Anda di halaman 1dari 15

TRI PUSAT PENDIDIKAN ISLAM

Oleh:
Sabilatus Syarifah
1 MPAI B
Universitas Islam Negeri Prof.K.H.Saifuddin Zuhri Purwokerto

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai tri
pusat pendidikan dalam Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif dengan pengumpulan sumber berasal dari buku-buku da artikel-artikel
dalam jurnal. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi dalam menganalisis
sumber. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menghasilkan beberapa temuan
yaitu, pendidikan Islam dapat dibentuk melalui tri pusat pendidikan yaitu tiga pusat
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu
keluarga. sekolah dan masyarakat demi terwujudnya karakter manusia yang baik di
masa mendatang. Dalam penelitian ini, tri pusat pendidikan selalu dikaitkan dengan
pendidikan Islam. Melalui pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya tri pusat
pendidikan yang di fungsikan dengan baik dan di terapkan berdasarkan ajaran agama
Islam dapat membentuk karakter yang baik bagi peserta didik dimasa mendatang.
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah upaya yang memang secara sadar terencana yang
dilakukan melalui proses untuk mengembangkan potensi dasar secara jasmani dan
rohani agar bisa menggapai segala tujuan. Pendidikan mempunyai konsep tertentu
agar menghasilkan manusia yang diharapkan tidak hanya cerdas dalam pola
pikirnya. akan tetapi mulia dalam pola sikapnya. Inilah peran dari pendidikan.
yakni memanusiakan kemanusiaan manusia.
Ada berbagai macam konsep pendidikan di dunia ini yang kesemuanya
mengharapkan agar manusia menjadi mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.
keluarga ataupun bagi dirinya sendiri. Baik itu dengan konsep pendidikan yang
sifatnya umum dan teknis. ataupun konsep pendidikan berbasis agama tertentu
dengan coraknya masing masing berbeda dan khas. Semua konsep-konsep
pendidikan tersebut mempunyai tujuan-tujuan tertentu. yang pastinya untuk
mengubah pemikiran dan perilaku manusia agar menjadi lebih baik dan mulia.1
Pendidikan islam merupakan suatu kegiatan yang mengarahkan dengan
sengaja perkembangan seseorang untuk saling berkesesuaian ataupun saling
sejalan dengan nilai-nilai berasaskan islam. sehingga orientasi dari pendidikan
islam lebih mengarah kepada kebahagiaan dunia dan akhirat yang ditempuh
melalui pencarian ilmu dan pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena
itu. konsepsi pendidikan islam tidak hanya memandang pendidikan sebagai upaya
untuk mencerdaskan akan tetapi juga berupaya menyeleraskan dengan konsep
islam mengenai manusia dan eksistensinya.
Pendidikan Islam menjadi hal yang sangat menarik dan penting dikaji.
karena pendidikan Islam merupakan sebuah proses yang didalamnya terdapat
sumber nilai-nilai agama Islam yang bertujuan membentuk sikap dan perilaku
hidup. untuk mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan yang sejalan
dengan nilai-nilai Islam yang melandasi untuk mengembangkan kehidupan
manusia menuju proses pendewasaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sehingga orientasi dari pendidikan islam lebih mengarah kepada kebahagiaan
dunia dan akhirat yang ditempuh melalui pencarian ilmu dan pelaksanaan ibadah
kepada Allah SWT. Oleh karena itu. konsepsi pendidikan islam tidak hanya
memandang pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan akan tetapi juga
berupaya menyeleraskan dengan konsep islam mengenai manusia dan
eksistensinya.2
Jika demikian. pendidikan dalam Islam merupakan sarana untuk menuju
ke arah penyempurnaan akhlak. Dengan kata lain. pendidikan dalam Islam adalah
fungsi untuk mencapai keluhuran akhlak. sedangkan lembaga pendidikan adalah
aspek material untuk menjalankan fungsi tersebut. Pendidikan adalah
1
Rendra Fahrurrozie, Konsep Pendidikan Islam Taqiyuddȋn Al-Nabhȃni Kajian Kitab Niẕȃm Al-Islȃm,
(Solok: CV INSAN CENDEKIA MANDIRI, 2021), h.1.
2
Khairiah, K. (2018). Kesempatan Mendapatkan Pendidikan Dalam Kajian Tingkat Pendidikan dan
Pendapatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
substansinya. sedangkan lembaga pendidikan adalah institusi atau pranatanya yang
telah terbentuk secara ajeg dan mapan di tengah-tengah masyarakat. Terlepas
setuju atau tidak. tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas manusia.
Yakni. manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
berbudi pekerti luhur. berkepribadian baik. disiplin. bekerja keras. bertanggung
jawab. mandiri. cerdas. dan terampil serta sehat jasmani maupun rohani.3
Menurut pandangan Islam tujuan pendidikan ialah membentuk supaya
manusia. cerdas. patuh dan tunduk kepada perintah Tuhan serta menjauhi
larangan- larangannya. Sehingga hidupnya bahagia lahir dan batin. dunia maupun
akhirat. Berbagai petunjuk Al-Qur'an maupun Sunnah yang menyangkut
pendidikan pada umumnya menunjukkan bahwa tujuan utama pendi- dikan adalah
pendidikan moral akhlak dan pengem- bangan kecakapan atau keahlian.
Pendidkan Islam mampu membekali manusia untuk selalu berbuat
kebaikan. nilai-nilai Islam yang ditayangkan dalam pendidikan Islam mengenalkan
kepada manusia nilai-nilai kebaikan sehingga membuat manusia tahu kemudian
menerapkannya dalam kehidupan. Pendidikan Islam dilahirkan dari filosofi Iqra’
yang ada dalam surah pertama yang di turunkan dalam Al-Quran yaitu Al-Alaq
ayat 1- 5. “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. yang
mengajarkan manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarakan kepada
manusia apa yang tidak diketahui”. Ayat ini memiliki makna perintah untuk
membaca. pentingnya mengetahui. memahami. dan pentingnya manusia
menyadari darimana manusia itu berasal. Oleh karena itu. pendidikan Islam dapat
dibentuk melalui tri pusat pendidikan.
Pusat pendidikan yaitu sebagai wadah proses pendidikan. Yang selalu
berlangsung dalam suatu lingkungan tertentu. baik lingkungan yang berhubungan
dengan ruang maupun waktu. Lingkungan dalam kaitan dengan pendidikan adalah

