Anda di halaman 1dari 14

SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

TINJAUAN SOSIOLOGIS TENTANG

TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dosen Pengampu: Ibu Arinza Regina Syuri, M.Pd.

Disusun oleh:

KELOMPOK 3

Malik ahmad akbar (2311010266)

Selfiana fitri (2311010336)

Saskia eka putri (231101033)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Dan Pendekatan
Pembelajaran.” Makalah ini disusun dengan tujuan pertama untuk memahami dan
mengkaji seputar pengertian Strategi Dan Pendekatan Pembelajaran. Kedua,
untuk memenuhi tugas kelompok. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di hari
akhir kelak.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan, dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itulah kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi pembaca.

Bandar Lampung, Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan masalah ...........................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
A. Pengertian tujuan pendidikan islam………………………………..
B. tujuan pendidikan islam berbasis masyarakat……………………..
C. Upaya upaya pendidikan islam berbasis masyarakat………………
BAB III.......................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dalam sejarah telah merupakan kilas balik yang dapatdijadikan rujukan
penting yang mana senantiasa menanamkan kesadaranakan urgensi ilmu dan
selalu mendorong umat untuk senantiasa mencari ilmu.Hal ini dapat kita
buktikan dengan adanya banyak konsep Al-
Qur’an
dan Haditsyang menjelaskan tentang urgensidan keutamaan (hikmah) ilmu dan
orang yangmemiliki pengetahuan.Dalam kehidupan sosial kemanusiaan,
pendidikan bukan hanya suatuupaya yang melahirkan proses pembelajaran
yang bermaksud membawa manusiamenjadi sosok yang potensial secara
intelektual (intellectual oriented ) melalui proses
transfer of knowledge
yang kental.
Tetapi proses tersebut juga bermuara pada upaya pembentukan masyarakat

yang berwatak, beretika dan estetikamelalui proses


transfer of values
yang terkandung didalamnya.Apabila ditelusuri
kembali tentang tujuan pendidikan secara
umum, makatujuan-tujuan tersebut berbeda
berdasarkan apa yang mendasari pendidikan
itusendiri. Para tokoh etika melihat bahwa tujuan
pendidikan adalah membentukmasyarakat
berakhlak mulia dan berbudi luhur. Para tokoh
sosial memandang bahwa tujuan pendidikan
adalah membentuk wilayah dan komunitas yang
bersih, berbudaya dan memelihara nilai-nilai
luhur dan tradisi sosial. Demikianseterusnya,
orientasi pendidikan menjadi sangat beragam
berdasarkan keragamansudut pandang para

1
tokoh yang berbicara tentang pendidikan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan pendidikan islam’?

2. Apa tujuan pendidikan islam berbasis


masyarakat’?

3. Apakah upaya upaya mewujutkan


pendidikan islam berbasis masyarakat’?
C. Tujuan

1. Mengetahui tujuan pedidikan islam

2. Mengetahui tujuan pendidikan islam


berbasis masyarakat

3. Mengetahui upaya upaya mewujutkan


pendidikan islam berbasis masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah sesuatu berupa keadaan yang ideal yang terdapat pada
peserta didik yang ingin dicapai oleh pendidikan, misalnya, agar peserta didik
menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa dan keterampilan yang
dibutuhkan guna menopang kesuksesan hidupnya di masyarakat. Dilihat dari
segi ruang lingkupnya, terdapat tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
adalah tujuan yang lebih besar yang ingin dicapai oleh pendidikan secara
umum, misalnya menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Dalam bahasa Inggris, Tujuan yang demikian disebut dengan goal; dan dalam
bahasa Arab biasanya disebut dengan al-Ghayah. Sedangkan tujuan khusus
adalah tujuan yang lebih sempit yang ingin dicapai setiap kali jenjang sesuatu
pendidikan telah dicapai, dalam bahasa Inggris tujuan khusus yang terbatas ini
disebut aim; sedangkan dalam bahasa Arab, tujuan khusus yang terbatas ini
disebut al-ahdap. Tujuan yang ingin dicapai pada pendidikan Taman kanak-
kanak misalnya, adalah agar menjadi anak didik yang secara fisik, pancaindra,
intelektual dan sosial siap untuk memasuki sekolah dasar serta memiliki
keterampilan dasar dalam calistung ( membaca, menulis dan berhitung) serta
kemampuan bersosialisasi.
Demikian pula tujuan yang ingin dicapai pada pendidikan tingkat Sekolah Dasar
adalah agar menjadi anak didik yang memiliki dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan guna memasuki sekolah lanjutan pertama.
B. tujuan pendidikan Islam berbasis masyarakat
di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional atau (sisdiknas) dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
mengembangkan potensi serta Didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang maha esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap
kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab

3
Di dalam rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut terdapat kalimat
bertanggung jawab maksudnya adalah manusia yang memiliki kesadaran yang
penuh mampu memilah dan memilih dalam mengambil keputusan dan
melaksanakan keputusannya itu serta bertanggung jawab atas keputusannya itu.
Dengan kata lain bahwa lulusan pendidikan itu bukanlah manusia yang hanya
memperhatikan kepentingan dirinya sendiri melainkan juga kepentingan orang
lain. Pendidikan berarti memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan tak boleh
melanjutkan keadaan kemarin menurut alam kemarin pendidikan adalah usaha
kebudayaan berasas peradaban yakni memajukan hidup agar mempertinggi
derajat kemanusiaan.
Ki Hajar Dewantara juga mengharapkan agar pendidikan juga mampu membina daya
cipta rasa dan karsa para peserta. Selanjutnya melalui pengembangan daya rasa atau
perasaan akan dihasilkan nilai-nilai estetika keindahan atau seni dalam berbagai
bidang seni suara seni tari seni bahasa sastra seni ukir seni bangunan seni pakaian
seni bela diri dan lain sebagainya dengan demikian akan lahirlah kebudayaan yang
bersifat batiniah. Dengan demikian tampaknya Ki Hajar Dewantara menginginkan
terjadinya keseimbangan antara upaya pelestarian dan pengembangan potensi dan
bakat manusia. Di kalangan para ulama pendidikan Islam terdapat rumusan tujuan
pendidikan Islam sebagai berikut:
Hasan al-banna misalnya mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam tarbiyah
(khuluqiyah) adalah
(a) menjelaskan posisi manusia di antara makhluk lain dan tanggung jawabnya dalam
kehidupan ini;
(b) menjelaskan hubungan manusia dengan masyarakat dan tanggung jawabnya dalam
tatanan hidup bermasyarakat;
(C) menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya dalam mengetahui
hikmah penciptaan dalam rangka memakmurkan alam semesta; dan
(d) menjelaskan hubungan manusia dengan Allah sebagai pencipta alam semesta.
Hasan al-banna dikenal sebagai tokoh Islam ideologis yaitu tokoh yang menginginkan
agar Islam dengan segala ajarannya dalam berbagai bidang kehidupan sosial
kemasyarakatan dan politik tidak hanya menjadi wacana melainkan benar-benar dapat
diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Gagasannya ini timbul
sebagai reaksi atas pemerintahan di Mesir yang pro barat dan kurang memperhatikan
4
kepentingan rakyat khususnya umat Islam. Berbagai peristiwa politik di Mesir seperti
perebutan kekuasaan penggulingan pemerintahan penolakan atas berbagai kebijakan
dan lain sebagaimana yang terjadi di Mesir termasuk terbunuhnya anwarsada tahun
1976 naiknya mursi sebagai presiden Mesir menggantikan Husni Mubarok tidak
dapat dilepaskan dari peranan Ikhwanul muslimin untuk lebih memantapkan
usahanya ini maka Ikhwanul muslimin dengan tokoh utamanya Hasan al-banna
menggunakan pendidikan sebagai kendaraan untuk mewujudkan cita-cita politiknya.
Selanjutnya Muhammad Fadhil Al Jamali merumuskan tujuan pendidikan Islam dengan
empat macam yaitu;
(1). mengenalkan manusia akan perannya di antara sesama makhluk dan tanggung
jawabnya dalam hidup ini
(2). mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam
tata hidup bermasyarakat.
(3). Mengenalkan manusia akan alam dan mengajak mereka untuk mengetahui
hikmah diciptakannya serta memberi kemungkinan kepada mereka untuk
mengambil manfaat darinya; dan
(4). mengenalkan manusia akan penciptaan alam Allah dan menyuruhnya beribadah
kepadanya.
Athiyah al-Abrasyi (1969: 71) menyimpulkan ada lima tujuan umum bagi pendidikan
Islam yaitu:
1). Untuk mengadakan pembentukan Akhlak Yang Mulia, kaum muslimin, dan
dahulu kala sampai sekarang setuju bahwa pendidikan akhlak adalah inti
pendidikan Islam dan bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan
pendidikan yang sebenarnya.
2). Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat pendidikan Islam bukan
hanya menitikberatkan pada keagamaan saja atau pada keduniaan saja tetapi pada
keduanya sekaligus.
3). Persiapan untuk mencapai rezeki dan memelihara segi manfaat atau yang lebih
terkenal sekarang ini dengan nama tujuan-tujuan vokasional dan profesional
4). Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan dan
memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.
5). Menyiarkan pelajar dari segi profesional teknik dan pertukangan supaya dapat
menguasai profesi tertentu dan keterampilan pekerjaan tertentu agar dapat
mencari rezeki dalam hidup di samping memelihara segi kerohanian dan
5
keagamaan.

