Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

Psikologi perkembangan
DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr.Rosmala Dewi,M.Pd
Utami Nurhafsari Putri,S.Spsi.,M.Psi

Disusun Oleh :

Vony Widya Angela Situmorang

Nim : 1193351056

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

PRODI PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya. Saya dapat menyelesaikan
penulisan Critical Book Report yang merupakan tugas dari mata kuliah Filsafat
Pendidikan.

Saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu


mata kuliah Filsafat Pendidikan

Saya menyadari, Critical Book Report ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi isinya maupun struktur penulisannya. Untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran positif untuk perbaikan Critical Book Report dikemudian hari.

Demikian,semoga Critical Book Report ini dapat memberikan manfaat,umumnya


kepada pembaca dan khususnya bagi saya sendiri. Terima Kasih.

Medan,september 2019
Daftar Isi

HALAMAN

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN.....................................................................................iii

A.LATAR BELAKANG...............................................................................1

B.TUJUAN...............................................................................................2

C.MANFAAT...........................................................................................3

BAB II

PEMBAHASAN

A.ISI BUKU UTAMA..........................................................................................4

B.ISI BUKU PEMBANDING................................................................................5

BAB III

PENUTUP.........................................................................................................6

A.KESIMPULAN.................................................................................................7

B.SARAN..........................................................................................................8
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Evaluasi dapat digambarkan sebagai pemuatan penetapan tentang


nilai,untuk tujuan tertentu,baik berupa
gagasan,pekerjaan,solusi,metode,material,yang melibatkan
penggunaan ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu tertentu
itu akurat,efektif,hemat,atau memuaskan,ketentuan itu baik yang
kwantitatif atau kwalitatif.Dengan demikian maka evaluasi merupakan
kegiatan yang sangat penting dalam pengajaran.Fungsi evaluasi
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan proses
pembelajaran serta sebagai alat untuk menyeleksi dan sebagai alat
untuk motivasi belajar.

2.TUJUAN

Tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengkritik kelebihan dan kelamahan buku utama dan buku


pembanding
2. Untuk mencari metode apa saja yang digunakan dalam evaluasi
hasil belajar
3. Untuk melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi
yang diberikan oleh setiap bab dari kedua buku tersebut.
4. Untuk menganalisis kedua buku tersebut.
3. Manfaat

Manfaat sebagai berikut :

1. Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai Evaluasi Hasil


Belajar
2. Dapat mengetahui kegunaan metode dalam Evaluasi
Pembelajaran
3. Dapat mengambil kesimpulan dari kedua buku yang telah di
review
4. Dapat menyarankan kepada para pembaca buku mana yang baik
untuk digunakan oleh Calon Guru

BAB II
PEMBAHASAN
A.ISI BUKU UTAMA
Bab 1.HAKIKAT PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pada dasarnya pendidikan merupakan kegiatan mendidik manusia menjadi manusia,karenanya inti dari
pendidikan tidak terlepas dari hakikat manusia,sehingga menjadi urusan utama pendidikan adalah
manusia. Berkaitan dengan inti tersebut,wawasan yang dianut oleh pendidik tentang manusia akan
mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Sudah sepatutnya bago setiap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan wajib merenungkan makna
dan tindakan/aksi sebagai refleksi. Dasar ilmiah inila yang menjadi penyebab pendidikan harus dilihat
sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan.
Itulah sebabnya banyak aspek yang didiskusikan ketika membicarakan hakikat pendidikan dan ilmu
pendidikan.Aspek tersebut akhirnya menjadi ruang lingkup yang dibahas pada hakikat pendidikan dan
ilmu pendidikan.
Pada bagian pengkajian hakikat pendidikan akan diarahkan pada pengertian pendidikan dilihat dari sisi
etimologi dan terminology,pendidikan sebagai proses pemberdayaan,penyadaran,dan perubahan
individu.
Kemudian pada hakikat pengkajian ilmu pendidikan sebagai ilmu difokuskan pada persyaratan
pendidikan sebagai sebuah ilmu pendidikan,metode pendidikan,sistematika pendidikan,tujuan ilmu
pendidikan.

BAB 2.LANDASAN PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan,pengajaran,dan latihan yang berlangsung disekolah atau diluar sekolah sepanjang hayat untuk
mempersiapkan peserta didik agar memainkan peranan dalam berbagai lingkup hidup secara tepat pada
masa yang akan datang. Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis selalu bertolak dari sejumlah
landasan. Landasan tersebut juga sangat penting,karena pendidikan merupakan pilar utama
perkembangan manusia dan masyarakat tertentu. Landasan berarti tumpuan, dasar atau alas. Titik tolak
pijakan tersebut bersifat material.
Adapun landasan tersebut adalah
1. Landasan filososfis
Yaitu landasan yang mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan pendidikan. Socret
mengatakan bahwa filsafat adalah cara berpikit yang radikal,menyeluruh dan mendalam atau
suatu cara berpikir yang mengupas sedalam dalamnya.
Bersifat filsafat berarti menangkap secara synopsis peristiwa yang simpang siur dalam
pengalaman manusia.Filsafat mencakup keseluruhan pengetahuan manusia,berusaha melihat
segala yang ada ini sebagai satu kesatuan menyeluruh.
2. Landasan psikologis
Yaitu terjadi interaksi antar manusia,antara anak didik dengan pendidik dan juga antar anak
didik dengan manusia-manusia lainnya.
Kondisi psikologi adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu,yang dinyatakan
dalam berbagai bentuk perilaku dan interaksinta dalam lingkungan.
Bahwa ada dua bidang dalam psikologi yang dapat dijadikan landasan dalam penyelenggaraan
pendidikan yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Keduanya sangat dibutuhkan
terutama dalam pemilihan dan penyusunan isi pendidikan serta proses mendidik atau
mengajar.
3. Landasan sosiologis
Pendidikan yang akan mempersiapkan peserta didik sebagai generasi muda untuk dapat hidup
dalam lingkungan masyrakat. Oleh karenanya pendidikan harus memberikan pengetahuan serta
nilai nilai untuk hidup lanjut dimasyarakat,bekerja.
4. Landasan hokum
Landasan hokum dapat diartikan peraturan baku sebagai bentuk berpijak atau titik tolak dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan.
Bab 3. ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN

Aliran aliran pendidikan adalah pemikiran pemikiran yang membawa pembaruan dalam dunia
pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi yang berkepenjangan.
1. Aliran nativisme
Berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh factor factor yang dibawa
sejak lahir. Menurut nativisme pendidikan tidak dapat mengubah sifat pembawaan.
Factor lingkungan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
2. Aliran naturalisme
Berpandangan bahwa setiap anak yang lahir didunia mempunyai pembawaan yang
baik,namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan.
3. Aliran konvergensi
Berpandangan bahwa anak lahir kedunia telah membawa bakat baik dan
buruk,sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan
4. Aliran behaviorisme
Yaitu aliran yang memandang bahwa belajar yang lebih menekankan pada tingah laku
manusia. Memandang individu sebagai makhluk relaktif yang mencari respon terhadap
lingkungan
5. Aliran progresivisme
Berpandangan bahwa manusia mempunyai kemampuan kemampuan yang wajar dan
dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan,ataupun masalah
yang bersifat mengancam dirinya.
6. Aliran kontruktivisme
Berpandangan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil kontruksi kognitif dalam
diri seseorang,memiliki pengalaman yang diterima panca indra

BAB 4. PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah komponen atau unsur atau elemen yang
saling berhubungan secara sistematis sehingga membentuk suatu keseluruhan atau totalitas dalam
mencapai suatu tujuan tertentu.
System dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kalsifikasi,antara lain
I. System abstrak (abstract system)
II. Fisik system (physical system)
III. Tertentu (deterministic)
IV. Tak tentu (probabilistic system)
V. Tertutup (close system)
VI. Terbuka (open system
Pendidikan sebagai suatu system adalah keseluruhan yang terdiri dari sejumlah komponen atau unsur
dalam proses pendidikan dimana setiap unsur mempunyai fungsi masing masing namun saling
berhubungan dan berpengaruh satu dengan yang lain dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan
Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu suprasystem yang terdiri dari system system dan setiap
system terdiri dari subsistem,suprasistem,pendidikan dasar,pendidikan menengah,pendidikan tinggi
dapat dipandang sebagai system.

