Anda di halaman 1dari 31

TEORI EVOLUSI KEPRIBADIAN: BUSS

Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah


Teori Psikologi Kepribadian 2

Oleh:
KELOMPOK 2
Rizkia Husaini 168600079
Syawitri Utami 168600124
Balkhis 168600139
Nur Lailan P.A 168600069
Iqbal Arizal M 168600089

Fakultas Psikologi
Universitas Medan Area
Medan
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Teori evolusi kepribadian: buss” tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Psikologi keperibadian 2.
Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, April 2018

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Judul Halaman


Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Gambaran Umum Teori Evolusioner ....................................................... 3
B. Biografi David Buss ................................................................................. 6
C. Prinsip Psikologi Evolusi ......................................................................... 8
D. Teori Evolusi Kepribadian ....................................................................... 8
E. Kesalahpahaman Umum dalam Teori Evolusi ....................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 19
RESENSI FILM .................................................................................................... 19
A. Identitas Film .......................................................................................... 19
B. Sinopsis Cerita ........................................................................................ 20
BAB IV ................................................................................................................. 24
ANALISIS PEMBAHASAN TOKOH & FILM .................................................. 24
BAB V................................................................................................................... 27
PENUTUP ............................................................................................................. 27
KESIMPULAN ................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
David berusia 17 tahun ketika dikeluarkan dari sekolah, di tahan dua kali
karena kasus narkoba, dan bekerja sif malam hari di sebuah tempat pemberhentian
truk. Suatu malam, seorang pengemudi yang mabuk mengancam untuk membabat
dan memotong habis rambut panjangnya. Di malam yang lain, pria muda
memukul David dengan pentungan tanpa alasan yang jelas selain memang ingin
memulai perkelahian. Dengan adanya berbagai kejadian tersebut, David
memutuskan pasti ada cara lain yang lebih baik untuk mencari uang. Jadi,ia pun
mendaftarkan diri kesekolah malam untuk menyelesaikan sekolah menengahnya.
Segera setelah itu, ia mendapatkan sebuah keberuntungan: ia memenangkan lotre
untuk untuk masuk ke University of Texas di Asutian ketika nilai yang ia miliki
tidak mencukup untuk masuk ke universitas tersebut. Selama menjalani
perkuliahan, keingintahuan ilmiahnya berkembang. Ia mengatakan, ”Ketika
masuk tahun ketiga, saya mendapati bahwa saya ingin saya pelajari lebih dalam”
(D.Buss,2004,hlm.16). Sepuluh tahun kemudian, David menjadi seorang profesor
psikologi di Harvard University.
Bagaimana bisa seseorang yang di keluarkan dari sekolah menengah
mampu menjadi seorang profesor di Harvard? Satu gagasan yang dapat
menjelaskan ketertarikan untuk belajar dan memahami dalam cerita David adalah
konsep evolusi, terutama ketika diterapkan dalam kepribadian manusia, pikiran,
dan perilaku. Lebih spesifik lagi, ketertarikan tersebut adalah dalam hal seks dan
segala perilaku yang berkaitan daya tarik gairah, cemburu, selingkuh, bercumbu,
bergosip yang menekankan ambisi kariernya. Semangat inilah yang melesatkan
Buss dari siswa sekoah yang mengalami drop out menjadi seorang profesor
Harvard. Sesungguhnya, David bukanlah tipikal siswa yang memiliki
kemungkinan mengalami drop out: Ayahnya adalah seorang profesor psikologi
terkemuka dan keluarganya secara umum cerdas dan berbakat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum teori evolusioner?
2. Bagaimana biografi david buss?
3. Bagaimana prinsip teori evolusi?
4. Bagaimana teori evolusi kepribadian?
5. Seperti kesalahpahaman umum dari teori evolusi?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gambaran umum teori evolusioner
2. Untuk mengetahui bagaimana biografi david buss
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip teori evolusi
4. Untuk mengetahui bagaimana teori evolusi kepribadian
5. Untuk mengetahui kesalahpahaman umum dari teori evolusi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Teori Evolusioner


Charles Darwin (1859) meletakkan dasar teori evolusi modern, meskipun
teori itu sendiri telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Kontribusi penting Darwin
bukanlah teori evolusi, tetapi penjelasan bagimana evolusi berjalan, yaitu melalui
seleksi (alam dan seksual) dan kesempatan. Untuk memahami seleksi alam dan
seksual, pertama-tama mari kita melihat konsep yang sama dibuat oleh manusia
dan satu hal yang memberikan kata kunci Darwin: seleksi buatan.
Seleksi buatan (artificial selection) (juga dikenal sebagai “mengembang
biakkan” terjadi ketika manusia memilih sifat tertentu yang diinginkan dalam
mengembangbiakkan spesies. Contohnya perbedaan antara anjing jenis Great
Dane yang berukuran sangat besar dengan Chihuahua yang berukuran sangat kecil
bisa terjadi karena manusia memilih sifat-sifat tersebut dalam
pengembangbiakannya. Manuisa telah mengembangbiakkan spesies tumbuhan
dan hewan selama ribuan tahun.
Seleksi alam (natural selection) adalah bentuk yang lebih umum dari
seleksi buatan yaitu alamiah yang memilih sifat, bukan manusia. Lebih spesifik
lagi, hal tersebut terjadi ketila sifat tersebut akhirnya menjadi semakin umum atau
semakin tidak umum dalam suatu spesies selama periode waktu yang panjang
karena mampu menhasilkan atau tidak mampu menghasilkan ketahanan hidup
yang baik. 1
Seleksi alam atau biasa disebut para ilmuwan natural selection adalah
karya dari Darwin. Sebenarnya para ahli biologi sudah sejak lama memikirkan
tentang perubahan dalam struktur biologis, namun Darwin yang mempopulerkan
konsep natural selection. Konsep Seleksi alam dalam relevansinya dengan
psikologi evolusioner. Variabilitas, variabilitas disini ditekankan pada aktivitas
visual, kekuatan fisik dan dalam kecepatan belajar. Perbedaan-perbedaan

