Anda di halaman 1dari 13

TEORI KEPRIBADIAN MARTIN SELIGMAN

“PSIKOLOGI POSITIF”

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
(MKB2401)

Pengampu Mata Kuliah: Harri Kurniawan, M.Psi, Psikolog

Oleh Kelompok 12:

1. Tuti Sartika Sariandi 19101157510078


2. Nahda Farahita 19101157510065
3. Fardan Ikwan Subakti 19101157510053

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................2

A. BIODATA MARTIN SELIGMAN.........................................................3


B. PSIKOLOGI POSITIF......................................................................5
1. Definisi Psikologi Positif................................................................5
2. Definisi Psikologi Positif Martin Seligman.....................................5
C. PERKEMBANGAN TEORI PSIKOLOGI POSITIF...........................8
1. Pengembangan Psikologi Positif...........................................................8
2. Teori Psologi Positif Martin Seligman..................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

2
A. BIODATA MARTIN SELIGMAN

"Ciri utama pesimis adalah bahwa mereka cenderung percaya bahwa peristiwa-
peristiwa buruk akan bertahan lama, akan merusak segala sesuatu yang mereka
lakukan, dan kesalahan mereka sendiri. Para optimis, yang dihadapkan dengan
pukulan keras yang sama dari dunia ini, berpikir tentang kemalangan dengan
cara yang berlawanan Mereka cenderung percaya bahwa kekalahan hanyalah
kemunduran sementara atau tantangan, bahwa penyebabnya hanya terbatas pada
kasus yang satu ini " - Martin Seligman, Learned Optimism, 1991.

Martin Seligman lahir pada tanggal 12 Agustus 1942 di Albany New York
Amerika Serikat. Setelah lulus SMA Ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas
Princeton dan lulus pada tahun 1964. Martin Seligman menikah dengan Mandy
McCarthy dan terus bersama hingga kini. Pasangan itu dikaruniai enam orang
anak yaitu Amanda, David, Lara, Nicole, Darryl, dan Carly. Seligman
mendapatkan Master Ph.D. pada tahun 1967 di Universitas Pennsylvania. Awal
karirnya bermula saat ia menjabat asisten professor di Universitas Ithaca, New
York. Seligman memulai penelitian dibidang teori tentang pembelajaran
ketidakberdayaan, pembelajaran perilaku pesimis, dimana ia memimpin
penemuan untuk bidang pengobatan dan pencegahan dari depresi. Dalam
penelitiannya di bidang pesimisme dan depresi ia menemukan dan memasukan ide
baru yaitu optimisme.
Inilah awal mulanya ia menaruh dan menentukan ranah baru dari
Psikologi. Pada tahun 1980 Seligman telah memperoleh jabatan sebagai
pemimpin dari program pelatihan klinis di departemen psikologi universitas

3
Pennsylvania sampai 14 tahun. Pada rentang waktu yang sama ia berhasil
memperoleh penghargaan dari akademi pelatihan USA sebagai Praktisi
Pembaharuan dan pada tahun itu juga ia berhasil menggondol penghargaan dari
A.P.A Universitas Pennyslavania sebagai tokoh pembaharuan yang memberikan
kontribusi untuk pengetahuan dan pelatihan. Selain itu ia juga berhasil menerima
penghargaan lain selama karirnya. Pada penelitiannya ia menggabungkan
beberapa aspek dalam psikologi yaitu depresi, ketidakberdayaan, perilaku sosial
dan depresi pada anak-anak. Berbagai institusi memberikan dukungan untuk
seligman dalam penelitiannya dan menulis baik nasional maupun internasional.
Selain itu ia berhasil menggondol penghargaan MERIT untuk penelitiannya dalam
bidang depresi di tahun 1991.
Pada tahun 1995 ia berkampanye dalam pemilihan presiden A.P.A.
(American Psychological Association) setelah itu ia memenangi Pemilihan
tersebut pada tahun 1996 dengan perolehan suara terbesar sepanjang sejarah
pemilihan tersebut. Tujuan utamanya sebagai presiden A.P.A adalah untuk
penggabungan pelatihan dengan ilmu pengetahuan secara bersama-sama sehingga
kedua cabang tersebut dapat berkembang. Martin Seligman juga menetapkan
Happiness atau kebahagiaan sebagai tujuan yang paling utamanya. Martin
Seligman merasa bahwa psikologi membutuhkan jalan alternatif untuk
pengobatan bukan hanya perilaku negatif dan penyakit jiwa.
Presiden Seligman telah mempublikasikan 20 buku dan 200 artikelnya
berkaitan dalam psikologi personality serta motivasi. Beberapa bukunya yang
terkenal yaitu learned optimism, what your change and what your can’t, the
optimistic child dan authenthic happiness. Bukunya sendiri telah menjadi
bestseller untuk daerah USA dan sekitarnya. Selain itu buku-buku ciptaannya
telah terjemahkan ke dalam 16 bahasa serta ia menerima berbagai macam
penghargaan untuk karya tulisanya tersebut. Dalam berbagai rentang waktu
Martin Seligman telah menjadi tajuk Utama pemberitaan New York Times, Time,
Fortune dll. Majalah-majalah popular tersebut mengambil focus utama tentang
teori Seligman yang secara langsung terelasi dengan semua orang setiap harinya.
Dimana teori Martin Seligman membuat dunia dan orang menjadi lebih bahagia,
optimis serta nyaman dalam berbagai keadaan.

4
B. PSIKOLOGI POSITIF
1. Definisi Psikologi Positif
Psikologi positif adalah studi tentang “kehidupan yang baik”, atau aspek
positif dari pengalaman manusia yang membuat hidup layak dijalani. Sebagai
seni, ia berfokus pada kesejahteraan individu dan sosial.
Psikologi positif dimulai sebagai domain psikologi pada tahun 1998 ketika
Martin Seligman memilihnya sebagai tema untuk masa jabatannya sebagai
presiden American Psychological Association. Ini adalah reaksi terhadap
psikoanalisis dan behaviorisme yang berfokus pada “penyakit mental”.
Sementara itu menekankan perilaku maladaptif dan pemikiran negatif, itu
dibangun lebih jauh pada gerakan humanistik yang mendorong penekanan
pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan kepositifan. Dengan demikian
menciptakan landasan bagi apa yang sekarang dikenal sebagai psikologi
positif.
Psikolog positif telah menyarankan sejumlah cara di mana kebahagiaan
individu dapat dipupuk. Ikatan sosial dengan pasangan, keluarga, teman dan
jaringan yang lebih luas melalui pekerjaan, klub atau organisasi sosial sangat
penting. Sementara latihan fisik dan latihan meditasi juga dapat berkontribusi
pada kebahagiaan. Kebahagiaan dapat meningkat dengan pendapatan keuangan
yang meningkat, meskipun itu mungkin datar atau bahkan jatuh ketika tidak
ada keuntungan lebih lanjut yang dibuat.
2. Definisi Psikologi Positif Martin Seligman
Martin Seligman dan Mihaly Csikszentmihalyi mendefinisikan psikologi
positif sebagai “... studi ilmiah tentang fungsi manusia yang positif dan
berkembang pada berbagai tingkatan yang mencakup dimensi kehidupan
biologis, personal, relasional, institusional, budaya, dan global”.
Psikologi positif berkaitan dengan eudaimonia, “kehidupan yang baik” atau
berkembang, hidup sesuai dengan apa yang memegang nilai terbesar dalam
hidup, faktor-faktor yang berkontribusi paling besar bagi kehidupan yang
dijalani dengan baik dan memuaskan. Meskipun tidak berusaha membuat
definisi ketat tentang kehidupan yang baik, psikolog positif setuju bahwa

5
seseorang harus menjalani kehidupan yang bahagia dan bermakna untuk
mengalami “kehidupan yang baik”. Martin Seligman menyebut “kehidupan
yang baik” sebagai “menggunakan kekuatan khas Anda setiap hari untuk
menghasilkan kebahagiaan otentik dan kepuasan yang berlimpah”.
Psikologi positif melengkapi tanpa bermaksud mengganti atau mengabaikan
bidang psikologi tradisional. Dengan menekankan studi tentang perkembangan
manusia yang positif, bidang ini membantu menyeimbangkan pendekatan lain
yang berfokus pada gangguan, dan yang mungkin hanya menghasilkan
pemahaman yang terbatas. Psikologi positif juga telah memberikan penekanan
signifikan pada pengembangan harga diri dan citra diri yang positif, meskipun
psikolog positif dengan kecenderungan yang kurang humanis cenderung tidak
fokus dengan perhatian pada masalah ini.
Premis dasar psikologi positif adalah bahwa manusia sering lebih tertarik
pada masa depan daripada didorong oleh masa lalu. Perubahan orientasi kita
terhadap waktu dapat secara dramatis memengaruhi cara kita berpikir tentang
sifat kebahagiaan. Seligman mengidentifikasi tujuan lain yang mungkin, yaitu
seperti keluarga dan sekolah yang memungkinkan anak-anak tumbuh, tempat
kerja yang bertujuan untuk kepuasan dan produktivitas yang tinggi, dan
mengajar orang lain tentang psikologi positif.
Mereka yang berlatih psikologi positif mencoba intervensi psikologis yang
menumbuhkan sikap positif terhadap pengalaman subjektif seseorang, sifat
individu dan peristiwa kehidupan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan
pemikiran patologis yang mungkin muncul dalam pola pikir yang tanpa
harapan dan sebaliknya mengembangkan rasa optimisme terhadap kehidupan.
Psikolog positif berusaha untuk mendorong penerimaan masa lalu seseorang,
kegembiraan dan optimisme tentang pengalaman masa depan seseorang, dan
rasa kepuasan dan kesejahteraan di masa sekarang. Konsep terkait adalah
kebahagiaan, kesejahteraan, kualitas hidup, kepuasan dan kehidupan yang
bermakna.
Menurut Seligman dan Peterson, psikologi positif berkaitan dengan tiga
masalah: emosi positif, sifat individu yang positif, dan lembaga positif. Emosi
positif berkaitan dengan puas dengan masa lalu seseorang, bahagia di masa

6
sekarang dan memiliki harapan untuk masa depan. Ciri-ciri individu yang
positif berfokus pada kekuatan dan kebajikan seseorang. Akhirnya, lembaga-
lembaga positif didasarkan pada kekuatan untuk membentuk komunitas yang
lebih baik.
Sementara gelar formal “psikologi positif”, mengacu pada disiplin khusus
dalam bidang psikologi, hanya ada selama dua dekade terakhir konsep-konsep
yang membentuk dasar itu telah hadir dalam wacana keagamaan dan filosofis
bagi ribuan orang. Bidang psikologi terdahulu yang menggunakan istilah
psikologi positif telah dilihat para peneliti yang berfokus terutama pada topik
yang sekarang akan dimasukkan di bawah payung psikologi positif.
Istilah psikologi positif berawal setidaknya pada tahun 1954, ketika edisi
pertama Maslow tentang Motivasi dan kepribadian diterbitkan dengan bab
terakhir berjudul “Menuju Psikologi Positif”. Dalam edisi kedua (1970), ia
menghapus bab itu, mengatakan dalam kata pengantar bahwa “psikologi positif
setidaknya tersedia hari ini meskipun tidak terlalu luas”. Ada indikasi bahwa
psikolog sejak 1950-an semakin berfokus pada promosi kesehatan mental
daripada sekadar mengobati penyakit mental. Dari awal psikologi, bidang ini
telah membahas pengalaman manusia menggunakan “Model Penyakit”, khusus
mempelajari dan mengidentifikasi disfungsi individu.
Psikologi positif dimulai sebagai bidang psikologi baru pada tahun 1998
ketika Martin Seligman memilihnya sebagai tema untuk masa jabatannya
sebagai presiden American Psychological Association. Dalam kalimat pertama
bukunya Authentic Happiness, Seligman mengklaim: “selama setengah abad
psikologi telah dikonsumsi dengan satu topik saja- penyakit mental”,
memperluas komentar Maslow. Ia mendesak para psikolog untuk melanjutkan
misi psikologi sebelumnya tentang memelihara bakat dan meningkatkan
kehidupan normal.

7
C. PERKEMBANGAN TEORI PSIKOLOGI POSITIF

1. Pengembangan Psikologi Positif


KTT psikologi positif pertama terjadi pada tahun 1999. Konferensi
Internasional Pertama tentang Psikologi Positif terjadi pada tahun 2002.
Perhatian lebih besar diberikan oleh masyarakat umum pada tahun 2006.
Dengan menggunakan kerangka kerja yang sama, Psikologi Positif di
Universitas Harvard menjadi sangat populer. Pada Juni 2009, Kongres Dunia
Pertama tentang Psikologi Positif berlangsung di Universitas Pennsylvania.
International Positive Psychology Association (IPPA) adalah asosiasi yang
baru-baru ini didirikan yang telah berkembang menjadi ribuan anggota dari 80
negara yang berbeda. Misi IPPA meliputi:
a. Lebih lanjut ilmu psikologi positif di seluruh dunia dan untuk
memastikan bahwa bidang ini terus bertumpu pada ilmu ini.
b. Bekerja untuk aplikasi psikologi positif yang efektif dan bertanggung
jawab di berbagai bidang seperti psikologi organisasi, konseling dan
psikologi klinis, bisnis, kesehatan, pendidikan, dan pembinaan.
c. Menumbuhkan pendidikan dan pelatihan di lapangan.
Bidang psikologi positif hari ini paling maju di Amerika Serikat dan Eropa
Barat. Meskipun psikologi positif menawarkan pendekatan baru untuk
mempelajari emosi dan perilaku positif, gagasan, teori, penelitian, dan motivasi
untuk mempelajari sisi positif dari perilaku manusia sama tuanya dengan
kemanusiaan.
Beberapa psikolog humanistik terutama Abraham Maslow, Carl Rogers,
dan Erich Fromm, mengembangkan teori dan praktik yang berkaitan dengan
kebahagiaan dan pertumbuhan manusia. Baru-baru ini, psikolog positif telah
menemukan dukungan empiris untuk teori humanistik berkembang. Selain itu,
psikologi positif telah bergerak maju dalam berbagai arah baru.
Pada tahun 1984, Diener menerbitkan model tripartitnya tentang kesejahteraan
subjektif, menyatakan “tiga komponen kesejahteraan yang berbeda tetapi
sering terkait: pengaruh positif yang sering, pengaruh negatif yang jarang, dan

8
evaluasi kognitif seperti kepuasan hidup”. Dalam model ini, faktor kognitif,
afektif dan kontekstual berkontribusi pada kesejahteraan subjektif. Menurut
Diener dan Suh, kesejahteraan subyektif adalah “... berdasarkan pada gagasan
bahwa bagaimana setiap orang berpikir dan merasakan kehidupannya adalah
penting”.
Model Enam Faktor Kesejahteraan Psikologis dari Carol Ryff awalnya
diterbitkan pada tahun 1989, dan pengujian tambahan dari faktor-faktornya
diterbitkan pada tahun 1995. Ini mendalilkan enam faktor yang penting untuk
kesejahteraan, yaitu penerimaan diri, pertumbuhan pribadi, tujuan dalam
kehidupan, penguasaan lingkungan, otonomi, dan hubungan positif dengan
orang lain.
Menurut Corey Keyes, yang berkolaborasi dengan Carol Ryff dan
menggunakan istilah berkembang sebagai konsep sentral, kesejahteraan mental
memiliki tiga komponen, yaitu hedonis (cq subjektif atau emosional),
psikologis, dan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan hedonis menyangkut aspek
kesejahteraan emosional, sedangkan kesejahteraan psikologis dan sosial,
kesejahteraan eudaimonik, menyangkut keterampilan, kemampuan, dan fungsi
optimal. Model kesejahteraan mental tripartit ini telah menerima dukungan
empiris yang luas di seluruh budaya.
Sementara judul formal psikologi positif hanya ada selama dua dekade
terakhir konsep-konsep yang membentuk dasar bidang ini telah hadir dalam
wacana keagamaan dan filosofi selama ribuan tahun. Bidang psikologi
mendahului penggunaan istilah psikologi positif telah melihat para peneliti
yang berfokus terutama pada topik yang sekarang akan dimasukkan di bawah
payung psikologi positif. Beberapa orang memandang psikologi positif
sebagai pertemuan pemikiran Timur, seperti Buddhisme, dan pendekatan
psikodinamik Barat. Contoh-contoh lain dari akar sejarah yang kaya dari
psikologi positif hadir dalam ajaran Aristoteles, yang menekankan pentingnya
kebahagiaan dan kesejahteraan yang ia sebut sebagai eudaimonia .
2. Teori Psikologi Positif Martin Seligman
Dalam Authentic Happiness (2002) Seligman mengusulkan tiga jenis
kehidupan yang bahagia yang dapat diselidiki:

9
1. Pleasant Life: penelitian ke dalam Kehidupan yang Menyenangkan, atau
“menikmati hidup”, meneliti bagaimana orang secara optimal mengalami,
meramalkan, dan menikmati perasaan dan emosi positif yang merupakan
bagian dari kehidupan normal dan sehat (misalnya, hubungan, hobi, minat,
hiburan dll). Terlepas dari perhatian yang diberikan, Martin Seligman
mengatakan unsur kebahagiaan yang paling sementara ini mungkin yang
paling tidak penting.
2. Good Life: penyelidikan efek menguntungkan dari perendaman,
penyerapan, dan aliran, dirasakan oleh individu ketika secara optimal
terlibat dengan kegiatan utama mereka, adalah studi tentang Good Life.
Seseorang akan mengalami flow ketika ada kecocokan positif antara
kekuatan seseorang dan tugas mereka saat ini, yaitu ketika seseorang
merasa yakin untuk menyelesaikan tugas yang dipilih atau ditugaskan.
3. Meaningful Life: menyelami kehidupan yang bermakna, atau kehidupan
afiliasi, mempertanyakan bagaimana individu memperoleh perasaan positif
tentang kesejahteraan, kepemilikan, makna, dan tujuan dari menjadi
bagian dari dan berkontribusi kembali ke sesuatu yang lebih besar dan
lebih permanen daripada diri mereka sendiri ( misalnya alam, kelompok
sosial, organisasi, gerakan, tradisi, sistem kepercayaan).
Dalam Flourish (2011) Seligman berpendapat bahwa kategori terakhir dari
tiga jenis kehidupannya yang diusulkan, “kehidupan yang bermakna”, dapat
dianggap sebagai 3 kategori yang berbeda. Akronim yang dihasilkan adalah
PERMA (Positive Emotions, Engagement, Relationships, Meaning and
purpose, and Accomplishments). Ini adalah mnemonik untuk lima elemen teori
kesejahteraan Martin Seligman:
 Positive Emotion (Emosi positif ) mencakup berbagai perasaan, bukan
hanya kebahagiaan dan sukacita. Termasuk di dalamnya adalah emosi
seperti kegembiraan, kepuasan, kebanggaan, dan kekaguman. Emosi-
emosi ini sering dilihat sebagai terhubung dengan hasil-hasil positif,
seperti umur yang lebih panjang dan hubungan sosial yang lebih sehat.
 Engagement (Keterlibatan) mengacu pada keterlibatan dalam kegiatan
yang memanfaatkan dan membangun minat seseorang. Mihaly

10
Csikszentmihalyi menjelaskan keterlibatan sejati sebagai aliran, suatu
keadaan keterlibatan tanpa usaha yang mendalam, perasaan intensitas yang
mengarah pada perasaan ekstasi dan kejelasan. Tugas yang sedang
dilakukan perlu memanggil keterampilan yang lebih tinggi dan sedikit
sulit dan menantang namun masih mungkin. Keterlibatan melibatkan
hasrat dan konsentrasi pada tugas yang dihadapi dan dinilai secara
subyektif, apakah orang yang terlibat benar-benar terserap, kehilangan
kesadaran diri.
 Relationships (Hubungan) sangat penting dalam memicu emosi positif,
apakah itu terkait dengan pekerjaan, kekeluargaan, romantis, atau platonis.
Seperti yang dikatakan Christopher Peterson, “Orang lain penting”.
Manusia menerima, berbagi, dan menyebarkan kepositifan kepada orang
lain melalui hubungan. Mereka penting tidak hanya di saat-saat yang
buruk, tetapi juga di saat-saat yang baik. Bahkan, hubungan bisa diperkuat
dengan bereaksi satu sama lain secara positif. Biasanya hal-hal paling
positif terjadi di hadapan orang lain.
 Meaning (Makna) juga dikenal sebagai tujuan, dan memunculkan
pertanyaan mengapa. Menemukan dan mencari tahu mengapa
menempatkan segala sesuatu ke dalam konteks dari pekerjaan ke
hubungan ke bagian lain dari kehidupan. Menemukan makna adalah
belajar bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari diri seseorang. Meskipun
ada potensi tantangan, bekerja dengan makna mendorong orang untuk
terus berjuang untuk tujuan yang diinginkan.
 Accomplishments (Prestasi) adalah pengejaran kesuksesan dan
penguasaan. Tidak seperti bagian lain dari PERMA, mereka kadang-
kadang dikejar bahkan ketika prestasi tidak menghasilkan emosi, makna,
atau hubungan yang positif. Yang sedang dicatat, prestasi dapat
mengaktifkan unsur-unsur PERMA lainnya, seperti kebanggaan, di bawah
emosi positif. Prestasi dapat bersifat individu atau berbasis komunitas,
menyenangkan atau berbasis kerja.
Masing-masing dari lima elemen PERMA dipilih berdasarkan tiga kriteria:
1. Ini berkontribusi pada kesejahteraan.

11
2. Itu dikejar demi dirinya sendiri.
3. Ini didefinisikan dan diukur secara independen dari elemen-elemen
lainnya.
Dia menyimpulkan bahwa ada lima elemen untuk “kesejahteraan”, yang
termasuk dalam PERMA mnemonik:
 Positive Emotion — Hanya dapat dinilai secara subyektif
 Engagement — Seperti halnya emosi positif, hanya dapat diukur melalui
cara subjektif. Itu adalah keberadaan suatu keadaan aliran
 Relationships — Kehadiran teman, keluarga, keintiman, atau hubungan
sosial
 Meaning — Milik dan melayani sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri
 Achievement — Prestasi yang diupayakan bahkan ketika itu tidak
membawa emosi positif, tidak ada makna, dan tidak ada yang menghalangi
hubungan positif.
Teori-teori ini belum divalidasi secara empiris. Pada Juli 2011, Seligman
mendorong Perdana Menteri Inggris, David Cameron, untuk melihat
kesejahteraan serta kekayaan finansial dengan cara menilai kemakmuran
suatu bangsa. Pada 6 Juli 2011, Seligman muncul di Newsnight dan
diwawancarai oleh Jeremy Paxman tentang ide-idenya dan minatnya pada
konsep kesejahteraan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cherry. Kendra. 2018. Martin Seligman Biography (the father of modern positive
psychology. VerywellMind. https://www.verywellmind.com/martin-
seligman-biography-2795527

Saligman, Martin E.P. 2002. Authentic happiness: using the new positive
psychology to realize your potential for lasting fulfillment. New york: free
press.

Trifacila, Lulu. 2011. “Martin Seligman” Teori dan Biografinya. Jawa Barat:
Blogger. http://lulutrifacila.blogspot.com/2011/11/martin-seligman.html?
m

Wikipedia. 2020. Martin Seligman. https://en.m.org?wiki/Martin_Seligman

13

Anda mungkin juga menyukai