Anda di halaman 1dari 22

TEORI PSIKOANALISIS HUMANISTIS ERICH FROMM

Makalah disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Kepribadian

Yang diampu oleh Aprilia Mega Rosdiana. M.Si

Psikologi Kepribadian F

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Ajeng Sulistyorini (200401110149)

Mohammad Dian Pornomo (200401110131)

Muhammad Nurulhuda (200401110064)

Muhammad Mahdy Khasny (200401110238)

Haris Nur Azis (200401110099)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i


BAB 1................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB 2................................................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................ 3
A. Gambaran Umum Teori Psikoanalisis Humanistik .................................................. 3
B. Biografi Erich Fromm ............................................................................................. 3
C. Asumsi Dasar Fromm ............................................................................................. 3
D. Kebutuhan Manusia ................................................................................................ 4
E. Beban Kebebasan .................................................................................................... 7
F. Orientasi Karakter ................................................................................................... 9
G. Gangguan Kepribadian.......................................................................................... 11
H. Kritik terhadap Teori ............................................................................................. 12
BAB 3................................................................................................................................. 14
PERTANYAAN & JAWABAN .................................................................................... 14
A. Pertanyaan ............................................................................................................ 14
B. Jawaban ................................................................................................................ 16
BAB 4................................................................................................................................. 18
KESIMPULAN & KATA PENTING ........................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 18
B. Kata Penting ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tesis dasar Erich Fromm menyatakan bahwa manusia pada masa modern ini
telah terpisah dari kesatuan prasejarah mereka dengan alam juga dengan satu sama lain,
namun mereka memiliki akal, anisipasi, dan imajinasi. Paduan akan kurangnya insting
kebinatangan dan pikiran rasional menjadikan manusia sebagai suatu keganjilan dalam
alam semesta. Kesadaran diri turut ambil bagian dalam adanya perasaan-perasaan
kesedihan, isolasi, dan kehilangan tempat berpulang menjadikan manusia melarikan
diri dengan berusaha untuk bersatu kembali dengan alam dan sesama manusia lainnya.

Fromm mengembangkan teori kepribadian yang menekan pengaruh faktor


sosiobiologis, sejarah, ekonomi, dan struktur kelas. Psikoanalisis humanistis berasumsi
bahwa terpisahnya manusia dengan alam menghasilkan perasaan kesendirian dan
isolasi, kondisi ini disebut sebagai kecemasan dasar (basic anxiety).

Dalam makalah ini akan membahas lebih jelas mengenai teori kepribadian Erich
Fromm. Sebelumnya kita telah mengetahui tentang teori-teori kepribadian dilihat dari
berbagai pandangan, baik itu secara konstitusi, tempramen, dan budaya. Teori
kepribadian milik Erich Fromm kali ini lebih dilihat dari sudut pandang psikoanalisis
humanistik. Erich Fromm ingin menunjukkan perhatiannya terhadap perjuangan
manusia yang tidak pernah menyerah untuk memperoleh martabat dan kebebasan,
dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan orang lain.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum serta biografi tentang teori psikoanalisis humanistis


Erich Fromm?
2. Bagaimana pendekatan teori psikoanalisis humanistis Erich Fromm?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran umum serta biografi tentang teori psikoanalisis


humanistis Erich Fromm.
2. Untuk mengetahui pendekatan teori psikoanalisis humanistis Erich Fromm.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum Teori Psikoanalisis Humanistik
Tesis dasar Erich Fromm menyatakan bahwa manusia pada masa modern ini
telah terpisah dari kesatuan prasejarah mereka dengan alam dan juga dengan satu sama
lain, namun mereka memiliki kekuatan akal, antisipasi dan imajinasi. Fromm
mengembangkan teori kepribadian yang menekankan pengaruh faktor sosiobiologis,
sejarah, ekonomi dan struktur kelas. Psikoanalisis humanitis berasumsi bahwa
terpisahnya manusia dengan dunia alam menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi,
kondisi yang disebut sebagai kecemasan dasar (basic anxiety).

B. Biografi Erich Fromm


Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar
psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah
memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg pada tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di
Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia
pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan
melakukan praktik privat di New York City. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan
meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.