1
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
3
inividulah yang menjadi unsur pokok dalam terjadinya variabilitas ini. Hanya
beberapa perbedaan individu yang dapat diwariskan artinya bahwa hanya
beberapa sifat atau perbedaan yang dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya
dan seterusnya. Variasi yang disebabkan oleh mutasi genetik atau oleh kejadian
lingkungan yang tidak menguntungkan tidak akan diturunkan ke keturunan
berikutnya. Demikian pula variasi dalam belajar perilaku, entah itu
menguntungkan atau tidak, akan diteruskan ke generasi berikutnnya melalui
belajar, tetapi tidak diwariskan. Interaksi antar individu dengan tuntutan
lingkungan tempat tinggal akan memungkinkan terjadinya seleksi alam.2
Proses evolusi adalah perubahan-perubahan struktur organisme sepanjang
waktu. Perubahan-perubahan tersebut dilandasi oleh sebuah mekanisme yang
bersifat kausal, yakni seleksi alamiah. Seleksi alamiah mempunyai tiga unsur,
yaitu (a) Variasi (variation). Hewan dalam satu spesies yang sama dapat
bervariasi dalam berbagai cara, misalnya dalam hal panjang sayap, struktur sel,
kemampuan berkelahi dan sebagainya, (b) Warisan (inheritance), hanya sejumlah
variasi yang akan diwariskan secara ajeg dari orangtua kepada keturunannya.
Variasi-variasi lain tidak akan diwariskan kepada keturunan. Hanya variasi yang
diwariskan saja yang akan berperan dalam proses evolusi. (c) Seleksi (selection).
Organisme yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat diwariskan akan
memproduksi lebih banyak keturunan dibandingkan dengan organisme yang
kurang memiliki sifat-sifat yang dapat diwariskan oleh karena sifat-sifat tersebut
membantu memecahkan problem khusus dan dengan demikian memberi
sumbangan kepada reproduksi dalam satu lingkungan tertentu.3
Seleksi seksual (sexual selection) berjalan ketika anggota dari lawan jenis
menemukan sifat tertentu yang lebih menarik dan atraktif dibandingkan yang lain
dan dengan demikian menghasilkan keturunan dengan sifat tersebut. Poin
pentingnya adalah bahwa sifat ini telah menjadi penanda bagi kemampuan yang
tidak dapat dengan mudah di merupakan seniman kreatif dan penyair,

2
Hergenhahn, BR dkk. Theories of Learning Edisi ketujuh. 2008. Jakarta: Kencana
3
Buss, David dkk. 1998. Adaptations, Exaptatations, and Spandrels. American Psychologist, 53, 5, 533-548.

4
menungkapkan korelasi positif antara kreativitas dan kesuksesan seksual. Artinya,
makin banyak orang kreatif yang juga aktif secara seksual. Peneliti berpendapat
bahwa temuan mereka mendukung teori, pertama yang dikemukakan oleh Darwin
dan yang paling baru Genffrey Miller (2000), bahwa kemampuan kreatif manusia
adalah sifat yang dipilih secara seksual karena sifat tersebut meningkatkan daya
tarik seseorang bagi anggota dari lawan jenisnya.
Proses evolusi (seleksi alam dan seksual dan kesempatan) memunculkan
tiga hasil yang berbeda: adaptasi, hasil ikutan (by-product), dan noise.
 Adaptasi (adaptation) adalah strategi yang dikembangkan mengatasi
masalah kelangsungan hidup dan/atau reproduktif yang penting.
Contohnya, kelenjar keringat merupakan sebuah adaptasi karena
mengatasi masalah pengturan panas tubuh. Pilihan rasa dan daya tarik
seksual juga merupakan adaptasi. Kita menyukai makanan yang manis dan
berlemak karena makanan-makanan tersebut merupakan sumber yang baik
bagi energi dan pada masa awal evolusi relatif sulit di dapatkan.
 Hasil ikutan (by-product) adalah sifat terjadi sebagai hasil dari adaptasi,
tetapi bukan bagian dari desain fungsional. Hasil ikutan terjadi tanpa turut
berperan utama dalam proses-proses dari seleksi alam atau seksual.
Kemampuan ilmiah atau kemampuan mengemudi, masing-masing
merupakan hasil ikutan dari adaptasi.
 Noise, juga disebut sebagai “efek acak” terjadi ketika evolusi
menghasilkan perubahan acak dalam bentuk yang tidak memengaruhi
fungsinya. Noise cenderung dihasilkan oleh kesempatan dan tidak dipilih
secara khusus. Contohnya, bentuk pusar, yang bisa berbentuk ”innie
(masuk ke dalam)” atau ”outie (menonjol keluar)”. Pusar itu sendiri
merupakan hasil ikutan dari adaptasi yang disebut tali pusar.4

4
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

5
B. Biografi David Buss
David Buss dilahirkan pada 14 April 1953 di Indianapolis, Indiana, dari
pasangan Arnold H. Buss, Sr. dan Edith Nolte. Arnold H. Buss memiliki beberapa
prestasi, yaitu:
a. Memperoleh PhD di bidang Psikologi dari Indiana University di awal
tahun 1950-an
b. Menjadi profesor di bidang Psikologi di University of Pittsburgh,
Rutgers
c. Terakhir, menjadi Professor Emeritus di University of Texas
d. Penelitiannya berfokus pada topik agresi, psikopatologi, self-
consciousness, dan social anxiety
Meskipun David Buss memiliki keluarga dengan latar belakang akademis,
masa remajanya terisi dengan prestasi yang sedang-sedang saja di sekolah. Ia juga
sempat terlibat dalam masalah obat-obatan pada masa sekolah lanjutan. Dalam hal
ini, Buss sempat ditahan 2 kali. Di usia 17 tahun, Buss berhenti dari sekolahnya.
Ia bekerja pertama kali di penghentian truk. Ia diterima karena bersedia bekerja di
semua shift malam. Setelah 3 bulan bekerja, berbagai pengalaman Buss
menyadarkan bahwa “pasti ada cara yang lebih baik untuk mencari uang”.
Pengalaman yang memunculkan insight ini, antara lain: saat seorang supir truk
yang mabuk mengancam akan mengampak rambut panjang Buss dan seorang
anak muda memukul Buss dengan sebuah tongkat pemukul tanpa alasan yang
jelas. Anak muda tersebut hanya ingin memulai perkelahian saja
Berbagai pengalaman buruk tersebut membuat Buss memutuskan untuk
mengambil kelas malam. Ia berhasil menyelesaikan SMA-nya. Tetapi prestasinya
terlalu rendah untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Di tahun 1971, ia beruntung
memenangkan lotre untuk masuk ke University of Texas. Di universitas,
kecintaan dan ketertarikan Buss terhadap ilmu pengetahuan dan tingkah laku
manusia tumbuh. Mata kuliah Geologi dan Astronomi memaparkannya dengan
pentingnya evolusi. Seperti kebanyakan tokoh kepribadian, Buss merasa bahwa

6
pengalaman masa kecil dan kepribadiannya berpengaruh terhadap teori
kepribadiannya.
 “Did these childhood experiences somehow create some causal vector
that motivated me to focus on mating in my professional life? Possibly,
yet I doubt that my experiences are unique” (D. Buss, 2004, p. 17)
Saat Buss masih menjadi undergraduate di University of Texas, Austin, ayahnya
mempublikasikan buku berjudul Psychology – Man in Perspective
 Buku ini menjadikan evolusi sebagai tema payung dari seluruh topik
bahasannya
 “The only perspective that appears sufficiently grand in scope is that of
evolution” (A. Buss, 1973, p. 2)
Konsep evolusi dan peran pentingnya dalam tingkah laku manusia nampak
jelas dalam lingkungan keluarga Buss. Hal ini menumbuhkan ketertarikan yang
mendalam pada diri Buss terhadap teori evolusi dalam menjelaskan tingkah laku
manusia, terutama mengenai perilaku seksual. Berkebalikan dengan masa
performanya di masa sekolah lanjutan, Buss memiliki prestasi yang baik sebagai
mahasiswa undergraduate dan mengembangkan minat terhadap psikologi dan
tingkah laku manusia.
Ia kemudian mengikuti program PhD dalam bidang Psikologi Kepribadian
di University of California di Berkeley (1976-1981). Di sini, ia bekerja bersama
Jack dan Jeanne Block, Richard Lazarus, dan Harrison Gough. Ia juga
berkolaborasi dengan Ken Craik mengembangkan asesmen kepribadian yang
mengacu pada tingkah laku yang mereka namakan pendekatan “act-frequency”.
Buss pertama kali mendapatkan posisi profesornya di Harvard University. Di sini,
ia melanjutkan penelitiannya mengenai “act-frequency”. Namun lama-kelamaan,
Buss mengembalikan perhatiannya ke teori Evolusioner. Di Harvard, ia
berkolaborasi dengan dua mahasiswanya, Leda Cosmides dan John Tooby.
Mereka bekerja sama membangun bidang Evolutionary Psychology.
Prestasi David Buss diantaranya: Early Career Contribution to Personality
Psychology dari American Psychological Association (APA) pada tahun 1988.

7
Terpilih menjadi anggota APA dan American Psychological Society. Penulis
beberapa buah buku, antara lain:
1. Evolutionary Psychology (1999)
2. The Evolution of Desire (2003)
3. The Murderer Next Door (2005)
4. Personality Psychology (2002) bersama Randy Larsen.5

C. Prinsip Psikologi Evolusi


Istilah "psikologi evolusi" dicetuskan pada tahun 1973 oleh ahli biologi
Michael Ghiselin (1973), dan kemudian dipopulerkan oleh ahli antropologi john
tobby dan psikolog leda cosmides pada awal tahun 1990-an.
psikologi evolusioner dapat diartikan sebagai studi ilmiah tentang pikiran
dan perilaku manusia dari perspektif evolusi dan berfokus pada 4 pertanyaan
utama, yaitu:
1. Mengapa pikiran manusia terbentuk sebagaimana adanya, dan bagaimana
rancangan pikiran tersebut dapat terbentuk demikian?
2. Bagaimana pikiran manusia terbentuk, artinya bagian-bagian dan struktur-
struktur apa yang membentuknya?
3. Apa fungsi yang dimiliki bagian-bagian pikiran, dan apa yang dilakukan
oleh bagian-bagian pikiran tersebut?
4. Bagaimana pikiran yang dikembangkan dan lingkungan yang ada
berinteraksi untuk membentuk perilaku manusia?6

D. Teori Evolusi Kepribadian


Kepribadian terbentuk dari evolusi, artinya ia merupakan hasil interaksi
antara perubahan lingkungan dengan perubahan fisik dan otak. Teori evolusi
beranjak dari asumsi bahwa masing-masing anggota dari setiap spesies berbeda

5
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
6
ibid
8
satu sama lain. Hal ini sejalan dengan asumsi-asumsi dari berbagai teori
kepribadian lainnya.
Meskipun demikian, ada satu masalah serius yang membuat evolusi dan
kepribadian sulit menyatu. Natural selection secara khusus bekerja untuk
mengurangi perbedaan individual adalah trait yang baik dijadikan norma dan trait
yang kurang adaptif ditiadakan.
Akibat hal tersebut, muncul paradoks: “jika seleksi alam memisahkan sifat
maladaptive dan selama waktu yang panjang menghasilkan sifat manusia yang
universal, maka bagaimana bisa individu secara konsisten berbeda dalam
kecendrungan mereka untuk berpikir dsn bertindak (dengan kata lain:
kepribadian mereka)?”
Adaptasi manusia harus tetap bersifat universal dan khusus bagi masing-
masing spesies. Berarti, seharusnya tidak ada perbedaan yang signifikan antar
individual. Namun, Tooby dan Cosmides berpendapat: Jika trait menunjukkan
perbedaan individual yang signifikan, maka hal itu tidak dapat disebut sebagai
adaptasi. Berdasarkan definisinya, adaptasi bersifat species typical (khusus bagi
masing-masing spesies).
Beberapa psikolog evolusi berpendapat bahwa ada 2 solusi untuk paradoks
ini, yaitu: Perbedaan kepribadian adalah “noise”; atau, Perbedaan kepribadian
adalah “by-product” dari strategi evolusi adaptif (evolved adaptive strategies).
Tokoh lainnya berpendapat bahwa trait adalah sesuatu yang lebih dari
pada sekedar noise atau by-products, yang disebut adaptations. Teori Buss sendiri
pada intinya berusaha untuk membahas secara mendalam mengenai berbagai
masalah adaptif dan solusi atau mekanismenya.

a. Faktor bawaan dan lingkungan dari kepribadian


Apa yang menyebabkan perbedaan individual? Jawabannya adalah
factor bawaan dan factor lingkungan. Oleh karena itu, penyimpulan
bahwa tingkah laku dan kepribadian disebabkan oleh salah satu

9
kualitas internal maupun eksternal adalah salah. Kualitas internal dan
eksternal dapat berfungsi karena mendapatkan pengaruh dari satu sama
lain. Masing-masingnya tidak dapat bekerja sendiri.
Kesalahan situasional fundamental
 Tendency to assume that the environment alone can produce
behavior void of a stable internal mechanism.
 Tanpa mekanisme internal, tidak akan ada tingkah laku
Kesalahan atribusi fundamental
 Tendency to ignore situational and environmental forces when
explaining the behavior of other people and instead focus on
internal dispositions.
 Kecendrungan menghindari dorongan situasional dan lingkungan
ketika menjelaskan perilaku orang lain dan berfokus pada disposisi
internal.
Masing-masing pandangan ini bersifat incomplete karena tidak ada
penjelasan internal atau eksternal yang murni untuk menjelaskan tingkah
laku. Keduanya perlu terlibat dan berinteraksi untuk menghasilkan sebuah
tingkah laku tertentu. Secara umum, evolusi adalah interaksi antara biologi
dan lingkungan (nature dan nurture). Sehingga, faktor-faktor biologis
dan lingkungan menjadi tidak dapat dipisahkan.
Di tahap awal evolusi, beberapa individu memiliki kualitas yang
bekerja dengan baik di dalam lingkungan, sehingga membuat mereka lebih
mampu bertahan hidup dan bereproduksi. Salah satu asumsi dasar dari
teori kepribadian evolusi adalah kualitas-kualitas adaptif tersebut
mencakup kecenderungan yang unik dan konsisten untuk berperilaku
dengan cara tertentu dalam konteks tertentu, yang disebut trait
kepribadian.

b. Masalah adaptif dan solusinya (mekanisme)

10
Ada 2 masalah dasar dalam adaptasi, yaitu survival (makanan,
bahaya, predasi, dsb) dan reproduksi. Untuk dapat bertahan hidup, Buss
mengatakan bahwa kita harus mampu menghadapi hostile forces of nature,
misalnya penyakit, parasit, kekurangan makanan, iklim yang keras, dan
bahaya alamiah lainnya. Manusia yang dapat melewatinya dengan efektif
dan efisien cenderung mampu bertahan hidup, dan bertahan hidup
(survival) adalah syarat untuk terjadinya reproduksi.
Mekanisme: solusi untuk kedua masalah adaptif tersebut. Secara spesifik,
mekanisme:
 Berjalan berdasarkan prinsip-prinsip dalam domain adaptif yang
berbeda
 Berjumlah ratusan, atau bahkan ribuan
 Merupakan solusi kompleks untuk masalah adaptif spesifik
(survival, reproduksi)
Setiap mekanisme bekerja secara spesifik pada sebuah masalah dan
tidak pada masalah lainnya. Contoh: kelenjar keringat mengatasi masalah
regulasi suhu tubuh, namun tidak berperan apapun dalam mengatasi
penyakit atau luka tubuh.
Ada 2 jenis mekanisme, yaitu mekanisme fisik: organ dan sistem
fisiologis yang berevolusi atau berkembang untuk mengatasi masalah
hidup. Biasanya dimiliki oleh berbagai spesies. Merupakan fokus dari
Evolusi Biologi. Mekanisme psikologi: sistem yang bersifat internal dan
spesifik dari kognitif, motivasi, dan kepribadian yang mengatasi masalah
hidup tertentu dan reproduksi. Biasanya bersifat spesifik pada masing-
masing spesies. Merupakan fokus dari Psikologi Evolusi.

c. Mekanisme yang dikembangkan


Mekanisme psikologis adalah proses internal yang membantu kita
menghadapi masalah hidup dan/atau reproduksi. Mekanisme psikologis

11
yang relevan dengan kepribadian dapat dikelompokkan ke dalam 3
kategori, yaitu: Tujuan, emosi dan sifat kepribadian.
Motivasi dan Emosi sebagai Mekanisme Evolusi
Dua tujuan dan motif yang berperan sebagai mekanisme evolusi
adalah kekuatan dan keintiman. Kekuatan, misalnya agresi, dominansi,
prestasi, status, “negosiasi hierarki”. Keintiman, misalnya cinta, kelekatan
(attachment), “aliansi timbal balik”. Psikologi evolusi menganggap kedua
dorongan ini sebagai “adaptasi”, karena keduanya berdampak langsung
terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Emosi juga merupakan adaptasi, karena membuat individu menjadi
waspada terhadap suatu situasi yang dapat membahayakan atau
menguntungkan kesejahteraannya.
Sifat Kepribadian sebagai Mekanisme yang dikembangkan
Motivasi, emosi, dan kepribadian bersifat adaptif, dimana mereka
memecahkan masalah hidup dan reproduksi. Buss beranggapan bahwa 5
dimensi kepribadian (Big Five) dapat menjadi sinyal bagi orang lain
mengenai kemampuan kita untuk mengatasi masalah hidup dan
reproduksi. Perbedaan individual dan kepribadian merupakan strategi
untuk mengatasi berbagai masalah adaptif. Model kepribadian Buss sangat
mirip dengan pendekatan Big Five trait McCrae dan Costa, namun tidak
dalam struktur yang identik.
Berikut adalah 5 dimensi kepribadian milik Buss, yaitu:
Surgensi/ekstraversi/dominansi, keramahan, kesadaran, stabilitas emosi,
dan keterbukaan atau kecerdasan.
SURGENSI
Kecendrungan untuk mengalami kondisi emosi positif dan terlibat
dalam lingkungan seseorang serta menjadi ramah dan percaya diri.
Surgensi hampir bersinonim dengan eksraversi

12
Dalam bahasa evolusi, surgency mengakibatkan “kecendrungan
kedudukan”, yaitu bagaimana orang bernegosiasi dan memutuskan siapa
yang dominan dan siapa yang tunduk.
Ciri-cirinya: memiliki dorongan yang tinggi untuk berprestasi,
dominan dan mengarahkan orang lain, atraktif yaitu menjadi pasangan
yang diinginkan, cenderung mengambil resiko, memiliki emosi positif
(contoh: senang), menginisiasi dan mempertahankan pertemanan dan
hubungan , serta bersemangat dan ambisius.
KERAMAHAN
Kemauan dan kemampuan seseorang untuk bekerja sama dan
menolong kelompoknya atau bermusuhan dan bersikap agresif kepada
orang lain. Beberapa orang terlihat hangat, kooperatif, dan group-oriented,
sementara orang lainnya egois dan bermusuhan dengan orang lain.
Ciri-ciri orang keramahan: cenderung berupaya untuk memperbaiki
konflik dalam kelompok, senang membuat aliansi dengan orang lain,
mendorong terjadinya kohesivitas dalam kelompok, cenderung mengikuti
norma kelompok, serta dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
KESADARAN
Karakteristik utama dari conscientiousness adalah kapasitas dan
komitmen seseorang untuk bekerja. Orang dengan conscientiousness dapat
dipercaya untuk menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab. Mereka
juga adalah orang-orang yang dapat kita andalkan saat dibutuhkan.
Ciri-cirinya: berhati-hati, detail, fokus dan reliabel.
STABILITAS EMOSI
Kewaspadaan atau sensitivitas seseorang terhadap bahaya dan
ancaman adalah sesuatu yang penting dan adaptif. Salah satu hal yang
termasuk dalam behavioral disposition ini adalah kemampuan seseorang
untuk mengelola stresnya. Ketakutan dan kecemasan adalah emosi yang
adaptif. Neurotisme: kecenderungan seeorang untuk mengalami perasaan
negatif, seperti cemas, bersalah, dan sedih. Kecenderungan untuk sensitif

13
terhadap ancaman misalnya menjadi adaptif untuk lingkungan yang
berbahaya. Memiliki kecemasan atau ketakutan dalam tingkat tertentu
adalah adaptif karena membantu kita untuk bertahan hidup. Saat
tingkatnya kurang atau berlebih, maka dapat mengganggu keberfungsian
kita sehari-hari.
KETERBUKAAN
Kecenderungan seseorang untuk berinovasi dan kemampuannya
memecahkan masalah. Berkaitan erat dengan kecerdasan. Kemauan untuk
mencoba hal baru dan memiliki pengalaman baru dibandingkan bertahan
dengan sesuatu yang bersifat rutin. Orang-orang seperti ini sering kali
menjadi seorang penjelajah di kelompoknya. Contoh: pekerja seni dan
peneliti.

d. Sumber dari perbedaan individu


Sumber lingkungan
Dalam istilah Buss, sumber lingkungan dari perbedaan kepribadian
seseorang disebut sebagai kalibrasi pengalaman awal. Artinya,
pengalaman masa kecil membuat beberapa strategi perilaku lebih mungkin
dibandingkan yang lainnya. Contoh: anak yang tumbuh tanpa kehadiran
ayah cenderung lebih aktif secara seksual di usia muda dan memiliki lebih
banyak pasangan seks di masa remaja dan dewasa.
Spesialisasi posisi strategis, masing-masing orang menemukan
sesuatu yang menonjol dari dirinya untuk mendapatkan perhatian dari
orang tua atau pasangan yang potensial. Contoh: urutan kelahiran Adler

Sumber bawaan/genetik
Sifat berada di bawah pengaruh genetik. Tipe tubuh, bentuk wajah,
dan tingkat daya tarik fisik bertindak sebagai sumber bawaan dari
perbedaan individu. Artinya, pria berotot atau pria dengan penampilan
yang sangat maskulin akan menarik perhatian banyak kamu perempuan.

14
Hal itu akan memunculkan banyak peluang bagi aktivitas seksual
dibandingkan pria yang kurus atau pria yang tidak terlihat maskulin. Hal-
hal tersebut merupakan bawaan karena bentuk wajah atau tubuh seseorang
sebagian besar dikontrol oleh genetik.

Sumber Nonadaptif
Beberapa sumber individual tidak menghasilkan keberhasilan dlam
bertahan hidup atau reproduktif, oleh karena itu, dikategorikan sebagai
“nonadaptif”. Sumber nonadaptif dari perbedaan individu yang paling
umum ditemui adalah variasi genetik netral, yang sering kali berupa
mutasi genetic. Beberapa mutasi bersifat netral karena mutasi tersebut
tidak memebahayakandan tidak pula memberikan keuntungan bagi
individu. Mutasi tersebut ada dalam kumpulan gen dan tidak terbatas
hingga tekanan dari seleksi alam atau seksual menghilangkannya.

Sumber Maladaptif
Sifat maladaptif adalah hal yang secara aktif membahayakan
kesempatan seseorang untuk bertahan hidup atau menurunkan daya tarik
seksual seseorang. Ini dapat terbentuk dari sumber genetik maupun
lingkungan. Salah satu sumber genetic tersebut adalah kelainan genetik,
tetapi dalam kasus mutasi yang ada membahayakan bagi orang tersebut. Di
sisi lain, sumber lingkungannya adalah trauma diakibatkan lingkungan,
seperti cedera otak atau spinal cord, yang juga dapat menyebabkan
perbedaan individual maladaptif.7

e. Teori Kepribadian Evolusioner Neo-Buss


MacDonald (1995)

7
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
15
1. Lebih mengaitkan kepribadian dengan sistem motivasi dan
emosional yang berevolusi.
2. Berbagai variasi kepribadian pada dimensi utama kepribadian
merupakan strategi alternatif untuk mempertahankan kesesuaian.
3. Dimensi kepribadian berhubungan dengan strategi evolusi untuk
mengatasi berbagai masalah adaptif.
4. Ia hanya memiliki 4 dimensi kepribadian, yaitu dominasi,
kesadaran, pengasuhan dan neurotisme.
5. Merupakan sesuatu yang adaptif bagi spesies untuk menghasilkan
individu yang bervariasi sepanjang kontinum dalam responnya
terhadap masalah penting karena perubahan lingkungan
membutuhkan respon yang berbeda-beda.

Nettle (2006)
1. Evolusi mendukung adanya perbedaan individual karena manusia
tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dan
kualitas apa yang sesuai dengan perubahan lingkungan.
2. Ada kelebihan dan kekurangan untuk masing-masing dimensi
kepribadian (dapat dilihat dalam table; kerugian dan keuntungan:
dari aspek kepribadian Teori Lima Besar oleh Nettle).8

Domain Keuntungan Kerugian

Extraversi Keberhasilan Resiko fisik; stabilitas keluarga


memperoleh pasangan;
aliansi sosial; eksplorasi
lingkungan.
Neurotisme Kewaspadaan akan Stress dan depresi, dengan
bahaya; pekerja keras konsekuensi interpersonal dan

8
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
16
dan berdaya saing kesehatan

Keterbukaan Kreativitas, dengan efek Keyakinan yang tidak lazim,


daya tarik psikosis
Kesadaran Perhatian pada Kehilangan keuntungan
keuntungan kemampuan kemampuan yang dekat; terlalu
jangka-panjang; sifat terobsesi; terlalu kaku
social yang diinginkan
dan harapan-hidup
Keramahan Perhatian pada kondisi Tidak mampu menghadapu
mental orang lain; kecurangan social; gagal untuk
hubungan interpersonal memaksimalkan kelebihan diri.
yang harmonis;
mendapatkan atau pun
menjadi pasangan
koalisi yang baik.

E. Kesalahpahaman Umum dalam Teori Evolusi


a. Evolusi menyiratkan deterimisme genetik
Evolusi adalah segala sesuatu mengenai perubahan fisik yang
berhubungan dengan perubahan lingkungan. Oleh karena itu,
menggunakan perspektif “nature dan nurture”. Epigenetics: perubahan
pada fungsi gen yang tidak melibatkan perubahan pada DNA. Hal ini
menunjukkan bahwa pengalaman (seperti, makan, minum, atau terpapar
dengan bahan-bahan kimia) dapat mempengaruhi gen kita.
b. Adaptasi membutuhkan mekanisme kesadaran
Mekanisme evolusi dapat beroperasi dengan tanpa kemampuan
kompleks (kesadaran). Contoh: Ide mengenai “inclusive fitness” berisi
bahwa kita akan cenderung menolong saudara kandung dibandingkan
sepupu dan menolong sepupu dibandingkan orang asing. Hal ini karena
17
hubungan kekerabatan yang kita miliki, bukan karena kalkulasi matematis
yang kita lakukan terhadap situasi tersebut.
c. Mekanisme dirancang secara optimal
Pada kenyataannya, beberapa adaptations terjadi dengan canggung.
Perubahan evolusi terjadi dari generasi ke generasi, dan selau terhadap
kesenjangan antara adaptations dan lingkungan. Contoh: makanan
berlemak dan asin.
Di zaman dulu, makanan berlemak dan asin masih sangat sulit
untuk didapatkan. Di zaman sekarang, makanan seperti ini dapat
didapatkan dimana saja dan dengan harga yang terjangkau. Akibatnya,
banyak orang yang mengalami kegemukan dan obesitas.
Apabila mekanisme dirancang secara optimal, maka seharusnya
kita dapat berespon secara lebih cepat dan efisien terhadap perubahan
lingkungan seperti ini.9

9
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

18
BAB III
RESENSI FILM

A. Identitas Film
Charlie and the Chocolate Factory merupakan sebuah film fantasi ditahun
2005 yang disutradarai oleh Tim Burton dan diproduseri oleh Brad Grey bersama
Richard D. Zanuck. Film yang diadaptasikan dari novel dengan judul sama karya
Roald Dahl ini dibintangi oleh Johnny Depp, Freddie Highmore, David Kelly,
Helena Bonham Carter, Noah Taylor, Missi Pyle, James Fox, Deep Roy dan
Christopher Lee dll. Film ini dirilis pada tanggal 15 Juli 2005 di Amerika dan
pada tanggal 29 Juli 2005 di Inggris, dan didistribusikan oleh Warner Bros.
Berdurasi 115 menit.
Sebenarnya cerita yang didasarkan atas novel ini sebelumnya telah
difilmkan pada tahun 1971 dengan judul Willy Wonka and the Chocolate Factory.
Film yang berkisah tentang moral ini dikemas menjadi kisah fantasi, misteri, serta
magis yang dimiliki oleh pabrik cokelat beserta seluruh kelezatan cokelat yang
ada di dalamnya. Interpretasi Burton terhadap dunia fantasi Dahl sangat kreatif
dan memuaskan, sejak awal film. Meskipun penuh dengan warna, film ini tidak
tepat jika disebut sebagai film anak-anak. Ada hal-hal yang hanya dapat
dimengerti oleh orang dewasa. Seperti humor-humor sarkastis Wonka. Baik anak-
anak maupun orang dewasa akan sama-sama menikmatinya.10

Pemeran Charlie and the Chocolate Factory:


 Johnny Depp - Willy Wonka
 Freddie Highmore - Charlie Bucket
 David Kelly - Grandpa Joe
 Helena Bonham Cr - Mrs. Bucket
 Noah Taylor - Mr. Bucket
 Missi Pyle - Mrs. Beauregarde

10
Wikipedia. 2018. Charlie and the Chocolate Factory (film).
https://id.wikipedia.org/wiki/Charlie_and_the_Chocolate_Factory_(film) diakses pada 11 april 2018
19
 James Fox - Mr. Salt
 Deep Roy dan Danny Elfman (suara) - Oompa-Loompa
 Christopher Lee - Dr. Wilbur Wonka
 Adam Godley - Mr. Teavee
 Franziska Troegner - Mrs. Gloop
 AnnaSophia Robb - Violet Beauregarde
 Julia Winter - Veruca Salt
 Jordan Fry - Mike Teavee
 Philip Wiegratz - Augustus Gloop
 Blair Dunlop - Little Willy Wonka
 Liz Smith - Grandma Georgina
 Eileen Essell - Grandma Josephine
 David Morris - Grandpa George
 Nitin Ganatra - Pangeran Pondicherry
 Shelley Conn - Putri Pondicherry

B. Sinopsis Cerita
Willy Wonka (Johnny Depp) telah membangun sebuah Pabrik Cokelat
terbesar di dunia. Setelah beberapa pekerjanya mencuri resep rahasianya, Wonka
mengeluarkan semua pekerjanya dan menutup pintu pabrik selamanya. 15 tahun
setelah itu, Charlie Bucket (Freddie Highmore), seorang anak dari Inverness,
Skotlandia tumbuh dari keluarga yang sangat miskin, dia tinggal bersama kedua
orang tuanya (Noah Taylor dan Helena Bonham Carter). Ayahnya yang hanya
sebagai buruh di sebuah pabrik pasta gigi, diberhentikan karena pihak pabrik telah
menggunakan tenaga kerja mesin untuk meningkatkan produksinya. Makan
malam seringkali hanya berupa semangkuk sup kol, hal tersebut tetap disyukuri
oleh Charlie beserta keempat kakek-neneknya dari kedua belah pihak orangtua
Charlie yang selalu berbaring di tempat tidur, yaitu dua neneknya Georgina (Liz
Smith) dan Josehine (Eileen Essell), beserta dua kakeknya George (David Morris)
dan Joe (David Kelly). Rumah mereka pun sangat tua dan reyot, namun udara

20
dingin yang menusuk di dalam rumah tersebut nyaris tidak terasa karena besarnya
kasih sayang antara anggota keluarga Bucket.
Satu-satunya hiburan bagi Charlie adalah saat ia akan berangkat tidur,
ketika ia melihat sebuah pemandangan dari jendelanya. Sebuah Pabrik Cokelat
besar yang misterius milik Wonka, dimana sang kakek, Joe pernah menjadi
pekerja disana. Selama hampir 15 tahun tidak terlihat seorang pun pernah keluar
ataupun masuk ke pabrik itu, tidak juga seorang pekerja. Namun anehnya,
produksi cokelat dalam jumlah luar biasa terus ada dan dipasarkan ke toko-toko di
seluruh pelosok dunia. Hal ini, seperti pada orang-orang lain, menjadi misteri bagi
Charlie. Setiap malam, ia memikirkan misteri itu hingga ia jatuh tertidur, dengan
impian akan dapat masuk ke dalam pabrik tersebut, suatu waktu nanti.
Suatu hari, Wonka berencana untuk membuka kembali pintu pabriknya, ia
membuat pengumuman, kontak pertamanya kepada dunia luar selama 15 tahun
terakhir. Bagi lima orang anak-anak yang berhasil menemukan Tiket Emas yang
terbungkus rapi di dalam bungkus cokelatnya, Wonka akan mengundang mereka
untuk mengunjungi pabriknya dan membawa mereka berkeliling, memperlihatkan
seluruh rahasia pabriknya, sementara salah satu dari mereka akan dapat hadiah
khusus pada akhir kunjungan. Bagi Charlie, pengumuman ini adalah hal yang
sangat luar biasa. Keluarganya pun sangat menginginkan Charlie dapat meraih
keinginannya, namun mereka tidak dapat berbuat banyak karena mereka hanya
mampu memberikan Charlie sebatang cokelat dalam setahun, sebagai hadiah
ulang tahunnya.
Penjualan cokelat Wonka akhirnya meroket, dengan orang-orang dari
berbagai belahan dunia seperti Tokyo, Jepang, Marakesh, Maroko, dan New York,
untuk mendapatkan tiket. Empat tiket pertama sudah ditemukan oleh anak-anak
yang beruntung dibelahan seluruh dunia. Tiket pertama ditemukan oleh Augustus
(Philip Wiegratz), anak gendut yang rakus, nakal, serakah dan tidak penurut dari
Düsseldorf, Jerman. Tiket kedua ditemukan oleh Veruca (Julia Winter), anak yang
sangat manja dan selalu memaksakan keinginannya dari Buckinghamshire,
Inggris. Tiket ketiga ditemukan oleh Violet (AnnaSophia Robb), seorang anak

