Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Dosen Pengampu :
Ns. Meisa Daniati, S.Kep.,M.Kep
NIP.198805102020122003

DISUSUN OLEH :
1. FARAH DELLA NIM. PO7220119 1598
2. FINNY NURAUDA O. NIM. PO7220119 1600
3. GERRY SANTOSA A. NIM. PO7220119 1601
4. HERA OKTAVIANA NIM. PO7220119 1602
5. HILDA APRIYANTI NIM. PO7220119 1603
6. IRA ASNIA PUTRI NIM. PO7220118 1510
7. KHANSA SYAHIRA NIM. PO7220119 1604
8. LARISA FITRI SABINA NIM. PO7220119 1605
9. NURUL ASYIKI NIM. PO7220119 1606
10. MARSA SYAUQI PURNAMA NIM. PO7220119 1607
11. MEGA TRI CAHYANI NIM. PO7220119 1608

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpah dan rahmat-Nya sehingga makalah Tentang Teori Kretschiner ini dapat
terselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Pengembangan
Kepribadian.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang kami ambil, Selain
itu makalah ini kami disusun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca
dalam mempelajari tentang teori Kretschiner. Oleh karena itu, kami sangat
mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
mahasiswa Keperawatan.

Tanjungpinang, 5 Februari 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3
2.1 Definisi...............................................................................................3
2.2 Teori Kretschmer................................................................................3
2.3 Tipologi Teori Kretschmer ................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi kepribadian sebenarnya bukanlah barang baru. Cabang ilmu
pengetahuan yang disebut psikologi kepribadian disini sebenarnya telah
lama diusahakan oleh para ahli, hanya saja seringkali diberi nama lain. Ada
yang memberinya nama Psychology of Personality.
Sebenarnya telah sejak berates-ratus tahun sebelum masehi, orang-
orang mencoba memberikan ciri-ciri khusus kepada segala sesuatu, baik itu
berwujud benda, pemandangan dan lain sebagainya. Demikianlah pula
halnya di dalam kehidupan manusia. Seseorang berusaha mencari cirri-ciri
khusus yang terdapat pada manusia.
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat
bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya
orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam
tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling
efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain,
sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di
atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal
sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami membahas tipologi berdasarkan
konstitusi. Tipologi sendiri berarti suatu cara menggolongkan sejumlah
orang yang memiliki tipe hampir bersamaan. Sebenarnya ada beberapa jenis
tipologiyang terdapat dalam psikologi kepribadian, yaitu tipologi konstitusi,
temperament, ketidaksadaran, dan tipologi kebudayaan, tetapi dalam makalh
ini kami hanya membahas tipologi konstitusi yang meliputi pengertian
tipologi dan jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah,
diantaranya
1.2.1 Apa Pengertian atau Definisi Tipologi?
1.2.2 Bagaimana Teori Kretschmer ?
1.2.3 Apa Jenis-Jenis Tipologi Berdasarkan Konstitusi?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum dari makalah ini dalah kita mahasiswa mampu
mengetahui bagaimana proses maupun tipologi yang di tegakkan oleh
Teori Kretschiner

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengertian tipologi.
2. Untuk mengetahui bagaimana teori Kretschmer
3. Untuk mengetahui jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Definisi
Kepribadian berasal dari bahasa Latin Persona, yang mengacu kepa
topeng teatrikal yang dikenakan actor-aktor zaman romawi. Persona atau
topeng. Kepribadian didefinisikan sebagai pola perilaku yang konsisten dan
proses interpersonal yang bersumber dari masing-masing individu. Tipologi
kretschmer menggunakan tipologi konstitusi yang mana merupakan
keseluruhan sifat individual yang beredar pada keturunana, baik sifata
jasmani maupun kejiwaaan (Marheni, Adijanti, dkk, 2017).
Berdasarkan definisi dan sudut pandang para psikolog, diungkapkan
mengenai tipe-tipe kepribadian. Beberapa psikolog membagi tipe
kepribadian berbeda satu sama lain, dan perbedaan ini disebabkan oleh
sudut pandang dari mana penelitian atas kepribadian dimulai atau
didasarkan oleh faktor tertentu yang juga berbeda antara satu ahli dengan
lainnya. Oleh karena itu beberapa tipe kepribadian yang akan dikemukakan
berikut ini, dibatasi oleh pendapat yang dianggap cukup banyak
diperbincangkan oleh para ahli.

1.2 Type Teori Kretschmer


Tokoh dari teori ini adalah Galen, Ernest Kretschmer, William
Sheldon.Galen mendasarkan penemuannya pada doktrin Hippocrates bahwa
tubuh manusia dibentuk dari darah (blood), zat empedu kuning (yellow
bile), zat empedu hitam (black bile), zat lendir (phlegm) yang berkaitan erat
dengan empat tipe temperamen manusia yaitu tipe:
1. Sanguin dengan kekuatan pengaruh zat darah, dicirikan dengan orang
yang aktif, giat dan atletis;
2. Choleric dengan kekuatan pengaruh zat empedu kuning (yellow bile)
dicirikan dengan temperamen suka marah;

3
3. Melankolik dengan kekuatan pengaruh zat empedu hitam (black bile)
dicirikan dengan mudah depresi, atau sedih;
4. Phegmatik dengan kekuatan pengaruh cairan lendir (phlegm) dicirikan
dengan cepat lelah dan malas.
Ernst Kretschmer, mengemukakan kepribadian yang juga didasarkan
pada bentuk tubuh, antara lain dikatakan bahwa orang yang memiliki bentuk
tubuh tinggi kurus dan atletis diasosiasikan dengan orang yang senang
menarik diri, kurang bergaul. Sedangkan orang yang pendek, gemuk adalah
orang yang memiliki emosi yang kurang stabil (emotional instability).
Tipe kepribadian yang dikemukakan di atas selain “kadar” ilmiahnya
masih dipertanyakan juga hanya mengemukakan sisi negatif dari
kepribadian sehingga sangat disarankan untuk tidak dijadikan patokan
penilaian kepribadian, sebab seringkali orang yang diberi cap negatif
seringkali bertingkah laku sesuai dengan cap yang diberikan kepadanya.