C. Asumsi Dasar Fromm


Asumsi Fromm yang paling mendasar adalah bahwa kepribadian individu dapat
dipahami hanya dalam sejarah manusia. Diskusi tentang situasi manusia mengenai
kepribadian dan psikologi harus didasarkan pada konsep filosofi antropologi eksistensi
(keberadaan) manusia (Fromm, 1947, MS 45). Lebih daripada teori kepribadian
lainnya, Erich Fromm juga menekankan pada perbedaan antara manusia dan binatang
lain. Manusia bersandar pada pengalaman unik di alam kehidupannya serta dapat
tunduk pada semua hukum dan secara bersamaan melampaui alam’ (Fromm, 1992, ms.
24). Dia percaya bahwa manusia sadar diri akan keberadaan mereka.

Fromm mengambil sikap yang tengah mengenai sadar versus motivasi bawah
sadar, lebih menekankan sedikit kepada motivasi sadar dan bersaing karena salah satu
ciri-ciri unik manusia adalah kesadaran diri. Manusia itu bukan hewan karena dapat
beralasan, membayangkan masa depan, dan sadar berusaha untuk menuju tujuan hidup.
Fromm menegaskan, bagaimanapun, bahwa kesadaran diri adalah berkat campuran dari

3
4

banyaknya orang yang menindas mereka demi karakter dasar untuk menghindari
kecemasan. Pada masalah sosial, Fromm berpendapat bahwa manusia lebih banyak
memperoleh dampak dari sejarah, budaya, dan masyarakat daripada biologi. Meskipun
dia bersikeras bahwa sifat manusia sangat ditentukan oleh sejarah dan budaya, tetapi ia
tetap tidak mengabaikan faktor biologis, karena bagaimanapun manusia adalah
makhluk yang berasal dari alam semesta. Dia percaya bahwa meskipun sejarah dan
budaya menimpa berat pada kepribadian manusia, namun manusia tetap dapat
mempertahankan beberapa derajat keunikannya. Manusia satu spesies berbagi banyak
kebutuhan dengan manusia yang lain, tetapi pengalaman diri sendiri dalam seluruh
kehidupan manusialah yang dapat memberi mereka beberapa ukuran keunikan yang
berbeda-beda.

Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa
kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan
isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas
manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis
bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin
merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari
mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah
semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan
masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk
pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

D. Kebutuhan Manusia
Manusia tidak dapat menyatu dengan alam, mereka terisolasi dan kesepian.
Agar dapat bertahan hidup manusia harus menyatu dengan yang lain serta memenuhi
kebutuhan kebutuhannya. Pada umumnya, kata “kebutuhan” diartikan sebagai
kebutuhan fisik, yang oleh Fromm dipandang sebagai kebutuhan aspek kebinatangan
dari manusia, yakni kebutuhan makan, minum, seks dan bebas dari rasa sakit.
Kebutuhan manusia dalam arti kebutuhan sesuai dengan eksistensinya sebagai manusia.

 Kebutuhan akan Keterhubungan (Relatedness)

Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah kebutuhan untuk mengatasi perasaan


kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya sendiri. Kebutuhan untuk
bergabung dengan makhluk lain yang dicintai, dan menjadi bagian dari sesuatu.
5

Fromm menyatakan tiga cara dasar bagi manusia untuk terhubung dengan dunia
yaitu kepasrahan, kekuasaan dan cinta. Seseorang dapat pasrah pada orang lain
ataupun suatu kelompok, agar menjadi bagian dari satu dunia dengan orang atau
kelompok itu sendiri. Karena dengan cara ini keberadaannya sebagai individu tidak
lagi terpisah dan ia menjadi bagian dari seseorang atau sesuatu. Ketika seseorang
yang dominan dan seseorang yang pasrah tadi saling menemukan, maka mereka
sering kali menciptakan hubungan simbiosis, yang memuaskan keduanya.Walaupun
simbiosis tersebut menyenangkan, namun hal ini ternyata menghalangi pertumbuhan
menuju integritas dan kesehatan psikologis. Karena keduanya hidup dari satu sama
lain, memuaskan kebutuhan mereka akan kedekatan, namun kekurangan kekuatan
dari dalam diri sendiri dan menjadi lebih ketergantungan. Orang-orang dalam
hubungan simbiosis saling tertarik bukan oleh cinta, namun karena putus asa dalam
memenuhi kebutuhan akan keterhubungan, sehingga pada akhirnya mereka terus
bergantung untuk memuaskan kebutuhannya.

 Kebutuhan akan Keterunggulan (Transcendence)

Manusia menyadari dirinya sendiri dan lingkungan tempat dia berada. Manusia
kemudian mengenali dan melihat betapa kuat dan menakutkan alam semesta, yang
membuat manusia menjadi tidak berdaya dalam menghadapinya, kemudian manusia
ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian dalam menghadapi kondisi alam
yang tidak menentu. Pada akhirnya melihat kondisi seperti itu manusia kemudian
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dan kemudian
menjadi aktif, menjadi manusia yang bertujuan dan bebas, hingga menjadi makhluk
yang dapat menciptakan atau menghancurkan sesuatu.

 Kebutuhan akan Keberakaran (Rootedness)

Kebutuhan keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan yang


akan membuat seorang manusia merasa nyaman di kehidupannya. Dikatakan bahwa
manusia menjadi asing dngan dunianya karena dua alasan yaitu karena manusia
direnggut dari akar akar hubungannya oleh situasi dan karena fikiran dan kebebasan
yang dikembangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan menimbulkan
perasaan isolasi atau tidak berdaya. Keberakaran sendiri adalah kebutuhan untuk
mengikatkan diri dengan kehidupan. Setiap saat manusia dihadapkan dengan kondisi
dunia yang baru, di mana manusia harus tetap aktif dan kreatif mengembangkan
6

perasaan menjadi bagian yang integral dari dari dunia. Dengan demikan manusia
akan tetap merasa aman, tidak cemas saat berada di tengah-tengah dunia yang penuh
ancaman.

 Kepekaan akan Identitas (sense of identity)

Manusia memiliki kebutuhan untuk menjadi diri sendiri, di mana manusia


merasakan untuk dapat mengontrol nasibnya sendiri. Tanpa sebuah kepekaan akan
identitas, manusia tidak dapat mempertahankan kewarasan mereka dan ancaman ini
akhirnya dapat mendorong manusia untuk mendapatkan kepekaan akan identitas
dengan hal lain seperti orang modern mengidentifikasikan diri mereka dengan
negara, agama, pekerjaan atau kelompok tertentu sehingga akhirnya terjadi ilusi
identitas, dimana manusia manusia menjadi lebih mudah menyerah, banyak
membutuhkan penyesuaian diri. Pada akhirnya mengorbankan kebebasan diri agar
diterima oleh lingkungan.

 Rangkuman kebutuhan manusia


1. Kerangka Orientasi (frame of orientation)

Orang membutuhkan “peta” mengenai dunia sosial dan dunia alaminya;


tanpa “peta” itu dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah laku, karena
manusia selalu dihadapkan pada fenomena yang membingungkan dan realitas
yang menakutkan, sehingga manusia membutuhkan hidupnya menjadi
bermakna. Maka dapat disimpulkan bahwa kerangka orientasi adalah
seperangkat keyakinan mengenai eksistensi hidup manusia, perjalanan hidup
ataupun tingkah laku.

2. Kerangka pengabdian (frame of devition)

Kebutuhan manusia untuk memiliki tujuan hidup yang mutlak; Tuhan.


Orang membutuhkan sesuatu yang menerima seluruh pengabdian hidupnya,
sesuatu yang membuat hidupnya bermakna, sehingga dapat disimpulkan
kerangka pengabdian adalah peta yang mengarahkan pencarian makna hidup,
menjadi dasar dari nilai nilai dan titik puncak dari semua perjuangan.
7

3. Stimulasi (stimulation)

Kebutuhan untuk melatih system syaraf atau untuk memanfaatkan


kempuan otak. Manusia membutuhkan bukan sekedar stimulus sederhana
tetapi stimulus yang mengaktifkan jiwa misalnya puisi.

4. Keefektivan (effectivity)

Manusia memiliki kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri, melawan


perasaan tidak mampu dan melatih kompetensi/kemampuan diri manusia itu
sendiri.

