Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MANDIRI

MAKALAH

HAKIKAT PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

OLEH

SAFARI BUASIRUA, S.Pd

SD NEGERI 13 KONTUNAGA

TAHUN 2016

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kita sepakat bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita,

terlebih lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan.Pendidikan merupakan

salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir, bagaimana

menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup,

dan penghidupan manusia yang mengembang tugas dari Sang Kholiq untuk

beribadah. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah


Subhanaha wattaalla dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak

dimiliki mahluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah

akal pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran

dan pendidikan itu tidak dapat luntur atau tidak dapat dilupakan sampai akhir

hayat. Juga pasti kita sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang.

Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari

semua golongan. Tetapi seringkali orang melupakan makna dan hakikat

pendidikan itu sendiri.Layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas, cenderung

terlupakan makna dasar dan Karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap

orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalah selalu merenungkan

makna dan hakikat pendidikan, merefleksikannya di tengah-tengah tindakan/aksi

sebagai buah Makalah singkat ini mencoba mengungkap makna hakikat

pendidikan, dan benuk pendidikan sepanjang hayat.

(
2. Rumusan Masalah
1. Apa arti pendidikan )
(. Apa hakikat Pendidikan itu)
*. +akikat pendidikan menurut islam)
4. Apa Tujuan +akikat Pendidikan )
5. Bagaimana yang dimaksud dengan Pendidikan sepanjang hayat)

3 . Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui arti pendidikan yang ditinjau dari beberapa konsep, atau

beberapa defenisi
(. Dapat mengetahui arti dari hakikat pendidikan dan penerapannya di

kehidupan sehari-hari
*. Dapat mengeahui hakikat pendidikan menurut /slam
4. Dapat mengetahui tentang tujuan dari hakikat pendidikan
5. Dan dapat mengetahui tentang Pendidikan sepanjang hayat.
6. Dan Bagaimana bentuk dan kondisi Pendidikan di masa yang akan datang.

4 . Metode Penulisan

Metode yang digunakan yaitu metode studi pustaka atau menggunakan

literature seperti, buku dan pengambilan data dari internet atau media elektronik,

serta penulisannya menggunakan bahasa /ndonesia yang baik dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan
a. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan

manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka

*
mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban

tugas dari Sang Kholiq untuk beribadah. Manusia sebagai mahluk yang diberikan

kelebihan oleh Allah Subhanaha wattaalla dengan suatu bentuk akal pada diri

manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa

untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu

proses pembelajaran.
b. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I,

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


c. Menurut William F Pendidikan harus dilihat di dalam cakupan pengertian

yang luas. Pendidikan juga bukan merupakan suatu proses yang netral sehingga

terbebas dari nilai-nilai dan /deologi.


d. Kosasih Djahiri (1980 : 3) mengatakan bahwa Pendidikan adalah

merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu (terus

menerus sepanjang hayat2 kearah membina manusia/anak didik menjadi insan

paripurna, dewasa dan berbudaya (ci3ili4ed2.


e. Dalam bahasa Yunani pendidikan adalah pedagogik, yaitu 5 ilmu

menuntun anak.
f. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan

dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu

dilahirkan di dunia.
g. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Er4iehung yakni 5

membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.

4
h. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan2,

mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan

watak, mengubah kepribadian sang anak.


i. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata

dasar didik dan kecerdasan pikiran.


Apabila ditarik secara garis besar dapat di artikan pendidikan ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses

perbuatan, cara mendidik masyarakatnya.

Terlepas dari berbagai macam definisi pendidikan yang diutarakan oleh para ahli,

dapat disimpulkan bahwa pendidikan mengandung unsur-unsur sebagai berikut5

1. 7saha

Pendidikan mengandung unsur usaha. +al ini dibutuhkan untuk mencapai sebuah

tujuan yang telah direncanakan.

(. Tujuan

Pendidikan harus memiliki sebuah tujuan yang jelas. +al ini diperlukan untuk

terfokusnya sistem pendidikan yang berlangsung.

*. Lingkungan

Pendidikan harus memiliki suatu lingkungan tertentu. Tanpa adanya lingkungan

tersebut, maka pendidikan yang berlangsung akan berjalan dengan tidak teratur.

