Anda di halaman 1dari 14

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan islam berarti sistem pendidikan yang memberikan


kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan
nilai-nilai islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Dengan
kata lain pendidikan adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh
aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba allah sebagaimana islam telah
menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusiawi maupun ukhrawi1.

Pendidikan sebagai suatu proses,tidak hanya berlangsung pada suatu saat


saja,melainkan harus berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Dari
sinilah kemudian muncul istilah pendidikan seumur hidup (life long education)
dan ada juga yang menyebutnya dengan pendidikan terus-menerus (continuing
education).

Islam sendiri telah menggariskan tentang proses pendidikan seperti itu.


Dalam suatu riwayat, Rasulullah saw bersabda “tuntutlah ilmu sejak masih dalam
ayunan hingga dimasukkan ke liang kubur”. Ungkapan riwayat ini harus dimaknai
kontekstual, jika tidak pendidikan manusia hanya terbatas setelah dilahirkan
bahkan hingga kematiannya. Pengertian ayunan harus dimaknai sebelum
dilahirkan, tepatnya sejak masih dalam kandungan . Hal ini sesuai degan konsep
ajaran islam, bahkan ternyata banyak ditemukan ayat-ayat Alqur’an yang
mengisyaratkan adanya proses pendidikan jauh sebelum itu .2

1
Syafarudin,Ilmu Pendidikan Islam:Melejitkan Potensi Budaya Umat,
(Jakarta:2019),h.135.
2
Hamid,Darmadi, .Pengantar Pendidikan Era Globalisasi, (ttp: Animage, 2019), h.47.
2

B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud Pendidikan Sepanjang Hayat?

2. Bagaimana Periodesasi Pendidikan Islam?

3. .Apa yang dimaksud Pendidikan Pranatal (Tarbiyah Qalb al-Wiladah)?

3.Apa yang dimaksud Pendidikan Pasca Natal (Tarbiyah Ba’da al-Wiladah)?

C.Tujuan

1.Mengetahui arti dari Pendidikan Sepanjang Hayat

2. Mengetahui Periodesasi Pendidikan Islam?

3. Megetahui Pendidian Pranatal(Tarbiyah Qalb al-Wiladah)?

4. Mengetahui Pendidikan Pasca Natal (Tarbiyah Ba’ad al-Wiladan)?

D. Manfaat

Manfaat dari mempelajari tentang tahapan-tahapan pendidikan dalam


islam adalah agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan
sepanjang hayat, dan agar kita tahu bahwa pendidikan islam merupakan sesuatu
yang sangat penting yaitu untuk mendidik generasi anak bangsa agar menjadi
anak yang berakhlakul karimah yang kedepannya akan menjadi panutan yang baik
bagi generasi selanjutnya.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Pendidikan Sepanjang Hayat


Pendidikan sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang belajar terus
menerus dan berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian sampai akhir
hayat, sejalan dengan fase (tahapan-tahapan) perkembangan pada manusia.
Pandangan Islam tentang pendidikan sepanjang hayat adalah memberikan
pemahaman kepada setiap orang agar terus belajar dalam perjalanan hidupnya,
belajar sepanjang hayat tidak mengenal usia, serta ruang dan waktu. Sedangkan
konsep pendidikan sepanjang hayat menurut teori barat menurut Delker (1974)
menemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia
secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran
guru, pamong atau pendidikan. Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila
ada dorongan pada diri seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebuthan
belajar dan kepuasan, serta apabila ada kesadaraan dan semangat untuk belajar
selama hayat masih dikandung badan.3
Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya sudah lama dipikirkan oleh
para pakar pendidikan. Jauh sebelum PBB pada tahun 1970-an memprakarsai
“pendidikan seumur hidup-PSH” (Life Long Integrated Education), apalagi bagi
uamat Islam, sebelum orang barat mengusungnya, pada abad ketujuh Islam sudah
mengenalnya sepserti yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw :
Artinya : tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.
Sungguh luar biasa ajaran Islam mendidik uamtnya untuk terus menuntut
ilmu tanpa mengenal batas usia, selama kita masih bisa menikmati bisa menikmati
hidup. Karena dimensi jangkauan tersebut, maka life long education dalam Islam
dapat dilihat dari dua hal penting dalam kehidupan manusia : ilmu dan iman.
Pada tataran iman, manusia sejak awal penciptaannya telah diberkahi oleh
Allah dan janji dirinya dengan tauhid. Allah SWT berfirman dalam surat Al-a’raf
ayat 172 :

