SOSIOLOGI PENDIDIKAN
TENTANG HAKIKAT PENDIDIKAN
Disusun oleh :
Nama
: AHMAD MAHRUM
NIM
: 12.IA.I.0086
Fakultas
: Tarbiyah PAI
Semester
: IV (Empat)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sosiologi Pendidikan
tentang Hakikat Pendidikan tanpa ada alangan suatu apa.
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini ialah untuk dapat memenuhi
tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Semester 4 Sekolah Tinggi Agama Islam
Miftahul Huda Al-Azhar, (STAIMA) Citangkolo Kota Banjar. Makalah ini
ditulis dan disusun berdasarkan materi semester 4 yang telah disampaikan oleh
dosen pembimbing
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari berbagai
pihak, maka dari itu kami mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. S. Sukirman PW, MM.Pd. selaku kepala DPA STAIMA wilayah
Gandrungmangu.
2. Bapak Muhammad Toha, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa maupun mahasiswi yang telah menyumbangkan
gagasannya dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami berharap, dengan selesainya penyusunan makalah
ini akan
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................
1
B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................
2
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PENDIDIKAN
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3
B. LANDASAN PENDIDIKAN
....................................................................................................................................
5
C. ASA-ASAS PENDIDIKAN
....................................................................................................................................
6
D. MAKNA PENDIDIKAN MEMPERDAYAKAN SUMBER DAYA
MANUSIA
...................................................................................................................
...................................................................................................................
12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................
13
B. SARAN
........................................................................................................................
........................................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sepakat bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi
kita, terlebih lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Juga pasti kita
sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat
dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua
golongan. Tetapi seringkali orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu
sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas, cenderung terlupakan
makna dasar dan hakikatnya. Karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap
orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalah selalu merenungkan
makna
dan
hakikat
pendidikan,
merefleksikannya
di
tengah-tengah
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka adapun tujuan penyusun
dalam menulis makalah ini. Tujuan dari pembahasan ini diantaranya :
1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengetahui dan memahami tentang
maksud dari hakikat pendidikan.
2. Mahasiswa dan mahasiswi mengetahui
tentang
landasan-landasan
pendidikan.
3. Mahasiswa dan mahasiswi mengetahui tentang asas-asas pendidikan.
4. Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengetahui panca darma taman siswa.
5. Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengetahui tntang makna pendidikan
memberdayakan sumber daya manusia.
6. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sosiologi Pendidikan
Semester 4 STAIMA Banjar, yang dibina oleh bapak Muhammad Toha,
M.Pd.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan
Kata pendidikan,
pendidik,
guru
dan
pengajar, telah
menjadi
oleh pelaksana pendidikan itu juga sangat terbuka mulai keluarga (informal),
masyarakat (non formal) dalam lembaga/sekolah (formal). Subjek dan objek
pendidikan juga sangat terbuka mulai dari diri sendiri, anggota keluarga,
anggota masyarakat, murid, mahasiswa.
Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan
transfer of culture and transfer of religious yang semoga diarahkan pada
upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai
upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilainilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Menurut pandangan Paula Freire
pendidikan adalah proses pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri
sendiri. Dalam konteks ajaran Islam hakikat pendidikan adalah mengembalikan
nilai-nilai ilahiyah pada manusia (fitrah) dengan bimbingan Al-Quran dan AsSunnah (Hadits) sehingga menjadi manusia berakhlakul karimah (Insan Kamil)
Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai,
motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Maka hakikat pendidikan dapat
dirumuskan sebagi berikut:
1. Pendidikan
merupakan
proses
interaksi
manusiawi
yang
ditandai
serta pendikikan, juga berasal dari hasil perenungan melalui pikiran yang
mendalam tentang hal-hal baik yang dipertentangkan dengan hal-hal buruk,
kejujuran dengan kebohongan, dan seterusnya.
Filsafat sebagia suatu kajian yang
mendasasr, tidak
hanya
C. Asas-Asas Pendidikan
Proses,
kegiatan
dan
pelaksanaan
pendidikan
yang
bertujuan
sejahtera. Suasana dan hubungan kehidupan yanng lebih luas, maka kita
berpegang serta menerapkan asas-asas :
Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berbakti kepada orang tua
Menghormati orang yang lebih tua dan orang yang dituakan
Menghargai sesama
Menyayangi orang yang lebih muda
Suasana dan hubungan interaksi edukatif antara pendidikan dengan
peserta didik, terjalin dalam kasih sayang, dalam mekanisme ini, pendidik
berinteraksi dengan peserta didik yang dikategorikan lebih muda yang
secara kelender memang lebih muda, dan atau karena ststus serta posisinya
ditetapkan sebagai pihak yang lebih muda. Dengan demikian, dalam proses
dan kegiatan pendidikan asas kasih sayang menjadi salah satu asas utama.
3. Asas Demokrasi
Demokrasi dapat dartikan sebagai suatu filsafat, atau sistem sosial
yang menekankan kepada partisipasi pengawasan yang proprosional
terhadap kehidupan suatu komunitas oleh para anggotanya yang
berlandaskan kepedulian masing-masing sebagai umat manusia dengan
mengabaikan kualitas, pangkat, status atau posisinya masing-masing.
Dalam suasana demokrasi seperti ini, dua pihak, pendidik dengan
peserta didik setara sebagai umat manusia, namun berbeda dalam fungsi,
peranan, hak dan kewajiban mengisi mekanisme proses kegiatan
pendidikan. Perlakuan demokratis dari pendidik kepada peserta didik,
menjadi acuan, dalam rangka membentuk serta mengembangkan SDM yang
bersikap mental demokrasi. Dlam proses krgiatan pendidikan, penerapan
asas demokrasi ini, tentu saja situsional, dengan pengertian, keseluruhan
proses interaksi edukatif itu demokratis, namun pada situasi-situasi tertentu
yang menghendaki, pendekatan otoriter dapat diterapkan.
4. Asas Keterbukaan dan Transparasi
Keterbukaan sebagai suatu konsep,
berbeda
dengan
konsep
bahkan dalam hal-hal tertentu dapat dikatakan berimpit. Oleh karena itu,
sebelum kita kembangkan dan terapkan keterbukaan dan transparansi
sebagai suatu asas dalam pendidikan.
Keterbukaan sebagai phenomena yang berkenan dengan prilaku
manusia, dapat terkait dengan hati nurani, kebijakan dan suatu keputusan.
Keterbukaan yang melekat pada hati nurani seseorang, atau bahkan pada diri
kita masing-masing, berarti dalam diri kita itu tidak ada rahasia yang
disembunyikan. Apa yang ada dan terjadi dalam diri kita, terbuka untuk
diketahui oleh pihak atau orang lain.
5. Asas Tanggung Jawab
Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan untuk mencapai
keberhasilan tertentu, termasuk pendidikan, hakikatnya adalah suatu
tanggung jawab. Kita melakukan dan mengerjakan suatu tanpa tanggung
jawab dapat mengakibatkan hal-hal tidak kita harapkan, atau tegasnya
menimbulkan masyarakat. Hidup dan kehidupan yang kita yakini sebagai
ibadah, memilliki makna yang mendalam dilandasi oleh tanggung jawab.
Secara luas dan menyeluruh, tanggung jawab itu meliputi tanggung
jawab kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada masyarakat, dan
akhirnya pada Al Khalik Yang Maha Kuasa, jika perbuatan, perilaku, dan
tindakan kita itu dilandasi oleh tanggung jawab kepada segala pihak yang
berhadapan dengan kita, insya Allah, kita akan selalu ada di jalan yang
benar.
6. Asas Kualitas
Suatu pekerjaan, perilaku, perbuatan, dan tindakan yang berkualitas,
tidak dapat dilepaskan dari sifat serta sikap kasih sayang, demokratis,
keterbukaan dan transparasi, serta tanggung jawab. Begitulah pula jika kita
bicara tentang pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian, asas kualitas
dalam proses dan kegiatan pendidikan, dapat dikatakan sebagai muara dari
asas-asas pendidikan sepanjanng hayat, kasih sayanng, demokrasi,
pendidikan
Indonesia,
selain
berdasarkan
fakta,
juga
makna
menanamkan
dan
mengembangkan
nilai-nlai
kemanusiaan pada diri pesertra didik. Melalui proses ini, peserta didik
dibimbing dan dibina dirinya untuk mengenal serta menyadari diri
sendiri, orang lain mulai dari lingkungan keluarga, para tetangga, bangsa,
sampai pada masyarakat dunia, secara bertahap sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Melalui asas kemanusiaan, peserta didik dibimbing menyadari
harga dan martabat diri, serta nilai kemanusiaan yang secara kodrati
melekat pada menusia dengan kehidupannya selaku umat yang sederajat
atau sama dihadapan Tuhan.
D. Makna Pendidikan Memperdayakan Sumber Daya Manusia
Pada awal Bab lll, telah kita bahas bahwa pendidikan diartikan sebagai
proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan
kematangan makna kedewasaan pada konotasi ini, tidak terbatas hanya pada
usia kalender, melainkan lebih berbobot mental-spiritual, sikap, nalar, baik
intelektual maupun emosianal, sosial dan emosional. Dengan demikian, pada
tingkat dan bobot kedewasaan ini, terungkap pula kematangannya dalam
terletak
pada
kuantitatif
ke
pendekatan
kualitatif.
Penerapan
dan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan di BAB II yang telah dipaparkan, maka kami
sebagai penyusun dapat menyimpulkan, diantaranya sebagai berikut:
1. Hakikat pendidikan merupakan suatu proses kegiatan mengubah perilaku
individu ke arah kedewasaan dan kematangan dalam arti yang seluasluasnya, baik melalui pemberdayaan dan rekayasa, maupun pembebasan
dari belenggu kebodohan, kemiskinan, rendah diri.
2. Pendidikan sebagai proses kegiatan, terutama diindonesia, dan landasan
pokoknya melekat pada agama, filsafat, budaya, dan moral.
3. Asas-asas yang diterapkan pada proses serta kegiatan pendidikan, meliputi
pendidikan sepanjang hayat, kasih sayang, demokrasi, keterbukaan dan
transparasi, tanggung jawab serta kualitas
4. Panca darma sebagai asas pendidikan, yang meliputi asas kodrat alam,
kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Panca darma
dapat memperkuat asas pendidikan.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Tentunya masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya konstruktif
sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
www. Google. com