4. Kesengajaan

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan sadar.
FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA

Peran yang hendaknya dilakukan seorang manusia 5

1. Belajar.

5
(. Mengajarkan ilmu.

*. Membudayakan ilmu

/lmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain

melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya.

Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan.

Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan

saatnya dan caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan +ukum Tuhan adalah

hukum mutlak yang tak dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan

rahasia bagi manusia yang amat terbatas pikirannya.


Pendidikan bagi manusia dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan

yang diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan metode

apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal maupun non-

formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai

pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus, pelatihan kerja maupun di

perguruan tinggi, yang membuat manusia mampu mengembangkan kemampuan,

keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi

keteknisannya atau keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan kemampuan

ganda yakni di suatu sisi mampu mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat

mewujudkan keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan

teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan.


2. Pengertian Hakikat Pendidikan
a. Pengertian Hakikat Pendidikan

6
+akikat pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat yaitu5

pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Kedua

pendekatan tersebut tentunya dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda

mengenai apakah hakikat pendidikan itu. Di dalam pendidikan epistemologis

yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu.

Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai

objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangun ilmu

pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat

sebagai sesuatu proses yang interen dalam konsep manusia. Artinya manusia

hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan Dengan demikian hakikat


pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai, moti3asi dan tujuan dari

pendidikan itu sendiri.Maka hakikat pendidikan dapat dirumuskan sebagi berikut 5

1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai

keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.


(. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi

lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat8


*. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup, Pendidikan merupakan kiat dalam

menerapkan prinsip-prinsip ilmu.


Berbagai pendapat mengenai hakikat pendidikan dapat digolongkan atas

dua kelompok besar yaitu 5

9 Pendekatan reduksionisme

Pendekatan-pendekatan reduksionisme melihat proses pendidikan peserta didik

dan keseluruhan termasuk lembaga-lembaga pendidikan, menampilkan pandangan

ontologis maupun metafisis tertentu mengenai hakikat pendidikan. Teori-teori

7
tersebut satu persatu sifatnya mungkin mendalam secara Vertikal namun tidak

melebar secara hori4ontal.


Peserta didik, anak manusia, tidak hidup secara terisolasi tetapi dia hidup dan

berkembang di dalam suatu masyarakat tertentu, yang berbudaya, yang

mempunyai 3isi terhadap kehidupan di masa depan, termasuk kehidupan pasca

kehidupan.

9 Pendekatan holistik integrati3e

9 Pendekatan <edaksional

Teori-teori / pendekatan redaksional sangat banyak dikemukakan di

dalam kha4anah ilmu pendidikan. Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai

pendekatan reduksionaisme sebagai berikut5

1. Pendekatan pedagogis / pedagogisme

Titik tolak dari teori ini ialah anak yang akan di besarkan menjadi manusia

dewasa. Pandangan ini apakah berupa pandangan nati3isme schopenhouer serta

menganut penganutnya yang beranggapan bahwa anak telah mempunyai

kemampuan-kemampuan yang dilahirkan dan tinggal di kembangkan saja.

2. Pendekatan Filasofis / religionisme

Anak manusia mempunyai hakikatnya sendiri dan berada dengan hakikat orang

dewasa. =leh sebab itu, proses pendewasaan anak bertitik-tolak dari anak sebagai

anak manusia yang mempunyai tingkat-tingkat perkembangan sendiri.

3. Pendekatan religius / religionisme

Pendekatan religius / religionisme dianut oleh pemikir-pemikir yang melihat

hakikat manusia sebagai makhluk yang religius. >amun demikian kemajuan ilmu

pengetahuan yang sekuler tidak menjawab terhadap kehidupan yang bermoral.

8
4. Pendekatan psikologis / psikologisme

Pandangan-pandangan pedagogisme seperti yang telah diuraikan telah lebih

memacu masuknya psikologi ke dalam bidang ilmu pendidikan hal tersebut telah

mempersempit pandangan para pendidik seakan-akan ilmu pendidikan terbatas

kepada ilmu mengajar saja.

5. Pendekatan negativis / negativism

Pendidikan ialah menjaga pertumbuhan anak. Dengan demikian pandangan

negati3isme ini melihat bahwa segala sesuatu seakan-akan telah tersedia di dalam

diri anak yang bertumbuh dengan baik apabila tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang

merugikan pertumbuhan tersebut.