3
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia”, (Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2016), h.3.
segala sesuatu yang berada di luar diri anak dalam alam semesta ini. Dalam hal ini
lingkungan dapat diartikan sebagai wadah atau lapangan tempat berlangsungnya
proses pendidikan.4

B. Pembahasan
1. Pengertian Tri Pusat Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah penanaman modal manusia untuk masa
depan dengan membekali generasi muda dengan budi pekerti yang luhur dan
kecakapan yang tinggi.
Sedangkan pendidikan itu sendiri tidak hanya dapat dilakukan di
lingkungan keluarga saja. melainkan di tiga lingkungan pendidikan yaitu;
lingkungan pendidikam keluarga pendidikan informal. sekolah pendidikan
formal. dan masyarakat pendidikan non formal. Jadi baik buruknya akhlak
seseorang dan tinggi rendahnya kecakapan atu keahlian seseorang dipenga-
ruhi oleh tiga lingkungan pendidikan tersebut. yang mana ketiga lingkungan
tersebut terkenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan.
Tri Pusat Pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu keluarga. sekolah dan
masyarakat. Hal itu juga dikemukakan oleh para tokoh pendidikan. hanya saja
ada perbedaan dalam menentukan ketigapusat pendidikan tersebut.
diantaranya M.J Langeveld mengemukakan tiga macam lembaga pendidikan
yaitu :a. Keluarga. b. Negara. c. Gereja. Sedangkan Menurut Ki Hajar
Dewantara mengemukakan sistem Tri Centra dengan menyatakan: "Di dalam
hidupnya anak-anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat
pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga. alam perguruan
dan alam pergerakan pemuda".

