Anda di halaman 1dari 15

Makalah Kewarganegaraan

“ Sejarah Perkembangan Demokrasi ”

Disusun oleh:
Kelompok : 12
Kelas : HPI 6

1. Raihan Nanguning ( 2230103245 )


2. M Dicho Firmansyah ( 2230103249 )
3. Muhammad Rizky Akhbar ( 2230103243 )

Dosen Pengampu:
Rian Marta,MH

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023-2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI…………………………..……………………………………………………..3

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4

A. Latar Belakang………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………

C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5

A. Sejarah Perkembangan Demokrasi…………………………………………………………………………..


B. Model Demokrasi…………………………………………………………………………………………………..7
C. Macam – macam Demokrasi………………………………………………………………………………….8
D. Prinsip – prinsip Demokrasi…………………………………………………………………………………..10
E. Asas – asas Demokrasi……………………………………………………………………………………………..
F. Bentuk – bentuk Demokrasi………………………………………………………………………………….12
G. Tujuan Demokrasi…………………………………………………………………………………………………….

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………..13

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah demokrasi berasal dari dua asal kata bahasa Yunani, yaitu “demos” dan “kratos”
atau “kratein”. Menurut artinya secara harfiah yang dimaksud dengan demokrasi, yaitu
“kratos” “demos” yang berarti rakyat dan yang berarti pemerintahan, sehingga kata
demokrasi berarti suatu pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat. Demokrasi menyiratkan
arti kekuasaan itu pada hakikatnya yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sekalipun sejelas itu arti istilah demokrasi menurut bunyi katakata asalnya, akan tetapi dalam
praktek demokrasi itu dipahami dan dijalankan secara berbeda terkontrol.beda, bahkan
perkemban gannya sangat tidak terkontrol.

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial,
ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara.

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian dari Demokrasi ?


B. Bagaimana sejarah dan perkembangan dari Demokrasi ?
C. Apa saja macam macam dan model dari Demokrasi ?
D. Apa saja prinsip – prinsip dari Demokrasi ?
E. Apa tujuan dari Demokrasi

C. TUJUAN MASALAH

A. Agar pembaca dapat mengetahui apa pengertian dari Demokrasi


B. Agar pembaca dapat mengetahui sejarah perkembangan dari Demokrasi

4
C. Agar pembaca dapat mengetahui macam macam, Asas asas, Prinsip², Bentuk², Ciri ² dan
tujuan dari Demokrasi.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat di bagi empat periode yaitu periode

1945 - 1959, periode 1959 - 1965, periode 1965 - 1998, dan periode pasca Orde Baru.

Demokrasi pada periode 1945 - 1959 dikenal dengan sebutan parlementer, sistem ini berlaku

sebulan setelah kemerdekaan di proklamasikan. Namun demikian, model demokrasi ini di

anggap kurang cocok untuk Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikan

demokrasi model barat ini telah memberi peluang sangat besar kepada partaipartai politik

mendominasi kehidupan sosial politik. Ketiadaan budaya demokrasi yang sesuai dengan

sistem demokrasi parlementer ini ahirnya melahirkan fragmentasi politik berdasarkan afiliasi

kesukuan dan agama. Akibatnya pemerintahan yang berbasis pada koalisi politik pada masa

ini jarang dapat bertahan lama.1 Hal ini mengakibatkan destabilitas politik nasional yang

mengancam integrasi nasional yang sedang dibangun, Demokrasi pada periode 1959 - 1965

ini dikenal dengan sebutan demokrasi terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominan

politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam

panggung politik Indonesia. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959

sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan politik melalui kepemimpinan

personal yang kuat.

