Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TERAPI PSIKOANALISA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseep Psikoterapi

Dosen Pengampu : Anugrah Sulistyowati, S.Psi., M.Psi. Psikolog


Disusun oleh kelompok 01:
Alisya Nadya Ramadhani (204103050040)
Allifna Sifana Miazaki (204103050029)
Dennisa Ulya Muflihah (204103050016)

FAKULTAS DAKWAH
PRODI PSIKOLOGI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember 68136, Jawa Timur, Indonesia
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

i
Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, puji syukur kami ucapkan kepada Allah
SWT. yang sudah mengaruniakan nikmat serta karuniaNya membuat kami bisa
tuntaskan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahlimpahkan kepada revolusioner dunia nabiyyuna Muhammad SAW. Yang
telah membawa kita dari jaman yang penuh kegelapan menuju jaman yang terang
benderang. Semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir nanti. Aamiin
Allahumma aamiin.
Terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu Anugrah Sulistyowati, S.Psi.,
M.Psi. Psikolog. yang menjadi dosen pengampu mata kuliah Konsep Psikoterapi
yang sudah membimbing kami sehingga makalah dengan judul “Terapi
Psikoanalisa” ini dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih tak lupa pula kami
ucapkan kepada segenap rekan kelompok yang telah menyalurkan banyak aspirasi
dan kontribusi dalam penyeesaian makalah ini.
Tak ada ciptaan yang sempurna, termasuk makalah ini. Kami menyadari
pasti terdapat kesalahan didalam makalah ini baik penulisan, gelar atau yang
lainnya. Untuk itu kami sebagai penulis mengharapan kritik dan saran konstruktif
dari pembaca guna menambah pengetahuan kami dan sebagai pembelajaran bagi
kami agar karya berikutnya bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna
untuk kami penulis, dan pembaca sekalian. Terimakasih .
Jember, 03 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Teori Terapi Psikoanalisa..............................................................................3

B. Tujuan Terapi Psikoanalisa...........................................................................5

C. Tekhnik Terapi Psikoanalisa.........................................................................6

D. Kasus Terapi Psikoanalisa.............................................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................7

A. Kesimpulan...................................................................................................7

B. Saran..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori psikoanalisa milik Sigmund Freud ialah suatu aliran utama di
sejarah psikologi. Menurut buku Corey (2003, h. 13-15) menjelaskan,
“psikoanalisa ialah suatu bentuk perkembangan kepribadian, filsafat terkait
sifat manusia, beserta metode terapi”. Dalam psikoanalisa terlihat manusia
tersusun dari 3 komponen yakni id, ego serta superego. Lalu pandangan
tentang sifat manusia didasari kekuatan yang irasional, motivasi, keperluan
serta dorongan biologis naluriah serta peristiwa psikoseksual yang dialami 5
tahun pertama dalam kehidupan.
Tokoh-tokoh yang menggunakan teori psikoanalisa sebagai metode terapi
yaitu Anna Freud dan Melanie Klein. Mereka menggunakan aktivitas bermain
sebagai metode terapi psikoanalisa bagi anak. Sedangkan Melanie Klein,
menggunakan ruangan khusus yang sudah terencana dan teroganisir dengan
baik. Adapun teori penjelasan lengkap tentang terapi psikoanalisa akan
dijabarkan di makalah ini.1

B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana definisi teori psikoanalisa?
b) Apa tujuan terapi psikoanalisa?
c) Tekhnik apa saja yang digunakan dalam terapi psikoanalisa?
d) Bagaimana kasus yang menggunakan terapi psikoanalisa?

C. Tujuan
a) Guna mencari tahu pengertian teori psikoanalisa.
b) Guna mencari tahu tujuan terapi psikoanlisa.

1
Santy Yanuar Pranawati, “Terapi Bermain Pendekatan Psikoanalisa,” Metamorfosis 3, no. 12
(January 2009): 220350.

iv
c) Guna mencari tahu tekhnik yang digunakan dalam terapi psikoanalisa.
d) Guna mencari tahu kasus yang menggunakan terapi psikoanalisa.

BAB II

v
PEMBAHASAN

A. Teori Terapi Psikoanalisa


Sigmund freud ialah seorang ahli psikologi pertama yang fokuskan
perhatiannya pada totalitas kepribadian manusia. Dari fokuskan pada salah satu
aliran saja diharapkan bisa mengenal lebih dalam pemanfaatan psikologi untuk
kehidupan.2
“Psikoanalisa’’ menjadi penemuan Freud yang terkenal. Istilah ini ia
ciptakan sendiri serta hadir pertama kali pada tahun 1896. Teori psikoanalisa
muncul dari praktik serta tidak sebaliknya. Psikoanalisa diperoleh ketika upaya
guna sembuhkan pasien-pasien histeris. Lalu Freud mengambil beberapa
kesimpulan teoritis dari penemuannya di bidang praktis. Freud sendiri beberapa
kali menjabarkan arti dari psikoanalisa, namun cara menjabarkan tidak konsisten
sama.
Suatu cara yang banyak dikenal berasal dari tahun 1923 serta ada pada
sebuah artikel yang ditulisnya untuk sebuah kamus ilmiah Jerman, dimana ia
membedakan 3 arti, yakni:
1. Istilah ‘’psikoanalisa’’ digunakan guna memperlihatakan sebuah teknik
penelitian pada proses-proses psikis (contohnya mimpi) yang
sebelumnya hampir tidak terjangkau penelitian ilmiah.
2. Istilah ini memperlihatkan metode gune mengobati gangguan psikis
yang pasien-pasien neurotis alami. Metode pengobatan ini berpatokan
pada metode penelitian tadi.
3. Istilah yang sama dikenakan pula pada arti lebih luas guna
memperlihatkan semua pengetahuan psikologis yang didapat dari
metode di atas. Dalam arti terakhir ini kata ‘’psikoanalisa” mengacu
pada sebuah ilmu pengetahuan yang dimata Freud benar baru.3
Adapun Dinamika kepribadian sesuai perspektif psikoanalisis, tiap bagian
dari kepribadian total miliki fungsi, sifat, unsur, prinsip kerja, dinamika tersendiri,
tapi semuanya berinteraksi erat bersama yang lain, maka tidak memungkinkan
2
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Kencana, n.d.), 77.
3
Kees Bertens, Psikoanalisis Sigmund Freud (Gramedia Pustaka Utama, 2006), 3–4.

vi
dipisahkan. Id bagian tertua dari aparatur mental serta menjadi unsur pokok semur
hidup. Id memperlihatkan tujuan pokok kehidupan organisme individual. Jadi Id
menjadi pihak dominan pada kemitraan struktur kepribadian manusia. Guna lebih
jelas sistem kerja ketiga struktur kepribadian manusia yakni :
1. Id ialah sistem kepribadian yang orisinal, yang mana saat manusia ini
dilahirkan ia hanya miliki Id saja, sebab ia menjadi sumber utama dari
energi psikis serta tempat timbulnya insting.
2. Ego mengadakan kontak bersama dunia realitas yang ada di luar
dirinya. Di sini, ego miliki peran jadi “eksekutif’’ yang memerintah,
mengatur, serta mengontrol kepribadian maka tahapannya persis
seperti ‘’polisi lalulintas’’ yang terus kendalikan jalannya Id, Superego,
serta dunia luar.
3. Superego miliki keadilan atau miliki filter dari kedua sistem
kepribadian maka mengetahui benar-salah, baik-buruk, serta boleh-
tidak. Di sini Superego bertindak menjadi suatu hal yang ideal, yang
sesuai norma-norma moral masyarakat.4
Secara umum psikoanalisa ialah sebuah perspektif mengenai manusia
dimana ketidaksadaran berperanan utama. Psikoanalisa melihat kejiwaan manusia
menjadi ekspresi dari terdapat dorongan yang sebabkan konflik. Konflik ini ada
karena terdapat dorongan yang saling berlawanan, bisa dorongan yang disadari
atau tidak. Sebagai teori psikoterapi, psikoanalisa pisahkan gejala ‘’neurotic” pada
seseorang yang muncul karena tertahannya ketegangan emosi, ketegangan ini
berhubungan pada ingatan terkait hal-hal yang traumatik yang dialami pada masa
kanak-kanak. 5

B. Tujuan Terapi Psikoanalisa


Terapi psikoanalisis ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi ego agar
lebih kuat atau membuat sesuatu yang tidak disadari menjadi sesuatu yang
disadari. Dalam proses terapi fokus utama kepada pengalaman yang terjadi pada
4
Jahja, Psikologi Perkembangan, 85–86.
5
Nuraini Ajeeng, “TERAPI PSIKOANALISA,” Nurainiajeeng’s Blog (blog), March 17, 2013,
https://nurainiajeeng.wordpress.com/2013/03/17/terapi-psikoanalisa/.

