Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“DEMOKRASI”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila, yang diampu
oleh:
MASRUKIN, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:
M ZAINUL ROZIQIN
NAUFAL AFRILIAN
YAHYA CHUDORI IHKSAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-MUSLIHUN TLOGO
BLITAR
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DEMOKRASI” untuk memenuhi
tugas matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membantu
dan membimbing penyusun dalam proses pembuatan makalah ini dan juga kepada teman-teman
mahasiswa yang telah berkontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada
khususnya. Seperti pepatah yang mengungkapkan bahwa “Tiada gading yang tak retak” demikian pula
dengan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca terutama dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.

Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih.

Blitar, November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….......................................i

DAFTAR ISI……………………………………………………………............................…..................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar belakang................................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1. Sejarah Demokrasi ............................................................................................................2

2.2. Pengertian Demokrasi .......................................................................................................3

2.3. Macam – Macam Demokrasi...............................................................................................4

2.4. Prinsip-Prinsip Demokrasi ..................................................................................................5

2.5. Hakikat Demokrasi Pancasila.......................................................................................7

2.6.Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia......................................................17

BAB III PENUTUP............................................................................................................................12

3.1. Kesimpulan dan saran.................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi
ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama
lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga
negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol .
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia
Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa
merasa bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model
demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat
penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah:
1.      Bagaimana Sejarah Demokrasi
2.      Apa Pengertian demokrasi
3. Apa saja macam macam demokrasi
4. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi
5. Bagaimana hakikat demokrasi Indonesia(demokrasi pancasila)
6. Bagaimana dinamika dan tantangan demokrasi di Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan


1.      Mengetahui Sejarah Demokrasi
2. Mengetahui pengertian Demokrasi
3. Mengetahui macam-macam demokrasi
4. Mengetahui Prinsip-prinsip Demokrasi.
5. Mengetahui Hakikat Demokrasi Indonesia(Demokrasi Pancasila)
6. Mengetahui Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Demokrasi


       Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem
yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
       Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti kekuasaan, sehingga dapat diartikan sebagai kekuasaan rakyat,
atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini
menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan
politik suatu negara.
      Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu
negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara
yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.
       Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
       Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan
untuk rakyat.
        Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus
ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan
mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan
lembaga negara tersebut.

2
2.2 Pengertian Demokrasi
         Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang
terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti kekuasaan/
pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuasaan rakyat atau suatu bentuk
pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks budaya
demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan dalam
praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi juga
dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik
Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan raja
menjadi kedaulatan rakyat.1
          Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat
perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai kesamaan
prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat.
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat memilih
diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan kekuasaannya,
kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa
syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesempatan mayoritas
yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah
sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-keputusan yang
memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta
memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demokrasi merupakan

1
Ende, Margaretha. "DEMOKRASI." (2021).

3
suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-persamaan yang sama
bagi semua warga negara
f. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya
bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan yang
mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh
mereka yang berwenang.

        Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan adaditangan
rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek kehidpan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

2.3 Macam – Macam Demokrasi


a.Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat
1) Demokrasi langsung (direct democracy)
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan
politik kenegaraan.
2) Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat (parlemen).
3) Demokrasi sistem referendum
Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam
melaksanakan tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum.

b. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut


1) Demokrasi liberal
Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang
cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan.
2) Demokrasi rakyat
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara ini)
sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang diperhatikan.
3) Demokrasi pancasila

4
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja,
melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

c. Dilihat dari perkembangan paham


1) Demokrasi klasik
Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik kekuasaan atau
politik pemerintahan negara.

2) Demokrasi modern
Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan
juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan rakyat.
d. Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat
1) Demokrasi liberal
Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan pemilihan umum
yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap.
2) Demokrasi terpimpin
Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua tindakan
mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk
menduduki kekuasan.
3) Demokrasi sosial
Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan egalitarianisme
(paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
4) Demokrasi partisipasi
Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau pemimpin
dengan yang dipimpin.
5) Demokrasi konstitusional
Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya
dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya umum.

2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi


a.       Prinsip budaya demokrasi
1) Kebebasan

5
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dar
pihak manapun.
2) Persamaan
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara
demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak
menimbulkan konflik.
3) Solidaritas
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat
solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat
maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
4) Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang
(menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian
sendiri.
5) Menghormati kejujran
Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk menyatakan suatu kebenaran.
Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
6) Menghormati penalaran
Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,
membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat
diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat demokratis.

b.      Prinsip – prinsip demokrasi yang bersifat universal


1)      Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2)      Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3)      Tingkat kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh warga negara.
4)      Pengormatan terhadap supremasi hukum.

       Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain
sebagai berikut :
1)      Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2)      Kedudukan yang sama dalam hukum.

6
3)      Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.

c.       Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila


1)        Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2)        Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
3)        Kebebasan yang bertanggung jawab.
4)        Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5)        Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6)        Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
7)        Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

2.5 HAKIKAT DEMOKRASI INDONESIA (PANCASILA)


Pancasila yang menjadi landasan negara ini memiliki lima sila yang bertujuan menjadi
pedoman masyarakat. Masyarakat yang memahami pentingnya kehidupan bernegara tentunya
akan berusaha menjalankan nilai-nilai yang diajarkan dalam Pancasila.

Pancasila yang merupakan dasar negara kita terdiri dari dua kata, yaitu panca dan sila. Panca
memiliki arti lima, sedangkan sila berarti prinsip. Pancasila adalah rumusan dan pedoman
bagi masyarakat Indonesia untuk kehidupan bernegara. Sejatinya, setiap orang yang memiliki
kesadaran bernegara yang baik akan menggunakan prinsip dari Pancasila dalam
bermasyarakat.

Kelima ideologi dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima asas Pancasila ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam sejarah penyusunannya, Pancasila mengalami beberapa kali perubahan. Isi dan
susunan dari kelima ideologi itu mengalami perubahan-perubahan selama masa
perumusannya pada tahun 1945.

Tanggal 1 Juni kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016
sebagai Hari Lahir Pancasila, dan ditetapkan juga sebagai hari libur nasional. Pemberlakuan

7
Keppres yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo tersebut mulai diberlakukan pada
tahun 2017.

Lahirnya prinsip-prinsip dalam Pancasila kemudian semakin mengokohkan cara kehidupan


bernegara masyarakat Indonesia. Kita mengenalnya kemudian dengan sebutan demokrasi
Pancasila, sebuah pola kehidupan masyarakat Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila.
Dimana masyarakat melakukan berbagai kegiatan dan berperilaku sesuai dengan yang
diajarkan dalam asas Pancasila Pancasila yang menjadi landasan negara ini memiliki lima sila
yang bertujuan menjadi pedoman masyarakat. Masyarakat yang memahami pentingnya
kehidupan bernegara tentunya akan berusaha menjalankan nilai-nilai yang diajarkan dalam
Pancasila.

Pancasila yang merupakan dasar negara kita terdiri dari dua kata, yaitu panca dan sila. Panca
memiliki arti lima, sedangkan sila berarti prinsip. Pancasila adalah rumusan dan pedoman
bagi masyarakat Indonesia untuk kehidupan bernegara. Sejatinya, setiap orang yang memiliki
kesadaran bernegara yang baik akan menggunakan prinsip dari Pancasila dalam
bermasyarakat.

Kelima ideologi dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima asas Pancasila ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam sejarah penyusunannya, Pancasila mengalami beberapa kali perubahan. Isi dan
susunan dari kelima ideologi itu mengalami perubahan-perubahan selama masa
perumusannya pada tahun 1945.Tanggal 1 Juni kemudian dikukuhkan dengan Keputusan
Presiden Nomor 24 Tahun 2016 sebagai Hari Lahir Pancasila, dan ditetapkan juga sebagai
hari libur nasional. Pemberlakuan Keppres yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo
tersebut mulai diberlakukan pada tahun 2017.Lahirnya prinsip-prinsip dalam Pancasila
kemudian semakin mengokohkan cara kehidupan bernegara masyarakat Indonesia. Kita
mengenalnya kemudian dengan sebutan demokrasi Pancasila, sebuah pola kehidupan
masyarakat Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila. Dimana masyarakat melakukan
berbagai kegiatan dan berperilaku sesuai dengan yang diajarkan dalam asas Pancasila
1. Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum

8
Semua tindakan warga negaranya harus berlandaskan hukum. Persamaan kedudukan dalam
hukum bagi masyarakat negara ini harus jelas dan tercermin di dalamnya.

