Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah swt sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta
beserta isinya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
saw yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyyah ke zaman islamiyyah.
Penulis mengharapkan atas segala usaha yang dilakukan dalam mewujudkan
karya tulis ini merupakan sebagian dari ibadah kepada Allah swt. Dengan kuasa-
Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Teori Kepribadian”
Semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
dengan ganjaran pahala yang berlipat, penulis mengucapkan
jazakumullahukhairankatsieraan.
Harapan penulis bisa menyusun karya tulis ini dengan baik. Namun,
kemampuanlah yang membatasinya. Penulis menyadari dalam penulisan karya
tulis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan tegur sapa dari semua pihak yang berupa
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sebagai bahan perbaikan bagi
karya tulis ini.
i
Akhir kata, kepada Allah swt segala sesuatu kembali, mudah-mudahan
dengan tersusunnya karya tulis ini sedikit banyaknya dapat memberikan manfaat
bagi semuanya, khususnya bagi kami penulis.
هللا َيْأُخ ُذ ِبَاْيِد َنا ِاَلي َم ا ِفْيِه َخْير ِلِاْل ْس اَل ِم َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن
ُ
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................41
Daftar Pustaka................................................................................43
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori Kepribadian Humanistik?
2. Bagaimana Teori Kepribadian Abaraham Maslow?
3. Bagaimana Teori Kepribadian Kognitif George A. Kelly?
4. Bagaimana Teori Kepribadian Carl Rogers?
C. Tujuan Penulisan
1. Pemenuhan Tugas Terstuktur Mata Kuliah Perkembangan
Kepribadian Guru
2. Untuk mengetahui Teori Kepribadian Humanistik
3. Untuk mengetahui Teori Kepribadian Abaraham Maslow
4. Untuk mengetahui Teori Kepribadian Kognitif George A. Kelly
5. Untuk mengetahui Teori Kepribadian Carl Rogers
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sebuah topeng, melihat kepribadian sebagai diri seseorang yang tampil di
hadapan publik. Dengan kata lain, ini aspek kedirian yang kita pilih untuk
ditampilkan ke dunia. Definisi kepribadian seperti ini mengimplikasikan
kalau aspek-aspek lebih penting dari kepribadian seseorang tetap
tersembunyi karena sejumlah alasan. Sedangkan definisi kepribadian yang
lain berjangkauan dari konsep yang populistik sifatnya, yaitu kepribadian
memampukan seseorang menjadi efektif secara sosial (seorang individu
bisa dilihat memiliki kepribadian mengagumkan, atau menakutkan, atau
tidak punya kepribadian sama sekali), hingga definisi yang sangat teknis
sampaisampai melibatkan rumusan-rumusan matematis. Kalau begitu bisa
dikatakan bahwa telah muncul beberapa jenis teori kepribadian, meski
fakta dasarnya tetap sama, setiap teori kepribadian tak lain dan tak bukan
adalah upaya mendefinisikan kepribadian di luar seberapa mencolok
perbedaan satu definisi ke definisi lainnya.2
4
psikologis. Bagaimana orang dapat “bersama"; bagaimana mereka
“bekerja", bagaimana mereka “berpisah".
1. Kita semua mirip semua manusia lain sejauh adanya sebuah hakikat
manusia yang mendeskripsikan 'kemanusiaan' kita. Salah satu tugas
teorisi kepribadian adalah mendeskripsikan apa yang dimiliki semua
manusia pada umumnya, yaitu apa yang dilengkapkan pada kita sejak
lahir-inilah yang bisa menjelaskan hakikat manusia kita.
2. Berikutnya, kita mirip beberapa manusia yang lain sejauh kita berbagi
sebuah budaya yang sama dengan mereka. Contohnya, mungkin
menjadi bagian hakikat manusia untuk memuja tubuh, untuk berusaha
memahami lewat akal sehat semesta dan tempat kita di dalamnya,
untuk mencari pasangan dan menghasilkan keturunan, untuk merawat
dan mengasuh keturunan hingga mandiri, dan untuk hidup secara
kooperatif dengan sesama manusia. Namun begitu, budaya tempat kita
dibesarkan itulah yang kemudian menentukan bagaimana cara
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Di budaya Barat modern
contohnya, jika seseorang ingin menikah, maka itu artinya satu
suami/istri, sehingga jika orang itu ingin menikah dengan yang lain, ia
harus menceraikan suami/ istrinya lebih dulu baru bisa menikah lagi.
3
George C. Boeree. 2010. Personality Theories : Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog
Dunia. Penerjemah Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta: Prismashopie
5
3. Akhirnya, kita tidak punya kemiripan dengan siapa pun di dunia ini,
artinya, setiap manusia memiliki keunikan tertentu, yang disebabkan
oleh pembentukan gen-gen kelahirannya, dan pembentukan
pengalaman-pengalaman pribadinya selama ini.
Yang seperti ini jelas tujuan yang kelewat besar, sehingga tak satu pun
teori kepribadian sebesar apa pun ia, sanggup menjelaskan sampai tuntas
semua hal tersebut. Sebaliknya, teori-teori yang berbeda menitikberatkan
justru aspek-aspek yang berbeda dari hakikat manusia dan perbedaan-
perbedaan individu, dan menawarkan deskripsi-deskripsi, penjelasan-
penjelasan dan metode-metode yang berbeda-beda untuk mempelajarinya.
Karena alasan inilah, mungkin, pemahaman terbaik tentang kepribadian
bisa diraih dengan memadukan banyak teori kepribadian, bukannya
bersikukuh mencari satu saja teori tunggal terlengkap.
6
Poin yang paling penting terkait paradigma adalah ia tidak mesti
membenarkan satu hal dan menganggap yang lain keliru; mereka semua
sekadar membangkitkan metodologi-metodologi riset yang berbeda.
Secara umum ada tiga paradigma utama dalam teori kepribadian yaitu :
4
Mathew H. Olson & B.R. Hargenhahn. 2013. Pengantar Teori Kepribadian. Penerjemah Yudi
santoro. Yogyakarta: Pustaka Belajar
7
kalangan humanis ini. Ada dua "aliran” besar pendekatan humanis.
Pertama humanisme murni. yang diwakili oleh Abraham Maslow,
Carl Rogers dan George Kelly. Yang kedua psikologi eksistensialis,
filsafat yang didasarkan pada humanisme yang populer di Eropa dan
Amerika Latin. Diwakili oleh. Ludwig Binswanger dan Viktor Frank.5
8
ajaib iika saya tidak terserang psikotik.Saya adalah anak Yahudi di
lingkungan anak buka Yahudi, rasanya seperti saya menjadi anak negro satu-
satunya yang mendaftar di sekolah anak kulit putih. Saya terisolasi dan tidak
bisa merasa bahagia sedikit pun. Inlah yang membuat saya tumbuh di dalam
perpustakaan, di antara buku-buku, tanpa teman selain kata dan kalimat"
Sayang, tidak semua masalah Maslow berasal dari luar rumah. Dia
mengenang ayahnya sebagai pecinta whiskey, wanita dan perkelahian yang
menganggap putra sulungnya (Maslow) jelek dan bodoh.
Suatu saat di sebuah perkumpulan besar keluarga, ayahnya,
Samuel,bertanya kepada semua yang hadir, "Bukankah Abe anak paling jelek
yang pernah kalian lihat?" mendeskripsikan dampak dari ejekanitu terhadap
Maslow kecil “Ucapan yang tanpa otak itu sangat besar memengaruhi
gambar-diri anak laki-laki itu sehingga untuk sementara waktu ia mencari
mobil kosong saat menumpang ke kota, bersembunyi dari penglihatan orang
lain seolah dia makhluk paling buruk rupa
Kalaupun ada yang lebih buruk memperlakukan Maslow daripada
ayahnya,adalah ibunya sendiri, Rose:
(Maslowl tumbuh dewasa: dengan kebencinn tak terpadamkan pada
ibunyadam tidak pernah mencapai rekonsiliasi sedikit pun, bahkan
menoIakmenghadiri pemakamannva. ia menggambarkan Rose Maslow
sebagai pribadi yang kejam, tidak peduli dan penuh permusuhan, sesosok ibu
yangsaking tidak punya rasa sayang sekecil pun hampir-hampir
menularkankegilaannya kepada anak-anaknya. Dari semua penggambaran
Maslow tentangibunya beberapa bahkan diucapkan di depan publik saat
ibunyamaslh hidup tidak satu pun yang mengekspresikan kehangatan atau
afeksi.Salah satu aiasan bagi kepahitan Maslow terhadap ibunnya adalah cara
yang amburadul mengurus rumah tangga:[Maslow] mengingat dengan penuh
kepahitan bahwa ibunya tetap
Gembok pintu kulkas bahkan meski suaminya sudah bisa memberikan
penghidupan yang baik. Hanya ketika waktunya akan masak in baru
membukaGembok itu dan mengizinkan anaknya mengambil sesuatu untuk
9
dimakan,Kapan pun Maslow kecil membawa seorang teman ke rumah,
ibunya selalumemeriksa apakah pintu kulkas masih digembok. Dan ada juga
episode tentang kucing:
Saat kanak-kanak, [Maslow] menemukan dua anak kucing teler dijalan.Ia
memutuskan untuk membawanya pulang dan merawatnya. Diam-diamia
membawa masuk ke rumah dan menaruhnya di basement. Sore itu
Rosepulang dari kerja dan mendengar suara mengeong.Ia pun turun ke
basementdan menemukan putranya sedang memberi makan anak-anak
kucingitu dengan sepiring susu. Kemarahan ganda karena putranya itu
sudahmembawa kudng telantar ke dalam rumah dan membeti mereka
makandengan piringnya membuat ia segera menggenggam erat kedua
hewan iiu.Di depan mata putranya yang penuh ketakukan, Rose
memukul_mukulkankepala setiap anak kucing itu di lantai basement sampai
mati. Ironis memang bagaimana seorang yang begitu erat diasosiasikan
denganpsikologi humanistik justru menemukan pendorong kerjanya
seumurhidup dari kebencian terhadap ibunya. Di tahun 1969, tak lama
sebelumkematiannya, Maslow memasukkan komentar berikut di dalam
jumal pribadinya:Apa yang saya tentang dan benci total serta tolak bukan
hanya penampilan fisik (ibu saya], tetapi juga nilai-nilai dan pandangan
dunia yang dianutnya,perilaku dan kata-katanya yang suka menyakiti,
egonisme totalnya. Kurangnyacintanya bagi siapa pun di dunia, bahkan
kepada suami dan anaknyasendiri asumsinya bahwa siapa pun keliru jika
tidak setuju darinya, kurangnya kepeduliannya kepada cucu-cucunya, tidak
adanya teman yangdia punya.kecerobohan dan kejorokannya, kurnngnya
tasa kekeluargunterhadap orangtua dun saudara-saudarinya sendiri. Saya
selalu herandari mana: Utopianisme saya. penitikberatan etk, humanisme,
penilikberatankebalkan, cinta, persahabatan dan semua yang lain berasal.
Saya tentunyatahu bahwa konsekuensi langsung dari tidak mengalami kasih
ibu.Namunseluruh pendorong filsafat hidup saya dan semua riset dan teori
saya jugaberakar di dalam kebencian terhadap dan perlawanan atas segala
sesuatuyang dipegang ibu saya itu.
10
Maslow akhimya berdamai dengan ayahnya dan sering berbicara
tentang dia dengan komentar yang baik.Namun tidak demikian dengan
ibunya.
Di tahun 1925 Maslow mendaftar ke City College of New York
(CCNY)di usia 17 tahun.Di tahun1926,ketika menjadi mahasiswa di CCNY,
Maslow,demi menyenangkan ayahnya,mendaftar di program kuliah malam
di BrooklynLaw School.Namun setelah 2 minggu berjalan, ia memutuskan
bahwaMinatnya ada di tempat lain, dan ia pun keluar dari sekolah hukum
itu. Ditahun 1927, Maslow pindah ke Universitas Cornell di Ithaca, New
York.DiCornell, Maslow mengikuti kuliah pengantar psikologi yang diampu
EdwardB.Btchener, yang selalu mengajar dengan mengenakan jubah
akademiklengkap. Maslow menemukan introspeksi ilmiah' 'Iitchener dingin
dan membosankan,dan untuk sementara waktu, membuat Maslow
kehilangan minatkepada psikologi. Setelah satu semester di Cornell,
Maslow kembali ke NewYork dan mendaftar lagi di CCNY. Di tahun 1928
ia pindah ke UniversitasWisconsin,tempamya menerima gelar sarjana di
tahun 1930,1alu master ditahun 1931 dan PhD di tahun 1934.Tak lama
sesudah pindah ke Wisconsin, Maslow menikahi Bertha Goodman(sepupu
pertama dari kekasihnya di mesa kanak-kanak), dan memilikidua anak
darinya. Maslow menyatakan bahwa hidupnya tidak pernah dimulaisampai
dia menikah. Usianya 20 saat itu, sedangkan Bertha 19, dan merekatetap
menjalani kehidupan yang berbahagia hingga kematian Maslow.Yang aneh
kemudian adalah Maslow memutuskan untuk belajar kembalipsikologi
ketika d1 CCNY ia membaca behaviorisme j.B. Watson.
Maslowmendeskn'psikan rasa senangnya dengan penemuan itu sebagai
berikut:
Saya lelah menemukan j.B. Watson dan begitu terpikat pada
behaviorisme.Seolah ada ledakan besar kesenangan dalam diri saya. Bertha
datinguntuk meniemput saya dan kami pun berdansa di Fifth Avenue;
memangsaya membuat dia merasa malu, namun saya begitu bersemangat
denganprogram Watson. itu momen yang sangat indah. Says merasa yakin
11
bahwaterbentang jalan yang nyata untuk dualui, menyelesaikan satu demi
satu
potongan puzzle dan mengubah dunia. Rasa frustrasi dengan behaviorisme
ini berakhir ketika Maslow dan Istrinya memiliki anak pertama
mereka:Bayi pertama kami telah mengubah saya sebagai seorang
psikolog.Ia membuatbehaviorismeyang sudah membuat saya antusias untuk
memandangdunia terlihat begitu konyol sehingga saya tidak bisa menahan
sakit perutitu lagi. seperli guntur membahana yang memorak-porandakan
apa punyang kukuh. Saya termangu oleh misteri itu dan oleh perasaan tidak
lagipunya kendali atas dunia saya.Saya merasa kecil dan lemah dan tak
berdayadi hadapan semuanya itu. Saya sampai mengatakan bahwa siapa
punyang pemah memiliki anak mestinya sulit untuk menjadi seorang
behavioris.
Ketika berada di Universitas Wisconsin Maslow menjadi
mahasiswa doktor pertama Harry Harlow, seorangpsikolog
eksperimenberkenal,yangtengah dalam proses mengembangkan
laboratorium primate untuk mempelajariperilaku monyet. Disertasi Maslow
berkaitan dengan penetapan dominasidi dalam koloni kera_kera.13 mencatat
bahwa dominasi muncul dalambentuk sejenis keyakinan diri atau perasaan
dominan dan bukannya lewatkekuatan fisik atau agresi. Maslow juga
mengamati bahwa perilaku seks dikoloni primata ditentukan oleh dominasi
atau ketundukan tiap anggotanya.dan dia bertanya_tanya apakah hal yang
sama juga benar untuk manusia.Segera dia mengeksplorasi kemungkinan
tersebut.
Setelah menerima gelar PhD di tahun 1934, Maslow terus
mengajarUniversitaa Wisconsin untuk sementara waktu. lalu mendaftat di
sekolahkedokteran di sana.la menemukan bahwa sekolah kedokteran sana
sepertisekolah hukum, mecerminkan pandangan yang negatif dan tidak
berjiwatentang manusia, dan dia pun mengundurkan am. Di tahun 1935
Maslowpindah ke Universitas Columbia sebagai rekanan Carnegie
tempatnya bekerjaselama 18 bulan dengan teorisi belajar terkemuka,
12
Edward L. Thonduke-Thorndike memintanya menialani test IQ dan
menemukan skor Maslow195,tertinggi kedua yang pemah tercatat oleh Tes
ini. Kehka Maslow mengungkapkanminatnyauntuk mangejar keterkaitan
antara dominasi dan seksualitas Thorndike mengungkapkan ketidaksukaan
namun tetap memberinyaizin:Saya pribadi tidak begitu suka dengan
penelitian Anda [tentang dominasidan seksualitas], dan saya berharap Anda
tidak meneruskannya, namunjika saya tidak percaya dengan tes yang saya
buat sendiri, siapa lagi yangakan percaya?jladi saya yakin jika akhimya saya
memberi Anda izin, ituakan menjadi yang terbaik bagi Anda dan saya dan
dunia Dengan kebebasan ini Maslow memulai risetnya tentang
seksualitasmanusiadi akhir 1935. Ia memulai dengan menginterviu pria
danwanitauntuk menentukan bagaimana perasaan mereka tentang dominasi
dan ketundukandan preferensi seksual mereka. Namun, ia segera
meninggalkan subjekpria karena mereka sering mengelak dan cenderung
berdusta, melebihlebihkan,atau mendistorsi pengalaman seks mereka
Maslow menggunakan interviu standar berisi pertanyaan-
pertanyaanseperti _Posisi fisik bagaimana yang Anda suka saat bercinta?_,
_SeberapaseringAnda bermasturbasi?Fantasi apa yang Anda sukai saat
bermasturbasi?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaanini Maslow
menerbitkan seiumlah artikel tentang seksualitas wanita antaratahun 1937
sampai 1942. Secara umum ia menemukan bahwa ketika dibandingkan
dengan wanita yang tunduk. Wanita dominan cenderung tidal: begitu
konvensional, tidak terlalu religius, kurang begitu toleran terhadapstereotip
pemnpuan, ekstraver, lebih suka berpetualang seks, darn
kurangbegitucemas,cemburu atau neurotik. Maslow juga menemukan
bahwa wanita dominan tertarik kepada pria sangat dominan.yang meneka
deskripsikansebagai:"sangat maskulin, penuh kepercayaan diri, sangat
agresif, pasti denganapa yang dimaui dan sanggup mendapatkannya.
umumnya superiordi banyak hal Di bidang seks wanita yang sangat
dominan mengekspresikan preferensi sebagai berikut:Gaya bercinta yang
langsung, tidnk perlu sentimentil, agak kasar, hewani,barbar, penuh nafsu,
13
kadang bahkan brutal. la harus mencapai puncak secepatnya,bukannya
menikmati periode lama bercumbu.Dia ingin segera direnggangkan kakinya,
tidak perlu melewati stimulasi terIaIu banyak. Di.ingin segera di
renggut,tidak perlu diminta atau ditanya.Dengan kata lain,dia ingin
didominasi, dipaksa untuk memasuki status budakWanita yang rendah
dominasinya, sebaliknya,lebih tartarik pada pria yang baik hati, ramah,
lembut, setia dan memperlihatkan rasa sayang kepada anak. Menarik untuk
dicatat bahwa kerja Maslow tentang seksualitas manusiamuncul beberapa
tahun sebelum riset Kinsey yang terkenal muncul di pertengahantahun
1940-an.Di tahun 1937,Maslow pindah ke Brooklyn College, tempatnya
tinggal sampai tahun 1951.Di BrooklynCollege inilah Maslow mengajar
sepenuhnya, melanjutkan risetnya tentang seksualitas manusia, dan
membimbing para mahasiswa. Maslow menjadi sangat populer sebagai guru
sehingga Korankampusnya menyebut dia sebagai Frank Sinatra dari
Brooklyn College. Di tahun 1947, sebuah penyakit, yang kemudian
didiagnosis sebagai serangan jantung, memaksa Maslow menjalani
perawatan medis. Keluarga Maslow, saat itu sudah dikaruniai dua putri,
pindah ke Pleasanton, California. Tempat Maslow untuk sementara
mengurus kantor cabang keluarga besamya, Maslow Cooperage
Corporation, dan membaca banyak biografi tokoh sejarah kenamaan. Di
tahun 1949an kembali ke Brooklyn College.Kita sudah melihat kerja awal
Maslow berkaitann dengan spesimen yang sehat, luar biasa dan dominan.
Namun kerja ini hanya langkah kecil dari minat awalnya terhadap pribadi-
pribadi historis yang luar biasa.Maslow sedang berada di New York di akhir
1930 an sampai awal 1940-an ketika pemikir-pemikir terbaik di Eropa tiba
di Amerika Serikat karenalari dari Nazi Jerman. Dari individu-individu yang
dicari dan dimana maslow belajar adalah Alfred Adler, Max Wertheimer,
Karen Homey dan ErichFromm. Namun dia juga mendapat pengaruh besar
dari antropolog Amenka Ruth Benedict. Faktanya, lantaran kekaguman
mendalam Maslow terhadap Max Wertheimer, pendiri psikologi Gestalt,
dan Ruth Benedict,yang akhlmya memicu minatnya kepada pribadi yang
14
mengaktualisasikan diri. Maslow menggambarkan bagaimana upayanya
untuk memahami dua pribadi inilah
Yang kemudian berkembang menjadi keria seumur
hidupnya:Lnvestigasi saya terhadap aktualisasi diri tidak dirancang sebagai
riset. Dantidak dimulai sebagai riset. investigasi dimulai sebagai upaya
seorang intelektual muda yang berusaha memahami dun guru yang dikasihi.
Dikagumidan dihormatinya dan mereka memang pribadi yang sangat
mengagumkan ini mirip sebuah devosi terhadap IQ yang Iinggi. Saya tidak
sekadar mengagumi.tetapi berusaha memahami kenapa mereka begini
berbeda dari oranglain di dunia. Mereka adalah Ruth Benedict ... dan Max
Wertheimer. Merekaguru sayssctelnh saya meniadi PhD dari West ke New
York City, dan merekaindividu yang sangat menakiubkan.Pelatihan saya di
bidang psikologi ternyata belum cukup mampu untuk memahami
mereka.Seolah mereka bukanmanusia tetapi lebih dari manusia.Investigasi
saya sendiri dimulai sebagaiaktivitas pra-ilmiah atau tidak-ilmiah.Saya
membuat sejumlah deskripsidan catatan tentang Max Wenheimer, clansay
membuat juga catatan tentangRuth Benedict.Kelikn berusaha memahami
mereka.berpikir tentang mereka,dan menuiis tentang mereka di )umal dan
buku catatan, saya menyadari dimomen menakjubkan itu bahwa dua pola
tersebut bisa digeneralisasikan.Saya sedang membahas satu jenis pribadi,
bukan dua individu yang tidakBisa diperbandingkan. lni sangat
menggembirakan ketika saya berusahaMelihat apakah pola ini bisa iuga
ditemukan di tempat lain, dun saya memangmenemukannyanya, dari satu
orang ke orang lain.jika dibandingkan standar azim riset laboxatorimn,yaitu
riset ketatdan terkontrol, lni bukan sekadar riset. Kekagum mendalam
Maslow terhadapWertheimer dan Benedict meluas hingga menjadi standar
kekaguman terhadap semuapribadi yang memiliki kepercayaan diri tinggi.
Bahkan.dia menyebut para profesor koleganya itu dan tokoh historis besar
sebagai malaikat penjaganya karena mereka selalu membuka tangan
kapanpun dia membutuhkan bantuan.Maslow mengidealkan malaikat-
malaikatya itu sampai_sampai terkejut saat sadar mereka juga manusia
15
seperti dirinya. Contohnya, Maslow suatu saat menemukan dirinya sekamar
mandi bersama professor filsafatnya dan menggunakan toilet berdampingan.
Tentang pengalaman ini Maslow berkata, "ltu sangat mengguncang
saya sehingga membutuhkan waktu berjam-jam,bahkan berminggu-
minggu,bagi saya untuk melihat profesor saya itu juga manusia dan sama-
sama membutuhkan kontruksi ledeng seperti saya
Namun,di seluruh karier profesionalnya para malaikat Maslow ini
selalu ada saat ia membutuhkan mereka.Saya telah mengupayakan banyak
trik untuk membongkar serangan paraprofesional. Saya punya sebuah
rahasia. Saya sudah berbicara dengan isi kepala orang-orang di depan saya
seolah mereka penonton pribadinya.Saya berbicara kepada orang_orang
yang saya kasihi dan hormau. Kepnd.Socratesdan Aristoteles dan
Spinozadan Thomas Jeffersondin AbrahamLincoln.Dan ketika saya
menulis, sayamenulis untuk mereka.ini memangkasbanyak omong kosong.
Di tahun 1951 Maslow pindah ke Universitas Brandeis di
Walkham,Massachussetts,sebagai dekan fakultas psikologi. Selama thun-
tahun awaldi Brandeis,tugas administrasi dan masalah pribadi menahan
Maslow untuk mengejar kerja teorisnya. Di masa ini dia malah menjalani
psikosnalisis karena permusuhan yang terus dia rasakan terhadap ibunya dan
kenanganakan pengalaman kanak-kanaknya yang dipenuhi anti-Semitisme
Padahal belum lama Maslow sanggup menggarap studinya tentang manusia
yang sehat secara psikologis, membuatnyn tampil sebagai pemimpin
psikologi mazhab ketiga Bukitnya yang berpengaruh besar itu, Motivation
and Personality terbit tahun 1954.Namun, setelah beberapa tahun yang
sangat produktif, kehidupan akademikMaslow menjadi kian sukar.Di
permangahan1960_an muncul keresahan sosial yang tersebar luas di
Amerika Serikat, dan gerakan kontrabudnya yang semakin tumbuh menguat
mencari sosok pemimpinMomen melarikandiri dari dunia akademik pun
datang ketika di akhir tahun1968 Maslow ditawari menjadi rekanan Saga
Administrative Corpo.ration.Maslow menerima tawaran itu dan menikmati
kebebasannya yangsangat besar.Sayang,situasi ideal ini tidak bertahan lama.
16
Di tanggal 8 juni 1970 Maslow menderita serangan jantung saat joging.
Usianya 62 tahun saat meninggal.Dari banyak penghargaan yang pemah
diterima Maslow adalah ia pemahdipercaya menjadi presiden Divisi
Psikologi Kepribadian dan Sosial APA(1955-1956) dan presiden Divisi
EstetikAPA (1960-1961), presiden Mamchumtts Psychological Association
(1960-1961), presiden New England Psychological Association (1967-
1968). Maslow juga penerima Gold MedaliAward dari American
Psychological Foundation (1971).7
a) Kebutuhan Fisiologis
17
ditandai oleh kekurangan (defisi) sesuatu dalam tubuh orang yang
bersangkutan.Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs)
yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrem (misalnya
kelaparan) bisa menyebabkan manusia yang bersangkutan kehilangan
kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia
tersebutdikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi,
muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa
aman(safety needs).
18
lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih
kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization).
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan atau kecantikan
Keseluruhan (kesatuan)
Dikotomi-transedensi
Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
Keunikan
Kesempurnaan
Keniscayaan
Penyelesaian
Keadilan
Keteraturan
Kesederhanaan
Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua
sama penting)
Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)
Bermain (fun, rekreasi, humor)
Mencukupi diri sendiri
2) Meta Patologi
Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta
patologi seperti:
Apatisme
Kebosanan
Putus asa
Tidak punya rasa humor lagi
Keterasingan
19
Mementingkan diri sendiri
Kehilangan selera dan sebagainya8
20
1. Biografi George A.Kelly
George Alexander Kelly dilahirkan pada 28 April 1905, disebuah
pertanian dekat Perth, Kansas, suatu kota yang hampir tidak diketahui
orang, 35 mil di bagian selatan dari Wichita. George adalah satu-satunya
anak dari Elfleda M. Kelly, seorang mantan guru, dan Theodore V. Kelly,
yang sebelumnya adalah pendeta Presbiterian.Pada saat Kelly dilahirkan,
ayahnya berhenti menjadi pendeta untuk menjadi seorang petani di
Kansas.Kedua orang tuanya sangat berpendidikan, dan keduanya telah
membantu pendidikan formal anak mereka, sebuah keadaan yang sangat
beruntung bagi Kelly karena riwayat bersekolah Kelly cenderung tidak
dapat diandalkan.
Saat Kelly berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke bagia timur
Colorado, tempat ayahnya mengambil resiko untuk berinvestasi pada
beberapa tanah bebas terakhir di negara bagian tersebut.Saat berada di
Colorado, Kelly datang kesekolah dengan jadwal yang tidak pasti, kadang
hanya sekali dalam berminggu- minggu.
21
Dalam beberapa tahun berikutnya, Kelly beberapa kali pindah dan
memegang berbagai posisi. Pertama ia pindah ke Minneapolis dan
mengajar teknik soapbox oratory(pidato yang disampaikan pada suasana
informal) pada kampus khusus bagi pengelola tenaga kerja, memberi
kuliah dengan teknik pidato untuk American Banker Associationdan
mengajarkan teknik pemerintahan untuk kelas Americanization bagi
orang-orang yang berprospek menjadi warga negara Amerika. Pada tahun
1928, ia pindah ke Sheldon, Lowa dan mengajar pada suatu kampus junior
dan menjadi pelatih drama. Pada saat tinggal di Sheldon, ia bertemu
dengan calon istrinya, Gladys Thompson, seorang guru bahasa inggris di
sekolah yang sama. Setelah satu setengah tahun, ia kembali pindah ke
Minnesota dan untuk mengajar sesi musim panas di University of
Minnesota. Kemudian ia kembali ke Wichita, untuk bekerja selama
beberapa bulan sebagai insinyur aeronautika. Setelah itu, ia pindah ke
University of Edinburgh di Skotlandia sebagai murid pertukaran pelajar
dan menerima gelar profesor lanjutan dalam bidang pendidikan
22
terdiri dari dua jilid ini, yang dicetak ulang pada tahun 1991, berisi
keseluruhan teori kepribadian Kelly dan salah satu dari hasil kerjanya yang
diterbitkan pada saat ia masih hidup.
Teori Kelly bisa juga dilabeli kognitif (cantor & zirkel, 1990)
karena menekankan peristiwa-peristiwa mental.Teorinya bukan behavioral
karena penekanannya bukan pada perilaku dan hubungan kausalnya
dengan lingkungan; bukan pula teori psikoanalitik karena tidak
10
Ibid.
23
menekankan mekanisme bahwa sadar atau pengalaman awal sebagai
penentu pribadian dewasa; bukan pula teori sifat karena tidak berusaha
mengategorikan manusia berdasarkan sifat mereka. Lebih tepatnya jika
teorinya di kelompokkan sebagai teori kognitif karena menekankan cara
manusia memandang dan berfikir tentang realitas.
3. Metode Ilmiah
1) Tes Role Construct Repertory (Rep)
Kelly mengembangkan teknik penilaiannya sendiri – Role
Construct Repertoy Test (disingkat Tes Rep). Sebagai teknik penilaian,
Tes Rep mungkin lebih berhubungan dengan teori kepribadian
dibandingkan tes kepribadian komprehensif lain. Tes Rep ini digunakan
untuk mempelajari sampai sejauh mana seseorang dapat digambarkan
sebagai kompleks secara kognitif, mengindikasikan sampai sejauh mana
11
http://mylife578.blogspot.com/2016/05/teori-kepribadian-george-kelly.html?m=1
24
seseorang dapat memandang dunia dalam kerangka yang terdiferensiasi.
Tes Rep terdiri dari dua prosedur:
a. Pengembangan daftar actual person (individu yang sebenarnya)
yang didasarkan kepada Role Title List.
b. Pengembangan konstruk yang didasarkan kepada perbandingan
tritunggal person. Pada prosedur pertama, subjek diberikan
Role Title List atau daftar peran (gambaran) yang dipercaya
sebagai hal penting bagi semua orang.
c. Proses Dinamika Kepribadian
Dalam Yusuf, Syamsu menjelaskan bahwa Dalam proses
memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak mendasarkan pada teori
tradisional tentang motivasi. Kelly tidak mengkonstruk tingkah laku
(behavior) dalam istilah-istilah itu menggambarkan bahwa manusia itu
kaku (inert), padahal manusia pada dasarnya adalah aktif, organisme yang
hidup dan berjuang.
2) Perkembangan Abnormal
Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan
diperkenalkannya konsepannxienty dan threat. Kelly mengartikan
konsep-konsep itu sebagai berikut:
a. Axienty (cemas) adalah suatu pengenalan bahwa peristiwa-peristiwa
yang dikonfrontasiakan kepada individu terletak di luar daerah sistem
konstruknya. Seseorang akan cemas ketika dalam kondisi tanpa
konstruk, ketika seseorang kehilangan penguasaan struktural atas
sebuah peristiwa dan ketika seseorang sistem konstruknya jatuh.
b. Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya
perubahan struktur konstruk dirinya. Individu merasa ancaman ketika
mereka menyadari bahwa sistem konstruk mereka akan terrpengaruhi
secara dramatis oleh apa yang baru saja ditemukan. Kondisi ini
25
merupakan batasan antara kebingungan dan kepastian, antara
kecemasan dan kebosanan.
Apa yang terjadi konsep kecemasan, ketakutan, dan ancaman
menjadi signifikan karena konsep itu mengisyaratkan dimensi baru pada
pandangan Kelly terhadap fungsi manusia. Akan tetapi, kecemasan dan
ancaman, individu kemungkinan akan lebih memilih sistem yang terbatas
ketimbang memperluas sistem mereka yang bisa menimbulkan resiko pada
sistem konstruknya.
26
sempit persepsinya untuk mengurangi ketidak kecocokan terhadap hal-
hal yang berlawanan.
b. Dilation (memuai/meperlebar), yaitu yang memperlebar persepsinya.
Sering ditemukan pada perilaku orang yang
mengalami manic (kegemaran berlebih-lebihan).
c. Exessively Impermeable, yaitu orang yang kaku, sempit cara
berpikirnya atau menutup diri, menolak rangsang dari orang lain, dan
bersifat komplusif.
Oleh karena itu, yang mendasar bagi pandangan psikopatologi
Kelly adalah upaya orang untuk menghindari kecemasan (pengalaman di
mana sistem konstruk seseorang tidak dapat diterapkan kepada peristiwa)
dan untuk menghindari ancaman (kesadaran akan perubahan komprehensif
segara dalam sistem konstruk).
4. Kritikan
12
Ibid.
27
2) Aspek-aspek kepribadian yang penting diabaikan atau ditolak. Dalam
upayanya menciptakan satu cara baru melihat kepribadian, Kelly sudah
beranjak terlalu jauh di dalam penolakannya terhadap pendekatan-
pendekatan teoretis yang lain. Didalam penolakannya yang cerpboh
terhadap aspek pembelajaran, aspek motivasi, dan aspek perkembangan
didalam kepribadian, Kelly suda mengabaikan informasi vital untuk
memmahami lebih komfrehensif kepribadian itu sendiri. Sementara
pengkritik lain menganggap penanganannya atas pikiran bawah sadar dan
emosi manusia terlalu dibuat-buat. Contohnya, Jerome Bruner (1956)
menyebut teori Kelly “pemisah yang sungguh baru dan kontribusi yang
penuh semangat untuk menyempitkan psikologi kepribadian” (hlm. 356)
namun kegagalan terbesar teori ini, lanjut Bruner, adalah ketidak
mampuannya membahas hasrat manusia (seperti cinta). Terkait ini,
pekerjaan Freud jauh lebih baik, ujarnya.
Meski harus dicatat juga bahwa beberapa teoretisi sudah merefisi atau
mengembangkan teori Kelly agar lebih mampu menghadapi isu-isu emosi
(seperti Fisher, 1990; Katz, 1984; McCoy, 1977, Miall, 1989).
28
menghabiskan waktu untuk berusaha memprediksi kejadian di masa
akurat?13
13
Mathew H. Olson & B.R. Hargenhahn. 2013. Pengantar Teori Kepribadian. Penerjemah Yudi
santoro. Yogyakarta: Pustaka Belajar
29
Ketiks berusia 12 tahun, Rogers dan keluarganya pindah ke sebuah
pertanian sekitar 30 mil dari Chicago meski pindah ke wilayah pertanian ini
tidak serta-merta membuat keluarga Rogers meninggslksn gaya hidup kelas
menengah mereka “ sudah terkenal kalau Carl Rogers tumbuh di wilayah
pertanian, namun yang tidak diketahui banyak orang, rumah pertanian itu
ounya atap yang bertingkat, lantai dari keramik, delapan kamar tidur, liama
kamar mandi dan lapangan tenis berlantai tanah liat di belakang rumah”
(Kirschenbaum, 1979, hlm.10). di rumah pertanian inilah Rogers untuk
pertama kalinya menaruh minat pada ilmu pengetahuan. Karena ayahnya
menekankan pertanian itu harus dijalankan dengan cara-car ilmiah, Rogers
pun ikut membaca banyak eksperimen di bidang pertanian. Dari pembacaanya
ini, ia mengembangkan sebuah minat kepada spesies ngengat yang dia tangap,
pelihara dan diberinya makan. Minat kepada sains inilah hal yang tidak pernah
dia lepaskan seumur hidupnya, meski akhirnya di bekerja di wilayah psikologi
paling subjektif di sepanjang karier profesinya.
Kecenderungan Rogers terhadap kemenyendiriannya ini bertahan selama
SMU, dimana selama periode itu hanya dua kali saja dia pernah berkencan.
Rogers adalah siswa yang pandai dan meraih nilai hampir A semuanya. Minat
utamanya adalah sastra Inggris dan sains.
Di ahun 1919, Rogers mendaftar ke Universitas Wiscounsin, tepat orang
tuanya, dua saudara laki dan seorang saudara perempuan juga mendaftar di
tempat itu, untuk belajar ilmu pertanian. Rogers sangat aktif dalam pelayanan
gereja pada tahun-tahun awalnya universitas. Di tahun 1922 Rogers menjadi
salah satu dari 10 mahasiswa yang terpilih untuk menghadiri konferensi
Perkumpulan Mahasiswa Kristen sedunia di Peking, China. Perjalanan 6 bulan
itu memberikan efek yang mendalam bagi Rogers. Setelah mengalami
langsung interaksi dengan orang-orang dari budaya dan agama yang berbeda,
Rogers (1961) merupakan sebuah pemahaman baru yang diperolehnya saat ia
berada di kapal dalam perjalanan pulang : “ Pemahaman itu menghatamku di
suatu malam di kabinku, bahwa mungkin saja Yesus itu telah hanyalah
manusia seperti manusi pada umunya bukan tuhan. Ketika ide ini terbentuk
dan mulai mengakar, menjadi jelas bagiku kenapa aku tidak pernah ingin
pulang kerumah. Karena pemikiran ini mungkin saja benar (hlm. 351). Rogers
menulis kepada orangtuanya yang menyatakan kebebasannya dari keyakinan
konsertif religius mereka. Rogers menemukan bahwa deklarasi
independensinya ini terasa menyegarkan secara intelektual, namun ia tetap
harus membayar harga emosi bagi kebebasan barunya itu. Tak lama sesudah
kembali dari Timur, ia mengalami gangguan perut hebat yang ternyata
didiagosis terkena radang usus buntu. Selama beberapa minggu dia pun
30
menginap di rumah sakit dan menerima perawatan intensif selama 6 bulan.
Rogers bukan satu-satunya di keluarganya yang menderita penyakit ini.
14
Ibid.
31
yang menekankan kualitas manusia yang unik, khususnya terkait dengan free
will (kemauan bebas) dan potensi untuk mengembangkan dirinya”. Para ahli
humanistic memiliki pandangan yang optimistic terhadap hakikat manusia.
Mereka meyakini bahwa:
Manusia memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan diri;
Manusia memilki kebebasan untuk merancang atau mengembangkan
tingkah lakunya, dalam hal ini manusia bukan pion yang diatur
sepenuhnya oleh lingkungan; dan
Manusia adalah makhluk rasional dan sadar, tidak dikuasai oleh
ketidaksadaran, kebutuhan irrasional, dan konflik.
Teori Rogers sangat bersifat klinis, karena didasarkan pada pengalaman
bertahun-tahun tentang bagaimana seharusnya seorang terapis menghadapi
seorang kliennya. Meskipun terdapat sedikit persamaan dengan Freud, akan
tetapi ada perbedaan karena dia menganggap manusia pada hakikatnya baik
atau sehat-setidaknya, tidak jahat atau sakit. Dengan kata lain, dia memandang
kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara
penyakit jiwa, kejahatan dan persoalan-persoalan kemanusiaan lainnya,
sebagai penyimpangan dari kecenderungan alam. Perbedaan lainnya adalah
teorinya relatif lebih sederhana ketimbang teori Freud.15
3. Metode Ilmiah
a. Aspek-aspek kepribadian
1. Organisme
Rogers memandang bahwa setiap makhluk hidup tahu apa yang terbaik
baginya. Evolusi telah melengkapi kita dengan pancaindra, selera dan
kemampuan untuk memilih apa yang kita butuhkan. Saat kita lapar, kita
akan mencari makanan-bukan sembarang makanan, tapi makanan yang
rasanya enak. Makanan yang rasanya tidak enak biasanya membawa
penyakit. Sedangkan apa yang enak da apa yang tidak enak telah ditunjukan
dengan baik oleh proses evolusi kita. Inilah yang disebut Rogers dengan
proses penilaian organismik.
Organisme yaitu makhluk fisik (physical creature) dengan semua
fungsi-fungsinya, baik fisik maupun psikis. Organisme ini juga merupakan
locus (tempat) semua pengalaman, dan pengalaman ini merupakan persepsi
15
Ibid.
32
seseorang tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri sendiri dan
juga di dunia luar (ekternal world). totalisan pengalaman, baik yang
disadari maupun yang tidak disadari membangun medan fenomenal
(fenomenal field). Perilaku itu bukan fungsi (pengaruh) dari realitas
eksternal, atau stimulus lingkungan, tetapi realitas subjektif atau medan
fenomenal.
Di antara berbagai hal yang kita nilai berdasarkan insting adalah
perhatian positif. Yang dimaksud Rogers dengan istilah ini adalah
perasaan-perasaan seperti cinta, senang, atensi, kepedulian, dan lain
sebagainya. Bayi, misalnya tentu sangat memerlukan cinta dan perhatian,
bahkan besar kemungkinan bayi itu akan tewas kalau ini tidak ada. Mereka
akan gagal tumbuh dan berkembang, artinya menjadi apa yang seharusnya.
Hal lain yang kita kenali secara instingtif, dan ini hanya dimiliki
manusia, adalah perhatian positif terhadap positif terhadap diri sendiri,
yaitu kehormatan, rasa bangga, citraan yang baik pada diri sendiri, dan lain
sebagainya. Kita memperoleh perhatian positif terhadap diri sendiri ini
dengan merasakan perhatian positif yang diberikan orang lain kepada kita
selama masa-masa pertumbuhan. Tanpa adanya perhatian terhadap diri
sendiri ini, kita akan merasa kecil, tak daya dan tak berguna, dan sekali lagi
kita akan gagal menjadi apa yang seharusnya.
Masyarakat juga mengajarkan pada kita untuk selalu berada dalam
syarat-syarat yang diperlukan. Dalam masa pertumbuhan, orangtua, guru,
teman, media, dan lain-lain hanya mau mengabulkan keinginan kita kalau
kita mampu menunjukan bahwa kita “baik dan patut”. Mereka
memberikannya bukan karena kita memang memerlukanya.
b. Self
Self merupakan konstruk utama dalam teori kepribadian Rogers, yang
dewasa ini dikenal dengan “self concept” (konsep diri). rogers mengartikannya
sebagai persepsi tentang karakteristik “I” atau “me” dan persepsi tentang
hubungan “I” atau “me” dengan orang lain atu berbagai aspek kehidupan,
termasuk nilai-nilai yang terkait dengan persepsi tersebut”. Diartikan juga
sebagai “Keyakinan tentang kenyataan, keunikan dan kualitas tingkah laku diri
sendiri”. Konsep diri merupakan gambaran mental tentang diri sendiri, seperti
“saya cantik”, “saya seorang pekerja yang jujur”, dan “saya seorang pekerja
yang rajin”
Perhatian positif yang tertuju pada “syarat-syarat” ini disebut Rogers
dengan perhatian positif kondisional. Karena kita memang memerlukan
perhatian positif, maka syarat-syarat ini sangat penting dan kita berusaha
untuk selalu terikat padanya, bukan karena penilaian organismik atau
kecenderungan aktualisasi yang ada dalam diri kita, akan tetapi karena
33
masyarakat, terlepas apakah kita memang memiliki kepentingan terhadapnya
atau tidak. Seorang anak yang “patuh” belum tentu seorang anak yang bahagia
atau memiliki kesehatan mental yang baik.
Hubungan antara “self concept” dengan organism (actual experience)
terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu “congruence” atau “incongruence”.
kedua kemungkinan hubungan ini menentukan perkembangan kematangan
penyesuaia (adjustment), dan kesehatan mental (mental health) seseorang.
apabila antara “self concept” dengan organisme terjadi kecocokan maka
hubungan itu disebut kongruen, tetapi apabila terjadi diskrepansi (ketidak
cocokan) maka hubungan itu disebut inkongruen
Kualitas ini adalah kebalikan dari sikap bertahan. Orang yang memiliki
kualitas ini memiliki persepsi yang akurat tentang pengalamannya tentang
dunia, termasuk perasaannya sendiri.
2. Kehidupan Eksistensial.
Yaitu kehidupan di sini dan sekarang. Rogers, yang sangat ingin menyatu
dengan realitas, menegaskan bahwa kita tidak hidup di masa lalu atau masa
yang akan datang – yang pertama telah berlalu, sementara yang kedua belum
terjadi.
3. Keyakinan organismik.
Kita harus membiarkan diri kita dituntun oleh proses penilaian organismik.
Kita harus yakin pada diri sendiri, melakukan apa yang menurut kita benar,
wajar dan alamiah.
4. Kebebasan eksistensial.
5. Kreativitas.
34
b. Dinamika Kepribadian
c. Perkembangan Kepribadian
Secara ideal, anak mendapatkan kasih sayang dan penerimaan yang cukup
pada setiap saat dari orang lain (orang tua). Kondisi ini disebut
“unconditional positive regard”. Kondisi ini mengimplikasikan bahwa cinta
kasih ibu kepada anak tidak diberikan secara conditional, tetapi secara bebas
dan penuh.
35
Secara berangsur-angsur “positive regard” akan menjadi lebih mempribadi
daripada yang berasal dari orang lain. Kondisi ini olrh Rogers dinamakan
“positive self regard” Jika orang tua tidak mencurahkan “positive regards”
(penerimaan, dan cinta kasih)bahkan menampilkan sikap penolakan terhadap
anak, maka kecenderungan bawaan anak untuk mengaktualisasikan dirinya
menjadi terhambat. Secara Ideal ,anak mendapatkan kasih sayang dan
penerimaan yang cukup pada setiap saat dari orang lain (orang tua).Kondisi
ini disebut “unconditional Positive regard”.Kondisi ini mengimplikasikan
bahwa cinta kasih ibu kepada anak tidak diberikan secara kondisional, tetapi
secara bebas dan penuh. Perkembangan dari “positive regard” ke “positive
self regard” dipengaruhi oleh kondisi yang mengembangkan perasaan
berharga(conditions of worth).
36
Proposisi 4 : Organisme memiliki satu kecenderungan atau motif dasar,
yaitu mengaktualisasikan, memelihara, dan mengembangkan “self”.
Proposisi 7 : Cara yang paling baik untuk memahami tingkah laku adalah
melalui kerangka berpikir (frame of reference) individu itu sendiri.
37
bersifat di luar control “self”, seperti : “Saya terpaksa melakukannya”, dan
“Saya tidak terpaksa melakukannya”, dan “Saya tidak bermaksud
demikian”.
Proposisi 17 : Dalam kondisi yang tidak ada ancaman bagi struktur self,
pengalaman yang tidak serasi itu dipersepsi, diuji, dan direvisi oleh
struktur self agar dapat mengasimilasi dan melingkupi pengalaman-
pengalaman tersebut. Terjadinya perubahan dalam kepribadian, ketika
kepribadian dapat menerima segi baru dalam dirinya.
38
introjeksi yang dilambangkan secara palsu dengan proses penilaian
pengalaman organismic yang terus menerus. Jika individu memiliki
kepercayaan diri untuk melakukan proses penilaian (dapat menilai sikap,
persepsi, dan perasaan baik terhadap dirinya, orang lain, atau peristiwa-
peristiwa tertentu secara tepat), maka dia akan menemukan bahwa system
yang lama itu tidak perlu lagi. Dalam arti nilai-nilai, sikap, atau persepsi
yang lalu (yang tidak tepat) itu perlu diubah agar dapat menyesuaikan diri
dengan kehidupan baru yang sehat (well adjustment).16
16
Ibid.
39
f. Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral dalam situasi
hubungan interpersonal. 17
17
Ibid.
40
BAB III
KESIMPULAN
1. Teori humanistik
Humanistik dapat diartikan sebagai “orientasi teoritis yang menekankan
kualitas manusia yang unik, khususnya terkait dengan free will (kemauan
bebas) dan potensi untuk mengembangkan dirinya”
2. Teori Abraham Maslow
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi
gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai dari yang paling
rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis atau dasar
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
d. Kebutuhan untuk dihargai
e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
41
seorang kliennya. Meskipun terdapat sedikit persamaan dengan Freud, akan
tetapi ada perbedaan karena dia menganggap manusia pada hakikatnya baik
atau sehat-setidaknya, tidak jahat atau sakit. Dengan kata lain, dia
memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah,
sementara penyakit jiwa, kejahatan dan persoalan-persoalan kemanusiaan
lainnya, sebagai penyimpangan dari kecenderungan alam. Perbedaan
lainnya adalah teorinya relatif lebih sederhana ketimbang teori Freud.
42
Daftar Pustaka
http://mylife578.blogspot.com/2016/05/teori-kepribadian-george-
kelly.html?m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow
43