Pada rumusan tujuan pendidikan yang dikemukakan athiyah al- Abrasyi ini tidak
menyebut istilah sosial dan masyarakat Namun demikian adanya manusia yang
berakhlak mulia bersikap hidup seimbang memiliki keterampilan untuk mencari
rezeki.

Selanjutnya al-bathi (1961:102) mengemukakan 7 macam tujuan umum pendidikan


Islam yaitu:
a). Mencapai keridhaan Allah menjauhi murka dan siksaannya dan melaksanakan
pengabdian yang tulus ikhlas kepadanya tujuan ini dianggap induk dari segala
tujuan-tujuan pendidikan Islam.
b). Mengangkat tetap akhlak dalam masyarakat berdasarkan pada agama yang
diturunkan untuk membimbing masyarakat ke arah yang diridhoi olehnya.
c). Memupuk rasa cinta tanah air pada diri manusia berdasar pada agama yang
diturunkan untuk membimbing masyarakat ke arah yang di ridhai oleh-Nya.
d). Memupuk rasa cinta tanah air pada diri manusia berdasarkan pada agama dan
ajaran-ajaran yang dibawanya begitu juga mengajar manusia kepada nilai-nilai
dan Akhlak Yang Mulia.
e). Mewujudkan ketentraman di dalam jiwa dan Aqidah yang dalam menyerahkan
dan kepatuhan yang ikhlas kepada Allah SWT.
f). Memelihara bahasa dan kesusastraan Arab sebagai bahasa alquran dan sebagai
wadah kebudayaan dan unsur-unsur kebudayaan Islam yang paling menonjol
menyebarkan kesabaran Islam yang sebenarnya dan menunjukkan hakikat agama
atas keberhasilan dan kecermalangan.
g). Meneguhkan perpaduan tanah air dan menyatukan barisan melalui usaha
menghilangkan perselisihan bergabung dan kerjasama dalam rangka prinsip-
prinsip dan kepercayaan Islam yang terkandung dalam Alquran dan Sunnah.
Rumusan tujuan pendidikan yg di kemukakan oleh al-buthi tampak mengandung
keinginan untuk melahirkan manusia yang berakhlak mulia.
An-nahlawy, mengemukakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah:
1). Memperkenalkan kepada generasi muda akan Aqidah Islam dasar-dasarnya asal-
usul ibadah dan cara-cara melaksanakan dengan betul dengan membiasakan
mereka berhati-hati mematuhi aqidah-akidah agama dan menjalankan serta
6
menghormati syiar-syiar agama.
2). Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri sendiri terhadap agama termasuk
prinsip-prinsip dan dasar-dasar Akhlak Yang Mulia.
3). Menanamkan keimanan kepada Allah menciptakan alam dan kepada malaikat,
rasul-rasul, kitab-kitab dan hari akhirat berdasarkan pada paham kesadaran dan
perasaan.
4). Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan dalam adab
dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-hukum agama dengan
kecintaan dan kerelaan.
5). Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Alquran dan membacanya
dengan baik memahaminya dan mengamalkan ajaran-ajarannya.
6). Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam dan pahlawan-
pahlawannya dan mengikuti jejak mereka.
7). Menumbuhkan rasa rela optimis, percayaan diri, tanggung jawab, menghargai
kewajiban, tolong menolong atas kebaikan, dan taqwa, kasih sayang, cinta
kebaikan, sabar, bejuang untuk kebaikan, Memegang teguh pada prinsip
berkorban untuk agama dan tanah air dan bersiap untuk membelanya.
8). Mendidik naluri motivasi dan keinginan generasi muda dan menguatkannya
dengan akidah dan nilai-nilai, dan membiasakan mereka mengarahkan
motivasinya, mengatur emosi dan membimbingnya dengan baik begitu juga
pengajar mereka berpegang dengan adab sopan santun pada hubungan dan
pergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah atau di mana sekalipun.
9). Menanamkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka perasaan keagamaan
semangat keagamaan dan akhlak pada diri mereka dan menyuburkan hati mereka
dengan rasa cinta, zikir, Taqwa, dan takut kepada Allah.
10). Membersihkan hati mereka dari rasa dengki, hasad, iri hati, benci, kekasaran,
kezdaliman, egoisme, tipuan, khianat, nifaq, ragu, perpecahan dan perselisihan.
Rumusan tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Al-nahlawi ini tampak kurang
terkait langsung dengan masalah sosial kemasyarakatan.
Sementara itu Ibn Khaldun mengemukakan tujuan khusus pendidikan Islam sebagai
berikut:
1). Mempersiapkan seorang dari segi keagamaan yaitu mengajarkannya syiar-syiar
agama menurut Alquran dan Sunnah, sebab dengan jalan itu potensi iman itu
diperkuat sebagai halnya dengan potensi-potensi lain yang jika telah mendarah
7
daging maka seakan-akan menjadi fitrah.
2). Menyiapkan seseorang dari segi akhlak.
3). menyiapkan seseorang dari kemasyarakatan atau sosial.
4). Menyiapkan seseorang dari segi vokasional atau pekerjaan.
5). Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran.
Sementara itu Asman Hasan Fahmi berpendapat bahwa tujuan khusus pendidikan
Islam adalah menyiapkan seseorang dari segi kesenian di sini termasuk seni
musik, syair, khat, seni bina dan lain-lain.
Selanjutnya Omar mohammad al-syaibany berpendapat bahwa tujuan pendidikan
adalah perubahan-perubahan yang diinginkan pada tiga bidang asasi sebagai
berikut:
1. Tujuan-tujuan individual yang berkaitan dengan individu-individu pelajar dan
dengan pribadi mereka
2. Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan
dengan tingkah laku masyarakat umumnya.
3. Tujuan-tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidik dan pengajar sebagai
ilmu sebagai seni sebagai profesi dan sebagai suatu aktivitas di antara aktivitas-
aktivitas masyarakat.
Dalam rumusan tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Oemar Mohammad
altomi Al- syaibani ini tampak dengan jelas adanya penekanan pada masalah
sosial.

C. Upaya-upaya Mewujudkan Pendidikan Islam Berbasis Masyarakat


Diketahui bahwa walaupun secara ideal sebagaimana tersebut di atas, tujuan
pendidikan Islam memperhatikan pengembangan masyarakat atau berwawasan
sosial, namun dalam praktiknya belum semua lembaga pendidikan islam
memperhatikannya. Masih terdapat lembaga pendidikan islam yang tujuannya
hanya bersifat keagamaan. Mereka pandai dalam ilmu agama, cakap dalam
beribadah, mahir membaca alquran, saleh dalam kesehariannya, namun kurang
perduli pada masyarakat, bahkan tidak mengetahui cara-caranya agar berguna bagi
masyarakat. Hal ini perlu diatasi dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Memberikan wawasan kemasyarakatan yang berdasarkan al-quran dan hadits
ayat-ayat dan hadits. Ayat-ayat dan hadis-hadis tentang Hablumminannas
(hubungan baik dengan manusia) harus di sanding kan dengan ayat-ayat dan
8
hadis-hadis tentang hablum minallah (hubungan dengan allah swt.)
2. Memberikan wawasan, contoh dan praktik mengamalkan ayat-ayat dan hadits
hadits yang berkaitan dengan kehidupan sosial, seperti tolong-
menolong,berbaik sangka, toleransi, saling menasehati, mengucapkan salam,
memberi hormat, memelihara lingkungan, mengatasi kemiskinan, kebodohan,
dan lain sebagainya.
3. Menunjukkan contoh-contoh tentang kegiatan sosial, yang berdasarkan nilai-
nilai ajaran islam seperti contoh penanggulangan banjir, contoh memelihara
kebersihan, contoh mengatasi kemiskinan, contoh memberantas kebodohan dan
sebagainya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertama tujuan pendidikan islam adalah suatu keadaan ideal yang ingin diwujudkan
melalui kegiatan pendidikan,
Baik formal, non formal maupun informal, seperti terwujudnya manusia yang memiliki
keseimbangan antara keunggulan dalam bidang iman-taqwa dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan bahasa serta memiliki keinginan yang kuat untuk mendarmatikanya bagi
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara atas dasar panggilan tuhan.
Kedua, tujuan pendidikan adalah merupakan pelaksanaan dari visi, dan misi pendidikan yang
dirumuskan. Untuk itu antara visi, misi dan tujuan pendidikan memiliki hubungan substansi
al dan fungsional.
Ketiga, tujuan pendidikan islam yang berdasarkan al-quran dan al sunnah ternyata sangat
memperhatikan kepentingan masyarakat, bahkan pendidikan islam itu sendiri adalah
pendidikannya berwawasan kemasyarakatan atas dasar ajaran islam. Tujuan pendidikan
islam selain menekankan lahirnya individu yang memiliki keimanan dan deket pak wan yang
kokoh, juga memiliki perhatian dan keinginan yang kuat untuk memajukan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. 2012 .buku sosiologi pendidikan. Jakarta:kencana prenada media

Dewantara, Ki Hajar.1962.Nata Abuddin. 2012 .Buku Sosiologi Pendidikan.Yogyakarta:Taman siswa

Al-jamali,muhammad fadli. 1993.Buku Sosiologi Pendidikan.jakarta:Pustaka al-kautsar

Al-jamali, muhammad Fadli. 1993.Buku Sosiologi Pendidikan.jakarta:Pustaka Al-kautsar

Langgulung,Hasan.1986.Buku Sosiologi Pendidikan.jakarta:Pustaka Al-Husna

11

Anda mungkin juga menyukai