DI SUSUN
Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2024
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Definisi Kepribadian.............................................................................3
B. Sejarah Psikologi Kepribadian.............................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Psikologi yang berkembang pada akhir abad XIX pada awalnya
bersumber dari filsafat dan fisiologi eksperimental. Di antara kajian dan konsep
psikologi yang dikembangkan adalah teori kepribadian atau dalam bahasa Inggris
disebut dengan ”Personality”. Pada awalnya teori mengenai kepribadian
dikembangkan oleh para praktisi dalam lingkungan dunia kedokteran. Para pendiri
teori kepribadian (Freud, Jung, Adler dan Mc Dougall) adalah para dokter yang
berpraktek sebagai ahli psikoterapi. Ikatan historis antara teori kepribadian dan
implementasi praktis terus berlangsung sepanjang perkembangan psikologi dan
merupakan salah satu perbedaan penting antara cabang ini dengan teori psikologi
lainnya. Secara konseptual, teori kepribadian memiliki keragaman, karena banyak
bersumber dari praktikpraktik terapis (ahli terapi) selama menjalankan pekerjaan
profesionalnya. Keragaman ini dipengaruhi oleh refleksi pribadi, lingkungan
sosial, budaya dan filsafat manusia yang mereka anut.
1
sumbangan pemikiran dari filsuf lain pada zaman berikutnya, seperti Aquinas,
Bentham, Comte, Hobbes, Kiekergaard, Locke, Nietszhe bahkan sampai
Machiavelli. Namun demikian konsep yang lebih terstruktur dari teori kepribadian
dikemukakan oleh Freud, Jung dan McDougall, dalam proses perkembangannya
banyak dipengaruhi oleh tradisi observasi klinis dari Charcot dan Janet (Schultz &
Schultz, 2005).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepribadian
3
Sigmund Freud, bapak psikoanalisis, kepribadian sebagian besar terdiri dari
ketidaksadaran, tersembunyi, dan tidak diketahui.
4
yang hati-hati dengan introspeksi (pemeriksaan diri), Wundt berusaha untuk
mengungkapkan unsur-unsur dasar dan struktur pikiran sadar. Psikolog dalam hal
ini meniru ilmuwan dalam bidang pengetahuan alam yang telah berhasil dalam
mengidentifikasi unsur-unsur dasar dunia fisik.
Tidak semua ahli teori kepribadian setuju bahwa metode ilmiah adalah
cara yang terbaik untuk memahami kepribadian. Bahkan, teori pertama mengenai
kepribadian dikembangkan di luar arus utama aliran akademis psikologi
5
eksperimental, yaitu psikoanalisa yang dikembangkan Sigmund Freud (1856-
1939), yang sebenarnya bukan psikolog melainkan ahli neurologi dan dokter
psikiatri di Wina, Freud menggunakan cara introspeksi; sebuah cara yang agak
berbeda dalam mengobati pasien yang menderita masalah emosional. Freud bukan
hanya melakukan introspeksi untuk memeriksa fenomena yang terjadi saat ini,
tetapi juga mengajarkan para pasiennya untuk menggunakannya metode
retrospektif, yaitu memeriksa pengalaman masa lalu. Dengan demikian Freud
mampu meneliti fenomena yang tidak dapat diperoleh di laboratorium. Freud
menemukan introspeksi untuk menjadi alat yang berharga dalam mengungkap dan
menjelajahi proses tak sadar. Berdasarkan observasi klinisnya, Freud
mengembangkan teori psikoanalisis dan kepribadian.
6
BAB III
PENUTUP
7
DAFTAR PUSTAKA