Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
TIPOLOGI DAN KARAKTERIOLOGI
Dosen Pengampu : Sri Ayu Mutmainah Kurniawati M.Psi., Psikologi

Disusun Oleh:
Abelianita Karim C03423001
Adisty Kirani Nurkhaliqah Kono C03423002
Citra Dewi Gobel C03423013
Salsabilla Naser C03423060

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan dan menyusun makalah tentang “Tipologi dan
karakteriologi” Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi kepribadian 1
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Gorontalo, 27 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1 Pengertian Tipologi ................................................................................ 3
2.2 Macam- Macam Tipologi................................................................................. 3
2.3 Pengertian Karakteriologi ................................................................................ 10
2.4 Tipe Tipe Manusia Menurut Para Ahli ............................................................. 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi kepribadian sebenarnya bukanlah barang baru. Cabang ilmu
pengetahuan yang disebut psikologi kepribadian disni sebenarnya telah lama
diusahakan oleh para ahli, hanya saja seringkali diberi nama lain. Ada yang
memberinya nama Psychology of Personality.
Psikologi kepribadian merupakan kajian yang berfokus pada usaha dalam
memahami tabiat, watak, sifat dan karakter yaitu pendidikan.
Tipologi adalah pendekatan yang mengejar upaya untuk mengklasifikasikan
manusia ke dalam kategori-kategori tertentu berdasarkan karakteristik tertentu. Ini
adalah upaya untuk memahami manusia dengan cara yang lebih sederhana, dengan
menciptakan klasifikasi umum yang memungkinkan kita untuk memahami
kesamaan dan perbedaan dalam karakter manusia. Konsep ini telah ada selama
berabad-abad dan telah menghasilkan berbagai teori kepribadian, jenis-jenis
kepribadian, dan klasifikasi sosial yang berbeda.
Kata tipologi terdiri atas type yaitu berasal dari kata typos (bahasa Yunani), yang
bermakna impresi, gambaran, bentuk, jenis atau karakter suatu objek sedangkan
logy adalah ilmu yang mempelajari tentang sesuatu, sehingga tipologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang impresi, gambaran, bentuk, jenis
atau karakter dari suatu objek.
Tipologi dapat juga diartikan sebagai sebuah konsep yang memilah sebuah
kelompok objek berdasarkan kesamaan sifat-sifat dasar, seperti yang diungkapkan
oleh Ching FDK (1979), bahwa ada kecenderungan untuk mengelompokan unsur-
unsur dalam suatu posisi yang random, baik berdasarkan kepada kekompakan
perletakan, maupun karakteristik visual yang dimiliki. Hal ini diungkapkannya saat
mendapatkan hampir dari semua bagunan pada umumnya selalu memasukkan
unsur-unsur yang sifatnya berulang seperti kolom dan balok yang berulang-ulang
mengikuti modular tertentu.
Di sisi lain, karakteriologi adalah pendekatan yang lebih mendalam dan
eksploratif. Ini mencoba untuk memahami karakter manusia dalam segala

1
kompleksitasnya. Dalam karakteriologi, kita tidak hanya berfokus pada ciri-ciri luar,
tetapi juga mencari pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai, sikap,
motivasi, dan aspek internal yang membentuk karakter seseorang. Karakteriologi
mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang rumit, yang tidak dapat direduksi
ke dalam kategori-kategori sederhana, dan bahwa pemahaman yang lebih dalam
diperlukan untuk menggali karakter manusia secara menyeluruh.
Dalam makalah ini, kita akan menyelami tipologi dan karakteriologi lebih dalam.
Kita akan menjelajahi beberapa macam tipologi yang terdapat dalam psikologi
kepribadian, yaitu tipologi konstitusi, temperament, tipologi kebudayaan dan
relevansi keduanya dalam konteks psikologi dan ilmu sosial modern. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang tipologi dan karakteriologi, kita akan lebih siap
untuk memahami manusia dalam segala kompleksitasnya dan mengambil wawasan
yang berharga dalam studi karakter manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Tipologi?
2. Jelaskan macam- macam Tipologi?
3. Apa itu Karakteriologi Manusia?
4. Apa saja Tipe Tipe Manusia Menurut Para Ahli?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Tipologi
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Macam-Macam Tipologi
3. Untuk Mengetahui Karakteriologi
4. Untuk Mengetahui Tipe-Tipe Manusia Menurut Para Ahli

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tipologi


Tipologi adalah pengetahuan yang menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu,
misalnya karakterustik fisik, psikis, budaya dan lain-lain. Tipologi menurut ilmu psikologi
terdiri dari 2 komponen, yaitu:
1) Sifat atau karakter yang dibentuk oleh factor lingkungan.
Misalnya : malas, rajin, usil, tertutup, terbuka.
2) Watak atau disebut juga tempramen dibentuk oleh faktor genetika. Misalnya : kebanyakan
orang yang berasal dari luar pulau wataknya keras dan pemarah.

Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tipe dari obyek-obyek arsitektual, kemudian
menggelompokkannya kedalam suatu klasifikasi tipe berdasarkan kesamaan yang dimiliki oleh
arsitektural tersebut dalam hal-hal tertentu (Prijotomo, 1997).

Dalam mengenal tipologi kepribadian ini, terdapat dua aliran yang dapat membedakannya
yaitu aliran naturalisme dan nativisme. Salah satu tokoh dari aliran naturalisme adalah
Schoupenhour menyatakan bahwa segala yang suci ada ditangan tuhan, namun yang rusak ada
ditangan manusia.sedangkan dalam aliran nativisme J.J. Rousseau berpendapat bahwa faktor
bawaan lebih kuat dari pada faktor luar.

2.2 Macam-Macam Tipologi


Tipologi, berarti suatu cara mengolong-golongkan sejumlah orang yang dipandang memiliki
tipe yang hampir bersamaan bersamaan. Dibawah ini akan diketengahkan beberapa
jenis tipologi, yang dibedakan berdasarkan pangkal peninjauannya. Beberapa jenis tipologi
adalah sebagai berikut:

3
1) Tipologi Konstitusi
Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek
jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah
bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun
yang tidak tampak, misalnyasusunan saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, dts.,
menentuan ciri pribadi seseorang.
Ada beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi konstitusi, diantaranya :
Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigaud, Sheldon, dst. Uraian berikut
hanya menyajikan beberapa tipologi konstitusi.
a) Tipologi Hippocates Gallenus
Tipologi ini dikembangkan Gallenus berdasarkan pemikiran Hippocates.
Hippocrates (460-370 Sm) terpengaruh oleh pandangan Empedocles, bahwa
alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar yaitu : tanah (kering),
air(basah), udara(dingin), dan api (panas). Berdasarkan pandangan Empedocles
tersebut, selanjutnya Hippocrates menyatakan bahwa bahwa di dalam tubuh
setiap orang terdapat 4 macam cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsur
alam yaitu :
(1) sifat kering dimiliki oleh choleatau empedu kuning,
(2) sifat basah dimiliki oleh melancholeatau empedu hitam,
(3) sifat dingin terdapat pada phlegmaatau lendir,
(4) dan sifat panas dimiliki oleh sanguisatau darah.
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh dengan proporsi
yang tidak selalu sama antara individu satu dengan lainnya. Dominasi salah satu
cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya ciri-ciri khas pada setiap orang.
Galenus ( 129- 199 sM ) sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh
setiap orang terdapat 4 macam cairan tersebut. Selanjutnya Galenus menyatakan
bahwa cairan-carairan tersebut berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu.
4
Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai
akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh Galenus disebutnya
temperamen (Sumadi Suryabrata 2005 : 12).

b) Tipologi Viola
Viola, seorang ahli dari Italia, mengemukakan tipologi yang didasarkan pada
bentuk tubuh sebagaimana telah dilakuakn penelitian oleh De Giovani. Atas dasar
aspek tersebut Viola mengemukakan tiga golongan atau tipe bentuk tubuh manusia
(Sumadi Suryabrata, 200518), yaitu :
(1) Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih
dari pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan
jangkung.
(2) Tipe Macrosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih
dari pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan pendek.
(3) Tipe Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegak dan
mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras pula.

c) Tipologi Sigaud
Sigaud, seorang ahli psikologi dari Perancis, menyusun tipologi manusia
berdasarkan 4 macam fungsi tubuh, yaitu : motorik, pernafasan, penecernaan, dan
susunan saraf sentral. Dominasi salah satu fungsi tubuh tersebut menentukan tipe
kepribadian. Atas dasar pandangan di atas kemudian Sigaud menggolongkan
manusia menjadi 4 tipe, yaitu :
(1) Tipe muskuler, tipe ini dimiliki oleh orang fungsi motoriknya paling
menonjol disbanding fungsi tubuh yang lain, dengan ciri khas : tubuh kokoh,

5
otot-otot berkembangan dengan baik, dan organ-organ tubuh berkembang
secara selaras.
(2) Tipe respiratoris, tipe ini ada pada orang yang memiliki fungsi pernafasan
yang kuatdengan cirri-ciri : muka lebar serta thorax danleher besar.
(3) Tipe digestif, tipe digestif terdapat pada orang yang memiliki fungsi
pencernaan yang kuat dengan cirri-ciri : mata kecil, thorax pendek dan besar,
rahang serta pinggang besar.
(4) Tipe cerebral, tipe keempat dari tipologi Sigaud ada pada orang yang
memiliki susunan saraf sentral yang kuat disbanding fungsi tubuh lainnya
dengan ciri-ciri : dahi menonjol ke depan dengan rambut ditengah, mata
bersinar, daun telinga lebar, serta kaki dan tangan kecil.

d) Tipologi Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang mempengaruhi
bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy, dan ectomorphy. Istilah-
istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah yang berhubungan dengan
terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm.
Menurut Sheldon dominasi dari dari salah satu lapisan tersebut akan menyebabkan
kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian maka ada 3 tipe manusia
berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu :
(1) Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan oleh dominannya
komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya, ditandai oleh :
alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang peran penting. Bentuk
tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk, berat badan relatif rendah.
(2) Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen mesomorphy yang lebih
dominan dari koponen lainnya, maka bagian-bagian tubuh yang berasal dari
mesoderm relatif berkembanglebih baik, yang ditandai dengan otot-otot,
6
pembuluh darah, dan jantung dominan. Bentuk tubuh tipe mesomorph
kelihatan kokok dan keras.

7
(3) Tipe ectomorph
Pada tipe ini organ-organ yang berasal dari ectoderm (kulit dan sistem syaraf)
yang terutama berkembang. Bntuk tubuh tipe ectomorph terlihat jangkung,
dada kecil dan pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang.

2) Tipologi Tempramen
Tipologi temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan
karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang
mengembangkan tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan
seseorang seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang
bersangkutan. Yang tergolong tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi
Immanual Kant, tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst.
a) Tipologi Plato. Menurut Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam,
yaitu pikiran, kemauan,dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang
menyebabkan kekhasan pada diri manusia.Atas dasar hal ini Plato
menggolongan manusia ke dalam 3 tipe yaitu sebagai berikut.
(1) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang sesuai untuk
menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
(2) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk
menjadi tentara.
(3) Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja tangan.
b) Tipologi Heymans. Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki tipe
kepribadian yang bermacam-macam, namun dapat digolongkam menjadi
delapan tipe atas dasar kualitas kejiwaannya, yaitu :
(1) emosionalitas, mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesankesan
(2) proses pengiring, yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran
setelah faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada; dan
8
(3) aktivitas, adalah banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma
menjadi tindakan nyata. Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara
teoritis dibedakan menjadi dua macam, kuat dan lemah. Atas dasar hal ini
menggolongan tipe manusia menjadi delapan. Teori Heymans disusun
bukan atas dasar pemikiran spekulatif tetapi atas dasar data-data empiris.

3) Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan


Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh Eduard
Spranger. Spranger menyatakan bahwa kebudayaan (culture) merupakan sistem
nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang
tersusun atau diatur menurut struktur tertentu. Kebudayaan sebagai sistem nilai oleh
Spranger di golongkan menjadi 6 bidang yang secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua kelopok, yaitu :
a) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai individu, yang
didalamnya terdapat 4 nilai budaya :
(1) Pengetahuan
(2) Ekonomi
(3) Kesenian
(4) keagamaan
b) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai
anggota masyarakat, yang didalamnya terdapat 2 nilaibudaya :
(1) Kemasyarakatan
(2) politik
Berdasarkan pendapat bahwa ada 6 nilai kebudayaan yang mempengaruhi hidup
setiap individu di mana hanya ada 1 nilai kebudayaan yang pengaruhnya bersifat
dominan maka menurut Spranger terdapat 6 tipe manusia jika dilihat dari sistem

9
nilai kebudayaan. Tipe-tipe manusia menurut Spranger secara ringkas dapat
disajikan dalam tabel berikut.

2.3 Pengertian Karakteriologi


Karakterologi, adalah istilah Belanda, berasal dari kata "karakter", yang berarti
watak logos, yang berarti ilmu. jadi karakterologi dapat kita indonesiakan menjadi
ilmu watak.
Kata karakter, juga berasal dari kata yunani : charas sein, yang berarti ( mula -
mula ) coretan, atau goresan. Kemudian berarti stempel atau gambaran yang
ditinggalkan oleh stempel itu.
Jadi, di sini kita berasumsi bahwa tingkah laku manusia, adalah pencerminan
dari seluruh pribadinya, dan secara sepintas, itulah watak manusia itu, ilmu itu telah
lama sekali dikenal oleh manusia.
Seiring kita melihat perbedaan prinspiil yang sering di kacaukan yaitu tantang :
Konsitusi Fisik, Temperamen, dan Watak
Oleh karena itu, dalam menggolongkan ( mentype ) nanti juga atas golongan itu.
Jadi tipe – tipe manusia menurut konsititusi fisiknya, menurut temperamennya, dan
menurut wataknya.
Konsitusi jasmani, ialah keadaan jasmani yang secara fisiologis merupakan sifat
- sifat bawaan sejak lahir. Konstitusi Jasmani ini juga berpengaruh pada tingkah
laku orang itu, yang merupakan sifat khas, asli, dan tidak dapat diubah. Misalnya,
sifat orang yang bertubuh langsing, tentu berbeda dengan sifat orang yang bertubuh
gemuk dan sebagainya.
Temperamen, berasal dari kata "temper", artinya campuran. Temperamen adalah
sifat seseorang yang disebabkan adanya campuran zat di dalam tubuhnya, yang juga
mempengaruhi tingkah laku orang itu. jadi temperamen itu sifat laku dalam jiwa
baik hati dengan sifat - sifat kejasmanian.
10
Watak, ialah pribadi jiwa yang menyatakan dirinya dalam segala tindakan dan
pernyataan, dalam tatanan dengan : Bakat, pendidikan, pengalaman alam sekitarnya.
Temperamen dan watak adalah suatu pribadi jiwa. hanya bedanya, temperamen
adalah suatu yang tetap. sedangkan watak adalah suatu yang dapat berubah. karena
watak itu watak dapat di pengaruhi,diperbaiki, dan dimajukan. Temperamen tidak
dapat diperbaiki. Sedangkan watak dapat dididik. karena itu, ada pendidik watak.
Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, manusia baru dapat menjadi manusia
jika ia hidup dengan manusia lain atau hidup di kalangan manusia lain. Tentang
sarang anak manusia yang sejak kecil di besarkan serigala atau oleh binatang lain,
telah banyak kita ketahui. Dan alangkah sukar dan lambatnya mendidik anak
semacam itu agar menjadi manusia biasa.
Jadi, manusia akan kehilangan kemanusiaannya jika ia berada bukan di
lingkungan manusia. Manusia harus berada di lingkungan manusia. Di dalam
pergaulan ini manusia harus menjaga agar pergaulan itu tetap berada dalam suasana
kemanusiaan, yang rukun dan damai, memperbaiki dan memajukan. Untuk itu
manusia yang satu, harus dikenal oleh manusia yang lain. jadi dalam pergaulan itu
manusia harus mengenal diri sendiri dan mengenal yang lain jadi saling mengenal.
Oleh karena itu, ilmu watak perlu dikenal oleh kepala keluarga, orang - orang
yang berada di keluarganya, orang - orang yang ada di dalam pekerjaannya, berada
dalam kelompok manusia banyak, dan lebih - lebih para pendidik.
Ada beberapa tokoh yang membagi manusia berdasarkan konstitusi, jasmani,
temperamen, dan watak yaitu:
Yang pembagiannya menurut Konstitusi Fisik, dapat disebut antara lain : 1.
Johann Gasper Lavater, seorang Jerman, 2 Gall, juga orang Jerman.
Yang terbagi menurut temperamen, dapat kita sebut antara lain : 1. Galenus, 2.
Kretschmer.

11
Yang membaginya menurut watak, antara lain : Profesor Heymans.
Yang lain sekali pada dasarnya adalah Sparanger. Ia membaginya berdasarkan
nilai - nilai hidup manusia, sesuai dengan teorinya dalam ilmu jiwa, yang bernama
personalisme.

2.4 Tipe-Tipe Manusia Menurut Para Ahli


a) Tipe manusia menurut Johann Gasper Lavator
Ia mentipe manusia menurut bentuk tubuh : Orang yang bertubuh gemuk
biasanya bertipe tenang. Orang yang bertubuh kecil dan panjang biasanya lincah,
tapi sabar, dan peramah. Ilmu ini disebut fisiognomie (ilmu filsafat). Ia juga
menyebut manusia menurut hasil karya tubuh, yaitu menurut tulisan. Orang yang
tulisannya bulat, biasanya gemar bercanda, banyak teman, dan mudah ketawa. ilmu
ini disebut grafologie.
b) Tipe manusia menurut Gall
Ia adalah seorang tabib. Karena penelitiannya kepada pasiennya, ia
menyimpulkan dan menggolongkanya berdasarkan bentuk tengkorak. Ia
menyimpulkan bahwa orang yang tengkoraknya besar, biasanya pandai, dan
sebaliknya. Ilmu ini disebut kranioskopie
c) Tipe manusia menurut Gelenus zat
Gelenus membagi atas dasar campuran dari zat cair yamg terdapat pada tubuh
manusia. Menurut Gelenus, di dalam tubuh manusia terdapat :
(1) darah ( sangai ),
(2) lendir ( flegma ),
(3) kuning kuning ( koleri ), dan
(4) siput hitam ( melankolis )

12
Berdasarkan 4 macam zat lendir itu, Galenus menggolongkan manusia ini juga
atas 4 tipe :
 Orang yang terlalu banyak darah di dalam tubuhnya disebut orang
sanguinisi. orang itu disebut sanguinis , yaitu lincah, selalu riang, optimis,
mudah tersenyum dan sebagainya.
 Orang yang terlalu banyak lendir di dalam tubuhnya disebut orang
flengmatisi. Sifatnya di sebut flagmatis yaitu tenag, sikap dingin, sabar dan
sebagainya.
 Orang yang terlalu banyak empedu kuning dalam tubuhnya, disebut orang
kolerisi . sifatnya yaitu : garang, lekas marah, mudah bengkok, dan
sebagainya.
 Orang yang terlalu banyak keriput hitam di dalam tubuhnya disebut orang
melankolerisis. yaitu bersifat takut - takut, muram, pesimis, selalu khawatir,
dan sebagainya.
f) Tipe manusia menurut Heymans
Heymans adalah seorang ahli ilmu jiwa bangsa belanda. Dan juga ia berteori
tentang watak - watak manusia. di dalam penggolangnya ia menggunakan 3 aspek
jiwa sebagai dasarnya, yaitu :
(1) Emosionaliteit
(2) Fungsi Sekundair dan
(3) Aktifitei

13
Berdasarkan 3 aspek jiwa ini, ia menggolongkan manusia atas 8 tipe. Karena tiap
– tiap aspek itu jiwa di bagi atas yang kuat dan yang lemah. Sifat – sifat dari unsur
dasar ( aspek jiwa ) itu ialah :
 Orang yang emosional bersifat lekas memihak, fantasinya kuat, tulisannya
dan pembicaraannya agak aneh, kurang mencintai kebenaran, mudah
mencintai, dan senang sensasional.
 Orang yang berfungsi sekunder bersifat; betah di rumah, taat pada adat,
besar rasa belas kasihan, sukar menyusaikan diri, mudah verstroit , dan
konsekuensi.
 Orang yang aktif, bersifat suka bekerja, mudah bertindak, berhobi banyak,
mudah mengatasi kesulitan dan sebagainya.
g) Tipe manusia menurut Kretschmer
Kretschmer adalah seorang dokter jiwa bangsa Jerman. dari pengalamannya
selama kerja ia menyimpulkan bahwa antara bentuk tubuh dan sifat temperamen
ada yang baik yang digunakan sebagai dasar pembagian adalah :
(1) Konstitusi tubuh, ini ada 4 macam :
 Piknis , bentuk badannya : serba bulat, isi dada dan perut, gendut dan banyak
lemak,
 Asthenis ( leptosom ) : bentuk badannya langsing, anggota badannya
panjang, dada rata, kepala kecil, mukanya sempit,
 Atleti , bentuk badannya : campuran antara piknis dan asthenis.
 Displastis , bentuk badanya besar dan tinggi sekali atau kecil dan pendek
sekali.
(2) Atas dasar temperamennya, ia membedakan :
 Schizothym , sifat: suka bergaul, memusuhi dunia sekitar, tidak banyak
kawannya.
14
 Syclothym , sifat, mudah bergaul dan banyak teman dan sebagainya.
(3) Menurut Kretschmer dan keduanya ada ringkasan yaitu :
 Orang yang bersifat Schizothym ialah orang yang berbentuk badannya :
atletis, asthenis, dan displastis.
 Orang yang bersifat cyclothym ialah orang yang berbentuk badannya piknis.
Karena itu anak – anak tidak dapat digolong – golongkan dengan
penggolongan Kretschmer ini.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada Bab Sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
Tipologi dan karakteriologi adalah dua pendekatan yang berbeda dalam memahami
karakter manusia. Tipologi lebih sederhana dan membagi manusia menjadi kategori
berdasarkan ciri-ciri umum, sedangkan karakteriologi mencakup nilai-nilai, sikap,
motivasi, dan perilaku yang lebih dalam. Meskipun keduanya memiliki nilai dalam
pemahaman karakter manusia, karakteriologi dianggap lebih relevan dalam konteks
psikologi modern karena lebih mendalam dan dapat menggambarkan kerumitan
karakter manusia dengan lebih baik. Pemahaman yang lebih dalam tentang karakter
manusia dapat membantu kita dalam berinteraksi dengan orang lain dan mengambil
keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Suharjanto, Gatot. “Keterkaitan Tipologi Dengan Fungsi Dan Bentuk :Studi Kasus
Bangunan Masjid.” ComTech 4, no. 2 (2013)
Siregae, Lis. “Mengenal Pribadi Melalui Psikologi Kepribadian.” Jurnal Darul’Ilmi
01, no. 2 (2013): 103.
Ramli, Syamsun. “Tipologi Dan Morfologi Fasade Rumah Tradisional Kampung
Ciptagelar.” Local Wisdom Scientific Online Journal 10, no. 2 (2018)
Al-Maqassary, Ardi. “Tipologi Dan Karakteriologi Kepribadian”
www.psychologymania.com. Diakses pada 7 Oktober 2023.
https://www.psychologymania.com/2011/04/tipologi-dan-karakterologi-
kepribadian.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai