Anda di halaman 1dari 12

MASYARAKAT SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Sri Marwiyati,M.Pd.I.

Disusun oleh :

Fitri Hapsari Setyaningrum (23030230015)


Lina Lailatul Badriyah (23030230020)
Muhammad Surya Dwi Putra (23030230021)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidkan. Makalah ini disusun dengan harapan agar
pembaca dapat mengetahui dan memahami ilmu mengenai ilmu pendidikan masyarakat
sebagai lingkungan pendidikan dan peranannya yang kami susun berdasarkan dari berbagai
sumber informasi dan referensi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan Ilmu dan penyumbang pikiran bagi
pembaca khususnya mahasiswa UIN Salatiga. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas yang akan datang

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Ilmu pendidikan dan masyarakat
sebagai lingkungan pendidikan dan peranannya.

Salatiga, 27 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli..........................................................2


B. Dasar, Fungsi, dan Tujuan Ilmu Pendidikan ...............................................................2
C. Peran Lingkungan Masyarakat Dalam Pendidikan Karakter.......................................3

BAB III PENUTUPAN ...........................................................................................................7

Kesimpulan...............................................................................................................................7

Saran.........................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pendikan adalah suatu metode atau konsep yang dilakukan dengan tujuan
untuk melaksanakan pembelajaran dengan baik, agar proses pendidikan bisa
diwujudkan dan implementasikan kepada masyarakat untuk terciptanya manusia
yang lebih baik. Pendidikan adalah proses dari ujung tombak dari keberhasilan
suatu negara.
Kualitas dan mutu pendidikan yang tinggi akan menyelamatkan suatu negara
dari kebodohan, kemiskinan bahkan hingga keluar dari jajahan negara lain yang
hanya membelenggu negara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian masyarakat sebagai lingkungan Pendidikan ?


2. Mengapa masyarakat bisa dijadikan lingkungan Pendidikan ?
3. Bagaimana peranan masyarakat dalam lingkunagan Pendidikan ?

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian masyarakat sebagai lingkungan


pendidikan
2. Mahasiswa dapat mengetahui mengapa masyarakat bisa dijadikan
lingkungan pendidikan
3. Mahasiswa dapat memahami peranan masyarakat dalam lingkungan
pendidikan

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli

Menurut Noeng Muhadjir pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedagogy,


yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah dianatar seorang
pelayan. Sedangkan pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan paedagogos.
Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan dengan educate yang berarti
mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa inggris, pendidikan
diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual (Suwarno,
2006).

Menurut Siti Meichati pendidikan adalah hasil peradaban suatu bangsa ya


dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa yang dikembangkan atas dasar
pandangan hidup bangsa yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya, suatu cita-cita
atau tujuan yang menjadi motif, cara suatu bangsa berpikir dan berkelakuan, yang
dilangsungkan turun temurun dari generasi ke generasi. Menurut John Dewey
memandang pendidikan sebagai sebuah rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman agar
lebih bermakna, sehingga pengalaman tersebut dapat mengarahkan pengalaman yang
akan didapat selanjutnya. (Suwarno, 2006)

Menurut Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan


bagi pertumbuhan anak-anak. Artinya, pendidkan menuntut segala kekuatan kodrat yang
ada pada diri anak-anak, agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Menurut
Imam Barnadib menyatakan pendapatnya Ilmu pendidikan adalah ilmu yang
membicarakan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak.
Pendidikan memiliki corak teoritis dan praktis. Bercorak teoritis artinya bersifat normatif
atau menunjukkan standar nilai tertentu, sedangkan bercorak praktis maksudnya
bagaimana pendidikan harus dilaksanakan dengan baik. Menurut H.Horne Ilmu
pendidikan adalah proses yang terus menerus atau abadi dari penyesuaian yang lebih
tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar
kepada tuhan yang maha esa, seperti telah terikhrarkan dalam alam sekitar inteektual,
emosional, dan kemanusiaan dari manusianya itu sendiri. (Suwarno, 2006)

B. Dasar, Fungsi, dan Tujuan Ilmu Pendidikan


1. Dasar

v
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tercantum bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Suwarno, 2006).

