Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh
setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan
merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga
bila memiliki pendidikan yang berguan bagi sesamanya. Masa dari
pendidikan sangatlah panjang, banyak yang beranggapan bahwa
pendidikan itu berlangsung hanya di sekolah saja, tetapi dalam
kenyataannya pendidikan seumur hidup berlangsung melalui
pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam kehidupannya. Islam
juga menekankan pentinganya pendidikan seumur hidup, Nabi
pernah bersabda : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal
dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berlangsun tanpa
batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Selain itu
islam juga mengajarkan untuk mempelajari tidak hanya pendidikan
formal saja melainkan juga kejadian disekitar kita. Maka jelaslah
sudah bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya
didalam kehidupan kita.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud pendidikan seumur hidup.
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan seumur hidup.
3. Untuk mengetahui kepentingan pendidikan seumur hidup.
4. Untuk mengetahui implikasi konsep pendidikan seumur hidup dalam
program pendidikan.
5. Untuk mengetahui pendidikan seumur hidup dalam berbagai
perspektip.
6. Untuk mengetahui strategi pendidikan seumur hidup.

1
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendidikan seumur hidup ?
2. Apa tujuan pendidikan seumur hidup ?
3. Seberapa pentinnya pendidikan seumur hidup ?
4. Bagaimana konsep pndidikan seumur hidup ?
5. Bagaimana perspektip pendidikan seumur hidup ?
6. Bagaimana strategi pendidikan seumur hidup ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


Pendidikan seumur hidup di defenisikan sebagai tujuan atau ide
formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan.
Pengorganisasian dan penstrukturan ini di perluas mengikuti seluruh
rintangan usia, dari usia yang paling muda sampe yang tua.
Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengaajaran
bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinperesikan
dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar. Holistik memliki arti lebih
mengarah kepada pengutuhan dan atau penyempurnaan. Manusi selalu
berusaha untuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun
seberapa besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu.

B. TUJUAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


Adapun tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur
hidup:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan
kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya
seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan
wajar berlangsung seumur hidup.

C. KEPENTINGAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Perlunya pendidikan seumur hidup dalam beberapa hal :


1. Pertimbangan ekonomi
Menurut pandangan tokoh pendidikan seumur hidup,
pembentukan sistem pendidikan berfungsi sebagai basic untuk
memperoleh keterampilan ekonomis berharga dan
menguntungkan. Tidak berarti mereka menekankan bahwa
pendidikan seumur hidup aka dapat meningkatkan produktivitas

3
pekerja dan akan meningkatkan keuntungan, tapi hal terpenting
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, memperbesar
pemenuhan diri, melepaskan dari kebodohan, kemiskinan, dan
eksplorasi.
2. Keadilan
Keadilan dalam memperoleh pendidikan seumur hidup
diusahakan oleh pemerintah. Dalam konteks keadialan
pendidikan seumur hidup pada prinsifnya bertujuan untuk
mengeliminasi pesanan sekolah sebagai alat untuk melestarikan
ketidakadilan.
3. Faktor peranan keluarga
Coleman dalam “Reviw Of Educational Research
mengemukakan keluarga berfungsi sebagai sentral sumber
pendidikan pada waktu silam. Pendidikan seumur hidup dapat
memperlengkapi kerangka organisasi yang memungkinkan
pendidikan mengambil alihtugas yang dulunya ditangani
keluarga. Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa
penekanan peranan pendidikan seumur hidup sebagai pembantu
keluarga, berati akan memperluas sistem pendidikan agar
dapatmenjangkau anak-anak awal dan orang dewasa.
4. Faktor perubahan peranan sosial
Pendidikan seumur hidup harusberisi elemenpentig yang kuat
dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk
mempermudah individu melakukan penyuesuaian terhadap
perubahan hubungan antara mereka / orang lain.
5. Perubahan teknologi
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan
penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia
harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Semakin
banyaknya tersedia kekayaan materi yang berakibat kemudian
dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan spiritual serta
berakibat pula kerenggangan dan keterasingan manusia satu
dengan lainnya.
6. Faktor vocational
Pendidikan vocational diberikan untuk mempersiapkan tenaga
kejuruan yang handal, trampil untuk menghadapi tantangan masa
depan.

