1
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C.Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II .....................................................................................................................3
BAB III...................................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pembimbing dan teman-teman yang telah
Kelompok ini berharap semoga makalah “Teori Kepribadian Melanie Klein” bisa
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kelompok
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Gambaran umum mengenai teori relasi objek
2. Biografi Melanie klein
3. Pengantar teori Relasi Objek
4. Kehidupan psikis bayi
5. Posisi
6. Mekanisme pertahanan psikis
7. Internalisasi
8. Teori kedekatan dan hubungan dengan orang dewasa
4
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Selain teori Klein, ada beberapa teori lain yang juga berpendapat mengenai
pentingnya pengalaman awal seorang anak dengan ibunya. Margaret Mahler
percaya bahwa penginderaan pembentukan identitas seorang anak bergantung
pada tiga tahap hubungan dengan ibunya. Pertama, bayi memiliki kebutuhan dasar
untuk disayangi dan diasuh oleh ibunya; kemudian, mereka mengembangkan
hubungan simbiotik yang aman; dan akhirnya, mereka keluar dari lingkaran
perspektif ibunya dan membangun identitas individualis mereka. Heinz Kohut
berteori bahwa anak mengembangkan pengindraan diri selama periode awal
kehidupan bayi. Hal ini terjadi ketika orang tua dan yang lainnya memperlakukan
mereka layaknya bayi yang bisa mengenali identitas diri mereka sendiri. John
Bowlby menyelidiki kedekatan bayi dengan ibunya. Mary Ainsworth dan
partnernya mengembangkan teknik untuk mengukur tipe gaya kedekatan yang
dikembangkan seorang bayi terhadap orang yang mengasuhnya.
6
B. Biografi Melanie Klein
Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal 30 Maret 1882 di Wina, Austria.
Ayahnya Dr. Moriz Reizes adalah seorang dokter yang bekerja dibidang obat-
obatan, yang kemudian bekerja sebagai asisten dokter gigi. Ibunya, Libussa
Deutsch Reizes memiliki sebuah toko tumbuhan dan reptil.
Hubungannya dengan ayah dan ibunya dirasa tidak sehat. Ia merasa diabaikan
oleh ayahnya, yang dipandangnya sebagai sosok yang dingin dan jauh. Sedangkan
dengan ibunya dirasakan sangat kaku, walaupun ia sangat mencintai dan
mengidolakan ibunya.
Teori relasi objek merupakan bagian dari teori Freud mengenai teori insting,
tetapi penyebabnya berbeda setidaknya dalam tiga hal, yaitu:
7
D. Kehidupan Psikis pada Bayi
Seorang bayi tidak memulai hidupnya sebagai individu yang kosong. Bayi
membawa presdiposisi untuk mengurangi pengalaman kecemasan yang dihasilkan
oleh dorongan insting hidup dan insting mati.
1. Fantasi
2. Objek
8
E. Posisi
1. Posisi Paranoid-Schizoid
2. Posisi Depresif
2. Proyeksi
9
3. Pemisahan
4. Identifikasi Proyektif
G. Internalisasi
Hal ini berati bahwa orang melakukan introyeksi, yaitu memasukkan aspek
eksternal kemudian diolahnya menjadi rangka kerja yang bermakna secara
psikologis.
1. Ego
Klein meyakini bahwa ego atau sifat mementingkan diri sendiri, sudah
matang pada tahap yang jauh lebih awal daripada yang diperkirakan oleh
Freud.
2. Superego
10
perkembangan odipus complex dan akhirnya menyatu dalam perasaan
bersalah yang realiistis setelah oedipus complex berkembang sepenuhnya
3. Oedipus Complex
11
mengambil bayi-bayinya,kecemasan ini timbul dari dalam diri anak yang
merasa dilukai ibunya. Perasaan ini akan hilang ketika dia melahirkan bayi
yang sehat.
Menurut Klein, rasa iri akan penis datang dari keinginan anak
perempuan untuk diinternalisasi oleh penis ayahnya dan memperoleh bayi
darinya. Khayalan ini menjadi penyebab semua hasrat akan penis
eksternal.
Klein percaya bahwa setiap orang terlahir dengan dua dorongan kuat,
insting hidup dan insting mati. Tahap yang paling penting dalam
kehidupan adalah beberapa bulan pertama yang merupakan tahap dimana
hubungan dengan ibu dan objek signifikan lainnya menjadi model untuk
hubungan interpersonal di kemudian hari. Kemampuan orang dewasa
untuk untuk mencintai atau membenci berasal dari relasi objek yang
didapatkan pada masa-masa awal kehidupannya.
12
John Bowlby, Teori kedekatan (attachment) menekankan hubungan antara
orang tua dan anak. Cindy Hazan dan Phil Shaver (1987) melakukan kajian klasik
mengenai hubungan orang dewasa. Mereka memperkirakan bahwa tipe kedekatan
awal akan membedakan jenis, durasi, dan stabilitas hubungan percintaan orang
dewasa. Mereka juga memprediksi orang dewsa tipe penghindar akan mengalami
ketakutan akan kedekatan dan kekurangan kepercayaan. Di lain pihak, orang
dewasa yang ambivalen akan bersemangat dan terobsesi dengan hubungan-
hubungan mereka.
Pada kajian lain Hazan dan Shaver menyebutkan bahwa orang dewasa yang
memiliki kedekatan rasa aman memiliki kepercayaan dan kedekatan dalam
hubungan percintaan mereka, dibanding orang-orang tipe pengindar atau orang
cemas-ambivalen. Peneliti juga menemukan bahwa kehidupan percintaan oran
dewasa yang memiliki kedekatan rasa aman akan lebih bertahan lama. Selain itu,
mereka juga memandang hubungan percintaan yang lebih awet dan memiliki
sedikit kecenderungan untuk bercerai dibandingkan dengan orang tipe penghindar
atau cemas ambivalen.
13
ketertarikan dalam membaca profil pasangan mereka, sementara individu
pencemas akan berusaha mencari informas tentang pasangannya dan cita-cita
mereka.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori relasi objek merupakan bagian dari teori Freud mengenai teori insting,
tetapi penyebabnya berbeda. Teori relasi objek menekankan pada pentingnya pola
yang konsisten dalam hubungan interpersonal sedangkan teori Freud menekankan
dorongan-dorongan biologis, teori relasi objek bersifat maternal yang
menekankan keintiman dan pengasuhan ibu sedangkan teori Freud bersifat
paternal dan menekankan pada kekuatan kontrol ayah, dan yang terakhir teori
relasi objek lebih memandang kontak dan hubungan sebagai motif utama tingkah
laku manusia sedangkan teori Freud lebih memandang kesenangan seksual
sebagai motif utama tingkah laku manusia.
Teori relasi objek telah mendorong munculnya banyak penelitian. Teori relasi
objek memiliki permasalahan dalam hal ketidakmampuannya untuk diulang atau
diuji kebenarannya, seperti halnya teori Freud (teori psikoanalisis ortodoks).
15
Kebanyakan gagasan didasarkan pada apa yang terjadi dalam diri psikis seorang
bayi sehingga asumsi tersebut tidak dapat diulang untuk disangkal atau
dibenarkan. Teori ini hanya memunculkan sedikit hipotesis yang diuji. Di lain
pihak, teori kedekatan dinilai tinggi dalam hal ketidakmampuannya untuk
diulangi. Kegunaan yang paling penting dari teori relasi objek adalah
kemampuannya dalam mengorganisasi atau mengelola informasi tentang perilaku
bayi. Di luar masa kanak-kanak teori relasi objek kurang bermanfaat sebagai
pengorganisasi pengetahuan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Fiest, Jess., Fiest, Gregory J. 2010. Teori Kepribadian. Edisi 7 Buku 1. Jakarta:
Salemba Humanika.
17