BAB 5. ALAT ALAT PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui proses
pendidikan yang dialami seseorang akan terbentuk kepribadian yang menggambarkan sosok pribadinya.
Seseorang (individu manusia) yang sejak kelahirannya dibekali dengan hakikat manusia itu,untuk
pengembangan diri dan kehidupan selanjutnya.
Oleh karenanya,pendidikan yang diberikan kepada seorang individu bersifat menolong dan membantu
agar dimensi dimensi kemanusiaan itu tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang dewasa.
Perubahan paradigma dari keterpusatan pada guru ke keterpusatan pada peserta didik yang memiliki
implikasi penting dalam teori dan strategi pendidikan dan belajar. Belajar tidak dibatasi oleh
ruang,tempat dan waktu.
Belajar sepanjang hayat ( lifelong learning ) sebagai suatu kebiasaan belajar terus menerus sepanjang
hayat yang berorientasi kepada permintaan dan pemenuhan tuntutan warga belajar,jadi bersifat intristik
Pendidikan sepanjang hayat (life-long education) merupakan suatu proses pendidikan yang
menggunakan seperangkat ukuran yang bersifat organisasional,administrative,metodologis,dan
procedural. Batasan ini menekankan pentingnya perangkat factor ekteristik yang mengacu pada
penyediaan dan perlengkapan tututan dan alata sarana dan prasarana pembelajaran.

BAB 6. TRI SENTRA PEMBELAJARAN

Lembaga pendidikan adalah suatu tempat institusi pendidikan yang menawarkan kegiatan dalam proses
pendidikan baik formal maupun non formal. Secara spesifik proses pendidikan tidak hanya dilakukan
disekolah melainkan juga dalam keluarga.
Pentingnya penyelenggara pendidikan baik dalam keluarga,sekolah maupun masyarakat. Inilah yang
dimaksud dengan tri sentra pendidikan. Namun sangat disayangkan program dari masing masing sentra
tersebut masih banyak berjalan sendiri sendiri. Sementara keberhasilan pendidikan akan sulit dicapai
tanpa adanya kerjasama dari masing masing sentra. Tercapainya tujuan yang dimaksud, sudah
selayaknya program kemitraan dari tri sentra pendidikan ini perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan.
BAB 7. PENDIDIKAN PROFESIONAL

Dunia pendidiksn tidak terlepas dari yang namanya pendidik atau guru. Guru sangat berperab penting
da;am memajukan pendidikan diindonesia. Dimana guru sebagai perantara ilmu dengan yang akan
menerima ilmu tersebut. Dalam menstransfer ilmu tersebut dubutuhkan beberapa teknik atau metode
serta sumber bahan mengajar dan media. Semua guru memperoleh tersebut melalui pendidikan yang
panjang dan bertahap.
Secara umum ada tiga tugas guru sebagai profesi yaitu: mendidik,mengajar,dan melatih.
Adapun ciri ciri pendidik yang efektif menurut susyanto dan jihat (12013:6-7) yaitu:
I. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar dikelas,yaitu :
a. Memiliki keterampilan antarpersonal
b. Memiliki hubungan baik dengan siswa
c. Mampu menerima,mengakui,dan memerhatikan siswa.
d. Menunjukan sifat antusiasme
e. Mampu menciptakan atmosfer untuk tumbuh kerja sama dan koefisien
f. Mampu melibatkan siswa dalan mengoragnisasikan
g. Mampu mendengarkan siswa dan menghargai
II. Kekmampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran,yaitu :
a. Memiliki kekmampuan untuk menghadapi dan menangani siswa yang tidak memiliki
perhatian
b. Mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan berpikir yang
berbeda untuk semua siswa
III. Memiliki kekmampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan pengeuatan
(reinforcement)
IV. Memiliki kemampuan yang terkait peningkatan diri.

