Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGATAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus kristus yang oleh kasih karnua-Nya, sehingga penyusun dapat
meneyelesaikan penyusunan makalah ini, yang berjudul: Psikologi Umum.

Walaupun penyusun sudah mencoba dan berupaya semaksimal mungkin demi terselesainya
Makala ini, penyusun tetap menyadari bahwa kemampuan penyusun masih jauh dari
kesempurnaan, dan sudah pasti masih banyak kekurangannya. Sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangusn semangat penyusun sangat diharapkan.

Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa penyusun ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada setiap pihak yang senatiasa membatu penyusun dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang diberikan mendapat balasan dari
Tuhan Yesus Kristus,. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sarmi, 18 Oktober 2020


Penyusun

Tersa D. Huliselan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR ..........................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................1
C. C. TUJUAN PENULISAN ......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI .................................................................................2


B. HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMI LAIN ............................................3
C. SEJARAH PSIKOLOGI .........................................................................................4
D. ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI ...........................................................................5
E. MANFAAT PSIKOLOGI .......................................................................................7

BAB II PENUTUP ...............................................................................................................8

A. KESIMPULAN ........................................................................................................8
B. SARAN ......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah maklul sosial, yang kesehariannya selalu berinteraksi dengan makluk
lainya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitarnya. Dari sifat sosialnya inilah
yang membawa pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya., disadari ataupun
tidak disadari, sebagai contoh : orang tua kita dalam mendidik kita kadang terpengaruh
oleh orang tuanya ketika mendidiknya, atau seorang guru yang menganut faham gurunya
dalam mendidik muridnya. Dari pengaruh itulah, kadang disadari kita telah mempelajari
psikologi. Yang mana psikologi adalah displin ilmu yang dalamnya mempelajari sesuatu
yang berhubungan dengan perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson
mengatakan kalau “tidak ada orang pada masa kini yang mengaku tidak mengenal psikogi”
maka dari itu penulis mencoba untuk menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan
sesuatu yang berhungan danagn psikologi. Denagan mengakat judul “Psikologi Umum

B. RUMUSAN MASALAH

Berdsarkan latar belakang diats, maka penulis merumuskan pembahasan yang akan di paparan
dalam makalh ini dengan :
1. Pengertian Psikologi.
2. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain.
3. Sejarah Psikologi.
4. Aliran Psikologi.

C. TUJUAN PENULISAN

Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu juga dengan Makala ini, penulis menulisnya
dengan tujuan :
1. Untuk menjelaskan pengertian pisikologi
2. Untuk menjelaskan hubungan psikologi dengan ilmu lain
3. Untuk menjelaskan sejarah psikologi
4. Untuk menjelaskan aliran psikologi

-1-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi

Piskologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku
manusia dan lingkungan sekitarnya melalui pengalama – pengalaman yang dialami. Berbicara
tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedahkan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa
adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dengan menimbulkan
perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting,
reflex, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati juga nyawanya. Sedang jiwa
adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi
sekalian perbuatan-perbuatan pribdai (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan
manusia. Perbuatan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar untuk menigkatkan
kepribadian (personality) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru,
dan kecakapn baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi
kontradiksi-kontradikdi dalm hidup.
Psikologi sendiri mempunyai banyak pengertian, diantaranya :
1. Definisi Secara Umum
a) Psikologi secara etimologi berasal bahasa Yunani “psyche” yang berarti jiwa,
dan “logos” yangberarti ilmu. Jadi dilihat secara bahasa psikologi adalah ilmu
jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan.
b) Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang pikiran (mind),
namun seiring perkembangannya kata mind bergeser menjadi behavior (tingkah
laku) karena kita tidak mungkin mampu mempelajari pikiran manusia. Sehingga
kita mengamati tingkah laku untuk menetukan sifatnya.
2. Definisi Merurt Pendapat Para Ahli
a) Plato
b) Ernest Hilgert
c) George A. Miller
d) Muhammad Baitul Alim
e) Paul Mussen dan Mark R. Rosenzwieg
f) Clifford T. Morgan
g) Chaplin dalam Dictionary of Pdychology
B. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain
1. Psikologi dengan Sosiologi
Jika psikologi ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia, maka sosiologi mempelajari
tentang individu itu sendiri.
Dengan adanya kedekatan hubungan sosiologi dan psikologi sosial, ada sementara orang
mengatakan bahwa psikologi sosial merupakan cabang dari sosiologi. Seperti juga halnya
bahwa penting bahwa psikologi sosial merupakan cabang dari sosiologi. Kedua ilmu
tersebut sama-sama mengamati perilaku individual yang dibentuk secara social. Psikologi
berkaitan dengan proses fisik melalui proses pikiran, perasaan, dan lain-lain.
Perbedaannya adalh jika acuan psikologi adalah prilaku individu, sendangkan unit analisis
sosiologi adalah masyarakat dan budaya yang meliputi individual tersebut.
2. Psikologi dengan Ilmu Politik
Psikologi merupakan ilmu yang berperan penting dalam bidang politik terutama yang
dinamakan Massa Psikologi. Jika seorang politisi mampu menyelami gerakan jiwa dari
rakyat, golongan, atau bahkan oknum tertentu, ia akan dapat menerapkan kebijakan dengan
baik.
3. Psikologi dengan Filsafat
Fisafat memerlukan data dari ilmu untuk mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan
sedalam-dalamnya. Jika ahli filsafat manusia hendak menyelidiki manusia, maka harus
mengetahui gejala tindakan manusia.
Psikologi dengan Ilmu Komunikasi
Komunikasi itu sifatnya efektif, psikologi komunikasi disini yaitu ilmu yang mempelajari
mengenai peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
4. Psikologi dengan Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir
hingga mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik tanpa didsarkan psikologi
perkembangan. Dalam ilmu pendidikan psikologi perkembangan berguna untuk
menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembanagn pembaharuan kurikulum,
ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi prose-prose interaksi, serta
penyelenggaran pendidikan keguruan.

-3-
C. Sejarah Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an). Tetapi manusia disepanjang sejarah
telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf Yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah
itu St.Augustine (154-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada
intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Desember (1596-1650) mengajukan teori
bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya.

Pada saaat itu psikologi masih dipengarui oleh cara-cara berpikir filsafat dan terpengaruh oleh
filsafatnya sendiri, karena para ahli psikologi pada masa itu adalah ahli-ahli fisafat. Dan pada waktu itu
psikologi masih membentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan. Sampai abad pertengahan pun
psikologi masih merupakan bagian dari filsafat, sebagai obyeknya terdap hakikat jiwa.

Di dalamnya ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan. Dan untuk menjadi ilmu pengetahuan yang
otonom (berdiri sendiri) artinya tidak terpengaruh oleh ilmu lain atau para filsafat, maka pengetahuan
itu harus memenuhi syarat sekurang-kurangnya, yaitu :

 Mempunyai obyek dan pembahasan obyek


 Mempunyai metode,
 Mempunyai system,
 Mempunyai sifat universal,
 Dapat dibuktikan.
 Secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmia dengan menggunakan
metode ilmiah,
 Struktur keilmuan yang jelas,
 Memiliki terminilogi khusus seperti bakat, motifasi, inteligensi kepribadian,
 Dapat diaplikasikan dalam berbagai kehidupan.

Menurut Herman Ludwig Ferdinand Von Helmholtz (1821-1894), psikologi adalah pengetahuan yang
eksak dan berganntung pada matematika. Namun ia mengakui adanya naluri, meskipun masih dianggap
sebagai misteri yang belum terpecahkan. Ia juga mengakui bila hewan memiliki kepribadian khusus
yang tidak dipengaruhi pengaalaman.
Sejak psikologi berdiri sendiri dengan mengunakan metode-metodenya sendiri dalam penyeledikan dan
pembuktiannya. Timbulah berbagai aliran psikologi yang bercorak khusus. Perbedaan antara psikologi
lama dan psikologi modern adalah :

1. Psikologi Lama
Psikologi lama adalah psikologi unsur, yaitu mendasarkan pandangan pada elemen dan unsur yang
berdiri sendiri dan dislidiki sendiri-sendiri. Dalam peninjauannya, mencari hukum sebab – akibat,
hukum kausal, dan bersifat mekanis. Meninjau kehidupan kejiwaaan secara terpisah dari subjeknya,
yaitu manusia. Karena itu disebut kehidupan jiwa yang pasif.

2. Psikologi Modern
Mendasarkan peninjauannya pada psikologi totalitas, yaitu berpangkal pada keseluruhan psikologi.

Dalam menijau kehidupan kejiwaaan, melihat kejiwaan sebagai bagian dari kehidupan anusia sebagai
makluk hidup. Peninjauannya selalu berdasarkan pada peninjauan kehidupan kejiwaan dalam hubungan
dengan subjeknya, mausia.

