Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah materi kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “ Demokrasi dan Politik di Indonesia
Dari Masa ke Masa” tepat pada waktunya.
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang
konstruktif guna kesempurnaan tugas makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga bermanfaat.
Terima Kasih.
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................3
BAB 2..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
2.1 Pengertian Demokrasi..............................................................................................4
2.2 Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia................................................5
2.3 Perkembanga Politik di Indonesia.............................................................................6
BAB 3................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………….12
III
BAB 1
PENDAHULUAN
Kontroversi muncul antara para ahli dan filsuf tentang negara hukum,
yaitu sifat, asal usul, tujuan negara, dll. Secara khusus, topik inti, yaitu:dari
mana negara memperoleh kekuatannya untuk melakukan tindakannya dan
mematuhinya dari rakyat.
Pakar dan filsuf seperti Niccolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes,
Georg Jellinek, John Austin, dll. memunculkan teori kedaulatan untuk
mendukung konsep negara dengan kekuasaan absolut yang dijuluki sebagai
“Teori Kedaulatan Negara”. Ini adalah gagasan kedaulatan tradisional atau
gagasan kedaulatan kedaulatan monistik. Kedaulatan negara adalah konsep
bahwa kekuasaan negara adalah kekuasaan tertinggi dan tidak terbatas yang
dapat mengeluarkan perintahnya secara independen dari perintah lain.
Kekuasaan negara absolut diwujudkan dalam ranah legislatif, di mana negara
adalah pembuat undang-undang tertinggi.
IV
Menurut John Locke dalam bukunya Two Treaties of Civil Government, ia
berpendapat bahwa kekuasaan seorang penguasa tidak pernah mutlak tetapi
selalu terbatas, karena individu tidak menyerahkan segalanya ketika
mengadakan perjanjian dengan seseorang atau sekelompok orang. hak alami
John Locke juga berpendapat bahwa untuk membatasi kekuasaan penguasa
negara untuk melindungi hak asasi warga negaranya, kekuasaan negara harus
dibagi menjadi tiga cabang, yaitu parlemen (yang membuat undang-undang)
dan eksekutif (yang mengukuhkan keputusan). dan federative (yang tidak
termasuk dalam lingkup pengaruh sebelumnya).
Demikianlah, pada abad ke-17 dan ke-18, konsep negara hukum muncul
dari tulisan-tulisan para sarjana hukum alam. Pada dasarnya kekuasaan
penguasa (raja) harus dibatasi agar tidak bertindak semena-mena terhadap
rakyat dan warga negara. Peringatan tersebut mengacu pada supremasi hukum,
yaitu bahwa segala tindakan otoritas publik tidak dapat sewenang-wenang
melainkan harus berdasarkan dan berakar pada hukum. Semua ini ditujukan
untuk memastikan dan melindungi hak asasi manusia dan mencapai
kesejahteraan umum. Menurut teori negara hukum, Indonesia adalah negara
hukum. Negara hukum konstitusional diabadikan dalam konstitusi pada tahun
1945. Terdapat perbedaan penggunaan istilah negara hukum setelah
amandemen dan sebelum amandemen. Sebelum amandemen tahun 1945 yang
mengatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Sementara itu, setelah
amandemen konstitusi (1945) yang menyatakan bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum, istilah Negara dimasukkan dalam Pasal 1 (3) UUD 1945.
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi. Sistem
pemerintahan diselenggarakan oleh rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi terlihat dalam penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
Indonesia sudah menyelenggarakan pemilu dimana Presiden dan Wakil
Presiden dipilih langsung.
V
1. Apa pengertian Demokrasi di Indonesia?
1.3 Tujuan
VI
BAB 2
PEMBAHASAN
VII
kekuasaan yang berlebihan, sehingga tidak ada kekuasaan yang dapat menindas
orang lain.
Pada awalnya hampir semua orang mengklaim hari ini Demokrat. Sistem
politik yang berbeda menggambarkan dirinya di dunia sebagai negara demokrasi.
Tapi apa yang dikatakan dan diperbuat rezin, dari satu sistem ke sistem lainnya
seringkali berbeda secara signifikan.
