Anda di halaman 1dari 29

TUGAS INDIVIDU

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : TERSA D. HULISELAN


NIM : 2020.4.0298
SEMESTER : IA

KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN
(STAKPN)
BURERE – SENTANI
2020
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali rasa syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayat–Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Sosial dan Politik ini tepat waktu.

penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah
ini karena keterbatasan yang penulis miliki, oleh karena itu penus mengharapkan pembaca
berkenan memberikan kritikan dan saran yang bersifat perbaikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan subangsi pemikiran dan bimbingan serta motivasi sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan rahmat, dan nikmatnya kepada kita semua.

Sarmi, 30 September 2020

Page | 1
Kelompok II

ABSTRACT

Republik Indonesia adalah negara demokrasi. Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga

di dunia. Makna demokrasi itu sendiri adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi dipegang

oleh rakyat. Dan pemerintahan demokratis dijalankan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Demokrasi di Indonesia ditunjukkan dengan pemilihan legislatif yang dilakukan secara terbuka

dengan penetapan suara terbanyak (voting), masyarakat yang merdeka dalam mengemukakan

pendapat dan berekspresi serta kebebasan pers dalam wacana media.

Merujuk pada pengertian umum demokrasi yang mengatasnamakan rakyat sebagai penguasa

tertinggi, dirasa mampu membimbing dan membawa pemerintah Indonesia ke arah yang lebih

baik dan lebih beradab. Transisi menuju demokrasi di Indonesia yang belum menjadi demokrasi

yang baik lebih disebabkan oleh undang-undang negara yang mendasari Indonesia tidak bisa

menjanjikan demokrasi. Dalam tulisan ini kami akan mencoba memaparkan tentang

implementasi demokrasi di Indonesia pasca reformasi hingga saat ini dan seterusnya.

Page | 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. 1

ABSTRACT ……………………………………………..…………………… 2

DAFTAR ISI …………………………………….……………………..…… 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ………………………………………..……… 4

1.2. RUMUSAN MASALAH ……………………………………..……… 4

1.3. TUJUAN MAKALAH ………………………………………..……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. STRUKTUR POLITIK ……………………………………………….. 5

2.2. SISTEM PEMERINTAHAN ……….…………….………………… 11

2.3. DEFINISI DEMOKRASI ………………….……………………..… 16

BAB III PEMBAHASAN

3.1. IMPLEMENTASI DEMOKRASI DI INDONESIA …...…………… 22

BAB IV KESIMPULAN …………………………………….…………..…… 26

BAB V PENUTUP ………………………….………………...……………… 27

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 28

Page | 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah negara demokrasi. Indonesia merupakan negara demokrasi
terbesar ketiga di dunia. Makna demokrasi sendiri adalah pemerintahan dimana kekuasaan
tertinggi dipegang oleh rakyat. Dan pemerintahan demokrasi dijalankan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Demokrasi di Indonesia ditunjukkan oleh adanya pemilihan umum legislatif
secara terbuka yang dilakukan dengan penentuan suara terbanyak (voting), bebasnya masyarakat
dalam berekspresi dan mengeluarkan pendapat serta kebebasan media pers dalam berwacana.
Dalam makalah ini akan kami ulas lebih detail bagaimana tahapan-tahapan system pemerintahan
Indonesia pra-demokrasi sampai saat ini serta implementasi demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada definisi umum demokrasi yang mengatasnamakan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi, dirasakan dapat membimbing dan membawa pemerintahan Indonesia kearah
yang lebih baik dan lebih beradab. Sejarah dimulainya demokrasi di Indonesia adalah sejak masa
paska orde baru dan reformasi setelah lengsernya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden,
serta dari aspirasi rakyat yang sudah muak dengan system pemerintahan otoriter yang dinilai
terlalu keras dan meniadakan HAM maka timbullah reformasi yang menjadi cikal bakal lahirnya
suatu sistem pemerintahan baru yakni pemerintahan demokrasi.

1.3. Tujuan Makalah

Pembuatan makalah ini bertujuan menambah wawasan pembaca sebagai tambahan informasi
mengenai Implementasi Demokrasi di Indonesia sejak Zaman Reformasi hingga saat ini. Agar
para pembaca dapat ikut menanamkan sikap demokratis didalam kehidupan, baik pribadi
maupun sos ial.

