MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas
Matakuliah Dasar-dasar Pendidikan
Oleh:
KELOMPOK 2
MUHAMAD RAIHAN
FIKRI JUMAISA
Dosen Pengampu:
M. ZUHRI, S.I.Q., M.Pd
Praise be to Allahﷻ, who has made it easy for me to complete this Basics
of Education paper on time. Without His help, of course, I would not be able to
complete this paper properly. Sholawat and greetings may be bestowed upon the
Messenger of Allah ﷻ, our beloved prophet, the Prophet Muhammad ﷺwhom we
AUTHOR
i
DAFTAR ISI
FOREWORD .......................................................................................................... i
C. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan Normatif ...... 5
A. Kesimpulan .................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing untuk kita dengar, terlebih
lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Dan juga pasti kita sepakat bahwa
pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa
pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan, dari bayi hingga
kita akan meninggal kita butuh pendidikan. Tetapi seringkali orang melupakan
makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi
rutinitas, cenderung terlupakan makna dasar dan hakikatnya. Karena itu benarlah
kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan
sepatutnyalah selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan,
Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan
setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik
difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan
merealisasikan hak dan kewajibannya. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara ini apabila dimiliki secara kolektif akan mempersatukan mereka
menjadi suatu bangsa.
Pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap orang atau
peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui Pendidikan
dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata hukum setiap
warga negara adalah sama dan harus memperoleh perlakuan yang sama. Pendidikan
juga dapat menjadi wacana baik bagi negara untuk membangun sumber daya
manusia yang di perlukan dalam pembangunan bagi setiap peserta didik untuk dapat
mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.1
1
Mohammad ali (2007), pendahuluan ilmu dan aplikasi pendidikan. Grasnindo: PT
imperial bhakti utama. Hlm 1
1
B. Batasan Masalah
1) Pengertian Hakikat Ilmu Pendidikan
2) Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu
3) Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan Normatif
4) Peranan Dan Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggara
Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195204141980021-
DUDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf di akses pada 18 september
2022, pukul 12.17 wib.
3
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.3
3
https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/pp_55 07.pdf di akses pada 18 september 2022,
pukul 12.25 wib
4
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021
4
ilmiah yang kritis, metodis dan sistematis tentang pendidikan. Pendidikan sebagai
ilmu bersifat empiris, rokhaniah, normatif, historis, teoritis dan praktis.5
5
Wasitohadi. Implikasi ilmu sebagai Pendidikan. Artikel.
6
Mohammad ali (2007), pendahuluan ilmu dan aplikasi pendidikan. Grasnindo: PT
imperial bhakti utama. Hlm 3
5
Guru atau pendidikan harus selalu mengikat diri sesuai kaidah filsafat
pendidikan. Pendidikan normatif meliputi pendidikan agama, etika, budi pekerti
yang tergolong pendidikan pengembangan kepribadian ( sesuai amanat UU No. 20
tahun 2003). Menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup manusia (peserta didik)
karena perilaku atau tindakan peserta didik dalam kehidupan.
Dari keterangan diatas dan ciri-ciri yang telah diterangkan diatas dapat
disimpulkan, bahwa pendidikan dikatakan sebagai ilmu normatif adalah
memberikan aturan-aturan terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Aturan-aturan tersebut mencakup etika, norma agama, dan lain sebagainya
yang jelas mengatur tentang tingkah laku manusia dalam kehidupannya.
Pendidikan sebagai ilmu praktis dan teoritis Ilmu pendidikan adalah
termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari pengalaman pendidikan,
kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis, dengan
menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan.
Ilmu pendidikan bersifat normatif berarti pendidikan juga bersifat praktis
karena pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan dalam kehidupan,
sehingga pendidik bertugas menanamkan sistem-sistem norma tingkah laku
manusia yang dibanggakan, dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat
(kondisi sebaliknya akan menyebabkan anak dijauhi oleh masyarakat).
Secara etis ilmu pendidikan diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan
hidup manusia, sebaliknya tindakan yang ditujukan untuk menistakan atau
melaratkan manusia dikatakan diluar perbuatan pendidikan. Dalam mendidik
teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistemkan di dalam pemikiran masalah
yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. Jadi dari praktik-praktik teoritis
inilah pendidikan disusun secara teoritis. Dan pemikiran-pemikiran teoritis inilah
yang disusun dalam suatu sistem pendidikan yang biasa disebut Ilmu Mendidik
Teoritis.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai ilmu
praktis adalah suatu praktek pendidikan untuk mendapatkan kemudahan dan
kenyamanan dalam mencari pengetahuan. Pendidikan sebagai ilmu teoritis
adalah pendidikan dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah ada untuk
6
mempermudah jalanya pendidikan. Pendidikan sebagai ilmu empiris Ilmu
pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi ilmu
pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi indra
manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi dasar
kebenaran yang bersifat realistas, objektif dan netral.7
7
Latifah yunrizal. (2019). Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, Dan
Normatif. Dokumen,pdf.
7
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu
sendiri. Dalam perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan lebih baik,
teratur untuk mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran
teoritis tentang pendidikan. Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori Pendidikan.8
8
Dr. rahmat hidayat, MA. (2019). Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan
Aplikasinya”.Medan: LPPPI
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan
setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik
difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan
merealisasikan hak dan kewajibannya. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara ini apabila dimiliki secara kolektif akan mempersatukan mereka
menjadi suatu bangsa.
Pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap orang atau
peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui Pendidikan
dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata hukum setiap
warga negara adalah sama dan harus memperoleh perlakuan yang sama. Pendidikan
juga dapat menjadi wacana baik bagi negara untuk membangun sumber daya
manusia yang di perlukan dalam pembangunan bagi setiap peserta didik untuk dapat
mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
9
DAFTAR PUSTAKA
Yunrizal. Latifah. 2019. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis,
Dan Normatif. Dokumen,pdf.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195204141980
021-DUDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf di
akses pada 18 september 2022, pukul 12.17 wib.
10