4
Fherlia, Alimni, Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Indonesia, Jurnal Al-
Khair, h.146.
Dari kedua pendapat tersebut itu. kini lahir istilah Tri Pusat Pendidikan
menurut UU No. 20 Tahun 2003. yang meliputi : 1 Pendidikan keluarga. 2
Pendidikan sekolah. 3 Pendidikan masyarakat. Yang mana tiga tempat
pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai pengaruh yang
sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak.5
2. Jenis jenis Tri Pusat Pendidikan
Menurut Sidi Gazalba. lembaga yang berkewajiban melaksanakan pendidikan
Islam adalah sebagai berikut:
1. Rumah Tangga. yaitu pendidikan primer untuk masa bayi dan fase kanak-
kanak sampai usia sekolah. Pendidiknya adalah orangtua. sanak kerabat.
saudara-saudara. teman sepermainan dan kenalan pergaulan.
2. Sekolah. yaitu pendidik sekunder yang mendidik anak mulai masuk
sekolah sampai ia keluar dari sekolah tersebut. pendidiknya adalah guru
yang profesional.
3. Kesatuan sosial. yaitu pendidikan tertier yang merupakan pendidikan
terakhir tetapi bersifat permanen. Pendidiknya adalah kebudayaan. adat
istiadat dan suasana masyarakat setempat.6
3. Tujuan Tri Pusat Pendidikan
Tri pusat pendidikan merupakan tiga pusat pendidikan secara bertahap
dan terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi
muda. dengan kata lain perbuatan mendidik yang dilakukan orang tua
terhadap anak. juga dilakukan sekolah dengan memperkuatnya serta dikontrol
masyarakat sebagai lingkungan. Sehingga terjalin hubungan baik antara
sekolah. orang tua/wali murid. dan masyarakat di lingkungan sekolah. Hal itu
tentu dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. aman. dan
menyenangkan. Lingkungan sekolah yang menggembirakan dapat

5
Sri Nurabdiah Pertiwi, Filsafat Pendidikan Suatu Pengantar Dalam Memahami Pendidikan Bagi
Calon Guru, (Medan: Umsu, 2022), h.92
6
Akrim, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BILDUNG, 2020), h.77.
meminimalisasi tindak kekerasan yang terjadi antarwarga sekolah. Saling
menghormati. menghargai. dan memupuk kasih sayang terhadap sesama
warga sekolah adalah kunci membangun lingkungan sekolah yang berkualitas.
Di lingkungan sekolah. tri pusat pendidikan juga diperlukan agar
terjalin kerja sama yang baik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
baik pula. Tri pusat pendidikan itu sendiri atas sekolah guru. kepala sekolah.
siswa. keluarga orang tua/wali murid. dan masyarakat komite sekolah.
organisasi profesi. Tri pusat pendidikan juga mempunyai peran penting dalam
penguatan pendidikan karakter PPK.
Dalam mencapai tujuan tri pusat pendidikan. bukan hanya guru yang
menjadi tombak utama untuk mewujudkannya. tetapi keluarga dan masyarakat
ikut serta dalam mewujudkan tujuan tersebut. karena semua saling
berpengaruh. Jadi. bukan hanya guru yang menjadi pemegang kunci untuk
membentuk siswa menjadi generasi yang berkarakter. tetapi keluarga dan
masyarakat juga sangat berperan penting.
Karakter merupakan pembawaan dasar manusia sejak lahir. ibarat bibit
tanaman sejak awal sudah ada di dalam tanah. dan tumbuh berkembang sesuai
dengan keadaannya. Jika keadaan tersebut baik maka baik pula pertumbuhan
tanaman tersebut. jika keadaannya buruk maka buruk pula tanaman tersebut.
Demikianlah gambaran karakter manusia. Maka dari itu. tri pusat pendidikan
sangat dipentingkan untuk selalu berkolaborasi demi terwujudnya karakter
manusia yang baik di masa mendatang.7
4. Tri Pusat Pendidikan Islam
Berbicara tentang lembaga pendidikan sebagai wadah pelaksanaan
pendidikan. maka hal itu akan menyangkut masalah lingkungan di mana
pendidikan tersebut dilaksanakan yang lazimnya disebut pusat pendidikan.