4
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalam
bidang keterampilan yang mereka miliki, maka di upayakan
sistem pendidikan yang mampu mendidik orang dewas. Secara
redikal perubahan pandangan mengenai kapan seseorang harus
disekolahkan dan sekolah apa yang dalam hal ini memerlukan
politik pendidikan seumur hidup.
8. Kebutuhan anak-anak awal
Para ahli mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakan
fase perkembangan yang mempunyai karakteristik tersendiri
bukan semata-mata masa penantian untuk memasuki periode
anak-anak, remaja dan dewasa.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan
kejiwaan selanjutnya meskipun dalam tingkat tertentu
pengalamam-pengalaman yang datang belakangan dapat
memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudah diletakkan
oleh pengalaman sebelumnya.

D. IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP PADA


PROGRAM PENDIDIKAN

Implikasi diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi


dari suatu keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
Dengan diterimanya konsep pendidikan seumur hidup sebagai
konsep dasar pendidikan maka berarti sifat kodrati pendidikan yaitu
upaya memperoleh bekal untuk mengatasi masalah hidup sepanjang
hidup lebih menembus dan menjiwai penyelenggaraan semua sistem
pendidikan yang ada, yang sudah melembaga maupun yang belum.
Pendidikan berlangsung dari masa bayi (bina belita) sampai
pendidIkan diri sendiri pada masa manula. Seperti telah di jelaskan
terdapat ciri-ciri khas pendidikan seumur hidup, yang di harapkan
dapat menjiwai pendidikan di masa kini dan masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri yang di maksud adalah :
a. PSH menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dengan
lingkungan kehidupan nyata yang berada di luar sekolah.
b. PSH menempatkan kegiatan belajar sebagai bagan integral dari
proses hidup yang berkesinambungan , sedangkan “bersekolah”

5
hanya merupakan sebagian (bahkan hanya sebagian kecil) dari
keseluruhan proses belajar yang dialami oleh seseorang selama
hidupnya.
c. PSH lebih mengutamakan pembekalan sifat dan metode dari pada
isi pendidikan.
d. PSH menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi
pelaku utama di dalam proses pendidikan , yang mengarah
kepada pendidikan diri sendiri, autodidak yang aktif kreatif,
tekun, bebas dan bertanggungjawab.
Menurut W.P Guruge dalam buku Toward Better Educational
Management, implikasi pendidikan seumur hidup pada program
pendidikan adalah :
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat ,
baik negara maju maupun negara berkembang. Realisasi baca
tulis fungsional memuat :
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung
(3M) yang fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah
dimilikinya tersebut.
2. Pendidikan vokasional
Pendidikam vokasional sebagai program pendidikan di
luar sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah atau sebagai
program pendidikan formal dan non formal dalam rangka
‘apprentice ship training merupakan salah satu program dalam
pendidikan seumur hidup. Namun pendidikan vokasional
tidak boleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi tetap
dilaksanakan secara kontinu.
3. Pendidikan profesional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap
profesi hendaklah tercipta built in mechanism yang
memungkinkan golongan profeional terus mengikuti berbagai
kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi,
perlengkapan, terminologi, dan sikap profesionalnya.

6
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan
sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting
dari asas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
perlu diberikan dalam pendidikan seumur hidup bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara baik menjadi rakyat
maupu pimpinan.
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
perlu diberikan secara konstruktif sebagai bagian konsep long
life education. Dengan cara ini waktu senggang dapat
dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehingga pendidikan
seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.

E. PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DALAM BERBAGAI


PERSPEKTIF
Dasar dasar pemikiran pendidikan seumur hidup :
1. Tinjauan Ideologis
Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama
dalam hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan
seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan
keterampilan hidup.

2. Tinjauan Ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi
memugkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktifitasnya.
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang
dimilikinya.
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang sehat dan
menyenangkan.
d. Memiliki motivasi dalam memgasuh dan mendidik anak
secara tepat

7
3. Tinjauan Sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilalukan oleh orang tua
merupakan solusi untuk memecahkan masalah pendidikan.
Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak mereka juga
bersekolah.

4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan
memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju zaman semakin berkembang pula ilmu
pengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka
pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula
sebaliknya.

F. STRATEGI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Menurut prof. Soelaiman joesoef strategi dalam rangka


pendidikan seumur hidup

1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup :


a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau
ide untuk pengorganisasiaan dan penstrukturan pengalaman-
pengalaman pendidikan, yang meliputi seluruh rentangan usia
ini.
b. Konsep belajar seumur hidup
Konsep ini menyatakan bahwa plajar belajar karena
respon terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan
angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang
membantu belajar. Belajar menunjukan kegiatan yang
dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini
justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan
seumur hidup.

8
c. Konsep metode belajar seumur hidup
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan
membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan
sistematik respons untuk beradaptasi dengan lingkungan
seumur hidup.

d. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup


Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan
seumur hidup yang praktis untuk mencapai pendidikan dan
mengimplementasi prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.

2. Arah pendidikan seumur hidup


a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan
seumur hidup dalam rangka pemenuhan self interest yang
merupakan tuntutan hidup mereka self interest antara lain :
kebutuhan baca tulis, latihan dan ketrampilan.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal
yang sangat penting karena anak akan menjadi tempat awal
bagi orang dewasa nantinya. Progran yang kegiatan yang
disusun buat anak antara lain : kecakapan baca tulis,
ketrampilan dasar dan mempertinggi daya dya pikir anak
sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis
dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan.

BAB III
9
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Pendidikan seumur hidup di defenisikan sebagai tujuan atau ide
formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman
pendidikan. Pengorganisasian dan penstrukturan ini di perluas
mengikuti seluruh rintangan usia, dari usia yang paling muda
sampe yang tua.
2. Adapun tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup
yaitu mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai
dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek
pembaurannya seoptimal mungkin serta dengan mengingat
proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung
seumur hidup.
3. Perlunya pendidikan seumur hidup dalam beberapa hal yaitu :
1. Pertimbangan ekonomi
2. Keadilan
3. Faktor peranan keluarga
4. Faktor perubahan peranan sosial
5. Perubahan teknologi
6. Faktor vocational
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
8. Kebutuhan anak-anak awal
4. implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan
adalah :
1. Pendidikan baca tulis fungsional
2. Pendidikan vokasional
3. Pendidikan profesional
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
5. Dasar dasar pemikiran pendidikan seumur hidup :
1. Tinjauan Ideologis
10
2. Tinjauan Ekonomis
3. Tinjauan Sosiologis
4. Tinjauan Filosofis
5. Tinjauan Teknologis
6. Menurut prof. Soelaiman joesoef strategi dalam rangka
pendidikan seumur hidup meliputi :
1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup :
a. Konsep belajar seumur hidup
b. Konsep metode belajar seumur hidup
c. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak

B. SARAN
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini agar pembuatan makalah
selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

11
Ahmadi,Abu dan Nur Uhbiyati.2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta.

Ilham. 2011. Pendidikan Seumur Hidup.


http://ilhamibnishakalbantany.wordpress.com/2011/10/13/pendidik
an-seumur-hidup/. Diakses tanggal 7 Maret 2012.

Ruswandi,Uus dkk. 2009. Landasan Pendidikan. Bandung : CV. Insan


Mandiri.

Sutikno,M. Sobry. 2008. Landasan Pendidikan. Bandung : Prospect.

Tirtahaardja, Umar dan S.L.La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta :


Rineka Cipta.

12

Anda mungkin juga menyukai