Anda di halaman 1dari 2

Konsep Pendidikan Islam Ideal

Arfie Novrian / NIM 23060009


Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia karena dengan adanya
pendidikan akan tercipta manusia yang berkualitas, berintelektual, berkarakter, dan terhindar
dari kebodohan. Pendidikan sangat mempengaruhi banyak hal dari kehidupan manusia.
Semakin baik pendidikan yang ditempuh dan diperoleh seseorang maka akan semakin baik
pula pola hidup dan potensi masa depan yang akan ia dapatkan1. Selain bagi kepentingan
setiap individu, pendidikan pun merupakan salah satu aspek penting bertalian dengan
kemajuan suatu bangsa. Hal ini disebabkan pendididikan membantu dalam pembangunan
karakter.
Pendidikan sendiri bermakna proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan juga berarti
proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan2. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara, pengertian pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Berdasarkan atas beberapa pengertian di atas maka dapat difahami bahwa sesungguhnya
pendidikan merupakan sebuah usaha yang terencana dengan baik dalam upaya mengubah
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok yang terkondisikan dalam suasana belajar atau
proses pembelajaran. Proses pendidikan itu sendiri terbingkai nilai-nilai spiritual dan akhlak
mulia.
Bingkai nilai-nilai spritual dan akhlak mulia selayaknya dijadikan sebagai point penting
dalam melaksanakan proses pendidikan. Dalam konteks pendidikan islam maka tentu saja
nilai-nilai spritual dan akhlak mulia berbingkai agama Islam.

Konsep Pendidikan Islam Ideal


Bagaimanakah sesungguhnya konsep pendidikan Islam ideal ? Tulisan ini sesungguhnya
belum dapat menunjukan secara utuh konsep pendidikan Islam yang ideal. Namun penulis
mencoba menyampaikan konsep minimal pendidikan islam yang ideal.Pendidikan Islam di
sini tidak hanya dipahami sebatas "ciri khas" jenis pendidikan yang berlatar belakang
keagamaan.
Mohammad Natsir menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan jasmani dan
rohani yang menuju kepada kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti
sesungguhnya3. Senada dengan Mohammad Natsir, Zakiah Daradjat menyatakan bahwa
pendidikan pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jamani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama4

1
https://www.kompasiana.com/nabiladf14/6512f2b1ae1f0747467ca992/hakikat-manusia-dan-pendidikan
2
KBBI VI Daring Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Republik Indonesia
3
Muhammad Natsir, Capita Selekta (Cet. I; Bandung : Gravenhage, 1954), h.87
4
Zakiah Daradjat,. Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: t.tp. t. th), h. 12.
Dalam bahasa Arab, kata pendidikan penyebutannya disepadankan dengan kata al-tarbiyah,
al-ta’līm, dan al-ta’dīb yang secara etimologis kesemuanya bisa berarti bimbingan dan
pengarahan.5 Dari tiga istilah yang digunakan di atas, para pakar pendidikan islam
berpendapat bahwa kata tarbiyah merupakan istilah yang tepat untuk memaknai kata
pendidikan. Maka istilah pendidikan islam dimaknai dengan tarbiyah al-islamiyah.
Hasan Langgulung berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah sebagai proses penyiapan
generasi muda untuk menjadi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilainilai Islam yang
diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat6.
Mappanganro menyatakan, pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar
dengan membimbing, mengasuh anak atau peserta didik agar dapat menyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam7. Sementara itu Yusuf al-Qardawi
menyatakan pendidikan Islam adalah sebagai pendidikan manusia seutuhnya, akal dan
hatinya, rohani dan jasmaniyah, akhlak dan keterampilannya, dan menyiapkan untuk
menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya 8
Berdasarkan atas pengertian-pengertian yag dikemukakan di atas, maka pendidikan Islam
merupakan proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran Islam. Melalui proses
pendidikan itu, individu dibentuk agar dapat mencapai derajat yang tinggi dan sempurnah
(insan kamil), agar mampu melaksanakan fungsinya sebagai ‘Abdullāh dan tugasnya sebagai
khalīfatullāh dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, pendidikan Islam merupakan
pendidikan yang sangat ideal, karena menyelaraskan antara per-tumbuhan fisik dan mental,
jasmani dan rohani, pengembangan individu dan masyarakat, serta kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Merujuk kepada pengertian tersebut, maka konsep pendidikan islam ideal meliputi berbagai
aspek yang mencerminkan prinsip-prinsip ajaran islam. Diantara elemen utama dalam konsep
pendidikan islam yang ideal ialah bahwa proses pendidikan meliputi pertama, penanaman
nilai ketauhidan (keyakinan akan keesaan Allah SWT) yang bertujuan agar setiap individu
memahami dan menyadari kemahakuasaan Allah SWT sebagai basic learning. Kedua,
Penanaman akhlak mulia (adab) yang dimaksudkan agar pendidikan berperan sebagai
individu yang tawadhu. Ketiga, pendidikan integral, yaitu mengintregasikan nilai moral,
spritual, intelektual serta fisik sehingga mewujudkan individu yang seimbang. Keempat,
Pengembangan ilmu pengetahuan, yang dimaksudkan agar terwujudnya individu yang
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang dilandasi dengan nilai-nilai ketuhidan dan
akhlak mulia (adab). Kelima, Pendidikan yang bersumberkan kepada al-Quran dan as-
Sunnah, yang dimaksudkan agar individu senantiasa melandasi aktiftasnya kepada dua
sumber hukum islam. Keenam, Pengembangan keterampilan hidup (life skill), dimaksudkan
agar individu memiliki pengetahuan dan keterampilan praktis yang sesuai atau relevan
dengan kehidupan sehari-hari. Ketujuh, Pendidikan inklusif, bertujuan agar tidak terjadi
tindak diskriminasi terhadap seluruh laipsan masyarakat. Kedelapan, berkesinambungan,
bahwa pendidikan islam memiliki konsep belajar sepanjang hidup (long life education) atau
mina al-mahdi ila alh-lahdi. Artinya bahwa proses pendidikan tidak terbatas dalam lingkung
tertentu (madrasah atau sekolah). Kesembilan, Pendidikan Islam berkeseimbangan dunia dan
akhirat, yang bermakna bahwa konsep pendidikan islam tidak berorientasi kepada dunia saja
namun juga berorientasi kepada akhirat.

5
Abdullah B, Ilmu Pendidikan Islam (MakasarAlaudin University Press, 2018) h. 27
6
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: al-Ma’arif, 1980), h. 94.
7
Mappanganro, Implementasi Pendidikan Islam di Sekolah (Cet.I; Ujung Pandang: Yayasan Ahkam, 1996), h.
10
8
Yusuf al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah terjemahan Bustani A. Gani dan Zainal Ahmad (Jakarta:
Bulan Bintang, 1980), h. 39

Anda mungkin juga menyukai