7
Abd.Rahman, Tri Pusat Pendidikan Perspektif Tasawuf, (Parepare: CV Kaaffah Learning Center,
2022), h.17-18.
Setiap manusia yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut pasti
akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak
lembaga tersebut. Karena pusat pelaksanaan pendidikan tersebut adalah
terutama di tiga tempat. maka lembaga-lembaga tersebut dinamakan "tri pusat
pendidikan". yang di dalamnya meliputi: lingkungan pendidikan keluarga.
lingkungan pendidikan sekolah. dan lingkungan pendidikan masyarakat.
Zuhairini mengemukakan bahwa secara garis besar. lembaga
pendidikan Islam dapat di bedakan kedalam tiga macam yaitu keluarga.
sekolah dan masyarakat.8
1. Keluarga
Pendidikan dalam keluarga atau di rumah tangga termasuk
pendidikan informal. Pendidikan informal adalah proses pendidikan yang
diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak
sadar. pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejak seorang lahir
sampai mati.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. menjelaskan bahwa kegiatan
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri pasal 27 ayat 1. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua. dan bersifat informal. yang
pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang
bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara. merawat.
melindungi. dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan
baik; dan pendidikan dalam keluarga berfungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
b. Menjamin kehidupan emosional anak.
c. Menanamkan dasar pendidikan moral.

8
Dwi Nugroho Hidayanto, Pengantar Ilmu Pendidikan: Teoritis Sistematis Untuk Guru dan Calon Guru,
(Depok: Raja GrafinAdo Persada, 2020), h.67
d. Memberin dasar pendidikan sosial. dan
e. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.9
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan
utama. tempat peserta didik pertama kali menerima pendidikan dan
bimbingan dari orang tuanya dan anggota keluarga yang lain. Keluargalah
yang meletakkan dasar-dasar kepribadian anak. karena pada masa ini anak
lebih peka terhadap pengaruh kepada pengaruh pendidik orangtuanya.
Untuk itu. orangtua di tuntut untuk menjadi pendidik yang
memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya dan memberikan sikap
serta ketampilan yang memadai. memimpin keluarga dan mengatur
kehidupanya. memberikan contoh sebagai keluarga yang ideal.
bertanggung jawab dalam kehidupan keluarga. baik yang bersifat jasmani
maupun rohani.
Pentingnya serta keutamaan keluarga sebagai lembaga pendidikan
islam disyaratkan dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman.
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.QS. At-Tahrim: 6.
Beradasarkan ayat yang disebutkan di atas pada dasarnya adalah
perintah orangtua menyelamatkan keluarga anaknya dari siksaan api
neraka. Itulah tugas dari orang tua. Tugas tersebut dapat dilaksanakan
dengan banyak memberi nasehat tentang Aqidah. ibadah dan akhlak.
Orangtua juga haru smempersiapkan anak dan keturunannya agar mampu
hidup dengan kuat setelah orang tuanya meninggal dunia. Sesuai dengan
tuntunan psikologi dan peadagogi. orang tua harus menggunakan berbagai
taktik dan memilih srategi untuk melaksanakan tugas tersebut.10

9
Mahmudi, Ilmu Pendidikan Mengupas Komponen Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2022), h.42-
43
10
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia”, (Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2016), h.166.
Pentingnya pendidikan di dalam keluarga merupakan konsekuensi
dari rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Dalam Islam anak
merupakan amanah dari Allah yang harus dijaga. dipelihara dan
dipertanggungjawabkan. Kalau dilihat tugas manusia bukan hanya sekedar
mempertahankan hidupnya. melainkan juga melanjutkan hidup itu melalui
kelahiran generasi. maka konsekuensinya adalah pewarisan nilai-nilai
luhur sebagai pembentukan pribadi secara terus menerus dari generasi ke
generasi.
Keluarga adalah faktor pertama yang dapat memberi pengaruh
pada anak dan merupakan tempat pendidikan yang pertama sebelum
memasuki alam lain. Anak akan menerima norma-norma yang berlaku
pada anggota keluarga. baik ayah. ibu dan saudara-saudaranya. Anak yang
dibesarkan dalam suatu keluarga yang suasananya selalu membiasakan
berbuat susila. maka kelak anak akan membentuk kepribadian yang susila
pula. Pembentukan kebiasaan pada hal-hal yang baik itu hendaknya
diperhatikan oleh para keluarga. utamanya orang tua. Karena kebiasaan
dari itu akan diperbuatnya pada masa dewasanya tanpa rasa berat.
Peniruan secara sadar dan tidak sadar oleh anak akan terjadi setiap waktu.
Di dalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya.11
2. Sekolah
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. menjelaskan bahwa pendidikan
formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar. pendidikan menengah. dan pendidikan tinggi pasal
1 ayat 11. Sekolah merupakan lembaga formal yang telah dipersiapkan
untuk mencetak generasi penerus sebelum mereka masuk kedalam proses
pembangunan yang ada di masyarakat. Sedangkan bentuk kontribusi
lembaga pendidikan formal terhadap peserta didik sebagai berikut:
11
Akrim, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BILDUNG, 2020), h.79.
a. Dengan adanya sekolah dapat membantu para orang tua dalam
peranannya menanamkan pelajaran budi pekerti yang baik.
b. Dengan adanya sekolah dapat memproses pendidikan dalam menjalani
kehidupan di masyarakat kelak.
c. Sekolah dapat memberikan kecakapan kepada peserta didik dalam hal
calistung baca. tulis. hitung juga kecakapan lainnya.
d. Sekolah dapat memberikan pelajaran keagamaan. etika. estetika. dapat
membenarkan yang benar atau sebaliknya.12
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari
pendidikan dalani keluarga. yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari
pendidikan dalam keluarga. Di samping itu. kehidupan di sekolah adalah
jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga
dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. Sekolah merupakan
lingkungan artifisal yang sengaja diciptakan untuk membina anak-anak ke
arah tujuan tertentu. khusunya untuk memberikan kemampuan dan
keterampilan sebagai bekal kehidpannya di kemudian hari. Sekolah
dipandang sebagai lembaga yang cukup berpengaruh terhadap
terbentuknya konsep yang berkenaan dengan nasib mereka di kemudian
hari.13
Lembaga pendidikan sekolah ini juga memilki peran atau andil
besar dalam pendidikan dalam Islam. Diantara perannya dalah sebagai
berikut:
a. Merealisasikan pendidkan yang di dasarkan atas prinsip pikir. aqidah
dan tasyri’ yang di arahkan untuk memperoleh tujuan pendidkan.
Bentuk realisasi itu adalah agar pesetra didik beribadah. mentauhidkan
Allah. tunduk dan patuh atas perintah dan syariatnya.

