Anda di halaman 1dari 8

HASIL DISKUSI KELOMPOK 5

MEMAHAMI / PEMAHAMAN TINGKAH LAKU BERDASARKAN

TEORI CARL ROGERS

GraceLita Saragih ( 1193351055 )

Vony Situmorang ( 1193351056 )

Nora Evriyanti Friska Padang ( 1193151044 )

Kelas : BK REG E 2019

1. Kezia Angeline Siregar (penanya)

Pertanyaan : Bagaimana pengaplikasian teori carl roger dalam bk

Vony Situmorang (penjawab)

Jawaban : Aplikasi dalam bimbingan konseling menurut teori Rogers yakni dikenal dengan nama
Clien Centered Teraphy (CCT), dengan berbagai ketentuan berikut :

Tujuan Konseling : Memberi kesempatan dan kebebasan kepada individu untuk


mengekspresikan perasaan-perasaannya, berkembang dan terealisasi potensinya, Membantu
individu untuk sanggup berdiri-sendiri dalam mengadakan integrasi dengan lingkungannya dan
bukan pada penyembuhan tingkah laku itu sendiri, Membantu individu mengadakan perubahan.

Peran Konselor : Konselor tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkemabngan
konseling tetapi itu dilakukan oleh klien sendiri. Konselor merefleksikan perasaanperasaan klien
sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. Konselor menerima individu dengan
sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimanapun. Konselor memberi kebebasan
kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
Sehubungan dengan hal itu, menurut Roger, seorang konselor harus memiliki beberapa syarat,
yaitu: Memiliki sensitivitas dalam hubungan insani Memiliki sifat yang objektif. Menghormati
kemuliaan orang lain. Memahami diri sendiri. Bebas dari prasangka dalam dirinya. Sanggup
masuk dalam dunia klien (empati) secara simpatik

Teknik Konseling: Acceptance (penerimaan). Respect (rasa hormat). Understanding (mengerti,


memahami). Reassurance (menentramkan hati, meyakinkan). Encouragement (dorongan.
Limited questioning (pertanyaan terbatas). Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan)

Deskripsi Proses Konseling Letak kekuatan Teori Rogers adalah pada helping relationship yang
personal. Kondisi hubungan yang dapat membantu perubahan kepribadian klien, antara lain:
adanya hubungan psikologis antara konselor dan klien. adanya pernyataan incongruence oleh
klien. adanya pernyataan congruence oleh konselor. adanya unconditional positive regard dan
pemahaman yang empatik dari konselor terhadap klien. adanya persepsi klien terhadap counselor
positive regard dan pemahaman empatik Mengenai proses konseling menurut teorinya Rogers
berpendapat tentang adanya tiga fase, yaitu: Pengalaman akan meredakan ketegangan (tension).
Adanya pemahaman diri (self understanding). Perencanaan kegiatan selanjutnya Kemudian fase
ini dikembangkan menjadi 12 langkah: Individu datang sendiri kepada konselor untuk minta
bantuan. Penentuan situasi yang cocok untuk memberikan bantuan, oleh konselor. Konselor
menerima, mengenal, dan memperjelas perasaan negatif klien. Konselor memberikan kebebasan
klien untuk mengemukakan masalahnya. Apabila perasaan negatif itu telah dinyatakan
seluruhnya, secara berangsurangsur timbul perasaan positif. Konselor menerima, mengenal, dan
memperjelas perasaan positif klien. Pada diri klien timbul pemahaman diri (self). Pemahaman
yang jelas pada diri klien kemungkinan menentukan kepuasan dan berbuat. Timbul inisiatif pada
diri klien untuk melakukan perbuatan yang positif. Adanya perkembangan lebih lanjut pada diri
klien tentang self. Timbul perkembangan tindakan positif dan integrative pada diri klien. Klien
secara berangsur-angsur merasa tidak membutuhkan bantuan lagi.

2. Nurul Hidayah Hasibuan (penanya)

Pertanyaan : Dalam memahami suatu teori pastinya kita perlu mengetahui konsep dasar terlebih
dahulu dari suatu teori tersebut. pertanyaan nya coba jelaskan konsep Dasar dari teori Carl
Rogers?
Nora Evriyanti Friska Padang (penjawab)

Jawaban : Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga dapat dikatakan self
merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. Carl Rogers mendeskripsikan the self atau
self-structure. sebagai sebuah konstruk yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat
dirinya sendiri. Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada struktur kepribadian, Sejak awal
Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak
menekankan aspek struktural kepribadian. Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers
adalah self, sehingga dapat dikatakan self merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. Self
atau konsep self adalah konsep menyeluruh yang ajeg dan terorganisir tersusun dari persepsi ciri-
ciri tentang “I” atau “me” (aku sebagai subyek atau aku sebagai obyek) dan persepsi hubungan
“I” atau “me” dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan, berikut nilai-nilai yang terlibat
dalam persepsi itu. Carl Rogers mendeskripsikan the self  atau self-structure sebagai sebuah
konstruk yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat dirinya sendiri.

Fahri Hasibuan (Tambahan Jawaban)

Jawaban : Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang
berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sebagaimana dialami, dalam medan
sebagaimana medan itu dipersepsikan. Rogers merumuskan dasar teori dinamika kepribadian ini
pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan daya yang mendorong potensi individu
serta pengembangan diri, yang mana sifatnya adalah bawaan dan menjadi ciri dari seluruh
manusia. Aktualisasi diri disini lah yang mendorong manusia hingga ke tahap pengembangan
yang optimal serta menghasilkan ciri unik manusia misalnya saja seperti inovasi, kreatifitas, dan
lainnya.

Caroline Purba ( tambahan jawaban)

Jawaban : Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap
saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu
mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki
jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien
menemukan jawaban yang benar. Asumsi-Asumsi diri dan Aktualisasi Diri, Asumsi-asumsi
dasar dari teori humanistic meliputi dua asumsi besar yaitu kecenderungan formatif dan
kecenderungan mengaktualisasi diri.

a.Kecenderungan formatif merupakan kecenderungan thd semua hal, baik organis maupun
anorganis untuk berkembang dari suatu bentuk yang sederhana menuju yang lebih kompleks.

b.Kecenderungan mengaktualisasi merupakan kecenderungan setiap makhluk hidup untuk


bergerak menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya (J Feist dan Gregory J.
Feist, (2008;273). Tiap individual mempunyai kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan
masalahnya. Kecenderungan ini satu-satunya motif yang dimiliki manusia. Kebutuhan untuk
memuaskan rasa lapar, mengekspresikan emosi-emosi mendalam yang dirasakan, dan menerima
diri seseorang. Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian berubah dan berkembang,
dan ada tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya: Organisme, Medan
fenomena, dan self. (dalam artikel dari wartawarga. gunadarma yang berjudul teori humanistic
Carl Rogers)

Azura Sitepu (tambah jawaban)

Jawaban : Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori nondirektiv atau berpusat
pada pribadi. Client Centered sebagai model pendekatan dalam konseling merupakan hasil
pemikiran Carl Rogers. Rogers adalah seorang empirisme yang mendasarkan teoriteorinya pada
data mentah, ia percaya pentingnya pengamatan subyektif, ia percaya bahwa pemikiran yang
teliti dan validasi penelitian diperlukan untuk menolak kecurangan diri (self-deception). Yang
mana Rogerian tidak hanya berisi pertanyaan-pertanyaan teori tentang kepribadian dan
psikoterapi, tetapi juga suatu pendekatan, suatu orientasi atau pandangan tentang kehidupan.
Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu
yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari
adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori
kepribadian, dan hakekat kecemasan. Menurut Roger (dalam Juntika, 2006:21) “konsep inti
konseling berpusat pada klien adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau
pertumbuhan perwujudan diri”. Menurut Komalasari “pendekatan client centered bertujuan
membantu konseli menemukan konsep dirinya yang lebih positif lewat komunikasi konseling,
konselor mendudukkan konseli sebagai orang yang berharga, orang yang penting, dan orang
yang memiliki potensi positif”

3. Nurul Inaya (penanya)

Pertanyaan : Kan konseling Carl Rogers ini berpusat pada pribadi, berpusat pada konseli. Jadi
coba kalian jelaskan secara singkat apa aja komponen yang ada di dalam kepribadian diri
seseorang!

Voni Situmorang ( penjawab)

Jawaban : organisasi : individu yang memiliki karakteristik:

1. Nakhluk hidup
2. Realitas subyektif
3. Holistic

Medan fenomena : semua hal yang dialami individu yang menjadi kerangka acuan internal dalam
memandang kehidupan :

1. Pengalaman internal dan eksternal


2. Medan fenomena hanya dapat diketahui oleh diri sendiri
3. Persepsi individu bersifat subyektif

Self : interaksi antara organisme dengan medan fenomena yang kemudian membentuk saya

1. Kesadaran tentang self membantu membedakan dirinya dengan orang lain


2. Real self : keadaan individu saat ini
3. Ideal self : keadaan diri individu yang diinginkan
4. Dalila Fauza Nasution (penanya)

Pertanyaan : Bagaimana Rogers berpendapat tentang tingkah laku manusia?

GraceLita Saragih (penjawab)

Jawaban : Rogers mengasumsikan bahwa dasarnya ada peluang semua tingkah laku manusia
diarahkan dan bertujuan meningkatkan kompetensinya, yang berarti mengaktualisasikan
dirinya.penglaman tingkahlaku yang meningkatkan dan mengembangkan self dinilai positif
sebaliknya yang menghalangi self dinamakan negatif. Rogers percaya tidak ada seorangpun
mencapai aktualisasi dii sepenuhnya sehingga tidak membutuhkan motivasi lagi. Menurutnya
akan selalu ada bakat yang harus dikembangkan,ketrampilan yang harus dikuasai, atau dorongan
biologi yang dapat dipuaskan secara lebih efisien

Nora Evriyanti Friska Padang (tambahan jawaban )

Jawaban : Asumsi Tingkah Laku Sehat dan Bermasalah Menurut Feist & Feist (2008: 398)
mengatakan bahwa perilaku yang tidak tepat atau pribadi yang bermasalah meliputi: . Perilaku
terlalu bersemangat yang tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi, tetapi mungkin cocok jika
dilihat berdasarkan sejarah masa lalunya, Perilaku yang terlalu kaku, digunakan untuk
menghindari stimuli yang tidak diinginkan terkait dengan hukuman, Perilaku yang memblokir
realitas, yaitu mengabaikan begitu saja stimuli yang tidak diinginkan dan pengetahuan akan
kelemahan diri yang memanifestasikan dalam respon-respon menipu diri. Asumsi Perilaku
Bermasalah menurut Rogers adalah ketika tidak adanya hubungan yang kongruen antara real self
dan ideal self-nya serta self as thought to be seen by others.
Penambahan materi :

1. Nahya

Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah
tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana dialami, dalam medan sebagimana
medan itu dipersepsikan .

Untuk bergerak kea rah mendapatkan tujuannya mausia harus mampu untuk membedakan
antara perilaku yang progresif yaitu perilaku yang mengarahkan pada aktualisasi diri dan
perilaku yang regresif yaitu perilaku yang menghalangi pada tercapainya aktualisasi diri.
Manusia harus memilih dan mampu membedakan mana yang regresif dan mana yang progresif.
Dan memang dorongan utama manusia adalah untuk progresif dan menuju aktualisasi diri.

2. Fahri Hasibuan

Manusia yang Berfungsi Sepenuhnya (The Fully Functioning Person). Beberapa karakteristik
dari orang yang berfungsi sepenuhnya adalah:

1. Meningkatnya keterbukaan terhadap pengalaman, Ini adalah sebuah proses meningkatnya


keterbukaan seseorang terhadap pengalaman, tidak menutup diri dan tidak memiliki subception
(sebuah mekanisme diri yang mencegahnya dari pengalaman apa pun yang mengancam dirinya).
Hal ini berarti lawan dari pembelaan diri yang muncul sebagai respon seseorang terhadap
pengalaman yang dianggap atau diduga mengancam, tidak harmonis dengan gambaran seseorang
tentang dirinya, atau tentang kaitannya dengan dunianya.

2. Kecenderungan terhadap hidup yang eksistensial, Seseorang yang memiliki kecenderungan


terhadap hidup yang eksistensial akan menerima setiap momen yang ia alami sepenuhnya, bukan
membelokkan, menginterpretasikan atau memutarbalikkan momen tersebut agar sesuai dengan
gambaran dirinya. Bisa dikatakan, bahwa diri dan kepribadian itu muncul sebagai hasil belajar
dari pengalaman yang sebenarnya. Orang yang tidak mudah berprasangka ataupun memanipulasi
pengalaman melainkan menyesuaikan diri karena kepribadiannya terus-menerus terbuka kepada
pengalaman baru.
3. Meningkatnya kepercayaan pada organism, Yang dimaksud dengan meningkatnya
kepercayaan pada organisme adalah bahwa pada tahap ini seseorang akan mempercayai
penilaian mereka sendiri, mempercayai keputusan yang mereka ambil dan tindakan yang mereka
pilih saat menghadapi suatu masalah. Ia tidak hanya mendasarkan perilakunya pada norma-
norma atau standar sosial yang ada namun justru akan terbuka pada pengalamannya dan
menemukan sense benar atau salah dari dalam dirinya sendiri. Sebuah kemampuan intuitif yang
ada dalam diri yang menjadi solusi perilaku bagi hubungan manusia yang kompleks dan
bermasalah.

4. Kebebasan memilih, Ia percaya bahwa ia memiliki peranan dalam menentukan perilakunya


dan bertanggung jawab atas pilihan yang diambil. Semakin seseorang sehat secara psikologis,
semakin ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak.

5. Kreativitas, Seorang yang kreatif bertindak dengan bebas dan menciptakan hidup, ide dan
rencana yang konstruktif, serta dapat mewujudkan kebutuhan dan potensinya secara kreatif dan
dengan cara yang memuaskan.“Dengan keterbukaannya yang peka terhadap dunia,
kepercayaannya terhadap kemampuannya sendiri untuk menciptakan hubungan yang baru
dengan lingkungannya, ia akan menjadi orang yang akan menghasilkan produk dan kehidupan
yang kreatif”. (Rogers, 2012: 299)

6. Konstruktif dan terpercaya, Menurut Rogers sifat dasar manusia saat ia berfungsi dengan
bebas adalah konstruktif dan terpercaya. Saat seseorang terbebas dari pembelaan terhadap
dirinya sehingga ia terbuka terhadap berbagai kebutuhannya serta berbagai tuntutan dan
lingkungan sosial, reaksinya diyakini akan positif, berkembang, dan konstruktif. Ia akan mampu
menyeimbangkan segala kebutuhan dirinya, bahkan jika memang ada kebutuhan agresif, ia dapat
menempatkannya secara realistis dan tidak berlebihan.

7. Kehidupan yang kaya warna, Rogers menggambarkan kehidupan seseorang yang berfungsi
sepenuhnya sebagai kehidupan kaya warna dan menarik dan menyarankan untuk bisa mengalami
suka dan duka, jatuh cinta dan patah hati, ketakutan atau pun keberanian

Anda mungkin juga menyukai