6. Pendekatan sosiologis / sosiologismu

Pandangan sosiologisme cenderung berlawanan arah dengan pedagogisme. Titik-

tolak dari pandangan ini ialah prioritas kepada kebutuhan masyarakat dan bukan

kepada kebutuhan indi3idu


Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan transfer of

culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada upaya untuk

memanusiakan manusia. +akikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk

mengubah perilaku indi3idu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang

disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya

dan pertahanan keamanan.


Selain itu hakekat pendidikan juga mengarah pada asas-asas seperti 5
1. asas/pendekatan manusiawi/humanistik serta meliputi keseluruhan

aspek/potensi anak didik serta utuh dan bulat (aspek fisik@non fisik 5 emosi@

intelektual 8 kognitif@afektif psikomotor2, sedangkan pendekatan humanistik

adalah pendekatan dimana anak didik dihargai sebagai insan manusia yang

9
potensial, (mempunyai kemampuan kelebihan @ kekurangannya dll2, diperlukan

dengan penuh kasih sayang @ hangat @ kekeluargaan @ terbuka @ objektif dan

penuh kejujuran serta dalam suasana kebebasan tanpa ada tekanan/paksaan

apapun juga.

(. Asas kemerdekaan8 Memberikan kemerdekaan kepada anak didik, tetapi

bukan kebebasan yang leluasa, terbuka (semau gue2, melainkan kebebasan yang

dituntun oleh kodrat alam, baik dalam kehidupan indi3idu maupun sebagai

anggota masyarakat.

*. Asas kodrat Alam8 Pada dasarnya manusia itu sebagai makhluk yang

menjadi satu dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari aturan main (Sunatullah2,
tiap orang diberi keleluasaan, dibiarkan, dibimbing untuk berkembang secara

wajar menurut kodratnya.

4. Asas kebudayaan8 Berakar dari kebudayaan bangsa, namun mengikuti

kebudyaan luar yang telah maju sesuai dengan jaman. Kemajuan dunia terus

diikuti, namun kebudayaan sendiri tetap menjadi acauan utama (jati diri2.

5. Asas kebangsaan8 Membina kesatuan kebangsaan, perasaan satu dalam suka

dan duka, perjuangan bangsa, dengan tetap menghargai bangsa lain, menciptakan

keserasian dengan bangsa lain.

6. Asas kemanusiaan8 Mendidik anak menjadi manusia yang manusiawi sesuai

dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan.

Jadi pada intinya, +akikat Pendidikan5 mendidik manusia menjadi manusia

sehinggah hakekat atau inti dari pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat

manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia. Bawasan yang dianut

1
oleh pendidik tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang

digunakan dalam melaksanakan tugasnya, disamping konsep pendidikan yang

dianut.

Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan

dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Pada dasarnya pendidikan

harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan. Artinya proses

pendidikan mempunyai 3isi yang jelas. /ndi3idu menjadi manusia karena proses

belajar atau proses interaksi manusiawi dengan manusia lain. /ni mengandung arti

bahwa proses interaksi dalam kehidupan social menjadi salah satu panutan atau

komponen pembentuk hakekat pendidikan yang dimengerti sebagai


memanusiakan manusia, atau bagaiamana mengiringi manusia dalam proses

pencarian ilmu pengetahuan untuk bergerak dari ketidaktahuaan menjadi paham

dan yakin akan sesuatu yang di telaah/dipelajarinya, mengembangkan potensi

lahirianya dan spiritual manusia sehingga yang tercipta dari proses pendidikan

tersebut adalah manusia yang mampu mengembangkan potensi

10

diri menjadi insan yang cerdas intelegensi dan spiritualnya yang mampu

menghasilkan (produktif2 bukan hanya mampu memakai/menghabiskan

(komsumtif2, membimbing akhlak manusia menjadi insan yang mampu

mengaaplikasikan ilmu pengetahuannya untuk kemaslahatan/keselamatan pribdi

dan umat lainnya.

b. Hakikat Pendidikan menurut Islam


Pendidikan secara semantik menunjukkan pada suatu kegiatan atau proses yang

berhubungan dengan pembinaan yang dilakukan seseorang kepada orang lain .