3
Rahimi, “Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Perspektif Islam dan Teori
Barat”,Jurnal pendidikan, Vol 1. No 2 (Juli, 2017), 50.
4

Ide pendidikan sepanjang hayat (lifelong education) pertama kali


dicetuskan oleh Komisi Internasional untuk pembangunan pendidikan (ICED),
suatu badan internasional dibawah UNESCO. Kegiatan pendidikan sepanjang
hayat sesungguhnya merupakan fenomena alamiah dalam kehidupan manusia..
Misi pendidikan sepanjang hayat pada dasarnya adalah membentuk masyarakat
belajar (learning society) dan masyarakat berencana (planning society).
Pendidikan sepanjang hayat dalam implementasiannya membentuk suatu
kesatuan tahap-tahap pendidikan sebagai suatu totalitas dari pendidikan
persekolahan, pendidikan luar sekolah dan semua kegiatan yang ada dan berjalan
didalam masyarakat. Dilihat dari cakupannya pendidikan sepanjang hayat menurut
Gestrelius, meliputi interaksi belajar-membelajarkan, penentuan bahan pelajar,
metode belajar, lembaga penyelenggara pendidikan, organisasi penyelenggara,
fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan pendukung kegiatan yang
berkelanjutan.

Selanjutnya program-program pendidikan yang merupakan bagian dari


pendidikan luar sekolah adalah meliputi kegiatan pelajar sebaya (perr group),
upaya peningkatan taraf hidup keluarga, belajar diperpustakaan belajar dalam
lingkungan kerja, lapangan usaha, lembaga-lembaga penyelenggara program
pendidikan maupun dalam semua kegiatan yang adadan berkembang didalam
masyarakat.4

4
Ibid, h.51
5

B. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat memiliki tujuan menciptakan belajar untuk


hidup dan membentuk masyarakat belajar. Menurut Trisnaansyah “belajar untuk
hidup berarti belar bagaimana caranya belajar, belajar berpikir, belajar menjadi
warga negara yang produktif untuk memotifasi setiap peserta didik agar dapat
melakukan kegiatan belajar berdasarkan dorongan dan arahan dari dalam dirinya
sendiri melalui aksi dan refleksidi dalam dan terhadap kehidupannya.
Masyarakat belajar di sebut juga inovatif adalah suatu masyarakat yang
memiliki ciri-ciri:
1. Sebagian besar atau bahkan seluruh warga masyarakat aktif mencari
informasi atau pada zaman mienial sekarang UPDETE, yang berhubungan
dengan kepentingan dan kebutuan kehidupannya.
2. Menemukan informasi baru melalui kegiatan membaca berbagai sumber
informasi seperti buku,jurnal,surat kabar,layar kaca,sosial media.
3. Mampu dan biasa menulis dan menyebarkan informasi atau yang sering
kita sebut viral(virus digital).
4. Melakukan kegiatan secara sadar dan berkelanjutan.
5. Sadar dan percaya bahwa belajar adalah kebutuhan dan bagian yang
sepanjang hayat,adalah menumbuh kembangkan pembelajar.