VIII
Kedua, meskipun banyak negara saat ini mengikuti demokrasi sejarah
institusi politik menunjukkan kerapuhan dan rapuhnya tatanan demokrasi. Cerita
Eropa abad ke-20 itu sendiri menunjukkannya dengan jelas Demokrasi adalah
sebuah bentuk manajemen yang sangat sulit diciptakan dan dipertahankan
perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi menjadi dua bagian
IX
Awalnya sistem politik dibangun dalam rangka mengisi kekosongan
kekuasaan dalam kehidupan politik negara dan kehidupan masyarakat sebagai
konsekuensi dari negaruyang merdeka dari penguasa penjajahan. Proses
pembangunan bangsa Indonesia ini pada masa sistem politik orde lama
menimbulkan berbagai gejolak-gejolak dalam tubuh penyelenggaraan negara
sehingga terjadi 2 kali perubahan tatanan sistem politik dengan istilah sebutan
sistem politik demokrasi liberal parlementer dan sistem politik demokrasi
terpimpin.
Sistem politik masa orde lama sama sekali tidak sesuai dengan amanat
konstitusi yang terdapat dalam UUD 1945, hal ini terjadi dikarenakan kondisi saat
itu Negara Indonesia yang baru merdeka dan kondisi dalam tahapan sedang akan
membangun politik kelembagaan negara dan pembangunan bangsa (nation
building).
X
yang baru, yaitu kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen (DPR), Kekuasaan
eksekutif dipegang oleh perdana menteri beserta kabinet, kekuasaan yudikatif oleh
Mahkamah Agung. Tambahan lembaga negara lainnya, yaitu Dewan Pengawas
Keuangan dan Badan Konstituante.
Memasuki masa orde baru, oleh para ahli politik dan penguasa waktu itu
istilah sistem politik demokrasi terpimpin diubah menjadi sebutan sistem politik
demokrasi Pancasila. Istilah Pancasila digunakan sebagai sumber segala sumber
XI
hukum dan menjadi landasan ideologi bagi kehidupan politik negara sedangkan
landasan formilnya adalah UUD 1945.
Strategi fusi partai politik dilakukan sekitar tahun 1973, melalui kebijakan
yang dibuat presiden dengan menyederhanakan 10 (sepuluh) partai politik
menjadi 3 (tiga) partai politik. Penerapan asas tunggal Pancasila dimaksudkan
dengan keharus an partai politik yang ada untuk menggunakan 1 asas tunggal,
yaitu Pancasila, sedangkan rekayasa politik di lembagaan legislatif dilakukan
melalui politik standar ganda, dimana sebagian anggota lembaga legislatif dipilih
melalui mekanisme pemilihan umum dan sebagian lagi melalui mekanisme
pengangkatan oleh presiden.
XII
pendidikan (universitas) saat itu, yang lama kelamaan merembes ke gerakan-
gerakan mahasiswa.
Orde Reformasi
Masa reformasi ditandai dengan kejatuhan presiden orde baru dan gejolak
demontrasi di masyarakat yang dimotori mahasiswa. Gejolak demontrasi ini
sebagai bentuk respon dari ketidakpercayaan (detegitimet) padasistem politik pada
masa orde baru.
XIII
mendesak untuk diiakukan adalah mengganti sejumlah UU Politik, seperti UU
tentang sistem pemilihan umum, UU sistem kepartaian dan uu tentang susunan
dan kedudukan MPR dan DPR
XIV
BAB 3
KESIMPULAN
1. Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara.
2. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi
Sebagai Sistem Politik dan Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran).
3. Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Yaitu Demokrasi menurut cara
aspirasi rakyat (Demokrasi Langsung, Demokrasi Tidak Langsung) dan
Demokrasi (Berdasarkan Prinsip Ideologi, Demokrasi Liberal, Demokrasi
Rakyat, Demokrasi Pancasila).
DAFTAR PUSTAKA
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pe ngertian-
demokrasi-dan-jenis-jenis.
http://www.informasi-pendidikan.com/2016/02/ciri-ciridemokrasi.
http://www.tugassekolah.com/2017/09/contoh-contoh-demokrasidalam-kehidupan.
https://guruppkn.com/contoh-perwujudan-demokrasi-di-lingkungan-bangsadan-negara.
XV