Page | 4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Struktur Politik

Sebelum membahas mengenai struktur politik, terlebih dahulu saya akan menjelaskan definisi
politik secara etimologi. Politik dalam bahasa Arab disebut “siyasyah” yang kemudian
diterjemahkan menjadi siasat dan dalam bahasa Inggrisnya disebut “politics”. Kata politik
berasal dari bahasa Yunani “polis” yang berarti Negara kota. Dengan adanya politik berarti
dalam suatu negara terdapat hubungan khusus antar kelompok manusia yang hidup bersama
yang mana dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan dan akhirnya melahirkan kekuasaan.
Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan ketatanegaraan yang
mengacu pada interaksi pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan kebijakan-
kebijakan tertentu yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Namun seiring waktu berganti,
fungsi berpolitik yang tadinya dimaksudkan untuk merealisasikan cita-cita maupun tujuan
‘bersama’ (baca: seluruh rakyat) entah itu untuk merumuskan suatu kebijakan atau peraturan
baru untuk membimbing dan mengayomi rakyat kini hanya menjadi suatu wacana. Bukti
nyatanya fungsi politik saat ini adalah untuk kepentingan partai. Bukan lagi kepentingan rakyat
diatas kepentingan partai melainkan sebaliknya, kepentingan partai diatas kepentingan rakyat.
Bahkan azaz demokrasi yang tadinya mengacu kepada rakyat, kini berubah haluan menjadi dari
partai, oleh partai dan untuk partai. Para politisan berlomba-lomba untuk menduduki kursi DPR
dan berupaya sedemikian rupa agar mempunyai jabatan tertentu disuatu partai politik dengan
alasan jaminan kesejahteraan social bagi dirinya beserta keluarga. Di dalam kehidupan
berpolitik, terdapat struktur politik yang mana didalamnya terdapat susunan komponen-
komponen pembentuk politik yang saling mempengaruhi dan saling berkaitan. Struktur politik
berasal dari dua kata yaitu, struktur dan politik. Struktur berarti badan atau organisasi, sedangkan
politik berarti urusan ketatanegaraan. Jadi secara harfiah struktur politik berarti badan atau
organisasi yang berkenaan dengan urusan kenegaraan. Untuk itu struktur politik selalu berkaitan
dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif (perintah) yaitu suatu cara untuk mempengaruhi
oranglain dengan penggunaan kekuasaan dan distribusi. Sebagaimana yang Bertrand Russel
katakan mengenai kekuasaan, bahwa kekuasaan adalah konsep yang mendasar dalam ilmu
social, seperti halnya energy dalam konsep ilmu alam. Dan juga pendapat menurut Muchtar

Page | 5
Affandi kekuasaan adalah kapasitas, kapabilitas, atau kemampuan untuk mempengaruhi,
menyakinkan, mengendalikan, menguasai dan memerintah orang lain. Jadi dari pendapat diatas
bisa disimpulkan bahwa struktur politik adalah suatu badan atau organisasi yang didalamnya
terdapat unsur-unsur atau komponen pembentuk politik yang saling berhubungan serta
mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi ‘oranglain’. Yang dimaksud oranglain disini adalah
masyarakat luas. Dan dalam struktur politik kita dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat
suatu Negara dipengaruhi oleh dua factor utama, yaitu factor fisik (geografi dan demografi) dan
factor social (teknologi, lembaga, kebudayaan). Berikut lebih detailnya mengenai factor fisik dan
factor social:

A. Struktur Fisik

Struktur fisik membahas adanya kumpulan manusia yang menduduki suatu wilayah dan
berinteraksi kepada sesamanya yang biasa disebut penduduk atau suatu komunitas social yang
terikat pada lingkungan geografisnya.

a. Struktur Geografis

Wilayah atau territorial sangat mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan berpolitik
yaitu perebutan wilayah, kekayaan alam/bahan mentah, rute transportasi dan jaringan
komunikasi sering kali menjadi penyebab terjadinya konflik antar para pelaku politik/penguasa.
Terdapat tiga factor yang mempengaruhi kehidupan berpolitik jika dilihat dari sisi geografisnya,
yaitu:

1. Iklim
Menurut Aristoteles dan Montesque masyarakat yang tinggal di daerah beriklim dingin
lebih mempunyai sisi keberanian dan bebas dibanding dengan masyarakat yang tinggal di
daerah beriklim panas. Udara dingin dapat memacu semangat seseorang untuk
menampilkan sosok dirinya yang lebih berani serta adanya tambahan dorongan untuk
melakukan sesuatu yang tidak terduga. Walaupun pengaruh iklim terhadap kehidupan
berpolitik tidak dapat disangkal, tapi pengaruhnya bersifat tidak mutlak (tidak selalu).
Misalnya, di suatu negara yang beriklim sangat dingin tidak memungkinkan terjadinya
interaksi politik dan kehidupan berpolitik bahkan tidak akan ada perkembangan social
maupun politik di dalamnya. Karena untuk bertahan hidup saja manusia sangat sulit
apalagi untuk mengurusi hal-hal yang bersifat kenegaraan.

Page | 6
2. Sumber Daya Alam
Melimpahnya sumber daya alam pada suatu negara merupakan sumber kekuasan namun
kelimpahan sumber daya alam juga dapat menjadi kelemahan bagi negara tersebut, yakni
mendorong terjadinya perbudakan dan timbulnya perang antar bangsa dalam
memperebutkan bahkan menguasai daerah-daerah yang sumber daya alamnya (bahan
mentah industry) melimpah. Negara-negara industry maju sangat membutuhkan banyak
pasokan bahan mentah untuk dapat tetap menjalankan pertumbuhan industry di
negaranya. Beberapa abad lalu, Indonesia pernah menjadi korban jajahan bangsa barat
dikarenakan oleh Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan kekayaan alamnya
(hutani, hewani, laut) serta bahan tambang yang berlimpah ruah. Ini merupakan suatu
anugerah dari yang Maha Kuasa yang harus dijaga dan dilestarikan eksistensinya berikut
juga harus dikhawatirkan mengenai ke-iri-an bangsa lain atas betapa kayanya Indonesia.
Bangsa lain sangat mengincar kekayaan alam Indonesia (contohnya: belanda, jepang,
inggris, perancis, spanyol, dan portugis) yang pernah menduduki Indonesia dan
mengambil alih pemerintahan. Mereka datang ke Indonesia untuk mencari rempah-
rempah sebagai pasokan bahan mentah di negaranya. Politik kolonialisme dijalankan oleh
bangsa-bangsa ini demi memenuhi kebutuhan mereka. Kini bangsa Indonesia telah
terbebas dari penjajahan bangsa lain namun tetap saja bangsa kita belum dapat
mengoptimalkan kinerja SDM (Sumber Daya Manusia) dalam rangka mengolah dan
mengelola SDA (Sumber Daya Alam) secara maksimal. Minimnya kemampuan, tingkat
pendidikan, serta belum ‘melek’ teknologi bagi mayoritas masyarakat Indonesia
merupakan ‘wish-list’ yang harus dibenahi jika ingin melipatgandakan kualitas dan
kuantitas produksi dalam negri. Terlebih untuk sector ekspor yang dapat menigkatkan
devisa negara.
3. Territorial atau Ruang
Territorial atau ruang merupakan tempat manusia melaksanakan berbagai aktivitas di
kehidupannya. Struktur ruang alami (non-buatan) sebagai contoh: Mesir kuno, lembah nil
yang tanahnya subur karena endapan fluvial tapi tertutup oleh gurun-gurun pasir. Oleh
karena itu Mesir harus mengembangkan sebuah system penampungan air dan
mempertahankan saluran-saluran juga pompa. Dalam hal ini dibutuhkan suatu konsep
yang nyata, organisasi social yang sangat maju serta ke-solid-an pemerintahan negara tsb
dalam menangani masalah ini. Lalu territorial atau wilayah tempat bermukimnya

Page | 7
penduduk harus dilindungi dengan batas-batas yang menyatakan wilayah kekuasaan.
Negara harus melindungi kawasannya, bahkan untuk pulau terluar juga harus dipastikan
jaminan keamanan yang didapatkan oleh penduduk di wilayah tersebut.
b. Struktur Demografis (Kependudukan)

Struktur kependudukan suatu negara sangat memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan politik
di negara tersebut. Jumlah penduduk mempengaruhi kebijakan politik. Kehidupan politik di
negara dengan jumlah penduduk sedikit tentu beda dengan kehidupan politik di negara padat
penduduk. Begitupun dengan kebijakan dan system politiknya. Masalah atau konflik pada negara
berpenduduk sedikit jauh lebih sederhana dibanding dengan masalah yang terjadi pada negara
padat penduduk. Masalah yang dihadapi negara padat penduduk jelas lebih rumit dan lebih
kompleks karena untuk menyatukan pikiran dari begitu banyak kepala tentu sangat sulit. Ini
adalah tugas pemerintah mengenai kemampuannya dalam mewujudkan kesejahteraan yang adil
dan merata sebagaimana janji manisnya saat sedang kampanye pemilihan umum.

Page | 8
B. Struktur Sosial

Dalam kehidupan berpolitik suatu negara, tak lepas dari pengaruh faktor-faktor social yang
bersifat buatan manusia (ciptaan manusia). Faktor sosial termasuk didalamnya:

a. Keterampilan Teknologis

Keterampilan teknologis merupakan kemampuan manusia dalam mengembangkan teknologi


modern yang berdasarkan pada kemampuan penguasaan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam kurun waktu satu setengah abad terakhir ini melaju
sangat cepat. Ditambah pula dengan adanya fenomena globalisasi yang mengharuskan semua
orang melek akan teknologi. Perkembangan teknologi tak pelak mempengaruhi kehidupan
berpolitik. Manusia menciptakan alat-alat elektronik canggih dengan teknologi terbaru bertujuan
untuk membantu mengefisienkan waktu serta mengefektifkan kinerja dalam hal melakukan
sesuatu. Dengan teknologi manusia dapat menciptakan kemakmuran bagi masyarakat bangsanya.
Namun, kongkritnya pada masa sekarang penciptaan teknologi serta alat-alat elektronik (gadget)
dalam rangka menciptakan kemakmuran, kesejahteraan serta memberantas kemiskinan dan
kemelaratan hanya terjadi di negara industry maju, bukan di negara terbelakang maupun negara
berkembang. Karena jika kita melihat ke negara terbelakang, dimana masyarakatnya ‘gagap
teknologi’ terlebih tidak menguasai dan tidak mengikuti perkembangan teknologi akan tetap
terjerat kemiskinan. Kemajuan teknologi berarti memajukan kebudayaan. Karena saat manusia
sedang melakukan suatu pekerjaan, hal itu dapat lebih mudah dikerjakan dengan bantuan alat-
alat tertentu yang dapat menggantikan manusia sebagai si pelaku. Contoh: dengan adanya mesin
cuci para ibu rumah tangga tidak lagi kesulitan untuk mencuci baju saat sedang dikejar waktu.
Jelas saja hal ini dapat mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas dalam kehidupannya.
Begitupun fungsi teknologi dalam hal berkomunikasi. Kini jarak dan waktu tidak lagi menjadi
alasan sulitnya berkomunikasi dengan kerabat atau rekan-rekan. Adanya fasilitas telpon
genggam (handphone, smartphone) yang memungkinkan kita untuk dapat tetap menjalin
hubungan dengan kerabat yang jauh. Terlebih lagi dengan kemajuan internet. Dunia kini
memasuki era digitalisasi. Suatu keadaan dimana semua interaksi dapat dilakukan secara digital
(cyber world). Contohnya: dengan banyaknya aplikasi pada smartphone memungkinkan kita
untuk selalu ‘stay in connected’ dengan kerabat. Mudahnya berkirim pesan singkat (SMS, chat,
line, whatsapp, bbm dll) maupun surat elektronik (e-mail) secara perlahan tapi pasti
menyingkirkan eksistensi kantor pos sebagai media berkirim surat. Dan perbedaan jarak juga