D. Aliran – Aliran Psikologi


Tokoh psikologi strukturalisme adalah wilhem Wundt. Yang mulai berkembang pada pertengahan
abad ke -19 yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai suatu displin ilmu yang mandiri. Menurut
Wundt dan pengikut-pengikutnya menyebutnya strukturalis karena mereka berpendapat bahwa
pengelaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri atas keadaan-
keadaan mental yang sedehana, seperti halnya persenyawaan-persenyawaan yang tersusun dari unsur-
unsur kimiawi.
1. Aliran Strukturalisme
Struktur adalah sebuah bangunan yang terdiri atas berbagai unsur yang satu sama lain
berkaitan. Jadi bila unsur yang satu berubah, maka akan mempengarui struktur yang ada. Aliran
ini berpendapat untuk mempelajari kejiwaan kita harus mempelajari isi dan unsur dari
kejiwaan. Kaum strukturalis menggunakan metode intropeksi atau mawas diri.
2. Alairan Funsionalisme
Menyatakan bahwa pikiran, proses mental, persepsi inderawi, dan emosi adalah adaptasi
organisme biologis. Menurut Drever (1988) psikologi funsionalisme menitik beratkan fungsi-
funsi bukan hanya fakta.

-5-
3. Aliran Behaviorisme
Aliran ini sering dikaikan sebagai aliran ilmu jiwa namun tidak peduli pada jiwa. Pada akhir
abad ke-19, Ivan Petrovic Pavlov memulai eksperimen psikologi yang mencapai puncaknya
pada tahun 1940 – 1950-an. Di sini psikologi didefinisikan sebagai sains dan sementara sains
hanya berhubungan dengan sesuatu yang dapat dilihat dan diamati saja. Sendangkan “jiwa”
tidak bisa diamati. Maka tidak digolongkan ke dalam psikologi.
4. Aliran Psikoanalisis
Aliran behaviorisme dianggap gagal karena tidak memperhitungkan faktor kesadaran manusia.
Aliran behaviorisme tidak memperhitungkan faktor pengalaman subjektif masing-masing
individu (cinta, keberanian, keimanan, harapan dan putus asa). Jadi alairan ini gagal
memperhitungkan kesadaran manusia dan motif-motif tidak sadarnya. Kemudian muncullah
aliran Psikoanalisis. Psikoanalisis disebut sebagai depth psychology yang mencoba mencari
sebab-sebab perilaku manusia pada alam tidak sadarnya. Tokoh dari aliran ini adalah Sigmund
Freud seorang neurolog berasal dari Wina, Austria akhir abad ke-19. Aliran ini berpendapat
bahwa manusia adalah mahkluk yang berkeinginan (homo volens). Dalam pandangan Freud,
semua prilaku manusia baik yang Nampak (gerakan otot) maupun yang tersebunyi (pikiran)
adalah disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita
sadari dan tidak kita sadari maupun bisa kita akses (preconscius) dan ada yang sulit kita bawa
ke alam tidak sadar (unconscius).
Di alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mentsl yang ibarat gunnung es dari
kepribadian kita yaitu :
 Id, adalah berisi energy psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
 Superego, adalah berisi keindahan, moral, dan nilai-nilai social yang diserap
individu dari lingkungannya.
 Ego, adalah pengewas realitas.
5. Aliran Psikologi Gestalt
Aliran ini muncul pada tahun 1912 oleh Max Wertheimer (1880 - 1943), ia mulai tertarik pada
aliran filsafat yang terutama mempelajari tentang fenomena (gejala) yang dikenal dengan aliran
fenamologi. Aliran ini menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang
lebih kecil karena dengan demikian, makna pada fenomenologi dalam aktifitas mental namun
tetap empiris. (pindah ke amerika tetapi sulit berkembang akibat aliran behaviorisme).
E. MANFAAT PSIKOLOGI

Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa (psikologi) adalah agar membentuk maupun merubah
perilaku hidupnya menjadi lebih baik. Karena ilmu psikologi ternyata memiliki begitu banyak bidang-
bidang yang dapat membantu setiap individu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi,
misalanya masalah-masalah manusia yang hidup di sekolah, dikantor, di manapun kita berada.

Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa manfaat mempelajari ilmu psikologi adalah
sebagai beriku :

1. Untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih baik tentang
tingkah laku manusia.
2. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemapuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal
tingkah laku manusia.
3. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan lebih baik.
4. Supaya tidak ragu-rahu lagi mengubah cara pandang hidup, tingkah laku, dan pergaulan dalam
masyarakat.
5. Menciptakan kehidupan yang lebih baik.

-7-
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu,
dimana individu tersebut, dapat berinterasksi sebagai mahkluk sosia yang tidak dapat terlepas dari
lingkungannya. Psikologi terdiri dari beberapa aliran-aliran yang pada akhirnya menciptakan inovasi
dan perubahan pada tingkah laku individu. Psikologi juga meliputi psikologi lama dan modrn.

B. Saran
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, maka penyusun mengharapkan kepada pembaca sekiranya
menemukan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Oleh Sebab itu kritik dan saran dari
pembaca sangat membantu dalam penyusunan makalah yang lebih baik di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai