Habibie
Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare,
Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan
bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini
dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara
biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
BJ. Habibie
I. Teori Maslow
Maslow menganggap motivasi sebagai sesuatu yang kompleks, dimana tingkah laku
luaran yan diperlihatkan oleh manusia. Beliau juga menganggap, individu akan
terus bermotivasi oleh kerana sesuatu matlamat. Matlamat ini dianggap sebagai
keperluan yang perlu dipenuhi oleh semua manusia tanpa mengambil kira budaya,
persekitaran dan perbezaan generasi.
Personaliti yang dibincangkan oleh Maslow lebih kepada keperluan individu. Maslow
sering mengaitkan perkembangan personaliti dengan motivasi. Motivasi lahir dari
keperluan yang diperolehi oleh setiap individu. Maslow berpendapat sebilangan
keperluan dalaman yang menggerak serta mengarahkan perlakuan yang
dipamerkan oleh individu. Keperluan yang ditunjukkan oleh Maslow boleh dilihat
dalam bentuk hieraki.
Melihat Perjalanan Hidup dari Habibie terlihat bahwa Habibie sangat termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dirinya dalam membangun negeri ini
dengan ilmu pengetahuan
II. Teori Binswanger
Eksistensial adalah sebuah aliran yang menolak untuk memandang manusia
sebagai hasil dari reduksi berdasar pandangan ilmu pengetahuan alam, yaitu
semua perilaku didasarkan pada hukum causa prima. Eksistensialis menilai bahwa
manusia tidak dapat dijelaskan dengan kompleksitas sistem-sistem rasional.
Psikologi eksistensial tidak mengkonsepsikan tingkah laku sebagai akibat dari
perangsang dari luar dan kondisi-kondisi badaniah dalam manusia. Konsep
eksistensial perkembangan yang paling penting adalah konsep tentang menjadi.
Eksistensi tidak pernah statis, tetapi selalu berada dalam proses menjadi sesuatu
yang baru, mengatasi diri sendiri. Tujuannya adalah untuk menjadi manusia
sepenuhnya, yakni memenuhi semua kemungkinan dalam kehidupannya.
Kepribadian adalah cara manusia menuju individu yang Menjadi, individu yang bisa
menentukan siapa, menjadi apa, dan bagaimana menjadi dirinya yang mampu
mempergunakan potensinya dengan maksimal.
Jadi menurut teori eksistensial Binswanger Habibie melalui kehidupannya terjadi
karena keinginan Habibie untuk menjadi ada dan berguna bagi masyarakat.
Soekarno sudah menentukan sendiri jalan hidupnya dengan tinggal di Negara
Jerman karena merasa ilmunya hanya akan berguna tidak untuk di Indonesia
Kepribadian Habibie bila dilihat berdasar teori Kelly, bahwa Habibie memaknai yang
terjadi pada peristiwa Timor-Timur sebagai sesuatu yang tidak bisa diselamatkan
lagi, sehingga harus di adakn referendum.