Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DEMOKRASI DI INDONESIA

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Moch. Asep Suharna, S.Sos, S.H, M.H

Disusun Oleh :

Nama : Rani Winawati

NPM : EIA.19.0530

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SUBANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Di dalam
makalah yang berjudul DEMOKRASI DI INDONESIA ini akan dibahas
bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Moch. Asep Suharna,
S.Sos, S.H, M.H karena telah mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tak luput dari kesalahan, untuk itu saya
mohon maaf atas kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Dan demi
menghasilkan makalah yang lebih baik, saya mengharapakan kritik dan saran dari
para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,dalam mempelajari
perkembngan demokrasi di Indonesia. Terimakasih.

Subang, Maret 2020

Penyusun

(Rani Winawati)

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................1

Daftar Isi...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................3
B. Rumusan masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.................................................................................4

BAB II PEMBATASAN MASALAH..............................................................5

BAB III PEMBAHASAN MASALAH............................................................6

A. Perkembangan Demokrasi di Indonesia...............................................6


B. Konsepsi Demokrasi.............................................................................7
1. Pengertian Demokrasi Pancasila.....................................................7
2. Prinsip – prinsip Demokrasi Pancasila...........................................10
3. Penerapan Demokrasi Pancasila di Indonesia................................12
4. Korelasi Demokrasi dengan Negara Hukum..................................13

BAB IV PENUTUP..........................................................................................14

A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara


dan hukum di Yunani Kuno, kemudian dipraktikan dalam kehidupan
bernegara antara abad 6 s.d 3 SM. Pada waktu itu, dilihat dari pelaksanaanya,
demokrasi yang dipraktikan bersifat langsung (direct democracy), artinya hak
rakyat untuk membuta keputusan – keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur
mayoritas. Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara
yang resmi, sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing,
perempuan, dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.

Gagasan Yunani Kuno tenggelam di Dunia Barat ketika bangsa Romawi


dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad
pertengahan (600-1400). Walaupun begitu, ada sesuatu yang penting yang
menjadi tonggak baru berkenaan dengan demokrasi abad pertengahan, yaitu
lahirnya Magna Charta.

Dua filsuf besar, yaitu John Locke (Inggris) dan Mostesquieu (Prancis)
telah menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan demokrasi. Menurut
John Locke (1632 – 1704), hak hak politik rakyat mencakup hak hidup,
kebebasan dan hak memiliki sedangkan Mostesquieu (1689 – 1955) menjamin
hak-hak plitik menurut “Trias Politika” yaitu system pemisahan kekuasaan
dalam Negara ke dalam kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif yang
masing-masing harus dipegang organisai sendiri yang merdeka.

Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembanaan demokrasi telah


mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun
masyarakat sosial dan politik yang demokratis dalam masyarakat.

3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan
maslah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan demoksari di Indonesia ?
2. Apa itu demokasi pancasila ?
3. Apa saja prinsip – prinsip demokrasi pancasila ?
4. Bagaimana penerapan demokasi pancasila di Indonesia ?
5. Bagaimana korelasi demokrasi dengan negara hukum ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas  maka dapat diketahui tujuan
dari pembuatan  makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi pancasila.
2. Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.
3. Untuk memnuhi salah satu tugas Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa lainnya.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini, yaitu :
1.        Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman
mengenai demokrasi.
2.        Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan
makalah.

4
BAB II
PEMBATASAN MASALAH

Secara etimologis Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,


"demos" berarti rakyat dan "kratos/kratein" berarti kekuasaan. Konsep
dasar demokrasi berarti "rakyat berkuasa" (government of rule by the
people). Ada pula definisi singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan
sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat.

Namun demikian penerapan demokrasi diberbagai negara di dunia,


memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, Yang lazimnya sangat
dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu Negara
demokrasi mempunyai arti yang penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi dijamin. Oleh sebab itu, hampir
semua pengertian yang diberikan untuk istilah demokrasi ini selalu
memberikan posisi penting bagi rakyat kendati secara operasional
implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi pemerintahan dari rakyat,


oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pengertian demokrasi adalah  pemerintahan oleh rakyat dimana
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan
bebas. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip TRIAS POLITICA yang
membagi ketiga kekuasaan kedalam (eksekutif , yudikatif  dan legislatif )
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas
(independen) dan  berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga  jenis lembaga negara ini diperlukan
agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. 

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembanaan demokrasi
telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan
membangun masyarakat sosial dan politik yang demokratis dalam
masyarakat. Masalah ini berkisar pada suatu penyusunan suatu system
politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi secara character and nation building dengan
partisipasi rakyat sekaligus menghindarkan timbulnya diktraktor
perorangan, partai atau militer.
Memahami perkembangan demokrasi di Indonesia, dibagi kedalam 4
(empat) periode berikut ini.
1. Periode 1945 – 1959 (Masa Demokrasi Parlementer)
Demokrasi parlemeter menonjolkan peranan parlementer serta
partai-partai. Akibatnya, persatuan ynag digalang selama perjuangan
melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
2. Periode 1959 – 1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi
konstitusional dan lebih menampikan beberapa aspek dari demokrasi
rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi Presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan ABRI
sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.
3. Periode 1966 – 1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang
menonjolkan system presidensial. Landasan formal periode ini
adalah Pancasila, UUD 1945 dan TAP MPRS/MPR dalam rangka
untuk melurusakan kembali penyelwengan terhadap UUD 1945 yang

6
terjadi di masa Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya,
peran Presiden semakin dominan terhadap lembaga – lembaga
Negara yang lain. Melihat praktik demokrasi pada mas ini, nama
Pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat
itu, sebab kenyataannya ynag dilaksanakn tidak sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.
4. Periode 1999 – sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi)
Pada masa ini, peran partai politik kembali menonjol, sehingga
demokrasi dapat berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelah pemilu
banyak kebijakan yang tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat,
melainkan lebih kearah pembagian kekuasaan antara Presiden dan
partai politik dalam DPR. Dengan kata lain, model demokrasi era
reformasi dewasa ini kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia (walfare state).

Dewasa ini, hampir seluruh warga di dunia mengklaim menjadi


penganut paham demokrasi. Demokrasi dipraktikan di seluruh dunia
secara berbeda – beda dari satu negara satu ke negara lain. Dalam suatu
negara yang menganut system demokrasi, demokrasi harus berdasarkan
pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan Negara itu dikelola oleh
rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Hakikat kekuasaan ditangan rakyat
adalah menyangkut baik penyelenggaraan Negara maupun pemerintahan.

B. Konsepsi Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi Pancasila
Di dunia barat, seperti yang diajukkan oleh Abraham Lincoln,
demokrasi diartikan sebagai “pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat dan
untuk rakyat (terjemahan dari Government by people, from the people and
for the people).”
Sementara itu, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
demos berarti rakyat, dan cratein berarti pemerintah. Secara harfiah istilah
demokrasi mengandung arti pemerintahan rakyat, berarti “rakyat

7
berkuasa” (government of rule by the people) yang kemudian lebih dikenal
dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government from the people, by the people, and for the people) tersebut.
Batasan demokrasi menurut pengertian secara harfiah diatas, menimbulkan
kontradiksi dalam pemahamannya, karena dalam pengertian yang
demikian berarti yang berjumlah lebih banyak memerintah yang
jumlahnya lebih sedikit, sedangkan dalam kenyataannya adalah
sebaliknya. Yaitu yang jumlahnya lebih sedikit pemeritah, sednagkan yang
jumlanya lebih banyak diperintah.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan, bahwa pada tigkat
terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah – masalah pokok
mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukkan kehidupan rakyat.
Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdasarkan
kehidupan dan kemauan rakyat. Demokrasi mempunyai arti penting nagi
masyarakat yang menggunankannya, sebab dengan demokrasi, hak
masyarakat untuk menentukkan sendiri jalannya organisai Negara dijamin.
Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi
rakyat walaupun secara operasional implikasinya diberbagai Negara tidak
selalu sama.
Negara – negara yang ada di dunia kini mendasari diri atas paham dan
asas demokrasi, meskipun paham dan asas yang dianut tersebut di dalam
pelaksanaanya tidak saa atau berbeda, sehingga kita mengenal adanya
berbagai macam sebutan yang dikaitkan dengan paham demokrasi , seperti
social democracy, liberal democracy, people democracy guide democracy,
dan sebagainya. Pelaksanaan demokrasi yang tidak sama antara Negara
yag satu dengan Negara yang lainnya dapat dilihat dalam bebrapa
konstitusi Negara, dimana dikenal dengan adanya macam – macam bentuk
dan system ketatanegaraan, seperti negara kesatuan dan negara federal,
negara republic dengan negara kerajaan, dengan system yang dianutnya ,
seperti system satu kamar dan dua kamar, system pemerintahan

8
parlementer dan pemerintahan presidensial, system diktaktorial dan system
campuran, dan sebagainya.
Menurut Merriam, Webster Dictionary, demokrasi dapat didefinisikan
sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas;
pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan
oleh mereka baik secara langsung atau tidak langsung melalui sebuah
system perwakilan yang hiasanya dilakukan dengan cara pemilu bebas
yang diasakan secara periodic; rakyat umum khususnya untuk mengangat
sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan
keturunan atau kesewenang-wenangan. Realitasnya bahwa Islam tidak
hanya kompatibel dengan aspek-aspek definisi atau dengan gambaran
demokrasi diatas, tetapi yang lebih penting lagi, aspek-aspek tersebut
sangat esensial bagi Islam. Apabila kita dapat melepaskan diri dari ikatan
label dan semantic, maka akan kita dapatkan bahwa pemerintahan Islam,
apabila disaring dari semua aspek yang korelatif memiliki tiga unsur
pokok, yang berdasarkan pada petunjuk dan visi Al-Quran di satu sisi dan
preseden nabi dan empat khalifah sesudahnya (Khulafa al-Rasyidin) yaitu :
Konstitusional, Partisipatoris, dan Akuntabilitas.
Mengenai pengertian demokrasi di Indonesia yang sekarang menganut
demokrasi Pancasila. Demokrasi pancasila suatau paham demokrasi yang
bersumber pada pandangan hidup atau filsafat hidup bangsa Indonesia
yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Demokrasi
Pancasila pada hakikatnya adalah sarana atau alat bagi bangsa Indonesia
untuk mencapai tujuan bangsa sebagaimana telah dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945. Inti demokrasi Pancasila adalah bahwa rakyat
sebagai subjek demokrasi berhak ikut serta secara efektif
menentukankeinginan-keinginan serta pelaksanaan keinginan itu dengan
turut serta menentukkan pimpinana nasioanal yang akan melaksanakan
system perencanaan pembangunan nasional.

9
2. Prinsip – prinsip Demokrasi Pancasila
Prinsip demokrasi menurut Sadek J. Sulayman, dalam demokrasi
terdapat sejumlah prinsip yang menjadi standar baku. Di antaranya,
kebebasan berbicara setiap warga negara, pelaksanaan pemilu untuk
menilai apakah pemerintah yang berkuasa layak didukung kembali atau
harus diganti, kekuasaan dipegang oleh suara mayoritas tanpa
mengabaikan kontrol minoritas, peranan partai politik yang sangat
penting sebagai wadah aspirasi politik rakyat, pemisahan kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif, supremasi hukum (semua harus
tunduk patuh pada hukum), semua individu bebas melakukan apa saja
tanpa boleh dibelenggu.
Di dalam demokrasi Indonesia yang berbasiskan Pancasila, dikenal
beberapa dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip
demokrasi secara universal yang bercirikan sebagai berikut :
a. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi.
b. Adanya pemilu secara berkesinambungan.
c. Adanya peran-peran kelompok kepentingan.
d. Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungn hak minoritas.
e. Demokrasi pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara
untuk menyelesaikan masalah.
f. Ide – ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara
terbanyak.
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan
mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelengaraan negara dan
penyelengaraan pemerintah berdasarkan konstitusi, yaitu UUD 1945
sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan
pelaksanaanya harus sesuai dengan UUD 1945.
Selanjutnya, didalam Islam dikenal beberapa prinsip-prinsip
demokrasi dalam Islam meliputi :

10
a. Syura merupakan suatu prinsip dalam pengambilan keputusan
yang secara eksplisit ditegaskan dalam Al-Quran. Musyawarah
sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dan tanggung
jawab bersama didalam setiap mengeluarkan setiap keputusan.
b. Al – ‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum
termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus
dilakukan secara adil dan bijaksana. Tidak boleh kolusi dan
nepotisme, arti pentingnya sebuah keadilan dalm suatu
pemerintahan ini ditegaskan oleh Allah SWT.
c. Al – Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang
merasa lebih tinggi dari pada yang lain, sehingga dapat
memakasakan kehendaknya. Penguasa tidak bisa memakasakan
kehendaknya terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif.
Kesejajaran ini penting dalam suatu pemerintahan demi
menghindari dari hegemoni penguasa atas rakyat.
d. Al – Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan
seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu, kepercayaan atau
amanah tersebut harus dijaga dengan baik. Dalam konteks
kenegaraan, pemimpin atau pemerintah yang diberikan
kepercayaan oleh rakyat harus mampu melaksanakan kepercayaan
tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.
e. Al – Masuliyyah adalah tanggug jawab, bahwa kekuasaan dan
jabatan itu adalah amanah yang harus diwaspadai, bukan nikmat
yang harus disyukuri, maka rasa tanggung jawab bagi seorang
pemimpin atau penguasa harus dipenuhi.
f. Al –Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap orang,
setiap warga masyarakat diberi hak dan kebebasan untuk
mengekspresikan pendapatnya. Sepanjang hal itu dilakukan
dengan cara yang bijak dan memperhatikkan al-akhlak al
kharimah dan dalam rangka al-amr bi-‘l ma’ruf wa an-nahy’ an

11
al-‘munkar, maka tidak ada alas an bagi penguasa untuk
mencegahnya.

3. Penerapan Demokrasi Pancasila di Indonesia


Penerapan demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat
dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam suatu organisasi negara
sesuai dengan keinginan orang–orang yang hidup dalam kelompok
tersebut (demos) juga sebagai mekanisme dalam meraih cita-cita hidup
berkelompok yang ada dalam UUD 1945 sebagai bentuk kerakyatan.
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh
pandangan hidupnya (weltanschauung), falsafah hidupnya (filosofiche
gronslag) dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
Untuk itu,demokrasi atau pemerintahan rakyat (respublica) di
Indonesia didasarkan pada:
a. Nilai – nilai falasafah Pancasila atau pemerintahan dari,oleh,untuk
rakyat berdasarkan sila –sila Pancasila;
b. Transformsi nilai Pancasila pada bentuk dan system pemerintahan;
c. Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai – nilai
Pancasila dan UUD 1945.

Bersumber pada ideologinya, demokrasi pancasila yang berkembang di


Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Nilai – nilai dari setiap sila pada
Pancasila sesuai dengan ajaran demokrasi. Nilai – nilai luhur Pancasila
yang terutuan dalam Pembukaan UUD 1945 sesuai denga demokrasi
modern.

Nilai nilai demokrasi yang terjabar dari nilai – nilai Pancasila tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Kedaulatan rakyat
b. Republik
c. Negara berdasarkan atas hukum

12
d. Pemerintahan yang konstitusional
e. System perwakilan
f. Prinsip musyawarah
g. Prinsip ketuhanan

4. Korelasi Demokrasi Dengan Negara Hukum


Perkembangan paham kerakayatan tidak dapat dilepaskan dari paham
negara hukum, sebab pada akhirnya hukum yang mengatur dan membatasi
kekuasaan negara atau pemerintah, sehingga diartikan sebagai hukum yang
dibuat atas dasar kekuasaan atau kedaulatan rakyat. Begiitu eratnya tali
temali antara paham negara hukum dan kerkyatan, sehingga ada sebutan
negara hukum yang demokratis atau democratische rechsstaat. Oleh
karena itu, Scheltema, memandang kedaulatan rakyat (democratic
beginsel) sebagai salah satu dari empat asas negara hukum, disamping
rechtszekerheidbeginsel, gelijkheid beginsel, dan het beginsel van de
dienendeoverheid. Dalam kaitannya dengan negara hukum, kedaulatan
rakyat merupakan unsur materiil negara hukum, disamping masalah
kesejahteraan rakyat.
Salah satu asas penting negara hukum adalah asas legalitas yag secara
substansi asas legalitas tersebut adalah menghendaki agar setiap tibdakan
badan/pejabat administrasi berdasarkan undang-undang. Tanpa undang –
undang, badan/pejabat administrasi negara tidak berwenang melakukan
suatu tindakan yang dapat mengubah atau mempengaruhi keadaan hukum
masyarakat. Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan
gagasan negara hukum (het democratish ideal en het rechtssttaat ideal).
Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk undang–undang dan
beragai keputusan mendapat persetujuan dari wakil rakyat dan sebanyak
mungkin memperhatikan kepentingan rakyat. Gagasan negara hukum
menuntut agar penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan harus
didasarkan pada undang-undang dan memberikan jaminan terhadap hak-
hak dasar rakyat yang tertuang dalam undang-undang.

13
14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perjalanan bangsa Indonesia, Demokrasi di Indonesia turut
berkembang seiring dengan pergantian masa dan kepemimpinan,
mulai dari masa revolusi kemerdekaan sampai kepada masa reformasi.
Namun meskipun terjadinya pergantian masa dan kepemimpinan
demokrasi dengan paham pancasila tetap dipertahankan, hanya saja
terdapat sedikit perbedaan dalam menjalankannya yang bergantung
pada pemimpin negara serta bentuk negara pada waktu itu.
Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di
bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan
ketatanegaraan Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer (liberal),
Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru,
Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi.
Demokrasi itu sendiri dapat diartikan sebagai pemerintahan oleh
rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Sedangkan pengertian demokrasi
pancasila yaitu suatu paham demokrasi yang bersumber pada
pandangan hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian
bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan mengutamakan prinsip
demokrasi pancasila yaitu memperhatikan kepentingan semua
golongan, lapisan masyarakat, berbagai daerah, suku dan agama.

B. SARAN
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini,
kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali
dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana demokrasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Charda, Ujang, Pendidikan Pancasila untuk Pendidikan Tinggi,


Depok: Rajawali Pers, 2019.
Charda, Ujang, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pendidikan
Tinggi, Depok: Rajawali Pers, 2018.
https://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan.html

16

Anda mungkin juga menyukai