2. Fungsi
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. (Suwarno, 2006)
3. Tujuan
Pendidkan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut (Suwarno, 2006) tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan, menurut jenisnya,
terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :
a. Tujuan Nasional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh
suatu bangsa.
b. Tujuan Institusional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai suatu
lembaga pendidikan.
c. Tujuan Kurikuler adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh
suatu mata tertentu.
d. Tujuan Interksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh
suatu pokok atau sub-pokok bahasan tertentu.
C. Peran Lingkungan Masyarakat Dalam Pendidikan Karakter
Masyarakat memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya
pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan masyarakat
disini adalah orang yang lebih tua yang “ tidak dekat “, “ tidak dikenal “ “ tidak
memiliki ikatan famili “ dengan anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang anak atau
melihat tingkah laku si anak. Orang-orang inilah yang dapat memberikan contoh,
mengajak, atau melarang anak dalam melakukan suatau perbuatan. Contoh-contoh
perilaku yang dapat diterapkan oleh Masyarakat (Silabus, 2023):
1. Membiasakan gotong royong, misalnya: membersihkan halaman rumah masing-
masing, membersihkan saluran air, menanami pekarangan rumah.
2. Membiasakan anak tidak membuang sampah dan meludah di jalan, merusak atau
mencoret-coret fasilitas umum.
3. Menegur anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik. Kendala – kendala
yang dihadapi dimasyarakat:

vi
4. Tidak ada kepedulian
5. Tidak merasa bertanggung jawab
6. Menganggap perbuatan anak adalah hal yang sudah biasa
Lingkungan masyarakat luas jelas memiliki pengaruh besar terhadap
keberhasilan penanaman nilai-nilai estetika dan etika untuk pembentukan karakter.
Dari perspektif Islam, menurut Shihab (1996: 321), situasi kemasyarakatan dengan
sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat
secara keseluruhan. Jika sistem nilai dan pandangan mereka terbatas pada “kini dan di
sini”, maka upaya dan ambisinya terbatas pada kini dan di sini pula.
Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pendidikan memang sangat erat sekali
berkait dengan pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. ini tentu
saja bukan hal yang ,mudah untuk dilakukan. Akan tetapi apabila tidak dimulai dan
dilakukan dari sekarang, kapan rasa memiliki, kepedulian, keterlibatan, dan peran
serta aktif masyarakat dengan tingkatan maksimal dapat diperolah dunia pendidikan.
Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi pendidikan karakteristik dalam
masyarakat, (Silabus, 2023) yaitu :
a. Norma-norma Sosial Budaya
Masyarakat sebagai pusat pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah,
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan
yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis
budayanya. Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa lepas dari
nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat.
Setiap masyarakat, dimanapun berada pasti punya karakteristik sendiri sebagai
norma khas di bidang sosial budaya yang berbeda dengan masyarakat yang lain.
Norma-norma yang terdapat di Masyarakat harus diikuti oleh warganya dan
norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam
bertindak dan bersikap. Dan norma- norma tersebut merupakan aturan-aturan yang
ditularkan oleh generasi tua kepada generasi berikutnya. Penularan-penularan itu
dilakukan dengan sadar dan bertujuan, hal ini merupakan proses dan peran
pendidikan dalam masyarakat.
b. Jenis jenis peran serta masyarakat dalam Pendidikan
Ada bermacam-macam tingkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
pendidikan. Yang biasa diklasifikasikan dalam, dimulai dari tingkat terendah ke
tingkat lebih tinggi, yaitu;

 Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia.


Jenis ini adalah jenis tingkatan yang paling umum, pada tingkatan ini
masyarakat hanya memanfaatkan jasa sekolah untuk pendidikan anak.
 Peran serta secara pasif artinya, menyetujui dan menerima apa yang
diputuskan lembaga pendidikan lain, kemudian menerima keputusan
lembaga tersebut dan mematuhinya.
 Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga.
Pada jenis ini, masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan
pembangunan fisik sarana dan prasaranan pendidikan dengan
menyumbangkan dana, barang atau tenaga.
 Peran serta dalam pelayanan. Masyarakat terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar, misalnya membantu sekolah dalam bidang studi tertentu.

vii
 Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan misalnya,
sekolah meminta masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya
pendidikan, dan lain-lain.
 Peran serta dalam pengambilan keputusan. Masyarakat terlibat dalam
pembahasan masalah pendidikan anak, baik akademis maupun non
akademis. Dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam rencana
pengembangan pendidikan.

c. Masyarakat Sebagai Lingkugan Pendidikan


Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu
daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah
persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama untuk
mencukupi krisis kehidupannya.
Lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga sesudah
keluarga dan sekolah yang memiliki sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang
lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan
sosial serta berjenis-jenis budaya. Selain itu, keterkaitan lingkungan masyarakat
pada pendidikan bisa dilihat dari tiga sisi, yang antara lain adalah sebagai berikut
(Gamal, 2022) :
1) Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan
(jalur sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan
(jalur luar sekolah).
2) Lembaga-lembaga kemasyarakatan dana ataau kelompok sosial di
masyarakat, baik yang langsung maupun yang tak langsung, ikut
mempunyai peran dan fungsi edukatif.
3) Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang
(by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).