C. Proses Pendidikan Sepanjang Hayat

Proses pendidikan sepanjang hayat dapat diartikan sebagai upaya


seseorang, kelompok atau suatu masyarakat dalam mencari, memperoleh,
meningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan apresiasi yang dilakukan
secara berkelanjutan didalam ruang lingkup pendidikan.5

5
Berliana, kartakusuma, Pemimpin Adiluhung Genealogi Kepemimpinan Kontemporer.,
(Jakarta: Teraju, 2006) , h.78.
6

Pendidikan memiiliki pranan sentral untuk memelihara sopan santun dan


adab, agar kelima benteng itu tidak dapat ditembus sehingga imam tetap
terpelihara. Karena itu, penndidikann hendanya diarahkan untuk menata hidup
manusia agar selalu ber-akhlaqul karimah, sebagai pribadi, anggota masyarakat,
dan selaku hamba Allah swt. Agar hidup maslahat didunia dan akhirat. Ini berarti
pada dasarnya pendidikan anak itu merupakan upaya menyiapkan manusia agar
mampu memelihara keelima benteng iman itu.6

F. Pendidikan pranatal (Tarbiyah Qabl Al-wiladah)

Pendidikan pranatal adalah upaya persiapan pendidikan yang dilakukan


oleh orang tua pada saat anak masih dalam kandungan. Dalam Alqur’an terdapat
berbagai interaksi yang menunjukkan penudidikan pranatal, yaitu pendidikan
yang dilakukan oleh Hannah terhadap Maryam dan Zakaria terhadap Yahya.

1. Masa Pra Konsepsi


Tahapan pendidikan ini adalah upaya persiapan penddikan yang dilakukan
seseorang semenjak ia mulai memilih dan atau mencari jodoh sampai pada saat
terjadinya pembuahan dalam rahim seorang ibu. Dalam hal ini, perlu berbagai
persiapan; yang pertama adalah memilih jodoh. Dalam memilih jodoh dianjurkan
untuk memlih pasangan yang bisa diajak berumah tangga.7 Dalam ajaran Islam
ada 4 kriteria yaitu karena hartanya, keturunan, kecantikan dan agamanya. Jika
keempat kriteria tersebut tidak didapatkan , Rasulullah saw menganjurkan
memilih yang beragama dan taat beribadah. Tujuannya adalah untuk peningkatkan
martabat manusia di masa depan, melalu upaya pendidikan. Anak yang dididik
oleh istri yang taat beragama, kemungkinan besar akan menjadi anak yang
shaleh.Rasulullah juga menganjurkan kepada prempuan untuk memilih calon
suami yang taat beragama dan berakhlak mulia. 8. Allah SWT berfirman dalam
surah AL-Furqan ayat 74 :

6
Nuryanis dan SSRomli, Pendidikan luar sekolah, (Jakarta: 2003), h. 25.
7
Muhammad fathurrohman., Prinsip Dan Tahapan Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Penerbit Gardhuwca, 2017), h.45.
8
Syafaruddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta Selatan: Hijri Pustaka Utama, 2019),
h.136.
7

‫ين﴿﴾إِ َما ًمالِ ْل ُمتَّقِينَ َو‬ َ َ‫أَ ْعيُنٍقُ َّرةَ ِّر ٰيّتِن‬
َ ‫او ُذأَ ْز ٰو ِجنَا ِم ْنلَنَاهَ ْب َربَّنَايَقُولُونَ َوالَّ ِذ‬
‫اجْ َع ْلنَا‬

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami
pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”9

Nabi muhammad saw, bersabda:” pandai-pandailah memilih calon istri,


karena saudara calon istri akan menurunkan sifat dan karakternya pada anak-anak
kalian.” Ini menunjukkan bahwa islam sangat memperhatikan aspek pendidikan
bagi umatnya. Hendaknya diingat! Bahwa secantik apapun istri yang akan
menjadi pasanganmu tidak akan membawa kebahagiaan yang abadi jika
akhlaknya buruk dan lisannya busuk, maka kecantikannya itu akan tampak buruk
juga.10

2. Masa Pasca Konsepsi


Masa konsepsi berlangsung sejak pertemuan sel telur (ovum) seorang ibu
dengan spermatozoid seorang ayah, sampai seorang bayi lahir secara sempurna 11.
Untuk itu Allah swt berfirman didalam surah fathir ayat 11 sebagai berikut:

‫طفَ ٍة ثُ َّم َج َعلَ ُك ْم أَ ْز َواجًا ۚ َو َما تَحْ ِم ُل ِم ْن أُ ْنثَ ٰى‬


ْ ُ‫ب ثُ َّم ِم ْن ن‬ ٍ ‫َوهَّللا ُ َخلَقَ ُك ْم ِم ْن تُ َرا‬
‫ض ُع إِاَّل بِ ِع ْل ِم ِه ۚ َو َما يُ َع َّم ُر ِم ْن ُم َع َّم ٍر َواَل يُ ْنقَصُ ِم ْن ُع ُم ِر ِه إِاَّل فِي‬ َ َ‫َواَل ت‬
‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر‬ َ ِ‫ب ۚ إِ َّن ٰ َذل‬
ٍ ‫ِكتَا‬

Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian
Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak
ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan
melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan
umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya,

Halim, Al-Qur’an al-Karim Samara Tajwid dan Terjemah Edisi Wanita, (Surabaya:
9

Publishing dan Distributing, 2016), h.366.


10
Amirullah,Syarbini.Heri,Gunawan, Mencetak Anak Hebat. (Jakarta : ttp, 2014) h.17.
11
Hadari, Nawawi, Pendidikan Dalam Islam,(Surabaya:Al-ikhlas,1993),h.150.
8

melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya


yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.12

Masa pasca konsepsi disebut juga dengan masa kehamilan yang


berlangsung kurang lebih 9 bulan 10 hari. Walaupun masa ini relatif lebih pendek
dari masa lainnya,namun periode ini memberikan makna yag sangat penting bagi
proses pembentukan kepribadian manusia berikutnya.
Pada masa ini hubungan janin dengan ibuyang sangat erat. Untuk itu, sang
ibu berkewajiban memelihara kandungannya. Insya Allah usaha pemeliharaan
akan menjadi janin sebagai anak yang sehat jasmani dan rohaninya, yang
berpengaruh besar bagi proses pendidikan selanjutnya.13
Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan anak yang shalih
sejak bayi dalam kandungan adalah dengan banyak berdoa dan sering
melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an. Kegiatan-kegiatan positif tersebut, sebagai
upaya memberikan stimulasi bagi otak dan perkembangan syaraf bayi sebelum
dilahirkan.14

G. Pendidikan Pasca Natal


1. Pendidikan Bayi
Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi (infancy atau
babyhood) berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim
ibunya sampai kira-kira berumur dua tahun. (selama rentang waktu itu, kehidupan
bayi biasanya sangat tergantung terhadap bantuan dan pemeliharaan pihak lain
terutama ibu. Yang memiliki peran yang sangat besar, sejak dari memberi makan,
membersihkan tempat dan pakaian, memandikan, menidurkan, menimang-
nimang, menggendong dan menyusui, semuanyaa hampir dilakukan oleh ibu.
Semua itu mempunyai arti tersendiri bagi pendidiknya. 15
Pendidikan islam harus diterapkan bagi anak masa bayi yaitu,
mendengarkan kata-kata suci pada anak, melatih fungsi organ agar bisa berfungsi

12
Halim, Al-Qur’an al-Karim Samara Tajwid dan Terjemah Edisi Wanita, (Surabaya: Publishing
dan Distributing, 2016), h.435.
13
Hadari, Nawawi, Pendidikan Dalam Islam,(Surabaya:Al-ikhlas,1993),h.137.
14
Ali Farkhan Tsani, “pendidikan-anak-shalih-sejak-dalam-kandungan”, https://minanews.net/
2016/04/20/pendidikan-anak-shalih-dalam-kandungan/ ( Sabtu, 28 September 2019, 12.05)
15
Hadari, Nawawi, Pendidikan Dalam Islam,(Surabaya:Al-ikhlas,1993),h.139.
9

dengan baik, mengeluarkan jakat fitrah, memberikan hak waris bila terjadi
pembagian warisan, mensyukuri kelahirannya, menyuarakan azan dan ikomah
ditelingga bayi, mengaqiqahkan anak dan memberikan nama yang baik. 16

2. Pendidikan Kanak-Kanak
Masa kanak-kanak (early childhood) adalah masa perkembangan
berikutnya, yakni dari usia 2 tahuun hingga anak berusia 5 tahun atau 6 tahun dan
sering disebut dengan masa estetika, masa indera dan masa estika, masa indera
dan masa menentang orangtua. Disebut estetika karena pada masa itu merupakan
saat terjadinya perasaan keindahan dimana mereka senang dengan sesuai yang
indah dan berwarna-warni. Disebut masa indera, karena inderanya berkembang
pesat dan merupakan kelanjutan dari perkembangan berikutnya, sehingga dia
senang mengadakan eksplorasi. Kemudian disebut masa menentang, karena
dipengaruhi oleh menonjolnya perkembangan berbagai aspek fiksi-psikis di satu
pihak, disisi lain belum berfungsinya kontrol akal dan moral. Dari segi fisik, anak
sudah relatif kuat dan lincah dan tidak lagi banyak bergantung kepada orang lain
sehingga dia berani kepada orangtua, sedangkan dari segi psikis harus dilihat
bahwa kenakalan anak berkaitan erat dengan perkembangannya sifat dinamis,
kreatif dan puas dengan sesuatu yang telah ada. Kegiatan seperti ini wajar bahkan
sangat penting bagi kehidupan keperluan kehidupannya kelak. Karena kepesatan
fungsi indera yang belum didukung oleh perkembangan akal yang cukup, akan
membuat anak sering melakukan aktifitas. 17 Dalam fase ini orang tua mempunyai
peranan penting untuk memberikan pembelajaran pada anak-anaknya, orang tua
mulai memberikan pembelajaran misalnya, bagaimana mereka menggunakan
pakaian atau melepaskannya.

3. Pendididkan Anak-anak
Masa anak-anak (late chilhood) berlangsung antara usia 6-12 tahun dengan
ciri-ciri utama :

16
Halid,Hanafi.Laadu.Zainuddin..Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta:
penerbitdeepublish,2018), h.15.

17
Ibid, h. 140.
10

 Memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok


sebaya.
 Keadaan fisik yang mendorong anak memasuki dunia permainan.
 Memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika,
simbol, dan kopmunikasi yang luas.18
Boleh dikatakan setiap anak menunjukkan ekspresi yang berbeda sesuai
dengan suasana hati dan dipengaruhi oleh pengalaman yang diperoleh sepanjang
perkembangannya.19 Anak-anak memerlukan teman bermain. Itu adalah
kebutuhan pikologis. Dalam bermain dengan teman, anak-anak mengembangkan
dirinya, misalnya mengembangkan rasa kemasyarakatannya (sosialisasi), berlatih
menjadi pemimpin.

4. Pendidikan Remaja
Proses perkembangan pada masa remaja (adolencence) berlangsung
kurang lebih 11 tahun, mulai usia 12-21 tahun pada wanita dan 13-22 tahun pada
pria. Masa perkembangan remaja yang panjang ini dikenal dengan masa penuh
kesukaran dan persoalan. Hal ini disebabkan individu remaja sedang berada
dipesimpangan antara dunia anak-anak dan dunia dewasa.
Awal masa remaja bagi laki-laki ditandai dengan ihtilam (basah malam),
sedangkan bagi perempuan ditandai dengan menstruasi. Paa masa itu terjadi
perubahan gender, pisilk dan psikis.Pada fase ini, remaja dididik guna
menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan memahami nlai-nilai ajaran
islam.untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.
Pada masa ini tampak kecenderungan anak atau remaja kembali pada sikap
introverts. Karena anak mengira dirinya sudah dewasa, hal ini sering mempersulit
upaya memberikan bimbingan dan petunjuk kepada mereka. Remaja pada saat ini
melihat kedalam dirinya dan berfikir tentang cita-cita dan masa depannya. Remaja
cenderung menghayal menjadi orang yang sukses dalam pekerjaan, percintaan,
politik, kepemimpinan dan lain-lain. Dalam kondisi itu sikap bertangung jawab
semakin meningkat berupa kehendak dan kemauan untuk lepas dari
ketergantungan orang tuanya.
18
Ibid, h.141.
19
Syafaruddin, dkk, Pendidikan Pra Sekolah, (Medan: Perdana Publishing, 2011). h.64.
11

Pembelajaran disiplin dan pengawasan serta perhatian dari orang tua


sangantlah penting agar anak bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang positif serta
berkembang secara normal.20

5. Pendidikan Dewasa

Masa dewasa secara umum dibagi 3 fase yaitu:

a. Dewasa awal (early adulthood) ialah fase perkembangan saat seorang remaja
mulai memasuki masa dewasa, yakni usia 21-40 tahun.
b. Masa setengah baya (middle age) adalah masa yang berlangsung antara usia
40-60 tahun. Di kalangan tertentu, pria dan wanita yang sudah menginjak usia
40 ke atas mengalami puberts kedua. Di kalangan wanita biasanya tampak
gejala depresi (murung), cepat tersinggung, khawatir kehilangan kasih sayang
anak-anak yang sudah mulai menanjak dewasa dan takut kehilangan suami
arena menopause.
c. Masa tua (old age) adalah fase terakhir kehidupan manusia, masa ini
berlangsung antara usia 60 tahun sampai akhir hayat.21
Pendidikan orang dewasa dalam islam diarahkan untuk memaksimalkan
potensi akal (‘aql) dan kalbu (qalb) secara bersamaan untuk memahami ayat-
ayat kauniyah dan qauliyahnya Allah swt. Potensi akal adalah untuk berfikir,
sedangkan potensi kalbu adalah untuk berzikir. Orang-orang dewasa yang
mampu memahami secara mendalam tentang ayat-ayat Allah dengan
pengunaan maksimal daya pikir dan zikir yang terdapat pada potensi akal dan
kalbunya itulah yang disebut dengan ulul albab. Hal ini dinyatakan dalam
surah al-Imran 190-19122

ِ َ‫ف اللَّي ِْل َوالنَّه‬


ٍ ‫ار آَل يَا‬
‫ت‬ ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫إِ َّن فِي َخ ْل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
ِ ‫أِل ُولِي اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
20
Syafaruddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta Selatan: : Hijri Pustaka Utama, 2019),
h.142-144.
21
Ibid.144-145.
22
Muhammad,Alfarabi,Pendidikan Orang Dewasa Dalam Alquran,
(Jakarta:Kencana,2018),h.21.
12

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam


dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal

ِ ‫ُون فِي َخ ْل‬


‫ق‬ َ ‫ين يَ ْذ ُكر‬
َ ‫ُون هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكر‬ َ ‫الَّ ِذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ َ‫اطاًل ُسب َْحان‬
َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ َ‫ت ٰهَ َذا ب‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
َ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْق‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫ال َّس َم‬
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langi dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari
azab neraka.23

Pada masa ini seorang anak remaja yang berkembang menjadi manusia
dewasa mulai mengenal jati dirinya, bahkan memiliki karakter tersendiri. Pada
masa ini pula kecenderungan seseorang untuk menyudahi belajar sangat dominan
khususnya perempuan. Diawali selesai masa kuliah, kemudian menikah, punya
anak dan memiliki keluarga.

SIMPULAN

23
Halim, Al-Qur’an al-Karim Samara Tajwid dan Terjemah Edisi Wanita, (Surabaya:
Publishing dan Distributing, 2016), h.75.
13

Pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia,


bila anak tidak mendapatkan pendidikan maka mereka tidak akan menjadi
manusia yang sebenarnya, dalam arti tidak akan sempurna hidupnya dan tidak
dapat memenuhi hidupnya sebagai manusia yang berguna dalam hidup dan
kehidupanya.Pendidikan dewasa ini juga bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang satu, mewujudkan individu yang cinta dan peduli dengan
lingkungan. Selain itu, pendidikan juga berfungsi untuk mewujudkan masyarakat
yang tentram dan bahagia, serta dapat menyongsong masa depan cemerlang
sebuah negara.

Dalam perjalanan hidup setelah menjadi dewasa dengan berbekal


pengalaman pendidikan beragama yang sempurna, sejak meninggalkan masa ini
remaja dapat berusaha menjadi mukmin yang sejati. Untuk itu dari
kepribadiannya harus ditampilkan ciri-ciri berikut:1. Tidak ragu-ragu atau dengan
iman yang kuat, teguh dan mantap meyakini Kemaha Esaan dan Kemaha Besaran
Allah swt, sehingga beriman pula pada keyakinan bahwa Muhammad saw
merupakan Rasulnya yang terakhir. 2. Bersedia berjuang menegakkan agama
islam, tidak saja dengan harta benda yang dimiliki, tetapi juga dengan darah, jiwa
dan raga. 3. Kuat dan tangguh dalam menganut dan menjalankan ajaran islam,
sehingga mapu menghadapi bermacam-macam godaan atau tantangan hidup. 4.
Mengerjakan rukun islam sebagai seorang mukallaf yakni orang-orang yang
wajib menjalankan hukum-hukum Allah swt, terutama yang termasuk rukun
islam. 5. Bergetar hatinya dan semakin bertambah-tambah keimanannya bila
mendengan nama Allah swt disebut dan mendengar ayat-ayat suci Alquran
dikumandangkan. 6. Menjalankan kehidupan berdasarkan akhlak menurut ajaran
islam, baik dalam hubungan dengan dirinya sendiri, orang lain, alam sekitar dan
dengan Allah swt.

DAFTAR PUSTAKA
14

Berliana dan kartakusuma. 2006. Pemimpin Adiluhung Genealogi Kepemimpinan


Kontemporer. Jakarta: Teraju
Faturrahman, Muhammad.2017. Prinsip dan Tahapan Pendidikan Islam.
Yogyakarta
Hamid, Darmadi. 2019.Pengantar Pendidikan Era Globalisasi. Jakarta.
Hanafi,Halid dan Zainudin, Laadu.2018. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta:
penerbitdeepublishing
Huda, Miftahul.2009. Idealis Pendidikana anak. Malang: Uin Malang Press
Nuryanis dan Romli. 2003. Pendidikan luar sekolah. Jakarta: Departemen Agama
RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam.Surabaya:Al-ikhlas.
Rahimi.2017.Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Perspektif Islam dan
Teori Barat. Meulaboh : STAIN Teungku Dirundeng.
Syafarudin. 2019. Ilmu Pendidikan Islam:Melejitkan Potensi Budaya Umat.
Jakarta: Hijri Pustaka Utama.

Safaruddin,dkk.2011.Pendidikan pra sekolah.Medan:Perdana Publishing


Syarbini, Amirullah dan Gunawan,Heri.2014.Menetak Anak Hebat. Jakarta
Tsani,Ali Farkhan, https://minanews.net/2016/04/20/pendidikan-anak-shalih
sejak-dalam-kandungan/ ” pendidikan-anak-shalih-dalam-kandungan” (
Sabtu, 28 September 2019, 12.05)

Anda mungkin juga menyukai