Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

DOSEN PENGAMPU :
APRILLIA EKI SAPUTRI, M. PD
DISUSUN OLEH :
SITI SAGITA (2300405)
ALIFIA ARYU RIANTI (230029)
FILA HAMIDAN (2305085)
JONATHAN GERALD SUWANDI (2307561)
LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menuju
kearah kedewasaan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud pendidikan seumur hidup?


2. Bagaimana konsep pendidikan seumur hidup?
3. Apa hakikat pendidikan seumur hidup?
4. Apa pentingnya pendidikan seumur hidup?
5. Apa tujuan pendidikan seumur hidup?
TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan seumur hidup.


2. Untuk mengetahui konsep pendidikan seumur hidup.
3. Untuk mengetahui hakikat pendidikan seumur hidup.
4. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan seumur hidup.
5. Untuk mengetahui tujuan pendidikan seumur hidup.
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan seumur hidup (life Long education) adalah sebuah konsep


pendidikan yang menerangkan tentang keseluruhan peristiwa dan kegiatan
pembelajaran dalam proses pembinaan kepribadian yang berlangsung secara
kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia. Dengan arti tidak ada habisnya
dan pendidikan berlangsung sejak dari lahir sampai meninggal dunia.
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Konsep pendidikan seumur hidup merupakan gagasan yang universal. Terjadinya perubahan yang begitu cepat
terhadap kehidupan manusia dan keadaan jaman lebih-lebih dengan timbulnya gejala globalisasi yang seolah-
olah sudah tidak mengenal batas ruang, waktu dan tempat ini merupakan tantangan tersendiri bagi manusia.
Dalam hal ini belajar sepanjang hayat menjadi alat untuk membangun keseimbangan antara belajar dan bekerja,
adaptasi yang terus-menerus untuk sejumlah pekerjaan dan untuk pelaksanaan kewarganegaraan yang aktif.

Dalam hal ini belajar sepanjang hayat menjadi alat untuk membangun keseimbangan antara belajar dan
bekerja, adaptasi yang terus-menerus untuk sejumlah pekerjaan dan untuk pelaksanaan kewarganegaraan
yang aktif. Berikutnya diungkapkan pula mengenai empat pilar pendidikan sepanjang hayat, yaitu
merupakan empat sendi atau sokoguru pengetahuan sebagai landasan berpijaknya pendidikan non formal.
KEEMPAT PILAR TERSEBUT ADALAH SEBAGAI
BERIKUT:

1. Learning to know yaitu belajar untuk menguasai instrumen-instrumen pengetahuan.

2. Learning to do (belajar berbuat) yaitu sebuah konsepsi bagaimana kita bisa berbuat dan melakukan
atau mempraktekan dari apa yang sudah kita pelajari.

3. Learning to live together (belajar hidup bersama) belajar hidup berasama orang lain yaitu konsepsi
bagaimana kita bisa hidup bersama dengan orang laing yang memiliki latar, budaya, sosial, ekonomi
dan agama dan keaneka ragaman yang berbeda-beda, dan;

4. Learning to be (belajar menjadi seseorang) artinya adalah bahwa pendidikan harus bisa
menyumbangkan perkembangan yang seutuhnya kepada setiap orang baik dalam jiwa raga, itelegensia,
kepekaan, rasa, estetika tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual. Keempat pilar pendidikan
tersebut dijadikan landasan untuk pencapaian tujuan pendidikan sepanjang hayat.
HAKIKAT PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua


mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk
kemajuan individu atau universal. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari dari dahulu
sudah dapat dilihat bahwa pada hakikatnya orang belajar sepanjang hidup, meskipun
dengan cara yang berbeda dan melalui proses yang tidak sama. Jelasnya tidak ada batas usia
yang menunjukan tidak mungkinnya dan tidak dapatnya orang belajar. Dorongan belajar
sepanjang hayat itu terjadi karena dirasakan sebagai kebutuhan. Setiap orang merasa butuh
untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya dalam menghadapi dorongan-dorongan
dari dalam dan tantangan alam sekitar, yang selalu berubah.
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN TIGA
KOMPONEN:
Tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu; masyarakat; dan
lingkungan fisik. perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen yakni ;
1. Tahap-tahap perkembangan individu, meliputi; masa balita, masa kanak-kanak, masa sekolah,
masa remaja, dan masa remaja;
2. Peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap
lingkungan hidup; dan
3. Aspek-aspek perkembangan kepribadian, meliputi; fisik, mental, sosial, dan emosional.
Pendidikan sepanjang hayat (PSH) atau pendidikan seumur hidup yang secara operasional sering
pula disebut pendidikan sepanjang raga (long life education) bukanlah sesuatu yang baru.`
PROSES PENDIDIKAN YANG AKAN TERUS
BERLANGSUNG :

1. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus
merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua –
anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan
pendidikan terhadap anaknya.
2. Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga.
Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga
mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan
belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya.
3. Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk
pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung
bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat.
PENTINGNYA PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Perlunya Pendidikan seumur hidup dalam beberpa hal:


1. Pertimbangan ekonomi
2. Keadilan
3. Faktor Peranan Keluarga
4. Faktor Perubahan Sosial
5. Perubahan Teknologi
6. Faktor Vocational
7. Kebutuhan Orang Dewasa
8. Kebutuhan Anak Anak Awal
TUJUAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Tujuan pendidikan seumur hidup adalah untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai
dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian secara
potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya supaya berkembang secara wajar, mencakup rohani dan
jasmani.

Tujuan pendidikan menurut UU No 4 tahun 1950 adalah pendidikan dan pengajaran bisa membentuk
manusia yang susila, cakap dan warga negara yang demokratis, serta tanggung jawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan tanah air.
DIDALAM BUKUNYA ‘BEKNOPTE THEORETISCHE PAEDAGOGIEK’, LANGEVELD MENGUTARAKAN
MACAM-MACAM PENDIDIKAN SEBAGAI BERIKUT :

1. Tujuan Umum adalah tujuan sempurna, tujuan akhir, tujuan bulat.


2. Tujuan-tujuan Tak Sempurna adalah tujuan-tujuan mengenai segi-segi kepribadian manusia yang tertentu
yang hendak dicapai dengan pendidikan itu, yaitu segi-segi yang berhubungan dengan nilai-nilai hidup
tertentu.
3. Tujuan–tujuan Sementara merupakan tempat–tempat perhentian sementara pada jalan yang menuju ke
tujuan umum, seperti anak-anak dilatih untuk belajar kebersihan, belajar bicara.
4. Tujuan-tujuan Perantara tujuan ini bergantung pada tujuan-tujuan sementara. Contohnya metode mengajar
dan membaca.
5. Tujuan Insidental tujuan ini hanya sebagai kejadian-kejadian yang merupakan saat-saat terlepas pada jalan
yang menuju kepada tujuan umum.
KESIMPULAN

Tujuan karakteristik Pendidikan seumur hidup adalah pendidikan merupakan hak


hidup bagi semua orang pada setiap tahap umur (anak-anak, remaja, dan dewasa), yang
dapat diperoleh baik dalam keluarga, lingkungan, maupun disekolah. Semenjak dalam
kandungan, seorang anak sudah mendapat ajaran dan pendidikan dasar dari keluarganya,
terutama dari seorang ibu. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kewajiban belajar itu tidak dibatasi
oleh umur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai