Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

‘’ AGAMA & MORAL ‘’


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Kesehatan Mental

+-

Disusun Oleh:
Sandro Saragi ( 2130901250 )
Masayu Alifah Saznabila ( 2130901225 )
Muhammad Ilham Fhatona ( 2130901229 )

Dosen Pengampu:
Dr, Muhammad, M.Ag

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Islam dan Kesehatan Mental dengan
materi yang berjudul “Agama dan Moral” .
Makalah ini membahas tentang Agama dan Moral secara tersusun yang dimulai dari
Penjelasan tentang apa itu Agama dan Moral, Keterkaitan antara Agama dan Moral, serta apa
peran agama dan moral bagi kehidupan manusia.
Harapan kami makalah ini dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami
penjelasan mengenai materi Agama dan Moral . Untuk itu kami berharap semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi kelompok kami.

Palembang, 4 September 2022

ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................ii
Daftar isi.......................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................1
A. LatarBelakang...................................................................................................................1
B. RumusanMasalah..............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II Pembahasan ...................................................................................................................3
A. Sejarah Teori Kepribadian...............................................................................................3
B. Jenis Teori Kepribadian...................................................................................................3
C. Jenis Psikologi Kepribadian ............................................................................................7
D. Ruang Lingkup Psikologi Kepribadian ...........................................................................9
E. Objek Kajian Psikologi Kepribadian...............................................................................10
BAB III Penutup.........................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................................................12

BAB I

iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi. Sesuai dengan namanya,
teori psikologi kepribadian terkhusus untuk mempelajari kepribadian suatu individu dengan
menggunakan cara dan berbagai jenis pendekatan .
Disisi lain, psikologi kepribadian juga merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari
semua hal tentang kepribadian manusia melalui sikap, sifat, dan tingkah laku sehari-hari yang
menjadi ciri khas seseorang tersebut. Sedangkan Kepribadian adalah salah satu bagian atau ciri
khas yang istimewa dan sangat penting bagi kehidupan manusia dibumi.
Berikut ini beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli diantaranya yaitu:
- Menurut William Stern, kepribadian adalah kehidupan dari individu secara keseluruhan.
- Menurut Henry Murray, kepribadian adalah lembaga yang mengatur tubuh sejak individu
lahir hingga meninggal, dimana ia tidak pernah berhenti untuk terlibat dalam kegiatan
fungsional.
- Menurut Gordon Allport, kepribadian adalah organisasi yang dinamis dalam sistem
psikofisis seseorang yang menentukan model penyesuaian unik dengan lingkungannya.
- Menurut Lawrence A. Pervin, kepribadian adalah keseluruhan karakteristik individu atau
sifat umum dari banyak orang yang berakibat pada munculnya pola yang cenderung tetap
dalam merespon situasi.
Pada makalah bertema sejarah teori kepribadian ini, akan dijelaskan beberapa materi tentang
bagaimana sejarah dari adanya teori kepribadian, lalu jenis jenis dari teori kepribadian dan
beberapa hal lain.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari adanya teori kepribadian ?
2. Apa saja jenis-jenis teori kepribadian ?
3. Apa saja Jenis psikologi kepribadian ?
4. Bagaimana Ruang lingkup psikologi kepribadian ?
5. Apasaja Objek kajian psikologi kepribadian ?

iv
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan sejarah teori kepribadian
2. Memahami berbagai jenis teori serta jenis psikologi kepribadian
3. Mengetahui ruang lingkup psikologi kepribadian
4. Menguraikan objek kajian psikologi kepribadian

BAB II

v
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Teori Kepribadian


Psikologi Kepribadian sebenarnya telah ditujukan menjadi suatu disiplin ilmu sudah sejak
saat yang lama bahkan sebelum masehi. Hal ini juga terdapat dalam sebuah literatur mitologi
kuno, yang memberikan informasi bahwa para pemain drama sering menggunakan make up atau
topeng untuk memerankan tokoh lain atau menyembunyikan identitasnya sendiri. Kemudian oleh
bangsa romawi cara ini diberi nama dengan istilah personality. Dari kata personality, kata
persona yang berarti kehadiran seseorang melalui identitas yang tidak mencerminkan dirinya
sendiri. Akan tetapi, para pemain drama ingin menciptakan kesan yang mendalam bagi para
penonton, namun tidak meninggalkan kesan mengenai pemeran drama tersebut tapi kesan pada
tokoh yang diperankannya. Istilah personality kemudian muncul untuk menamakan para
pemeran sendiri, yang tadinya hanya sebuah peran bisa menjadi nama panggung yang membuat
pemerannya terkenal.
Untuk membedakan ciri-ciri tentang tingkah laku asli dari pemeran drama dan tingkah laku
dari tokoh yang diperankannya, para filsuf akhirnya tertarik untuk mempelajari tingkah laku
manusia melalui berbagai penelitian. Sejarah psikologi kepribadian ini semakin berkembang
sekitar abad ke-18, saat psikologi menjadi disiplin ilmu yang sah dan diakui maka berkembang
pula Psikologi Kepribadian menjadi salah satu cabang dari disiplin ilmunya. Oleh sebab itu ,
disaat tersebut, ilmu ini sangat berkembang dan menjadi salah satu displin ilmu yang dipelajari
bahkan hingga saat ini.

2.2 Teori Psikologi Kepribadian


Ada empat teori kepribadian yang utama, yaitu Teori Kepribadian Freud, Teori Kepribadian
Neo-Freud, Ciri (Trait Theory), Teori Konsep Diri. Keempat teori tersebut dianggap banyak
dipakai sebagai landasan teori dalam studi hubungan antara perilaku konsumen dan kepribadian.
A. Teori Kepribadian Freud
Sigmund Freud mengemukakan suatu teori psikoanalitis kepribadian (Psychoanalitic
Theory of Personality). Teori tersebut dianggap sebagai landasan dari psikologi modern.
Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs) atau
dorongan dari dalam diri manusia (drive), seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis

vi
adalah inti dari motivasi dan kepribadian manusia. Menurut Freud, kepribadian manusia
terdiri dari tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu Id, Superego, dan Ego.
1) Id
Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong
munculnya kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan nafsu seks. Id
menggambarkan naluri manusia yang secara biologis membutuhkan makanan,
minuman, dan seks. Manusia akan secara alami memenuhi kebutuhan tersebut untuk
menghindari tensi dan mencari kepuasan sesegera mungkin. Inilah yang disebut bahwa
unsur Id akan melakukan prinsip kepuasan (pleasure principle atauimmediate
satisfaction).
2) Superego
Superego adalah aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat
manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika dan nilai-nilai
masyarakat. Superego menyebabkan manusia memperhatikan apa yang baik dan apa
yang buruk bagi suatu masyarakat dan perilakunya disesuaikan dengann apa yang baik
menurut lingkungan sosialnya. Superego adalan kecenderungan sifat manusia yang
selalu ingin berbuat baik sesuai dengan norma dan etika, serta aturan-aturan yang ada di
masyarakat. Superego bisa dianggap sebagai unsur yang berfungsi untuk mengurangi
atau menekan nafsu biologis (Id) yang ada dalam diri manusia. Ketika kita berbuat
kesalahan, sering kali secara tidak sadar muncul dalam diri manusia rasa bersalah dan
malu. Inilah contoh bagaimana unsur superego bekerja menekan usnur Id, sehingga kita
tidak mengulangi perbuatan salah kembali. Id dan superego dianggap sebagai dorongan
yang tidak disadari oleh manusia.
3) Ego
Unsur ketiga dari kepribadian adalah ego, yang merupakan unsur yang bisa disadari dan
dikontrol oleh manusia. Ego berfungsi menjadi penengah antara id dan superego. Ego
berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh id dan apa yang dituntut oleh
superego agar sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja dengan prinsip realitas (reality
principle), yaitu ia berusaha agar manusia dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya
tetapi sesuai dengan aturan baik dan buruk menurut masyarakat. Schiffman dan Kanuk
(2010) mengutip pendapat para peneliti yang menggunakan teori Freud dalam studi

vii
perilaku konsumen dengan mengatakan bahwa motivasi (human drive) manusia
sebagian besar tidak disadari, sehingga konsumen seringkali tidak menyadari atau tidak
tahu alasan sesungguhnya mereka membeli suatu produk. Karena itu, apa yang dibeli
dan apa yang dikonsumsi oleh konsumen merupakan gambaran dari kepribadian
konsumen tersebut. Pakaian, kendaraan, aksesoris yang konsumen pakai adalah
memperlihatkan kepribadian dari konsumen tersebut.

B. Teori Kepribadian Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)


Beberapa pakar yang juga rekan Freud mengembangkan suatu teori kepribadian yang
disebut sebagai Teori Sosial Psikologi atau Teori Neo-Freud. Teori tersebut berbeda dengan
Freud dalam dua hal berikut:
1) Lingkungan sosial yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian manusia bukan
insting manusia.
2) Motivasi berperilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Teori ini merupakan kombinasi dari sosial dan psikologi. Teori ini menekankan
bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan masyarakat
membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Teori Neo-Freud
menyatakan bahwa hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pembentukan dan
pengembangan kepribadian manusia. Horney mengemukakan model kepribadian manusia,
yang terdiri atas tiga kategori berikut:
1) Compliant adalah kepribadian yang dicirikan adanya ketergantungan seseorang kepada
orang lain. Ia menginginkan orang lain untuk menyayanginya, menghargainya, dan
membutuhkannya. Orang dengan kepribadian compliant akan selalu mendekat dengan
orang-orang sekelilingnya.
2) Aggressive adalah kepribadian yang dicirikan adanya motivasi untuk memperoleh
kekuasaan. Orang seperti ini cenderung berlawanan dengan orang lain, selalu ingin dipuji
dan cenderung memisahkan diri dari orang lain.
3) Detached adalah kepribadian yang dicirikan selalu ingin bebas, mandiri, mengandalkan
diri sendiri, dan ingin bebas dari berbagai kewajiban. Orang tersebut biasanya
menghindari orang-orang lain.

viii
C. Teori Ciri (Trait Theory)
Teori Ciri mengklasifikasikan manusia ke dalam karakteristik atau sifat atau cirinya yang
paling menonjol. Ciri atau trait adalah karakteristik psikologi yang khusus, yang didefinisikan
sebagai “Setiap cara yang membedakan dan relatif abadi dimana setiap individu berbeda dari
yang lain”. (Schiffman dan Kanuk, 2010). Definisi lain adalah “Sebuah sifat (ciri) adalah
karakteristik dimana satu orang berbeda dari yang lain dengan cara yang relatif permanen dan
konsisten”. (Mowen dan Minor, 1998). Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa trait adalah sifat atau karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu
yang lain, yang bersifat permanen dan konsisten. Menurut Loudon dan Della Bitta (1993),
teori ciri didasarkan kepada tiga asumsi, yaitu (a) individu memiliki perilaku yang cenderung
relatif stabil, (b) orang memiliki derajat perbedaan dalam kecenderungan perilaku tersebut, (c)
jika perbedaan-perbedaan tersebut diidentifikasi dan diukur, maka perbedaan tersebut bisa
menggambarkan kepribadian individu-individu tersebut

D.Teori Konsep Diri (Self-Concept)


Menurut teori ini manusia mempunyai pandangan atau konsepsi atas dirinya sendiri,
berupa penilaian terhadap dirinya sendiri. Dengan ini setiap individu berfungsi sebagai subjek
dan objek persepsi. Menurut Mowen, konsep diri merupakan totalitas pikiran dan perasaan
individu yang mereferensikan dirinya sebagai objek. Konsep diri, disebut pula sebagai citra
diri atau persepsi tentang diri sangat berkaitan dengan kepribadian. Teori konsep diri
memandang bahwa tiap individu memiliki suatu konsep tentang dirinya yang didasari oleh
siapa dirinya (dirinya yang sebenarnya atau actual self) dan suatu konsep tentang memandang
dirinya ingin seperti siapa (dirinya yang ideal atau ideal self). Teori konsep diri berkaitan erat
dengan dua konsep kunci teori kepribadian psikoanalitik, yaitu ego dan superego. Karena ego
merupakan refleksi dari realita obyektif seseorang, maka ia mirip dengan actual self.
Sementara itu, superego ditentukan oleh sesuatu yang seharusnya, dan karena itu merupakan
suatu refleksi dari ideal self.

2.3 Jenis Kepribadian Manusia


1. Sanguinis

ix
Jenis kepribadian manusia yang pertama adalah sanguinis. Orang dengan kepribadian
Sanguinis merupakan individu yang optimis dan selalu bersemangat. Mereka memiliki sifat
yang mudah bergaul dan ramah dengan orang lain, suka berbicara di depan publik, suka
diperhatikan, kreatif, dan cenderung mendominasi dalam kelompok. Tak heran banyak
orang senang berada di dekatnya. Mereka juga dikatakan merupakan kepribadian yang
memiliki jiwa petualang. Namun tipe ini tidak suka menghadapi hal yang rumit, serius,
egois, dan mudah lupa. Kurang memiliki komitmen untuk kepentingan bersama. Orang
dengan kepribadian ini dikatakan cocok bekerja di industri hiburan seperti fashion, travel,
olahraga atau marketing.

2. Plegmatis
Jenis kepribadian manusia yang kedua adalah plegmatis. Orang dengan kepribadian
Plegmatis dikatakan cinta kedamaian dan netral dalam setiap situasi serta tidak suka
memihak pada salah satu kubu. Mereka akan selalu berusaha menghindari konflik dengan
siapa saja. Selain itu, orang dengan kepribadian ini juga senang membantu orang lain.
Seorang Plegmatis juga bisa menjadi pendengar yang baik, memiliki selera humor, mudah
bergaul, memiliki banyak teman, dan tidak suka hal yang rumit. Tipe ini lebih cenderung
biasa-biasa saja dan kurang tertarik dengan hal baru. Seseorang dengan kepribadian
Plegmatis nampaknya tak perlu diragukan lagi kesetiaannya. Orang dengan kepribadian ini
dikatakan cocok bekerja di bidang jasa seperti perawat, guru, psikolog atau pelayanan
publik.

3. Koleris
Jenis kepribadian manusia yang ketiga yaitu koleris. Koleris dikenal sebagai tipe
kepribadian yang cerdas dan selalu mengedepankan logika. Orang dengan kepribadian
Koleris juga dikatakan keras kepala, mudah marah, dan berkemauan keras terhadap apa yang
mereka diinginkan. Mereka juga tak terlalu suka basa-basi dan lebih senang melakukan
berbagai hal sendiri. Mereka dikatakan hanya nyaman berada bersama dengan orang yang
memiliki ketertarikan yang sama. Seseorang dengan kepribadian koleris dikatakan memiliki
kemampuan membuat keputusan dengan baik. Orang koleris juga mampu mengatur diri dan
memiliki tujuan untuk masa depan dengan baik. Mereka orang yang produktif dan menyukai

x
kebebasan dalam hidupnya. Orang-orang dengan tipe Koleris dikatakan lebih cocok bekerja
di bidang manajemen, teknologi, statistik, bisnis, teknik atau programming.

4. Melankolis
Jenis kepribadian manusia yang keempat yaitu Melankolis. Berbeda dengan Sanguinis,
orang dengan kepribadian Melankolis termasuk orang yang introvert. Mereka umumnya
mudah khawatir, pemikir dan tidak terlalu suka dengan keramaian. Mereka juga terkadang
meremehkan diri sendiri, padahal kenyataannya diri mereka tidak seburuk itu. Namun, orang
dengan kepribadian ini memiliki beberapa kelebihan yang menarik. Seseorang dengan tipe
kepribadian melankolis dikatakan memiliki sifat yang perfeksionis, peduli dengan sekitar,
sangat detail, dan berfikir analisis. Seorang melankolis dikenal sangat cerdas dan cocok
menjadi pengusaha. Mereka selalu berfokus pada proses daripada tujuan. Orang dengan tipe
kepribadian dikatakan ini cocok bekerja di bidang manajemen, akunting, atau administrasi.

Jenis Kepribadian Menurut Carl Gustav Sedangkan ahli psikologi lainnya yang bernama
Carl Gustav, memiliki pandangan tersendiri dalam membedakan setiap kepribadian manusia.
Dirinya mengungkapkan jenis kepribadian manusia ada beberapa jenis, antara lain adalah :
1. Introvert
Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang pertama yaitu introvert. Kepribadian
introvert merupakan tipe kepribadian yang berfokus pada diri sendiri dan lebih suka
menyendiri. Mereka cenderung lebih sering berkutat dengan pikiran dan dunia mereka
sendiri. Orang dengan kepribadian introvert memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi,
suka bercerita, mandiri, namun sulit bersosialisasi, dan pemalu.
2. Ekstrovert
Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang kedua yaitu ekstrovert. Orang yang
memiliki tipe kepribadian ekstrovert cenderung menyukai kehidupan di luar. Orang
ekstrovert lebih suka berinteraksi dengan orang lain dan lebih terbuka. Mereka sangat
pandai beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang orang baru, suka bercerita, suka
beraktivitas di luar, supel, mudah bekerja dalam kelompok, dan percaya diri tinggi. Tipe ini
sangat aktif namun seringkali mendahulukan tindakan daripada pikiran.
3. Ambivert

xi
Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang ketiga adalah ambivert. Jenis kepribadian
ini memiliki perpaduan antara jenis kepribadian introvert dan ekstrovert. Orang ambivert
menjalani kehidupannya lebih seimbang karena dia tahu kapan akan menjadi tipe
ekstrovert dan ketika dia menginginkan waktu untuk dirinya sendiri, mereka akan menjadi
pribadi yang introvert. Tipe kepribadian ambivert lebih fleksibel dan seimbang antara
kepentingan diri sendiri dan kepentingan umum.

2.4 Ruang Lingkup Psikologi Kepribadian


1. Karakteristik Manusia
Ruang lingkup pertama dari ini adalah karakteristik manusia. Maksudnya adalah
psikologi ini mengungkapkan karakteristik manusia dengan cara melakukan pencatatan
mengenai karakter manusia serta mencari tahu tentang hubungan antara karakter satu dengan
yang lain. Pemahaman mengenai perbedaan karakter manusia inilah yang nantinya menjadi
hasil dari penelitian untuk memetakan tentang perbedaan karakter antara manusia satu
dengan manusia yang lainnya.
2. Penentu Kepribadian
Ruang lingkup lain dari psikologi ini adalah untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai
penentu kepribadian manusia. Di kajian ini, dilakukan dengan cara melihat latar belakang
keluarga, pendidikan, sosial, agama dan lainnya. Kepribadian ini tentunya sangat bergantung
pada kondisi lingkungan yang ada di sekitar. Meski kadang faktor bawaan dari lahir tak
dapat dihilangkan. Namun, kemudian kepribadian tersebut akan dikembangkan sesuai
dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya.
3. Alasan Perilaku Manusia
Ruang lingkung lainnya dari psikologi kepribadian ini adalah tentang alasan perilaku
manusia. Perilaku manusia bisanya sangat unik dan berbeda meskipun memiliki kesamaan
dengan perilaku manusia satu dengan manusia lainnya. Penyebabnya tentu saja banyak.
Namun, dari itu bisa diungkap hal apa saja yang jadi penyebab manusia dapat bertindak,
berpikir dan merasakan sesuatu. Melalui ini juga manusia dapat menjawab pertanyaan
mengenai siapa dirinya, apa yang diinginkannya dan apa yang harus dilakukannya. Lebih
jauh lagi, manusia juga bisa memiliki kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap

xii
manusia lain dengan cara berbicara, bertindak dan cara berpikir. Inilah yang jadi alasan
mengapa manusia memiliki perilaku yang berbeda.

2.4 Objek Kajian Psikologi Kepribadian


1. Objek Kajian Karakter
Hal pertama yang menjadi objek kajian kepribadian adalah karakter dari seseorang. Istilah
ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku individu yang terkait dengan nilai implisit
dan eksplisit.
2. Objek Kajian Watak
Selain itu, objek kajian ini juga bisa dilihat dari wataknya. Watak ini adalah istilah yang
merujuk atau menyebutkan karakter yang dimiliki individu dan tidak berubah hingga saat ini
maupun ke depannya.
3. Objek Kajian Trait
Selanjutnya adalah objek kajian melalui trait. Ini merupakan istilah yang menyebutkan suatu
respon yang cenderung sama dalam menghadapi stimulan yang serupa dalam jangka waktu
yang relatif lama.
4. Objek Kajian Temperamen
Sedangkan itulah yang satu ini lebih merujuk pada penyebutan kepribadian yang terkait
dengan determinan fisiologis dan juga biologis. Hal ini seringkali disebut dengan disposisi
hereditas.
5. Objek Kajian Kebiasaan
Objek kajian terakhir dalam psikologi kepribadian adalah kebiasaan. Istilah ini merujuk pada
respon yang sama pada stimulus yang sama yang mana respon itu dilakukan secara berulang.

BAB II
PENUTUP

xiii
3.3 Kesimpulan
Psikologi kepribadian merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari semua hal tentang
kepribadian manusia melalui sikap, sifat, dan tingkah laku sehari-hari yang menjadi ciri khas
seseorang tersebut. Sedangkan Kepribadian adalah salah satu bagian atau ciri khas yang
istimewa dan sangat penting bagi kehidupan manusia dibumi.
Psikologi Kepribadian hadir dan ditujukan menjadi suatu disiplin ilmu sudah sejak saat
yang lama bahkan sebelum masehi. . Sejarah psikologi kepribadian berkembang sekitar abad ke-
18, saat psikologi menjadi disiplin ilmu yang sah dan diakui maka berkembang pula Psikologi
Kepribadian menjadi salah satu cabang dari disiplin ilmunya. Oleh sebab itu , disaat tersebut,
ilmu ini sangat berkembang dan menjadi salah satu displin ilmu yang dipelajari bahkan hingga
saat ini. Dalam psikologi kepribadian terdapat beberapa teori yang berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Ada empat teori kepribadian yang utama, yaitu Teori Kepribadian Freud,
Teori Kepribadian Neo-Freud, Ciri (Trait Theory), Teori Konsep Diri. Keempat teori tersebut
dianggap banyak dipakai sebagai landasan teori dalam studi hubungan antara perilaku konsumen
dan kepribadian.

3.2 .Saran
Kami menyadari bawasannya penyusun dari makalah ini hanyalah manusia yang tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Swt hingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan
hikmah bagi penyusun maupun pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

xiv
Si.Manis. 2018. Pengertian Psikologi Kepribadian, Sejarah, Teori, Objek Kajian dan Jenis
Psikologi Kepribadian Lengkap. https://www.pelajaran.co.id/pengertian-psikologi-
kepribadian-sejarah-teori-objek-kajian-dan-jenis-psikologi-kepribadian/ ( Diakses 09
Maret 2022 )
Hias Seserahan Bekasi. 2019. Pengertian, Sejarah, Teori, Ruang Lingkup,
https://epsikologi.com/psikologi-kepribadian/ ( Diakses 09 Maret 2022 )
Kurniawan, Andre. 2020. Jenis Kepribadian manusia. https://m.merdeka.com (Diakses
11 Maret 2022)

xv

Anda mungkin juga menyukai