalannya waktu tanpa
kita sadari bahwa kita sebenarnya telah banyak belajar hal hal yang kita butuhkan untuk
kehidupan sehari hari yang tidak dipelajari di suatu lembaga. Hal itu membuktikan bahwa
pembelajaran sepanjang hayat itu nyata adanya.
Dapat dikatakan belajar yaitu apabila membawa suatu perubahan pada individu yang
belajar. Perubahan itu bukan hanya mengenai jumlah pengetahuan saja, melainkan juga dalam
bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, serta penyesuaian diri.
Karena itu seseorang yang belajar tidak akan sama lagi dengan saat sebelumnya, karena pada
dasarnya mereka sudah lebih sanggup menghadapi kesulitan untuk memecahkan suatu masalah
atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Orang yang belajar tidak hanya bertambah dalam
pengetahuannya saja, akan tetapi mereka dapat menerapkanya juga secara fungsional dalam
situasi hidupnya. Dalam hubungan dengan usaha pendidikan, maka belajar adalah kunci yang
paling penting dalam setiap usaha pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pemah
ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai
aspek dikehidupan.
Sebagai contoh tugas tugas yang perlu dikembangkan untuk di setiap fase kehidupan
yang kita jalani adalah sebagai berikut :
a) Tugas perkembangan masa Dewasa Awal: Memilih pasangan hidup, bertanggung jawab
sebagai warga negara, dan berupaya mendapatkan kelompok sosial yang tepat serta
menarik.
b) Tugas perkembangan masa Setengah Baya: Bertanggung jawab social dan menjadi warga
negara yang baik, mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan tertentu,
menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan pertambahan umur.
c) Tugas perkembangan Orang Tua: Menyesuaikan din dengan menurunnya kekuatan fisik,
kesehatan dan pendapatan. Menyesuaikan diri dengan keadaan sebagai janda, duda,
memenuhi kewajiban sosial sebagai seorang warga negara yang baik dan membangun
kehidupan fisik yang memuaskan.
Tugas-tugas perkembangan itu nampaknya disiapkan untuk belajar sepanjang hayat, yang
dapat dilihat dari adanya tugas perkembangan untuk orang dewasa, setengah baya dan untuk
masa tua. Tugas perkembangan ini juga amat berguna bagi pendidikan luar sekolah, di rumah
dalam kehidupan rumah tangga maupun di lembaga-lembaga pendidikan yang ada di
masyarakat, seperti kursus-kursus, perkumpulan sodial, agama, persatuan para lanjut usia dan
sebagainya.
Prinsip utama dari pendidikan sepanjang hayat ini adalah “setiap tempat adalah sekolah
dan setiap orang adalah guru”. Menurut konsep pendidikan sepanjang hayat, kegiatan kegiatan
pendidikan dianggap sebagai suatu keseluruhan. Seluruh sektor yang ada di dunia pendidikan
merupakan suatu sistem yang terpadu. Konsep ini tentunya harus disesuaikan dengan kenyataan
serta kebutuhan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang telah maju pastinya akan
memiliki kebutuhan yang berbeda dengan masyarakat yang belum maju. Apabila kebahagian
besar masyarakat suatu bangsa masih yang banyak buta huruf, maka upaya pemeberantasan buta
huruf di kalangan orang dewasa mendapat prioritas dalam sistem pendidikan sepanjang hayat.
Tetapi, di negara industri yang telah maju pesat, masalah bagaimana mengisi waktu senggang
akan memperoleh perhatian dalam sistem ini. Tentunya pendidikan sepanjang hayat memberikan
kesempatan pada semua orang sesuai dengan minat, usia, dan kebutuhan dari masing-masing
individu baik pendidikan formal maupun non-formal.
Ada beberapa Konteks pendidikan sepanjang hayat yaitu:
1. Pendidikan di rumah , pendidikan di rumah berarti belajar secara informal dimana kita
belajar tentang tata kerama dan lain sebagainya dari keluarga.
2. Pendidikan orang dewasa , pendidikan ini mengaitkan dengan belajar rekreasi seperti
olahraga bareng teman, nonton bioskop dan lain sebagainya.
3. Pendidikan berkelanjutan , di mana seseorang melaksanakan pendidikannya ke lebih
tinggi seperti mencapai gelar professor.
4. Pendidikan pekerjaan , di sini pada suatau instansi atau perusahaan yang mengharuskan
kita untuk belajar dan mengikuti aturan peraturan yang ada di dalam.
5. Lingkungan belajar pribadi, lingkungan sekitar juga termasuk pendidikan sepanjang
hayat karena pada lingkungan sekitar kita bisa belajar secara pribadi mengenai
lingkungan sekitar
Pendidikan sepanjang hayat pada dasarnya merupakan jawaban terhadap kritik-kritik
yang dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini, dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan atau tutuntutan manusia yang semakin meningkat.
Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai
dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang
sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang tentunya fleksibel
dengan kehidupan kita. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus
menerus.
Konsep belajar sepanjang hayat ini berusaha untuk memberikan motivasi kepada mereka
yang telah usai dalam mengikuti pendidikan yang ada di sekolah, agar tetap belajar dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupannya dengan memanfaatkan teori kebutuhan dan psikologi
belajar. Melalui proses Pendidikan Sepanjang Hayat ini, manusia diharapkan mampu
meningkatkan kualitas kehidupan secara berkesinabungan, mampu mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi, serta mampu mengikuti perkembangan masyarakat dan budaya untuk
menghadapi tantangan masa depan dan mengubahnya menjadi peluang. Dalam menjalani
pendidikan sepanjang hayat , kita harus mempunyai rasa ingin tahu yang besar karena pada
dasarnya disini kita harus belajar mandiri sehingga rasa ingin tahu yang ada dalam diri orang
tersebut harus sangat besar. Ketika kita menjalani pendidikan sepanjang hayat tak ada kata
menyerah dalam diri setiap seorang dan itu harus tertanam dalam diri masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai