Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas
Matakuliah Dasar-dasar Pendidikan

Oleh:

KELOMPOK 2

MUHAMAD RAIHAN
FIKRI JUMAISA

Dosen Pengampu:
M. ZUHRI, S.I.Q., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-
QUR’AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT
1444 H/ 2022 M
FOREWORD

Praise be to Allah‫ﷻ‬, who has made it easy for me to complete this Basics

of Education paper on time. Without His help, of course, I would not be able to
complete this paper properly. Sholawat and greetings may be bestowed upon the

Messenger of Allah ‫ﷻ‬, our beloved prophet, the Prophet Muhammad ‫ ﷺ‬whom we

look forward to for intercession in the hereafter.


The purpose of writing this paper is to fulfill the task of the Basics of
Education course which is guided by Mr. M. Zuhri, S.I.Q., M.Pd. In addition, this
paper also aims to add insight and knowledge to better understand the nature of
education.
In completing this paper, the author expects constructive criticism and
suggestions from readers so that this paper can be further refined and if there are
many errors in this paper, the author apologizes profusely. Thus, I hope this paper
can be useful.

Padang, 18 September 2022

AUTHOR

i
DAFTAR ISI

FOREWORD .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Hakikat Ilmu Pendidikan ............................................................. 3

B. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu ....................................................................... 4

C. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan Normatif ...... 5

D. Peranan Dan Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggara Pendidikan


............................................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

A. Kesimpulan .................................................................................................... 9

B. Kritikan Dan Saran ......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing untuk kita dengar, terlebih
lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Dan juga pasti kita sepakat bahwa
pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa
pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan, dari bayi hingga
kita akan meninggal kita butuh pendidikan. Tetapi seringkali orang melupakan
makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi
rutinitas, cenderung terlupakan makna dasar dan hakikatnya. Karena itu benarlah
kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan
sepatutnyalah selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan,
Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan
setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik
difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan
merealisasikan hak dan kewajibannya. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara ini apabila dimiliki secara kolektif akan mempersatukan mereka
menjadi suatu bangsa.
Pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap orang atau
peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui Pendidikan
dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata hukum setiap
warga negara adalah sama dan harus memperoleh perlakuan yang sama. Pendidikan
juga dapat menjadi wacana baik bagi negara untuk membangun sumber daya
manusia yang di perlukan dalam pembangunan bagi setiap peserta didik untuk dapat
mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.1

1
Mohammad ali (2007), pendahuluan ilmu dan aplikasi pendidikan. Grasnindo: PT
imperial bhakti utama. Hlm 1

1
B. Batasan Masalah
1) Pengertian Hakikat Ilmu Pendidikan
2) Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu
3) Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan Normatif
4) Peranan Dan Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggara
Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Ilmu Pendidikan


Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan transfer
of culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada upaya untuk
memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk
mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang
disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya
dan pertahanan keamanan. Menurut pandangan Paula Freire pendidikan adalah
proses pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan.
Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri. Dalam
konteks ajaran Islam hakikat pendidikan adalah mengembalikan nilai-nilai ilahiyah
pada manusia (fitrah) dengan bimbingan Alquran dan asSunnah (Hadits) sehingga
menjadi manusia berakhlakul karimah (insan kamil). Dengan demikian hakikat
pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilainilai, motivasi dan tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
Maka hakikat pendidikan dapat dirumuskan sebagi berikut :
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan
antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik;
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan
yang mengalami perubahan yang semakin pesat;
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat;
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup;Pendidikan merupakan kiat dalam
menerapkan prinsip-prinsip ilmu.2
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 (2003: 4) diungkapkan bahwa,
“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

2
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195204141980021-
DUDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf di akses pada 18 september
2022, pukul 12.17 wib.

3
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.3

B. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu


Pendidikan dikatakan sebagai suatu ilmu jika memenuhi persyaratannya
sebagai ilmu itu sendiri (Pidarta, 2009: 6), yaitu:
a) Memiliki objek Objek pendidikan ada dua macam, yaitu objek materi dan objek
formal. Objek materi berkaitan dengan peserta didik dan warga belajarnya. Objek
formal merupakan gejala yang tampak, dirasakan, dihayati, dan diekpresikan dalam
kehidupan manusia.
b) Mempunyai metode penyelidikan Secara umum, pendidikan dikatakan sebagai
suatu ilmu jika pendidikan itu mempunyai metode penyelidikan yang mencakup
ruang lingkup, masalah, tujuan, hipotesis, tempat penelitian, subjek penelitian,
objek penelitian, instrumen pengambilan data tentang variabel yang diteliti, dan
analisis data berserta simpulannya.
c) Sistematis Adanya keterkaitan antara pokok-pokok yang terdapat pada
pendidikan. Pokok-pokok itu berbicara mengenai pendidikan sebagai ilmu secara
global, bahan dan proses dalam pendidikan, faktor-faktor yang menjunjang proses
pendidikan, pendidik, penyelenggaraan pendidikan, dan alat-alat yang digunakan
untuk mengembangkan pendidikan itu sendiri. Pokok-pokok pendidikan dibahas
secara sistematis tanpa mengurangi atau memindahkan urutan.
d) Mempunyai tujuan Pendidikan untuk mengembangkan individu baik jasmani
maupun rohani secara optimal agar mampu meningkatkan hidup dan kehidupan
diri, keluarga, dan masyarakat di sekitarnya.4
Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang membicarakan masalah-masalah
umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak. Ia juga merupakan pemikiran

3
https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/pp_55 07.pdf di akses pada 18 september 2022,
pukul 12.25 wib
4
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021

4
ilmiah yang kritis, metodis dan sistematis tentang pendidikan. Pendidikan sebagai
ilmu bersifat empiris, rokhaniah, normatif, historis, teoritis dan praktis.5

C. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan Normatif


Pendidikan teoretis memfokuskan kajian pada landasan-landasan
konseptual dan teoretik secara universal serta berbagai teori yang terkait dengan
pelaksanaan Pendidikan itu sendiri dengan menyelidiki, menata secara sistematis
akan fungsi dan tugas ilmu Pendidikan serta teori Pendidikan secara khusus.
Pengkajian Pendidikan teoretis meliputi: Filsafat Pendidikan, Pedagogic teoretis,
Teori mengajar,Teori kurikulum, Teori evaluasi Pendidikan, Teori psikologi
Pendidikan, Teori admistrasi Pendidikan, Teori konseling Pendidikan, Teori
sosiologi Pendidikan, Teori antropologi Pendidikan, Teori penelitian Pendidikan.6
Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif Ilmu pendidikan adalah
termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari pengalaman pendidikan,
kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis, dengan
menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan.
Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah
atau pedoman atau ukuran tingkah laku. Sesuatu yang normatif berarti berbicara
tentang baik buruknya perilaku manusia. Ilmu pendidikan merumuskan peraturan-
peraturan terhadap tingkah laku manusia untuk mencapai keteraturan hidup, karena
keteraturan hidup akan menjamin kelangsungan keeratan (kohesi) hubungan antar
manusia (hubungan sosial manusia).
Ciri-ciri pendidikan sebagai ilmu normatif: Ilmu pengetahuan normatif
selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang tidak hanya diperoleh dari
pengalaman dan praktek mendidik dan pendidikan, tapi juga didapat dari sumber
normatif yaitu norma masyarakat, norma filsafat (pandangan hidup seseorang atau
masyarakat) keyakinan beragama atau rasa spirit keagamaan yang dianutnya. Ilmu
pengetahuan normatif erat kaitannya dengan pengetahuan filsafat, sehingga
melahirkan filsafat pendidikan.

5
Wasitohadi. Implikasi ilmu sebagai Pendidikan. Artikel.
6
Mohammad ali (2007), pendahuluan ilmu dan aplikasi pendidikan. Grasnindo: PT
imperial bhakti utama. Hlm 3