1
Pengertian tersebut belum menunjukkan adanya program, sistem, dan metoda

yang la4imnya digunakan dalam melakukan pendidikan atau pengajaran. Ada *

pengerian hakikat pendidikan di dalam islam yaitu5


1. Ta”lim : Pembinaan/Pengarahan (/lmu Pengetahuan2
2. Tarbiyah : Pengajaran
3. Ta”dib : Pembinaan/Pengarahan (moral dan esetika2

Pendidikan menurut islam adalah keseluruhan pengertian yang terkandung

didalam ketiga istilah tersebut. >amun demikian, ketiga istilah tersebut

sebenarnya memberi kesan bahwa antara satu dan yang lainnya berbeda. Beda

istilah ta lim mengesankan memberikan proses pemberian bekal pengetahuan.


Sedangkan istilah tarbiyah, mengesankan proses pembinaan dan pengarahan bagi

pembentukan kepribadian dan sikap mental.sementara istilah ta dib mengesankan


proses pembinaan dan pengarahan bagi pembentukan kepribadian dan sikap

mental, sedangkan sitilah ta dib mengesankan proses pembinaan terhadap sikap


moral dan estetika dalam kehidupan yang lebih mengacu pada peningkatan

martabat manusia.

11

3 . Tujuan Hakikat Pendidikan

1
=leh karena itu tepat sekali dikatakan pada dassarnya pendidikan

mempunyai dua tujuan besar yakni mengembangkan indi3idu dan masyarakat

yang D smart and good” (Lickona 199( 5 62. Konsepsi tujuan tersebut mengandung

arti bahwa tujuan pendidikan tidak lain adalah mengembangkan indi3idu dan

masyarakat agar cerdas (smart2 dan baik (good2.

Secara elaboratif tujuan ini oleh bloom dkk (196(2 dirinci menjadi tujuan

pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik, yakni pengembangan

pengetahuan dan pengertian, nilai dan sikap, dan keterampilan psikomotorik.

Pasal 1 butir 1 77 Sidikan (C/(CC*, ditegaskan bahwa pendidikan adalah usaha

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, penendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Dalam pasal * dikemukakan bahwa Pendidikan >asional

berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Fang Maha Esa, beraklak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

4 . Pendidikan Sepanjang Hayat

1
Manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang./a ingin

mencapai suatu kehidupan yang optimal. Selama manusia berusaha untuk

meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan

mengembangkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya,secara

sadar atau tidak sadar,maka selama itulah pendidikan masih berjalan terus.

Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi

orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi,dan di dalam masyarakat yang

saling mempengaruhi seperti saat 4aman globalisasi sekarang ini.Setiap manusia

dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus menerus dengan situasi

baru.Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kkritik yang


dilontarkan pada sekolah.Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran

dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam

abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup-kebutuhan hidup

atau tuntunan manusia yang makin meningkat.Pendidikan di sekolah hanya

terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanka-kanak sampai dewasa,tidak

akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang

pesat.Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang

fleksibel.Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal ino3asi secara terus

menerus.

Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan

keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam

1
kehidupan di masyarakat.Philip +.Goombs(7yoh Sadulloh ,

19945652,mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat antara lain5

a.Program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus

sekolah b.Program pemberantasan buta huruf

c.Penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah

d.Kelompok pemuda tanie.Perkumpulan olahraga dan rekreasi

f.Kursus-kursus keterampilan

Terjadinya suatu perubahan pandangan pendidikan ke arah Pendidikan

Sepanjang +ayat (PS+2,karena5

a.Konsep Pendidikan Sepanjang +ayat dilandasi alasan bahwa5


1. Program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus

sekolah

(.Program pemberantasan

*.Penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah

4.Kelompok pemuda tani

5.Perkumpulan olah raga dan rekreasi

6.kursus-kursus keterampilan

Terjadinya suatu perubahan pandangan pendidikan kearah Pendidikan

Sepanjang +ayat (PS+2,karena 5

a.Konsep Pendidikan Sepanjang +ayat dilandasi alasan bahwa 5

1.Semakin banyaknya keluaran dari system persekolahan (system pendidikan

formal2yang ingin melanjutkan pendidikan ,

1
(.Gepatnya perkembangan pengetahuan baru meningkatnya kebutuhan pendidikan

yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masan.

b.Pendidikan Sepanjang Masa di pandang sebagai hal yang melatar belakangi

kebutuhan system pendidikan secara keseluruhan yang dapat merespon

kebutuhan dan tujuan dasar bidang sosial ekonomi,politik dan kebudayaan.

c.Banyaknya hasil penelitian tentang sekolah yang antara lain menyatakan

DBahwa system pendidikan dewasa ini tidak sesuai sebagaimana yang

diharapkan”.

d.Peningkatan kuantitas dan kualitas sekolah tidak membantu memecahkan

pemenuhan kebutuhan hidup ,dan perbaikan system sekolah hanya


menguntungkan mereka yang sudah mendapat kesempatan sekolah,sedang di

luarnya masih banyak berjuta-juta anak yang menunggu

kesempatan ini.Dalam rangka ini fungsi guru adalah membantu anak untuk

mengetahui sesuatu yang ada dalam dirinya.

e.Keterbatasan system persekolahan yang telah mempaketkan atau membakukan

sehingga para siswa menerima pengetahuan dengan keahlian yang telah

terpilihkan dan dengan resiko dapat digunakan/tidak setelah akhir studinya.Di sisi

lain system persekolahan,mengharuskan siswa berada di dalam bentuk

menyeluruh dan keahlian yang sejenis sehingga terasing dari pengetahuan dan

keahlian lain.

Konsep /teori Pendidikan Belajar Sepanjang +ayat sehingga berbeda dengan

dimensi pendidikan sekolah adalah sbb5

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa pendidikan

1
merupakan suatu proses kontinyu ,yang bermula sejak seseorang dilahirkan

hingga meninggal,Proses pendidikan ini tidak hanya terbatas pada bangku sekolah

,tetapi juga mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal baik yang

berlangsung dalam keluarga ,dalam pekerjaan dan dalam kehidupan

bermasyarakat.inilah yang membedakan konsep Pendidikan Seumur +idup

sehingga berbeda dengan pendidikan sekolah ./mplikasi bag pengembangan

pendidikan sekolah dan pendidikan yang di masyarakat adalah sebagai berikut

./mplikasi di artikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu

keputusan ,tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.

=leh karena itu ada beberapa hal yang perlu dihidupkan dalam proses
pengembangan pendidikan sekolah (belajar mengajar2 yakni 5

1.Perkembangan peserta didik,yaitu salah satu nilai mendasar dalam

menumbuhkan perkembangan diri anak adalah rasa keperayaan diri.

(.Kemandirian anak,yaitu kemampuan anak untuk menentukan diri,pendapat

maupun penlaian atas diri dan realitas sosial harus dihargai

*.Vitalis model hubungan demokrasi,yaitu yang diberlakukan dalam proses

belajar mengajar bukan sikap otoriter ,yang menempatkan guru sebagai lawan dari

guru,melainkan sikap partisipatif dan kooperatif.

4.Vitalisasi jiwa eksploratif,dalam kerangka ini ,jiwa eksploratif sangatlah penting

mendapat ruang gerak .Daya kritis anak,semangat mencari,menyelidiki dan

meneliti perlu di tumbuhkan .+al inilah sebagai basis lahirnya kreati3itas

5.Kebebasan.ada dua hal mengapa kebebasan di pelukan ,pertama5kebebasan

merupakan hak asasi manusia yang mendasar ,artinya hak untuk bicara ,berkreasi

1
merupakan bagian dari hak asasi manusia ,kedua 5kebebasan merupakan syarat

untuk perkembangan.Anak-anak yang selalu di kekang dengan sikap otoriter

tidakmungkin akan bisa berkembang secara kritis,apalagi mampu berkreasi ,selain

memiliki ketergantungan yang mutlak H

6.Menghidupkan pengalaman anak pengalaman anak harus diperhatikan karena

anak didik akan lebih tertarik dan mengikutkan hatinyadalam kegiatan belajar

kalau apa yang di termanya terkait dengan dunia nyata.

7,Keseimbangan pengembangan aspek personal dan sosial 8keseimbangan

indi3idualitas dan sosial akan melatih peserta didik untuk mampu bekerjasa dalam

masyarakat,dan anak akan lebih terlatih untu k mampu membiasakan diri hidup

dalam kompetisi yang sehat dengan semangat solider an saling menghargai .

8.Kecerdasan emosional dan spiritual5kecerdasan anak perlu ditumbuh

kembangkan dalam pembelajaran ./ni justru sangat penting karena kecerdasan

emosi memungkinkan peserta didik mampu menumbuhkan sikap empati dan

kepedulian ,kejujuran ,tenggang rasa ,pengertian dan integritas diri serta

keterampilan sosial yang merupakan landasan bagi tumbuhnya kesadaran moral

anak.

Kalau kita mendengar kalimat sepanjang hayat artinya tidak akan pernah

punah, atau tidak akan pernah pudar sepanjang waktu kecuali suatu 4at, benuk itu

mati. Begitu halnya juga dengan pendidikan, pendidikan tidak akan pernah punah

atau pudar, bahkan terkadang ilmu atau materi yang didapat dari pendidikan

biasanya bertambah dari 4aman ke 4aman seiring dengan kemajuaan teknologi.

Mengapa pendidikan itu dapat dikatakan harta yang paling berharga sepanjang

1
hayat), karena pendidikan inilah yang akan anda ajarkan kepada setiap generasi

masa

depan anda, bahkan ilmu yang anda dapatkan di waktu dulu mungkin dapat

berbeda atau terjadi penambahan ilmu dengan generasi anda dimasa depan.

Kalau kita ingin mendalami suatu ilmu atau suatu pendidikan maka sampai

anda mati pun masih ada ilmu yang anda belum temui atau anda belum ketahui,

bahkan ilmu atau suatu pendidikan dapat membawa kita kea rah yang lebih baik

untuk masa depan kita dan masa depan generasi kita kelak nanti. Apalagi di4aman

globalisasi ini orang yang tidak berpendidikan atau berilmu masih saja terus

dipandang rendah dan ditertawakan, bagaimana orang yang hidup dimasa depan

nanti), sekarang anda dapat membayangkan 5C tahun kedepan atau beberapa ahun

ke depan nasib anda apabila anda tidak berpendidikan. Janganlah kita jauh-jauh

memberi contoh dilingkungan anda saja, mungkin anda berpendapa bahwa

pendidikan itu tidak bermanfaat, tapi kelak anda butuhkan untuk masa depan

anda, contoh kecil dilingkungan keluarga 5

/bu yang tidak mengeyam pendidikan dimasa lalunya, dapat diperbudak atau dapa

dibohongi oleh anaknya sendiri dalam masalah biaya atau pembayaran disekolah,

yang tadinya pembayaran disekolah hanya <p. 15C.CCC , anaknya minta ke ibunya

<p. (CC.CCC, kalau ibu yang dapa mengerti atau memiliki pendidikan maka

seorang ibu itu akan mengecek nya kesekolah, itu hanya contoh kecil di keluarga,

bagaimana dengan di lingkungan luar, yakin dan percaya anda hanya dapat diam

saat anda dihadapkan suatu masalah apabila anda tidak memiliki ilmu atau anda

1
tidak berpendidikan maka itulah diperlukan adanya pendidikan, dan pendidikan iu

digunakan sepanjang hayat kita.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa +akikat Pendidikan adalah

1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai

keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan

pendidik.

(
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi

lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat;


3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup, Pendidikan merupakan kiat dalam

menerapkan prinsip-prinsip ilmu.

Pendidikan sangat bermanfaat dikehidupan selanjutnya karena pendidikan dapat

mengangakat harkat dan martabat seseorang, dan pendidikan tidak akan pernah

pudar.
2. Saran/Kritik

• Sebaiknya kita tidak hanya mendengar kata pendidikan, tapi kita harus

mengetahui apa arti sebenarnya dari pendidikan, dan apa yang dimaksud

dengan pendidikan.
• Sebaiknya kita harus mengejar pendidikan, atau mempelajari suatu ilmu,

karena pendidikan digunakan sepanjang hayat.

DAFTAR PUSTAKA

➢ http://www.scribd.com/doc/47067144/Makalah-Hakikat-Tujuan-

Pendidikan
➢ http://www.scribd.com/doc/39878218/Makalah-Hakikat-Tujuan-

Pendidikan
➢ hhtp://ian43.wordpress.com/2010/10/18/hakikat-fungsi-dan-tujuan-

pendidikan kewarganegaraan-di-sd/
➢ http://www.scribd.com/doc/39855518/Makalah -Pedidikan -Sepanjang-

Hayat

21

Anda mungkin juga menyukai