Oleh:
1. Halimah (2138013)
2. Isna Rahayu Putri ( 2138027)
3. Khoiri (2138012)
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa
dalam memberikan pengajaran, bantuan, pengarahan, informasi dan sebagainya
hingga selesainya pembuatan makalah ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan
antara lain kepada yang terhormat:
Dosen mata kuliah Landasan Pendidikan.
Teman – teman Mahasiswa mata kuliah Landasan Pendidikan.
Semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa saran dan kritik
yang membangun serta dorongan semangat dan motivasi.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah berjasa
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian pendidikan secara elektrik menurut kelompok anda?
b. Diskusikan pelaksanaan dari berbagai landasan pendidikan berdasarkan
pengalaman pendidikan anda di sekolah. Tulis bukti – bukti yang anda
temukan pada setiap landasan?
c. Diskusikan perbedaan antara mendidik, mengajar dan belajar?
d. Diskusikan kapan pendidikan dimulai dan kapan selesai ; dan bagaimana
dengan konsep pendidikan seumur hidup?
2
BAB II
PEMBAHASAN
c. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia
dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
3
d. M.J. Langeveld
Pendidikan adalah upaya dalam membimbing manusia yang
belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha
dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya agar
senantiasa mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan
juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan
tanggung jawab.
f. Francis J. Brown
Pendidikan adalah proses kontrol yang memperhatikan
perubahan perilaku yang dihasilkan seseorang dan seseorang dalam
kelompok.
4
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung
banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks
itu, maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan
arti pendidikan secara lengkap. Dibawah ini dikemukakan beberapa batasan
tentang pendidikan yang bebeda berdasarkan fungsinya :
5
adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Filsafat
pendidikan berupaya menjawab secara kritis dan mendasar berbagai
pertanyaan kelompok sekitar pendidikan. kejelasan berbagai hal itu
sangat perlu untuk menjadi landasan berbagai keputusan dan tindakan
yang dilakukan dalam pendidikan. hal itu sangat penting karena hasil
pendidikan tidak segera tampak, sehingga setiap keputusan dan
tindakan itu harus diyakinkan kebenaran dan ketepatannya meskipun
hasilnya belum dapat dipastikan. Ketepatan setiap keputusan dan
tindakan, serta diikuti dengan upaya pemantauan dan penyesuaian yang
menerus, sangat penting karena koreksi setelah diperoleh hasilnya
sangat sulit dan sudah terlambat.
Kajian – kajian yang dilakukan oleh berbagai cabang filsafat
akan besar pengaruhnya terhadap pendidikan karena prinsip – prinsip
dan kebenaran – kebenaran hasil kajian tersebut pada umumnya
diterapkan dalam bidang pendidikan. Peranan filsafat dalam bidang
pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain tentang :
a. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia ini
seperti yang disimpulkan sebagai zoon politicon, homo sapiens,
animal educandum.
b. Masyarakat dan kebudayaannya.
c. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak
menghadapi tantangan ;
d. Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan,
utamanya filsafat pendidikan. ( Wayan Ardhana,1986:Modul 1 /9 ).
Hasil – hasil kajian filsafat tersebut utamanya tentang
konsepsi manusia dan dunianya, sangat besar pengaruhnya terhadap
pendidikan. berbagai pandangan filosofis tentang manusia dan aliran
dunianya yang dikemukakan oleh berbagai aliran dalam filsafat sangat
bervariasi. Secara historis terdapat dua aliran yang saling bertentangan
yakni idealisme dan naturalisme ( positivisme), dengan segala
variasinya masing - masing. Wayan Ardhana, dkk ( 1986:Modul 1/12-
18) mengemukakan bahwa aliran – aliran filsafat itu bukan hanya
mempengaruhi pendidikan, tetapi juga melahirkan aliran filsafat
pendidikan seperti :
1). Idealisme
Menegaskan bahwa hakikat kenyataan adalah ide sebagai
gagasan kejiwaan. Apa yang dianggap kebenaran realitas hanyalah
bayangan atau refleksi dari ide sebagi kebenaran spiritual atau
6
mental. Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran
atau nilai sejati yang absolut dan abadi. Namun pada umumnya aliran
ini menekankan bahwa pendidikan merupakan kegiatan intelektual
untuk membangkitkan ide – ide yang masih laten. Oleh karena
itu sebagai lembaga pendidikan, sekolah berfungsi untuk membantu
siswa mencari dan menemukan kebenaran, keindahan dan kehidupan
yang luhur.
2). Realisme
Pendidikan menekankan pada pengakuan adanya kenyataan hakiki
yang objektif, diluar manusia.
3). Perenialisme
Dinamakan perenialisme karena kurikulumnya berisi materi yang
konstan atau perenial. Prinsip pendidikan antara lain :
a. Konsep pendidikan itu bersifat abadai karena hakekat manusia yang
tidak pernah berubah.
b. Inti pendidikan harus mengembangkan kekhususan manusia yang
unik yaitu kemampuan berfikir.
c. Tujuan belajar adalah mengenal kebenaran abadi dan universal.
d. Pendidikan merupakan persiapan bagi kehidupan sebenernya.
4). Esensialisme
Filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip Idealisme dan
Realisme secara ekletis. Esensialisme mulai lebih dominan di Eropa sejak
adanya semacam pertentangan antara para pendidik, sehingga mulai timbul
pemisah antara pelajaran teoritik ( Liberal arts ) yang memerdekakan akal
dengan pelajaran praktek.
7
tentang manusia dan dunianya pada umumnya ikut mempengaruhi konsepsi
dan atau penyelenggaran penelitian.
8
pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali
dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang
bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
Seorang anak dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal
bila mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Pendidik atau
orang tua harus memiliki pengetahuan dalam membimbing dan mendukung
anak tersebut. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dan utama
dalam perkembangan personal anak (Grolnick, 1995; Santrock, 2009,
Eggen, 2004).
Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat
diperlukan penerapannya dalam pendidikan terutama yang berkaitan dengan
:
a. Perbedaan Individu, tiap individu mempunyai bakat, kemampuan, minat,
kekuatan serta tempo dan irama perkembangan yang berbeda – beda. Sebagai
implikasinya pendidik tidak boleh memperlakukan sama pada setiap
peserta didik.
b. Kurikulum perlu disusun berdasarkan pengalaman belajar anak.
c. Guru perlu memahami perkembangan kepribadian anak agar dapat
dimanfaatkan dalam pendidikan, terutama dalam memahami setiap peserta
didik mengembangkan kepribadiannya.
d. Pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan anak.
e. Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang membantu peserta didik untuk
mengembangkan potensi, kecerdasan, emosi dan keterampilan dalam
pendidikan.
9
matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut
tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut
baru sebatas mengajar belum mendidik.
10
setelah menyelesaikan pendidikannya tak ada lagi ikatan pedagosis
antara pendidik dan anak didik. Anak didik itu sendiri akan terus
menyempurnakan hidupnya namun pada saat – saat tertentu dapat
saja memperoleh pendidikan untuk menyempurnakan kepribadiannya,.
Oleh karena itu pendidikan bisa berlangsung seumur hidup.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen MKDK UNJ, 2013. Landasan Ilmu Pendidikan. Jakarta : Fakultas
Ilmu Pendidikan UNJ.
Surna, I Nyoman dan Olga D. Pandeirot. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta :
Erlangga
10
11