BUKU PEMBANDING

TEACHERS AND EDUCATIONAL QUALITY: MONITORING GLOBAL NEEDS FOR 2015

BAB 1. Pasokan dan permintaan guru: Laporan status global

Kekhawatiran tentang kekurangan jumlah guru saat ini atau yang akan segera terjadi telah muncul
selama beberapa dekade di negara-negara yang lebih maju maupun yang kurang berkembang. Tetapi
sifat dari kekurangan ini dapat berbeda dalam beberapa hal penting.
Beberapa negara memiliki sistem pendidikan yang mapan yang menyediakan cakupan universal populasi
sekolah dasar yang hampir universal dan semakin meningkat di tingkat sekolah menengah. Tenaga
pengajar mereka memenuhi atau melampaui kualifikasi minimum dan melakukan dengan cukup baik
dalam hal efisiensi, kualitas, dan kesetaraan. Penurunan yang terus-menerus dalam ukuran populasi usia
sekolah berarti bahwa investasi dalam pendidikan telah tumbuh. Akibatnya, tantangannya tidak selalu
terletak pada menanggapi meningkatnya permintaan akan pendidikan. Masalah dalam pasokan guru
lebih sering tentang kekurangan guru spesialis, baik dalam hal materi pelajaran atau kemampuan untuk
bekerja dengan siswa berkebutuhan khusus. Ada juga kekhawatiran tentang kemampuan untuk menarik
guru ke sekolah-sekolah tertentu, khususnya yang melayani murid dan masyarakat yang paling tidak
beruntung.
Ada negara-negara lain di mana populasi anak sekolah terus tumbuh dengan mantap dan pendidikan
dasar atau dasar universal belum tercapai. Selain itu, tenaga pengajar memiliki tingkat kualifikasi yang
rendah. Di sini, kekurangan mencerminkan
pasokan atau penyebaran guru yang tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan. Untuk tingkat yang
jauh lebih besar daripada di negara-negara yang lebih maju, ketersediaan sumber daya sangat penting,
terutama setelah keadaan darurat, epidemi atau konflik. Dana publik dapat digunakan untuk membayar
gaji guru, sementara masyarakat diminta untuk berkontribusi dan mengatur sisanya, tanpa bantuan.
Selain itu, perubahan kebijakan, baik positif maupun negatif, dapat terjadi hampir dalam semalam.
Beberapa negara menghapuskan biaya sekolah dasar, misalnya, yang telah menyebabkan masuknya
jutaan murid baru dengan, dan seringkali tanpa, sumber daya yang diperlukan di tempat.
Laporan ini memfokuskan perhatian yang lebih besar pada kelompok negara kedua, sambil mengakui
masalah-masalah umum di kedua kelompok yang dapat menghambat pengajaran yang efektif. Jumlah
guru yang dibutuhkan di negara mana pun tidak berbeda dalam proporsi sederhana dengan jumlah
murid. Ini juga tergantung pada efisiensi sistem, dan bagaimana para guru ditempatkan untuk memenuhi
kualitas pendidikan dan tujuan pemerataan. Sangat penting untuk mengakui bahwa “tidak ada Negara
yang boleh puas dengan kuantitas semata, tetapi harus berupaya juga untuk meningkatkan kualitas”,
sebagaimana dikemukakan oleh Rekomendasi UNESCO / ILO tentang Status Guru (1966) dan
didengungkan dalam Pendidikan untuk Semua Dakar Kerangka Aksi. Kapasitas saja tidak akan
memastikan pengajaran dan pembelajaran yang efektif diperlukan untuk pendidikan dasar universal.

BAB 2.Teacher training, qualifications and education quality

Bab ini berupaya menilai status terkini dari 'kualitas' guru di seluruh dunia. Sementara jumlah guru yang
cukup memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan internasional tentang pendidikan, itu adalah
efektivitas guru di kelas yang akan memberikan Pendidikan untuk Semua janji. Pendidikan yang
berkualitas menghasilkan hasil belajar yang baik - dan pelatihan awal serta persiapan guru berkontribusi
untuk tujuan ini. Penting juga untuk menilai distribusi kualitas dari perspektif kesetaraan untuk
memastikan bahwa guru yang terlatih ditemukan di berbagai sekolah dan daerah.
Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, beberapa negara akan menghadapi tantangan serius dalam
memperluas tenaga kependidikan untuk memenuhi tujuan pendidikan dasar universal (PDU). Bab ini
membahas apakah negara-negara tersebut juga menghadapi kesenjangan dalam hal pengetahuan dan
keterampilan guru. Juga ditinjau data dari negara-negara yang lebih beragam di mana peningkatan
jumlah tenaga pengajar dapat menjadi prioritas untuk meningkatkan hasil pendidikan.
Kualitas guru mencakup berbagai keterampilan, kompetensi, dan motivasi. Seperti akal sehat
menyarankan, pelatihan khusus diperlukan untuk mengharapkan layanan berkualitas dari seorang guru
atau profesional terampil lainnya. Data tentang tingkat pelatihan adalah salah satu dari beberapa
indikator yang dikumpulkan secara sistematis tentang guru. Ini menyoroti perlunya ukuran kualitas guru
yang lebih baik yang dapat digunakan untuk membandingkan negara.
Bab ini didasarkan pada serangkaian sumber data, termasuk basis data UIS, Survei Khusus UIS tentang
Guru, dan beberapa survei tentang guru di berbagai tingkatan kelas di berbagai negara. Meskipun
terdapat kesenjangan dalam data, indikator-indikator tersebut mengungkapkan trade-off yang terlibat
dalam upaya nasional untuk mencapai tujuan pendidikan. Singkatnya, banyak negara menghadapi pilihan
untuk memperluas kesempatan pendidikan dan meningkatkan kualitas penyediaan pendidikan.
Bagian 1 menguraikan langkah-langkah kualitas guru internasional yang saat ini tersedia terkait dengan
pelatihan, yang juga terkait dengan tolok ukur pencapaian pendidikan guru yang sebanding secara
internasional. Ini memeriksa bagaimana wilayah dan negara membandingkan, dengan fokus secara
khusus pada mereka yang menghadapi tantangan terbesar.
Bagian kedua melihat melampaui standar kualifikasi minimum untuk memeriksa kualifikasi pendidikan
yang sebenarnya dimiliki oleh para guru. Ini membuka diskusi di Bagian 3 mengenai langkah langsung
pengetahuan guru tentang mata pelajaran tertentu (yaitu sains dan matematika) dan keterampilan
akademik.
Bagian 4 kemudian memeriksa langkah-langkah pelatihan latihan jabatan atau pengembangan
profesional berkelanjutan guru berdasarkan hasil studi penilaian regional dan internasional. Setelah
menyoroti batas-batas data internasional yang ada tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan
guru, bab ini menyarankan cara untuk memenuhi permintaan akan informasi yang relevan dengan
kebijakan melalui penggunaan yang lebih luas dari data perundang-undangan yang ada dan instrumen
penilaian dan instrumen berbasis survei yang baru dikembangkan.
Guru

BAB 3. Menyeimbangkan kuantitas dan kualitas guru untuk meningkatkan hasil belajar
.

Manajemen sistem pendidikan apa pun melibatkan tindakan penyeimbangan yang kompleks dengan
beragam prioritas, peluang, dan kendala. Sebagaimana dicatat dalam Bab 1, negara-negara
meningkatkan peluang mereka untuk berhasil dengan mencapai ambang tertentu dalam cakupan,
kualitas dan efisiensi pendidikan. Di atas segalanya, stabilitas sosial dan politik, dikombinasikan dengan
sumber daya yang memadai dan komitmen terhadap kesetaraan untuk semua anak, berfungsi sebagai
fondasi untuk mencapai tujuan akhir dari hasil pembelajaran yang baik.
Namun banyak negara kekurangan elemen-elemen paling mendasar ini dan harus menghadapi banyak
kerugian. Selain itu, mereka sering menghadapi tantangan terbesar dalam memenuhi tujuan pendidikan
dasar universal. Mereka tidak memiliki cukup guru untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat,
dan mereka yang ada, bekerja di bawah tekanan yang besar dalam sistem sekolah yang terlalu terbebani.
Ini tidak menyarankan jalan yang mudah di depan bahkan untuk negara-negara dengan kebutuhan guru
sekolah dasar yang lebih moderat. Ada ruang lingkup yang lebih besar untuk mengurangi jumlah guru
baru melalui peningkatan efisiensi sistem pendidikan dan pertukaran kebijakan lainnya. Namun, negara-
negara ini memang perlu fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dengan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan tenaga pengajar. Kemajuan yang signifikan masih diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pengajaran, yang akan memacu permintaan yang lebih besar untuk pendidikan.
Setelah mengidentifikasi kesenjangan saat ini dan masa depan dalam jumlah guru (Bab 1) dan kualitas
(Bab 2), bab terakhir ini memeriksa beberapa bidang penting untuk pertukaran kebijakan potensial untuk
menjembatani keduanya, dengan tujuan mencapai pendidikan dasar universal pada tahun 2015. Ini
berfokus pada tiga masalah utama: rekrutmen guru, penempatan dan kondisi layanan. Ini memeriksa
apakah ada potensi, di tingkat negara, untuk opsi kebijakan untuk meningkatkan penggunaan pasokan
guru yang ada tanpa memperluas stok guru.
Bagian 1 berfokus pada perekrutan guru baru dan kualifikasi mereka untuk lebih memahami bagaimana
negara dapat meningkatkan pasokan guru kelas tanpa mengorbankan tingkat minimum kualitas
pendidikan. Secara khusus, ia memeriksa pengorbanan yang terkait dengan menurunkan atau
meningkatkan standar kualifikasi guru.
Bagian 2 meneliti opsi kebijakan yang terkait dengan penempatan guru dan kondisi tenaga kerja. Ini
meneliti serangkaian variabel kebijakan spesifik - yaitu jam pelajaran, ukuran kelas dan struktur gaji -
yang dapat disesuaikan untuk mengakomodasi masuknya murid sekolah dasar baru, meskipun dengan
potensi biaya kualitas pendidikan.
Bagian 3 secara singkat merangkum temuan-temuan utama untuk mencapai PDU pada tahun 2015 dan
kebutuhan untuk secara global memantau kebijakan yang membantu menjembatani kuantitas dan
kualitas guru serta kaitannya dengan kinerja siswa.

IDENTITAS BUKU PEMBANDING


JUDUL BUKU : TEACHERS AND EDUCATIONAL QUALITY
PENGARANG : UNESCO Institute for Statistics
PENERBIT : UNESCO
KOTA TERBIT : CANADA

IDENTITAS BUKU UTAMA


JUDUL BUKU : ILMU PENDIDIKAN
PENGARANG : Prof.Dr.Yusnadi,MS.
Dr.Aman Simaremare,S.Psi.,MS.
PENERBIT : HALAMANMOEKA
KOTA TERBIT : MEDAN
KEUNGGULAN DAN KELEBIHAN BUKU IILMU PENDIDIKAN

KELEBIHAN BUKU UTAMA ILMU PENDIDIKAN :


1. SANGAT MEMBERI WAWASAN ATAU PENGETAHUAN BARU
BAGI PEMBACA
2. BAHASA DALAM BUKU MUDAH DIMENGERTI DAN
PENJELASAAN SANGAT MENARIK
3. BUKU INI DIREKOMENDASIKAN KEPADA MAHASISWA/I
ATAU SEORANG GURU DAN DOSEN

KELEBIHAN BUKU PEMBANDING :


1. BAHASA YANG SANGAT BAIK DAN MENARIK SEHINGGA
TIDAK MEMBINGUNGKAN PARA PEMBACA
2. PEMBAHASAN YANG MENARIK DAN MUDAH DIPAHAMI
OLEH PEMBACA

KEKURANGAN BUKU UTAMA ILMU PENDIDIKAN :


1. HALAMAN YANG DIGUNAKAN TERLALU BANYAK,DAN
WARNA COVER BUKU KURANG MENARIK PEMBACA

KEKURANGAN BUKU PEMBANDING :

1.CARA PENYAMPAIAN ILUSTRASI NYA KURANG MENARIK


PEMBACA
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Buku ini dapat menambah wawasan kepada yang
membaca,dan pedoman pembelajaran,buku ini juga
menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami.
Dan dalam buku ini sangat dijelaskan tentang peran psikologi
dalam kehidupan sehari hari

B. SARAN
Buku ini dapat diperbaiki ulang untuk membuat pembaca
lebih tertarik lagi.

Anda mungkin juga menyukai