Anda di halaman 1dari 5

REVIEW FILM “SPLIT”

Tahun Rilis Film : 2016


Avicenna Noviandra Pratama (202060004)

A. SINOPSIS FILM “ SPLIT”


Kevin yang diperankan oleh James McAvoy adalah seseorang yang
memiliki kelainan secara psikologis, dia memiliki penyakit Dissociative Identity
Disorder atau kepribadian ganda. Kevin memiliki 23 kepribadian berbeda dan
pada suatu waktu kevin menyekap 3 orang remaja perempuan yaitu Casey (Anya
Taylor), Claire (Haley Lu Richardson), Marcia (Jessica Sula). Ketiga gadis itu
harus mengetahui kepribadian Kevin yang ramah sebelum kepribadian Kevin
yang ke-24 muncul agar bisa selamat.
Film ini menceritakan tentang seseorang yang memiliki kepribadian ganda
atau Dissociative Identity Disorder hingga 23 kepribadian yang nantinya akan
muncul kepribadian ke-24 diperankan oleh James McAvoy sebagai Kevin yang
pada awal cerita Kevin mengambil mobil yang ingin dibawa oleh ayah Claire saat
mereka berjalan ingin pulang dari pesta ulang tahun Casey. Di dalam mobil sudah
ada tiga gadis yaitu Casey yang diperankan oleh Anya Taylor, Claire yang
diperankan oleh Haley Lu, dan Marcia yang diperankan oleh Jessica Sula.
Kemudian ketiga gadis itu disekap di sebuah tempat yang entah dimana
keberadaan tempat tersebut.
Casey dan kedua kawannya yang awalnya mengira bahwa di tempat itu
terdapat beberapa orang ternyata mereka salah, semua orang yang mereka kira itu
ternyata semuanya adalah Kevin. Kevin selalu berganti pakaian saat kepribadian
dia yang lain ingin muncul. Psikolog Kevin yaitu Dr. Karen Fletcher yang
diperankan oleh Betty Buckley tetap menjalankan konseling walaupun terlihat
Kevin sudah lebih baik dan bisa mengendalikan kepribadiannya, namun Dr.
Fletcher merasa bahwa Kevin sedang tidak baik-baik saja karena kepribadian
kevin yang lain mengirimkan e-mail kepadanya.
Kepribadian Kevin yang ke-24 berupa monster dan untuk memunculkan
kepribadian tersebut kevin harus menjemputnya, Kevin dianggap lemah oleh
kepribadian lainnya yaitu Dennis dan Patricia sehingga mereka berdua
mendominasi tubuh Kevin dan mencoba untuk menjemput kepribadian yang ke-
24 tersebut.
Film yang telah memenangkan beberapa penghargaan yang salah satunya
adalah Golden Trailer Award pada tahun 2017 dan disutradarai oleh M. Night
Shyamalan ini merupakan lanjutan dari series sebelumnya yaitu Unbreakable saat
kita menontonnya terlihat tidak ada hubungannya dengan film sebelumnya karena
menceritakan tentang orang yang berbeda dan tidak mengungkit masalah dari film
sebelumnya. Kita akan mengetahui hubungannya ketika di akhir film ada cuplikan
tokoh utama dari film Unbreakable muncul dan akan berlanjut di film selanjutnya
yaitu Glass.
B. DINAMIKA PSIKOLOGIS

DID pada awal mulanya disebut juga dengan kepribadian ganda. DID
biasa terjadi karena trauma berulang pada masa kecil terkait dengan misalnya
keadaan emosi, fisik, dan pola asuh (Früchtl, 2015; Oktaviani, 2015; Skawina,
Markiewicz, & Szczepaniak, 2015; Subero, 2016). Secara umum, gangguan
kepribadian ganda merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengingat
informasi yang penting, yang tidak dapat dipaparkan, dan merupakan salah satu
gangguan disosiatif yang dramatis.
Dinamika psikologi dari film ini adalah masalah kepribadian yakni
Dissociative Identity Disorder atau biasa disebut di Indonesia sebagai kepribadian
ganda, DID pada awal mulanya disebut juga dengan kepribadian ganda. DID biasa
terjadi karena trauma berulang pada masa kecil terkait dengan misalnya keadaan
emosi, fisik, dan pola asuh (Früchtl, 2015; Oktaviani, 2015; Skawina,
Markiewicz, & Szczepaniak, 2015; Subero, 2016). Secara umum, gangguan
kepribadian ganda merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengingat
informasi yang penting, yang tidak dapat dipaparkan, dan merupakan salah satu
gangguan disosiatif yang dramatis. Walaupun film ini terlihat bagus, dan dilansir
dari healthline.com NAMI atau National Alliance on Mental Illness kepribadian
ganda terbentuk ketika seseorang mencoba melarikan diri dari kenyataan dan
seringnya karena mereka mengalami situasi trauma seperti pelecehan. Karena itu
orang dengan kepribadian ganda menggeser identitas yang terpisah mereka
bentuk di dalam diri mereka untuk melepaskan diri dari trauma. Dalam keadaan
demikian, pasien memanifestasikan dua atau lebih identitas berbeda yang dalam
beberapa cara alternatif dapat mengendalikan perilaku.
Diagnosis gangguan identitas disosiatif (DID) dapat disahkan jika
seseorang mempunyai minimal dua kedudukan ego yang terpisah, atau berubah
dan berbeda dalam eksistensi, perasaan, serta sikap yang satu sama lain tidak
saling memengaruhi juga yang muncul serta mengambil kendali dalam waktu
yang berlainan. Ada kalanya ada satu kepribadian primer dan tindakan klinis
umumnya dikhususkan bagi kepribadian primer (Delmonte, Lucchetti, Moreira-
Almeida, & Farias, 2016; Laddis, Dell, & Korzekwa, 2017; Reinders et al., 2019;
Vissia et al., 2016). DID biasanya disertai dengan sakit kepala, fobia,
penyalahgunaan zat tertentu, berhalusinasi, upaya mengakhiri hidup, disfungsi
seksual, dan juga simtom-simtom disosiatif lain seperti amnesia dan
depersonlisasi (Ringrose, 2012). Penyebab seseorang mengalami DID, salah
satunya diakibatkan oleh peristiwa traumatis yang parah ketika seseorang berusia
anak-anak seperti kekerasan seksual atau kekerasan fisik dari orang lain (Wibowo,
2017)
Healthline.com juga mengatakan bahwa terapi dan pengobatan jangka
panjang digunakan untuk menggobati gangguan, jadi seperti pada film Split ini.
Namun, healthline.com juga mengkritik film ini dengan mengatakan “The film
split depicts a violent kidnapper with dissociative identity disorder. Expert say it’s
not an accurate potrayal of people livig with the illness” Film split ini
menggambarkan kejahatan penculikkan dengan kepribadian ganda, dan ahli
mengatakan bahwa itu bukanlah gambaran yang akurat pada orang yang hidup
dengan gangguan ini, lebih lanjut dalam healtline.com Elizabeth Howell seorang
psikoterapis dari new york mengatakan bahwa film ini dapat meningkatkan
potensi kemunculan perilaku berbahaya dan orang dengan gangguan ini dapat
terkena akibat dari hal tersebut.

C. Pembahasan

Dalam film SPLIT terdapat tokoh yang bernama Kevin. Yang tak lain
adalah tokoh utama dari film ini. Kevin adalah seorang pria dengan 23 kepribadian
yang berbeda, dua dari kepribadian tersebut memiliki agenda tersembunyi untuk
menggunakan 3 gadis korban penculikannya untuk menjadi makan The Beast.
Kevin memiliki pengalaman masa kecil traumatis di mana ayahnya pergi
meninggalkan nya dan ibunya, lalu ibunya memperlakukannya dengan buruk.
Akibat dari hal itu, kevin membuat kepribadian lain yang secara mental lebih kuat
untuk menghadapi realitanya.
Di film ini, gangguan kepribadian ganda (multiple personality disoder)
tidak hanya berpatok pada sisi psikis, sisi fisik juga. Kevin mampu untuk
mengubah kepribadiannya dan tubuhnya dengan mudah, seperti Denis yang OCD
dan harus memakai kacamata, atau kepribadian lain yang membutuhkan insulin.
Pada dasarnya, siapapun yang “duduk” di pikiran adalah yang memegang kontrol
kepribadian, biasanya seperti kepribadian Barry.
Di perlihatkan dalam film kepribadian Dennis, Patricia, Hedwig dan
Barry, serta kepribadian lainnya. Dennis dan Patricia adalah kepribadian yang
buruk dari Kevin, dan Barry berusaha untuk mendorong jauh mereka untuk
menguasai Kevin, seperti mengirim e-mail kepada dr Fletcher untuk meminta
pertolongan. Semua kepribadian yang ada, tampaknya tidak selalu dalam sisi yang
sama. Mereka memiliki agenda tersendiri untuk melakukan sesuatu. Ketika
kepribadian asli Kevin muncul, dia bahkan meminta Casey untuk membunuh
dirinya sambil memberitahukan letak senjata shotgun dan peluru agar Casey
menembaknya. Namun, kepribadian lain tidak setuju, meminta Casey untuk tidak
membunuh Kevin. Dennis dan Ptricia berencana untuk melepaskan kepribadian
ke-24 bernama The Beast. Kepribadian yang ke-24 ini digambarkan seperti hewan
buas di kebun binatang, di atas tempat tinggal kevin berada. The Beast memakan
kedua gadis namun tidak dengan Casey karena masa lalunya. Setelah
pembunuhan itu, Dennis, Patricia dan Hedwig memiliki kontrol penuh atas tubuh
Kevin serta mampu untuk memanggil The Beast kapanpun. Kevin merupakan
penderita DID.
DID merupakan suatu kelainan mental dimana orang tersebut memiliki
dua atau lebih kepribadian (alter) yang saling tidak mengetahui satu sama lainnya.
Faktor penyebab Kevin menderita DID salah satunya yaitu trauma tragis yang
dialami Kevin saat masih kecil yaitu perlakuan ibunya yang buruk terhadap Kevin
sehingga membuat pribadi yang sangat haus akan kasih sayang dan perhatian.
Rasa kesepian yang dialami Kevin juga membuat pribadi yang akan menemaninya
setiap saat.
Pada teori kepribadian menurut Abraham Maslow, kita di dorong oleh
kebutuhankebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu
tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah. Kepribadian yang sehat
yaitu apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita
masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki
dan juga merasa bahwa kita adalah diri yang berharaga. Salah satu kebutuhan itu
adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan yang meliputi kebutuhan akan
jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan
akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar
dapat melangsungkan hidup dengan baik. Kevin dalam film ini tidak memilki
kebutuhan ini. Dilihat dari pengalaman buruk yang dimiliki oleh Kevin, sehingga
dia tidak dapat memenuhi kebutuhan ini timbulah kecemasan dalam diri Kevin.
Dan kebutuhan-kebutuhan lain seperti fisologis, kebutuhan dimiliki dan cinta,
kebutuhan harga diri, kebutuhan berkembang dan kebutuhan mengaktualisasikan
diri yang tidak terpenuhi dalam diri Kevin mengakibatkan munculnya
kepribadian-kepribadian lain dalam diri Kevin.

D. Kesimpulan

Kepribadian memiliki hubungan erat dengan psikoanlisis Freud. Yang


mana itu juga berhubungan berbagai gangguan mental.
Salah satunya adalah kepribadian ganda yang diderita oleh Kevin Wendell Crumb
dalam film Split. Dalam teorinya, Freud menyatakan bahwa masa kanak-kanak
merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena itu akan
membentuk dan menentukan bagaimana kepribadian dari seseorangantinya. Jika
kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya
melimpah atau kurang akan mempengaruhi perkembangan dari pembentukan
kepribadian anak itu sendiri. Sehingga diharapkan orang tua dapat memberikan
kasih sayang dan perhatiaan pada anaknya sesuai sehingga anak dapat memiliki
kepribadian yang baik kedepannya.
Karena kurangnya kasih sayang di masa kecil membuat Kevin jadi
memiliki trauma pada masa kecil. Ibunya sering memarahinya saat ia berbuat
salah atau tidak sesuai dengan keingintahuan ibunya. Hal tersebut menimbulkan
ego-ego lainnya terbentuk, dimana akhirnya kepribadian baru mengambil alih
tubuh Kevin untuk membuatnya terhindar dari rasa sakit akibat trauma tersebut.
Namun dalam perjalanannya ada beberpaa kepribadian yang tidak diinginkan
justru muncul dan malah membahayakan kepribadian utama atau lebih tepatnya
tubuh dari kepribadian utama. Jadi awal bagaimana Dennis danPatricia
(kepribadian Kevin lainnya) tidak diinginkan untuk muncul dan mengambil alih
tubuh. Sayangnya, mereka ingin membuktikan bahwa mereka bukanlah
kepribadian yang lemah melainkan kepribadian lain-lah yang lemah.
Akibat yang dibuat oleh Dennis dan Patricia ini lah yang membahayakan
Kevin dansemua kepribadian yang ada. Karena munculnya kepribadian ke-24
yang juga memiliki sifat jahat dan dikenal dengan nama The Beast. Merupakan
cerminan dari monster yangada dalam diri Kevin. Dimana ada 2 gadis yang
menjadi korban hingga meninggal dariThe Beast tersebut, serta melukai satu gadis
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Effendy, Onong Uchjana.. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT. CitraAditya Bakti.
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar.PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:
Jalansutra,Cetakan I, 2010
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
Moore dan Fine. (1968). a Glossary of Psychoanalytic Terms and Concepts.
Storey, John. (2009). Cultural theory and popular culture. An introduction (5th
ed.). University of Oxford Press.
Widyarini, 2009, Seri Psikologi Populer: Kunci Pengembangan Diri, PT.
Gramedia PustakaUtama, Jakarta.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan
Contoh Kasus.Jakarta; Yayasan Pustaka Obor.
Bertens, Kees. 2006. Psikoanalisis Segmund Freud. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Semiun, Yustinus (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud.
Yogyakarta:Kanisius
Andri, Dewi P,Yenny. 2007. “Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
danBerbagai Mekanisme Pertanahan terhadap Kecemasan”. Majalah
Kedokteran Indonesia. Vol57 (7): hal. 233- 238
Carole Wade & Carol Tavris.2007. Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
http://mypotik.blogspot.co.id/2012/01/10-macam-personality-disorder-
gangguan.html
http://halosehat.com/penyakit/gangguan-jiwa-mental/jenis-jenis-penyakit-sakit-
jiwa
http://gerbangpsikologi.blogspot.co.id/2015/07/kepribadian-ganda-bagian-3-
penyebab-dan.html

Anda mungkin juga menyukai