Anda di halaman 1dari 16

DEMOKRASI

Disusun oleh :

Salwa Rahmatri Afsari 21410727

Program Studi (S1) Ilmu Hukum

Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Demokrasi" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu,


makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang demokrasi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Karimatul Ummah, S.H., M.Hum. selaku
dosen matkul Pendidikan Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 26 Oktober 2021

Penulis
2
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 4 1.2

Rumusan Masalah..................................................................................................... 4 1.3

Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5 1.4

Fungsi penelitian....................................................................................................... 5 BAB

II................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian Demokrasi............................................................................................... 6 2.2

Ciri-Ciri Demokrasi ................................................................................................. 6 2.3

Unsur–Unsur Demokrasi .......................................................................................... 7

2.4.Tujuan Demokrasi..................................................................................................... 9 2.5

Prinsip demokrasi.................................................................................................... 10 BAB

III............................................................................................................................. 15 3.1

Simpulan ..................................................................................................................... 15 3.2

Daftar Pustaka............................................................................................................. 16
3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari semua
sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem
pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini.
Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya,
kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana warga negaranya memiliki hak yang sama
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat
gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia

Menyadari dari pembahasan diatas untuk itu pada bagian ini, kami akan membahas tentang
pengertian demokrasi, ciri ciri dari demokrasi, unsur unsur demokrasi, tujuan demokrasi dan hal lainnya
yang berkaitan dengan demokrasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari demokrasi?


2. Apa saja ciri – ciri demokrasi?
3. Apa unsur – unsur demokrasi?
4. Jelaskan tujuan dari sistem demokrasi!
5. Jelaskan prinsip demokrasi!
6. Jelaskan jenis jenis dari sistem demokrasi!

4
1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari demokrasi


2. Mengetahui dan memahami ciri – ciri demokrasi
3. Mengetahui dan memahami unsur – unsur demokrasi
4. Mengetahui dan memahami tujuan dari sistem demokrasi
5. Mengetahui dan memahami prinsip demokrasi
6. Mengetahui dan memahami jenis jenis dari sistem demokrasi

1.4 Fungsi penelitian

1. Sebagai acuan dan pedoman bagi penulis berikutnya yang ingin melakukan penelitian sejalan dengan
penelitian yang akan dilakukan penulis
2. Sebagai informasi dan bahan masukan untuk partai politik agar dapat melaksanakan fungsinya lebih
baik lagi
3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan serta referensi untuk mahasiswa dan para pembaca 4.
Sebagai bahan dan referensi untuk melakukan penelitian-penelitian di masa yang akan datang
tentang permasalahan yang sama
5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi

Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah
(terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan negara
di mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada
dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat dan oleh rakyat. Sementara itu,
pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut:

Menurut Joseph A. Schemer, Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk


mencapai keputusan polituk dimana individu- individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat. Sidney Hook, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian
bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya,
termasuk dalam menilai kebijakan demokrasi negara, karena kebijakan Negara tersebut akan
menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian Negara yang menganut sistem demokrasi adalah
Negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Dari sudut organisasi,
demokrasi berarti pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas persetujuan
rakyat karena kedaulatan ditangan rakyat.

2.2 Ciri-Ciri Demokrasi

Semua negara dikatakan demokrasi jika memiliki ciri ciri sebagai berikut :

a. Memiliki Perwakilan Rakyat


Urusan negara, kekuasaan, dan kedaulatan rakyat akan diwakili oleh lemabaga legislatif
b. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara.
Seluruh keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan
kepentingan warga negaranya, dan bukan hanya semata-mata untuk kepentingan pribadi atau
suatu kepentingan kelompok.

6
c. Menerapkan Ciri Constitutional
Berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal tersebut juga
tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta pun harus
diterapkan dengan seadil-adilnya.
d. Penyelengaraan Kepentingan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau pemimpin
untuk menjalankan roda pemerintahan.
e. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya partai,
rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus aspirasi.
Tujuannya tentu saja agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.
2.3 Unsur–Unsur Demokrasi
❖ Kebebasan
Kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa
tekanan dari pihak manapun. Kebebasan harus digunakan untuk hal – hal yang bermanfaat bagi
masyarakat, dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama.
Sebagai nilai, kebebasan merupakan pedoman prilaku rakyat berdaulat. Kebebasan yang
dijunjung oleh demokrasi adalah kebebasan yang bertanggung jawab, tidak merugikan negara,
dan bermanfaat untuk masyarakat.
❖ Persamaan
Demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia itu semuanya sama, melainkan berbeda satu sama
lain. Tetapi disamping perbedaannya, manusia itu sesungguhnya sama derajat dalam nilainya
dan harga keluhurannya sebagai manusia (dignity of man as human being) dalam masyarakat,
sama kedudukan di dalam hukum, politik, dan sebagainya. Dalam demokrasi, diakui kesamaan
kesempatan rakyat untuk mengembangkan kepribadian masing – masing, dan untuk menduduki
jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya keistimewaan bagi siapapun dan
pemberian kesempatan yang sama kepada setiap dan semua orang.
❖ Solidaritas
Solidaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan
bekerja sama dengan orang lain. Nilai solidaritas mengikat manusia yang sama – sama memiliki
kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Dalam kehidupan demokratis di
kenal “agree to disagree” yang berarti “setuju untuk tidak setuju”. Ungkapan itu menunjukkan
adanya prinsip solidaritas; sebab, walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap
sepakat untuk mempertahankan kesatuan/ikatan bersama. Solidaritas ini merupakan perekat bagi
para pendukung demokrasi agar tidak jatuh ke dalam perpecahan akibat terlalu

7
mengutamakan kebebasan pribadi tanpa melihat adanya persamaan hak maupun semangat
kebersamaan.
❖ Toleransi
Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. Kebutuhan untuk bertoleransi akan muncul
jika ada penolakan satu pihak terhadap pihak lain. Didalam toleransi terkandung sikap
penolakan maupun kesabaran.
❖ Menghormati Kejujuran
Kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran. Kejujuran diperlukan agar
hubungan antar pihak berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan benih – benih konflik di
masa depan. Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat diperlukan bagi
terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis.
Pemerintah juga harus jujur dan terbuka kepada rakyat. Adanya kejujuran dari pihak pemerintah
juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam demokrasi dan memperkuat legitimasi
pemerintah di mata masyarakat. Yaitu tentang bagaimana semua keputusan pemerintang dibuat,
dan atas pertimbangan apa sebuah kebijakan dipilih di antara sejumlah alternatif kebijakan yang
ada.
❖ Menghormati Penalaran
Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela
tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan memberi penalaran akan
membutuhkan kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak
kemungkinan cara untuk mencapai tujuan. Pemberian penalaran oleh pemerintah terhadap
kebijakan yang ditetapkan nya tidak akan melemahkan wibawa pemerintah. Sebaliknya, jika
pemerintah menolak memberi penalaran terhadap kebijakannya, hal itu justru akan mendorong
sikap pasif atau pemberontakan rakyat. Sebagai nilai, penghormatan pada penalaran dapat
mendorong tumbuhnya keterbukaan pikiran, termasuk sikap skepatis yang sehat dan pengakuan
terhadap sifat ambiguitas (kemenduaartian) kenyataan sosial dan politik.
❖ Keadaban
Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir – bathin atau kebaikan budi pekerti.
Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan
mempertimbangkan kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam
bertindak, termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradab. Sebagai nilai,
keadaban akan menjadi pedoman perilaku warga negara demokrasi yang serba santun,
mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat, menghindari kekerasan seminimal
mungkin dalam menyelesaikan persoalan bersama, dan kepatuhan dalam norma – norma yang
berlaku dalam kehidupan bersama.
8
2.4 Tujuan Demokrasi

Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil
dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan.

Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan
berpendapat dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan demokrasi beserta
penjelasannya:

a. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk
memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka. Hal ini menjadi hal yang
fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan dengan terbuka
sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.
b. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan
mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan
bersama di lingkungan masyarakat.
c. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap
proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi
terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik guna
memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut. Adanya peran rakyat dalam pemerintahan
juga akan membuat setiap warga negara lebih bertanggung jawab terhadap peran yang
dimilikinya sebagai seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan negara.
d. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di
tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem
pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak
menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan menciptakan
pemerintah yang bertanggung jawab, dimana Pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil
rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan rakyat. Rakyat dapat menilai dan
menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kebijakan yang dirumuskan.
Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah melakukan penyelewengan terhadap
kebijakan yang telah dibuat.

9
e. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan
dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah
adanya perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah secara damai.

2.5 Prinsip demokrasi


➢ Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan
konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi dapat
diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di sebuah
negara. Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa
atau pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau pemerintah
kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya dan rakyat tidak akan
bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajibannya.
➢ Jaminan Perlindungan HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup,
kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,
serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang. Perlindungan HAM merupakan salah satu
prinsip negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan
bagian dari pembangunan negara yang demokratis.
➢ Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan hati
nurani serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik. Selain itu salah satu prinsip
demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat atau membentuk
organisasi. Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia
dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus
memenuhi kewajibannya.

10
➢ Pergantian Kekuasaan Berkala
Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan oleh Lord
Acton. Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia penuh
dengan kelemahan. Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt, but
absolute power corrupts absolutely”. Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung
menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan membatasi
kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat
meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan mekanisme
pemilihan umum yang jujur dan adil.
➢ Peradilan Bebas dan Tak Memihak
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak lain
termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak
diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan baik. Para hakim memiliki kesempatan
dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan memberlakukan hukum tanpa pandang bulu.
Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat. Kejernihan
pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya
Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan menerapkan hukum
dengan adil bagi pihak berperkara.
➢ Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan
Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum.
Setiap Warga Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah
atau pandang bulu. Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum
memiliki wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
➢ Jaminan Kebebasan Pers
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers yang
bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta memberikan
kritikan dan masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik. Di sisi lain, pers
juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers
diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat. Sistem
pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena pemerintah dan
rakyat dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih oleh rakyat. Negara dengan
sistem demokrasi mencegah adanya kekuasaan tunggal dari pemerintah karena rakyat turut serta
dalam pemerintahan melalui dewan yang telah dipilih

11
2.6 Jenis Jenis Demokrasi

Berdasarkan titik berat perhatiannya dibagi menjadi 3 yaitu :

• Demokrasi formal, yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tetapi
tidak disertai dengan upaya untuk mengurangi dan menghilangkan kesenjangan dalam dibang
ekonomi. Demokrasi ini dianut oleh negara negara liberal.
• Demokrasi material, yaitu demokrasi yang mengfokuskan pada upaya menghilangkan perbedaan
dalam bidang ekonomi, tetapi kurang memperhatikan dalam aspek bidang politik. Demokrasi ini
dianut oleh negara komunis
• Demokrasi gabungan , yaitu demokrasi yang mengambil kebaikan dan menghilangkan keburukan
dari demokrasi formal dan material. Demokrasi ini dianut oleh negara non-blok.
Berdasarkan ideologinya dibagi menjadi dua yaitu :

• Demokrasi konstitusional. Demokrasi ini sering disebut dengan demokrasi liberal, yaitu demokrasi
yang berasaskan paham kebebasan atau individualisme.
• Demokrasi rakyat atau demokrasi proletary, yaitu demokrasi yang didasari paham marxisme
komunisme dimana rakyatnya menginginkan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial maupun
tuhan.
Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat

• Demokrasi langsung, yaitu demokrasi yang mengikutsertakan rakyatnya dalam proses musyawarah
dalam penentuan kebijakan negara atau UU secara langsung.
• Demokrasi tidak langsung, yaitu system demokrasi dimana rakyat tidak diikutsertakan dalam
permusyawarahan. Dilakukan dengan system perwakilan.

Jenis Jenis Demokrasi yang ada di Indonesia

• Demokrasi Parlementer (1945-1959)

Demokrasi parlementer mulai berlaku di Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia.


demokrasi ini semakin kuat karena adanya UUD 1945 dan 1950. Dalam demokrasi parlementer
posisi tertinggi diisi oleh MPR dan presiden bersama wakilnya untuk membuat dan menentukan
kebijakan, sedangkan DPR yang dipilih oleh rakyat melaksanakan kendali atas penyelenggaraan
pemerintah oleh presiden. Demokrasi ini dinilai kurang cocok untuk diterapkan di Indonesia
karena akan memperpudar demokrasi yang ada di Indonesia. mengapa demikian, karena
demokrasi ini menonjolkan peranan parlementer dan partai partainya.

12
o Ciri Ciri Demokrasi Parlementer
1. Pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri dan presiden berperan sebagai kepala negara.
2. Lembaga eksekutif, presiden, dipilih oleh lembaga legislative
3. Perdana menteri punya hak istimewa (prerogatif) yang bisa mengangkat dan menurunkan
menteri.
4. Menteri terbatas tanggung jawabnya pada lembaga legislatif.
5. Lembaga eksekutif bertanggung jawab atas kekuasaan legislatif.
6. Lembaga legislatif bisa menurunkan lembaga eksekutif.
7. Parlemen dianggap penguasa utama negara.

o Kekurangan Demokrasi Parlementer


1. Ketergantungan Lembaga eksekutif kepada setiap pendukungnya.
2. Periode pemerintahan eksekutif tidak selalu berjalan sesuai tergantung suara dari parlemen.
3. Berubah ubahnya pelaksanaan waktu pemilu
4. Parlemen dijadikan wadah kaderisasi para calon eksekutif. Mereka dimanfaatkan untuk
mengisi jabatan eksekutif dan menteri dengan pengalamannya selama parlemen.

o Kelebihan Demokrasi Parlementer


1. Pembentukan kebijakan dapat dilakukan dengan cepat karena adanya musyawarah antara
eksekutif dan legislatif yang merupakan satu bagian partai.
2. Pelaksanaan, tanggung jawab, dan pembuatan kebijakan jelas.
3. Ketetatan pengawasan terhadap kabinet.
4. Pengambilan keputusan masalah tidak membutuhkan waktu banyak.

• Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Demokrasi terpimpin ditandai dengan pendominasian peran presiden dan terbatasnya peran
partai politik. Pelaksanaan demokrasi terpimpin mengalami banyak penyimpangan dan
penyelewengan. Dimana presiden ditunjuk untuk menjabat seumur hidup berdasarkarkan
ketetapan MPR No. 3 tahun 1963. Sedangkan berdasarkan Undang Undang Dasar batasan waktu
jabatan presiden hanya lima tahun saja. Selain itu, presiden juga dapat membenhentikan dan
membubarkan DPR hasil pemilihan umum.

13
o Kekurangan Demokrasi Terpimpin
1. Melemahnya system kepartaian
2. Lembaga legislatif semakin memudar
3. Kurangnya peran masyarakat dalam pemerintahan
4. Terbatasnya desentralisasi

o Kelebihan Demokrasi Terpimpin


1. Dibentuknya kabinet kerja
2. Adanya dewan pertimbangan agung sementara (DPAS) dan musyawarah pembantu pempinan
revolusi (MPPRS)

• Demokrasi Pancasila ( Era orde baru tahun 1966-1998)

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berlaku saat ini di Indonesia. Demokrasi
Pancasila tidak berjalan dengan mulus. Pada demokasri ini pemerintah dinilai sangat represif
dan manipulative. Namun pada demokrasi Pancasila sangat menjunjung system
permusyawarahan dan mufakat dalam pemerintah. Jadi, demokrasi Pancasila dalam
pemerintahanya mengikutsertakan rakyat dalam pemutusan keputusan.

o Kelebihan Demokrasi Pancasila


1. Terjaminya kestabilan suatu negara
2. Tegaknya kadaulatan rakyat melalui pemilu
3. Pembentukan lemba negara yang sesuia dengan UUD 1945

o Kekurangan Demokrasi Pancasila


1. Pemerintah oerde baru dianggap otoriter
2. Semakin banyak kasuk Korupsi, kolusi, dan nepotisme
3. Kesenjangan sosial yang semakin banyak
4. Muncul banyak kasus pelanggaran HAM

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan

Berdasarkan pemaparan materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi ialah sistem
dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat yang artinya kedaulatan tertinggi itu berada di tangan rakyat bukan
di tangan pemerintah ataupun penguasaanya. Sistem demokrasi di Indonesia memang banyak jenisnya
mulai dari demokrasi parlementer tahun 1945-1959. Pada demokrasi parlementer kekuasaan tetinggi
diduduki oleh MPR, Presiden dan jajaranya. Kedua ada ada demokrasi terpimpin 1945-1959. Pada masa
demokrasi pancasila peran presiden sangat dominan dan peran parpol sangat minim, sehingga aspirasi
rakyat kurang tersampaikan. dan yang terakhir adalah demokrasi pancasila. sistem demokrasi ini
menjunjung tinggi nilai permusyawarahan dan mufakat dalan pemerintah, sehingga demokrasi ini
dianggap paling cocok dengan konsep dasar demokrasi. karena mengikutsertakan rakyat dalam
memutuskan sebuah pilihan dan keputusan. indonesia menganut sistem demokrasi pancasila.
15
DAFTAR PUSTAKA

Agustian, G. S. (2008). Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di
Indonesia. Bogor: Sarana Komunikasi Utama.
Ahmad. (n.d.). Pengertian Demokrasi : Sejarah, Ciri, Tujuan, Macam dan Prinsip. Retrieved from Gramedia
Blog: https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

Malik, S. (2011, oktober). Nilai-nilai dan Unsur - Unsur Demokrasi. Retrieved oktober 21, 2021, from
saepulmalik27 blogspot: https://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur unsur-
demokrasi.html

Sumodiningrat, G., & Agustian, A. G. (2008). Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan Dalam Hidup
Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. Bogor: PT. Sarana Komunikasi Utama.

Utami, R. F. (2017, Oktober 9). 7 Unsur-Unsur Budaya Demokrasi di Indonesia. Retrieved Oktober 21,
2021, from GuruPPKN.com: https://guruppkn.com/unsur-unsur-budaya-demokrasi

Zulfikar, F. (2021, Juli 2). Demokrasi : Pengertian, Jenis, dan Prinsipnya. Retrieved from detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5628580/demokrasi-pengertian-jenis-dan-prinsipnya
16

Anda mungkin juga menyukai