1.3 Tipologi Teori Kretschmer


Tipologi Kepribadian yang tahan uji dan lama sekali mempengaruhi
para ahli dalam bidang tipologi adalah tipologi yang dimulai oleh
Hippocrates yang kemudian disempurnakan oleh Galenus. Tipologi
kepribadian merupakan cara awal menentukan kepribadian dengan
mengklasifikasikannya menurut tipologi-tipologi kepribadian awal.
Walaupun sekarang, pengklasifikasian ini, tidak dapat dibuktikan secara
ilmih, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam menuntun perkembangan
psikologi dikemudian hari. Bahkan banyak istilah-istilah pada masa itu
masih dipakai hingga sekarang.
a. Tipologi Kretschmer
1. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya
menjadi empat:
a) Tipe piknis:
Ciri khas tipe ini ialah:

4
• Badan agak pendek,
• Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
• Leher pendek dan kuat
• Lengan dan kaki lemah
• Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga
bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung
• Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan
nyata
• Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur
40 tahun.
Sifat-sifat khas type ini ialah:
• Sifat : suka murung dan kurang terbuka.
• Solusi : harus sabar, pertanyaan harus lincah

b) Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari
keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, ciri
khas tipe ini ialah:
• badan langsing/kurus, jangkung
• perut kecil, bahu sempit
• lengan dan kaki lurus
• tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
• muka bulat telur
• berat relatif kurang
Sifat-sifat khas type ini ialah :
• Sifat: suka curiga pada orang lain ,tidak lekas percaya pada orang
lain
• Solusi: harus menimbulkan simpati dengan pembuktian bila perlu

5
c) Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak
dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh
kelihatan selaras. Tipe ini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe
piknis dan tipe leptosom. Ciri khas tipe ini ialah:
• tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
• badan kokoh dan tegap
• tinggi cukupan
• bahu lebar dan kuat
• perut kuat
• panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan
kelihatan agak kecil
• tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
• muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom
Sifat-sifat khas type ini ialah:
• Sifat: orang nya sabar ,terbuka ,cerdik.
• Solusi: harus menguasai UU / peraturan yang berlaku karena
terdapat adu argumentasi

d) Tipe Displatis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah
dikemukakan itu, tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu
diantara ketiga tipe itu, karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas
menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah-
olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer
sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari kosntitusi
normal.

2. Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya


a) Tipe schizothyme

6
Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya
bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak
jelas, ada kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri,
hidup dengan dirinya sendiri.
b) Tipe cyklothym
Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya
bersesuaian dengan para penderita manisdefresif, hanya sangat
tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut merasakan suka
dan duka orang lain

3. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament


a) Orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperament
cyklothym, atau orang-orang yang bertemperament cyklothym
kebanyakan berkonstiusi piknis.
b) orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis
kebanyakan bertemperament schizothyum, atau orang-orang yang
bertemperament schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom,
atau atletis atau displastis.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Teory Tipologi
Kretschmer adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang kemudian
disempurnakan oleh Galenus.Walaupun sekarang, pengklasifikasian ini,
tidak dapat dibuktikan secara ilmih, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam
menuntun perkembangan psikologi dikemudian hari. Dan adapula tipe tipe
manusia sesuai dengan keadaan jasmaninya salah satunya adalah tipe piknis,
tipe leptosom, tipe atletis, dan tipe displatis.
Ada juga tipe manusia sesuai dengan keadaan tempramennya yaitu
tipe schizothyme dan tipe Cyklothym dan hubungan antara tipe keadaan
jasmani dan tempramennya adalah orang yang konstitusi piknis kebanyakan
bertemperament cyklothym, atau orang orang yang bertemperament
cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis begitu juga sebaliknya.

3.2 Saran
Melalui hasil makalah ini, pembaca diharapkan dapat memperoleh
informasi penting mengenai sisi kepribadian tokoh, baik yang positif
maupun negatif. Selain itu, pembaca juga diharapkan bisa mencontoh
kepribadian yang positif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
menjadikan kepribadian yang negatif sebagai peringatan atau cerminan agar
pembaca tidak mencontohnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Marheni, Adijanti, dkk, 2017, Bahan Ajar Teori Dasar Psikologi Kepribadian I.
Program Studi Psikologi. Fakultas Kedokteran. UNIVERSITAS
UDAYANA. Diakses pada 06 Februari 2021 Pukul 12.45 Wib

Yulianti, Lis, 2013, Mengenal Pribadi Melalui Psikologi Kepribadian. Jurnal


Darul ‘Ilmi Vo. 01, No. 02 Juli 2013. Prodi BKI Jurusan Dakwah Di akses
pada 06 Februari 2021 Pukul 11.25 Wib

Alwisol. (2006). Psikolog Kepribadian. Malang : UMM Press.

Feist, J.& Feist, G. J. (2009). Theories of Personality. New York: Mc. Graw Hill
Companies.

Anda mungkin juga menyukai