PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
TIPOLOGI DAN KARAKTERIOLOGI
Dosen Pengampu : Sri Ayu Mutmainah Kurniawati M.Psi., Psikologi
Disusun Oleh:
Abelianita Karim C03423001
Adisty Kirani Nurkhaliqah Kono C03423002
Citra Dewi Gobel C03423013
Salsabilla Naser C03423060
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan dan menyusun makalah tentang “Tipologi dan
karakteriologi” Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi kepribadian 1
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kompleksitasnya. Dalam karakteriologi, kita tidak hanya berfokus pada ciri-ciri luar,
tetapi juga mencari pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai, sikap,
motivasi, dan aspek internal yang membentuk karakter seseorang. Karakteriologi
mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang rumit, yang tidak dapat direduksi
ke dalam kategori-kategori sederhana, dan bahwa pemahaman yang lebih dalam
diperlukan untuk menggali karakter manusia secara menyeluruh.
Dalam makalah ini, kita akan menyelami tipologi dan karakteriologi lebih dalam.
Kita akan menjelajahi beberapa macam tipologi yang terdapat dalam psikologi
kepribadian, yaitu tipologi konstitusi, temperament, tipologi kebudayaan dan
relevansi keduanya dalam konteks psikologi dan ilmu sosial modern. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang tipologi dan karakteriologi, kita akan lebih siap
untuk memahami manusia dalam segala kompleksitasnya dan mengambil wawasan
yang berharga dalam studi karakter manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tipe dari obyek-obyek arsitektual, kemudian
menggelompokkannya kedalam suatu klasifikasi tipe berdasarkan kesamaan yang dimiliki oleh
arsitektural tersebut dalam hal-hal tertentu (Prijotomo, 1997).
Dalam mengenal tipologi kepribadian ini, terdapat dua aliran yang dapat membedakannya
yaitu aliran naturalisme dan nativisme. Salah satu tokoh dari aliran naturalisme adalah
Schoupenhour menyatakan bahwa segala yang suci ada ditangan tuhan, namun yang rusak ada
ditangan manusia.sedangkan dalam aliran nativisme J.J. Rousseau berpendapat bahwa faktor
bawaan lebih kuat dari pada faktor luar.
3
1) Tipologi Konstitusi
Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek
jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah
bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun
yang tidak tampak, misalnyasusunan saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, dts.,
menentuan ciri pribadi seseorang.
Ada beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi konstitusi, diantaranya :
Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigaud, Sheldon, dst. Uraian berikut
hanya menyajikan beberapa tipologi konstitusi.
a) Tipologi Hippocates Gallenus
Tipologi ini dikembangkan Gallenus berdasarkan pemikiran Hippocates.
Hippocrates (460-370 Sm) terpengaruh oleh pandangan Empedocles, bahwa
alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar yaitu : tanah (kering),
air(basah), udara(dingin), dan api (panas). Berdasarkan pandangan Empedocles
tersebut, selanjutnya Hippocrates menyatakan bahwa bahwa di dalam tubuh
setiap orang terdapat 4 macam cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsur
alam yaitu :
(1) sifat kering dimiliki oleh choleatau empedu kuning,
(2) sifat basah dimiliki oleh melancholeatau empedu hitam,
(3) sifat dingin terdapat pada phlegmaatau lendir,
(4) dan sifat panas dimiliki oleh sanguisatau darah.
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh dengan proporsi
yang tidak selalu sama antara individu satu dengan lainnya. Dominasi salah satu
cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya ciri-ciri khas pada setiap orang.
Galenus ( 129- 199 sM ) sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh
setiap orang terdapat 4 macam cairan tersebut. Selanjutnya Galenus menyatakan
bahwa cairan-carairan tersebut berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu.
4
Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai
akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh Galenus disebutnya
temperamen (Sumadi Suryabrata 2005 : 12).
b) Tipologi Viola
Viola, seorang ahli dari Italia, mengemukakan tipologi yang didasarkan pada
bentuk tubuh sebagaimana telah dilakuakn penelitian oleh De Giovani. Atas dasar
aspek tersebut Viola mengemukakan tiga golongan atau tipe bentuk tubuh manusia
(Sumadi Suryabrata, 200518), yaitu :
(1) Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih
dari pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan
jangkung.
(2) Tipe Macrosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih
dari pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan pendek.
(3) Tipe Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegak dan
mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras pula.
c) Tipologi Sigaud
Sigaud, seorang ahli psikologi dari Perancis, menyusun tipologi manusia
berdasarkan 4 macam fungsi tubuh, yaitu : motorik, pernafasan, penecernaan, dan
susunan saraf sentral. Dominasi salah satu fungsi tubuh tersebut menentukan tipe
kepribadian. Atas dasar pandangan di atas kemudian Sigaud menggolongkan
manusia menjadi 4 tipe, yaitu :
(1) Tipe muskuler, tipe ini dimiliki oleh orang fungsi motoriknya paling
menonjol disbanding fungsi tubuh yang lain, dengan ciri khas : tubuh kokoh,
5
otot-otot berkembangan dengan baik, dan organ-organ tubuh berkembang
secara selaras.
(2) Tipe respiratoris, tipe ini ada pada orang yang memiliki fungsi pernafasan
yang kuatdengan cirri-ciri : muka lebar serta thorax danleher besar.
(3) Tipe digestif, tipe digestif terdapat pada orang yang memiliki fungsi
pencernaan yang kuat dengan cirri-ciri : mata kecil, thorax pendek dan besar,
rahang serta pinggang besar.
(4) Tipe cerebral, tipe keempat dari tipologi Sigaud ada pada orang yang
memiliki susunan saraf sentral yang kuat disbanding fungsi tubuh lainnya
dengan ciri-ciri : dahi menonjol ke depan dengan rambut ditengah, mata
bersinar, daun telinga lebar, serta kaki dan tangan kecil.
d) Tipologi Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang mempengaruhi
bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy, dan ectomorphy. Istilah-
istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah yang berhubungan dengan
terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm.
Menurut Sheldon dominasi dari dari salah satu lapisan tersebut akan menyebabkan
kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian maka ada 3 tipe manusia
berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu :
(1) Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan oleh dominannya
komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya, ditandai oleh :
alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang peran penting. Bentuk
tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk, berat badan relatif rendah.
(2) Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen mesomorphy yang lebih
dominan dari koponen lainnya, maka bagian-bagian tubuh yang berasal dari
mesoderm relatif berkembanglebih baik, yang ditandai dengan otot-otot,
6
pembuluh darah, dan jantung dominan. Bentuk tubuh tipe mesomorph
kelihatan kokok dan keras.
7
(3) Tipe ectomorph
Pada tipe ini organ-organ yang berasal dari ectoderm (kulit dan sistem syaraf)
yang terutama berkembang. Bntuk tubuh tipe ectomorph terlihat jangkung,
dada kecil dan pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang.
2) Tipologi Tempramen
Tipologi temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan
karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang
mengembangkan tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan
seseorang seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang
bersangkutan. Yang tergolong tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi
Immanual Kant, tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst.
a) Tipologi Plato. Menurut Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam,
yaitu pikiran, kemauan,dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang
menyebabkan kekhasan pada diri manusia.Atas dasar hal ini Plato
menggolongan manusia ke dalam 3 tipe yaitu sebagai berikut.
(1) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang sesuai untuk
menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
(2) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk
menjadi tentara.
(3) Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja tangan.
b) Tipologi Heymans. Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki tipe
kepribadian yang bermacam-macam, namun dapat digolongkam menjadi
delapan tipe atas dasar kualitas kejiwaannya, yaitu :
(1) emosionalitas, mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesankesan
(2) proses pengiring, yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran
setelah faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada; dan
8
(3) aktivitas, adalah banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma
menjadi tindakan nyata. Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara
teoritis dibedakan menjadi dua macam, kuat dan lemah. Atas dasar hal ini
menggolongan tipe manusia menjadi delapan. Teori Heymans disusun
bukan atas dasar pemikiran spekulatif tetapi atas dasar data-data empiris.
9
nilai kebudayaan. Tipe-tipe manusia menurut Spranger secara ringkas dapat
disajikan dalam tabel berikut.
11
Yang membaginya menurut watak, antara lain : Profesor Heymans.
Yang lain sekali pada dasarnya adalah Sparanger. Ia membaginya berdasarkan
nilai - nilai hidup manusia, sesuai dengan teorinya dalam ilmu jiwa, yang bernama
personalisme.
12
Berdasarkan 4 macam zat lendir itu, Galenus menggolongkan manusia ini juga
atas 4 tipe :
Orang yang terlalu banyak darah di dalam tubuhnya disebut orang
sanguinisi. orang itu disebut sanguinis , yaitu lincah, selalu riang, optimis,
mudah tersenyum dan sebagainya.
Orang yang terlalu banyak lendir di dalam tubuhnya disebut orang
flengmatisi. Sifatnya di sebut flagmatis yaitu tenag, sikap dingin, sabar dan
sebagainya.
Orang yang terlalu banyak empedu kuning dalam tubuhnya, disebut orang
kolerisi . sifatnya yaitu : garang, lekas marah, mudah bengkok, dan
sebagainya.
Orang yang terlalu banyak keriput hitam di dalam tubuhnya disebut orang
melankolerisis. yaitu bersifat takut - takut, muram, pesimis, selalu khawatir,
dan sebagainya.
f) Tipe manusia menurut Heymans
Heymans adalah seorang ahli ilmu jiwa bangsa belanda. Dan juga ia berteori
tentang watak - watak manusia. di dalam penggolangnya ia menggunakan 3 aspek
jiwa sebagai dasarnya, yaitu :
(1) Emosionaliteit
(2) Fungsi Sekundair dan
(3) Aktifitei
13
Berdasarkan 3 aspek jiwa ini, ia menggolongkan manusia atas 8 tipe. Karena tiap
– tiap aspek itu jiwa di bagi atas yang kuat dan yang lemah. Sifat – sifat dari unsur
dasar ( aspek jiwa ) itu ialah :
Orang yang emosional bersifat lekas memihak, fantasinya kuat, tulisannya
dan pembicaraannya agak aneh, kurang mencintai kebenaran, mudah
mencintai, dan senang sensasional.
Orang yang berfungsi sekunder bersifat; betah di rumah, taat pada adat,
besar rasa belas kasihan, sukar menyusaikan diri, mudah verstroit , dan
konsekuensi.
Orang yang aktif, bersifat suka bekerja, mudah bertindak, berhobi banyak,
mudah mengatasi kesulitan dan sebagainya.
g) Tipe manusia menurut Kretschmer
Kretschmer adalah seorang dokter jiwa bangsa Jerman. dari pengalamannya
selama kerja ia menyimpulkan bahwa antara bentuk tubuh dan sifat temperamen
ada yang baik yang digunakan sebagai dasar pembagian adalah :
(1) Konstitusi tubuh, ini ada 4 macam :
Piknis , bentuk badannya : serba bulat, isi dada dan perut, gendut dan banyak
lemak,
Asthenis ( leptosom ) : bentuk badannya langsing, anggota badannya
panjang, dada rata, kepala kecil, mukanya sempit,
Atleti , bentuk badannya : campuran antara piknis dan asthenis.
Displastis , bentuk badanya besar dan tinggi sekali atau kecil dan pendek
sekali.
(2) Atas dasar temperamennya, ia membedakan :
Schizothym , sifat: suka bergaul, memusuhi dunia sekitar, tidak banyak
kawannya.
14
Syclothym , sifat, mudah bergaul dan banyak teman dan sebagainya.
(3) Menurut Kretschmer dan keduanya ada ringkasan yaitu :
Orang yang bersifat Schizothym ialah orang yang berbentuk badannya :
atletis, asthenis, dan displastis.
Orang yang bersifat cyclothym ialah orang yang berbentuk badannya piknis.
Karena itu anak – anak tidak dapat digolong – golongkan dengan
penggolongan Kretschmer ini.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada Bab Sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
Tipologi dan karakteriologi adalah dua pendekatan yang berbeda dalam memahami
karakter manusia. Tipologi lebih sederhana dan membagi manusia menjadi kategori
berdasarkan ciri-ciri umum, sedangkan karakteriologi mencakup nilai-nilai, sikap,
motivasi, dan perilaku yang lebih dalam. Meskipun keduanya memiliki nilai dalam
pemahaman karakter manusia, karakteriologi dianggap lebih relevan dalam konteks
psikologi modern karena lebih mendalam dan dapat menggambarkan kerumitan
karakter manusia dengan lebih baik. Pemahaman yang lebih dalam tentang karakter
manusia dapat membantu kita dalam berinteraksi dengan orang lain dan mengambil
keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
Suharjanto, Gatot. “Keterkaitan Tipologi Dengan Fungsi Dan Bentuk :Studi Kasus
Bangunan Masjid.” ComTech 4, no. 2 (2013)
Siregae, Lis. “Mengenal Pribadi Melalui Psikologi Kepribadian.” Jurnal Darul’Ilmi
01, no. 2 (2013): 103.
Ramli, Syamsun. “Tipologi Dan Morfologi Fasade Rumah Tradisional Kampung
Ciptagelar.” Local Wisdom Scientific Online Journal 10, no. 2 (2018)
Al-Maqassary, Ardi. “Tipologi Dan Karakteriologi Kepribadian”
www.psychologymania.com. Diakses pada 7 Oktober 2023.
https://www.psychologymania.com/2011/04/tipologi-dan-karakterologi-
kepribadian.html?m=1
17