12
Mahmudi, Ilmu Pendidikan Mengupas Komponen Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2022), h.44.
13
Muhammad Shaleh Assingkily, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: K-Media, 2021), h.103.
b. Memelihara fitrah peserta didik sebagai insan yang mulia. agar ia tidak
menyimpang dari tujuan Allah yang menciptakannya.
c. Memberikan kepada peserta didik seperangkat peradaban dan
kebudayaan Islami. dengan cara mengintegrasikan antara ilmu alam.
social. ilmu ekstradengan landasan ilmu agama. sehingga peserta didik
mampu melibatkan dirinya kepada perkembangan iptek.
d. Membersihkan pikiran dan pikiran peserta didik dari pengarh
subjektifitas emosi karena pengaruh aman dewasa ini lebih mengarah
kepada penyimpangan fitrah manusiawi. Dalam hal ini lembaga
pendidikan madrasah berperan sebagai benteng yang menjaga
kebersihan dan keselamatan fitrah manusia tersebut.14
3. Lembaga pendidikan dan masyarakat
Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan
individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan Negara. kebudayaan dan
agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-cita. peraturan-peraturan dan
system kekuasaan tertentu. Masyarakat. besar pengaruhnya dalam
memberi arah terhdapa pendidikan anak. terutama para pemimpin
masyarakat yang ada di dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu
saja menghendaki agar setiap anak dididik menjadi anggota yang taat dan
patuh menjalankan agamanya. baik di dalam lingkungan keluarganya.
anggota sepermainannya dan kelompok sekolahnya. Ini berarti bahwa
pemimpin dan penguasa dari masyarakat ikut bertnggung jawab terhadap
penyelenggaraan pendidikan. Sebab tanggung jawab pendidikan pada
hakikatnya merupakan tanggung jawab moral dari setiap orang dewasa
baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sosial.
Di luar keluarga. anak memperoleh kesempatan berinteraksi sosial
secara lebih luas dalam masyarakat. Bermacam-macam nilai dan perilaku
masyarakat akan terserap oleh anak. baik secara langsung maupun tidak
14
Akrim, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BILDUNG, 2020), h.84.
langsung. Menurut At-Toumy. masyarakat itu sendiri merupakan suatu
faktor yang pokok mempengaruhi pendidikan. di samping ia merupakan
arena tempat berkisarnya pendidikan.
Sebagai salah satu lingkungan terjadinya kegiatan pendidikan;
masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap berlangsungnya
segala kegiatan yang menyangkut masalah pendidikan. Mengenai arti
pentingnya masyarakat sebagai pusat pendidikan dapat disebutkan sebagai
berikut:
a. Masyarakat memikul amanat yang sama pentingnya dengan unsur-
unsur lain dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan
generasi yang lebih maju.
b. Masyarakat merupakan ajang kehidupan yang kelak anak akan
berkecimpung di dalamnya. berkarya. bergaul. bekerja sama. bersaing.
berkreasi. berproduksi dan sebagainya.
c. Kehidupan bermasyarakat memiliki pola nilai dan norma yang harus
dipahami oleh anak. agar ia tidak canggung dan dapat sukses di
dalamnya.
Dengan demikian. pada mereka terdapat tugas keikutsertaan
membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak. Ini berarti bahwa
pemimpin dan penguasa dari masyarakat ikut bertanggung jawab ter hadap
penyelenggaraan pendidikan. Sebab tanggung jawab pendidikan pada
hakekatnya merupakan tanggtung jawab moral dari setiap orang dewasa
baik sebagai individu maupun sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab
ini ditinjau dari segi ajaran Islam. secara implisit mengandung pula
tanggung jawab pendidikan. yaitu pewarisan nilai- nilai luhur dari
generasi ke generasi demi tegaknya syiar Islam di atas bumi.15
Seperti yang di kemukakan sebelumnya. terdapat banyak lembaga
pendidikan dalam masyarakat. Namun disini hanya akan di bahas dua
15
Akrim, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BILDUNG, 2020), h.86-88.
lembaga pendidikan yaitu masjid dan pondok pesantren. sebagai lembaga
yang berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan Islam.
a. Masjid
Pada masa permulaan Islam. masjid memiliki fungsi yang sangat
agung. Namun. pada masa sekarang sebagian besar dari fungsi-fungsi
tersebut diabaikan oleh kaum muslimin dahulu masjid berfungsi
pangkalan angkatan perang dan gerakan kemerdekaan. pembebasan umat
dari penyembahan umat terhadap manusia. berhala berhala. agar mereka
hanya beribadah kepada Allah.
Pendidikan Islam tingkat pemula lebih baik dilakukan di masjid
sebagai lembaga pengembangan pendidikan keluarga. sementara itu
dibutuhkan sutau lingkaran lembaga dan ditumbuhkannya. Dewasa ini.
fungsi masjid mulai menyempit. tidak sebagaimana pada zaman Nabi saw.
Hal itu terjadi karena lembaga-lembaga sosial keagamaan semakin
memadat. sehingga masjid terkesan sebagai tempat ibadah shalat saja.
Pada mulanya. masjid merupakan sentral kebudayaan masyarakat Islam.
pusat organisasi kemasyarakatan. pusat pendidikan. dan pusat pemukiman.
serta sebagai tempat ibadah dan I’tikaf.16
b. Pesantren
Dari tujuan pendidikan pesantren dapat di lihat sebagai berikut:
1) Mencetak ulama yang menguasai ilmu agama. Sesuai dengan fi
rman Allah dalam surat At-Taubah 9: 122 Dalam firman Allah
tersebut diceritakan golongan umat yang memberi peringatan
danpendidikan kepada umatnya untuk bersikap. berpikir.
berperilaku. serta berkarya sesuai dengan ajaran agama.
2) Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama. lulsan
pesantren. walaupunmereka tidak sampai tingkatan para ulama’.