vii
masa kanak-kanak. Terapis atau konselor berusaha dengan maksimal agar konseli
atau orang yang membutuhkan sebuah bantuan mampu sadar diri dan jujur, lalu
terapis mengartikan tingkah laku konseli dan menghubungkan dengan masa
lampau.
Peran konselor dalam terapi ini ialah dengan memberikan lingkungan yang
baik supaya konseli lebuh mudah untuk menggali masa lampau nya dan
memperkuat fungsi ego. Intinya terapis mencoba untuk menolong ego dengan
membuatnya sadar pada masalah yang dialami dan juga menemukan sumber
kebutuhan biologis dan nilai-nilai yang ada, maka dari itu ego dapat menjadi
mediator yang pada akhirnya mampu membuat keputusan hidup menjadi lebih
adaptif. 6

C. Tekhnik Terapi Psikoanalisa


Menurut Atkinson terdapat enam teknik psikoterapi yang digunakan oleh
para psikiater atau psikolog salah satunya ialah Teknik Terapi Psikoanalitik yang
menjelaskan bahwa setiap individu memiliki kekuatan berlawanan yang
menyebabkan konflik internal yang tak terhindarkan. Konflik ini sangat
mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang dan menimbulkan stress
dalam kehidupan. Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego
berbeda dengan dorongan seksual dan agresif dari id. Model ini tersebar luas
dalam psikoanalisis Freudian. Menurutnya, setidaknya ada lima macam teknik
penyembuhan penyakit jiwa, yakni studi otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi
bebas, dan analisis mimpi. Teknik Freud selanjutnya disempurnakan oleh Jung
menggunakan teknik terapi psikodinamik.7

D. Kasus Terapi Psikoanalisa


Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan psikolog kami
mendapatkan informasi bahwa psikolog ini menggunakan psikoanalisis untuk
mengetahui apakah terapi yang dilakukan oleh clien berhasil atau tidak
6
“Garuda - Garba Rujukan Digital,” accessed March 3, 2023,
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2598837.
7
Abdul Kadir et al., “Al QUR’AN DAN ASTRONOMI,” no. 1 (2018): 68.

viii
berdasarkan alam bawah sadarnya. Kalau alam bawah sadarnya positif berarti
terapi yang dilakukan berhasil begitu sebaliknya jika alam bawah sadarnya
negative maka terapi yang dilakukan tidak berhasil.

BAB III

PENUTUP

ix
A. Kesimpulan
Psikoanalisis merupakan teori psikologi yang didirikan Sigmund Freud
yang memfokuskan pada totalitas kepribadian manusia, bukan pada bagian
terpisahnya. Teori ini lahir dari praktik penyembuhan pasien histeris, yang lalu
Freud mengambil kesimpulan teoritis dari penemuannya di bidang praktis.
Psikoanalisis mencakup tiga arti, yaitu metode penelitian terhadap proses psikis,
teknik pengobatan gangguan psikis, dan pengetahuan psikologis yang didapat dari
kedua metode itu. Dinamika kepribadian sesuai psikoanalisis tersusun dari 3
struktur, yakni: Id, Ego, dan Superego yang saling berinteraksi dan tidak dapat
dipisahkan. Psikoanalisis melihat kejiwaan manusia yang menjadi ekspresi dari
dorongan yang menyebabkan konflik, yang muncul sebab adanya dorongan yang
berlawanan.
B. Saran
Kami menyadari pada penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
dikaranakan adanya keterbatasan kami pada hal mencari referensi untuk disajikan
pada pembaca. Maka kami sangat memerlukan saran serta kritik pembaca yang
membangun sebagai bahan koreksi dan pembenahan makalah kami kedepannya
supaya dapat meyajikan karya yang lebih baik lagi. Tanpa mengurangi rasa
hormat kami, kami ucapkan terimakasih pada semua rekan-rekan yang telah
mendukung kami dan tak lupa pula kepada ibu dosen yang dengan sabar
membimbing kami dalam proses penyelesaian makalah ini.

x
DAFTAR PUSTAKA

Ajeeng, Nuraini. “TERAPI PSIKOANALISA.” Nurainiajeeng’s Blog (blog),


March 17, 2013. https://nurainiajeeng.wordpress.com/2013/03/17/terapi-
psikoanalisa/.
Bertens, Kees. Psikoanalisis Sigmund Freud. Gramedia Pustaka Utama, 2006.
“Garuda - Garba Rujukan Digital.” Accessed March 3, 2023.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2598837.
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Kencana, n.d.
Kadir, Abdul, Singgih Aji Purnomo, Inan Tihul, and Teguh Prawiro. “Al QUR’AN
DAN ASTRONOMI,” no. 1 (2018).
Pranawati, Santy Yanuar. “Terapi Bermain Pendekatan Psikoanalisa.”
Metamorfosis 3, no. 12 (January 2009): 220350.

xi

Anda mungkin juga menyukai