pendidikan. Atau dengan kata lain, ada manusia yang tidak menjadi
utama.
optimal.
Siahaan,1999: 12).
maupun ukhrawi.
adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran memindahkan pengetahuan, dan
nilai-nilai islam yang dijelaskan
ukuran Al-Qur’an.
Muhammad SAW.
ajaran Islam. Dari beberapa uraian tersebut diatas dapat diambil suatu
merupakan hasil pelaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan seharihari sebagaimana yang sudah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW. Oleh sebab itu individu yang memiliki akhlak mulia menjadi
pendidikan Islam.
tahapan, sasaran, serta sifat dan mutu kegiatan yang dilakukan. Oleh
akan acak-acakan.
manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap dan percaya pada diri
proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara
optimal disertai dengan hak
waktu yang kurang memadai dan isi kurikulum yang terlalu syarat.
agama dengan penemuan-penemuan baru dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, guru-guru
tidak mampu memberikan
permasalahan-permasalahan tersebut.
kita semua.
meski demikian kita juga tidak boleh bersikap apatis sambil berkata:
kalangan yang tidak punya. Tetapi sekali lagi, hal tersebut bukan
pengamalan keagamaan umat islam Indonesia.Penghayatan dan pengamalan keagamaan umat islam
dalam
masa dua atau tiga dekade terakhir ini jauh lebih maju, semarak dan
perlu didorong lebih luas dan meningkat lagi, dan segala kekurangan
dan hambatan yang ada kita tanggulangi dan kita carikan jalan
keluar.
Djamarah & Zain Aswan (1996:123) berpendapat, jika ada guru yang
1. Tujuan.
dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar berpangkal tolak
dari jelas tidaknya perumusan
pengajaran.
2. Guru.
3. Anak Didik.
orang tua anak diterima oleh guru dengan kesadaran dan penuh
4. Kegiatan pengajaran.
yang mengajar. Anak didik yang belajar. Maka guru adalah orang
yang menciptakan lingkungan belajar bagi kepentingan belajar anak
didik.
Bila tiba masa ulangan, semua bahan yang telah diprogramkan dan
6. Suasana Evaluasi.
Selain faktor tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, serta bahan dan alat evaluasi, faktor evaluasi
juga merupakan fakor yang
7. Teknik-Teknik Pendidikan.
komentar, tetapi lebih dari itu, Islam belum pernah pula kehabisan
pendidikan masa yang akan datang. Yang baik dari zaman dulu dan
pendidikan Islam, dalam hal ini harus turut memberi respon bagi
pemikiran Islam itu selalu merupakan akibat dari dua hal, yaitu
serta suasana baru yang muncul dalam dunia Islam (pendidikan) itu
pendidikan.
Penutup
Kepada setiap sekolah dan guru diberikan kebebasan apa yang harus
hablum min Allah (hubungan dengan Allah) dan hablum min al-nas
DAFTAR PUSTAKA
Bandung: Al Ma’arif.
Djamara, S, Bahri, Drs.& Zain, Aswan, Drs,1996. Strategi Belajar
Ma’arif.
Ma’arif.
Group.
Jakarta: CV Amissco.
Rosdakaraya