5
Guru atau pendidikan harus selalu mengikat diri sesuai kaidah filsafat
pendidikan. Pendidikan normatif meliputi pendidikan agama, etika, budi pekerti
yang tergolong pendidikan pengembangan kepribadian ( sesuai amanat UU No. 20
tahun 2003). Menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup manusia (peserta didik)
karena perilaku atau tindakan peserta didik dalam kehidupan.
Dari keterangan diatas dan ciri-ciri yang telah diterangkan diatas dapat
disimpulkan, bahwa pendidikan dikatakan sebagai ilmu normatif adalah
memberikan aturan-aturan terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Aturan-aturan tersebut mencakup etika, norma agama, dan lain sebagainya
yang jelas mengatur tentang tingkah laku manusia dalam kehidupannya.
Pendidikan sebagai ilmu praktis dan teoritis Ilmu pendidikan adalah
termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari pengalaman pendidikan,
kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis, dengan
menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan.
Ilmu pendidikan bersifat normatif berarti pendidikan juga bersifat praktis
karena pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan dalam kehidupan,
sehingga pendidik bertugas menanamkan sistem-sistem norma tingkah laku
manusia yang dibanggakan, dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat
(kondisi sebaliknya akan menyebabkan anak dijauhi oleh masyarakat).
Secara etis ilmu pendidikan diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan
hidup manusia, sebaliknya tindakan yang ditujukan untuk menistakan atau
melaratkan manusia dikatakan diluar perbuatan pendidikan. Dalam mendidik
teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistemkan di dalam pemikiran masalah
yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. Jadi dari praktik-praktik teoritis
inilah pendidikan disusun secara teoritis. Dan pemikiran-pemikiran teoritis inilah
yang disusun dalam suatu sistem pendidikan yang biasa disebut Ilmu Mendidik
Teoritis.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai ilmu
praktis adalah suatu praktek pendidikan untuk mendapatkan kemudahan dan
kenyamanan dalam mencari pengetahuan. Pendidikan sebagai ilmu teoritis
adalah pendidikan dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah ada untuk

6
mempermudah jalanya pendidikan. Pendidikan sebagai ilmu empiris Ilmu
pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi ilmu
pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi indra
manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi dasar
kebenaran yang bersifat realistas, objektif dan netral.7

D. Peranan Dan Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggara


Pendidikan
Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam membentuk
masyarakat yang mempunyai landasan individual, sosial dan unsur dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan
kelompok kecil berlangsung dalam skala unsur tebatas seperti antara unsur
sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta
dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak
lainnya.
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain
dalam penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan
yang membahas masalah yamg berhubungan dengan pendidikan, sedangkan,
definisi yang terpenting dari suatu pendidikan itu sendiri yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi.
2. Meningkatkan questioning skills dan kemampuan menganalisis sesuatu -
termasuk pendidikannya.
3. Meningkatkan kedewasaan individu.
Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai
kreativitas dan supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan
tidak hanya meng-copy dari negara lain. Pendidikan adalah fenomena yang
fundamental atau asasi dalam hidup manusia dimana ada kehidupan disitu pasti ada
pendidikan.

7
Latifah yunrizal. (2019). Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan
Normatif. Dokumen,pdf.

7
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu
sendiri. Dalam perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan lebih baik,
teratur untuk mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran
teoritis tentang pendidikan. Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori Pendidikan.8

8
Dr. rahmat hidayat, MA. (2019). Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan
Aplikasinya”.Medan: LPPPI

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan
setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik
difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan
merealisasikan hak dan kewajibannya. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara ini apabila dimiliki secara kolektif akan mempersatukan mereka
menjadi suatu bangsa.
Pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap orang atau
peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui Pendidikan
dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata hukum setiap
warga negara adalah sama dan harus memperoleh perlakuan yang sama. Pendidikan
juga dapat menjadi wacana baik bagi negara untuk membangun sumber daya
manusia yang di perlukan dalam pembangunan bagi setiap peserta didik untuk dapat
mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.

B. Kritikan Dan Saran


Demikian makalah yang dapat kami paparkan, semoga dapat bermanfaat.
Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan.
Oleh karena itu pemakalah memohon kritik dan saranyang bersifat membangun
guna perbaikan makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali. Mohammad. 2007. Pendahuluan Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan. Grasnindo:


PT Imperial Bhakti Utama.

Hidayat. Rahmat. 2019. Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan Aplikasinya”.


Medan: LPPPI

Masang. Azis. 2021. Hakikat Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.


Al Urwatul Wutsqa:

Wasitohadi. Implikasi ilmu sebagai Pendidikan. Artikel.

Yunrizal. Latifah. 2019. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis,
Dan Normatif. Dokumen,pdf.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195204141980
021-DUDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf di
akses pada 18 september 2022, pukul 12.17 wib.

https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/pp_55_07.pdf di akses pada 18 september


2022, pukul 12.25 wib

10

Anda mungkin juga menyukai