21
yang jago bela diri dan selalu berkompetisi dalam hal apa pun (termasuk dalam
mengunyah permen karet secara maraton!) dari Atlanta, Georgia. Dan tiket
keempat ditemukan oleh Mike (Jordan Fry), anak yang pemarah dan selalu
menyombongkan diri bahwa dirinya jauh lebih pandai daripada anak-anak lainnya
dari Denver, Colorado.
Tinggal ada satu tiket lagi, di seluruh dunia. Harapan Charlie semakin
meredup, apalagi dia mencoba dua kali untuk mencari tiket, namun kedua
bungkus cokelat itu kosong. Setelah sengaja mendengar bahwa tiket kelima
ditemukan di negara Rusia, sesuatu terjadi. Charlie menemukan uang yang
tergeletak di jalan. Setelah yakin bahwa tidak ada orang yang kehilangan, ia
segera membawanya ke toko terdekat untuk membeli 'Wonka Whipple-
Scrumptious Fudgemallow Delight', semata karena ia sangat kelaparan dan karena
rasa cokelat itu sangat nikmat. Pada saat itu juga terungkap kalau tiket yang
ditemukan di Rusia itu palsu. Saat ia membuka cokelatnya, Charlie
menemukannya. Tiket Emas terakhir, di hari terakhir, meskipun dua pelanggan
lain menawarkan untuk membelinya dari dia. Charlie segera lari kerumah untuk
memberitahu keluarga dan memutuskan untuk membawa sang kakek Joe untuk
menemaninya dalam kunjungannya ke pabrik.
Keesokan harinya, Charlie dan anak-anak pemenang lainnya, beserta para
pendamping mereka, disambut oleh Willy Wonka untuk bersama-sama
menyaksikan semua keajaiban yang ada di dalam pabriknya: mesin-mesin buatan
Wonka sendiri, teknologi yang luar biasa, dan para pekerja pabrik yang selama ini
menjadi misteri: para Oompa Loompa (diperankan secara tunggal oleh Deep
Roy). Tentunya, hal yang paling menarik adalah diri Wonka sendiri, sang tuan
rumah yang eksentrik. Sudah bertahun-tahun Wonka tidak pernah keluar dari
pabriknya, ia mencurahkan seluruh waktunya untuk membuat gula-gula terenak di
seluruh dunia, yang ternyata merupakan wujud pemberontakannya terhadap sang
ayah (Christopher Lee), seorang dokter gigi yang sangat membenci gula-gula.
Selama tur, satu per satu anak-anak pemenang Tiket Emas mulai menampakkan
sikap asli mereka yang buruk dan tidak mematuhi perintah Wonka, yang

22
menyebabkan mereka tidak dapat meneruskan tur mereka: Augustus disedot pipa
penghisap coklat setelah ia mencoba meminum sungai cokelat dan jatuh
kedalamnya, Violet yang berubah menjadi blueberry besar setelah ia mengunyah
permen karet yang mengandung tiga porsi makan sekaligus yang belum sempurna,
Veruca dan ayahnya didorong ke dalam saluran pembuangan sampah oleh para
pekerja yang adalah para tupai setelah dia mencoba untuk mengambil seekor
sebagai hewan peliharaan, dan Mike tubuhnya menyusut menjadi kecil setelah ia
menggunakan Coklat Televisi yang bisa mengirim coklat pada dirinya sendiri.
Para Oompa-Loompa menyanyikan sebuah lagu moralitas setelah masing-masing
anak tereliminasi. Anak- anak kemudian meninggalkan pabrik, dengan
karakteristik berlebihan atau cacat terkait dengan kegagalan mereka: Augustus
tertutup oleh cokelat, Violet yang seluruh badannya berwarna biru dan fleksibel,
Veruca dan ayahnya yang penuh dengan sampah, dan Mike menjadi kurus dan
tipis.
Ketika hanya tinggal Charlie yang tertinggal, Wonka pun membuka
rahasia terakhirnya, sekaligus rahasia terbesarnya, mengenai hadiah utama yang
diam-diam ia persiapkan. Wonka kemudian mengundang Charlie untuk tinggal
dan bekerja di pabrik dengannya, dan mengungkapkan bahwa tujuan dari Tiket
Emas dan satu-satunya syarat adalah Charlie harus meninggalkan keluarganya di
rumah, karena Wonka percaya keluarga adalah halangan untuk kebebasan untuk
mencapai keinginannya. Karena keluarganya adalah hal yang paling penting
dalam hidupnya, Charlie menolak tawaran Wonka. Charlie dan keluarganya
akhirnya hidup bahagia dengan apa adanya seperti sebelumnya. Sementara Wonka
tertekan, ia kembali untuk mencari nasihat dan Charlie membantu dia menyatukan
kembali dia dengan ayahnya yang telah lama ditinggalkan. Charlie akhirnya
mewarisi pabrik coklat, sementara Wonka telah kembali dengan keluarganya. 11

11
Ajiedd. 2011. Ulasan Film Charlie and the Chocolate Factory. http://muajid.blogspot.co.id/2011/07/charlie-and-
chocolate-factory-2005.html diakses pada 11 April 2018

23
BAB IV
ANALISIS PEMBAHASAN TOKOH & FILM

Teori buss sendiri pada intinya untuk membahas secara mendalam


mengenai berbagai masalah adaptif dan solusi, 5 orang anak tersebut berada di
lingkungan yang baru yaitu pabrik coklat tersebut dan belum pernah mereka
kunjungi sebelumnya, mereka pun dihadapkan dengan masalah adaptasi. Seleksi
alam biasanya berproses untuk mengurangi perbedaan individu, yaitu bahwa ciri
dan sifat yang berhasil akan menjadi ketetapan (bertahan) dan sifat yang kurang
adaptiflah yang akan tersisih atau menghilang.
Seleksi alam dari film tersebut dapat kami umpamakan dari tour pabrik
coklat yang diikuti oleh lima orang anak dengan karakter yang berbeda, yang
memiliki tujuan yang sama untuk mendapatkan hadiah dari willy wonka.
Augustus, anak gendut yang rakus, nakal, serakah dan tidak penurut dari
Düsseldorf, Jerman. Veruca, anak yang sangat manja dan selalu memaksakan
keinginannya dari Buckinghamshire, Inggris. Violet, seorang anak yang jago bela
diri dan selalu berkompetisi dalam hal apa pun (termasuk dalam mengunyah
permen karet secara maraton) dari Atlanta, Georgia. Mike, anak yang pemarah
dan selalu menyombongkan diri bahwa dirinya jauh lebih pandai daripada anak-
anak lainnya dari Denver, Colorado. Dan charlie anak yang baik, suka berbagi,
patuh dan bersikap sopan.
Selama tur, satu per satu anak-anak pemenang Tiket Emas mulai
menampakkan sikap asli mereka yang buruk dan tidak mematuhi perintah Wonka,
yang menyebabkan mereka tidak dapat meneruskan tur mereka: Augustus disedot
pipa penghisap coklat setelah ia mencoba meminum sungai cokelat dan jatuh
kedalamnya, Violet yang berubah menjadi blueberry besar setelah ia mengunyah
permen karet yang mengandung tiga porsi makan sekaligus yang belum sempurna,
Veruca dan ayahnya didorong ke dalam saluran pembuangan sampah oleh para
pekerja yang adalah para tupai setelah dia mencoba untuk mengambil seekor
sebagai hewan peliharaan, dan Mike tubuhnya menyusut menjadi kecil setelah ia

24
menggunakan Coklat Televisi yang bisa mengirim coklat pada dirinya sendiri.
Ketika hanya tinggal Charlie yang tertinggal, Wonka pun membuka rahasia
terakhirnya, sekaligus rahasia terbesarnya, mengenai hadiah utama yang diam-
diam ia persiapkan. Wonka kemudian mengundang Charlie untuk tinggal dan
bekerja di pabrik dengannya,
4 dari 5 anak tersebut tersisih karena adanya seleksi alam. Anak yang paling bisa
beradaptasilah yang dapat bertahan sampai akhir tur pabrik coklat tersebut dan
memenangkan hadiahnya.
Lima dimensi kepribadian Buss ini dapat kita temukan pada film charlie
and chocolate factory.
 Surgensi yaitu kecendrungan untuk mengalami kondisi emosi positif dan
terlibat dalam lingkungan seseorang serta menjadi ramah dan percaya diri.
Surgensi hampir bersinonim dengan eksraversi. Terlihat dari karakter
kepribadian Charlie Bucket yang baik, ramah dan melibatkan emosi positif
dalam kesehariannya. Ia optimis memenangkan golden tiket Willy Wonka
walaupun berasal dari keluraga yang kurang beruntung.
 Keramahan yaitu kemauan dan kemampuan seseorang untuk bekerja sama dan
menolong kelompoknya terlihat dari sikap Charlie bucket yang patuh kepada
keluarganya dan dapat bekerjasama saat tour di Pabrik Coklat Willy Wonka.
 Kesadaran: karakteristik utama dari kesadaran adalah kapasitas dan komitmen
seseorang untuk bekerja. Biasanya dapat dipercaya untuk menyelesaikan
pekerjaan dan tanggung jawab. Hal ini dapat kita temukan pada oompa
loompa yang jadi pekerja di pabrik coklat tersebut karena dapat dipercaya
untuk menyelesaikan pekerjaan dan dapat bertanggung jawab pada
pekerjaannya.
 Keterbukaan dalam hal ini, seseorang memiliki kecendrungan untuk
berinovasi dan kemampuan memecahkan masalah yang dapat kita temukan
pada Willy Wonka, seseorang yang sangat cerdas. Ia dapat terus berinovasi
menciptakan coklat-coklat yang unik serta dapat memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pabrik coklatnya.

25
 Stabilitas emosi yaitu kewaspadaan atau sensitivitas seseorang terhadap
bahaya dan ancaman adalah sesuatu yang penting dan adaptif. Salah satu hal
yang termasuk dalam behavioral disposition ini adalah kemampuan seseorang
untuk mengelola stresnya, dalam hal ini bias dikaitkan dengan sifat Willy
Wonka yang bijaksana saat beberapa kali flashback ke masa lalunya saat tur
berlangsung ia dapat mengelola emosinyadengan baik.

26
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN
Psikologi evolusioner dipandang sebagai satu perkembangan baru
terpenting dalam ilmu-ilmu keperilakuan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini
dan juga paling kontroversial. Sejumlah kritikan dialamatkan kepada psikologi
evolusioner. Misalnya, konsep modularitas dirumuskan secara subjektif tanpa ada
dukungan hasil penelitian empiris di bidang neurologi, dan penjelasan tentang
adaptasi bersifat spekulatif serta mirip sebuah dongengan (just-sostory) sehingga
tidak dapat diuji dan tidak ilmiah. Keterbatasan utama psikologi evolusioner
adalah tidak adanya hipotesis yang dapat diuji dari teori.
Tulisan ini mengenalkan sepintas psikologi evolusioner, bahkan mungkin
hanya sepintas tentang salah satu variasi dari berbagai teori tentang psikologi
evolusioner. Psikologi evolusioner memberikan sejumlah janji-janji, diantaranya
adalah “memberikan alat-alat konseptual untuk keluar dari situasi ilmu
pengetahuan psikologi yang terpecah-pecah, serta memberikan kunci untuk
membuka misteri darimana kita berasal, bagaimana kita sampai pada keadaan
sekarang, dan mekanisme pikiran apa yang mendefinisikan siapa diri kita. Jalan
masih panjang bagi psikologi evolusioner untuk menjadi sebuah paradigma baru
psikologi.

27
DAFTAR PUSTAKA

Buss, David dkk. 1998. Adaptations, Exaptatations, and Spandrels. American


Psychologist, 53, 5, 533-548.

Feist, J. & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian (Edisi kedelapan). Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.

Hergenhahn, BR dkk. Theories of Learning Edisi ketujuh. 2008. Jakarta: Kencana.

Wikipedia. 2018. Charlie and the Chocolate Factory (film).


https://id.wikipedia.org/wiki/Charlie_and_the_Chocolate_Factory_(film) diakses
pada 11 april 2018

Ajiedd. 2011. Ulasan Film Charlie and the Chocolate Factory.


http://muajid.blogspot.co.id/2011/07/charlie-and-chocolate-factory-2005.html
diakses pada 11 April 2018

28

Anda mungkin juga menyukai