E. Beban Kebebasan
Menurut sejarah seiring perkembangan jaman, manusia semakin memperoleh
kebebasannya, namun bersamaan dengan keadaan itu pula manusia menjadi semakin
merasa terasing. Contohnya, selama abad pertengahan individu/manusia memiliki
kebebasan pribadi yang terbatas, dan terkurung peran yang diberikan oleh masyarakat
yang ada di sekitarnya, peran yang diberikan masyarakat ternyata menyediakan rasa
aman, tempat bergantung dan juga kepastian. Namun kemudian setelah
individu/manusia itu mendapatkan kebebasan pribadi yang selama ini dibatasi akhirnya
individu itu sadar bahwa mereka terlepas dari rasa aman yang diberikan. Individu
akhirnya menjadi terpisah dari asal mereka dan merasa terasingkan satu sama lain.
Perasaan terlepas dari rasa aman dan merasa terasingkan ternyata menimbulkan sebuah
beban, beban ini menciptakan kecemasan dasar (basic anxiety), yaitu perasaan bahwa
kita hanya sendirian di dunia.
 Mekanisme Pelarian
Oleh karena kecemasan dasar menghasilkan rasa keterasingan dan kesendirian
yang menakutkan, maka manusia berusaha lari dari kebebasan melalui berbagai
macam mekanisme pelarian. Dalam Escape from freedom disebutkan ada tiga
mekanisme dasar dari pelarian, yaitu:
1. Authoritarianism
Fromm mendefinisikan authoritarianism sebagai kecenderungan untuk
menyerahkan seseorang secara individu dan meleburkannya dengan seseorang
atau sesuatu diluar dirinya demi mendapatkan kekuatan yang tidak dimilikinya.
Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat ini dapat berupa dua hal yaitu
masokisme atau sadisme.
8

Masokisme sendiri timbul dari rasa ketidak berdayaan, lemah, serta rendah
diri dan memiliki tujuan untuk menggabungkan diri dengan orang atau institusi
yang lebih kuat. Sementara sadisme lebih berbahaya secara sosial dibandingkan
dengan masokisme, sadisme bertujuan mengurangi kecemasan dasar dengan
mencapai kesatuan antara satu orang atau lebih. Fromm memperkenalkan ada
tiga jenis kecenderungan sadisme yang semuanya tergolong sama. Jenis dari
sadisme yang pertama adalah kebutuhan untuk membuat orang lain bergantung
pada diri dan akan berkuasa pada mereka yang cenderung lemah. Jenis yang
kedua adalah keinginan untuk mengeksploitasi orang lain dan menggunakan
orang tersebut untuk keuntungan dirinya sendiri. Kecenderungan yang ketiga
adalah keinginan untuk melihat orang lain menderita, baik secara fisik maupun
psikologis.
2. Sifat Merusak
Sifat merusak berasal dari perasaan kesendirian, keterasingan serta ketidak
berdayaan, sifat merusak sendiri tidak bergantung pada hubungan
berkesinambungan dengan orang lain, melainkan mencari jalan untuk
menghilangkan/membalas orang atau objek lain. Dengan membalas, merusak,
menghancurkan sebuah objek maka seseorang sedang dalam keadaan berusaha
untuk mendapatkan kembali rasa kekuasaan yang hilang.
3. Konformitas
Orang yang melakukan konformitas berusaha untuk melarikan diri dari rasa
kesendirian dan keterasingan dengan menyerahkan individualitas mereka dan
menjadi apapun yang orang lain inginkan. Dengan demikian, mereka jadi
seperti robot, memberikan reaksi yang dapat diperkirakansecara otomatis sesuai
dengan olah orang lain. Mereka jarang mengungkapkan pendapat mereka
sendiri.
 Kebebasan Positif
Munculnya kebebasan politik dan ekonomi mau tidak mau mendorong kearah
perbudakan akan keterasingan dan ketidakberdayaan. Seseorang “dapat bebas dan
tidak sendiri, kritis namun tidak dipenuhi keraguan, mandiri namun tetap menjadi
bagian dari kesatuan umat manusia” (Fromm, 1941, hlm. 257). Manusia dapat
mencapai kebebasan macam itu, kebebasan yang disebut kebebasan positif dengan
pengungkapan penuh dan spontan dari potensi rasional maupun emosionalnya.
9

F. Orientasi Karakter
Kualitas yang diperoleh dan yang paling penting bagi kepribadian adalah
karakter, yaitu cara relatif manusia yang permanen untuk berhubungan dengan orang
lain. Fromm percaya bahwa karakter adalah pengganti kurangnya insting, bukannya
bertindak sesuai dengan insting manusia malah bertindak menurut karakter mereka.
Secara umum manusia dapat menghubungkan dirinya dengan hal atau orang lain
dengan cara produktif dan non produktif.

 Orientasi Produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan. Dalam pandangan Fromm, orang
tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain
dengan bekerja, mencintai dan bernalar. Tipe ini mampu menciptakan cinta yang
dewasa. Berikut ini adalah aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi
produktif menurut Fromm yaitu:
1. Cinta yang produktif, merupakan suatu hubungan manusia yang bebas dan
sederajat. Cinta yang produktif menyangkut empat sifat yaitu: perhatian,
tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai berarti bersungguh-
sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, serta membantu
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Cinta yang produktif merupakan
suatu kegiatan bukan suatu nafsu. Cinta produktif ini tidak terbatas pada
cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta keibuan.
2. Manusia yang sehat menilai kerja bukan sebagai akhir, melainkan sebagai
cara pengekspresian diri secara kreatif. Mereka tidak bekerja untuk
mengeksploitasi orang lain atau mengakumulasi kepemilikian material
yang tidak dibutuhkan. Mereka tidak malas atau aktif, namun kompulsif,
melainkan menggunakan kerja sebagai cara memproduksi hal-hal yang
dibutuhkan untuk hidup.
3. Pikiran yang produktif, meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas.
Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek
pikiran. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan
mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan
gejala yang terpisah. Menurut Fromm semua penemuan dan wawasan yang
hebat melibatkan pikiran objektif dimana para pemikir didorong oleh
10

ketelitian, respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh


permasalahan yang ada.
 Orientasi Non Produktif
Fromm menggunakan istilah “non produktif” untuk menerangkan cara-cara
yang gagal untuk menggerakan manusia lebih dekat pada kebebasan positif dan
realisasi diri.

1. Tipe Karakter Reseptif


Karakter reseptif merasa bahwa sumber segala hal yang baik berada di luar
diri mereka sendiri dan satu satunya cara untuk berhubungan dengan dunia
adalah dengan menerima sesuatu termasuk cinta ataupun pengetahuan. Karakter
seperti ini cendrung lebih berpikir untuk menerima daripada memberi dan
mereka ingin orang lain menyirami mereka dengan cinta, gagasan dan hadiah.
Kebayakan karakter demikian periang dan bersahabat. Ketika menghadap
situasi sulit, mereka menjadi putus asa dan bergantung pada orang lain dan tidak
pada sumber intelektual mereka sendiri untuk memecahkan masalahnya.
Kualitas negative orang orang reseptif adalah mencakup kepasifan, kepasrahan
dan kurangnya rasa percaya diri. Sifat positif mereka adalah kesetiaan,
penerimaan dan rasa percaya.
2. Tipe Karakter Eksploitatif
Seperti orang-orang reseptif, karakter eksploitatif percaya bahwa sumber
segala hal yang baik berada diluar mereka. Berbeda dengan orang orang
reseptif, tipe karakter ini mengambil secara agresif apa yang mereka inginkan,
bukan menerima secara pasif. Dalam hubungan social tipe seperti cenderung
menggunakan kelicikan atau kekuatan untuk mengambil gagasan atau hal
apapun yang menjadi milik orang lain. Sisi negatif tipe karakter eksploitatif
yaitu egosentris, angkuh, arogan. Sedangkan sisi positifnya yaitu impulsif,
bangga, menarik dan percaya diri.

3. Tipe Karakter Menimbun


Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia luar.
Sebagai konsekuensinya, mereka berhubungan dengan dunia luar dengan cara
yang negatif. Tipe ini memendam semuanya di dalam dan tidak mau
melepaskannya sama sekali. Seperti menyimpan uang, perasaan serta
pikirannya sendiri.
11

4. Tipe Karakter Memasarkan


Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang pada
masyarakat industri. Dalam masyarakat demikian, orang belajar untuk
memperlakukan diri mereka sendiri dan orang lain seperti komoditi dengan satu
nilai tukar tertentu dalam satu interaksi parallel.

G. Gangguan Kepribadian
Jika manusia yang sehat mampu bekerja, mencintai, dan berpikir secara
produktif maka kepribadian tidak sehat ditandai dengan masalah dalam tiga area
khususnya kegagalan untuk mencintai secara produktif. Fromm (1981) menyatakan
bahwa orang-orang yang terganggu secara psikologis tidak mampu mencintai dan gagal
mencapai kesatuan dengan yang lainnya. Fromm membahas tiga masalah gangguan
kepribadian yang berat, yaitu:
 Nekrofilia
Nekrofilia berarti cinta akan kematian dan biasanya mengacu pada kelainan
seksual dimana seseorang menginginkan kontak seksual dengan mayat. Tapi disini
Fromm mengartikan nekrofilia secara umum yaitu menunjukkan ketertarikan kepada
kematian. Seorang nekrofilia biasanya bertingkah laku destruktif. Kepribadian
nekrofilia membenci kemanusiaan, rasis, penghasut preman dan preman. Mereka
suka membicarakan pertumpahan darah, penyiksaan, kehancuran, teror.
 Narsisme berat
Manusia yang sehat menunjukkan bentuk narsisme yang baik yaitu ketertarikan
akan tubuh sendiri. Namun, narsisme berat menghalangi persepsi akan kenyataan
sehingga segala sesuatu yang dimiliki orang dengan narsisme berat akan dinilai
tinggi sementara milik orang lain dinilai tidak berharga. Orang dengan narsisme
hanya terpaku dengan diri sendiri.

Keterpakuan pada diri sendiri terkadang menyebabkan hipokondriasis atau


perhatian pada obsesif akan kesehatan seseorang. Fromm (1964) juga membahas
hipokondriasis moral atau keterpakuan dengan rasa bersalah akan pelanggaran yang
sebelumnya terjadi.

 Simbiosis inses
Simbiosis inses (incestous symbiosis) merupakan ketergantungan ekstrem pada
sosok ibu maupun pengganti ibu. Manusia dengan simbiosi inses tidak dapat
12

dipisahkan dengan ibunya (inangnya). Kepribadian mereka bercampur dengan orang


lain (inang) yang menyebabkan jati dirinya hilang. Orang dengan simbiosis inses
akan merasa cemas dan takut apabila hubungan itu terancam. Mereka yakin bahwa
mereka tidak dapat hidup tanpa sosok ibu.

Sebagian individu patologis memiliki ketiga gangguan kepribadian


ini. Individu-individu seperti ini membentuk sindrom pembusukan (syndrom of
decay).

H. Kritik terhadap Teori


 Kelebihan Teori
1. Erich Fromm dianggap sebagai salah satu penulis essai paling cerdas dari
semua teoritikus kepribadian. Di dalam inti semua tulisan Fromm dapat
ditemukan esensi dari sifat manusia yang belum terungkap.
2. Pendekatan Fromm pada kepribadian mempunyai prespektif yang luas,
Fromm dengan teorinya bukan semata-mata tentang psikoanalisis, tetapi
melalui teorinya dia juga menyerap informasi dari displin lain seperti sejarah,
sosiologi, dan antropologi.
3. Melalui teorinya Fromm menunjukkan kepada pada khalayak interpretasi
yang unik tentang interaksi antara humanistas dan masyarakat yang dari hal
itu pula semakin menyadarkan kita pengaruh antara faktor-faktor sosial,
ekonomi, dan psikologi dalam hakikat kemanusiaan.
 Kekurangan Teori
1. Essay-essay dan argument-argumen Fromm tidak sepopuler seperti 50 tahun
yang lalu. Paul Rozen menyatakan bahwa seseorang tidak dianggap terjadi
bila ia tidak membaca tulisan from yaitu escape from freedom yang ditulis
secara fasih. Akan tetapi sekarang ini buku-buku Fromm bukan bacaan wajib
di kampus kampus perguruan tinggi.
2. Teori from terlalu filosofis untuk dapat dibenarkan atau diverifikasi
3. Teori Fromm memungkinkannya untuk mengorganisir dan menjelaskan
banyak hal yang dikenal sebagai kepribadian manusia. Fromm berikan
cakupan yang luas dan kedalaman untuk memahami kondisi manusia, namun
13

teorinya yang kurang memiliki ketepatan menyebabkan sulitnya prediksi dan


mustahilnya pembenaran.
4. Sebagai pemandu tindakan nilai utama tulisan Fromm selalu mendorong
pembaca untuk berpikir, produktif sayangnya baik peneliti maupun terapis
tidak menerima informasi praktis dari essay Fromm.
BAB 3
PERTANYAAN & JAWABAN
A. Pertanyaan
Multiple Choice