2. Negara Indonesia menganut sistem konstitusional


Pemerintah negara Indonesia beraktivitas berdasarkan sistem konstitusional atau hukum dasar
yang tidak bersifat absolut. Dalam artian kekuasaan pemerintah tidak bersifat mutlak dan
terbatas. Sistem konstitusional di sini menegaskan bahwa kegiatan pemerintah itu dibatasi
dan dikendalikan oleh undang-undang.
3. MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi negara
Dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 sebelum amandemen disebutkan bahwa kekuasaan tertinggi
negara berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dilakukan oleh MPR. Berarti jelas bahwa
MPR adalah pemegang kekuasaan tertinggi negara. Adapun tugas-tugas dari MPR adalah
menetapkan UUD, menetapkan GBHN, dan memilih serta mengangkat presiden dan wakil
presiden.

MPR memiliki wewenang tersendiri, yaitu:


Menyusun dan membuat putusan-putusan yang tidak bisa dibatalkan lembaga negara lain.
Contohnya membuat GBHN yang pelaksanaanya adalah presiden.
Meminta pertanggungjawaban presiden terkait pelaksanaan GBHN.
Melaksanakan pemilihan dan mengangkat Presiden beserta wakil Presiden.
Memiliki kuasa untuk mencabut kekuasaan sekaligus memberhentikan presiden pada masa
jabatannya apabila diketahui melanggar aturan negara dan UUD.
Berwenang untuk mengubah undang-undang.
Setelah amendemen isi dari pasal 1 ayat 2 UUD 1945 menjadi, “Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”

4. Presiden merupakan penyelenggara pemerintah tertinggi dibawah MPR


Presiden merupakan penyelenggara pemerintah tertinggi di bawah kendali MPR. Presiden
diangkat oleh MPR, berarti presiden juga dalam melaksanakan tugasnya harus tunduk dan
bertanggungjawab kepada majelis tersebut. Presiden merupakan mandataris MPR dan wajib
menjalankan berbagai putusannya.
– Hak interpelasi atau meminta penjelasan atau keterangan pada pemerintah
– Hak Mosi yaitu hak menjatuhkan percaya/tidak percaya pada pemerintah
– Hak Angket, hak untuk menyelidiki sesuatu

9
– Hak Petisi, hak untuk mengajukan saran pada pemerintah

5. Menteri negara merupakan pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab pada DPR
Pada sistem demokrasi Pancasila, presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara. Para menteri dalam melaksanakan mandatnya tidak
bertanggung jawab pada DPR, tapi kepada presiden. Merujuk hal ini, berarti sistem kabinet
negara ini adalah kabinet presidensial.
Maksud menteri bertanggung jawab pada presiden adalah pada saat menjalankan
kekuasaannya berada dibawah kontrol presiden.

6. Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas


Presiden memang tidak bertanggung jawab kepada DPR, tapi bukan berarti memiliki
kekuasaan tak terbatas. Presiden harus menaati suara DPR. DPR memiliki kedudukan yang
kuat karena presiden tidak dapat membubarkannya. Semua anggota DPR merangkap juga
menjadi anggota MPR.

Prinsip Demokrasi Pancasila


1. Melindungi dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
2. Setiap keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah
3. Adanya badan peradilan yang merdeka, dalam artian terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lembaga lainnya
4. Memiliki partai-partai politik dan organisasi sosial politik, karena lembaga-lembaga
tersebut sebagai tempat masyarakat menyalurkan aspirasinya.
5. Adanya pelaksanaan pemilihan umum
6. Kedaulatan negara berada di tangan rakyat dan pelaksanaannya sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945
7. Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
8. Adanya pelaksanaan kebebasan yang tetap bertanggung jawab kepada Tuhan YME,
individu, masyarakat dan juga negara.
9. Mendukung serta menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
10. Adanya penjelasan mengenai pemerintahan dalam UUD, seperti berikut ini:
– Indonesia merupakan negara hukum dan bukan negara yang hanya berdasarkan
kekuasaan belaka

10
– Pemerintah negara ini berjalan berdasar sistem hukum dasar yang tidak bersifat
absolut
– Kekuasaan tertinggi negara berada di tangan rakyat.

Dengan adanya perkembangan zaman saat ini, kita menjadi melihat banyaknya masalah serta
ancaman yang merusak nilai-nilai demokrasi pancasila ini. Cara penyelesaian
permasalahannya dapat kamu pelajari pada buku Demokrasi, Agama, Pancasila-Catatan

Sekitar Perpolitikan. Asas-asas Demokrasi Pancasila

Untuk mengambil gagasan dan keputusan penting harus dilandaskan asas-asas. Adapun asas
yang diterapkan dalam demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut ini:
1. Asas Kerakyatan
Asas Kerakyatan adalah asas yang mendasari kesadaran kecintaan terhadap rakyat, juga
memiliki jiwa kerakyatan, baik berupa nasib ataupun cita-cita. Dalam asas kerakyatan, berarti
demokrasi Pancasila ini memiliki rasa cinta dan menyatu dengan rakyat, agar tercipta satu
kesatuan dalam mencapai tujuan.
2. Asas Musyawarah
Asas musyawarah merupakan asas yang menghimpun suara dan kehendak rakyat dalam
kelompok musyawarah. Hal tersebut dilakukan untuk menyatukan berbagai pendapat demi
mencapai kesepakatan bersama yang dilandasi rasa kasih sayang, pengorbanan juga
kebahagiaan seluruh anggota.
3. Asas Penjaminan HAM
Negara yang berdasarkan demokrasi Pancasila sangat menghormati hak asasi manusia. Setiap
anggota masyarakat dipandang sama status sosialnya, dalam artian tidak dibeda-bedakan.
Tujuan Demokrasi Pancasila
1. Memudahkan pemerintah mengetahui proses pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan sebuah masalah dengan menggunakan asas-asas demokrasi Pancasila.
2. Agar semua bagian pemerintahan di Indonesia berkegiatan sesuai dengan landasan
negara ini.
3. Menjadi jaminan pemerintah negara ini memang benar bertanggung jawab penuh
kepada tugasnya juga kepada rakyat.
4. Menjamin perundang-undangan di negara ini dipatuhi dan dijalankan seperti
seharusnya.

11
5. Menjamin semua warga negara Indonesia turut serta dalam kehidupan bernegara dan
mau berpartisipasi dalam pemilu dengan menggunakan hak suaranya.
Seperti yang kita ketahui, dengan adanya demokrasi yang berjalan secara sinergis dengan
nilai serta pandangan Pancasila maka dapat mewujudkan kesejahteraan warga negara
Indonesia, oleh sebab itu buku Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani ini
hadir dalam menawarkan gagasan dalam demokrasi saat ini yang mengalami perkembangan
zaman.

Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Untuk lebih memahami tentang demokrasi Pancasila, maka bisa menyimak ciri-ciri
demokrasi Pancasila sebagai berikut.
1. Kedaulatan Berada Penuh di Tangan Rakyat
Dalam demokrasi Pancsila, rakyat memegang kedaulatan secara penuh atau bisa dibilang
bahwa rakyat merupakan penguasa tertinggi dalam sistem pemerintahan. Oleh karena itu,
pada demokrasi Pancasila, rakyat bisa memberikan kritik terhadap kinerja pemerintah yang
belum baik. Dengan adanya kritik ini, maka sistem pemerintah bisa berjalan lebih baik lagi.
2. Dalam Menjalankan Pemerintahan Harus Sesuai Dengan Konstitusi yang Berlaku
Dalam menjalankan pemerintahan Indonesia, lembaga pemerintahan harus melakukannya
sesuai dengan konstitusi yang berlaku. Dalam hal ini, konstistusi yang berlaku pada
pemerintahan, bisa berupa Undang-Undang Dasar tahun 1945, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, dan sebagainya. Dengan adanya konstitusi ini, maka sistem pemerintahan tidak
berjalan sewenang-wenangnya, bahkan rakyat bisa melakukan pengawasan terhadap kinerja
dari pemerintahan.
3. Adanya Pesta Demokrasi Pemilu yang Dilakukan Jujur, Adil, dan Bebas
Bagi rakyat Indonesia setiap 5 tahun sekali akan diselenggarakan pesta demokrasi yang besar,
yaitu Pemilu. Pesta demokrasi ini harus dilakukan secara jujur, adil, dan bebas agar bisa
mendapatkan wakil rakyat yang bisa mewakili suara rakyat. Berkat adanya Pemilu, maka
rakyat Indonesia bisa mengetahui visi dan misi dari setiap wakil rakyat.
4. Setiap Pengambilan Keputusan Menggunakan Cara Musyawarah
Demokrasi Pancasila ini mengutamakan keputusan yang diambil secara musywarah karena
dengan musyawarah, maka setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya.
Dengan adanya musyawarah ini, maka setiap keputusan yang diambil akan mengutamakan
untuk kepentingan bersama. Dengan kata lain, musyawarah bukan digunakan untuk

12
mendahulukan kepentingan individu atau beberapa kelompok saja. Berkat adanya
musyawarah, kehidupan warga negara bisa lebih aman dan damai.
5. Menghargai dan Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)
Ciri kelima dari demokrasi Pancasila adalah menghargai dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia (HAM). Hal ini menjadi amat sangat penting karena HAM dapat melindungi warga
negara dari suatu perselisihan dengan cara saling menghargai. Selain itu, dengan menjujung
HAM, maka akan muncul sikap dan perilaku toleransi, sehingga kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia tetap terjaga dengan baik.
6. Mendahulukan Kepentingan Rakyat
Ciri berikutnya dari demokrasi Pancasila adalah mendahulukan kepentingan rakyat. Setiap
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh wakil rakyat harus berdasarkan kepentingan
rakyat terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan dalam demokrasi Pancasila, rakyat memegang
kedaulatan tertinggi dalam suatu sistem pemerintahan.
7. Tidak Menggunakan Sistem Partai Tunggal
Dalam demokrasi Pancasila, sistem partai yang digunakan tidak boleh sistem partai tunggal,
karena tidak mencerminkan demokrasi. Oleh sebab itu, dalam demokrasi Pancasila, kita akan
melihat berbagai macam partai pada saat Pemilu.
Itulah beberapa ciri-ciri demokrasi Pancasila, dari ketujuh ciri tersebut dapat dikatakan bahwa
demokrasi Pancasila mengutamakan kepentingan rakyat, mengambil keputusan berdasarkan
hasil musyawarah, dan menjunjung tinggi HAM.

Pilar Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila bukan terbentuk begitu saja, tetapi ada beberapa pilar pembentuknya.
Berikut ini pilar demokrasi Pancasila.
Dikutip dari katadata.co.id, menurut Ahmad Sanunis, demokrasi Pancasila terdiri dari 10
pilar, diantaranya:
1. Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokraasi dengan kedaulatan rakyat
3. Demokrasi dengan kecerdasan
4. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia (HAM)
5. Demokrasi dengan berkeadilan sosial
6. Demokrasi dengan menjaga kemakmuran
7. Demokrasi yang menjunjung rule of law
8. Demokrasi dengan otonomi daerah

13
9. Demokrasi yang sesuai dengan pemisahan kekuasaan negara
10. Demokrasi dengan pengadlan yang merdeka
Aspek Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek material dan aspek formal
Aspek Material
Aspek material adalah aspek yang didalamya terdiri dari isi dan substansi. Adapun yang
dijelaskan dalam aspek ini berupa tentang adanya pengakuan terhadap harkat dan martabat
yang menyangkut kehidupan manusia. Oleh karena itu, demokrasi Pancasila bukan hanya
sekadar politik saja, tetapi juga berkaitan dengan demokrasi sosial dan ekonomi.
Aspek Formal
Aspek formal adalah aspek yang memberikan penjelasan tentang cara serta proses pada saat
rakyat memilih wakil rakyat dalam lembaga perwakilan rakyat. Maka dari itu, aspek formal
dapat dikatakan bahwa aspek yang mengatur keterbukaan dalam hal musyawarah terutama
dalam pemilihan wakil rakyat yang terbuka, adil, jujur, dan bebas.

Kelebihan Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila memiliki beberapa kelebihan, sehingga diterapkan di Indonesia. Berikut
ini kelebihan dari demokrasi Pancasila.
1. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)
Dengan adanya demokrasi Pancasila, maka HAM akan dijunjung tinggi, sehingga tindak
kejahatan manusia bisa berkurang. HAM yang dijunjung tinggi akan menciptakan
ketentraman dalam bermasyarakat dan saling menghargai satu sama lain.
2. Menjunjung Tinggi Hukum yang Berlaku
Peraturan hukum sangat penting untuk diterapkan agar setiap anggota masyarakat tidak
bertindak sewenang-wenangnya. Dengan adanya demokrasi Pancasila, setiap peraturan
hukum yang berlaku akan dijunjung tinggi dan bersifat adil, sehingga bagi anggota
masyarakat yang melanggar hukum akan diberikan sanksi hukum yang adil.
3. Proses Politik secara Musyawarah Mufakat
Pengambilan keputusan dengan proses musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan
yang baik dem.i kepentingan bersama. Oleh karena itu, pengambilan keputusan ini harus
tetap dijaga. Selain itu, musyawarah mufakat ini menunjukkan akan adanya keterbukaan
dalam menghasilkan keputusan, salah satunya adalah proses Pemilu. Kehadiran demokrasi
Pancasila ini bisa membuat proses politik secara mufakat dapat berjalan dengan baik.
4. Mementingkan Persatuan dan Kesatuan

14
Persatuan dan kesatuan harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan. Selain itu, persatuan dan kesatuan bisa membuat lingkungan masyarakat
menjadi lebih aman dan damai. Demokrasi Pancasila sangat mementingkan persatuan dan
kesatuan bagi bangsa Indonesia, sehingga dengan menerapkan demokrasi ini kehidupan antar
anggota masyarakat bisa lebih aman, damai, dan terhindar dari konflik.
5. Mementingkan Kepentingan Rakyat
Demokrasi Pancasila sangat mementingkan atau mendahulukan kepentingan rakyat terlebih
dahulu. Dengan kata lain, setiap keputusan yang diambil oleh pemerintahan harus
mengutamakan kepentingan rakyat atau mendengarkan aspirasi rakyat terlebih dahulu.

Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila yang dianut oleh negara Republik Indonesia ini memiliki beberapa nilai,
diantaranya:
1. Memberikan Nilai Pengakuan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan nilai pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap masyrakat Indonesia
akan menjunjung tinggi setiap nilai kebaikan, keadilan, dan nilai kebenaran.
2. Menjaga Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Demokrasi Pancasila juga memberikan nilai-nilai kemanusian yang adil dan beradab. Dengan
adanya nilai ini, maka masyarakat Indonesia bisa menciptakan perilaku yang baik, sehingga
risiko terjadinya konflik dapat berkurang.
3. Menjunjung Tingga Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara Indonesia
Di dalam Pancasila pada sila ke-3 berbunyi Persatuan Indonesia, sehingga nilai yang akan
muncul adalah persatuan dan kesatuan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Dengan nilai
demokrasi Pancasila ini, maka tujuan nasional bisa tercapai lebih mudah.
4. Menjunjung Tinggi Nilai Musyawarah
Dalam mengambil keputusan akan lebih mudah selesai apabila dilakukan dengan
musyawarah. Demokrasi Pancasila ini sangat menjunjung tinggi nilai musyawarah.
5. Memberikan Jaminan Terhadap Keadilan Sosial Untuk Seluruh Masyarakat Indonesia
Setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan keadilan sosial yang merata, seperti berhak
mendapatkan hal-hak politik. Dengan demokrasi Pancasila, maka negara dan masyarakat
tidak berhak memperlakukan manusia dengan buruk.
Macam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

15
Demokrasi Pancasila sebenarnya salah satu dari berbagai macam demokrasi yang ada. di
Indonesia sendiri ada beberapa macam demokrasi yang dapat diketahui seperti berikut ini:
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi parlementer menonjolkan peranan parlementer dan partai-partai. Demokrasi ini
dinilai kurang cocok untuk diterapkan di Indonesia karena lebih menonjolkan kepentingan
golongan. Karena konsep demokrasinya yang lemah, sistem parlementer ini membuka
peluang luas untuk dominasi partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin dinilai telah banyak menyimpang dari demokrasi konstitusional dan
hanya menampilkan beberapa bagian saja dari demokrasi rakyat.  Terbukti pada masa
kejayaan demokrasi ini, presiden sebagai kepala negara memiliki dominasi yang kuat. Partai-
partai politik dibatasi ruang geraknya, sedangkan perkembangan dan kekuasaan komunis dan
peran ABRI semakin meluas pengaruhnya.
Selain itu UUD juga memberikan peluang kepada presiden untuk memimpin selama lima
tahun. Pada masa demokrasi terpimpin ini berlaku di Indonesia, banyak sekali terjadi
penyimpangan dalam pemerintahan. Demokrasi ini berakhir ketika kepemimpinan Soekarno
berakhir yang kemudian diganti dengan demokrasi Pancasila.
3. Demokrasi Pancasila
Pada demokrasi ini sistem presidensial sangat menonjol. Pada awal diterapkannya demokrasi
ini, peran ABRI sangat menonjol. Campur tangan pemerintah dalam berbagai aspek juga
sangat jelas, pada masa ini kebebasan berpendapat jadi terhambat.
Pada era reformasi sistem demokrasi ini mulai diperbaharui. Kebebasan berbicara dan
kebebasan pers mulai berkembang. Kedua unsur tersebut berjalan seimbang sehingga bisa
mengontrol sekaligus memberi kritik pada pemerintahan yang tengah berlangsung.
Masyarakat Indonesia telah begitu erat hidup dengan berbagai konsep yang terkandung dalam
ideologi Pancasila. Hidup bersama, saling menghargai, saling tolong menolong, dan
bergotong royong memang sudah menjadi ciri khas masyarakat ini. Kehidupan agama yang
beragam dengan kerukunan yang terjaga juga sudah menjadi kebiasaan dari tempo dulu.
Prinsip-prinsip ini yang terkandung dalam kelima asas Pancasila.
Sistem demokrasi ini merupakan demokrasi yang pada pelaksanaannya mengutamakan hasil
musyawarah mufakat untuk kemaslahatan bersama. Masyarakat Indonesia merupakan bangsa
yang cara pandangnya terkandung dalam Pancasila. Karena itu setiap asas yang terdapat
dalam sila-sila Pancasila harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

16
Hingga saat ini di Indonesia dalam melakukan demokrasi di Inonesia khususnya dalam
pemilihan pemimpin kita mengadakan pilkada yang dibahas pada buku Demokrasi Di
Indonesia Melalui Pilkada Serentak untuk lebih memahami dari bentuk demokrasi itu sendiri.

2.6 DINAMIKA DAN TANTANGAN DEMOKRASI


Menurut Tjahjo, dalam setiap pelaksanaan demokrasi di mana juga, termasuk di
Indonesia, pasti ada dinamikanya. Dinamika demokrasi mulai terasa ketika tibanya tahapan
kontestasi politik. Dinamika paling terasa menguat ketika dimulainya tahapan pemilu
legislatif dan pemilihan presiden pada 2014. 

"Dinamika politik juga terasa ketika penyusunan untuk regulasi Pilkada dimulai," kata
Tjahjo. Tjahjo memahami, dinamika terasa, karena setiap partai berkepentingan terhadap
kontestasi politik yang akan digelar. Tentu, ada tarik menarik kepentingan. Namun itu semua,
demi untuk membangun sistem demokrasi di Indonesia. Tahun 2015, Indonesia berhasil
menggelar hajatan pilkada serentak tahap pertama. Keberhasilan ini diakui dunia
internasional.

"Kemudian pada tahun 2016, penentuan regulasi Pileg dan Pilpres, serta tahapan Pilkada
2017. Lantas pilkada serentak kedua pada tahun 2017, kemudian Pilkada serentak tahun 2018
dan nanti Pileg dan Pilpres pada tahun 2019, serta pemilihan serentak nasional pada tahun
2024 nantinya dimana pemilihan ini meliputi Pilpres, Pileg dan Pilkada secara serentak,"
katanya.

Semua itu, menurut Tjahjo adalah dinamika demokrasi di Tanah Air. Sebagian telah dilewati.
Ia bersyukur, dari dinamika politik yang terjadi, nyaris tanpa ada guncangan yang berarti
yang dapat mengganggu konsolidasi demokrasi di Indonesia. Meski diakuinya, ada riak-riak
kecil. Tapi secara subtansi, pesta demokrasi dengan segala dinamikanya telah berjalan
dengan baik.

"Walau begitu, bukan berarti demokrasi di Indonesia tak ada tantangan," katanya.

Dirinya mencatat ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam konsolidasi demokrasi di
Indonesia. Tantangan pertama, potensi manipulasi demokrasi. Menurutnya, potensi

17
manipulasi dalam demokrasi sangat mungkin terjadi. Aktornya bisa pemilik modal, pemilik
media, dan penguasa.

"Tantangan kedua, potensi kerawanan yang bisa muncul mengganggu konsolidasi demokrasi
antara lain tindak pidana pemilihan, kejahatan lain yang terkait, dan konflik sosial," katanya.

Tantangan ketiga, lanjut Tjahjo, mahalnya biaya politik untuk mendapatkan dukungan
parpol. Serta praktek politik uang demi mendapatkan suara masyarakat. Ini katanya, yang
membuat biaya elektoral butuh modal yang mahal. " Ini pula yang nantinya melahirkan
lingkaran korupsi oleh kepala Daerah," ujarnya.

Karena itu, kata dia, diperlukan strategi dalam penanggulangan secara efektif yang meliputi
pencegahan dan penegakan hukum. Dua hal itu harus saling mendukung. Saling terkait dan
dilaksanakan secara konsisten serta transparan.

"Saya juga perlu menjelaskan tentang arah pembangunan bidang politik dalam negeri 2005-
2025," katanya.

Menurut Tjahjo diperlukan pembenahan yang terus menerus. Sehingga sistem yang dibangun
benar-benar kuat dan aplikable dengan situasi dan kondisi politik di dalam negeri. Salah
satunya adalah penyempurnaan struktur politik dengan fokus kelembagaan demokrasi.
Kemudian penataan peran negara dan masyarakat dengan tujuan kemandirian masyarakat.
Lalu, penataan proses politik sebagai bentuk representasi kekuasaan.
"Pengembangan budaya politik, pembangunan infokom dengan tujuan kemudahan akses
terhadap informasi," katanya.
Dan untuk mendukung itu semua, kata Tjahjo diperlukan program yang menjadi prioritas
nasional. Pertama pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dan juga
keamanan siber. Di era digital seperti sekarang ini, keamanan siber menjadi satu hal yang
perlu dibangun dengan kuat. Tentu, jika semua dinamika dan tantangan politik bisa dikelola
dengan baik, kesuksesan pemilu menjadi hal yang niscaya.

18
"Kesukesesan pemilu bisa terwujud jika ada penguatan lembaga demokrasi, peningkatan
kebebasan sipil dan hak-hak politik, netralitas Birokrasi dalam pemilu 2019, pengamanan
pemilu yang baik," katanya.2

Serta yang tak boleh dilupakan adalah pertahanan wilayah Nasional, kepastian hukum dan
reformasi brokrasi serta efektivitas diplomasi. Bila itu diwujudkan, Indonesia bakal jadi
referensi demokrasi dunia. Mungkin juga kampiun demokrasi.(KDN)

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


1.sejarah demokrasi intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable),
tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga
negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi
kekuasaan lembaga negara tersebut.
2. pengertian Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi,
hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-
masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara.
Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan
oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja.
2
m.otonominews.co.id › read › 5316

19
3. MACAM-MACAM DEMOKRASI

:a.Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat

1.) Demokrasi langsung (direct democracy)

2) Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)

3) Demokrasi sistem referendum

b. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut

1) Demokrasi liberal

2) Demokrasi rakyat

3) Demokrasi pancasila

c.Dilihat dari perkembangan paham.


1) Demokrasi klasik

2) Demokrasi modern

d. Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat

1) Demokrasi liberal

2) Demokrasi terpimpin

3) Demokrasi sosial

4) Demokrasi partisipasi

5) Demokrasi konstitusional

4. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

1) kebebasan

2) persamaan

3) solidaritas

20
4) toleransi

5) menghormati ke jujuran

6) menghormati penalaran

5. HAKIKAT DEMOKRASI INDONESIA (PANCASILA)

Pancasila yang menjadi landasan negara ini memiliki lima sila yang bertujuan menjadi
pedoman masyarakat. Masyarakat yang memahami pentingnya kehidupan bernegara tentunya
akan berusaha menjalankan nilai-nilai yang diajarkan dalam Pancasila.

Pancasila yang merupakan dasar negara kita terdiri dari dua kata, yaitu panca dan sila. Panca
memiliki arti lima, sedangkan sila berarti prinsip. Pancasila adalah rumusan dan pedoman
bagi masyarakat Indonesia untuk kehidupan bernegara. Sejatinya, setiap orang yang memiliki
kesadaran bernegara yang baikakan menggunakan prinsip dari Pancasila dalam
bermasyarakat.

6. DINAMIKA DAN TANTANGAN DEMOKRASI INDONESIA

. Dinamika demokrasi mulai terasa ketika tibanya tahapan kontestasi politik.


Dinamika paling terasa menguat ketika dimulainya tahapan pemilu legislatif dan pemilihan
presiden pada 2014.
pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita memang
telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun
dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudanyakannya.

Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi telah
menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah
daging di antara warga negara. ,

 Im
keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

21
http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/demokrasi-di-indonesia-pengertian-
sejarah-pelaksanaan-penerapan.html

http://www.pengertianahli.com/2014/08/macam-macam-demokrasi.html

http://cieh94.wordpress.com/2012/11/11/prinsip-prinsip-demokrasi/

22

Anda mungkin juga menyukai