Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“ASAS-ASAS PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :
Andi Besse Tenriawaru,M.Pd

KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
1 Aulia Nur
.
2 Fetronila Ire
.
3 Harun Asyrofi
.
4 Syifa Rahmatillah
.
5 Tasya Nur Atika
.
6 Tri Elyza Handayani
.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikanrahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dantepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat
dirampungkan.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata
kuliah DasarDasar Pendidikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ”Asas AsasPendidikan”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang Asas Asas Pendidikan. Juga merupakan
harapankami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam
proses perkuliahan pada mata kuliah Dasar Dasar Pendidikan.

Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik,khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik
AllahSWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat,
amin.

Penyusun,

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kemajuan Ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi menyebabkan arus
komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini brdampak lagsung pada bidang Norma
kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang berpendidikan dan
kurang trampil, terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi dan budaya global,
serta menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat pluralistik sehingga rawan
terhadap timbulnya gejolak sosial dan disintegrasi bangsa. Adanya pasar bebas, kemampuan
bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin penting untuk kemajuan
suatu bangsa. Ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik atau sumber
daya alam ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan kepercayaan.
Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (Life Skill ),
yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan kompetensi tinggi
pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah, tidak
pasti dan kompetitif dalam kehidupannya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa
sejak dini mulai pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang akan
membuatnya menjadi masyrakat berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat (Life Long
Learning).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Asas-Asas Pendidikan
2. Macam-Macam Asas Pendidikan

C.Tujuan
Untuk mengetahui asas-asas pendidikan dan untuk memgetahui macam-macam
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Asas-Asas Pendidikan


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Pengertian asas
adalah prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-
keputusan yang penting di dalam hidupnya.
Menurut Sunarya dalam Fuad Ihsan mengemukakan, bahwa pendidikan
nasional adalah suatu system pendidikan yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh
falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan
cita-cita nasional bangsa tersebut.
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia,
terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan nasional. Asas-asas tersebut bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang
sejarah perkembangan Pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut, ada tiga asas yang
diuraikan secara mendetail, yaitu; Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat,
dan Asas Kemandirian dalam belajar. Ketiga asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya
pembinaan dan pengembangan pendidikan nasional, baik masa kini maupun masa datang.
Oleh karena itu, setiap tenaga kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga asas
tersebut agar dapat menerapkannya dengan semestinya dalam penyeleenggaraan pendidikan
sehari-hari.

B. Macam-Macam Asas Pendidikan


Khusus di Indonesia , terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut antara lain:
1.      Asas Tut wuri Handayani
Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada awalnya
merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman
Siswa (didirikan 3 Juli 1922).. Asas atau semboyan ini dikumandangkan oleh Ki Hadjar
Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif dari Drs. RMP Sosrokartono dengan
menambahkan dua semboyan yaitu : Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun
Karsa. Ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas.
  Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan bahwa setiap
orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri
kehidupan umum.Keadaan yang dapat ditemukan dalam pendidikan berkaitan dengan asas ini
antara lain :
a.       Peserta didik mendapat kebebasan dalam memilih pendidikan dan keterampilan yang
diminati di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang disediakan sesuai potensi, bakat,
dan kemampuan yang dimiliki.
b.      Peserta didik mendapat kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang diminati agar
mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dan bidang yang diinginkan.
c.       Peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan untuk
memasuki program pendidikan dan keterampilan yang diminati sesuai dengan gaya dan irama
belajarnya.
d.      Peserta didik yang memiliki keistimewaan atau kekurangan dalam fisik dan mental
memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan
keadaanya.
e.       Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh pendidikan
keterampilan yang sesuai dengan kondisi daerahnya.
f.       Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan memperoleh
pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuanya dengan bantuan dan dari
pemerintah masyarakat.
 
2.      Asas Belajar sepanjang hayat
Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah “pendidikan seumur
hidup”. UNESCO Institute for Education menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan
seumur hidup adalah pendidikan yang harus :
a. .Meliputi seluruh hidup setiap individu.
b. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan
secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi
hidupnya.
c. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap
individu.
d. Meningkatkan kemampuan dan motivasi utnuk belajar mandiri.
e. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi, termasuk
yang formal, non formal dan informal.
 
Ada 2 misi yang diemban dalam proses belajar mengajar berdasarkan latar pendidikan seumur
hidup yaitu :: membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif dan serentak dengan itu,
meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai basis belajar sepanjang
hayat.

3.      Azas Kemandirian dalam Belajar


Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas tut wuri handayani dan belajar sepanjang
hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran komunikator,
fasiltator, organisator, dsb. Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai
sumber belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan
sumber belajar tersebut.
Pengembangan kemandirian dalam belajar ini sebaiknya dimulai dalam
kegiatanintrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam
kegiatankokurikuler dan ekstrakurikuler atau untuk latar perguruan tinggi. Dimulai
dalamkegiatan tatap muka dan dikembangkan lalu dimantapkan dalam kegiatan terstruktur
dankegiatan mandiri. Kegiatan intrakurikuler berfungsi membentuk konsep-konsep dasardan
cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar, yang menjadi dasar
pengembangankemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk kegiatan terstruktur dan
mandiri ataukegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera tampak. Oleh
karena itu pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan
memperhatikan sejumlah asas pendidikan.Pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kiprah Ki
Hajar Dewantara sang pelopor pendidikan yang mempopulerkan tiga asas penting dalam
kegiatan pendidikan yang masih dijadikan teladan sampai sekarang yaitu asas tut wuri
handayani, asas ing ngarso sungtolodo, dan asas ing madyo mangun karso.Ketiga asas ini
saling berhubungan hendaknya menjadi acuan untuk menerapkansistem pendidikan yang tepat
bagi bangsa ini dan terus menjunjung tinggi kebudayaan nasional daripada kebudayaan asing.
Semangat untuk terus melestarikan “Tut WuriHandayani” dalam dunia pendidikan dirasa
begitu penting, mengingat makna dari semboyan Ki Hadjar Dewantara tersebut yaitu
membuat orang menjadi pribadi yang mandiri

SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh darisempurna,
oleh sebab itu kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk kami dan umumnya
untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Syahril, dan Zelhendri Zen. 2012.Pengantar Pendidikan.Padang Sukabina


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/asas-asas-pendidikan/
Ihsan, Fuad, Dasar-dasar Pendidikan, Komponen MKDK. Cet.6 Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Anda mungkin juga menyukai