Demokrasi pada periode 1965 - 1998 ini merupakan masa pemerintahan presiden

Soeharto dengan Orde Barunya. Orde baru merupakan kritik tehadap periode sebelumnya,

Orde lama. Seiring pergantian kepemimpinan nasional, demokrasi Presiden Soekarno telah

5
diganti oleh elite Orde Baru Demokrasi Pancasila.Demokrasi pasca Orde Baru sering disebut

dengan era reformasi sampai dengan sekarang. Periode ini erat hubunganya dengan gerakan

reformasi rakyat yang menuntut pelaksaan demokrasi dan HAM secara konsekuen. Tuntunan

ini di tandai oleh lengsernya Presiden Sueharto tampuk kekeuasaan Orde Baru pada Mei

1998, setelah lebih dari tiga puluh tahun berkuasa dengan demokrasi pancasilanya.

Penyelewengan atas dasar Negara Pancasila oleh penguasa Orde Baru berdampak pada sikap

antipati sebagian masyarakat terhadap dasar Negara atau Pancasila. Demokrasi di negera

Indonesia bersumber dari Pancasila dan UUD 1945 sehingga sering di sebut demokrasi

Pancasila. Demokrasi Pancasila berintikan musyawarah untuk mufakat, dengan berpangkal

tolak pada paham kekeluargaan dan Gotong royong yang ditujukan kepada kesejateraan yang

mengandung unsur-unsur berkesadaran religius berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi

pekerti luhur.

Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersikap mutlak, tetapi harus

dengan tanggung jawab sosial. Pemerintahan demokrasi merupakan pemerintahan yang

dilakukan oleh rakyat dan untuk rakyat, maka persoalan tentang sistem pemerintahan

demokrasi itu langsung mengenai soal-soal rakyat sebagai penduduk dan warga dalam hak

dan kewajibanya.

Dengan kata lain paham tersebut memiliki makna bahwa suatu pemerintahan yang

memegang kekuasaan tertinggi adalah rakyat. Artinya dalam setiap pemerintah akan

mengambil keputusan yang akan dijadikan kebijakan maka rakyat selalu diikutsertakan dalam

agenda tersebut melalalui perwakilan yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat. Demokrasi

pada masa lalu dipahami hanya sebagai bentuk pemerintahan. Demokrasi adalah salah satu

bentuk pemerintah. Akan tetapi, sekarang ini demokrasi di pahami lebih luas lagi sebagai

6
sistem pemerintahan atau politik. Konsep demokrasi sebagai bentuk pemerintah berasal dari

filsup yunani. Dalam pandangan ini demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintah. 1

B. MODEL DEMOKRASI

Sklar mengajukan lima atau model demokrasi yaitu :

1. Demokrasi Liberal, yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh undangundang dan pemelihan

umum bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.

2. Demokrasi Terpimpin, para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya

rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing sebagai kendaraan untuk menduduki

kekuasaan

3. Demokrasi social, adalah demokrasi yang meletakkan kepedulian pada keadalilan social

dan egalitarianism bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik

4. Demokrasi partisipasi, yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan

yang dikuasai

5. Demokrasi consociational, menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok

budaya yang menekankan kerjasama yang erat diantara elit yang mewakilinya bagian budaya

masyarakat utama.

1
Ubaedillah, dkk. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Edisi Revisi II, ICCE UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan The Asia Foundation, Jakarta Selatan, 2006

7
Dari beberapa pendapat mengatakan bahwa penyebab terjadinya perbedaan demokrasi

yang dianut oleh masing-masing negara terletak pada landasan falsafah yang dipergunakan

oleh demokrasi yang diterapkan di masing-masing negara tersebut yaitu :

a) Demokrasi atas dasar kemerdekaan dan persamaan, yang melandasi pemahaman

berkembangnya demokrasi liberal

b) Demokrasi atas dasar kemajuan social dan ekonomi, yang melandasi pemahaman

berkembangnya demokrasi sosialis.2

C. MACAM – MACAM DEMOKRASI

Pada dasarnya demokrasi terdapat beberapa macam demokrasi. Macam-macam

demokrasi yang oleh Negara-negara di dunia yaitu :

1. Demokrasi Parlementer adalah suatu demokrasi yang menempatkan

kedudukan dalam legeslatif lebih tinggi dari pada eksekutif. Kepala

pemerintahan dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri dan

menteri-menteri dalam Kabinet diangkat dan diberrhentikan oleh parlemen.

Dalam demokrasi parlementer presiden menjabat sebagai kepala Negara.

2. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, dianut sepenuhnya oleh

Amerika Serikat. Dalam sistem ini kekuasaan legislatif dipegang oleh

konggres, kekuasaan ekskutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan yudikatif

di pegang oleh Mahkamah Agung.

3. Demokrasi melalui referendum, yang paling mencolok dari sistem

demokrasi melalui referendum adalah pengawasan dilakukan oleh rakyat

dengan cara referendum. Sistem referendum menunjukan suatu sistem

pengawasan langsung oleh rakyat.

2
Amien Rais, Pengantar Dalam Demokrasi dan Proses Politik, LP2ES, Jakarta.1986.

8
Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam yaitu :

1. Demokrasi Formal, ditandai dengan adanya kesempatan untuk memili

pemerintahanya dengan interval yang teratur yang ada aturan yang mengatur

pemilu. Peran pemerintah adalah mengatur pemilu dengan memperhatikan

proses hukumnya.

2. Demokrasi Informal, demokrasi ini memiliki makna bahwa paham

demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Demokrasi tidak

langsung dan demokrsai biasanya dilaksanakan melalui pemiliham umum.

Jeff Hayness membagi pemberlakuan demokrasi ke dalam tiga model berdasarkan

penerapanya yaitu :

1. Demokrasi formal ditandai dengan adanya kesempatan untuk memili

pemerintahanya dengan interval yang teratur yang ada aturan yang mengatur

pemilu. Peran pemerintah adalah mengatur pemilu dengan memperhatikan

proses hukumnya.

2. Demokrasi permukaan (façade) merupakan segala yang umum di dunia

ketiga. Tampak luarnya memang demokrasi, tetapi sama sekali tidak memiliki

subtansi demokrasi. Pemilu demokrasi diadakan sekadarpara os inglesses ver,

artinya “supaya dilihat oleh orang-orang inggris” hasilnya adalah demokrasi

dengan intensitas yang dalam banyak hal tidak jauh dari sekadar polesan

pernis demokrasi yang melapisi struktur politik.

3. Demokrasi subtantif menempati rangking paling tinggi dalampenerapan

demokrasi. Demokrasi subtantif member tempat kepada rakyat jelata, kaum

miskin, peremppuan, kaum muda, golongan minoritas kegamaan dan kaum

9
etnik, untuk dapat benar-benar menempatkan kepentingan dalam agenda

politik diatu Negara. Dengan kata lain, demokrasi subtantif menjalankan

dengan sungguh-sungguh agenda kerakyatan, bukan sekedar agenda

demokrasi atau agenda politik partai semata.3

D. PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI

Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya demokrasi telah terakomodasi dalam

konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip – prinsip demokrasi yakni :

1. Kedaulatan masyarakat

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah

3. Kekuasaan mayoritas

4. Hak – hak minoritas

5. Jaminan hak asasi manusia

6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur

7. Persamaan di depan hukum

8. Proses hukum yang wajar

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional

10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik

11. Nilai – nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

3
Dede Rosyada. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat Madani, Ctk. Pertama, Prenada Media, Jakarta
Timur, 2000

10
12. Memperjuangkan kesejahteraan masyarakat

E. ASAS – ASAS DEMOKRASI

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan

hakikat manusia, pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam

hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,

yaitu :

 Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil

rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia

serta jujur dan adil dan,

 Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah

untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu

tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu

pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:

 Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan

politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

 Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi

rakyat (warga negara).

 Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

 Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen

sebagai alat penegakan hukum

 Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

11
 Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan

mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

 Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga

perwakilan rakyat.

 Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)

pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

 Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan,

dan sebagainya).4

F. BENTUK – BENTUK DEMOKRASI

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu Demokrasi langsung dan

Demokrasi perwakilan ( Tidak Langsung ).

 Demokrasi langsung, merupakan suatu bentuk demokrasi di mana setiap masyarakat

memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan politik. Dalam

sistem ini, setiap masyarakat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan

sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik jabatan yang

terjadi. Sistem demokrasi digunakan pada jaman awal terbentuknya demokrasi di

mana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh masyarakat

berkumpul untuk membahasnya.

4
Richard M. Ketchum. Pengantar Demokrasi, Ctk. Pertama, Penerbit Niagara, Yogyakarta, 2004

12
 Demokrasi tidak Langsung ( Perwakilan ), Demokrasi yang dilaksanakan dengan

sistem perwakilan. Didalam demokrasi ini masyarakat menyalurkan kehendak dengan

memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam dewan perwakilan rakyat. Termasuk juga

dalam demokrasi ini, demokrasi perwakilan dengan sistem referendum, yaitu

gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan, masyarakat memilih

wakil-wakilnya untuk duduk dalam perwakilan rakyat, namun dewan itu dikontrol

oleh pengaruh masyarakat dengan sistem referendum dan inisiatif masyarakat.

G. TUJUAN DEMOKRASI

Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang

sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan

keterbukaan.5

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangan konsep demokrasi tidak dapat dilepaskan dari sejarah munculnya

deklarasi Kemerdekaan Amerika pada tahun 1776 dan Perancis tahun 1789. dalam

perkembangan konsep demokrasi, tidak dapat dilepaskan dari adanya persmaan hak di depan

hukum dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang kemudian berkembang dengan

pembagian dan pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif dan judikatif. Hal ini juga

tidak dapat dilepaskan munculnya konsep Negara hukum.

5
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

13
Demokrasi di Indonesia berkembang seiring dengan pergolakan politik yang terjadi

setelah kemerdekaan. Perubahan-perubahan konsep demokrasi terjadi mulai dari dekokrasi

terpimpin, demokrasi parlementer sampai ke demokrasi presidensiil. Namun pada dasarnya,

peranan pemerintahan dalam menjalankan demokrasi masih sangat dominant, karena dalam

UUD 1945 beserta Amandemennya, mamsih nampak kekuasaan pemerintahan tetap lebih

besar dibanding kekuasaan lainnya.

B. SARAN

Pada masa sekarang ini sudah banyak sekali orang orang yang melupakannya sejarah,

apalagi mengenai negara sendiri. Khusus pada materi kali ini yakni dimulai dari pengertian

Demokrasi, Sejarah perkembangan, macam – macam, Asas – asas, hingga tujuan dari

Demokrasi. Maka dengan itu, hendaklah banyak membaca hingga dapat mengetahui luasan

tentang negara kita.

DAFTAR PUSTAKA

 Ubaedillah, dkk. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Edisi

Revisi II, ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan The Asia

Foundation, Jakarta Selatan, 2006

 Dede Rosyada. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat Madani, Ctk.

Pertama, Prenada Media, Jakarta Timur, 2000

 Richard M. Ketchum. Pengantar Demokrasi, Ctk. Pertama, Penerbit Niagara,

Yogyakarta, 2004

14
 Rudini. Atas Nama Demokrasi Indonesia, Ctk. Pertama, BIGRAF Publishing,

Yogyakarta, 1994

 Muhammad Alim. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Madinah

Dan UUD1945, Ctk. Pertama, UII Press, Yogyakarta, 2001

 Amien Rais, Pengantar Dalam Demokrasi dan Proses Politik, LP2ES, Jakarta.1986.

 S. Djojowadono, Demokrasi Dalam Pembangunan di Indonesia, Prasarana Seminar

Demokrasi, FISIP UGM, Yogyakarta.1958.

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

15

Anda mungkin juga menyukai