Menurut (Gamal, 2022) peran masyarakat sebagai lingkungan


pendidikan terhadap sekolah antara lain :

a) Pengawasan
Masyarakat terlibat juga dalam pengawasan tehadap sekolah (social
control) pengawasan ini terhadap segala aspek gerak gerik sekolah
lewat BP3 selaku lembaga pendidikan.

viii
b) Bantuan-bantuan yang berupa pembiayaan sekolah (gedung, sarana,
prasarana) lewat BP3 atau secara langsung perorangan atau kelompok.
c) Penyediaan tempat untuk mendirikan sekolah atau lapangan sekolah
dan lain-lain keperluan sekolah dan lain-lain keperluan sekolah.
d) Masyarakat sebagai laboratorium atau sumber yang sangat membantu
berbagai bidang kehidupan.

Peran lingkungan masyarakat dalam pendidikan karakter adalah untuk


mengajarkan keterampilan memecahkan masalah, seperti menganalisa masalah,
menetapkan tujuan, serta memikirkan konsekuensi jangka pendek dan jangka
panjang dari sebuah tindakan yang akan diambilnya.

d. Contoh pendidikan Informal dan Nonformal di masyarakat


1) Kursus atau bimbingan belajar
2) Homescholing
3) Pesantren
4) Partai Politik
5) Pengajian
6) Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)
7) LSM
8) Organisasi Relawan
9) Keluarga
10) Masyarakat
11) Lingkar Pergaulan

Pendidikan informal juga memiliki peran penting dalam membentuk


karakter generasi muda. Pendidikan ini terjadi di luar lingkungan sekolah atau
perguruan tinggi, seperti dalam keluarga atau lingkungan sekitar. Pendidikan
dalam lingkungan keluarga (informal) sangat penting karena setiap individu
mendapatkan pendidikan yang pertama berasal dari lingkungan keluarga. Secara
umum semua program pendidikan nonformal berperan strategis dalam
meningkatkan dan memperkuatkan kualitas individu. Meningkatnya kualitas
individu bergantung dengan pemahaman dalam bersikap yang sesuai dengan nilai
demokrasi. (Gamal, 2022)

ix
BAB III
PENUTUP

e. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah ini yaitu
lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga sesudah
keluarga dan sekolah yang memiliki sifat dan fungsi yang cukup berbeda
dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan terdapat banyak
keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis budaya.
Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia yang sangat
diinginkan oleh setiap orang. Karena melalui bidang pendidikan akan tercipta
seseorang manusia dengan pemahaman yang cakap, terampil dan berilmu
sebagai bekal hidup nantinya, serta mampu hidup mandiri di tengah pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini. Di dalam
masyarakat yang lebih kompleks maka pendidikan di dalam keluarga tidak
cukup, oleh karena itu orang tua memberikan pendidikan pada lembaga
pendidikan formal yang disebut sekolah. Pendidikan di sekolah dilaksanakan
secara bertingkat-tingkat mulai dari Pendidikan Anak Usia Dasar (PAUD),
Taman Kanak-kanak (TK), Pendidik Dasar (SD), Pendidikan Menengah
(SMP dan SMA), Pendidikan Tinggi (Universitas S1, S2, S3). Seseorang anak
yang sudah menyelesaikan jenjang-jenjang tersebut sangat perlu akan adanya
keterampilan, setelah mendapatkan keterampilan biasanya ia akan tejun
kedunia pekerjaan di dalam lingkup masyarakat.

f. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah singkat ini, penyususn berharap
agar para pembaca dapat memahami materi terkait sumber-sumber, dinamika,
tantangan dan permasalahan, serta solusi pada pembahasan Masyarakat
Sebagai Lingkungan Pendidikan. Serta tidak kami sadari dalam penyusunan
makalah ini, agar dapat melakukan perbaikan pada penyusunan makalah
selanjutnya. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang dimiliki

x
makalah ini, baik dari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena
itu mohon di berikan sarannya agar kami bisa membuat makalah yang lebih
baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan
menjadi wawasan ilmu pengetahuan dalam memahami setiap bacaaan
paragrafnya.

DAFTAR PUSTAKA

Gamal, T. (2022). Lingkungan Pendidikan : Keluarga, Sekolah dan Masyarakat.


https://serupa.id/lingkungan-pendidikan-keluarga-sekolah-dan-masyarakat.

Hasbullah. (2015). Dasar-dasar ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Nata, Abuddin. (2016). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nasution. (2014). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim. (2017). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sadullah, Uyoh. (2015). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabet.

Silabus. (2023). Peran Masyarakat Dalam Pendidikan Karakter. https://www.silabus.web.id/peran-


masyarakat-dalam-pendidikan-karakter.

Surya, Mohamad. (2020). Psikologi Guru (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Suwarno, W. (2006). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

xi
xii

Anda mungkin juga menyukai