16
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia”, (Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2016), h.168.
mereka tetap harus mempunyai kemampuan melaksanakan syari’at
agama secara nyata dalam rangka mengisi. mebina. dan
mengembangkan suatu peradaban dalam prespektif Islami
walaupun mereka bukan tergolong para ulama’ yang menguasai
imu agama secara khusus.
3) Mendidik agar objek memiliki kemampuan dasar yang relevan
dengan terbentuknya msyarkat yang beragama.17

C. Kesimpulan
Pusat Pendidikan yaitu sebagai wadah proses pendidikan yang selalu
berlangsung dalam suatu lingkungan tertentu. baik lingkungan yang berhubungan
dengan ruang maupun waktu. Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan
dengan kewajiban mendidik. secara umum pendidik ialah membantu anak didik
didalam perkembangan dari daya-dayanya didalam penetapan nilai-nilai.
Pemberian bimbingan ini dilakukan oleh Tri Pusat Pendidikan Islam: orang tua di
dalam lingkungan rumah tangga. para ustad dan ustadzah di dalam lingkungan
madrasah dan masyarakat. Menurut Sidi Gazalba. lembaga yang berkewajiban
melaksanakan pendidikan Islam: Rumah tangga. sekolah dan kesatuan sosial atau
lembaga pendidikan bermasyarakat. Lembaga pendidikan bermasyarakat
mencakup; masjid dan pondok pesantren. Dari berbagai pendidikan tujuan
utamanya adalah memberikan arahan adak didik agar menjadi anak yang berguna
bagi bangsa.

D. Referensi

Akrim. 2020. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: BILDUNG.


Assingkily Muhammad Shaleh. 2021. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: K-
Media.
17
Akrim, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BILDUNG, 2020), h.90.
Fahrurrozie Rendra. 2021. Konsep Pendidikan Islam Taqiyuddȋn Al-Nabhȃni
Kajian Kitab Niẕȃm Al-Islȃm. Solok: CV INSAN CENDEKIA
MANDIRI.
Fherlia. Alimni. Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam
Di Indonesia. Jurnal Al-Khair
Hidayanto Dwi Nugroho. 2020. Pengantar Ilmu Pendidikan: Teoritis Sistematis
Untuk Guru dan Calon Guru. Depok: Raja GrafinAdo Persada.
Hidayat Rahmat. 2016. Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan
Islam Indonesia”. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia.
Khairiah. K. 2018. Kesempatan Mendapatkan Pendidikan Dalam Kajian Tingkat
Pendidikan dan Pendapatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mahmudi. 2022. Ilmu Pendidikan Mengupas Komponen Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublish.
Pertiwi Sri Nurabdiah. 2022. Filsafat Pendidikan Suatu Pengantar Dalam
Memahami Pendidikan Bagi Calon Guru. Medan: Umsu.
Rahman Abd. 2022. Tri Pusat Pendidikan Perspektif Tasawuf. Parepare: CV
Kaaffah Learning Center.

Anda mungkin juga menyukai