1. Tahun berapa erich fromm pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut
psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City?
a. 1931
b. 1934
c. 1932
d. 1933
2. Apa asumsi fromm yang paling mendasar?
a. Sejarah itu sendiri yang menciptakan manusia dan yang mempelajari adalah
geneasi penerus.
b. bahwa kepribadian individu dapat dipahami hanya dalam sejarah manusia.
c. Kepribadian sesorang dapat dilihat dari masalalu atau sejarah
d. Manusia yang sempurna adalah manusia yang mempunyai kepribadian baik
3. Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah?
a. Individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan
orang-orang lain.
b. Mereka yang dipisahkan dengan alam akan menciptakan sejarah baru
c. Masalalu yang buruk belum tentu masa depan juga tidak baik
d. Melatih kepribadiandengan alam agar menjadi kebiasaan
4. Kebutuhan Transcendence biasa disebut kebutuhan?
a. Keterunggulan
b. Hubungan
c. Identitas
d. Keberakaran
5. Tanpa sebuah kepekaan akan identitas, manusia tidak dapat mempertahankan?
a. Keseimbangan
b. Kenyaman
c. Kewarasan
d. Kedamaian

14
15

6. Fromm menyebutkan tiga mekanisme dasar dari pelarian, kecuali…


a. Authoritarianism
b. Sikap Memperbaiki
c. Konformitas
d. Sikap Merusak
7. Percaya bahwa sumber segala hal yang baik berada diluar mereka, merupakan definisi
dari tipe karakter…
a. Memasarkan
b. Menimbun
c. Eksploitatif
d. Reseptif
8. Fromm membahas tiga masalah gangguan kepribadian yang berat, yaitu…
a. Nekrofilia, basix anciety, narsisme berat
b. Simbiosis inses, histrionik, nekrofilia
c. Simbiosis inses, nekrofilia, narsisme berat
d. Basix anciety, narsisme berat, histrionic
9. Simbiosis inses merupakan…
a. Ketertarikan akan tubuh sendiri
b. Ketertarikan pada kematian
c. Ketertarikan anak laki-laki terhadap ibunya
d. Ketergantungan ekstrem pada sosok ibu maupun pengganti ibu
10. Orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang
lain dengan bekerja, mencintai dan bernalar. Pengertian dari…
a. Orientasi Produktif
b. Orientasi Non Produktif
c. Orientasi Karir
d. Orientasi Karakter

Essay

1. Apa yang di maksud Kebutuhan akan Keterhubungan (Relatedness) dalam teori Erich
Fromm?
2. Jelaskan Kerangka Orientasi (frame of orientation) kebutuhan manusia dalam teori
Erich Fromm?
3. Jelaskan apa yang di maksud konformitas?
16

4. Sebutkan aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut


Erich Fromm?
5. Apa yang di maksud simbiosis inses?

B. Jawaban
Multiple Choice

1. (D) 1933
2. (B) bahwa kepribadian individu dapat dipahami hanya dalam sejarah manusia.
3. (A) Individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan
orang-orang lain.
4. (A) Keterunggulan
5. (C) kewarasan
6. (B) Sikap Memperbaiki
7. (C) Eksploitatif
8. (C) Simbiosis inses, nekrofilia, narsisme berat
9. (D) Ketergantungan ekstrem pada sosok ibu maupun pengganti ibu
10. (A) Orientasi Produktif
Esaay

1. Kebutuhan untuk mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari
dirinya sendiri. Kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain yang dicintai, dan
menjadi bagian dari sesuatu. Karena dengan cara ini keberadaannya sebagai individu
tidak lagi terpisah dan ia menjadi bagian dari seseorang atau sesuatu. Ketika seseorang
yang dominan dan seseorang yang pasrah tadi saling menemukan, maka mereka sering
kali menciptakan hubungan simbiosis, yang memuaskan keduanya.Walaupun simbiosis
tersebut menyenangkan, namun hal ini ternyata menghalangi pertumbuhan menuju
integritas dan kesehatan psikologis.
2. Orang membutuhkan “peta” mengenai dunia sosial dan dunia alaminya; tanpa “peta”
itu dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah laku, karena manusia selalu
dihadapkan pada fenomena yang membingungkan dan realitas yang menakutkan,
sehingga manusia membutuhkan hidupnya menjadi bermakna.
3. Kondisi dimana seseorang berusaha untuk melarikan diri dari rasa kesendirian dan
keterasingan dengan menyerahkan individualitas mereka dan menjadi apapun yang
orang lain inginkan. Dengan demikian, mereka jadi seperti robot, memberikan reaksi
17

yang dapat diperkirakansecara otomatis sesuai dengan olah orang lain. Mereka jarang
mengungkapkan pendapat mereka sendiri.
4. - Cinta yang produktif, merupakan suatu hubungan manusia yang bebas dan
sederajat. Cinta yang produktif menyangkut empat sifat yaitu: perhatian, tanggung
jawab, respek dan pengetahuan.
- Manusia yang sehat menilai kerja bukan sebagai akhir, melainkan sebagai cara
pengekspresian diri secara kreatif. Mereka tidak bekerja untuk mengeksploitasi
orang lain atau mengakumulasi kepemilikian material yang tidak dibutuhkan.
- Mereka tidak malas atau aktif, namun kompulsif, melainkan menggunakan kerja
sebagai cara memproduksi hal-hal yang dibutuhkan untuk hidup.
- Pikiran yang produktif, meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas.
Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran.
Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajarinya, bukan
pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan gejala yang terpisah.
5. Simbiosis inses (incestous symbiosis) merupakan ketergantungan ekstrem pada sosok
ibu maupun pengganti ibu. Manusia dengan simbiosi inses tidak dapat dipisahkan
dengan ibunya (inangnya). Kepribadian mereka bercampur dengan orang lain (inang)
yang menyebabkan jati dirinya hilang. Orang dengan simbiosis inses akan merasa
cemas dan takut apabila hubungan itu terancam. Mereka yakin bahwa mereka tidak
dapat hidup tanpa sosok ibu.
BAB 4
KESIMPULAN & KATA PENTING
A. Kesimpulan
Tesis dasar Erich Fromm menyatakan bahwa manusia pada masa modern ini
telah terpisah dari kesatuan pra-sejarah mereka dengan alam dan juga satu sama lain,
namun mereka memiliki kekuatan akal, antisipasi, dan imajinasi. Paduan akan
kurangnya insting kebinatangan dan adanya pikiran rasional menjadikan manusia
sebagai suatu keganjilan dalam alam semesta. Kesadaran diri ambil bagian dalam
adanya perasaan kesendirian, isolasi, dan kehilangan tempat berpulang.
Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi yang produktif
yaitu pribadi yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang
sehat menurut Fromm ditandai beberapa hal antara lain pola hubungan yang sehat
(konstruktif), bukan atas dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan
dengan orang lain, kelompok, dan Tuhan. Transendensi (kebutuhan untuk melebihi
peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta menjadi pencipta yang aktif-kreatif).
Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan dengan sesama umat manusia,
perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan
identitas sebagai individu yang unik. Memiliki kerangka orientasi (frame of reference)
yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai peristiwa.

B. Kata Penting
Eksistensi: Keberadaan.

Integritas: Sifat atau keberadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan
kejujuran.

Simbiosis: Semua jenis interaksi biologi jangka panjang dan dekat antara 2 organisme
biologis yang berbeda.

Kompetensi: Kemampuan kerja setiap individu yang mencangkup aspek pengetahuan.

Masokisne: Salah satu bentuk penyimpangan seksual yang dialami seseorang.

Sadisme: Perilaku yang kejam, gana. Namun secara psikologi bias juga diartikan
kepuasan seksual.

18
19

Produktif: Sebuah cara untuk menghasilkan hasil yang ia inginkan.

Narsisme: Perasaan suka terhadap diri sendiri yang berlebihan.


DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Chaplin, J. P (2001). Kamus Lengkap Psikologi (Kartini Kartono, penrj.). Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Feist Jess & Gregory J. Feist (2008). Theories of Personality (Yudi Santoso,

penrj.) Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
https://wilayah3.ilmpi.org/2014/06/04/teori-psikoanalisis-humanistis/
Ilmpiwil3. 2014. Teori Psikoanalisis Humanitas
Siagian, Jonson. Nurmalasari. Dan Restya Puspa Pertiwi. 2016. Humanistic Psychoanalysis:
ErichFromm.
https://www.academia.edu/24646597/Humanistic_Psychoanalysis_Erich_Fromm

20

Anda mungkin juga menyukai