Page | 9
tidak terlalu bermasalah karena dengan bantuan video call kita tetap dapat bertatap muka dengan
orang tanpa harus bertemu langsung. Sangat jelas sekali bahwa kemudahan berinteraksi sangat
membantu manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta mengefisienkan waktu, tenaga
dan uang. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih seperti sekarng
ini manusia dapat memperluas jangkauannya ke berbagai belahan dunia serta mempermudah
kontak antar budaya. Namun, disisi lain pola pikir manusia modern menjadi berubah dan ingin
semuanya serba instan dan praktis. Bahkan saat ini kita sudah jarang melihat anak kecil (berumur
rata-rata 3-7tahun) lebih mengerti bermain dengan gadget (ipad, tablet, bb dll) dibanding
bermain permainan sewaktu kita kecil dahulu. Sungguh memang ironis, tapi itulah dampak
kemajuan teknologi disamping manfaat dan kemudahannya jika tidak diimbangi dengan rasa
nasionalisme tinggi.

b. Lembaga-Lembaga Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat, didalamnya terdapat struktur masyarakat. Struktur masyarakat


membentuk wadah penampung aspirasi masyarakat yang kita sebut sebagai lembaga. Adanya
lembaga membuat kehidupan social masyarakat menjadi teratur dan terpimpin. Begitupun
dengan perealisasian cita-cita individu maupun kelompok sosial akan lebih mudah terwujud jika
ada lembaga sebagai penampungnya. Kembali kepada hakikat manusia sebagai mahkluk social,
manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan aktivitas-aktivitas bersama untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan cita-citanya. Untuk itu manusia membutuhkan lembaga sebagai
penggerak yang mengacu pada terwujudnya impian atau tujuan bersama.

c. Kebudayaan

Kebudayaan dalam arti luas mengacu kepada kumpulan atau gabungan semua unsure kehidupan
antar lain: alam, zaman, pola hidup, pola perilaku, pola pikir, interaksi social, agama, adat
istiadat, aturan-aturan, norma serta seluruh hasil cipta manusia yang menghasilkan suatu
peradaban. Kebudayaan merupakan ciri khas atau jati diri suatu negara sebagai identitas bangsa.
Dan dalam arti sempit, kebudayaan mengacu pada keyakinan. Keyakinan yang dimaksud disini
adalah sebagai pandangan, ide, dan gagasan. Ide yang bersifat subjektif terbagi dua yaitu
ideology dan mitos. Lalu pengaruh keyakinan terhadap kehidupan politk terkait pada masalah
legitimasi kekuasaan yang terkait dengan perbedaan keyakinan di masyarakat. Faktor kultural

Page | 10
menentukan gaya suatu rezim dalam kehidupan politiknya. Sebagai contoh: demokrasi Inggris
tergantung dari gaya tertentu dari kehidupan parlementer, hubungan antara pemerintah dan wakil
rakyat.

2.2. Sistem Pemerintahan

A. Definisi Sistem Pemerintahan

Pemerintah berasal dari kata perintah, dimana didalam pelaksanaannya terdapat dua pihak yang
saling berkaitan. Pihak yang memerintah memiliki kekuasaan dan wewenang untuk memerintah,
dan pihak yang diperintah memiliki ketaatan dalam melaksanakan perintah.

Sistem pemerintahan dibuat bertujuan untuk menjaga kestabilan negara, baik itu secara internal
maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan masyarakat,
menjaga tingkah laku dan sikap masyarakat, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan dan kesejahteraan sehingga menjadi sistem yang
berlangsung terus menerus. Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system
dan pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang
berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dengan kata dasar perintah yang dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu


b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, dan negara
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

System pemerintahan dapat disebut sebagai cara menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan
kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, provinsi atau negara. Dalam arti sempit,
pemerintahan adalah perbuatan memerintah, membawa dan mengayomi yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dan dalam arti luas,
pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

 Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau


kekuasaan menjalankan pemerintahan.

Page | 11
 Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang.
 Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan untuk mengadili terhadap pelanggaran atas
undang-undang.

Lembaga-lembaga yang terdapat dalam suatu system pemerintahan bertugas dan berkerja sama
untuk saling mendukung kinerja pemerintah demi terwujudnya cita-cita dan tujuan pemerintahan
Indonesia.

Tujuan pemerintahan dalam suatu negara biasanya berisikan visi, misi pembentukan negara dan
cita-cita bagaimana kelangsungan hidup negara tersebut. Dan khususnya untuk Indonesia. Cita-
cita negara ini terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa tujuan
pemerintahan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
System pemerintahan suatu negara harus dapat melindungi segenap bangsa dan menjamin
keamanan rakyatnya.

Menurut C.F. Strong dalam bukunya Modern Political Constitution mengatakan: “Government
in the broader sense, is changed with the maintenance of the peace and security of state with in
and with out. It must therefore, have first military power or the control of armed forces, secondly
legislative power or the means of making law, thirdly financial power or the ability to extract
sufficient money from the community to defray the cost of defending of state and of enforcing
the law it makes on the state behalf.”

C.F. Strong mengatakan bahwa pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk
memelihara kedamaian dan keamanan negara, ke dalam maupun ke luar. Oleh karena itu,
pertama harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan angkatan
perang (mempunyai system pertahanan jika sewaktu-waktu negara diserang, kita mempunyai
angkatan bersenjata), yang kedua harus mempunyai kekuatan legislative atau dalam arti
pembuatan undang-undang maupun aturan serta kebijakan, dan yang ketiga harus mempunyai
kekuatan financial atau kemampuan untuk mencukupo keuangan negara dalam rangka
membiayai ongkos keberadaan negara dalam menyelenggarakan peraturan. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka penyelenggaraan kepentingan negara.

Page | 12
Pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Pemerintahan juga merupakan fondasi
terbentuknya suatu negara. Jadi jika pemerintahan dijalankan dengan jujur, terbuka, adil dan
demokratis maka tentu saja akan mendapatkan respons positif dari masyarakat dan
menumbuhkan rasa cinta tanah air. Sehingga rakyat tidak akan segan untuk berjuang membela
negaranya.

Page | 13
B. Bentuk Pemerintahan

Bentuk-bentuk pemerintahan dunia terbagi dua, yaitu:

1. Bentuk Kerajaan (Monarki)

Monarki, berasal dari bahasa Yunani “monos” yang berarti satu, dan “archein” yang berarti
pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan dimana Raja menjadi Kepala Negara.
Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem pemerintahan tertua di dunia.

Garner menyatakan bahwa setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan kekuasaan yang
akhir atau tertinggi pada personel atau seseorang, tanpa melihat pada sumber sifat-sifat dasar
pemilihan dan batas waktu jabatannya maka itulah monarki.
Kemudian Jellinek menegaskan monarki adalah pemerintahan kehendak satu fisik dan
menekankan bahwa karakteristik sifat-sifat dasar monarki adalah kompetensi, untuk
memperlihatkan kekuasaan tertinggi negara. Jadi bentuk system pemerintahan monarki adalah
kekuasaan dipegang oleh Raja.

2. Bentuk Republik (Republik)

Berdasar kepada isi UUD 1945 pasal 1 ayat (1) yang mengatakan bahwa “Negara Indonesia ialah
Negara kesatuan Yang Berbentuk Republik.” Dari kalimat tersebut kita telah mengetahui bahwa
bentuk system pemerintahan Indonesia adalah republik dimana sangat ditekankan pentingnya
konsepsi negara kesatuan sebagai definisi hakiki negara Indonesia. System pemerintahan bentuk
monarki pernah ditolak oleh para anggota BPUPKI mengenai kemungkinan penerapannya untuk
Indonesia di zaman modern atau di zaman yang akan datang.

C. Jenis-Jenis Sistem Pemerintahan

System pemerintahan negara dunia dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:

1. System Pemerintahan Parlementer

System parlementer merupakan system pemerintahan dimana hubungan antara badan eksekutif
dan legislative sangat erat. Hal ini disebabkan adanya pertanggung jawaban para Menteri
terhadap Parlemen. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana
menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan

Page | 14
semacam mosi tidak percaya. Dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja. Dan yang disebut eksekutif adalah cabinet beserta jajarannya yang bertanggung
jawab sendiri atau bersama-sama kepada parlemen.

a. System parlementer dua partai

Ketua partai politik yang memenangkan pemilu langsung ditunjuk menjadi perdana menteri. Dan
seluruh menteri dalam cabinet adalah mereka yang terpilih sebagai anggota parlemen. Namun
dengan konsekuensi setelah diangkat menjadi menteri harus non-aktif dalam parlemen. Karena
partai politik yang menguasai cabinet adalah sama dengan partai politik yang memenangkan
pemilu. Misalnya, system parlementer di Inggris.

b. System parlementer multi partai

Dalam system pemerintahan multi partai, cabinet terdiri atas perwakilan dari beberapa partai.
Karena koalisi system ini didasarkan pada kompromi, kadang-kadang terjadi setelah cabinet
berjalan. Dukungan yang diberikan oleh salah satu partai politik ditarik kembali dengan cara
menarik menterinya. Sehingga dalam system parlemen multi partai sering terjadi ketidakstabilan
pemerintahan.

2. System pemerintahan presidensial

System pemerintahan presidensial ini menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi dipegang oleh
presiden. Presiden memiliki kekuasaan yang kuat karena selain sebagai kepala negara juga
sebagai kepala pemerintahan yang memimpin cabinet (segenap menteri). Oleh karena itu agar
tidak menjurus kepada diktatorisme, maka diperlukan checks and balances, antara lembaga
tinggi negara inilah yang disebut checking power with power.

Page | 15
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial terdiri dari tiga unsur yaitu:

a. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat


pemerintahan yang terkait.
b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling
menjatuhkan.
c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Walaupun di dalam sistem presidensial seorang presiden memiliki posisi yang kuat,namun
terdapat mekanisme untuk mengontrol presiden yang nantinya dapat diterapkan apabila presiden
melakukan pelanggaran konstitusi,pengkhianatan terhadap negara,dan terlibat masalah kriminal
maka presiden dapat di lengserkan dan posisi nya di gantikan oleh wakil presiden yang menjabat
saat itu.

D. Bagan Sistem Pemerintahan

Page | 16
2.3. Demokrasi

Pengertian umum demokrasi ialah system pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “demos” dan “kratos”.
Demos berarti rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti pemerintahan. Jadi pengertian atau
definisi demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat untuk rakyat atau pemerintahan untuk
mereka yang diperintah. Demokrasi secara etimologis adalah bentuk pemerintahan yang semua
warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka.Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi secara langsung dalam perumusan,
pengembangan dan pembuatan hukum. Demokrasi sendiri mencakup kondisi sosial, ekonomi
dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Pengertian Demokrasi menurut para ahli:

 Abraham Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat.

 Charles Costello

Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan
warga negara.

Pada awal perkembangannya, paham demokrasi telah meliputi beberapa asas dan nilai yang
diwariskan kepada masyarakat dari masa yang lampau. Nilai-nilai tersebut berupa gagasan
mengenai demokrasi dari kebudayaan Yunani Kuno dan gagasan kebebasan beragama yang
dihasilkan oleh aliran reformasi yang berkembang di negara-negara Barat. Demokrasi pada
dasarnya adalah aturan yang mengatur tentang kebebasan masyarakat dalam mengeluarkan
pendapat, bebas berekspresi, bebas pemilih calon legislative maupun tokoh masyarakat dan
masyarakat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan.
Pelaku demokrasi adalah kita semua (baca: masyarakat). Semua orang yang selama ini selalu
diatasnamakan, namun tidak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah
memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak tersebut agar dihormati dan
melawan siapapun yang melanggar hak tersebut.

Page | 17
Gus Dur menyatakan bahwa landasan demokrasi di Indonesia adalah keadilan, dalam arti
terbukanya peluang kepada semua orang dan berarti juga setiap orang diberi kebebasan untuk
menentukan pilihannya masing-masing. Sebagai pelaku demokrasi individual, kita harus
menjunjung hak kita. Jangan biarkan orang lain mengambil alih bahkan terlalu ikut campur
dalam kehidupan kita. Tunjukkan kepada oranglain bahwa hak kita harus dihargai sebagai
implementasi demokrasi pada masa sekarang.

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat
manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan
sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:

1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil


rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta
jurdil
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ada beberapa jenis demokrasi tetapi hanya dua bentuk dasar, yaitu:

 Demokrasi langsung

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara
atau pendapat dalam menentukan sebuah keputusan.Di dalam sistem ini,setiap rakyat mewakili
dirinya sendiri untuk memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung
terhadap keadaan politik yang terjadi.

Kelebihan Demokrasi langsung:

 Rakyat memiliki kontrol terhadap kekuasaan politik

 Demokrasi ini mampu meningkatkan kesadaran politik rakyatnya,serta


merangsang mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pribadinya.

 Menurunkan ketergantungan rakyat kepada elit politik

 Mudah di terapkan pada komunitas dengan jumlah kecil

Page | 18
Kekurangan Demokrasi langsung:

 Sulit untuk diterapkan pada sebuah komunitas yang besar

 Menguras banyak waktu untuk setiap kebijakan yang butuh di selesaikan secara
bersama.

 Sulit untuk menghindari kelompok mayoritas atau dominan

 Demokrasi perwakilan (tak langsung)

Demokrasi perwakilan merupakan suatu bentuk demokrasi dimana seluruh rakyat memilih
perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan
bagi mereka.

Kelebihan Demokrasi Perwakilan

 Lebih mudah digunakan untuk masyarakat yang plural

 Meringankan beban masyarakat dari tugas yang berhubungan dengan kebijakan


bersama(perumusan dan pelaksanaan)

 Kekuasaan dan fungsi-fungsi kenegaraan di pegang oleh orang yang lebih


mempunyai kapasitas

Kekurangan Demokrasi Perwakilan

 Dapat terjadi perbedaan kepentingan antara rakyat yang mendukung dan wakil
rakyat yang mewakili

 Rakyat mudah kecewa karena wakil rakyat tidak membawa amanah ketika
mereka berkampanye sebelum terpilih

Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:

1. Adanya keterlibatan warga negara dalam pengambilan keputusan politik baik langsung
maupun tidak langsung.

2. Adanya pengakuan,penghargaan,dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat(warga


negara)

Page | 19
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang

4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum

5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

6. Adanya media massa yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol
perilaku dan kebijakan pemerintah.

7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat

8. Adanya pemilihan umum yang bebas,jujur,adil untuk memilih pemimpin negara dan
pemimpin pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamanan suku, agama, golongan dan


sebagainya.

Page | 20
A. Prinsip-Prinsip Demokrasi dan Demokrasi Pancasila

Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi
dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat
ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi."

Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:

1. Kedaulatan rakyat

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah

3. Kekuasaan mayoritas

4. Hak-hak minoritas

5. Jaminan hak asasi manusia

6. Pemilihan yang bebas dan jujur

7. Persamaan di depan hukum

8. Proses hukum yang wajar

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional

10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik

11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Page | 21
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Implementasi Demokrasi di Indonesia

Kita semua tahu bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang
menganut asas demokrasi. Di BAB II telah dijelaskan mengenai pengertian demokrasi. Indonesia
merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Sejak lahirnya kemerdekaan dan setelah
pembacaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, UUD 45 memberikan gambaran
bahwa Indonesia adalah negara yang menganut azaz demokrasi. System pemerintahan
demokrasi, dalam mekanisme kepemimpinannya presiden harus bertanggung jawab kepada MPR
dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih oleh rakyat. Mengacu kepada definisi demokrasi
secara umum, yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Seharusnya sebuah masyarakat
sebuah negara bisa dengan bebas mengeluarkan pendapat dimuka umum, bebas menentukan
pilihan, bebas berekspresi, dan para jurnalispun seharusnya bebas dalam membuat artikel Koran
mengenai tata kenegaraan. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun
1956 ketika untuk pertama kalinya di indonesia dilakukan pemilihan umum bebas di di
indonesia, sampai kemudian presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan
system pemerintahan. Tidak lama setelah Ir. Soekarno menjabat menjadi presiden terjadi
kehancuran, bisa dibilang saat itu negara “collapsed” yang menyebabkan lengsernya Soekarno
dari kursi presiden. Soekarno dianggap telah gagal menjalankan pemerintahannya. Saat
pemerintahan Soekarno, beliau mengeluarkan pernyataan bahwa “politik adalah panglima” tapi
tanpa ada penyeimbang dari sector ekonomi. Seperti yang kita tahu bahwa kebijakan politik
tidak akan dapat bertahan tanpa kebijakan ekonomi dan begitupun sebaliknya, karena kebijakan
politik dan ekonomi adalah bagai sekeping mata uang. Lalu berakhirlah masa pemerintahan
Soekarno. Dan dilantiklah Soeharto yang pemerintahannya disebut Orde Baru menggantikan
kepemimpinan Soekarno yang disebut Orde Lama dan bertahan selama 32 tahun menjadi
presiden. Dalam masa pemerintahannya, harus diakui negara memang makmur. Beliau juga
mengutarakan pernyataan yang mirip dengan pernyataan Soekarno, yakni “ekonomi adalah
panglima”. Rakyat dibuat bahagia karena harga komoditas dan sembako murah meriah tanpa
rakyat tahu bahwa diam-diam Soeharto telah melakukan KKN besar-besaran untuk menambah
pundi-pundi ‘uang panas’nya. Namun rakyat tetap diam dan seolah tak tahu menahu soal ini

Page | 22
karena lihainya strategi Soeharto dalam membungkam mulut rakyat. Harga dibuat sedemikian
rupa agar rakyat bahagia. Tentu saja rakyat tidak ambil pusing karena menurut mereka system
pemerintahan seperti ini sudah dapat membuat makmur dan mensejahterakan kehidupan.

Di zaman pemerintahan Soekarno dikenal yang dinamakan model Demokrasi Terpimpin, lalu
berikutnya di zaman pemerintahan Soeharto model demokrasi yang dijalankan adalah model
Demokrasi Pancasila. Namun, alih-alih mempunyai suatu pemerintahan yang demokratis, model
demokrasi yang ditawarkan di dua rezim awal pemerintahan Indonesia tersebut malah
memunculkan pemerintahan yang otoritarian, yang membelenggu kebebasan politik
warganya. Masyarakat dilarang dan tidak diperbolehkan untuk bebas mengeluarkan pendapat,
yang jika aturan itu dilanggar maka oknum kepolisian tidak segan untuk memburunya.
Dikekangnya demokrasi di dua zaman pemerintahan tersebut akhirnya membuat rakyat
Indonesia berusaha melakukan reformasi sistem politik di Indonesia pada tahun 1997 yang
memuncak pada tahun 1998. Terjadinya kerusuhan dan krisis multidimensi yang pada awalnya
karena krisis Asia namun berimbas ke Indonesia. Nilai tukar rupiah semakin menurun terhadap
dollar AS. Harga komoditas dan sembako semakin beranjak naik. Disusul oleh kenaikan BBM.
Hal ini semakin menumbuhkan semangat masyarakat terutama aktivis muda (mahasiswa) dalam
aksi demonstrasi sebagai sikap protes atas kemuakannya dengan system pemerintahan otoriter
seperti ini. Namun sikap mahasiswi ini kemudian dinilai anarki oleh petugas keamanan yang lalu
berujung kepada Tragedi Trisakti yang menyebabkan terbunuhnya 4 mahasiswa trisakti.
Keadaan semakin memanas dipicu juga karena adanya krusuhan dari beberapa daerah di luar
Jakarta lalu memuncaklah kemarahan rakyat yang ditunjukkan dengan pembakaran, penjarahan,
dan kerusuhan yang sangat merusak sarana dan prasarana serta infrastruktur. Juga banyak
merenggut nyawa aktivis muda. Reformasi yang diperjuangkan oleh berbagai pihak di Indonesia
akhirnya berhasil menumbangkan rezim Orde Baru yang otoriter di tahun 1998. Akhirnya pada
tanggal 21 Mei 1998 Soeharto resmi mundur dari jabatan dan digantikan oleh wakil presiden BJ
Habibie. Pasca kejadian tersebut, perubahan mendasar di berbagai bidang berhasil dilakukan
sebagai dasar untuk membangun pemerintahan yang solid dan demokratis. Namun, hingga
hampir sepuluh tahun perubahan politik pasca reformasi 1997-1998 di Indonesia, transisi menuju
pemerintahan yang demokratis masih belum dapat menghasilkan sebuah pemerintahan yang
profesional, efektif dan efisien. Demokrasi yang terbentuk sejauh ini, meminjam istilah Olle
Tornquist hanya menghasilkan Demokrasi Kaum Penjahat, yang lebih menonjolkan kepentingan
pribadi dan golongan ketimbang kepentingan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Contohnya

Page | 23
yang nyata dan terjadi saat ini adalah demokrasi politik yang kelewat batas dan memperbolehkan
orang awam politik untuk berlomba memperebutkan kursi DPR sebagai anggota legislative
karena alasan jaminan kesejahteraan hidup bagi dirinya dan keluarga. Sungguh ironis jika kita
melihat banyaknya publik figure (artis) berlomba menyalonkan diri menjadi calon legislative.
Saat ini demokrasi yang terlihat bukan lagi berpegang teguh pada asas demokrasi yang
mengatasnamakan rakyat diatas kepentingan pribadi, melainkan mengatasnamakan kepentingan
partai dan pribadi diatas kepentingan rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat telah
berubah haluan menjadi dari partai, oleh partai dan untuk partai. Dengan keadaaan seperti ini
siapa yang patut dipersalahkan?

Munculnya Kekuatan Politik Baru Pasca jatuhnya Soeharto pada 1998 lewat perjuangan yang
panjang oleh mahasiswa, rakyat dan politisi, kondisi politik yang dihasilkan tidak mengarah ke
perbaikan yang signifikan. Memang secara nyata kita bisa melihat perubahan yang sangat besar,
dari rezim yang otoriter menjadi era penuh keterbukaan. Amandemen UUD 1945 yang banyak
merubah sistem politik saat ini, penghapusan dwi fungsi ABRI, demokratisasi hampir di segala
bidang, dan banyak hasil positif lain. Namun begitu, perubahan-perubahan itu tidak banyak
membawa perbaikan kondisi ekonomi dan sosial di tingkat masyarakat. Begitupun di sektor
pendidikan. Mahalnya biaya untuk mengenyam pendidikan menjadi salah satu faktor
ketidakberkembangnya generasi muda. Akibat dari semua hal diatas, representasi keberagaman
kesadaran politik masyarakat ke dunia publik pun menjadi minim. Demokrasi yang terjadi di
Indonesia kini, akhirnya hanya bisa dilihat sebagai demokrasi elitis, dimana kekuasaan terletak
pada sirkulasi para elit politik. Rakyat hanya berfungsi sebagai pendukung, untuk memilih siapa
dari kelompok elit yang sebaiknya memerintah masyarakat.

Lalu saat ini muncullah pertanyaan mengenai pemilihan demokrasi untuk Indonesia. Pertanyaan
yang muncul adalah, ”Jika reformasi dan kerusuhan 1998 juga belum dapat menentukan
bagaimana model demokrasi yang cocok bagi Indonesia, apakah demokrasi memang tidak cocok
bagi Indonesia?” untuk mencoba menjawab pertanyaan diatas, saya ingin menekankan untuk
memisahkan antara demokrasi sebagai sistem politik dengan demokrasi sebagai sebuah nilai.
Demokrasi adalah sebuah nilai yang memberikan kebebasan dan partisipasi masyarakat. Dengan
demokrasi, para warga negara dapat dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan. Maksudnya,
setiap individu berhak menentukan segala hal yang dapat mempengaruhi kehidupannya, baik

Page | 24
dalam kehidupan personal maupun sosial. Selain itu, demokrasi juga adalah cara yang efektif
untuk mengontrol kekuasaan agar tidak menghasilkan penyalahgunaan wewenang.

Masa transisi demokrasi di Indonesia yang masih belum menunjukan kehidupan demokrasi yang
baik lebih dikarenakan negara hukum yang menjadi landasan Indonesia belum dapat menjanjikan
demokrasi. Persyaratan untuk menuju terbentuknya negara demokrasi akhirnya memang sangat
bertumpu pada proses reformasi hukum. Hukum harus diciptakan dan ditegakkan untuk
memberikan jaminan berkembangnya masyarakat terlebih kepada generasi muda yang mampu
menopang pemerintahan yang demokratis. Hukum harus dikembangkan untuk memperkuat
masyarakat sipil (civil society) agar mampu mampu mengontrol dan memantau pemerintah
ketika menjalankan kekuasaannya. Supaya tidak terjadi penyalah gunaan wewenang dan
kekuasaan. Kita pun harus menjunjung hak asasi kita sebagai warga masyarakat yang bebas
berpendapat asalkan tahu batasan-batasannya.

Page | 25
BAB IV

KESIMPULAN

Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara kesatuan republik Indonesia yang
disahkan pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia melalui UUD 1945 telah
menetapkan bahwa Indonesia menganut azaz dan system pemerintahan demokrasi, dimana
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Dengan demikian berarti juga Indonesia tergolong
sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan karena masyarakat Indonesia akan
menyalurkan aspirasi mereka kepada MPR agar suara mereka didengar oleh presiden. Tanpa
perlu berorasi dengan melakukan tindakan anarki. Penulis hanya bisa berharap agar kedepannya
kemajuan Indonesia dalam segala sektor dapat segera diraih begitu juga dengan implementasi
demokrasi di Indonesia agar betul-betul menjadi paham yang kita anut dan kita terapkan.

Page | 26
BAB VI

PENUTUP

Makalah ini tidak luput dari kesalahan yang dikarenakan keterbatasan informasi, kekurang-
tahuan penulis dalam sistematika penulisan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar dilain waktu penulis dapat membuat makalah yang lebih baik.
Terimakasih kepada pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini.

Page | 27
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

http://www.jambiekspres.co.id/berita-6818-demokrasi-politik-demokrasi-ekonomi.html

http://demokrasiindonesia.wordpress.com/2012/07/20/demokrasi-di-indonesia-dan-sejarahnya/

http://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-8/pelaksanaan-demokrasi-dalam-
berbagai-aspek-kehidupan/

http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy

http://makalahcyber.blogspot.com/2012/09/makalah-demokrasi-di-indonesia.html

Page | 28

Anda mungkin juga menyukai